0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
187 tayangan24 halaman

Linear Programming-Metode Simplex

Ringkasan dokumen tersebut adalah: 1) Metode simpleks digunakan untuk memecahkan masalah pemrograman linear dengan mengubah kendala tidak sama menjadi persamaan dan menambahkan variabel slack. 2) Tabel simpleks diubah dengan memilih kolom dan baris kunci untuk mengoptimalkan nilai fungsi tujuan. 3) Nilai tabel diubah dengan mengganti nilai baris dan kolom kunci hingga tidak ada nilai negatif pada fun

Diunggah oleh

yunizar triadi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
187 tayangan24 halaman

Linear Programming-Metode Simplex

Ringkasan dokumen tersebut adalah: 1) Metode simpleks digunakan untuk memecahkan masalah pemrograman linear dengan mengubah kendala tidak sama menjadi persamaan dan menambahkan variabel slack. 2) Tabel simpleks diubah dengan memilih kolom dan baris kunci untuk mengoptimalkan nilai fungsi tujuan. 3) Nilai tabel diubah dengan mengganti nilai baris dan kolom kunci hingga tidak ada nilai negatif pada fun

Diunggah oleh

yunizar triadi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 24

Terdapat persyaratan untuk memecahkan

masalah pemrograman linier dengan


menggunakan metode simpleks, yaitu:
1) Semua kendala pertidaksamaan harus
dinyatakan sebagai persamaan.
2) Sisi kanan (the right side) dari sebuah kendala
tidak boleh ada yang negatif.
3) Nilai kanan (NK/RHS) fungsi tujuan harus nol
(0).
4) Semua variabel dibatasi pada nilai-nilai non-
negatif.
Untuk setiap kendala yang mempunyai tanda
lebih kecil daripada atau sama dengan ()
harus ditambahkan dengan variabel slack
non-negatif di sisi kiri kendala. Variabel ini
berfungsi untuk menyeimbangkan kedua sisi
persamaan.
Untuk setiap kendala yang mempunyai tanda
lebih besar dari atau sama dengan () harus
dikurangkan dengan variabel surplus non-
negatif di sisi kiri kendala. Variabel ini bertindak
sama dengan variabel slack yaitu menjaga kedua
sisi persamaan seimbang. Selain mengurangkan
variabel surplus, harus ditambahkan lagi dengan
variabel buatan (artificial variable) di sisi kiri
kendala.
Variabel buatan ini tidak mempunyai arti yang
nyata (real) dalam masalah ini, variabel ini hanya
berfungsi memberikan kemudahan untuk
memulai penyelesaian awal dari metode
simpleks.
Untuk setiap kendala yang mempunyai tanda
sama dengan (=), harus ditambahkan dengan
variabel buatan (artificial variable) di sisi kiri
kendala.
VD Z X1 X2 ... Xn S1 S2 ... Sn NK
Z 1 -C1 -C2 ... -Cn 0 0 ... 0
S1 0 a11 a12 ... a1n 1 0 ... 0 b1
S2 0 a21 a22 ... a23 0 1 ... 0 b2
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Sm 0 am1 am2 ... amn 0 0 ... 1 bm
Keterangan:
Kolom berwarna kuning merupakan kolom basic, yang berisi variabel
basis/variabel dasar yang diambil dari variabel slack/surplus/artificial
pada saat iterasi pertama. Variabel-variabel ini secara bertahap akan
diganti oleh variabel bukan basis pada iterasi berikutnya.
Kolom berwarna biru merupakan kolom main body, yaitu bidang yang
berisi koefisien sumber daya/teknologi & kendala yang ada.
Kolom berwarna hijau merupakan kolom identity, yaitu bidang yang
berisi koefisien-koefisien dari variabel slack/surplus/artificial.
Untuk mencari nilai optimal dari suatu
pemrograman linear dengan menggunakan
metode simpleks, terdapat langkah-
langkah/algoritma untuk penyelesaiannya.
Dengan menggunakan contoh berikut ini,
akan dijabarkan langkah penyelesaian
program linear dengan menggunakan metode
simpleks.
Fungsi Tujuan :
Maksimalkan Z = 3X1 + 5X2
Fungsi Kendala/Batasan (constrain) :
(1) 2X1 8
(2) 3X2 15
(3) 6X1 + 5X2 30
X1, X2 0
Langkah-langkah metode simpleks

Langkah 1:
Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan

Fungsi tujuan
Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi Z - 3X1 - 5X2 = 0.

Fungsi batasan (diubah menjadi kesamaan & di + slack variabel)


(1) 2X1 8 menjadi 2X1 + S1 = 8
(2) 3X2 15 menjadi 3X2 + S2 = 15
(3) 6X1 + 5X2 30 menjadi 6X1 + 5X2 + S3 = 30
Fungsi tujuan : Maksimumkan Z - 3X1 - 5X2 = 0

Fungsi batasan
(1) 2X1 + S1 = 8
(2) 3X2 + S2 = 15
(3) 6X1 + 5X2 + S3 = 30
Beberapa Istilah dlm Metode Simplek
NK adalah nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang tanda

sama dengan ( = ). Untuk batasan 1 sebesar 8, batasan 2 sebesar


15, dan batasan 3 sebesar 30.
Variabel dasar adalah variabel yang nilainya sama dengan sisi
kanan dari persamaan. Pada persamaan 2X1 + S1 = 8, kalau belum
ada kegiatan apa-apa, berarti nilai X1 = 0, dan semua kapasitas
masih menganggur, maka pengangguran ada 8 satuan, atau nilai
S1 = 8. Pada tabel tersebut nilai variabel dasar (S1, S2, S3) pada
fungsi tujuan pada tabel permulaan ini harus 0, dan nilainya pada
batasan-batasan bertanda positif
Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi Z - 3X1 - 5X2 = 0.

(1) 2X1 8 menjadi 2X1 + S1 = 8


(2) 3X2 15 menjadi 3X2 + S2 = 15
(3) 6X1 + 5X2 30 menjadi 6X1 + 5X2 + S3 = 30

Variabel
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar
Z 1 -3 -5 0 0 0 0

S1 0 2 0 1 0 0 8

S2 0 0 3 0 1 0 15

S3 0 6 5 0 0 1 30
Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar
untuk mengubah tabel simplek. Pilihlah kolom
yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan
yang bernilai negatif dengan angka terbesar.
Dalam hal ini kolom X2 dengan nilai pada baris
persamaan tujuan 5. Berilah tanda segi empat
pada kolom X2, seperti tabel berikut
2 Tabel simpleks: pemilihan kolom kunci pada tabel pertama

Variabel Keterangan
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar (Indeks)

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

S1 0 2 0 1 0 0 8

S2 0 0 3 0 1 0 15

S3 0 6 5 0 0 1 30

Jika suatu tabel sudah tidak memiliki nilai negatif pada baris fungsi tujuan, berarti
tabel itu tidak bisa dioptimalkan lagi (sudah optimal).
Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah
tabel simplek, dengan cara mencari indeks tiap-tiap baris dengan
membagi nilai-nilai pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada
kolom kunci.
Indeks = (Nilai Kolom NK) / (Nilai kolom kunci)
Untuk baris batasan 1 besarnya indeks = 8/0 = , baris batasan 2 =
15/3 = 5, dan baris batasan 3 = 30/5 = 6. Pilih baris yang
mempunyai indeks positif dengan angka terkecil. Dalam hal ini
batasan ke-2 yang terpilih sebagai baris kunci. Beri tanda segi
empat pada baris kunci. Nilai yang masuk dalam kolom kunci dan
juga masuk dalam baris kunci disebut angka kunci

Langkah 5: Mengubah nilai-nilai baris kunci


Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci, seperti
tabel 3. bagian bawah (0/3 = 0; 3/3 = 1; 0/3 = 0; 1/3 = 1/3; 0/3 = 0; 15/3 = 5).
Gantilah variabel dasar pada baris itu dengan variabel yang terdapat di bagian
atas kolom kunci (X2).
Variabel Keteranga
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar n (Indeks)
Z 1 -3 -5 0 0 0 0

S1 0 2 0 1 0 0 8 8/0 =

S2 0 0 3 0 1 0 15 15/3 = 5

S3 0 6 5 0 0 1 30 30/5 = 6
Z

S1

X2 0 0 1 0 1/3 0 15/3
S3

0/3 0/3 3/3 0/3 1/3 0/3 15/3


Langkah 6: Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci
Rumus :
Baris baru = baris lama (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci

Baris pertama (Z)


[-3 -5 0 0 0, 0]
(-5) [0 1 0 1/3 0, 5] (-)

Nilai baru = [-3 0 0 5/3 0, 25]

Baris ke-2 (batasan 1)


[2 0 1 0 0, 8]
(0) [0 1 0 1/3 0, 5] (-)

Nilai baru = [2 0 1 0 0, 8]
Baris ke-4 (batasan 3)

[6 5 0 0 1, 30 ]
(5) [0 1 0 1/3 0, 5 ] (-)
Nilai baru = [6 0 0 -5/3 1, 5 ]

Tabel pertama nilai lama dan tabel kedua nilai baru

Variabel
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

S1 0 2 0 1 0 0 8
S2 0 0 3 0 1 0 15
S3 0 6 5 0 0 1 30
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
S3 0 6 0 0 -5/3 1 5
Langkah 7: Melanjutkan perbaikan
Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah ke-6
untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah diubah/diperbaiki nilainya. Perubahan
baru berhenti setelah pada baris pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai
negatif

Variabel Keterangan
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar (Indeks)
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8 = 8/2 = 4
X2 0 0 1 0 1/3 0 5 = 5/0 =

S3 0 6 0 0 -5/3 1 5 = 5/6 (minimum)


Z 1
S1 0
X2 0
X1 0 6/6 0 0 -5/18 1/6 5/6

6/6 0/6 0/6 (-5/3)/6 1/6 5/6


Nilai baru
Baris ke-1
[-3 0 0 5/3 0, 25 ]
(-3) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)
Nilai baru = [0 0 0 5/6 , 271/2]

Baris ke-2 (batasan 1)


[2 0 1 0 0, 8]
(2) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)
Nilai baru = 0 0 1 5/9 -1/3, 61/3]

Baris ke-3 tidak berubah karena nilai pada kolom kunci = 0

[0 1 0 1/3 0, 5]
(0) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)
Nilai baru = 0 1 0 1/3 0, 5]
Tabel simpleks final hasil perubahan

Variabel
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar

Z 1 0 0 0 5/6 271/2
S1 0 0 0 1 5/9 -1/3 61/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6

Baris pertama (Z) tidak ada lagi yang bernilai negatif. Sehingga tabel tidak
dapat dioptimalkan lagi dan tabel tersebut merupakan hasil optimal

Dari tabel final didapat

X1 = 5/6
X2 = 5
Zmaksimum = 271/2
Fungsi kendala dengan tanda sama dengan (=),
ditambahkan variabel buatan (artificial
variable/M) pada fungsi tujuan.
Contoh:
Fungsi tujuan:
Maksimalkan Z = 3X1 + 5X2
Fungsi kendala:
1) 2X1 8
2) 3X2 15
3) 6X1 + 5X2 = 30
X1, X2 0
Untuk fungsi tujuan meminimalkan atau
permasalahan/soal minimisasi, terlebih dahulu fungsi
tujuan diubah menjadi maksimisasi dengan cara
mengganti tanda positif dan negatif pada fungsi
tujuan.

Contoh:
Fungsi tujuan:
Minimalkan Z = 3X1 + 5X2
Fungsi kendala:
1) 2X1 = 8
2) 3X2 15
3) 6X1 + 5X2 30
X1, X2 0

Anda mungkin juga menyukai