0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan184 halaman

Modul HTML

Dokumen ini adalah modul pembelajaran HTML yang menjelaskan pengertian HTML, peranannya dalam pembuatan halaman web, serta alat yang diperlukan untuk belajar. Selain itu, modul ini juga memberikan panduan praktis untuk membuat dokumen HTML pertama dan menjelaskan struktur dasar HTML, termasuk tag, elemen, dan atribut. Pembaca diajak untuk memahami cara menulis tag HTML dengan benar dan pentingnya mengikuti standar penulisan yang baik.

Diunggah oleh

jiziafikri
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan184 halaman

Modul HTML

Dokumen ini adalah modul pembelajaran HTML yang menjelaskan pengertian HTML, peranannya dalam pembuatan halaman web, serta alat yang diperlukan untuk belajar. Selain itu, modul ini juga memberikan panduan praktis untuk membuat dokumen HTML pertama dan menjelaskan struktur dasar HTML, termasuk tag, elemen, dan atribut. Pembaca diajak untuk memahami cara menulis tag HTML dengan benar dan pentingnya mengikuti standar penulisan yang baik.

Diunggah oleh

jiziafikri
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 184

MODUL HTML UKM TECHCODE

UNIT KEGIATAN MAHASISWA TECHNOLOGY CODE


STMIK LOMBOK TAHUN 2022
Apa itu HTML?
Mari kita lihat pengertian HTML menurut wikipedia:

HTML atau HyperText Markup Language merupakan sebuah


bahasa markah untuk membuat halaman web. 1
Paham kan maksudnya?

Kalau belum paham, sini saya jelaskan…

Jadi, HTML itu adalah sebuah bahasa yang menggunakan markup atau penanda
untuk membuat halaman web.

Penanda atau markup ini, nanti akan kita sebut dengan Tag.

HTML berperan untuk menentukan struktur konten dan tampilan dari sebuah web.

Kalau kita ibaratkan nih..

HTML itu seperti batu bata untuk membangun rumah. Batu bata ini dapat disusun,
hingga menjadi fondasi dasar.

Dalam membuat halaman web, HTML tidak sendirian. Ada bahasa lain lagi yang
menjadi pelengkapnya, yakni CSS dan Javascript.

CSS adalah bahasa khusus yang digunakan untuk memperindah tampilan web.
Lalu Javascript bertugas untuk membuat halaman web menjadi hidup. Karena
dengan Javascript, kita dapat menentukan fungsi-fungsi maupun efek yang akan
diterapkan di website.

Peralatan untuk Belajar HTML


Nah, sekarang.. Tiba saatnya kita praktik!

Tapi sebelum itu, kamu harus siapkan beberapa alat yang akan digunakan untuk
praktik.

Adapun peralatan yang harus kamu persiapkan adalah:

1. Teks Editor untuk Menulis HTML


Teks editor akan kita gunakan untuk menulis kode-kode HTML. Kamu bebas
menggunakan teks editor apapun.

Notepad boleh, Notepad++ juga boleh..

Apapun teks editornya, yang penting bisa digunakan untuk membuat dan menulis
dokumen HTML.

Namun, pada tutorial ini.. kita akan menggunakan teks editor Visual Studio Code.
2. Web Browser untuk Membuka HTML
Web browser akan kita gunakan untuk membuka HTML. Kamu juga bebeas
menggunakan web browser apapun.

Saran saya sih.. gunakan web browser yang terbaru, karena kita juga akan
menggunakan HTML versi yang terbaru.

Firefox atau Google Chrome, saya kira sudah cukup.

Membuat Dokumen HTML Pertamamu


Kini tiba saatnya, kamu harus mencoba sendiri membuat dokumen HTML. Caranya
sangat mudah.

Mari kita mulai dengan membuka teks editor, lalu tulislah kode berikut.

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Belajar HTML #01</title>

</head>

<body>

<p>Hello World!</p>

</body>

</html>

Setelah itu, simpan dengan nama hello-world.html.


Tips: buat kamu yang menggunakan Notepad di Windows, simpanlah nama filenya
dengan menggunakan tanda petik "hello-world.html" agar ekstensinya .html,
bukan .txt.

Atau kamu bisa aktifkan fitur show extension pada Windows Explorer, agar bisa tahu
ekstensi filenya.

Caranya.. masuk ke menu View, lalu centang File name extensions.


Oke.. lanjut!

Sekarang cobalah buka file hello-world.html dengan web browser.. maka hasilnya:

Selamat!

Kita sudah berhasil membuat halaman web pertama dengan HTML.

Kini giliran saya menjelaskan maksud dari kode di atas, tapi sebelum itu.. saya akan
jelaskan dulu tentang nama file untuk HTML.
Nama File untuk HTML
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat nama file HTML:

1. Extensi file HTML


Setiap file HTML harus berekstensi .html, .xhtml (untuk XHTML), dan .htm saja.
Jika tidak menggunakan ekstensi ini, maka ia tidak akan bisa dibaca oleh web
browser.

Contohnya seperti ini:

Nama filenya adalah hello-world.txt.

Sedah jelas, ini bukan file HTML, melainkan sebuah file teks biasa. Maka.. browser
akan menampilkan isi file tersebut apa adanya.

2. Nama Khusus untuk Homepage


Jika kamu ingin membuat halaman untuk homepage, maka sebaiknya gunakan
nama index.html. Karena ia akan otomatis dibuka saat website dikunjungi.

Contohnya, saat kamu membuka www.petanikode.com.. maka file HTML yang akan
dibuka adalah index.html yang berada di server petanikode.

3. Hindari Beberapa Hal ini..


Penggunaan Spasi

Nama file HTML biasanya akan tercantum pada URL, maka sebaiknya hindari
menggunakan spasi pada nama file HTML, agar URL yang dibentuk lebih bagus.
Spasi pada URL, biasanya akan otomatis diubah menjadi %20.

Sebagai ganti spasi, kamu bisa gunakan tanda min (-) atau undescore (_).

Jangan Alay!

Berikanlah nama file HTML dengan file yang biasa, hindari menggunakan huruf
besar, campuran dari huruf besar dan kecil, dan juga menggunakan simbol.

Contoh:

HeLLoWORLD.html

da*#$.html

Meskipun nama ini bisa valid, tapi kurang bagus untuk dibaca.. baik oleh manusia,
maupun mesin.

Baiklah, berikutnya kita akan pelajari tentang kode-kode HTML.

Struktur Dasar HTML


Berikut ini adalah kode HTML yang baru saja kita buat:
Penulisan kode HTML selalu dimulai dengan deklarasi DOCTYPE, lalau menuliskan
tag <html> dan di dalamnya terdapat tag <head> dan <body>.

Kalau kita perhatikan.. struktur dasar kode HTML terdiri dari tiga bagian penting:

1.Bagian Deklarasi

2.Bagian HEAD

3.Bagian BODY

Mari kita bahas satu-per-satu:

1. Bagian Deklarasi
Coba perhatikan kode pada baris pertama: <!DOCTYPE html>.

Ini adalah tag deklarasi untuk menyatakan tipe dokumen dan versinya. Pada contoh
di atas, kita menyatakan dokumen ini bertipe HTML dan versinya adalah HTML 5.

Nah, untuk HTML versi 4.. beda lagi cara deklarasinya.

Contoh untuk HTML 4.01:

<!DOCTYPE HTML PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN"


"http://www.w3.org/TR/html4/loose.dtd">

Cukup panjang bukan..

Lalu apakah boleh kita tidak menulis kode <!DOCTYPE html> ini?
Boleh-boleh saja.. dokumen HTML-nya akan tetap bisa dibuka di web browser. Tapi,
ini tentunya akan melanggar aturan standar yang dibuat W3C.

O ya, kita bisa mengecek.. apakah HTML yang ditulis sudah benar atau tidak
di https://validator.w3.org/.

Lanjut…

Berikutnya, di bawah tag deklarasi <!DOCTYPE html> terdapat tag pembuka untuk
HTML:

<html lang="en">

Tag <html> wajib ada di setiap dokumen HTML..

Pada tag ini, kita memberikan atribut lang="en" untuk menyatakan kalau konten
dokumen HTML ini akan menggunakan bahasa inggris.

Nah di dalam tag <html> ini, terdapat dua tag penting lagi.. yakni: tag <head> dan
tag <body>.

Setelah itu barulah terakhir tag HTML ditutup dengan </html>.


2. Bagian HEAD
Bagian HEAD adalah bagian kepala dari HTML. Dimulai dari tag <head> dan
ditutup dengan </head>.

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Belajar HTML #01</title>

</head>

<body>

<p>Hello World!</p>

</body>

</html>

Pada bagian HEAD, biasanya digunakan untuk menuliskan tag-tag yang akan dibaca
oleh mesin.

Seperti:

Tag meta untuk SEO;

Tag <title> untuk judul;

Tempat menulis kode CSS dan Javascript;

dan lain-lain.

3. Bagian BODY
Bagian BODY adalah bagian yang akan ditampilkan pada web browser. Penulisannya
di mulai dari tag <body> dan ditutup dengan </body>.

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Belajar HTML #01</title>

</head>

<body>
<p>Hello World!</p>

</body>

</html>

Di sinilah nanti kita akan banyak menuliskan konten dengan berbagai macam tag.
Saat ini kita baru mengisinya dengan tag <p>. Tag <p> adalah tag yang digunakan
untuk membuat paragraf.

Apa itu Tag, Elemen, dan Atribut dalam


HTML?
Tag, elemen, dan atribut merupakan tiga bagian penting yang ada di dalam HTML.
Bagi kamu yang baru belajar HTML, wajib hukumnya untuk mengetahui ketiga Hal
ini.

Apa itu Tag?

Apa itu Elemen?

Apa itu Atribut?

Serta apa perbedaan Tag, Elemen, dan Atribut?

Mari kita bahas…

Apa itu Tag?


Tag adalah sebuah penanda awalan dan akhiran dari sebuah elemen di HTML.
Tag dibuat dengan kurung siku (<...>), lalu di dalamnya berisi nama tag dan kadang
juga ditambahkan dengan atribut.

Contoh: <p>, <a>, <body>, <head>, dan sebagainya.

Tag selalu ditulis berpasangan. Ada tag pembuka dan ada tag penutupnya. Namun,
ada juga beberapa tag yang tidak memiliki pasangan penutup. Tag penutup ditulis
dengan menambahkan garis miring (/) di depan nama tag.
Setiap tag memiliki fungsi masing-masing. Ada yang digunakan untuk membuat
judul, membuat link, membuat paragraf, heading, dan lain-lain.

Masih ingat sejarah HTML?

Dulu.. awalnya HTML cuma punya 18 tag. Sekarang HTML sudah punya
sekitar 250 tag.

Wah! banyak ya.

Apa semua tag ini harus kita hafal?

Jawabannya:

Tidak harus, saja juga tidak bisa menghafal semanya. Cukup ketahui tag-tag dasar
saja.

Berikut ini daftar tag-tag dasar, yang menurut saya harus kamu ingat.

Tag Fungsi
<html> untuk memulai dokumen HTML
<head> untuk membuat bagian head
<body> untuk membuat bagian body
<h1> sampai <h6> untuk membuat heading pada artikel
<p> untuk membuat paragraf
<!-- --> untuk membuat komentar
Beberapa tag ini sudah kita coba pada tutorial pertama dan juga ada yang belum.

Tenang saja.. Nanti juga saya akan perkenalkan tag-tag lain yang umum digunakan
dalam pembuatan web.
Untuk saat ini, cukup pahami: Apa itu tag dan cara menulisnya.

Cara Menulis Tag HTML yang Benar!


Beberapa orang kadang sering salah dalam menuliskan tag. Ada yang lupa menutup,
ada yang salah mengetik namanya, dan semacamnya.

Berikut ini beberapa saran yang perlu diikuti agar bisa menulis tag dengan benar:

1. Tag-tag wajib
Ada beberapa tag yang wajib ada di HTML. Tag ini harus kamu tulis.. kalau tidak,
bisa jadi kode HTML-mu akan error menurut validator W3C.

Berikut ini daftar tag yang wajib ada di HTML:

<!DOCTYPE html> — untuk deklarasi type dokumen;

<html> — tag utama dalam HTML;

<head> — untuk bagian kepala dari dokumen;

<title> — untuk judul web;

<body> — untuk bagian body dari dokumen.

2. Gunakan Huruf Kecil


Hindari menggunakan huruf besar dalam menuliskan naama tag dan sebaiknya
gunakan huruf kecil saja.

Huruf kecil lebih gampang diketik dan juga akan membuat kode HTML terlihat lebih
bersih dan rapi.

Contoh: (bagus)

<body>

<p>Belajar tentang tag di HTML</p>

</body>

Contoh: (buruk)

<BODY>

<P>Belajar tentang tag di HTML</P>

</BODY>
Tapi khusus untuk tag <!DOCTYPE html>.. ia ditulis dengan huruf besar.
Sebenarnya bisa juga dengan huruf kecil dan akan valid menurut validator W3C.

Tapi untuk dokumen XHTML, menggunakan DOCTYPE dengan huruf kecil akan
mengakibatkan error.

3. Pastikan Menutup Tag dengan Benar


Tag HTML nantinya akan ditulis bertumpuk-tumpuk. Artinya, di dalam tag ada tag
lagi. Kadang kita sering salah dalam menutup tag yang bertumpuk ini. Akibatnya,
kode HTML kita tidak valid.

Tapi tenang saja.. saya punya resep agar kamu mudah mengingatnya:
Jika kamu paham maksud dari jokes di atas, maka bagus.. saya tidak perlu jelaskan
lagi.

Tapi kalau belum paham, berikut ini penjelasannya:

Tag yang pertama dibuat, harus ditutup terakhir. Bukan ditutup pertama.

Contoh:

<i><b><u>memasak</u></b></i>

Tag <i> ditutup terakhir, karena ia yang ditulis pertama. Lalu tag </u> ditutup
pertama kali karena ia berada di dalam tag <b> dan <i>.

Apa itu Elemen?


Elemen dalam HTML adalah sebuah komponen yang menyusun dokumen HTML.
Elemen kadang juga disebut sebagai node, karena ia merupakan salah satu
jenis node yang menyusun dokumen HTML dalam diagram HTML tree.

w3schools.com)

Pada diagram tersebut, terdapat tiga macam node.. yakni: Node elemen, Node
atribut, dan Node teks.

Elemen dibentuk dari tag pembuka, isi tag, dan tag penutup. Kadang juga
ditambahkan beberapa atribut.

Contoh:
Pada contoh di atas, terdapat satu elemen <p> dengan atribut align="center" dan
memiliki isi berupa teks, yakni Hello World!.

Elemen tidak selalu berisi teks, kadan ia juga akan berisi elemen lain. Ini biasanya
kita sebut dengan nested element atau elemen di dalam elemen.

Bila digambarkan dalam bentuk kotak persegi, maka akan terlihat seperti ini:

Elemen HTML ada banyak jenisnya. Ada elemen khusus untuk teks, ada elemen
untuk multimedia, script, tabel, metadata, dll. Nanti kita akan pelajari ini secara
bertahap. Semua jenis elemen HTML bisa kamu baca di sini: HTML elements
reference.
Beberapa elemen HTML kadang ditambahkan atribut sebagai pelengkap.

Apa itu Atribut?


Atribut adalah kata khusus yang berada di dalam tag pembuka. Atribut juga disebut
sebagai modifier yang akan menentukan perliaku dari elemen.

Atribut dapat ditambahkan pada elemen manapun. Ada juga elemen yang
mewajibkan menggunakan atribut seperti elemen <a>, <img>, <video>, dll.

Contoh:

<a href="https://petanikode.com">Petanikode.com</a>

Tag <a> adalah tag untuk membuat link. Tag ini mewajibkan menambahkan
atribut href untuk menyatakan halaman tujuan dari link.

Jumlah atribut pada elemen bisa lebih dari satu.

Contoh:

<img src="gambar.jpg" width="100" height="100" />

Atribut src adalah atribut khusus untuk tag <img> yang fungsinya untuk
menentukan gambar yang akan ditampilkan. Lalu atrubut width dan height adalah
atribut yang mengatur ukurannya.
Jenis-jenis Atribut HTML
Tiap-tiap elemen kadang memiliki atribut khurus yang hanya bisa digunakan pada
elemen tersebut. Ada juga atribut yang bersifat global dan bisa ditambahkan ke
semua elemen.

Berikut ini jenis-jenis atribut yang harus diketahui:

1. Atribut Global
Atribut Global adalah atribut yang bisa ditambahkan pada semua elemen HTML.

Berikut ini daftar atribut global dan fungsinya:

Nama Atribut Deskripsi atau fungsi


accesskey Menentukan tombol shortcut untuk mengaktifkan atau fokus pada elemen
class Menentukan class CSS yang akan digunakan
contenteditable Menentukan isi elemen bisa diedit atau tidak
data-* Digunakan untuk menyimpan data
dir Menentukan arah teks dari elemen (kiri ke kanan atau sebaliknya)
draggable Menentukan apakah elemen bisa di drag atau tidak
hidden untuk menyembunyikan elemen
id Menentukan id unik untuk elemen
lang Menentukan bahasa yang digunakan untuk isi elemen
spellcheck Menentukan apakah isi elemen harus dilakukan pengejaan grammer atau tudak
style Menentukan inline CSS untuk elemen
tabindex Menentukan urutan atau indeks tab dari elemen (saat tombol tab ditekan)
title Menentukan informasi tambahan tentang elemen
translate Menentukan apakah konten dari elemen bisa diterjemahkan atau tidak
2. Atribut Event
Atribut event adalah atribut yang digunakan untuk menentukan aksi yang akan
dilakukan saat terjadi sesuatu pada elemen. Atribut ini nanti akan banyak digunakan
pada pemrograman Javascript.

Berikut ini daftar atribut event saat terjadi sesuatu pada Jendela browser:

Nama atribut Nilai Fungsi: Menjalankan script


onafterprint kode javascript setelah dokumen dicetak
onbeforeprint kode javascript sebelum dokumen dicetak
onbeforeunload kode javascript sebelum saat dokumen tidak ter-load
onerror kode javascript saat terjadi error
onhashchange kode javascript saat terjadi perubahan pada bagian anchor di URL
onload kode javascript setelah loading selesai
onmessage kode javascript saat ada pesan
onoffline kode javascript saat tiba-tiba offline
ononline kode javascript saat tiba-tiba online
onpagehide kode javascript saat user tidak sedang membuka halaman web
Nama atribut Nilai Fungsi: Menjalankan script
onpageshow kode javascript saat user membuka kembali halaman web
onpopstate kode javascript saat history browser berubah
onresize kode javascript saat ukuran jendela browser berubah
onstorage kode javascript saat area penyimpanan (Web Storage) di-update
onunload kode javascript saat web browser ditutup
Selain atribut tersebut, masih banyak lagi atribut event yang lainnya. Semuanya bisa
kamu lihat di: HTML Event Attributes.

3. Atribut Khusus
Atribut khusus adalah atribut yang hanya bisa dipakai pada elemen tertentu dan
kadang atribut ini tidak bisa digunakan pada elemen yang lain.

Contoh:

Nama atribut Bisa dipakai di tag


src <audio>, <embed>, <iframe>, <img>, dll
href <a>, <link>
action <form>
autoplay <audio>, <video>
Cara Menulis Atribut yang Benar!
Penulisan atribut sebenarnya gampang.. kita hanya perlu menambahkannya pada tag
pembuka dengan format seperti ini:

bana-atribut="nilai"

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penilisannya benar dan valid:

1. Gunakan Huruf Kecil


Menulis atribut dengan huruf besar sah-sah saja, dan bahkan valid menurut validator
W3C.

Tapi saya sarankan menggunakan huruf kecil saja. Karena lebih umum digunakan
dan juga mudah terbaca.

Contoh: (bagus)

<p align="center">Belajar HTML di Petani Kode</p>

Contoh: (kurang bagus)

<p ALIGN="CENTER">Belajar HTML di Petani Kode</p>

2. Guanakan Tanda Petik


Gunkan tanda petik untuk mengisi nilai atribut yang mengandung teks.

Mengapa?
Karena jika terdapat lebih dari satu kata, ia akan menciptakan spasi dan akan
dianggap sebagai atribut baru.

Contoh: (bagus)

<h1 title="tutorial HTML untuk pemula">Belajar HTML</h1>

Contoh: (buruk)

<h1 title=tutorial HTML untuk pemula>Belajar HTML</h1>

Tanda petik yang digunakan, boleh petik ganda (") dan juga petik tunggal (').

Nah untuk nilai angka, boleh pakai tanda petik dan juga boleh tidak.

Contoh:

<img src="gambar.jpg" width=120 height=120 />

Lalu, untuk atribut yang bernilai boolean (true dan false).. nilainya boleh ditulis dan
boleh tidak.

Contoh:

<input type="text" required="true" />

<input type="text" required />

3. Penggunaan Spasi
Jika ada atribut yang memiliki lebih dari satu nama, maka ia ditulis dengan tanda
min (-), bukan spasi.

Contoh:

<img data-src="gambar.jpg" />

Lalu, spasis juga digunakan untuk memisahkan dua atau lebih atribut.

Contoh:

<img class="lazyload" data-src="gambar.jpg" src="placeholder.jpg" />

Bisa juga ditulis seperti ini:

<img class="lazyload"

data-src="gambar.jpg"

src="placeholder.jpg" />
Membuat Paragraf pada HTML
Membuat Paragraf di HTML
Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat. Pada web, Paragraf biasanya
digunakan untuk menampilkan teks atau artikel.

Paragraf pada HTML dibuat dengan tag <p>. Selain tag ini, ada juga tag pendukung
lain seperti <div>, <hr>, <br>, dan <pre>.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Paragraf di HTML</title>

</head>

<body>

<p>Ini adalah sebuah paragraf yang berisi beberapa kalimat.

Saya sedang belajar HTML di Petani Kode. Saat ini Sedang,

Belajar tentang paragraf.</p>

<p>Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang saling

mendukung. Punya ide pokok sebagai dasar dari paragraf itu sendiri.</p>

</body>

</html>

Hasilnya:
Atribut untuk Paragraf
Biasanya paragraf ditambahkan dengan beberapa atribut seperti align, id, class, dll.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Paragraf di HTML #2</title>

</head>

<body>

<p align="center">Ini adalah sebuah paragraf yang berisi beberapa

kalimat. Saya sedang belajar HTML di Petani Kode. Saat ini Sedang,

Belajar tentang paragraf.</p>

<p align="right">Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang

saling mendukung. Paragraf dibuat dengan menentukan ide pokok terlebih

dahulu. Lalu diikuti dengan kalimat-kalimat pendukung.</p>

</body>

</html>

Hasilnya:
Atribut align merupakan atribut yang digunakan untuk pertaan teks pada paragraf.
Namun, menurut validator W3C.. penggunaan tag ini sebaiknya diganti dengan CSS.

Mengapa demikian?

Karena atribut align dapat merubah tampilan dari web. Ini sebenarnya tigas dari
CSS. Tugas utama dari HTML adalah membuat struktur dasar dari web.

Contoh perataan menggunakan CSS:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Paragraf di HTML #2</title>

</head>

<body>

<p style="text-align: justify">Ini adalah sebuah paragraf yang berisi

beberapa kalimat. Saya sedang belajar HTML di Petani Kode. Saat ini

Sedang, Belajar tentang paragraf.</p>

<p style="text-align: center">Paragraf adalah kumpulan dari beberapa

kalimat yang saling mendukung. Paragraf dibuat dengan menentukan ide

pokok terlebih dahulu. Lalu diikuti dengan kalimat-kalimat pendukung.</p>

</body>

</html>

Hasilnya:
Tag <br> untuk Membuat Paragraf
Tag <br> sebenarnya bukanlah tag untuk membuat paragraf. Tapi tag ini, biasanya
digunakan untuk membantu tag <p>.

Fungsi utama tag <br> adalah untuk membuat baris baru.

Contoh:

Misalkan kita ingin menampilkan pantun, bisa saja kita buat seperti ini di dengan
tag <p>.

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Paragraf di HTML #3</title>

</head>

<body>

<p>Rambut berantakan tak pernah di sisir

Orang melihat tertawa kesenangan

Pengangguran berserakan seperti pasir

Kurang usaha dan keterampilan</p>

</body>

</html>

Hasilnya:
Meskipun pada kode HTML kita sudah menulis tiap bait pantun dalam baris yang
baru. Tapi ia akan tetap ditampilkan seperti baris.

Di sinilah saatnya kita harus menggunakan tag <br>. Maka, kode di atas.. bisa kita
perbaiki menjadi seperti ini:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Paragraf di HTML #3</title>

</head>

<body>

<p>Rambut berantakan tak pernah di sisir <br />

Orang melihat tertawa kesenangan <br />

Pengangguran berserakan seperti pasir <br />

Kurang usaha dan keterampilan</p>

</body>

</html>

Hasilnya:
Oh iya, tag <br> adalah tag yang tidak memiliki pasangan penutup. Cara
menutupnya, tambahkan saja garis miring seperti ini <br />.

Tag <br> boleh ditutup, boleh juga tidak. Namun, sebaiknya ditutup agar valid
menurut validator W3C.

Tag <hr> untuk Membuat Garis


Sama seperti tag <br>, tag <hr> juga bukanlah tag untuk membuat paragraf.

Tag <hr> merupakan tag yang digunakan untuk membuat garis lurus secara
horizontal (horizontal rule). Biasanya digunakan untuk memisahkan beberapa konten
atau paragraf.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Paragraf di HTML</title>

</head>

<body>

<p>Ini adalah sebuah paragraf yang berisi beberapa kalimat.

Saya sedang belajar HTML di Petani Kode. Saat ini Sedang,

Belajar tentang paragraf.</p>

<hr />
<p>Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang saling

mendukung. Punya ide pokok sebagai dasar dari paragraf itu sendiri.</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

Tag <pre>
Pada kasus tertentu, kita ingin menampilkan paragraf dengan format yang lebih
spesifik. Contohnya seperti pantun dan puisi yang paragrafnya diulis dengan garis
baru dan juga indentasi.

Hal ini bisa dilakukan dengan bantuan tag <br>. Namun ada juga tag lain yang bisa
jadi alternatif, yakni tag <pre>.

Tag <pre> (preformatting) merupakan tag yang digunakan untuk menampilkan teks
atau paragraf dalam format yang sudah kita tentukan di HTML.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Paragraf di HTML</title>

</head>

<body>

<h1>Hujan Bulan Juni</h1>


<p>oleh Sapardi Djoko Damono</p>

<pre>

tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan Juni

dirahasiakannya rintik rindunya

kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak

dari hujan bulan Juni

dihapusnya jejak-jejak kakinya

yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan Juni

dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu

</pre>

</body>

</html>

Hasilnya:
Coba perhatikan!

Paragraf yang kita buat di dalam kode HTML akan ditampilkan dengan format yang
sama seperti yang kita tulis di sana.

Biasanya tag <pre> sering digunakan untuk menampilkan source code. Karena, tag
ini menggunakan font Monospace atau Courier New (di Windows).

Tag <p> vs Tag <div>


Tag <p> dan Tag <div>, memiliki perilaku yang hampir sama. Tapi
tag <div> sebenarnya bukanlah tag untuk membuat paragraf, melainkan tag untuk
membuat layout web.

Kadang tag <div> sering ‘disalahgunakan’ untuk membuat paragraf.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Paragraf di HTML</title>


</head>

<body>

<div>Ini adalah sebuah paragraf yang berisi beberapa kalimat.

Saya sedang belajar HTML di Petani Kode. Saat ini Sedang,

Belajar tentang paragraf.</div>

<div>Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang saling

mendukung. Punya ide pokok sebagai dasar dari paragraf itu sendiri.</div>

</body>

</html>

Ini boleh-boleh, saja. Tapi hasilnya tidak akan sama seperti tag <p>.

Paragraf yang dibuat dengan tag <div> tidak akan memiliki jarak margin antar
paragraf.

Tag <div> biasanya digunakan untuk membungkus teks yang ada di luar artikel.
Contoh seperti teks pada footer, header, sidebar, dll.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Paragraf di HTML</title>

</head>

<body>

<p>Ini adalah sebuah paragraf yang berisi beberapa kalimat.


Saya sedang belajar HTML di Petani Kode. Saat ini Sedang,

Belajar tentang paragraf.</p>

<p>Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang saling

mendukung. Punya ide pokok sebagai dasar dari paragraf itu sendiri.</p>

<hr />

<footer>

<div>&copy; 2020 Belajar HTML by Petani Kode</div>

</footer>

</body>

</html>

Hasilnya:

Bonus: Paragraph Style


Sebenarnya ini ranah pembahasan tentang CSS bukan HTML. Karena itu, kamu
boleh baca dan juga boleh tidak.

Paragraph Style adalah style CSS yang kita berikan kepada paragraf agar tampil
lebih menarik.

Berikut ini beberapa style yang bisa diberikan pada paragraf:

1. Baris Pertama Masuk ke Dalam


Baris pertama pada paragraf kadang sering ditulis masuk ke dalam atau ini juga
disebut dengan indentasi.

Contoh:
Bagaimanakah cara membuat yang seperti itu di HTML?

Gampang!

Kita bisa memanfaatkan style CSS.

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Paragraf di HTML</title>

</head>

<body>

<h1>Paragraf Indentasi</h1>

<p style="text-indent: 45px;">Contoh ini baris pertama yang ditulis masuk ke dalam.

Baris kedua tetap ditulis seperti biasa. Dan juga baris

Ke-3 ditulis seperti biasa.</p>

</body>

</html>

Hasilnya:
Atribut style merupakan atribut untuk menambahkan style CSS. Pada contoh di atas
kita menambahkan text-indent dengan nilai 45px, nilai ini akan menentukan jarak
(ke dalam) dari baris pertama.

2. Warna untuk Paragraf


Warna bisa kita berikan kepada teks dan background. Properti CSS yang digunakan
untuk memberikan warna adalah color (untuk teks) dan background-color (untuk
background).

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Paragraf di HTML</title>

</head>

<body>

<h1>Warna untuk Paragraf</h1>

<p style="color: blue;">Contoh paragraf dengan warna teks biru.

Ini baris kedua dari paragraf. Semua teks yang ada di dalam

paragraf ini akan berwarna biru.</p>

<p style="color: white; background-color:purple">Contoh paragraf dengan


warna teks putih dan warna background-nya adalah ungu.

Ini baris kedua dari paragraf. Semua teks yang ada di dalam

paragraf ini akan berwarna putih.</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

3. Mengubah Jenis Font


Tidak suka dengan jenis font yang digunakan, kamu bisa menggantinya dengan style
CSS.

Caranya..

Kita bisa gunakan properti font-family lalu diberikan nilai dengan nama font yang
akan digunakan.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Paragraf di HTML</title>

</head>

<body>

<h1>Font untuk Paragraf</h1>


<p style="font-family: Arial;">Ini adalah contoh paragraf yang

menggunakan font Arial. Semua teks pada paragraf ini akan menggunakan

font Arial. Arial adalah salah satu font yang umum digunakan pada

Windows.</p>

<p style="font-family: 'Times New Roman'">Ini adalah paragraf yang

menggunakan font Times New Roman. Font ini juga umum digunakan dalam

penulisan teks. Perhatikan penulisan Times New Roman pada style CSS,

ia diapit dengan tanda petik karena mengandung lebih dari satu kata.</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

Cara Membuat Heading di HTML


Apa itu Heading?
Heading adalah sebuah judul yang biasanya diberikan pada halaman atau
beberapa bagian dari artikel.

Jika kamu sering menulis artikel, pasti ini tidak asing buatmu.
Lalu, bagaimana caranya membuat judul di HTML?

Mari kita bahas:

Cara Membuat Heading di HTML


Judul pada HTML dapat kita buat dengan tag <h1> sampai <h6>.
Tag <h1> digunakan pada judul level pertama. Lalu tag lainnya digunakan pada sub
heading atau level berikutnya.

Masing-masing judul akan ditampilkan dengan ukuran teks yang bebeda.


Tag <h1> adalah yang paling besar, dan tag <h6> paling kecil.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Heading di HTML</title>

</head>
<body>

<h1>Ini Judul Level 1</h1>

<h2>Ini Judul Level 2</h2>

<h3>Ini Judul Level 3</h3>

<h4>Ini Judul Level 4</h4>

<h5>Ini Judul Level 5</h5>

<h6>Ini Judul Level 6</h6>

</body>

</html>

Hasilnya:

Tag <h1> biasanya dipakai pada judul artikel. Lalu tag <h2>, <h3>, <h4>, <h5>,
dan <h6> dipakai pada sub judul atau sub heading.

Mari kita coba membuat sebuah artikel yang dilengkapi dengan heading. Buatlah file
HTML baru kemudian isi dengan kode berikut:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Heading di HTML</title>

</head>
<body>

<h1>Belajar Heading di HTML</h1>

<p>

Heading di HTML ada enam, yakni H1, H2, H3, H4, H5, dan H6.

Heading berfungsi untuk membuat judul untuk artikel dan juga

sub judul pada bagian artikel.

</p>

<h2>Membuat Sub Judul</h2>

<p>

Sub judul atau sub heading dimulai dengan tag H2. Lalu diikuti

dengan tag selanjutnya hingga sampai H6. Sementara itu, tag H1

hanya digunakan untuk judul artikel saja.

</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

Berdasarkan pengalaman saya—dalam menulis artikel—tag <h5> dan <h6> jarang


sekali dipakai, karena judul yang dibuat hanya sampai pada level 2, 3, dan 4.
Urutan Penulisan Heading
Apakah boleh menulis judul yang tidak urut?

Maksudnya.. seperti menggunakan <h6> untuk judul awal, lalu


berikutnya <h4> untuk sub judul.

Ini boleh-boleh saja, tapi kurang bagus untuk SEO. 1

Penulisan judul yang bagus adalah judul yang mengikuti levelnya.

Judul <h1> pada level pertama, <h2> pada level ke-2, dan seterusnya.

Atribut untuk Heading


Masih ingat tentang atribut?

Ya, dia adalah _______

Sudah lupa ya?

Coba buka lagi pembahasan tentang: Apa itu Tag, Elemen, dan Atribut di HTML?
Heading tidak memiliki atribut khusus. Ia biasanya menggunakan atribut globel.

Contohnya seperti:

id untuk memberikan nama id unik. Biasanya ini akan digunakan oleh link,

CSS, dan Javascript;

class untuk memberikan nama class yang akan dipakai oleh CSS;

style untuk memberikan kode css secara langsung;

title untuk menambahkan informasi tambahan;

dll.

Daftar atribut global, bisa kamu lihat di MDN: HTML Global Attributes.

Perbedaan Heading dengan Title dan Header


Meskipun sama-sama digunakan untuk urusan judul, tapi tiga elemen ini berbeda.

Heading adalah judul untuk artikel dan bagian artikel yang dibuat dengan

tag <h1> sampai <h6>

Title adalah judul dari web yang dibuat dengan tag <title>

Header adalah bagian kepala (kop) pada web yang dibuat dengan

tag <header>

Coba perhatikan gambar berikut:


Sudah jelas kan bedanya?

Tag <title> untuk judul yang ditampilkan di web beowser. Tag <header> sama
seperti kop surat. Lalu heading <h1> sampai <h6> menjadi judul untuk artikel.

Bonus: Heading Style


Sebenarnya ini termasuk dalam pembahasa materi tentang CSS. Karena itu, saya
menjadikannya bonus yang boleh kamu baca dan juga boleh tidak.

Jadi..

Heading Style adalah style CSS yang diberikan pada heading agar terlihat menarik.

Berikut ini beberapa style yang sering digunakan pada heading:

Heading dengan Garis Bawah


Heading dengan garis bawa bisa kita buat dengan memanfaatkan tag <hr> dan juga
CSS.

Contoh menggunakan tag <hr>:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Heading di HTML</title>

</head>
<body>

<h1>Tutorial Membuat Heading di HTML</h1>

<hr />

<p>

Heading adalah judul sebuah artikel dan bagian dari artikel.

Ada Enam level heading pada HTML, yakni dimulai dari H1,

H2, H3, sampai H6.

</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

Contoh menggunakan CSS:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Heading di HTML</title>

</head>

<body>

<h1 style="text-decoration: underline;">Tutorial Membuat Heading di HTML</h1>


<p>

Heading adalah judul sebuah artikel dan bagian dari artikel.

Ada Enam level heading pada HTML, yakni dimulai dari H1,

H2, H3, sampai H6.

</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

Text Case untuk Heading


Heading kadang ditulis dengan berbagai style case. Ada yang menggunakan huruf
besar semua, ada juga yang menggunakan huruf besar di awal kata saja.

Contoh:

INI HEADING DENGAN HURUF BESAR SEMUA

Ini Heading Dengan Huruf Beasr Di Depan Saja

Nah, untuk membuat style case heading ini, Kita bisa menggunakan CSS dengan
atribut text-transform.

Contoh:
<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Heading di HTML</title>

</head>

<body>

<h1 style="text-transform: uppercase;">Heading dengan huruf Besar semua</h1>

<p>

Heading adalah judul sebuah artikel dan bagian dari artikel.

Ada Enam level heading pada HTML, yakni dimulai dari H1,

H2, H3, sampai H6.

</p>

<h1 style="text-transform: capitalize;">Heading dengan huruf Besar di awal


kata</h1>

<p>

Properti text-transform berfungsi untuk menentukan style case dari

teks. Properti ini bisa diberikan nilai capitalize, uppercase,

lowercase, initial, none, inherit.

</p>

</body>

</html>

Hasilnya:
Warna untuk Heading
Sama seperti elemen yang lainnya, heading juga dapat kita berikan warna dengan
bantuan CSS. Warna bisa kita berikan pada teks dan latar belakang atau background.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Tutorial Heading di HTML</title>

</head>

<body>

<h1 style="color: red;">Heading dengan warna Merah</h1>

<p>

Atribut color adalah atribut CSS yang berfungsi untuk memberikan

warna pada teks. Pada contoh ini, teks pada heading akan berwarna

merah, karena kita memberikan warna red untuk color.

</p>

<h2 style="background-color: yellow;">Heading dengan Latar Kuning</h2>

<p>
Atribut background-color adalah atribut untuk memberikan warna

latar (background) pada elemen tertentu. Pada contoh ini, kita

memberikan warna latar kuning untuk heading.

</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

Membuat Komentar di HTML


Apa itu Komentar dalam HTML?
Komentar adalah elemen yang akan diabaikan oleh browser. Ia tidak akan
ditampilkan di dalam web.

Komentar biasanya digunakan untuk memberikan informasi tambahan pada kode


HTML dan kadang juga digunakan untuk menon-aktifkan beberapa kode HTML.

Cara Membuat Komentar di HTML


Komentar dapat kita buat dengan tag <!-- -->.
Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Belajar Membuat Komentar di HTML</title>

</head>

<body>

<!-- ini adalah komentar -->

<p>Hello World!</p>

<!-- ini juga komentar

dan ditulis dalam dua baris -->

</body>

</html>

Hasilnya:

Komentar tidak akan ditampilkan oleh browser, tapi kita bisa melihatnya dengan
cara view source.

Klik kanan pada browser, lalu pilih view page source.


Jalan Pintas untuk Membuat Komentar
Jika kamu menggunakan teks editor Visual Studio Code, kamu bisa membuat
komentar dengan menekan Ctrl+/.

Cara ini lebih cepat dibandingkan dengan harus menulis secara manual tag
komentarnya.

Atribut untuk Komentar


Komentar tidak bisa ditambahkan atribut. Jika kamu mencoba menambahkannya,
itu akan sia-sia. Soalnya komenter merupakan elemen yang tidak akan diproses oleh
browser.

Fungsi Komentar
Komentar memang tidak akan ditampilkan di web, namun bukan berarti ia tidak
memiliki fungsi.

Berikut ini beberapa fungsi komenter:

1. Komentar untuk Menjelaskan Arti Tag


Saat belajar HTML, kamu mungkin akan kesulitan mengingat fungsi dan arti dari
tag HTML. Karena itu, kamu harus membuat catatan untuk mengingatnya.
Ini bisa kamu lakukan dengan mencatat di buku, maupun media lain. Tapi, alangkah
baiknya memanfaatkan komentar untuk mencatat.

Contoh:

<!DOCTYPE html> <!-- ini tag untuk menentukan type dokumen -->

<html lang="en">

<head>

<title>Belajar Membuat Komentar di HTML</title>

<!-- tag title berfungsi untuk membuat judul web dan akan ditampilkan

pada title bar di browser -->

</head>

<body>

<p>Ini tag paragraf yang aktif</p>

<!--

tag <p> adalah tag untuk membuat paragraf

-->

</body>

</html>

Jika kita lupa, kita bisa membuka kembali dan mempelajari kode tersebut.

Tapi ingat, jangan buat komentar seperti ini pada proyek websitemu. Karena akan
sangat mengganggu dan membuat kode sulit terbaca.

Sebaiknya, komentar yang berisi penejlasan semacam ini dibuat pada kode HTML
yang kita pakai untuk belajar. Bukan kode HTML untuk web asli.

2. Komentar untuk Menyimpan Todo List


Komentar kadang sering digunakan juga untuk menyimpan todo list, ini akan
membantu kita menginta apa yang harus dikerjakan pada bagian HTML tertentu.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Belajar Membuat Komentar di HTML</title>


<!-- TODO: Tambahkan tag meta di sini -->

</head>

<body>

<h1>Komentar di HTML</h1>

<!-- TODO: Buat konten web di ini -->

</body>

</html>

Jika kita sudah mengerjakan apa yang dituliskan di todo list tersebut, kita bisa hapus
komentarnya.

3. Komentar untuk Menonaktifkan Kode HTML


Komentar kadang seding digunakan untuk menon-aktifkan kode HTML.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<title>Belajar Membuat Komentar di HTML</title>

</head>

<body>

<p>Ini tag paragraf yang aktif</p>

<!--

<p>ini tag paragraf yang tidak aktif

karena berada di dalam komentar

</p>

-->

<p>ini paragraf yang lainnya</p>

</body>

</html>

Hasilnya:
Text Formatting di HTML (Bold, Italic, Underline, dll)

Coba perhatikan kedua paragraf ini:

Kamu lebih tertarik baca yang mana?

..yang terformat, atau yang polos (plain text)?

Teks yang terformat akan lebih mudah dibaca, karena ada penegasan seperti teks
tebal, miring, dan garis bawah.

Saat kita mencari kata atau kalimat penting.. mata kita akan lebih mudah
menemukannya pada teks yang terformat dibandingkan plain text.

Karena itu, dalam membuat web.. ada baiknya menggunakan format teks.

Nah, di HTML terdapat tag-tag yang khusus digunakan untuk text formatting.

Apa saja itu?

Mari kita bahas..

Membuat Teks Tebal


Teks tebal biasanya digunakan untuk memberikan penegasan pada teks tertentu,
misalnya seperti judul, subjudul, huruf penting, dll.

Tag yang digunakan untuk membuat teks tebal di HTML adalah tag <b> (bold) dan
tag <strong>. Kamu bebas mau pakai yang mana saja, hasilnya akan sama-sama
tebal.

Contoh:
<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="UTF-8">

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">

<title>Text Tebal di HTML</title>

</head>

<body>

<h1>Text Tebal di HTML</h1>

<p>

<strong>Teks formatting itu penting!</strong> Karena dapat membuat tulisan

terlihat lebih menarik sehingga akan membuat <b>pengunjung senang</b>

membacanya.

</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

Membuat Teks Miring


Teks miring biasanya digunakan untuk menegaskan sebuah kata atau istilah baru.
Teks miring di HTML dapat kita buat dengan tag <i> (italic) dan juga
tag <em> (emphasis).

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="UTF-8">

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">

<title>Text Miring di HTML</title>

</head>

<body>
<h1>Text Miring di HTML</h1>

<p>

Gungakan <i>teks miring</i> untuk memberikan penekanan pada teks,

sehingga akan <em>menarik perthatian</em> pembaca. Biasanya

digunakan pada <i>istilah asing</i> atau kata serapan dari

<em>bahasa daerah</em>.

</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

Membuat Garis Bawah pada Teks


Garis bawah biasanya digunakan untuk menandai teks yang disisipkan atau teks
yang mimiliki arti penting dibandingkan teks normal lainnya.

Garis bawah di HTML dapat kita buat dengan tag <u> (underlaine) atau juga
tag <ins> (insert).

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="UTF-8">

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">

<title>Garis Bawah di HTML</title>

</head>

<body>

<h1>Garis Bawah di HTML</h1>

<p>

<u>Text formatting itu penting</u>, karena dapat membuat teks terlihat

lebih menarik dibandingkan <del>text biasa</del> <ins>plain text</ins>.

</p>

</body>
</html>

Hasilnya:

Pada contoh di atas, kita menggunakan tag <del> untuk membuat teks tercoret. Lalu
diikuti dengan teks yang ditambahkan (insert).

Membuat Teks Tercoret


Teks tercoret memiliki arti teks yang dihapus. Biasanya untuk memberitahu pembaca
bahwa teks tersebut tidak dipakai atau dihapus.

Tag untuk membuat teks tercoret di HTML adalah tag <s> (strikethrough) atau bisa
juga dengan tag <del> (delete).

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="UTF-8">

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">

<title>Text Tercoret di HTML</title>

</head>

<body>

<h1>Text Tercoret di HTML</h1>

<p>

Coretlah teks yang tidak <s>dibutuhkan</s> terpakai, ini bisa memberitahu

pembaca tentang perbaikan dari teks tersebut. Kadang juga teks <del>tercoret</del>

<ins>yang dicoret</ins>, diperbaiki dengan menambahkan teks dengan garis bawah.

</p>

</body>

</html>

Hasilnya:
Membuat Pangkat di HTML
Pangkat biasanya digunakan pada rumus. Ada dua jenis pangkat yang bisa dibuat di
HTML, yakni pangkat yang berada di atas (superscript) dan pangkat di
bawah (subscript).

Tag untuk membuat pangkat di HTML adalah tag <sup> dan <sub>.

<sup> untuk membuat pangkat di atas

<sub> untuk membuat pangkat di bawah

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="UTF-8">

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">

<title>Membuat Pangkat di HTML</title>

</head>

<body>

<h1>Membuat Pangkat di HTML</h1>

<p>

Rumus luas persegi adalah S<sup>2</sup>, dimana <i>S</i> adalah sisi dari

persegi. Lalu O<sub>2</sub> adalah rumus kimia dari oksigen.

</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

Membuat Marker untuk Teks


Marker bisanya digunakan untuk menandai teks yang penting atau kata kunci yang
penting. Marker di HTML dapat kita buat dengan tag <mark>.
Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="UTF-8">

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">

<title>Membuat marker teks di HTML</title>

</head>

<body>

<h1>Membuat marker teks di HTML</h1>

<p>

Marker biasanya digunakan untuk menandai bagian teks yang penting.

Kalau di dunia nyata, kita <mark>menggunakan stabilo</mark> untuk

membuat marker.

</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

Warna default marker adalah kuning. Warna ini bisa kita ubah dengan style CSS.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="UTF-8">

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">

<title>Membuat marker teks di HTML</title>

</head>

<body>

<h1>Membuat marker teks di HTML</h1>

<p>
Marker biasanya digunakan untuk menandai bagian teks yang penting.

Kalau di dunia nyata, kita <mark style="background-color: pink">menggunakan


stabilo</mark> untuk

membuat marker.

</p>

</body>

</html>

Maka hasilnya, marker akan berwarna pink:

Teks Formatting untuk Komputer


Selain dari teks formatting di atas, ada juga teks formatting yang khusus untuk
menandai teks yang berasal dari komputer. Berikut ini beberapa tag yang digunakan
untuk memformat teks dari komputer:

<code> untuk menandai bagian dari kode program;

<samp> untuk menandai output dari program komputer;

<kbd> untuk menandai tombol keyboard;

<var> untuk menandai sebuah variabel;

<pre> untuk preformatting teks.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="UTF-8">

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">

<title>Text Formatting untuk Teks dari komputer</title>

</head>

<body>
<h1>Text Formatting untuk Teks dari komputer</h1>

<p>

Perintah javascript untuk menampilkan teks ke console adalah

<code>console.log()</code>. Kita juga bisa menampilkan isi variabel

dengan fungsi ini. Misalkan kita punya variabel <var>name</var>,

maka kode programnya bisa ditulis seperti ini:

<pre>

var name = "Petani Kode";

console.log(name);

</pre>

Maka hasil outputnya: <samp>Petani Kode</samp>

</p>

<p>

Untuk menjalankan ulang program, lakukan refresh dengan menekan tombol

<kbd>F5</kbd>

</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

Menggabungkan Format
Apakah format teks dapat digabungkan?

Misalkan kiga ingin membuat teks tebal dan garis bawah, apakah bisa?

Tentu saja bisa.

Caranya:

Ya tinggal dipakai saja tag-tagnya, misal mau


menggabungkan bold dengan underline.. maka kita tinggal pakai tag <b> dan <u>.

Contoh:
<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="UTF-8">

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">

<title>Penggabungan Format Teks di HTML</title>

</head>

<body>

<h1>Penggabungan Format Teks di HTML</h1>

<p>

Penggabungan format teks bisa dilakukan dengan menuliskan tag-tag yang

akan dipakai. Misalkan <b><u>tebal dan garis bawah</u></b>, maka kita

tinggal pakai tag <b>b</b> dan tag <b>u</b>.

</p>

</body>

</html>

Hasilnya:

Dalam menggabungkan format, kamu perlu memperhatikan tag mana yang ditulis
duluan dan yang terakhir.

Jangan sampai salah menutup..

Yang dibuka duluan, harus ditutup terakhir.

Ingatlah konsep “ibu memasak ubi”:

Apa itu Link di HTML?


Link atau Hyperlink adalah elemen HTML yang berfungsi menghubungkan suatu
halaman web ke halaman web yang lain.

Elemen ini bisa diklik.. dan nanti akan membuka halaman lain sesui alamat URL
yang diberikan.
Tidak hanya untuk menghubungkan halaman, link juga punya fungsi lain
seperti scroll top, download file, menjalankan fungsi javascript, dll.

Nanti kita akan bahas ini lebih dalam..

Nah! sekarang, bagaimana cara membuat link di HTML?

Silahkan lanjutkan membaca:

Cara Membuat Link di HTML


Link pada HTML dapa dibuat dengan tag <a>, kemudian tag ini harus memiliki
atribut href untuk menentukan alamat URL tujuan dari link.

Bentuk sederhananya seperti ini:


Contoh: link.html

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p>Untuk lebih lengkapnya, silahkan buka: <a
href="about.html">About us</a> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Link akan ditampilkan dengan warna biru dan garis bawah. Ini adalah style standar
dari setiap browser.

Tentu saja ini bisa kita ubah-ubah sesusi selera.

Nanti kita akan bahas caranya ya..

Nah sekarang coba klik link tersbut!

Lha! Kok erorr?

Link yang kita buat ini akan membuka halaman about.html, tapi file ini belum
kita buat atau belum ada. Karena itu, pasti error.

Untuk mengatasi ini, kita harus membuat file about.html dan disimpan dalam satu
folder dengan file link.html.
Isi file about.html seperti ini:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>About us</h1>
<p>
Ini adalah website yang dibuat dengan link.
Kamu bisa membuka halaman dengan mudah. Tinggal klik-klik saja!
</p>
<p>
<a href="link.html">Kembali ke halaman link</a>
</p>
</body>
</html>
Nah, sekarng mari kita coba lagi:
Yap!

Halaman link.html dan about.html berhasil terhubung.

Tapi tunggu dulu..

Mengapa alamat URL pada atribut href ditulis dengan nama file?

<a href="about.html">About us</a>


Bukannya harus alamat URL lengkap yang pakai http bla bla?

Ini karena link yang kita buat adalah internal link dan juga file about.html masih
dalam satu folder dengan file link.html. Jadi boleh menuliskan langsung nama
filenya, tanpa harus lengkap dengan http.

Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari jenis-jenis link dalam HTML.

Jenis-jenis Link pada HTML


Berdasarkan alamat URL yang dituju, link pada HTML dibagi menjadi dua
kelompok:

1.

Internal Link: adalah link yang menuju ke domain atau halaman web itu
sendiri;

2.
3.
4.
5.

External Link: adalah link yang menuju domain lain.

6.

7.
8.

Internal link biasanya digunakan untuk menghubungkan halaman yang satu


dengan yang lainnya dalam satu website atau domain.

Sementara untuk eksternal link, digunakan untuk membuka web atau domain lain.
Misalnya seperti: membuka halaman facebook, membuka chat whatsapp, membuka
youtube, dan sebagainya.
Intinya:

Selama link itu membuka web lain, maka ia adalah external. Tapi kalau tetap
membuka web itu sendiri maka itu internal.

Biar lebih jelas, mari kita coba membuatnya di HTML:

1. Contoh Internal Link


Buatlah file baru bernama index.html kemudian isi dengan kode berikut:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Selamat Datang</h1>
<p>
<a href="index.html" >Home</a> |
<a href="contact.html" >Contact</a> |
<a href="about.html" >About</a>
</p>
<hr>
<p>
Selamat datang di websiteku. Coba klik menu di atas,
maka kamu akan membuka halaman yang berbeda. Semua
link di atas adalah internal link.
</p>
<hr>
<div>Copyright &copy; 2020 by Petani Kode</div>
</body>
</html>
Kemudian buat lagi file baru bernama contact.html dengan isi sebagai berikut:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Contact</h1>
<p>
<a href="index.html" >Home</a> |
<a href="contact.html" >Contact</a> |
<a href="about.html" >About</a>
</p>
<hr>
<p>
Kamu bisa menghubungi saya melalui nomer WA: 0871111111
atau juga alamat email: [email protected].
</p>
<hr>
<div>Copyright &copy; 2020 by Petani Kode</div>
</body>
</html>
Terakhir, buat file about.html dengan isi sebagai berikut:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>About</h1>
<p>
<a href="index.html" >Home</a> |
<a href="contact.html" >Contact</a> |
<a href="about.html" >About</a>
</p>
<hr>
<p>
Ini adalah halaman about dari website saya.
Jadi ini adalah contoh cara membuat link internal di HTML.
</p>
<hr>
<div>Copyright &copy; 2020 by Petani Kode</div>
</body>
</html>
Pastikan semua file ini disimpan dalam satu folder.
Setelah itu, coba buka index.html dengan browser.

Maka hasilnya:
2. Contoh Eksternal Link
Cara membuat eksternal link sebenarnya sama saja seperti internal link.
Perbedaanya terletak pada alamt URL yang diberikan.

Sebagai contoh.. ini adalah eksternal link yang menuju halaman facebook:

<a href="https://www.facebook.com/petanikode">Facebook Patani Kode</a>


Hasilnya:

Facebook Patani Kode

Maka saat link tersebut diklik, kita akan membuka


halaman https://www.facebook.com/petanikode.

Contoh lain lagi:

Link CTA (call to action) untuk whatsapp.

<a href="https://api.whatsapp.com/send?phone=6287111&text=Hi">Chat
dengan Saya</a>
Hasilnya:

Chat dengan Saya


Pada link tersebut, kita memberikan alamat URL whatsapp dan nantinya akan
membuka halaman tersebut. Ini juga bisa disebut eksternal link, karena ia akan
membuka halaman whatsapp.

Oh iya, di sana kita berikan parameter berupa nomer hp dan juga teks.

Nah, biar lengkap.. kita akan coba tambahkan eksternal link pada
file contact.html.

Silahkan buka file contact.html kemudian ubah kodenya menjadi seperti ini:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Contact</h1>
<p>
<a href="index.html" >Home</a> |
<a href="contact.html" >Contact</a> |
<a href="about.html" >About</a>
</p>
<hr>
<p>
Kamu bisa menghubungi saya melalui nomer WA: <a
href="https://api.whatsapp.com/send?phone=6287111&text=Hi">+6287111<
/a> atau juga alamat email: [email protected].
</p>
<p>
Jangan lupa follow juga fan page saya ya: <a
href="https://www.facebook.com/petanikode">Petani Kode</a> </p>
<hr>
<div>Copyright &copy; 2020 by Petani Kode</div>
</body>
</html>

Hasilnya:

Tes buka link Facebook:


Tes buka link whatsapp:

Sudah paham tentang eksternal link?

Oke, sekarang lanjut belajar atribut:

Atribut-atribut untuk Link


Selain atribut href terdapat juga beberapa atribut yang sering ditambahkan pada
link, seperti: target, title, rel, style, dan lain-lain.
Menggunakan Atribut target
Atribut ini berfungsi untuk menentukan target dari pembukaan link. Ada beberapa
target yang biasanya digunakan:

_blank akan membuka link pada jendela atau tab baru;


_self akan membuka link pada halaman itu sendiri (default target);
_top menuju bagian paling atas pada halaman;
_parent membuka link pada frame induk;
nama-frame akan membuka link pada <iframe> dengan nama tertentu;

Contoh:

<a href='https://www.facebook.com/petanikode'
target='_blank'>Facebook</a>
Hasilnya:

Saat link tersebut diklik, browser akan membuka tab baru. Ini karena kita
memberikan atribut target dengan nilai _blank.

Berikutnya, kita akan mencoba menampilkan link ke dalam sebuah frame.

Buatlah file baru bernama link-frame.html, kemudian isi kodenya seperti ini:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>

<body>
<p>
<a href="https://www.petanikode.com" target="myframe">Sebuah Link</a>
</p>
<p>
<!-- Frame yang akan menjadi target link -->
<iframe name="myframe" width="600" height="400"></iframe>
</p>
</body>

</html>
Hasilnya:

Menggunakan Atribut title


Atribut ini berfungsi untuk membuat tooltips. Tooltips adalah informasi tambahan
yang akan tampil saat link disentuh pointer atau saat kita menahan tap di hp.
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p>Untuk lebih lengkapnya, silahkan buka:
<a href="about.html" title="Menuju ke halaman about">About us</a>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:

Live Demo:

Untuk lebih lengkapnya, silahkan buka: About us

Cara Mengubah Warna Link di HTML


Warna default link adalah biru, ini bisa kita ubah dengan style CSS. Warna bisa
kita berikan untuk teks dan latar belakang (background).

Caranya:

Tambahkan atribut style kemudian isi dengan style css untuk mengubah warna,
yakni color (untuk teks) dan background-color (untuk latar).
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Selamat Datang</h1>
<p>
<a href="index.html" style="color:red">Home</a> |
<a href="contact.html" style="color:green">Contact</a> |
<a href="about.html" style="color:deeppink;">About</a> |
<a href="download.html" style="color:white;background-color:
orange;">Download</a>
</p>
<hr>
<p>
Selamat datang di websiteku. Coba klik menu di atas,
maka kamu akan membuka halaman yang berbeda. Semua
link di atas adalah internal link.
</p>
<hr>
<div>Copyright &copy; 2020 by Petani Kode</div>
</body>
</html>

Hasilnya:
Fungsi Menarik Lainnya dari Link
Seperti yang saya bilang sebelumnya.. link tidak hanya digunakan untuk
menghubungkan halaman web saja.

Ia juga bisa digunakan untuk beberapa fungsi tertentu seperti:

Membuat Link Buntu


Link buntu adalah link yang tidak akan membuka apa-pun. Ia biasanya digunakan
sebagai placeholder atau sampel saja.

Cara membuatnya:

Tambahkan tanda pagar atau tanda pagar dan tanda seru pada atribut href.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p> <a href="#">Link Buntu</a> <a href="#!">Link
Buntu 2</a> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:

Perhatikan!

Pada contoh tersebut kita mengisi URL-nya dengan tanda pagar. Arti tanda pagar
pada URL sebenarnya adalah anchor (jangkar).

Jangkar ini nantinya akan membawa kita ke lokasi tertentu di dalam dokumen
HTML. Jika hanya diisi pagar saja, maka ia tidak akan kemana-mana.

Membuat Link Anchor


Link anchor adalah link yang menuju ke suatu elemen tertentu. Cara kerjanya
seperti saat kita mengaitkan jangkar, lalu ditarik ke sana. Karena itu, dia
dinama anchor.
Cara membuat link anchor adalah dengan mengisi alamat URL dengan tanda pagar
(#), lalu diisi dengan nama id dari elemen yang akan dituju.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Contoh Link Anchor</h1>
<p>Ini adalah contoh link anchor. Coba klik link ini: <a
href="#penutup">Meluncur ke Penutup</a> maka kamu akan dibawa ke
bagian penutup dari dokumen ini.
</p>
<h2>Apa itu Jangkar?</h2>
<p>
Anchor dalam bahasa indonesia artinya jangkar. Saya yakin
kamu pasti pernah melihat jangkar. Fungsi jangkar untuk
menahan kapal agar tidak hanyut. Tapi dalam HTML, fungsinya
untuk membuat link yang bisa membawa kita meluncur ke tujuan
jangkar itu.
</p>
<p>
Jangkar atau anchor di HTML tidak hanya bisa digunakan pada
satu dokumen saja. Ia juga bisa digunakan untuk membuka dokumen
lain, lalu mengaitkan jangkarnya.
</p>
<p>
Jangkar biasanya dibuat dengan tanda pagar (#) lalu diikuti
dengan nama id dari elemen yang ingin dituju. Contohnya #penutup,
maka link yang menggunakan anchor tersebut akan mencari elemen
HTML yang memiliki id `penutup` dan membawa kita ke sana.
Kira-kira begitulah cara kerjanya.
</p> <h2 id="penutup">Akhir Kata..</h2> <p>
Ini adalah penutup dari artikel ini, dan coba perhatikan headingnya.
Di sana kita menggunakan id="penutup". Maka elemen ini akan menjadi
tujuan dari anchor link.
</p>
<p> <a href="#top">Kembali ke Atas!</a> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:

Kalau kita perhatikan, di sana kita menggunakan #top sebagai URL.

<a href="#top">Kembali ke Atas!</a>


Sedangkan elemen yang memiliki id="top", tidak ada di dalam HTML yang kita
tulis.

Mengapa link anchor ini bisa menuju ke atas?

Ini karena browser sudah paham, jika ada link anchor yang menuju ke #top maka
ia akan dibawa ke bagian teratas dari dokumen.
Membuat Link untuk Memanggil Fungsi Javascript
Link dapat juga digunakan untuk memanggil fungsi Javascript.

Pemanggilan fungsi Javascript biasanya dilakukan dengan atribut even


seperti onclick, onmouseover, onmouseout, dan sebagainya.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p> <a href="#" onclick="alert('Hello World!')">Jalankan
JS</a> <br> <a href="#!" onmouseover="alert('link sudah
kamu sentuh!')">Coba Sentuh Link ini</a> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Sebenarnya hampir semua elemen bisa menjalankan fungsi Javascript dengan
atribut event.

Nah, khusus untuk link. Dia bisa juga menjalankan fungsi Javascript melalui
atribut href atau URL.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p> <a href="javascript:alert('Hello World!')">Jalankan
JS</a> </p>
</body>
</html>
Hasilnya akan sama seperti contoh sebelemnya.

Membuat Link dengan Gambar


Membuat gambar sebagai link kadang sering dilakukan dalam web. Cara
membuatnya sangat mudah, kita hanya pelu membungkus tag <img> dengan
tag <a>.

Contoh:

<a href="#"><img src="https://www.petanikode.com/img/logo.svg" /></a>


Hasilnya:

Semua area gambar akan menjadi link dan jika kita klik, maka akan dibawa ke
halaman yang akan dituju oleh link tersebut.

Membuat Link untuk Download File


Link kadang juga digunakan sebagai link untuk download file.

Cara membuatnya sangat mudah, kita hanya perlu memasukan alamat URL dari
file yang akan didownload.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p>Silahkan Download File: <a href="contoh-file.zip">contoh-
file.zip</a> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Pada contoh di atas, kita menuliskan langsung nama filenya. Ini karena
HTML link-download.html berada dalam satu folder dengan contoh-file.zip.

Lalu, bagaimana kalau filenya berada di tempat lain?

Gampang.. tinggal ganti saja URL-nya.

Contoh:

<a href="https://releases.ubuntu.com/20.04/ubuntu-20.04-desktop-
amd64.iso">Download Ubuntu</a>
Membuat Link untuk Mengirim Email
Link kadang juga digunakan untuk mengirim email.

Cara membuatnya:

Ubah URL tujuan dari link dengan mailto, lalu diikuti dengan alamat email yang
akan menerima email.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p>
Info lebih lanjut:
<a href="mailto:[email protected]"
title="kirim email ke Admin">Hubungi Saya</a>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:

Jika kamu membukanya di Google Chrome, maka ia akan membuka Gmail. Tapi
jika dibuka di Firefox, ia akan memilih aplikasi email yang tersedia di komputer.
Menambahkan Gambar di HTML
Gambar dapat kita tambakan di HTML dengan menggunakan tag <img>. Tag ini
memiliki atribut wajib, yakni src.

Jika kita tidak mengisi atribut src, maka gambar tidak akan ditampilkan.

Alamat URL gambar pada atribut src dapat berupa URL maupun alamat path. Lalu
tag <img> harus ditutup dengan menambahkan garis miring.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar sawah:</p>
<p> <img src="sawah.jpg" /> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Perhatikan!

Pada contoh di atas, kita menuliskan langsung nama file dari gambar. Ini karena kita
menaruh gambar di dalam folder yang sama dengan file HTML.
Apabila file gambarnya tersimpan di folder yang berbeda, maka kita hanya perlu
menuliskan alamat path-nya.

Misalkan, kita akan menyimpan gambar di dalam folder images.


Maka di HTML, kita bisa tulis seperti ini:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar sawah:</p>
<p> <img src="images/sawah.jpg" /> </p>
</body>
</html>
Hasilnya akan sama seperti contoh di atas.

Lalu bagaimana kalau gambarnya berada di internet atau website lain?

Nah, jika kita menggunakan gambar dari website lain..

..kita harus menuliskan alamat URL lengkap dari gambar tersebut.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar Candi Borobudur:</p>
<p> <img
src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/73/Borobud
ur_Temple.jpg/320px-Borobudur_Temple.jpg" /> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:

Gampang kan?

Nah, berikutnya kita akan pelajar format gambar apa saja yang bisa digunakan di HTML
dan juga atribut lainnya untuk <img>.

Silahkan lanjutkan..

Format File Gambar untuk HTML


Tidak semua format file gambar dapat ditampilkan di HTML. Karena tiap file gambar
memiliki tujuan masing-masing.
Misalnya file gambar dengan format PSD, ia adalah file gambar untuk Photoshop. Jelas
ini tidak akan bisa ditampilkan di HTML.

Lalu, format apa saja yang didunkung oleh HTML?

Berikut ini daftar beberapa format gambar yang sering digunakan dalam web:

Nama
Nama Panjang Ekstensi
Format

Animated Portable Network


APNG .apng
Graphics

GIF Graphics Interchange Format .gif

ICO Microsoft Icon .ico, .cur

Joint Photographic Expert


JPEG .jpg, .jpeg, .jfif, .pjpeg, .pjp
Group image

PNG Portable Network Graphics .png

SVG Scalable Vector Graphics .svg

WebP Web Picture .webp

Format file ini juga akan bergantung pada versi browser yang digunakan.

Kita ambil contoh format WebP, ini adalah format file gambar baru yang dikembangkan
oleh Google. Jika kita menggunakan browser versi lama, gambar ini tidak akan bisa
ditampilkan.

Atribut untuk Tag <img>


Ada beberapa atribut yang sering digunakan pada tag <img>:

alt untuk teks alternatif untuk gambar;


width untuk menentukan lebar gambar;
height untuk menentukan tinggi gambar;
style untuk menentukan style CSS untuk gambar.

Mari kita coba satu per satu..

Atribut alt
Atribut alt adalah atribut untuk memberikan teks alternatif pada gambar saat gambar
gagal ditampilkan.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar Candi Borobudur:</p>
<p> <img src="" alt="Candi Borobudur" /> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:

Pada contoh tersebut, kita sengaja mengosongkan nilai atribut src. Akibatnya gambar
gagal ditampilkan dan yang akan digampilkan adalah teks alternatif.

Apakah kita wajib menggunakan atribut alt?

Sebenarnya tidak wajib, tapi sebaiknya tetap menggunakan atribut ini. Karena, nantinya
teks alternatif akan dibaca oleh screen reader.
Screen reader adalah aplikasi pembaca yang digunakan oleh tuna netra agar bisa
mengetahui informasi yang ada di komputer.

Selain itu, atribut alt juga sering digunakan untuk meletakan kata kunci untuk SEO.

Atribut width dan height


Atribut width dan height adalah atribut yang digunakan untuk menentukan lebar dan
tinggi dari gambar.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar sawah:</p>
<p> <img src="images/sawah.jpg" width="200" height="150" alt="Sawah"/> <img
src="images/sawah.jpg" width="150" height="100" alt="Sawah"/> <img
src="images/sawah.jpg" width="50" height="50" alt="Sawah"/> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Satuan yang digunakan untuk nilai width dan height adalah piksel (px). Jika kita
memberikan nilai 200, artinya.. kita memberikan nilai 200px.

Atribut width dan height juga tidak wajib. Tapi baiknya ditambahkan agar ukuran
gambar konsisten.

Atribut style
Atribut style merupakan atribut untuk menambahkan style CSS pada sebuah elemen.
Atribut ini sering digunakan pada gambar untuk memberikan style atau efek tertentu.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Style Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar sawah:</p>
<p> <img src="images/sawah.jpg" style="width: 160px;border: 3px solid red;" />
<img src="images/sawah.jpg" style="width: 160px;border-radius: 10px;" /> <img
src="images/sawah.jpg" style="width: 100px;height: 100px;border-radius: 100%;" />
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:

Perhatikan gambar di atas ..

Gambar pertama kita berikan style garis (border) dengan ukuran 3px, jenis solid, dan
warnanya adalah merah.

Lalu gambar kedua, kita berikan style border-radius untuk menciptkan lengkungan
pada pojok gambar.

Pada gambar ketiga, kita berikan nilai 100% pada border-radius yang akan menciptkan
lingkaran.

Membuat Gambar Background


Sebenarnya ini sudah masuk ke dalam pembahasan tentang CSS, tapi tidak apa-apa kita
bahas di sini.

Agar gambar bisa ditampilkan sebagai background, maka kita harus menggunakan CSS
dengan atribut background-image lalu diisi dengan URL dari gambar.

Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head><body style="background-image: url(images/sawah.jpg);"> <h1>Background
dengan Gmabar</h1>
<p>Halaman ini menggunakan gambar sebagai background</p>
</body>
</html>
Hasilnya:

Membuat Link dengan Gambar


Membuat gambar sebagai link pernah kita bahas di Tutorial membuat link di HTML, tapi
tidak apa-apa.. kita akan bahas lagi biar semakin paham.

Baiklah…

Cara membuat link dengan gambar adalah dengan menggabungkan tag <a> dan
tag <img>. Tag <a> harus mengapit tag <img>.

Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Gambar Sebagai Link</h1>
<p>Coba klik gambar ini:</p>
<p>
<a href="https://www.petanikode.com">
<img src="images/sawah.jpg" width="160"/>
</a>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:

Membuat Link pada Bagian Gambar


Link dapat kita buat pada bagian tertentu pada gambar dengan menggunakan
tag <map> dan <area>.

Contoh: 1

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Gambar Sebagai Link</h1>
<p>Coba sentuh dan klik gambar ini:</p>
<p>
<img src="https://www.w3schools.com/html/workplace.jpg"
usemap="#workmap"/>
<map name="workmap">
<area shape="rect" coords="34,44,270,350" title="Computer" href="#!">
<area shape="rect" coords="290,172,333,250" title="Phone" href="#!">
<area shape="circle" coords="337,300,44" title="Coffee" href="#!">
</map>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:

Tag Tambahan untuk Gambar di HTML


Pada HTML versi 5, ada beberapa tag tambahan yang bisa digunakan untuk membantu
tag <img>.

Diantaranya:

<figure> untuk membungkus gambar dan teks caption-nya;


<picture> untuk menentukan jenis gambar pada ukuran layar yang berbeda.

Mari kita coba:

Tag <figure>
Tag figure berfungsi untuk membungkus tag <img> atau gambar dengan teks caption.
Teks caption adalah teks yang menjelaskan tentang gambar. Teks caption bisa dibuat
dengan tag <figcaption>.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar sawah:</p>
<p> <figure> <img src="images/sawah.jpg" width="300" alt="Sawah"/>
<figcaption>Landscape sawah dan langit</figcaption> </figure> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:

Tag <picture>
Di era mobile seperti saat ini, website tidak hanya dibuka melalui komputer saja, tapi
juga smartphone.

Ukuran layar komputer dengan smartphone tentunya berbeda. Karena itu, website harus
bersifat responsif agar bisa menyesuaikan diri dengan media yang digunakan.

Nah, tag <picture> hadir untuk mengatasi masalah ini. Tag ini berfungsi untuk
menentukan gambar mana yang akan ditampilkan pada ukuran layar tertentu.
Mari kita coba contohnya:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>

<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar sawah:</p>
<p>
<picture> <source media="(min-width: 650px)" srcset="images/sawah.jpg">
<source media="(min-width: 450px)" srcset="images/sawah-sm.jpg"> <img
src="images/sawah.jpg"> </picture>
</p>

</body>
</html>

Elemen List di HTML


HTML sudah menyediakan elemen untuk membuat list. Ada tiga macam jenis list
yang bisa dibuat di HTML:
1. Ordered List adalah list yang terurut;
2. Unordered List adalah list yang tak terurut;
3. dan Descriptiona List adalah list yang berisi definisi.

Mari kita bahas satu-per-satu…

1. Ordered List di HTML


Ordered list dibuat dengan tag <ol>. Lalu di dalamnya diisi dengan item-item yang
akan dimasukkan ke dalam list. Item dibuat dengan tag <li> (list item).

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Membuat Ordered List</title>
</head>

<body>
<h1>Buah Favoritku:</h1> <ol> <li>Jeruk</li>
<li>Durian</li> <li>Pisang</li> <li>Pepaya</li>
<li>Mangga</li> </ol></body>
</html>
Hasilnya:
List diatas diurutkan berdasarkan angka dari 1, 2, 3, sampai 5.

Lalu bagaimana kalau kita ingin menggunakan huruf seperti a, b, c atau angka
romawi seperti I, II, III?

Gampang..

Untuk membuat yang seperti itu, kita bisa menggunakan atribut type pada
tag ol dan berikut ini nilai yang bisa diberikan:

a untuk alfabet a, b, c, dan seterusnya;


A untuk alfabet A, B, C, dan seterusnya;
i untuk angka romwari i, ii, iii, dan seterusnya;
I untuk angka romwari I, II, III, dan seterusnya.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>

<head>
<title>Ordered List dengan Atribut Type</title>
</head>

<body>
<h3>List dengan type alfabet</h3> <ol type='a'> <li>Tutorial List
di HTML</li>
<li>Tutorial Link di HTML</li>
<li>Tutorial Tabel di HTML</li>
</ol>
<h3>List dengan type alfabet kapital (huruf besar)</h3> <ol type='A'>
<li>Tutorial List di HTML</li>
<li>Tutorial Link di HTML</li>
<li>Tutorial Tabel di HTML</li>
</ol>
<h3>List dengan type romawi</h3> <ol type='i'> <li>Tutorial List
di HTML</li>
<li>Tutorial Link di HTML</li>
<li>Tutorial Tabel di HTML</li>
</ol>
<h3>List dengan type romawi kapital</h3> <ol type='I'>
<li>Tutorial List di HTML</li>
<li>Tutorial Link di HTML</li>
<li>Tutorial Tabel di HTML</li>
</ol>
</body>

</html>
Hasilnya:
2.Unordered List di HTML
Unordered list adalah list yang tak terurut yang menggunakan simbol-simbol pada
item-nya. Unordered list dibuat dengan tag <ul> dan untuk item-nya dibuat juga
dengan tag <li>.
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Membuat Unordered List</title>
</head>

<body>
<h1>Bahasa Pemrograman untuk dipelajari:</h1> <ul>
<li>Javascript</li> <li>PHP</li> <li>Java</li>
<li>Python</li> <li>Kotlin</li> </ul></body>
</html>
Hasilnya:
Secara default simbol yang digunakan oleh unordered list adalah lingkaran
kecil (disc). Kita juga bisa menggantinya dengan atribut type.

Berikut ini nilai yang bisa diberikan untuk atribut type:

square untuk simbol persegi;


disc (default) untuk simbol lingkaran disc;
none tidak memakai simbol;
circle untuk simbol lingkaran;

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Membuat Unordered List</title>
</head>

<body>
<h1>Bahasa Pemrograman untuk dipelajari:</h1> <ul type="square">
<li>Javascript</li>
<li>PHP</li>
<li>Java</li>
<li>Python</li>
<li>Kotlin</li>
</ul>
<h1>Framework untuk dipelajari:</h1> <ul type="circle">
<li>Vuejs</li>
<li>Svelte</li>
<li>Reactjs</li>
</ul>
<h1>Tools untuk dipelajari:</h1> <ul type="none"> <li>Gulp</li>
<li>NPM</li>
<li>Js Lint</li>
</ul>
<h1>Pelajari juga:</h1> <ul type="disc"> <li>JSON</li>
<li>XML</li>
<li>Markdown</li>
</ul>
</body>
</html>
Hasilnya:
Selain menggunakan type, kita juga bisa menggunakan gambar.

Ini dilakukan dengan style CSS.

Contohnya:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Membuat Unordered List</title>
</head>

<body>
<h1>Bahasa Pemrograman untuk dipelajari:</h1> <ul style="list-style-
image:
url(https://assets.ubuntu.com/sites/ubuntu/latest/u/img/favicon.ic
o)"> <li>Javascript</li>
<li>PHP</li>
<li>Java</li>
<li>Python</li>
<li>Kotlin</li>
</ul>
</body>
</html>
Hasilnya:

3. Description List di HTML


Description List adalah list yang berisi deksripsi atau penjelasan dari sesuatu.

Ada tiga tag yang digunakan untuk membuat description list:

<dl> (description list) tag untuk memulai description list;


<dt> (description term) tag untuk membuat kata yang akan dideskripsikan;
<dd> (description description) tag untuk membuat penjelasan dari kata.

Format penulisannya seperti ini:


Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<title>Membuat Description List</title>
</head>

<body>
<h1>Daftar istilah:</h1>
<dl>
<dt>Kopi</dt>
<dd>Sebuah minuman berwarna hitam. Menurut pendapat lain kopi adalah
air yang dimasak sampai gosong.</dd>
<dt>Kopi Black Magic</dt>
<dd>Kopi hitam atau kopi tradisional yang dibuat dengan mantra-
mantra.</dd>
<dt>White Coffee</dt>
<dd>Kopi berwarna putih, kandungan kafeinnya sedikit.</dd>
<dt>Kopi++</dt>
<dd>Kopi ini mampu meningkatkan imajinasi 99 kali lipat.</dd>
</dl>
</body>

</html>
Hasilnya:
List di dalam List (Nested List)
List juga dapat dibuat di dalam list, misalkan kita ingin menggabungkan ordered
list dengan unordered list.

Caranya, list yang di dalam ditulis di dalam tag <li>.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang='en'>

<head>
<title>List di dalam List</title>
</head>

<body>
<h1>Distro Linux dan Keluarganya</h1>
<ol>
<li>Debian <ul> <li>Ubuntu</li>
<li>Mint</li> <li>elementaryOS</li> </ul>
</li>
<li>RedHat <ul> <li>Fedora</li>
</ul> </li>
<li>Slackware</li>
</ol>
</body>
</html>
Hasilnya:

Tag untuk Membuat Tabel di HTML


Ada beberapa tag yang harus diingat untuk membuat tabel di HTML:

1. Tag <table> untuk membungkus tabelnya


2. Tag <thead> untuk membungkus bagian kepala tabel
3. Tag <tbody> untuk membungkus bagian body dari tabel
4. Tag <tr> (tabel row) untuk membuat baris
5. Tag <td> (table data) untuk membuat sel
6. Tag <th> (table head) untuk membuat judul pada header

Tag yang paling penting untuk diingat adalah tag <table>, <tr>, dan <td>.
Sementara tag yang lain adalah tambahan (opsional), boleh digunakan boleh tidak.

Mari kita lihat contohnya:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Membuat Tabel HTML</title>
</head>
<body>
<table>
<tr>
<td>Baris 1 kolom 1</td>
<td>baris 1 kolom 2</td>
</tr>
<tr>
<td>Baris 2 kolom 1</td>
<td>baris 2 kolom 2</td>
</tr>
</table>

</body>
</html>
Hasilnya:

Kok tidak ada garisnya?

Iya, karena kita tidak menambahkan atribut border pada tabelnya.

Agar Tabelnya memiliki garis, silahkan tambahkan atribut border="1" di dalam


tag <table>.

Sehingga akan menjadi seperti ini:

<table boder="1">
<tr>
<td>Baris 1 kolom 1</td>
<td>baris 1 kolom 2</td>
</tr>
<tr>
<td>Baris 2 kolom 1</td>
<td>baris 2 kolom 2</td>
</tr>
</table>
Nilai "1" pada atribut border adalah ukuran garisnya. Semakin besar ukurannya,
maka akan semakin besar pula ukuran garisnya.

Nilai "1" adalah ukuran garis yang palng kecil.

Hasilnya akan sepert ini:

Mengatur Jarak Sel dengan Cellpadding


Atribut cellpadding adalah atribut untuk mengatur jarak teks dengan garis di
dalam sel.

Atribut ini dapat kita berikan kepada tag <table>.

Contoh:

<table border="1" cellpadding="10">


<tr>
<td>Baris 1 kolom 1</td>
<td>baris 1 kolom 2</td>
</tr>
<tr>
<td>Baris 2 kolom 1</td>
<td>baris 2 kolom 2</td>
</tr>
</table>
Nilai "10" pada atribut cellpadding adalah ukuran jarak antara teks sel dengan
garis.

Maka hasilnya:
Menambahkan Warna pada Sel dan Baris
Untuk menambahkan warna pada sel dan baris, kita bisa menambahkan
atribut bgcolor di dalam tag <td> (untuk sel) atau <tr> (untuk baris).

Contoh:

<table border="1" cellpadding="10">


<tr>
<td bgcolor="yellow">Baris 1 kolom 1</td>
<td>baris 1 kolom 2</td>
</tr>
<tr bgcolor="#00ff80">
<td>Baris 2 kolom 1</td>
<td>baris 2 kolom 2</td>
</tr>
</table>
Nilai atribut bgcolor bisa kita isi dengan kode warna dalam heksadesimal atau
nama warna dalam bahasa inggris.

Maka hasilnya akan seperti ini:

Menggabungkan Sel Tabel


Atribut yang digunakan untuk menggabungkan sel tabel
adalah rowspan dan colspan:

rowspan untuk menggabungkan baris;


colspan untuk menggabungkan kolom.

Atribut ini bisa kita berikan kepada tag <td> atau <th>.

Mari kita lihat contohnya:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Membuat Tabel HTML</title>
</head>
<body>
<table border="1">
<tr>
<th rowspan="2" bgcolor="yellow">Bulan</th>
<th colspan="2" bgcolor="#00ff80">Hasil Panen</th>
</tr>
<tr>
<th>Padi</th>
<th>Kacang</th>
</tr>
<tr>
<td>Januari</td>
<td>500 Kg</td>
<td>231 Kg</td>
</tr>
<tr>
<td>Februari</td>
<td>342 Kg</td>
<td>423 Kg</td>
</tr>
<tr>
<td>Maret</td>
<td>432 Kg</td>
<td>124 Kg</td>
</tr>
<tr>
<td>April</td>
<td>453 Kg</td>
<td>523 Kg</td>
</tr>
</table>

</body>
</html>
Hasilnya:

Menyisipkan Elemen yang Lain ke dalam Sel


Di salam sel <td> dan <th>, kita bisa menyisipkan elemen HTML yang lain, seperti
gambar, link, video, list, dsb.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Membuat Tabel HTML</title>
</head>
<body>
<table border="1">
<tr>
<th colspan="3" bgcolor="yellow">Produk Unggulan</th>
</tr>
<tr>
<td rowspan="4">
<img src="https://www.petanikode.com/img/bibit.png"
width="200" />
</td>
</tr>
<tr>
<td>Nama</td>
<td>Benih Kode</td>
</tr>
<tr>
<td>Harga</td>
<td>Rp 192.000</td>
</tr>
<tr>
<td>Fitur</td>
<td>
<ul>
<li>Dilengkapi Dokumentasi</li>
<li>Ukuran: 31MB</li>
<li>Masa Tanam: 6 Bulan</li>
<li>Lisensi: MIT</li>
</ul>
</td>
</tr>
</table>

</body>
</html>
Hasilnya:
Cara Membuat Form di HTML
Form di HTML dapat kita buat dengan tag <form>.

Tag ini memiliki beberapa atribut yang harus diberikan, seperti:

action untuk menentukan aksi yang akan dilakukan saat data dikirim;
method metode pengiriman data.

Contoh:

<form action="prosess.php" method="GET"><!-- form field di sini -->


</form>
Untuk atribut action, kita dapat mengisinya dengan alaman URL
dari endpoint yang akan memproses form.

Secara sederhana,—pada contoh di atas— kita akan menyuruh


file prosess.php untuk memproses data form.

Ini nanti akan kita pelajari pada PHP.

Kode HTML di atas, tidak akan menghasilkan apa-apa.

Karena kita belum membuat field-nya.

Apa itu Field?


Field adalah ruas yang dapat diisi dengan data.

Contoh field:

<input type="text" name="info" />


Field memiliki beberapa atribut yang harus diberikan:

1. type merupakan type dari field.


2. name merupakan nama dari field yang akan menjadi kunci dan variabel di
dalam program.

Latihan: Membuat Form Login


Sebagai latihan, mari kita buat form login.

Pada form login, terdapat beberapa field dan elemen:

1. Field untuk input username atau email;


2. Field untuk input password;
3. Checkbok untuk remember me;
4. Tombol untuk login.

Berikut ini kodenya:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Form Login</title>
</head>
<body>
<form action="login.php" method="POST">
<fieldset>
<legend>Login</legend>
<p>
<label>Username:</label>
<input type="text" name="username" placeholder="username..." />
</p>
<p>
<label>Password:</label>
<input type="password" name="password" placeholder="password..." />
</p>
<p>
<label><input type="checkbox" name="remember" value="remember" />
Remember me</label>
</p>
<p>
<input type="submit" name="submit" value="Login" />
</p>
</fieldset>
</form>
</body>
</html>
Hasilnya:

Sekarang perhatikan!

Pada kode di atas, kita membuat empat buah filed:

1. input username dengan tipe text;


2. input password dengan tipe password;
3. input remember dengan tipe checkbox;
4. input submit dengan tipe submit;

Lalu ketiga filed ini dibungkus ke dalam tag <fieldset>.

Nanti tag <fieldset> ini akan membuat sebuah garis.

Di dalam tag <fieldset>, kita membuat tag <legend> untuk memberikan teks
pada fieldset.

Lalu, perhatikan juga atirbut yang digunakan pada setiap field.


Atribut placeholder untuk menampilkan teks sementara (placeholder);
Atribut value untuk membreikan nilai default pada field.

Setiap field kita bungkus dalam tag <p> agar terlihat rapi dan juga kita berikan
sebuah label dengan tag <label>.

Latihan: Membuat Form Contact


Latihan Selanjutnya, kita akan membuat form contact. Form ini berfungsi untuk
menghubungi atau kontak admin.

Silahakan ikuti kode berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Contact Us</title>
</head>
<body>
<form action="contact.php" method="POST">
<fieldset>
<legend>Contact</legend>
<p>
<label>Name:</label>
<input type="text" name="name" placeholder="your name..." />
</p>
<p>
<label>Subject:</label>
<input type="text" name="subject" placeholder="subject..." />
</p>
<p>
<label>Email:</label>
<input type="email" name="email" placeholder="your email..." />
</p>
<p>
<input type="submit" name="submit" value="Send" />
</p>
</fieldset>
</form>
</body>
</html>
Hasilnya:
Pada contoh di atas, kita memberikan type="email" untuk field email, agar filed
ini harus diisi dengan email saja.

Coba saja isi dengan yang lain, lalu klik Send…maka akan muncul pesan
peringatan.
Latihan: Membuat Form Register
Semakin banyak latihan, semakin bagus.

Berikutnya kita akan coba membuat form registrasi.

Form ini berisi field untuk:

Input nama lengkap;


Input username;
Input email;
Input password;
Input jenis kelamin;
Input Agama;
Input Biografi.
dsb.

Mari kita buat…

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Registrasi</title>
</head>
<body>
<form action="contact.php" method="POST">
<fieldset>
<legend>Registrasi</legend>
<p>
<label>Nama:</label>
<input type="text" name="nama" placeholder="Nama lengkap..." />
</p>
<p>
<label>Username:</label>
<input type="text" name="username" placeholder="Username..." />
</p>
<p>
<label>Email:</label>
<input type="email" name="email" placeholder="Your email..." />
</p>
<p>
<label>Password:</label>
<input type="password" name="password" placeholder="Passowrd..." />
</p>
<p>
<label>Jenis kelamin:</label>
<label><input type="radio" name="jenis_kelamin" value="laki-laki"
/> Laki-laki</label>
<label><input type="radio" name="jenis_kelamin" value="perempuan"
/> Perempuan</label>
</p>
<p>
<label>Agama:</label>
<select name="agama">
<option value="islam">Islam</option>
<option value="kristen">Kristen</option>
<option value="hindu">Hindu</option>
<option value="budha">Budha</option>
</select>
</p>
<p>
<label>Biografi:</label>
<textarea name="biografi"></textarea>
</p>
<p>
<input type="submit" name="submit" value="Daftar" />
</p>
</fieldset>
</form>
</body>
</html>
Hasilnya:
Apa saja field baru yang ada di form tersebut?

1. Field radio;
2. Field <select><option>;
3. Field <textearea>.

Apa bedanya radio dengan checkbox?

Jika kita ingin agar pengunjung memilih salah satu, maka kita gunakan radio.

Tapi kalau kita ingin pengunjung memilih lebih dari satu, maka kita
gunakan checkbox.

Lalu untuk <select></option>, sifatnya sama seperti radio. Cuma dia bentuknya
berbeda.

Lalu untuk menginputkan teks yang panjang, kita gunakan tag <textarea>.
Latihan: Membuat Form Tingkat Lanjut
Field-field di atas merupakan jenis field yang sering digunakan dalam pembuatan
form.

Masih ada jenis field lagi yang belum kita coba,


seperti meter, color, url, number, date, datetime, dsb.

Mari kita coba beberapa:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Form HTML</title>
</head>
<body>
<form action="contact.php" method="POST">
<fieldset>
<legend>Form</legend>
<p>
<label>Alamat Web:</label>
<input type="url" name="name" placeholder="Masukan URL Web..." />
</p>
<p>
<label>Tanggal Lahir:</label>
<input type="date" name="tanggal" />
</p>
<p>
<label>Umur:</label>
<input type="number" min="10" max="90" name="umur" />
</p>
<p>
<input type="submit" name="submit" value="Send" />
</p>
</fieldset>
</form>
</body>
</html>
Hasilnya:
Apabila di browser anda tidak tampil kalender seperti di atas, coba gunakan
browser versi terbaru.

Apa itu Elemen Semantik?


Jadi gini..

Di awal-awal hadirnya HTML dulu, elemen semantik belum ada.

Orang-orang membuat layout dengan menggunakan tag yang salah.

Ada yang membuatnya dengan tag <tabel> dan ada juga dengan tag <div>.

Ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah, karena membuat layout dengan kedua tag
itu benar-benar bisa.

Tapi..

Ini bukanlah cara yang baik dan akan membuat kode HTML kita sulit terbaca.

Karena itu.. hadirlah elemen semantik sebagai solusi.

Elemen semantik mulai ditambahkan pada HTML 5.


Elemen semantik adalah elemen-elemen yang menyatakan makna atau tujuan
dari elemen itu sendiri. 1

Misalnya tag <footer>, tag ini digunakan untuk membuat elemen footer atau
bagian kaki dari web.

Jangan gunakan tag ini di bagian paling atas, karena maknanya sudah jelas untuk
footer.

Jadi tidak akan ada lagi yang namanya penyalahgunaan tag. Karena setiap tag
sudah punya tujuan masing-masing.

Berikut ini daftar elemen-elemen semantik:

<article> — untuk membuat elemen artikel;


<aside> — untuk membuat elemen bagian samping;
<details> — untuk membuat elemen datail atau spoiler;
<figcaption> — untuk membuat teks caption pada figure;
<figure> — untuk membuat figur atau gambar pada artikel;
<footer> — untuk membuat elemen bagian kaki dari web;
<header> — untuk mebuat kepala kop dari web;
<main> — untuk membuat elemen utama;
<mark> — untuk menandai teks;
<nav> — untuk membuat navigasi;
<section> — untuk membuat bagian artikel;
<summary> — untuk membuat ringkasan artikel atau isi spoiler;
<time> — untuk membuat elemen yang menyatakan waktu;
dan masih banyak lagi.

Mengapa Harus Pakai Elemen Semantik?


Salah satu keuntungan menggunakan elemen semantik adalah dokumen HTML kita
akan mudah dibaca, baik itu oleh manusia maupun mesin.

Coba perhatikan kode berikut:

<div id="header"></div>
<div class="section">
<div class="article">
<div class="figure">
<img>
<div class="figcaption"></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="footer"></div>
Ini adalah contoh layout yang dibuat dengan tag <div>. Tag ini memang bagus
untuk membungkus elemen HTML.

Kamu mungkin akan mudah paham dengan membaca nama-nama class yang
diberikan pada elemen <div>.

Ada <div> yang bertugas untuk membuat elemen header, article, footer, dan
sebagainya.

Sekilas, tidak ada masalah dengan ini..

Tapi nanti kalau elemen <div> nya sudah banyak, kita akan kesulitan membacanya.

Sekarang coba bandingkan dengan kode ini:

<header></header>
<section>
<article>
<figure>
<img>
<figcaption></figcaption>
</figure>
</article>
</section>
<footer></footer>
Ini tentunya akan lebih muda dibaca.
Oh iya, elemen semantik juga bagus untuk SEO. Jadi kalau mau websitemu
disukai mesin pencari, sebaiknya gunakanlah elemen ini.

Membuat Layout dengan Elemen Semantik


Nah, sekarang mari kita belajar membuat layout dengan ellemen semantik.

Biatlah file baru dengan nama layout.html, kemudian isi dengan kode berikut:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Layout dengan Elemen Semantik</title>
</head>

<body>

<header>
<h1>Belajar Elemen Semantik di HTML</h1>
</header>

<nav>
<a href="#">Home</a> |
<a href="#">About</a> |
<a href="#">Contact</a>
</nav>

<article>
<h1>Tutorial Semantik Elemen untuk Pemula</h1>
<p>Semantik elemen adalah elemen yang memiliki makna dan tujuan.
Tujuannya agar kode HTML mudah dibaca dan tidak ada penyalahgunaan tag.
Elemen semantik bagus untuk SEO dan juga dapat meningkatkan accessibility.
</p>
</article>

<footer>
Copyright &copy; 2020 by Petani Kode
</footer>

</body>

</html>
Setelah itu, buka dengan web browser.
Maka hasilnya:

Hasilnya akan terlihat biasa saja dan sama seperti contoh-contoh sebelumnya. Ini
karena kita belum memberikan style CSS.

Karena itu, mari kita coba memberikan style CSS untuk elemen semantik.

Style untuk Elemen Semantik


Cara memberikan style untuk elemen semantuk sama saja seperti memberikan style
pada elemen lainnya. Tinggal membuat atribut style, lalu mengisinya dengan kode
style CSS.

Oke, sekarang coba ubah contoh yang tadi menjadi seperti ini:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Layout dengan Elemen Semantik</title>
</head>
<body style="background-color: silver;"> <header style="background-color:
white;"> <h1>Belajar Elemen Semantik di HTML</h1>
</header>

<nav>
<a href="#">Home</a> |
<a href="#">About</a> |
<a href="#">Contact</a>
</nav>
<article style="background-color: white;"> <h1>Tutorial Semantik Elemen
untuk Pemula</h1>
<p>Semantik elemen adalah elemen yang memiliki makna dan tujuan.
Tujuannya agar kode HTML mudah dibaca dan tidak ada penyalahgunaan tag.
Elemen semantik bagus untuk SEO dan juga dapat meningkatkan accessibility.
</p>
</article>
<footer style="background-color: white;"> Copyright &copy; 2020 by Petani
Kode
</footer>

</body>

</html>
Kita memberikan warna latar untuk elemen body dan juga beberapa elemen
semantik.

Maka hasilnya:

Mencoba Elemen Semantik Lainnya


Tidak semua elemen semantik bertujuan untuk membuat layout, ada juga beberapa
elemen semantik lainnya yang bertujuan untuk membuat elemen tertentu.

Mari kita pelajari elemen semantik lainnya..


Elemen <detail> dan <summary>
Tag <detail> dan <summary> merupakan tag untuk membuat elemen spoiler.

Tag <detail> akan berisi semua detail konten, lalu tag <summary> akan menjadi
tombol yang bisa diklik untuk menampikan detail isinya.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Elemen Semantik</title>
</head>

<body>

<article>
<h1>Laptop Terbaik untuk Programmer</h1>
<details> <summary>Lihat Spesifikasi</summary> Prosesor: Intel
Core i9, RAM 32GB, SSD 1TB, HDD 4TB </details> </article>

</body>

</html>
Hasilnya:
Elemen <time>
Tag <time> merupakan tag untuk membuat elemen waktu. Elemen waktu biasanya
dibutuhkan untuk menampilkan waktu.

Misalnya:

Waktu saat sebuah postingan dibut, waktu saat sebuah pesan dibaca, waktu
keberangkatan, dan lain sebagainya.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Elemen Semantik</title>
</head>

<body>

<article>
<h1>Waktu di HTML</h1>

<p> Ditulis pada <time datetime="2020-20-07">20 July 2020</time>


</p>
<p> Hari ini saya ada acara dari pukul <time>08:00</time> sampai pukul
<time>10:00</time>. </p>
</article>

</body>
</html>
Hasilnya:
Elemen <time> akan ditampikan apa adanya. Atribut datetime berfungsi untuk
memberikan nilai tanggal dan waktu yang nantinya akan dibaca oleh program.

Cara Menambahkan Video di HTML


Kita membutuhkan sebuah media player untuk menampilkan video di HTML.

Dulu..

Sebelum ada HTML 5, media player di HTML dibuat dengan program eksternal
seperti adobe flash.

Namum, kini sudah tidak dipakai lagi.


HTML sekarang punya tag baru untuk membuat media player, yakni tag <video>.
Jika tag video di buka pada browser yang tidak mendukungnya, maka teks browser
tidak mendukung tag video akan ditampilkan.

Tapi, kalau mendukung.. videonya yang akan ditampilkan.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Video di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Contoh Video di HTML</h1> <video controls> <source src="cat-
herd.webm" type="video/webm" /> Browsermu tidak mendukung tag ini, upgrade
donk! </video></body>
</html>
File videonya kamu bisa download di: cat-herd.webm
Hasilnya:

Live Demo
Pada contoh di atas, kita menuliskan secara langsung nama video yang akan
ditampilkan. Ini karena videonya berada dalam satu folder dengan file HTML.
Jika video tersebut tersimpan di folder yang berbeda, maka perlu ditulis alamat
folder atau path-nya.

Misalkan, saya meneruh videonya di dalam folder video. Maka, alamat path yang
digunakan adalah:

<video><source src="video/nama-video.mp4"></video>
..dan jika videonya berada di website yang berbeda, maka kita harus mengisi
atribut src dengan URL lengkap dari video.

<video><source src="https://www.petanikode.com/img/html-video/cat-
herd.webm"></video>

Format Video yang Didukung


Tidak semua format video dapat ditampilkan di HTML. Berikut ini beberapa format
video yang didukung: 1

Format FILE Media Type

MP4 video/mp4

WebM video/webm

Ogg video/ogg
Jika kamu punya video dengan format yang berbeda dari ketiga format tersebut,
maka kamu harus mengubahnya agar bisa ditambahkan ke HTML.

Atribut untuk Video


Tag <video> punya beberapa atribut yang bisa diberikan:

Nama Atribut Nilai Fungsi

autoplay true/false Agar video diputar otomatis

controls true/false Untuk mengaktifkan control video player

loop true/false Untuk memutar video terus menerus

muted true/false Untuk menonaktifkan audio

poster Image Path Untuk menentukan gambar cover dari video

width & height angka Untuk menentukan tinggi dan lebar video

playsinline true/false Untuk memutar video secara ‘inline’


Jika atribut bernilai true, maka ia boleh ditulis namanya saja.

Contoh:

<video loop="true"><source src="video.mp4" />


</video>
Bisa disingkat menjadi:

<video loop><source src="video.mp4" />


</video>
Jika nilai atribut bernilai false, maka atribut tersebut boleh tidak ditulis atau juga
boleh ditulis.

Contoh:

<video loop="false"><source src="video.mp4" />


</video>
<!-- boleh juga seperti ini: --><video><source src="video.mp4" />
</video>
Nah, untuk atribut lainnya, kamu bisa cek di MDN: The Video Embed element.

Video Sebagai Gambar Animasi Gif


Banyak website modern saat ini menggunakan video sebagai ganti dari animasi gif.
Bahkan juga Google menyarankan untuk menggunakan video daripada gif.2

Mengapa?

Karena ukuran file dari video jauh lebih kecil dibandingkan dengan gif dan juga
tentunya akan mempengaruhi kecepatan download.

Nggak percaya?

Mari kita bandingkan:

File cat-herd.gif punya ukuran 3,6 MB setelah saya covert formatnya menjadi MP4
dan Webm, ukurannya menjadi sangat kecil.

Terbukti kan, file video lebih kecil daripada gif.

Lalu, bagaimana cara membuat video menjadi gambar gif di HTML.

Caranya sama seperti menambahkan video biasa, tapi kita harus mengaktifkan
beberapa atribut seperti autoplay, muted, playsinline dan loop.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Video di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Contoh Video sebagai gif</h1> <video autoplay loop muted playsinline>
<source src="cat-herd.webm" type="video/webm" /> <source src="cat-herd.mp4"
type="video/mp4" /> </video> </body>
</html>
Hasilnya:

Live Demo

Subtitle untuk Video


Subtitle adalah teks yang akan ditampilkan dalam video. Biasanya digunakan
untuk terjemahan atau alih bahasa dari video dan juga untuk membantu tuna
rungu (orang tuli) untuk menyerap informasi pada video.

Subtitle pada HTML dapat kita tambahkan dengan tag <track>. Tag ini memiliki
atribut src yang akan digunakan untuk menambahkan file subtitle.

Format file subtitle untuk video di dalam HTML adalah WebVTT (.vtt) atau Web
Video Text Track. File .vtt ini bisa dibuat dengan teks editor.

Jika kamu punya subtitle dengan format SubRip Text (.srt), kamu bisa
mengubahnya menjadi .vtt di srt2vtt.

Sekarang mari kita coba contohnya: video-subtitle.html

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Video di HTML</title>
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0" />
</head>
<body>
<h1>Video Subtitle</h1>
<video controls>
<source src="cat-herd.webm" type="video/webm"/>
<source src="cat-herd.mp4" type="video/mp4"/>
<track src="cat-herd-id.vtt" kind="subtitles" srclang="id"
label="Indonesia"/>
</video>
</body>
</html>
Dan berikut ini isi file: cat-herd-id.vtt

WEBVTT

0
00:00:00.000 --> 00:00:03.000
Para penunggang kuda.

1
00:00:04.000 --> 00:00:08.000
Kucing berlari.
Hasilnya:

Catatan penting:

Subtitle tidak akan ditampilkan jika kita membuka file HTML secara langsung dari
browser.

Coba perhatikan di bagian address bar, jika di sana ada tulisan File.. berarti kita
membuka file HTML secara langsung.
Namun, jika di address bar ada HTTP atau HTTPS.. itu artinya kita membuka file
HTML melalui web server.

..dan juga jika format file .vtt tidak benar, subtile tidak akan ditampilkan.

Pastikan formatnya valid, silahkan gunakan Live WebVTT Validator untuk


pengecekan.

Menmabahkan Video dari Youtube


Saat tidak ingin repot-repot mengubah format video, kita bisa manfaatkan Youtube.

Tinggal upload saja videonya ke Youtube. Nanti kita akan dapat id unik dari video.
Id unik ini bisa kita dapatkan dari URL video.

Contoh: N7iY-jNWeFc

Youtube sendiri sudah punya media player, jadi kita tidak pelu membuatnya dengan
tag <video>.

Tag yang kita butuhkan untuk menambahkan video dari Youtube adalah <iframe>.
Tag ini sebenarnya berfungsi untuk menambahkan halaman lain dalam
sebuah frame.

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Video di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Video dari Youtube</h1> <iframe width="560" height="315"
src="https://www.youtube.com/embed/N7iY-jNWeFc"></iframe></body>
</html>
Perhatikan URL yang digunakan pada atribut src, di sana kita
menggunakan /embed/. Ini adalah halaman yang digunakan khusus
untuk embed video dari Youtube.

Hasilnya:
Sebenarnya ada cara gampangnya..

Pada video Youtube yang ingin kita embed, klik saja tombol share.

Maka akan muncul opsi untuk share video, pilih saja embed..
..dan kita akan mendapatkan kode HTML untuk embed videonya.

Kode ini bisa kita copy ke file HTML.

Cara Menambahkan Audio di HTML


Sebelum adanya HTML 5, audio di HTML ditambahkan dengan program eksternal
seperti flash player.

Namun, kini HTML sudah punya tag sendiri yakni <audio>.

Tag <audio> adalah tag untuk membuat audio player. Lalu kita bisa memberikan
file audio yang akan diputar dengan tag <source>.

Contoh: contoh-audio.html

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Audio di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Contoh Audio di Web</h1> <audio controls> <source src="Ngoni.mp3"
type="audio/mpeg"> Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio></body>
</html>
File audionya bisa kamu download di: Ngoni.mp3 (6.2 MB)
Hasilnya:

Perhatikan!

Pada atribut src, kita menulis langsung nama file audio yang akan diputar. Ini
karena kita menaruh file tersebut dalam satu folder yang sama dengan file HTML.
Jika file audio tersimpan di folder yang berbeda, maka harus ditulis alamat path
menuju folder tersebut.

Misalkan, saya menaruhnya di dalam folder audio,


maka atribut src bisa diisi seperti ini:

<audio controls> <source src="audio/Ngoni.mp3" type="audio/mpeg">


Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio>
…dan jiga file audionya tersimpan di website yang berbeda, maka kita harus
mengisinya dengan alamat URL.

<audio controls> <source src="https://github.com/petanikode/belajar-


html/raw/master/audio/Ngoni.mp3" type="audio/mpeg"> Browsermu tidak
mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio>

Format File Audio yang didukung


Audio player di HTML tidak mendukung semua jenis format file audio. Berikut ini
daftar format file audio yang bisa diputar di HTML. 1

Format Container MIME type

PCM WAV audio/wav

MP3 MP3 audio/mpeg

AAC MP4 audio/mp4

AAC AAC audio/aac

AAC AAC audio/aacp

Vorbis Ogg audio/ogg

Vorbis WebM audio/webm

Opus Ogg audio/ogg

Opus WebM audio/webm

FLAC FLAC audio/flac

FLAC Ogg audio/ogg


Format file yang biasanya digunakan adalah MP3 dan MP4 (M4A), karena ukuran
filenya relatif kecil. Sementara format FLAC adalah format file audio dengan
kualitas tinggi dan ukuran filenya relatif lebih besar.

Atribut untuk Audio


Tag <audio> punya beberapa atribut yang sering digunakan:

1. controls
Atribut ini berfungsi untuk mengaktifkan tombol kontrol seperti tombol play, pause,
stop, scroll, dan volume).

Contoh penggunaan:

<audio controls="true"> <source src="audio/Ngoni.mp3" type="audio/mpeg">


Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio>
<!-- atau -->
<audio controls> <source src="audio/Ngoni.mp3" type="audio/mpeg">
Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio>
Jika bernilai true, maka nilainya boleh tidak diisi. Nilai true artinya, kita akan
mengaktifkan tombol kontrol dan jika nilainya false maka artinya tombol kontrol
tidak diaktifkan.

2. autoplay
Atribut ini berfungsi untuk memutar audio secara otomatis. Nilai yang bisa
diberikan pada atribut ini adalah true dan false.

Nilai true artinya kita akan memutar audio secara otomatis, dan false artinya
audio tidak akan diputar secara otomatis.

Contoh:

<audio autoplay="true"> <source src="audio/Ngoni.mp3" type="audio/mpeg">


Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio>
<!-- atau -->
<audio autoplay> <source src="audio/Ngoni.mp3" type="audio/mpeg">
Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio>
Catatan: Atribut ini mungkin saja tidak akan bekerja pada Google Chrome,
karena ada perubahan policy (kebijakan) dalam memutar audio secara otomatis.

3. loop
Atribut loop berfungsi untuk mengulang-ulang pemutaran audio. Ini seperti repeat
one. Nilai yang bisa diberikan adalah true dan false.

Contoh:
<audio loop="true"> <source src="audio/Ngoni.mp3" type="audio/mpeg">
Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio>
<!-- atau -->
<audio loop> <source src="audio/Ngoni.mp3" type="audio/mpeg">
Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio>

4. muted
Atribut ini berfungsi untuk mensenyapkan audio. Nilai yang bisa diberikan
adalah true dan false.

Contoh:

<audio muted="true"> <source src="audio/Ngoni.mp3" type="audio/mpeg">


Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio>
<!-- atau -->
<audio muted> <source src="audio/Ngoni.mp3" type="audio/mpeg">
Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio>

Audio Sebagai Background


Audio kadang sering digunakan sebagai background. Biasanya menggunakan musik.

Tujuan menambahkan background agar menambah kesan tertentu pada web.


Misalkan, ingin membuat pengunjung merasa santai.. maka kita bisa memutar
audio musik yang santai.

Cara membuat musk sebagai background adalah dengan menambahkan


atribut autoplay, loop, dan menghilangkan kontrol (hidden).

Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh audio sebagai background</title>
</head>
<body>
<h1>Contoh audio sebagai background</h1> <audio hidden autoplay loop>
<source src="Ngoni.mp3" type="audio/mpeg"> Browsermu tidak mendukung tag
audio </audio></body>
</html>
Hasilnya:

Nggak ada suaranya?

Sekali lagi, atribut autoplay mungkin tidak bekerja di Google Chrome karena ada
pembaharuan kebijakan dalam memutar audio.

Sekarang kita coba buka dengan Mozilla Firefox.

Hasilnya sama saja, tidak ada suaranya.


Ini karena autoplay diblokir otomatis.

Sekarang kita coba ubah izin untuk memutar audio secara otomatis. Klik ikon
autoplay pada address bar di dekat ikon (i), sehingga muncul seperti ini:

Pada bagian Autoplay, ubah Block Audio menjadi Allow Audio and Video.

Setelah itu, coba refresh atau reload.

Maka suaranya akan terdengar.


Step 1 – Membuat Desain Web
Pembuatan web dimulai dengan desain. Kalau tidak ada desain, nanti kita akan
kesulitan dan tidak akan tahu mau buat apa.

Biasanya desain web dikerjakan oleh desainer, setelah itu diserahkan ke


programmer untuk diubah menjadi HTML.

Pada project ini, kita akan membuat tiga halaman web, yakni home, contact,
dan about. Desain yang digunakan adalah desain dalam bentuk wireframe atau
sketsa.

Berikut ini desain untuk tiap-tiap halaman:

1. Desain Halaman Home


Halaman home adalah halaman utama yang akan dibuka pertama kali saat
pengunjung membuka website. Halaman ini berisi menu, foto, teks, dan tabel.

2. Desain Halaman Contact


Halaman contact adalah halaman yang berisi form untuk menghubungi pemilik
website.

3. Desain Halaman About


Halaman about adalah halaman yang berisi informasi lengkap tentang website.

Step 2 – Memulai Project Web


Silahkan buat folder baru dengan nama websiteku.

Setelah itu buat folder image dan video di dalam folder websiteku.
Folder image akan kita gunakan untuk menyimpan gambar dan video untuk
menyimpan video.

Sehingga nanti stuktur folder kita akan menjadi seperti ini:

image
o foto-profile.jpg
video
o video-about.webm

cv-name.pdf
index.html
contact.html
about.html
favicon.ico

File yang perlu kamu persiapkan di tahapan ini adalah foto-


profile.jpg dan video-about.webm.

Berikutnya, kita akan mulai menulis kode. Silahkan buka folder websiteku dengan
Visual Studio Code.

Caranya:

Klik menu File, lalu pilih Open Folder dan carilah folder websiteku.

Degan begini, kita sudah siap untuk menulis kode.

Step 3 – Membuat Halaman Home


Silahkan buat file baru bernama index.html di dalam folder websiteku.
Setelah itu, isi dengan kode berikut:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Ahmad Muhardian Personal Website</title>
</head>

<body>
<nav>
<a href="index.html">Home</a> |
<a href="cv-dian.pdf">Download CV</a> |
<a href="contact.html">Contact</a> |
<a href="about.html">About me</a>
</nav>

<hr />

<header style="text-align: center;">


<img src="image/foto-profile.jpg" width="200" height="200"
style="border-radius: 50%;"/>
<h1>Ahmad Muhardian</h1>
<p>(Web Developer)</p>
</header>

<hr />

<article style="text-align: center;">


<h2>Overview</h2>
<p>
Hi, saya adalah web developer yang berdomisisli di Jakarta.
Saat ini sedang belajar HTML di Petnai Kode
</p>
</article>

<div style="max-width: 600px; margin: 3em auto">


<table border="1" width="100%">
<thead>
<tr>
<th>Skill</th>
<th>Pengalaman</th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<tr>
<td>
<ul>
<li>HTML (Expert)</li>
<li>CSS (Beginner)</li>
<li>Javascript (Beginner)</li>
</ul>
</td>
<td>
<ul>
<li>Freelancer di Internet</li>
<li>Leaeder Local Linux Community</li>
<li>Leaeder Local Linux Community</li>
</ul>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div>

<hr>
<footer style="text-align: center;">
<p>Copyright &copy; 2020 Ahmad Muhardian.</p>
</footer>
</body>
</html>
Jangan lupa untuk mengubah nama Ahmad Muardian dengan nama kamu.

Jika kita coba membuka file index.html, maka hasilnya akan seperti ini:
Gambarnya tidak bisa tampil karena kita belum menambahkan file gambar di
dalam folder image.

Silahkan tambahkan file gambar dengan nama foto-profile.jpg. Pastikan


gambar yang ditambahkan memiliki ukuran persegi atau rasio 1:1. Pada proyek ini,
saya menggunakan gambar dengan ukuran 200x200 piksel.

Download file gambar: foto-profile.jpg


Setelah itu, coba refresh halaman home atau index.html.

Maka haslinya:

Step 4 – Membuat Halaman About Me


Buatlah file HTML baru dengan nama about.html.
Kemudian isi dengan kode berikut:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Ahmad Muhardian Personal Website</title>
</head>

<body>
<nav>
<a href="index.html">Home</a> |
<a href="cv-dian.pdf">Download CV</a> |
<a href="contact.html">Contact</a> |
<a href="about.html">About me</a>
</nav>

<hr />

<article>
<h1>About Me</h1>
<p>
Hi, saya adalah web developer yang berdomisisli di Jakarta.
Saat ini sedang belajar HTML di Petnai Kode.
</p>
<p>
Saya memang masih baru dalam web development, karena itu
saya tidak akan pernah berhenti belajar.
</p>
<p>
Saya ingin menguasai bahasa HTML, CSS, dan Javascript.
Simak video lengkap tentang saya.
</p>
<p>
<video controls>
<source src="video/video-about.webm" type="video/webm"/>
</video>
</p>
</article>

<hr>
<footer style="text-align: center;">
<p>Copyright &copy; 2020 Ahmad Muhardian.</p>
</footer>
</body>
</html>
Sama seperti halaman home, halaman ini juga memiliki konten berupa video untuk
ditampilkan. Tapi file videonya belum ada.

Sudah pasti videonya tidak akan bisa ditampilkan:

Karena itu, silahkan tambahkan file video-nya ke dalam folder video dengan
nama video-about.webm.
Jika kamu belum punya filenya, silahkan download di link ini:
video-about.webm
Setelah itu, coba buka dan refresh halaman about.

Maka hasilnya:
Step 5 – Membuat Halaman Contact
Buatlah file baru dengan nama contact.html.

Kemudian isi dengan kode berikut:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Ahmad Muhardian Personal Website</title>
</head>

<body>
<nav>
<a href="index.html">Home</a> |
<a href="cv-dian.pdf">Download CV</a> |
<a href="contact.html">Contact</a> |
<a href="about.html">About me</a>
</nav>

<hr />

<div>
<h1>Contact Me</h1>
<form>
<label for="email">Email</label><br />
<input type="email" name="email" placeholder="alamat email"/>
<br />
<label for="message">Pesan</label><br />
<textarea name="message" placeholder="Tulis pesan anda..." rows="4"
cols="80"></textarea>
<br />
<br />
<input type="submit" value="Kirim" />
</form>
</div>

<hr>
<footer style="text-align: center;">
<p>Copyright &copy; 2020 Ahmad Muhardian.</p>
</footer>
</body>
</html>
Hasilnya:

Form contact ini belum bisa berfungsi, karena kita belum membuat kode untuk
mengirim data.

Step 6 – Membuat Fitur Download CV


Fitur ini sebenarnya paling gampang dibuat. Kita hanya perlu menambahkan
file cv-dian.pdf ke dalam folder websiteku.

Download file: cv-dian.pdf


Setelah itu, coba klik menu Download CV. Jika PDF-nya terbuka, maka link ini
sudah benar.

Step 7 – Membuat Ikon untuk Web


Agar websitenya terlihat menarik, kita akan membuat ikon atau favicon. Silahkan
buka favicon-generator.org kemudian pilih gambar yang akan dijadikan ikon.

Setelah itu, kita akan mendapatkan link download dan juga kode HTML yang harus
ditambahkan ke dalam tag <head> agar ikon bisa ditampilkan.
Setelah kita mendapatkan ikon, simpan ikonnya ke dalam folder websiteku.

Terakhir, tugas kita tinggal membuat kode HTML untuk menampilkan ikon.
Silahkan copy kode berikut:

<link rel="shortcut icon" href="favicon.ico" type="image/x-icon">


<link rel="icon" href="favicon.ico" type="image/x-icon">
Kemudian paste di dalam tag <head> pada setiap halaman.
Maka hasilnya:

Apa itu Netlify?


Netlify adalah penyedia layanan hosting untuk static site dengan berbagai fitur
menarik.

Netlify menyediakan semua kebutuhan untuk workflow web development zaman


now.

Mengapa saya bilang zaman now?

Karena di Netlify tidak menggunakan FTP seperti yang biasa kita temukan
pada shared hosting.

Netlify menggunakan Git dan CI/CD untuk melakukan deployment. Kedua alat ini
sangat membantu dalam melakukan deployment.
Selain itu, Netlify juga menyediakan fitur untuk mengelola DNS, SSL atau HTTPS
diberikan gratis, form, function, dan lain-lain.

Soal Harga bagaimana?

Tenang saja, kabar baiknya Netlify sangat bersahabat dengan kantong mahasiswa.
Cek saja di halaman pricing untuk melihat paket hosting yang tersedia.

Ada paket Starter, yang ini gratis. Tapi jika ingin berlangganan yang Pro juga bisa.

Saran saya, mulai dulu pakai paket Starter. Kalau ingin fitur yang lebih, baru
upgrade ke Pro.

Oh iya, web petanikode juga pernah pakai yang starter dan sudah berjalan hampir
selama 2 tahun.

Tapi karena ramainya pengunjung membuat bandwidth-nya cepat habis. Netlify


memberikan jatah 100GB bandwidth per bulan untuk paket starter.

Jika melewati baatasan bandwidth tersebut, websitemu tidak akan bisa dibuka.

Cara Mendaftar Akun Netlify


Silahkan buka halaman pendaftaran akun Netlify.
Kemudian, kita bisa daftar dengan akun Github, Gitlab, Bitbucket, dan Email.
Silahkan pilih salah satu metode pendaftaran yang akan kamu gunakan.

Jika kita menggunakan email, maka kita akan diminta alamat email dan password.

Setelah sukses mendaftar, kita akan memiliki halaman dashboard seperti berikut.
Upload Website ke Netlify
Netlify tidak seperti shared hosting yang harus pakai FTP untuk upload website.

Di sini kita bisa gunakan dua cara:

1. Menggunakan Git
2. Drag/Drop

Yang paling gampang adalah drag/drop, jika kamu ingin menggunakan Git..
pastikan sudah paham dulu tentang git.

O ya, kamu bisa belajar Git di:

Tutorial Git untuk Pemula

Tapi, karena kondisi kita di sini belum tau Git.. maka kita akan gunakan teknik
drag/drop.

Baiklah, siapkan terlebih dahulu website yang akan di-upload. Kita akan
menggunakan websiteku yang sudah buat pada project web di tutorial sebelumnya.
Silahkan drag/drop folder websiteku ke dashboard Netlify dan tunggulah sampai
proses upload selesai.

Tunggulah sampai status production-nya menjadi published.

Ini artinya, website kita sudah berhasil di-upload dan dipublikasi di Netlify.

Wow, benar kan..

Tidak sampai 30 detik, website kita sudah go online

Keren ya.
Jika kita perhatikan, website yang diupload akan mendapatkan alamat domain acak
seperti silly-blackwell-3e7430.netlify.app.

Domain ini gratis diberikan oleh Netlify..

..dan kita juga bisa mengubahnya sesuai selera.

Sekarang coba klik alamat domain tersebut, maka kita akan bisa melihat hasil
website yang baru saja kita upload.
Gampang banget kaan…

Nah, sekarang kita akan coba mengubah nama domainnya agar mudah diingat.

Mengubah Nama Domain


Silahkan masuk ke Domain Settings.
Pada bagian sebelah kanan, klik option kemudian pilih Edit site name.

Pada jendela pop-up yang muncul, ubahlah nama domainnya dengan nama yang
kamu inginkan.

Sebagai contoh, saya akan mengubah namanya dengan belajarhtml.


Jika nama domain tersebut, belum diambil orang atau belum ada yang pakai.. maka
saya akan bisa menggunakannya.

Jadi nanti websitenya akan bisa dibuka


melalui https://belajarhtml.netlify.app.

Oh iya, kita juga bisa menambahkan custom domain dengan mengklik add custom
domain.

Jika kamu sudah punya alamat domain, kamu bisa pointing alamat Name Server-
nya ke server Netlify.
Cara Upadate Website di Netlify
Website sudah berhasil kita upload.

Tapi, bagaimana cara update jika ada perubahan?

Caranya sangat gampang..

Kita hanya perlu mengupload ulang folder websitenya.

Silahkan masuk ke menu Deploys.

Setelah halaman deploys terbuka, di sana kita bisa upload ulang websitenya.
Website akan di-deploy ulang dengan yang baru.

Konfigurasi Netlify Form


Netlify form adalah fitur yang diberikan netlify untuk mengelola form. Fitur ini
memungkinkan pengunjung web untuk mengisi form dan mengirimnya ke pemilik
website.

Cara mengaktifkan netlify form sangat gampang, kita hanya perlu menambahkan
atribut netlify pada tag <form>.

<form method="POST" netlify>


</form>
<!-- atau bisa juga -->

<form method="POST" netlify="true>


</form>
Oke sekarang mari kita ubah lagi website yang sudah kita buat. Buka
file contact.html, kemudian ubah kode di bagian tag <form> menjadi seperti ini:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">

<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Ahmad Muhardian Personal Website</title>

<link rel="shortcut icon" href="favicon.ico" type="image/x-icon">


<link rel="icon" href="favicon.ico" type="image/x-icon">
</head>

<body>
<nav>
<a href="index.html">Home</a> |
<a href="cv-dian.pdf">Download CV</a> |
<a href="contact.html">Contact</a> |
<a href="about.html">About me</a>
</nav>

<hr />

<div>
<h1>Contact Me</h1> <form method="POST" netlify>
<label for="email">Email</label><br />
<input type="email" name="email" placeholder="alamat email" />
<br />
<label for="message">Pesan</label><br />
<textarea name="message" placeholder="Tulis pesan anda..." rows="4"
cols="80"></textarea>
<br />
<br />
<input type="submit" value="Kirim" />
</form>
</div>

<hr>
<footer style="text-align: center;">
<p>Copyright &copy; 2020 Ahmad Muhardian.</p>
</footer>
</body>

</html>
Setelah itu, upload ulang websitenya di halaman deploys. Tunggulah sampai status
deploy-nya menjadi published.
Nah, sekarang coba buka websitenya dan isilah form kontak.

Jika berhasil tampil halaman Thank you! berarti data yang kita inputkan berhasil
terkirim ke pemilik website.

Untuk memastikan sudah terkirim atau tidak, kita bisa cek di menu form atau inbox
dari email yang digunakan untuk mendaftar netlify.

Berikut ini contoh isi pesan yang kita terima dari form.
Sejauh ini website kita sudah berjalan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai