Modul HTML
Modul HTML
Jadi, HTML itu adalah sebuah bahasa yang menggunakan markup atau penanda
untuk membuat halaman web.
Penanda atau markup ini, nanti akan kita sebut dengan Tag.
HTML berperan untuk menentukan struktur konten dan tampilan dari sebuah web.
HTML itu seperti batu bata untuk membangun rumah. Batu bata ini dapat disusun,
hingga menjadi fondasi dasar.
Dalam membuat halaman web, HTML tidak sendirian. Ada bahasa lain lagi yang
menjadi pelengkapnya, yakni CSS dan Javascript.
CSS adalah bahasa khusus yang digunakan untuk memperindah tampilan web.
Lalu Javascript bertugas untuk membuat halaman web menjadi hidup. Karena
dengan Javascript, kita dapat menentukan fungsi-fungsi maupun efek yang akan
diterapkan di website.
Tapi sebelum itu, kamu harus siapkan beberapa alat yang akan digunakan untuk
praktik.
Apapun teks editornya, yang penting bisa digunakan untuk membuat dan menulis
dokumen HTML.
Namun, pada tutorial ini.. kita akan menggunakan teks editor Visual Studio Code.
2. Web Browser untuk Membuka HTML
Web browser akan kita gunakan untuk membuka HTML. Kamu juga bebeas
menggunakan web browser apapun.
Saran saya sih.. gunakan web browser yang terbaru, karena kita juga akan
menggunakan HTML versi yang terbaru.
Mari kita mulai dengan membuka teks editor, lalu tulislah kode berikut.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<p>Hello World!</p>
</body>
</html>
Atau kamu bisa aktifkan fitur show extension pada Windows Explorer, agar bisa tahu
ekstensi filenya.
Sekarang cobalah buka file hello-world.html dengan web browser.. maka hasilnya:
Selamat!
Kini giliran saya menjelaskan maksud dari kode di atas, tapi sebelum itu.. saya akan
jelaskan dulu tentang nama file untuk HTML.
Nama File untuk HTML
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat nama file HTML:
Sedah jelas, ini bukan file HTML, melainkan sebuah file teks biasa. Maka.. browser
akan menampilkan isi file tersebut apa adanya.
Contohnya, saat kamu membuka www.petanikode.com.. maka file HTML yang akan
dibuka adalah index.html yang berada di server petanikode.
Nama file HTML biasanya akan tercantum pada URL, maka sebaiknya hindari
menggunakan spasi pada nama file HTML, agar URL yang dibentuk lebih bagus.
Spasi pada URL, biasanya akan otomatis diubah menjadi %20.
Sebagai ganti spasi, kamu bisa gunakan tanda min (-) atau undescore (_).
Jangan Alay!
Berikanlah nama file HTML dengan file yang biasa, hindari menggunakan huruf
besar, campuran dari huruf besar dan kecil, dan juga menggunakan simbol.
Contoh:
HeLLoWORLD.html
da*#$.html
Meskipun nama ini bisa valid, tapi kurang bagus untuk dibaca.. baik oleh manusia,
maupun mesin.
Kalau kita perhatikan.. struktur dasar kode HTML terdiri dari tiga bagian penting:
1.Bagian Deklarasi
2.Bagian HEAD
3.Bagian BODY
1. Bagian Deklarasi
Coba perhatikan kode pada baris pertama: <!DOCTYPE html>.
Ini adalah tag deklarasi untuk menyatakan tipe dokumen dan versinya. Pada contoh
di atas, kita menyatakan dokumen ini bertipe HTML dan versinya adalah HTML 5.
Lalu apakah boleh kita tidak menulis kode <!DOCTYPE html> ini?
Boleh-boleh saja.. dokumen HTML-nya akan tetap bisa dibuka di web browser. Tapi,
ini tentunya akan melanggar aturan standar yang dibuat W3C.
O ya, kita bisa mengecek.. apakah HTML yang ditulis sudah benar atau tidak
di https://validator.w3.org/.
Lanjut…
Berikutnya, di bawah tag deklarasi <!DOCTYPE html> terdapat tag pembuka untuk
HTML:
<html lang="en">
Pada tag ini, kita memberikan atribut lang="en" untuk menyatakan kalau konten
dokumen HTML ini akan menggunakan bahasa inggris.
Nah di dalam tag <html> ini, terdapat dua tag penting lagi.. yakni: tag <head> dan
tag <body>.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<p>Hello World!</p>
</body>
</html>
Pada bagian HEAD, biasanya digunakan untuk menuliskan tag-tag yang akan dibaca
oleh mesin.
Seperti:
dan lain-lain.
3. Bagian BODY
Bagian BODY adalah bagian yang akan ditampilkan pada web browser. Penulisannya
di mulai dari tag <body> dan ditutup dengan </body>.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<p>Hello World!</p>
</body>
</html>
Di sinilah nanti kita akan banyak menuliskan konten dengan berbagai macam tag.
Saat ini kita baru mengisinya dengan tag <p>. Tag <p> adalah tag yang digunakan
untuk membuat paragraf.
Tag selalu ditulis berpasangan. Ada tag pembuka dan ada tag penutupnya. Namun,
ada juga beberapa tag yang tidak memiliki pasangan penutup. Tag penutup ditulis
dengan menambahkan garis miring (/) di depan nama tag.
Setiap tag memiliki fungsi masing-masing. Ada yang digunakan untuk membuat
judul, membuat link, membuat paragraf, heading, dan lain-lain.
Dulu.. awalnya HTML cuma punya 18 tag. Sekarang HTML sudah punya
sekitar 250 tag.
Jawabannya:
Tidak harus, saja juga tidak bisa menghafal semanya. Cukup ketahui tag-tag dasar
saja.
Berikut ini daftar tag-tag dasar, yang menurut saya harus kamu ingat.
Tag Fungsi
<html> untuk memulai dokumen HTML
<head> untuk membuat bagian head
<body> untuk membuat bagian body
<h1> sampai <h6> untuk membuat heading pada artikel
<p> untuk membuat paragraf
<!-- --> untuk membuat komentar
Beberapa tag ini sudah kita coba pada tutorial pertama dan juga ada yang belum.
Tenang saja.. Nanti juga saya akan perkenalkan tag-tag lain yang umum digunakan
dalam pembuatan web.
Untuk saat ini, cukup pahami: Apa itu tag dan cara menulisnya.
Berikut ini beberapa saran yang perlu diikuti agar bisa menulis tag dengan benar:
1. Tag-tag wajib
Ada beberapa tag yang wajib ada di HTML. Tag ini harus kamu tulis.. kalau tidak,
bisa jadi kode HTML-mu akan error menurut validator W3C.
Huruf kecil lebih gampang diketik dan juga akan membuat kode HTML terlihat lebih
bersih dan rapi.
Contoh: (bagus)
<body>
</body>
Contoh: (buruk)
<BODY>
</BODY>
Tapi khusus untuk tag <!DOCTYPE html>.. ia ditulis dengan huruf besar.
Sebenarnya bisa juga dengan huruf kecil dan akan valid menurut validator W3C.
Tapi untuk dokumen XHTML, menggunakan DOCTYPE dengan huruf kecil akan
mengakibatkan error.
Tapi tenang saja.. saya punya resep agar kamu mudah mengingatnya:
Jika kamu paham maksud dari jokes di atas, maka bagus.. saya tidak perlu jelaskan
lagi.
Tag yang pertama dibuat, harus ditutup terakhir. Bukan ditutup pertama.
Contoh:
<i><b><u>memasak</u></b></i>
Tag <i> ditutup terakhir, karena ia yang ditulis pertama. Lalu tag </u> ditutup
pertama kali karena ia berada di dalam tag <b> dan <i>.
w3schools.com)
Pada diagram tersebut, terdapat tiga macam node.. yakni: Node elemen, Node
atribut, dan Node teks.
Elemen dibentuk dari tag pembuka, isi tag, dan tag penutup. Kadang juga
ditambahkan beberapa atribut.
Contoh:
Pada contoh di atas, terdapat satu elemen <p> dengan atribut align="center" dan
memiliki isi berupa teks, yakni Hello World!.
Elemen tidak selalu berisi teks, kadan ia juga akan berisi elemen lain. Ini biasanya
kita sebut dengan nested element atau elemen di dalam elemen.
Bila digambarkan dalam bentuk kotak persegi, maka akan terlihat seperti ini:
Elemen HTML ada banyak jenisnya. Ada elemen khusus untuk teks, ada elemen
untuk multimedia, script, tabel, metadata, dll. Nanti kita akan pelajari ini secara
bertahap. Semua jenis elemen HTML bisa kamu baca di sini: HTML elements
reference.
Beberapa elemen HTML kadang ditambahkan atribut sebagai pelengkap.
Atribut dapat ditambahkan pada elemen manapun. Ada juga elemen yang
mewajibkan menggunakan atribut seperti elemen <a>, <img>, <video>, dll.
Contoh:
<a href="https://petanikode.com">Petanikode.com</a>
Tag <a> adalah tag untuk membuat link. Tag ini mewajibkan menambahkan
atribut href untuk menyatakan halaman tujuan dari link.
Contoh:
Atribut src adalah atribut khusus untuk tag <img> yang fungsinya untuk
menentukan gambar yang akan ditampilkan. Lalu atrubut width dan height adalah
atribut yang mengatur ukurannya.
Jenis-jenis Atribut HTML
Tiap-tiap elemen kadang memiliki atribut khurus yang hanya bisa digunakan pada
elemen tersebut. Ada juga atribut yang bersifat global dan bisa ditambahkan ke
semua elemen.
1. Atribut Global
Atribut Global adalah atribut yang bisa ditambahkan pada semua elemen HTML.
Berikut ini daftar atribut event saat terjadi sesuatu pada Jendela browser:
3. Atribut Khusus
Atribut khusus adalah atribut yang hanya bisa dipakai pada elemen tertentu dan
kadang atribut ini tidak bisa digunakan pada elemen yang lain.
Contoh:
bana-atribut="nilai"
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penilisannya benar dan valid:
Tapi saya sarankan menggunakan huruf kecil saja. Karena lebih umum digunakan
dan juga mudah terbaca.
Contoh: (bagus)
Mengapa?
Karena jika terdapat lebih dari satu kata, ia akan menciptakan spasi dan akan
dianggap sebagai atribut baru.
Contoh: (bagus)
Contoh: (buruk)
Tanda petik yang digunakan, boleh petik ganda (") dan juga petik tunggal (').
Nah untuk nilai angka, boleh pakai tanda petik dan juga boleh tidak.
Contoh:
Lalu, untuk atribut yang bernilai boolean (true dan false).. nilainya boleh ditulis dan
boleh tidak.
Contoh:
3. Penggunaan Spasi
Jika ada atribut yang memiliki lebih dari satu nama, maka ia ditulis dengan tanda
min (-), bukan spasi.
Contoh:
Lalu, spasis juga digunakan untuk memisahkan dua atau lebih atribut.
Contoh:
<img class="lazyload"
data-src="gambar.jpg"
src="placeholder.jpg" />
Membuat Paragraf pada HTML
Membuat Paragraf di HTML
Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat. Pada web, Paragraf biasanya
digunakan untuk menampilkan teks atau artikel.
Paragraf pada HTML dibuat dengan tag <p>. Selain tag ini, ada juga tag pendukung
lain seperti <div>, <hr>, <br>, dan <pre>.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
mendukung. Punya ide pokok sebagai dasar dari paragraf itu sendiri.</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Atribut untuk Paragraf
Biasanya paragraf ditambahkan dengan beberapa atribut seperti align, id, class, dll.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
kalimat. Saya sedang belajar HTML di Petani Kode. Saat ini Sedang,
</body>
</html>
Hasilnya:
Atribut align merupakan atribut yang digunakan untuk pertaan teks pada paragraf.
Namun, menurut validator W3C.. penggunaan tag ini sebaiknya diganti dengan CSS.
Mengapa demikian?
Karena atribut align dapat merubah tampilan dari web. Ini sebenarnya tigas dari
CSS. Tugas utama dari HTML adalah membuat struktur dasar dari web.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
beberapa kalimat. Saya sedang belajar HTML di Petani Kode. Saat ini
</body>
</html>
Hasilnya:
Tag <br> untuk Membuat Paragraf
Tag <br> sebenarnya bukanlah tag untuk membuat paragraf. Tapi tag ini, biasanya
digunakan untuk membantu tag <p>.
Contoh:
Misalkan kita ingin menampilkan pantun, bisa saja kita buat seperti ini di dengan
tag <p>.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
</body>
</html>
Hasilnya:
Meskipun pada kode HTML kita sudah menulis tiap bait pantun dalam baris yang
baru. Tapi ia akan tetap ditampilkan seperti baris.
Di sinilah saatnya kita harus menggunakan tag <br>. Maka, kode di atas.. bisa kita
perbaiki menjadi seperti ini:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
</body>
</html>
Hasilnya:
Oh iya, tag <br> adalah tag yang tidak memiliki pasangan penutup. Cara
menutupnya, tambahkan saja garis miring seperti ini <br />.
Tag <br> boleh ditutup, boleh juga tidak. Namun, sebaiknya ditutup agar valid
menurut validator W3C.
Tag <hr> merupakan tag yang digunakan untuk membuat garis lurus secara
horizontal (horizontal rule). Biasanya digunakan untuk memisahkan beberapa konten
atau paragraf.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<hr />
<p>Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang saling
mendukung. Punya ide pokok sebagai dasar dari paragraf itu sendiri.</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Tag <pre>
Pada kasus tertentu, kita ingin menampilkan paragraf dengan format yang lebih
spesifik. Contohnya seperti pantun dan puisi yang paragrafnya diulis dengan garis
baru dan juga indentasi.
Hal ini bisa dilakukan dengan bantuan tag <br>. Namun ada juga tag lain yang bisa
jadi alternatif, yakni tag <pre>.
Tag <pre> (preformatting) merupakan tag yang digunakan untuk menampilkan teks
atau paragraf dalam format yang sudah kita tentukan di HTML.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<pre>
</pre>
</body>
</html>
Hasilnya:
Coba perhatikan!
Paragraf yang kita buat di dalam kode HTML akan ditampilkan dengan format yang
sama seperti yang kita tulis di sana.
Biasanya tag <pre> sering digunakan untuk menampilkan source code. Karena, tag
ini menggunakan font Monospace atau Courier New (di Windows).
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<body>
mendukung. Punya ide pokok sebagai dasar dari paragraf itu sendiri.</div>
</body>
</html>
Ini boleh-boleh, saja. Tapi hasilnya tidak akan sama seperti tag <p>.
Paragraf yang dibuat dengan tag <div> tidak akan memiliki jarak margin antar
paragraf.
Tag <div> biasanya digunakan untuk membungkus teks yang ada di luar artikel.
Contoh seperti teks pada footer, header, sidebar, dll.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
mendukung. Punya ide pokok sebagai dasar dari paragraf itu sendiri.</p>
<hr />
<footer>
</footer>
</body>
</html>
Hasilnya:
Paragraph Style adalah style CSS yang kita berikan kepada paragraf agar tampil
lebih menarik.
Contoh:
Bagaimanakah cara membuat yang seperti itu di HTML?
Gampang!
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<h1>Paragraf Indentasi</h1>
<p style="text-indent: 45px;">Contoh ini baris pertama yang ditulis masuk ke dalam.
</body>
</html>
Hasilnya:
Atribut style merupakan atribut untuk menambahkan style CSS. Pada contoh di atas
kita menambahkan text-indent dengan nilai 45px, nilai ini akan menentukan jarak
(ke dalam) dari baris pertama.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
Ini baris kedua dari paragraf. Semua teks yang ada di dalam
Ini baris kedua dari paragraf. Semua teks yang ada di dalam
</body>
</html>
Hasilnya:
Caranya..
Kita bisa gunakan properti font-family lalu diberikan nilai dengan nama font yang
akan digunakan.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
menggunakan font Arial. Semua teks pada paragraf ini akan menggunakan
font Arial. Arial adalah salah satu font yang umum digunakan pada
Windows.</p>
menggunakan font Times New Roman. Font ini juga umum digunakan dalam
penulisan teks. Perhatikan penulisan Times New Roman pada style CSS,
ia diapit dengan tanda petik karena mengandung lebih dari satu kata.</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Jika kamu sering menulis artikel, pasti ini tidak asing buatmu.
Lalu, bagaimana caranya membuat judul di HTML?
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
</body>
</html>
Hasilnya:
Tag <h1> biasanya dipakai pada judul artikel. Lalu tag <h2>, <h3>, <h4>, <h5>,
dan <h6> dipakai pada sub judul atau sub heading.
Mari kita coba membuat sebuah artikel yang dilengkapi dengan heading. Buatlah file
HTML baru kemudian isi dengan kode berikut:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<p>
Heading di HTML ada enam, yakni H1, H2, H3, H4, H5, dan H6.
</p>
<p>
Sub judul atau sub heading dimulai dengan tag H2. Lalu diikuti
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Judul <h1> pada level pertama, <h2> pada level ke-2, dan seterusnya.
Coba buka lagi pembahasan tentang: Apa itu Tag, Elemen, dan Atribut di HTML?
Heading tidak memiliki atribut khusus. Ia biasanya menggunakan atribut globel.
Contohnya seperti:
id untuk memberikan nama id unik. Biasanya ini akan digunakan oleh link,
class untuk memberikan nama class yang akan dipakai oleh CSS;
dll.
Daftar atribut global, bisa kamu lihat di MDN: HTML Global Attributes.
Heading adalah judul untuk artikel dan bagian artikel yang dibuat dengan
Title adalah judul dari web yang dibuat dengan tag <title>
Header adalah bagian kepala (kop) pada web yang dibuat dengan
tag <header>
Tag <title> untuk judul yang ditampilkan di web beowser. Tag <header> sama
seperti kop surat. Lalu heading <h1> sampai <h6> menjadi judul untuk artikel.
Jadi..
Heading Style adalah style CSS yang diberikan pada heading agar terlihat menarik.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<hr />
<p>
Ada Enam level heading pada HTML, yakni dimulai dari H1,
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
Ada Enam level heading pada HTML, yakni dimulai dari H1,
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Contoh:
Nah, untuk membuat style case heading ini, Kita bisa menggunakan CSS dengan
atribut text-transform.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<p>
Ada Enam level heading pada HTML, yakni dimulai dari H1,
</p>
<p>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Warna untuk Heading
Sama seperti elemen yang lainnya, heading juga dapat kita berikan warna dengan
bantuan CSS. Warna bisa kita berikan pada teks dan latar belakang atau background.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<p>
warna pada teks. Pada contoh ini, teks pada heading akan berwarna
</p>
<p>
Atribut background-color adalah atribut untuk memberikan warna
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<p>Hello World!</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Komentar tidak akan ditampilkan oleh browser, tapi kita bisa melihatnya dengan
cara view source.
Cara ini lebih cepat dibandingkan dengan harus menulis secara manual tag
komentarnya.
Fungsi Komentar
Komentar memang tidak akan ditampilkan di web, namun bukan berarti ia tidak
memiliki fungsi.
Contoh:
<!DOCTYPE html> <!-- ini tag untuk menentukan type dokumen -->
<html lang="en">
<head>
<!-- tag title berfungsi untuk membuat judul web dan akan ditampilkan
</head>
<body>
<!--
-->
</body>
</html>
Jika kita lupa, kita bisa membuka kembali dan mempelajari kode tersebut.
Tapi ingat, jangan buat komentar seperti ini pada proyek websitemu. Karena akan
sangat mengganggu dan membuat kode sulit terbaca.
Sebaiknya, komentar yang berisi penejlasan semacam ini dibuat pada kode HTML
yang kita pakai untuk belajar. Bukan kode HTML untuk web asli.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<h1>Komentar di HTML</h1>
</body>
</html>
Jika kita sudah mengerjakan apa yang dituliskan di todo list tersebut, kita bisa hapus
komentarnya.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
</head>
<body>
<!--
</p>
-->
</body>
</html>
Hasilnya:
Text Formatting di HTML (Bold, Italic, Underline, dll)
Teks yang terformat akan lebih mudah dibaca, karena ada penegasan seperti teks
tebal, miring, dan garis bawah.
Saat kita mencari kata atau kalimat penting.. mata kita akan lebih mudah
menemukannya pada teks yang terformat dibandingkan plain text.
Karena itu, dalam membuat web.. ada baiknya menggunakan format teks.
Nah, di HTML terdapat tag-tag yang khusus digunakan untuk text formatting.
Tag yang digunakan untuk membuat teks tebal di HTML adalah tag <b> (bold) dan
tag <strong>. Kamu bebas mau pakai yang mana saja, hasilnya akan sama-sama
tebal.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
</head>
<body>
<p>
membacanya.
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
</head>
<body>
<h1>Text Miring di HTML</h1>
<p>
<em>bahasa daerah</em>.
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Garis bawah di HTML dapat kita buat dengan tag <u> (underlaine) atau juga
tag <ins> (insert).
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
</head>
<body>
<p>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Pada contoh di atas, kita menggunakan tag <del> untuk membuat teks tercoret. Lalu
diikuti dengan teks yang ditambahkan (insert).
Tag untuk membuat teks tercoret di HTML adalah tag <s> (strikethrough) atau bisa
juga dengan tag <del> (delete).
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
</head>
<body>
<p>
pembaca tentang perbaikan dari teks tersebut. Kadang juga teks <del>tercoret</del>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Membuat Pangkat di HTML
Pangkat biasanya digunakan pada rumus. Ada dua jenis pangkat yang bisa dibuat di
HTML, yakni pangkat yang berada di atas (superscript) dan pangkat di
bawah (subscript).
Tag untuk membuat pangkat di HTML adalah tag <sup> dan <sub>.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
</head>
<body>
<p>
Rumus luas persegi adalah S<sup>2</sup>, dimana <i>S</i> adalah sisi dari
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
</head>
<body>
<p>
membuat marker.
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Warna default marker adalah kuning. Warna ini bisa kita ubah dengan style CSS.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
</head>
<body>
<p>
Marker biasanya digunakan untuk menandai bagian teks yang penting.
membuat marker.
</p>
</body>
</html>
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
</head>
<body>
<h1>Text Formatting untuk Teks dari komputer</h1>
<p>
<pre>
console.log(name);
</pre>
</p>
<p>
<kbd>F5</kbd>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Menggabungkan Format
Apakah format teks dapat digabungkan?
Misalkan kiga ingin membuat teks tebal dan garis bawah, apakah bisa?
Caranya:
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
</head>
<body>
<p>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Dalam menggabungkan format, kamu perlu memperhatikan tag mana yang ditulis
duluan dan yang terakhir.
Elemen ini bisa diklik.. dan nanti akan membuka halaman lain sesui alamat URL
yang diberikan.
Tidak hanya untuk menghubungkan halaman, link juga punya fungsi lain
seperti scroll top, download file, menjalankan fungsi javascript, dll.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p>Untuk lebih lengkapnya, silahkan buka: <a
href="about.html">About us</a> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Link akan ditampilkan dengan warna biru dan garis bawah. Ini adalah style standar
dari setiap browser.
Link yang kita buat ini akan membuka halaman about.html, tapi file ini belum
kita buat atau belum ada. Karena itu, pasti error.
Untuk mengatasi ini, kita harus membuat file about.html dan disimpan dalam satu
folder dengan file link.html.
Isi file about.html seperti ini:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>About us</h1>
<p>
Ini adalah website yang dibuat dengan link.
Kamu bisa membuka halaman dengan mudah. Tinggal klik-klik saja!
</p>
<p>
<a href="link.html">Kembali ke halaman link</a>
</p>
</body>
</html>
Nah, sekarng mari kita coba lagi:
Yap!
Mengapa alamat URL pada atribut href ditulis dengan nama file?
Ini karena link yang kita buat adalah internal link dan juga file about.html masih
dalam satu folder dengan file link.html. Jadi boleh menuliskan langsung nama
filenya, tanpa harus lengkap dengan http.
Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari jenis-jenis link dalam HTML.
1.
Internal Link: adalah link yang menuju ke domain atau halaman web itu
sendiri;
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sementara untuk eksternal link, digunakan untuk membuka web atau domain lain.
Misalnya seperti: membuka halaman facebook, membuka chat whatsapp, membuka
youtube, dan sebagainya.
Intinya:
Selama link itu membuka web lain, maka ia adalah external. Tapi kalau tetap
membuka web itu sendiri maka itu internal.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Selamat Datang</h1>
<p>
<a href="index.html" >Home</a> |
<a href="contact.html" >Contact</a> |
<a href="about.html" >About</a>
</p>
<hr>
<p>
Selamat datang di websiteku. Coba klik menu di atas,
maka kamu akan membuka halaman yang berbeda. Semua
link di atas adalah internal link.
</p>
<hr>
<div>Copyright © 2020 by Petani Kode</div>
</body>
</html>
Kemudian buat lagi file baru bernama contact.html dengan isi sebagai berikut:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Contact</h1>
<p>
<a href="index.html" >Home</a> |
<a href="contact.html" >Contact</a> |
<a href="about.html" >About</a>
</p>
<hr>
<p>
Kamu bisa menghubungi saya melalui nomer WA: 0871111111
atau juga alamat email: [email protected].
</p>
<hr>
<div>Copyright © 2020 by Petani Kode</div>
</body>
</html>
Terakhir, buat file about.html dengan isi sebagai berikut:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>About</h1>
<p>
<a href="index.html" >Home</a> |
<a href="contact.html" >Contact</a> |
<a href="about.html" >About</a>
</p>
<hr>
<p>
Ini adalah halaman about dari website saya.
Jadi ini adalah contoh cara membuat link internal di HTML.
</p>
<hr>
<div>Copyright © 2020 by Petani Kode</div>
</body>
</html>
Pastikan semua file ini disimpan dalam satu folder.
Setelah itu, coba buka index.html dengan browser.
Maka hasilnya:
2. Contoh Eksternal Link
Cara membuat eksternal link sebenarnya sama saja seperti internal link.
Perbedaanya terletak pada alamt URL yang diberikan.
Sebagai contoh.. ini adalah eksternal link yang menuju halaman facebook:
<a href="https://api.whatsapp.com/send?phone=6287111&text=Hi">Chat
dengan Saya</a>
Hasilnya:
Oh iya, di sana kita berikan parameter berupa nomer hp dan juga teks.
Nah, biar lengkap.. kita akan coba tambahkan eksternal link pada
file contact.html.
Silahkan buka file contact.html kemudian ubah kodenya menjadi seperti ini:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Contact</h1>
<p>
<a href="index.html" >Home</a> |
<a href="contact.html" >Contact</a> |
<a href="about.html" >About</a>
</p>
<hr>
<p>
Kamu bisa menghubungi saya melalui nomer WA: <a
href="https://api.whatsapp.com/send?phone=6287111&text=Hi">+6287111<
/a> atau juga alamat email: [email protected].
</p>
<p>
Jangan lupa follow juga fan page saya ya: <a
href="https://www.facebook.com/petanikode">Petani Kode</a> </p>
<hr>
<div>Copyright © 2020 by Petani Kode</div>
</body>
</html>
Hasilnya:
Contoh:
<a href='https://www.facebook.com/petanikode'
target='_blank'>Facebook</a>
Hasilnya:
Saat link tersebut diklik, browser akan membuka tab baru. Ini karena kita
memberikan atribut target dengan nilai _blank.
Buatlah file baru bernama link-frame.html, kemudian isi kodenya seperti ini:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p>
<a href="https://www.petanikode.com" target="myframe">Sebuah Link</a>
</p>
<p>
<!-- Frame yang akan menjadi target link -->
<iframe name="myframe" width="600" height="400"></iframe>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p>Untuk lebih lengkapnya, silahkan buka:
<a href="about.html" title="Menuju ke halaman about">About us</a>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Live Demo:
Caranya:
Tambahkan atribut style kemudian isi dengan style css untuk mengubah warna,
yakni color (untuk teks) dan background-color (untuk latar).
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Selamat Datang</h1>
<p>
<a href="index.html" style="color:red">Home</a> |
<a href="contact.html" style="color:green">Contact</a> |
<a href="about.html" style="color:deeppink;">About</a> |
<a href="download.html" style="color:white;background-color:
orange;">Download</a>
</p>
<hr>
<p>
Selamat datang di websiteku. Coba klik menu di atas,
maka kamu akan membuka halaman yang berbeda. Semua
link di atas adalah internal link.
</p>
<hr>
<div>Copyright © 2020 by Petani Kode</div>
</body>
</html>
Hasilnya:
Fungsi Menarik Lainnya dari Link
Seperti yang saya bilang sebelumnya.. link tidak hanya digunakan untuk
menghubungkan halaman web saja.
Cara membuatnya:
Tambahkan tanda pagar atau tanda pagar dan tanda seru pada atribut href.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p> <a href="#">Link Buntu</a> <a href="#!">Link
Buntu 2</a> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Perhatikan!
Pada contoh tersebut kita mengisi URL-nya dengan tanda pagar. Arti tanda pagar
pada URL sebenarnya adalah anchor (jangkar).
Jangkar ini nantinya akan membawa kita ke lokasi tertentu di dalam dokumen
HTML. Jika hanya diisi pagar saja, maka ia tidak akan kemana-mana.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Contoh Link Anchor</h1>
<p>Ini adalah contoh link anchor. Coba klik link ini: <a
href="#penutup">Meluncur ke Penutup</a> maka kamu akan dibawa ke
bagian penutup dari dokumen ini.
</p>
<h2>Apa itu Jangkar?</h2>
<p>
Anchor dalam bahasa indonesia artinya jangkar. Saya yakin
kamu pasti pernah melihat jangkar. Fungsi jangkar untuk
menahan kapal agar tidak hanyut. Tapi dalam HTML, fungsinya
untuk membuat link yang bisa membawa kita meluncur ke tujuan
jangkar itu.
</p>
<p>
Jangkar atau anchor di HTML tidak hanya bisa digunakan pada
satu dokumen saja. Ia juga bisa digunakan untuk membuka dokumen
lain, lalu mengaitkan jangkarnya.
</p>
<p>
Jangkar biasanya dibuat dengan tanda pagar (#) lalu diikuti
dengan nama id dari elemen yang ingin dituju. Contohnya #penutup,
maka link yang menggunakan anchor tersebut akan mencari elemen
HTML yang memiliki id `penutup` dan membawa kita ke sana.
Kira-kira begitulah cara kerjanya.
</p> <h2 id="penutup">Akhir Kata..</h2> <p>
Ini adalah penutup dari artikel ini, dan coba perhatikan headingnya.
Di sana kita menggunakan id="penutup". Maka elemen ini akan menjadi
tujuan dari anchor link.
</p>
<p> <a href="#top">Kembali ke Atas!</a> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Ini karena browser sudah paham, jika ada link anchor yang menuju ke #top maka
ia akan dibawa ke bagian teratas dari dokumen.
Membuat Link untuk Memanggil Fungsi Javascript
Link dapat juga digunakan untuk memanggil fungsi Javascript.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p> <a href="#" onclick="alert('Hello World!')">Jalankan
JS</a> <br> <a href="#!" onmouseover="alert('link sudah
kamu sentuh!')">Coba Sentuh Link ini</a> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Sebenarnya hampir semua elemen bisa menjalankan fungsi Javascript dengan
atribut event.
Nah, khusus untuk link. Dia bisa juga menjalankan fungsi Javascript melalui
atribut href atau URL.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p> <a href="javascript:alert('Hello World!')">Jalankan
JS</a> </p>
</body>
</html>
Hasilnya akan sama seperti contoh sebelemnya.
Contoh:
Semua area gambar akan menjadi link dan jika kita klik, maka akan dibawa ke
halaman yang akan dituju oleh link tersebut.
Cara membuatnya sangat mudah, kita hanya perlu memasukan alamat URL dari
file yang akan didownload.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p>Silahkan Download File: <a href="contoh-file.zip">contoh-
file.zip</a> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Pada contoh di atas, kita menuliskan langsung nama filenya. Ini karena
HTML link-download.html berada dalam satu folder dengan contoh-file.zip.
Contoh:
<a href="https://releases.ubuntu.com/20.04/ubuntu-20.04-desktop-
amd64.iso">Download Ubuntu</a>
Membuat Link untuk Mengirim Email
Link kadang juga digunakan untuk mengirim email.
Cara membuatnya:
Ubah URL tujuan dari link dengan mailto, lalu diikuti dengan alamat email yang
akan menerima email.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Tutorial Link di HTML</title>
</head>
<body>
<p>
Info lebih lanjut:
<a href="mailto:[email protected]"
title="kirim email ke Admin">Hubungi Saya</a>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Jika kamu membukanya di Google Chrome, maka ia akan membuka Gmail. Tapi
jika dibuka di Firefox, ia akan memilih aplikasi email yang tersedia di komputer.
Menambahkan Gambar di HTML
Gambar dapat kita tambakan di HTML dengan menggunakan tag <img>. Tag ini
memiliki atribut wajib, yakni src.
Jika kita tidak mengisi atribut src, maka gambar tidak akan ditampilkan.
Alamat URL gambar pada atribut src dapat berupa URL maupun alamat path. Lalu
tag <img> harus ditutup dengan menambahkan garis miring.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar sawah:</p>
<p> <img src="sawah.jpg" /> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Perhatikan!
Pada contoh di atas, kita menuliskan langsung nama file dari gambar. Ini karena kita
menaruh gambar di dalam folder yang sama dengan file HTML.
Apabila file gambarnya tersimpan di folder yang berbeda, maka kita hanya perlu
menuliskan alamat path-nya.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar sawah:</p>
<p> <img src="images/sawah.jpg" /> </p>
</body>
</html>
Hasilnya akan sama seperti contoh di atas.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar Candi Borobudur:</p>
<p> <img
src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/73/Borobud
ur_Temple.jpg/320px-Borobudur_Temple.jpg" /> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Gampang kan?
Nah, berikutnya kita akan pelajar format gambar apa saja yang bisa digunakan di HTML
dan juga atribut lainnya untuk <img>.
Silahkan lanjutkan..
Berikut ini daftar beberapa format gambar yang sering digunakan dalam web:
Nama
Nama Panjang Ekstensi
Format
Format file ini juga akan bergantung pada versi browser yang digunakan.
Kita ambil contoh format WebP, ini adalah format file gambar baru yang dikembangkan
oleh Google. Jika kita menggunakan browser versi lama, gambar ini tidak akan bisa
ditampilkan.
Atribut alt
Atribut alt adalah atribut untuk memberikan teks alternatif pada gambar saat gambar
gagal ditampilkan.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar Candi Borobudur:</p>
<p> <img src="" alt="Candi Borobudur" /> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Pada contoh tersebut, kita sengaja mengosongkan nilai atribut src. Akibatnya gambar
gagal ditampilkan dan yang akan digampilkan adalah teks alternatif.
Sebenarnya tidak wajib, tapi sebaiknya tetap menggunakan atribut ini. Karena, nantinya
teks alternatif akan dibaca oleh screen reader.
Screen reader adalah aplikasi pembaca yang digunakan oleh tuna netra agar bisa
mengetahui informasi yang ada di komputer.
Selain itu, atribut alt juga sering digunakan untuk meletakan kata kunci untuk SEO.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar sawah:</p>
<p> <img src="images/sawah.jpg" width="200" height="150" alt="Sawah"/> <img
src="images/sawah.jpg" width="150" height="100" alt="Sawah"/> <img
src="images/sawah.jpg" width="50" height="50" alt="Sawah"/> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Satuan yang digunakan untuk nilai width dan height adalah piksel (px). Jika kita
memberikan nilai 200, artinya.. kita memberikan nilai 200px.
Atribut width dan height juga tidak wajib. Tapi baiknya ditambahkan agar ukuran
gambar konsisten.
Atribut style
Atribut style merupakan atribut untuk menambahkan style CSS pada sebuah elemen.
Atribut ini sering digunakan pada gambar untuk memberikan style atau efek tertentu.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Style Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar sawah:</p>
<p> <img src="images/sawah.jpg" style="width: 160px;border: 3px solid red;" />
<img src="images/sawah.jpg" style="width: 160px;border-radius: 10px;" /> <img
src="images/sawah.jpg" style="width: 100px;height: 100px;border-radius: 100%;" />
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Gambar pertama kita berikan style garis (border) dengan ukuran 3px, jenis solid, dan
warnanya adalah merah.
Lalu gambar kedua, kita berikan style border-radius untuk menciptkan lengkungan
pada pojok gambar.
Pada gambar ketiga, kita berikan nilai 100% pada border-radius yang akan menciptkan
lingkaran.
Agar gambar bisa ditampilkan sebagai background, maka kita harus menggunakan CSS
dengan atribut background-image lalu diisi dengan URL dari gambar.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head><body style="background-image: url(images/sawah.jpg);"> <h1>Background
dengan Gmabar</h1>
<p>Halaman ini menggunakan gambar sebagai background</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Baiklah…
Cara membuat link dengan gambar adalah dengan menggabungkan tag <a> dan
tag <img>. Tag <a> harus mengapit tag <img>.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Gambar Sebagai Link</h1>
<p>Coba klik gambar ini:</p>
<p>
<a href="https://www.petanikode.com">
<img src="images/sawah.jpg" width="160"/>
</a>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Contoh: 1
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Gambar Sebagai Link</h1>
<p>Coba sentuh dan klik gambar ini:</p>
<p>
<img src="https://www.w3schools.com/html/workplace.jpg"
usemap="#workmap"/>
<map name="workmap">
<area shape="rect" coords="34,44,270,350" title="Computer" href="#!">
<area shape="rect" coords="290,172,333,250" title="Phone" href="#!">
<area shape="circle" coords="337,300,44" title="Coffee" href="#!">
</map>
</p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Diantaranya:
Tag <figure>
Tag figure berfungsi untuk membungkus tag <img> atau gambar dengan teks caption.
Teks caption adalah teks yang menjelaskan tentang gambar. Teks caption bisa dibuat
dengan tag <figcaption>.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar sawah:</p>
<p> <figure> <img src="images/sawah.jpg" width="300" alt="Sawah"/>
<figcaption>Landscape sawah dan langit</figcaption> </figure> </p>
</body>
</html>
Hasilnya:
Tag <picture>
Di era mobile seperti saat ini, website tidak hanya dibuka melalui komputer saja, tapi
juga smartphone.
Ukuran layar komputer dengan smartphone tentunya berbeda. Karena itu, website harus
bersifat responsif agar bisa menyesuaikan diri dengan media yang digunakan.
Nah, tag <picture> hadir untuk mengatasi masalah ini. Tag ini berfungsi untuk
menentukan gambar mana yang akan ditampilkan pada ukuran layar tertentu.
Mari kita coba contohnya:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Gambar di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Menampilkan Gambar di HTML</h1>
<p>Berikut ini adalah gambar sawah:</p>
<p>
<picture> <source media="(min-width: 650px)" srcset="images/sawah.jpg">
<source media="(min-width: 450px)" srcset="images/sawah-sm.jpg"> <img
src="images/sawah.jpg"> </picture>
</p>
</body>
</html>
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Membuat Ordered List</title>
</head>
<body>
<h1>Buah Favoritku:</h1> <ol> <li>Jeruk</li>
<li>Durian</li> <li>Pisang</li> <li>Pepaya</li>
<li>Mangga</li> </ol></body>
</html>
Hasilnya:
List diatas diurutkan berdasarkan angka dari 1, 2, 3, sampai 5.
Lalu bagaimana kalau kita ingin menggunakan huruf seperti a, b, c atau angka
romawi seperti I, II, III?
Gampang..
Untuk membuat yang seperti itu, kita bisa menggunakan atribut type pada
tag ol dan berikut ini nilai yang bisa diberikan:
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Ordered List dengan Atribut Type</title>
</head>
<body>
<h3>List dengan type alfabet</h3> <ol type='a'> <li>Tutorial List
di HTML</li>
<li>Tutorial Link di HTML</li>
<li>Tutorial Tabel di HTML</li>
</ol>
<h3>List dengan type alfabet kapital (huruf besar)</h3> <ol type='A'>
<li>Tutorial List di HTML</li>
<li>Tutorial Link di HTML</li>
<li>Tutorial Tabel di HTML</li>
</ol>
<h3>List dengan type romawi</h3> <ol type='i'> <li>Tutorial List
di HTML</li>
<li>Tutorial Link di HTML</li>
<li>Tutorial Tabel di HTML</li>
</ol>
<h3>List dengan type romawi kapital</h3> <ol type='I'>
<li>Tutorial List di HTML</li>
<li>Tutorial Link di HTML</li>
<li>Tutorial Tabel di HTML</li>
</ol>
</body>
</html>
Hasilnya:
2.Unordered List di HTML
Unordered list adalah list yang tak terurut yang menggunakan simbol-simbol pada
item-nya. Unordered list dibuat dengan tag <ul> dan untuk item-nya dibuat juga
dengan tag <li>.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Membuat Unordered List</title>
</head>
<body>
<h1>Bahasa Pemrograman untuk dipelajari:</h1> <ul>
<li>Javascript</li> <li>PHP</li> <li>Java</li>
<li>Python</li> <li>Kotlin</li> </ul></body>
</html>
Hasilnya:
Secara default simbol yang digunakan oleh unordered list adalah lingkaran
kecil (disc). Kita juga bisa menggantinya dengan atribut type.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Membuat Unordered List</title>
</head>
<body>
<h1>Bahasa Pemrograman untuk dipelajari:</h1> <ul type="square">
<li>Javascript</li>
<li>PHP</li>
<li>Java</li>
<li>Python</li>
<li>Kotlin</li>
</ul>
<h1>Framework untuk dipelajari:</h1> <ul type="circle">
<li>Vuejs</li>
<li>Svelte</li>
<li>Reactjs</li>
</ul>
<h1>Tools untuk dipelajari:</h1> <ul type="none"> <li>Gulp</li>
<li>NPM</li>
<li>Js Lint</li>
</ul>
<h1>Pelajari juga:</h1> <ul type="disc"> <li>JSON</li>
<li>XML</li>
<li>Markdown</li>
</ul>
</body>
</html>
Hasilnya:
Selain menggunakan type, kita juga bisa menggunakan gambar.
Contohnya:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Membuat Unordered List</title>
</head>
<body>
<h1>Bahasa Pemrograman untuk dipelajari:</h1> <ul style="list-style-
image:
url(https://assets.ubuntu.com/sites/ubuntu/latest/u/img/favicon.ic
o)"> <li>Javascript</li>
<li>PHP</li>
<li>Java</li>
<li>Python</li>
<li>Kotlin</li>
</ul>
</body>
</html>
Hasilnya:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Membuat Description List</title>
</head>
<body>
<h1>Daftar istilah:</h1>
<dl>
<dt>Kopi</dt>
<dd>Sebuah minuman berwarna hitam. Menurut pendapat lain kopi adalah
air yang dimasak sampai gosong.</dd>
<dt>Kopi Black Magic</dt>
<dd>Kopi hitam atau kopi tradisional yang dibuat dengan mantra-
mantra.</dd>
<dt>White Coffee</dt>
<dd>Kopi berwarna putih, kandungan kafeinnya sedikit.</dd>
<dt>Kopi++</dt>
<dd>Kopi ini mampu meningkatkan imajinasi 99 kali lipat.</dd>
</dl>
</body>
</html>
Hasilnya:
List di dalam List (Nested List)
List juga dapat dibuat di dalam list, misalkan kita ingin menggabungkan ordered
list dengan unordered list.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang='en'>
<head>
<title>List di dalam List</title>
</head>
<body>
<h1>Distro Linux dan Keluarganya</h1>
<ol>
<li>Debian <ul> <li>Ubuntu</li>
<li>Mint</li> <li>elementaryOS</li> </ul>
</li>
<li>RedHat <ul> <li>Fedora</li>
</ul> </li>
<li>Slackware</li>
</ol>
</body>
</html>
Hasilnya:
Tag yang paling penting untuk diingat adalah tag <table>, <tr>, dan <td>.
Sementara tag yang lain adalah tambahan (opsional), boleh digunakan boleh tidak.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Membuat Tabel HTML</title>
</head>
<body>
<table>
<tr>
<td>Baris 1 kolom 1</td>
<td>baris 1 kolom 2</td>
</tr>
<tr>
<td>Baris 2 kolom 1</td>
<td>baris 2 kolom 2</td>
</tr>
</table>
</body>
</html>
Hasilnya:
<table boder="1">
<tr>
<td>Baris 1 kolom 1</td>
<td>baris 1 kolom 2</td>
</tr>
<tr>
<td>Baris 2 kolom 1</td>
<td>baris 2 kolom 2</td>
</tr>
</table>
Nilai "1" pada atribut border adalah ukuran garisnya. Semakin besar ukurannya,
maka akan semakin besar pula ukuran garisnya.
Contoh:
Maka hasilnya:
Menambahkan Warna pada Sel dan Baris
Untuk menambahkan warna pada sel dan baris, kita bisa menambahkan
atribut bgcolor di dalam tag <td> (untuk sel) atau <tr> (untuk baris).
Contoh:
Atribut ini bisa kita berikan kepada tag <td> atau <th>.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Membuat Tabel HTML</title>
</head>
<body>
<table border="1">
<tr>
<th rowspan="2" bgcolor="yellow">Bulan</th>
<th colspan="2" bgcolor="#00ff80">Hasil Panen</th>
</tr>
<tr>
<th>Padi</th>
<th>Kacang</th>
</tr>
<tr>
<td>Januari</td>
<td>500 Kg</td>
<td>231 Kg</td>
</tr>
<tr>
<td>Februari</td>
<td>342 Kg</td>
<td>423 Kg</td>
</tr>
<tr>
<td>Maret</td>
<td>432 Kg</td>
<td>124 Kg</td>
</tr>
<tr>
<td>April</td>
<td>453 Kg</td>
<td>523 Kg</td>
</tr>
</table>
</body>
</html>
Hasilnya:
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Membuat Tabel HTML</title>
</head>
<body>
<table border="1">
<tr>
<th colspan="3" bgcolor="yellow">Produk Unggulan</th>
</tr>
<tr>
<td rowspan="4">
<img src="https://www.petanikode.com/img/bibit.png"
width="200" />
</td>
</tr>
<tr>
<td>Nama</td>
<td>Benih Kode</td>
</tr>
<tr>
<td>Harga</td>
<td>Rp 192.000</td>
</tr>
<tr>
<td>Fitur</td>
<td>
<ul>
<li>Dilengkapi Dokumentasi</li>
<li>Ukuran: 31MB</li>
<li>Masa Tanam: 6 Bulan</li>
<li>Lisensi: MIT</li>
</ul>
</td>
</tr>
</table>
</body>
</html>
Hasilnya:
Cara Membuat Form di HTML
Form di HTML dapat kita buat dengan tag <form>.
action untuk menentukan aksi yang akan dilakukan saat data dikirim;
method metode pengiriman data.
Contoh:
Contoh field:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Form Login</title>
</head>
<body>
<form action="login.php" method="POST">
<fieldset>
<legend>Login</legend>
<p>
<label>Username:</label>
<input type="text" name="username" placeholder="username..." />
</p>
<p>
<label>Password:</label>
<input type="password" name="password" placeholder="password..." />
</p>
<p>
<label><input type="checkbox" name="remember" value="remember" />
Remember me</label>
</p>
<p>
<input type="submit" name="submit" value="Login" />
</p>
</fieldset>
</form>
</body>
</html>
Hasilnya:
Sekarang perhatikan!
Di dalam tag <fieldset>, kita membuat tag <legend> untuk memberikan teks
pada fieldset.
Setiap field kita bungkus dalam tag <p> agar terlihat rapi dan juga kita berikan
sebuah label dengan tag <label>.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Contact Us</title>
</head>
<body>
<form action="contact.php" method="POST">
<fieldset>
<legend>Contact</legend>
<p>
<label>Name:</label>
<input type="text" name="name" placeholder="your name..." />
</p>
<p>
<label>Subject:</label>
<input type="text" name="subject" placeholder="subject..." />
</p>
<p>
<label>Email:</label>
<input type="email" name="email" placeholder="your email..." />
</p>
<p>
<input type="submit" name="submit" value="Send" />
</p>
</fieldset>
</form>
</body>
</html>
Hasilnya:
Pada contoh di atas, kita memberikan type="email" untuk field email, agar filed
ini harus diisi dengan email saja.
Coba saja isi dengan yang lain, lalu klik Send…maka akan muncul pesan
peringatan.
Latihan: Membuat Form Register
Semakin banyak latihan, semakin bagus.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Registrasi</title>
</head>
<body>
<form action="contact.php" method="POST">
<fieldset>
<legend>Registrasi</legend>
<p>
<label>Nama:</label>
<input type="text" name="nama" placeholder="Nama lengkap..." />
</p>
<p>
<label>Username:</label>
<input type="text" name="username" placeholder="Username..." />
</p>
<p>
<label>Email:</label>
<input type="email" name="email" placeholder="Your email..." />
</p>
<p>
<label>Password:</label>
<input type="password" name="password" placeholder="Passowrd..." />
</p>
<p>
<label>Jenis kelamin:</label>
<label><input type="radio" name="jenis_kelamin" value="laki-laki"
/> Laki-laki</label>
<label><input type="radio" name="jenis_kelamin" value="perempuan"
/> Perempuan</label>
</p>
<p>
<label>Agama:</label>
<select name="agama">
<option value="islam">Islam</option>
<option value="kristen">Kristen</option>
<option value="hindu">Hindu</option>
<option value="budha">Budha</option>
</select>
</p>
<p>
<label>Biografi:</label>
<textarea name="biografi"></textarea>
</p>
<p>
<input type="submit" name="submit" value="Daftar" />
</p>
</fieldset>
</form>
</body>
</html>
Hasilnya:
Apa saja field baru yang ada di form tersebut?
1. Field radio;
2. Field <select><option>;
3. Field <textearea>.
Jika kita ingin agar pengunjung memilih salah satu, maka kita gunakan radio.
Tapi kalau kita ingin pengunjung memilih lebih dari satu, maka kita
gunakan checkbox.
Lalu untuk <select></option>, sifatnya sama seperti radio. Cuma dia bentuknya
berbeda.
Lalu untuk menginputkan teks yang panjang, kita gunakan tag <textarea>.
Latihan: Membuat Form Tingkat Lanjut
Field-field di atas merupakan jenis field yang sering digunakan dalam pembuatan
form.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Form HTML</title>
</head>
<body>
<form action="contact.php" method="POST">
<fieldset>
<legend>Form</legend>
<p>
<label>Alamat Web:</label>
<input type="url" name="name" placeholder="Masukan URL Web..." />
</p>
<p>
<label>Tanggal Lahir:</label>
<input type="date" name="tanggal" />
</p>
<p>
<label>Umur:</label>
<input type="number" min="10" max="90" name="umur" />
</p>
<p>
<input type="submit" name="submit" value="Send" />
</p>
</fieldset>
</form>
</body>
</html>
Hasilnya:
Apabila di browser anda tidak tampil kalender seperti di atas, coba gunakan
browser versi terbaru.
Ada yang membuatnya dengan tag <tabel> dan ada juga dengan tag <div>.
Ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah, karena membuat layout dengan kedua tag
itu benar-benar bisa.
Tapi..
Ini bukanlah cara yang baik dan akan membuat kode HTML kita sulit terbaca.
Misalnya tag <footer>, tag ini digunakan untuk membuat elemen footer atau
bagian kaki dari web.
Jangan gunakan tag ini di bagian paling atas, karena maknanya sudah jelas untuk
footer.
Jadi tidak akan ada lagi yang namanya penyalahgunaan tag. Karena setiap tag
sudah punya tujuan masing-masing.
<div id="header"></div>
<div class="section">
<div class="article">
<div class="figure">
<img>
<div class="figcaption"></div>
</div>
</div>
</div>
<div id="footer"></div>
Ini adalah contoh layout yang dibuat dengan tag <div>. Tag ini memang bagus
untuk membungkus elemen HTML.
Kamu mungkin akan mudah paham dengan membaca nama-nama class yang
diberikan pada elemen <div>.
Ada <div> yang bertugas untuk membuat elemen header, article, footer, dan
sebagainya.
Tapi nanti kalau elemen <div> nya sudah banyak, kita akan kesulitan membacanya.
<header></header>
<section>
<article>
<figure>
<img>
<figcaption></figcaption>
</figure>
</article>
</section>
<footer></footer>
Ini tentunya akan lebih muda dibaca.
Oh iya, elemen semantik juga bagus untuk SEO. Jadi kalau mau websitemu
disukai mesin pencari, sebaiknya gunakanlah elemen ini.
Biatlah file baru dengan nama layout.html, kemudian isi dengan kode berikut:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Layout dengan Elemen Semantik</title>
</head>
<body>
<header>
<h1>Belajar Elemen Semantik di HTML</h1>
</header>
<nav>
<a href="#">Home</a> |
<a href="#">About</a> |
<a href="#">Contact</a>
</nav>
<article>
<h1>Tutorial Semantik Elemen untuk Pemula</h1>
<p>Semantik elemen adalah elemen yang memiliki makna dan tujuan.
Tujuannya agar kode HTML mudah dibaca dan tidak ada penyalahgunaan tag.
Elemen semantik bagus untuk SEO dan juga dapat meningkatkan accessibility.
</p>
</article>
<footer>
Copyright © 2020 by Petani Kode
</footer>
</body>
</html>
Setelah itu, buka dengan web browser.
Maka hasilnya:
Hasilnya akan terlihat biasa saja dan sama seperti contoh-contoh sebelumnya. Ini
karena kita belum memberikan style CSS.
Karena itu, mari kita coba memberikan style CSS untuk elemen semantik.
Oke, sekarang coba ubah contoh yang tadi menjadi seperti ini:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Layout dengan Elemen Semantik</title>
</head>
<body style="background-color: silver;"> <header style="background-color:
white;"> <h1>Belajar Elemen Semantik di HTML</h1>
</header>
<nav>
<a href="#">Home</a> |
<a href="#">About</a> |
<a href="#">Contact</a>
</nav>
<article style="background-color: white;"> <h1>Tutorial Semantik Elemen
untuk Pemula</h1>
<p>Semantik elemen adalah elemen yang memiliki makna dan tujuan.
Tujuannya agar kode HTML mudah dibaca dan tidak ada penyalahgunaan tag.
Elemen semantik bagus untuk SEO dan juga dapat meningkatkan accessibility.
</p>
</article>
<footer style="background-color: white;"> Copyright © 2020 by Petani
Kode
</footer>
</body>
</html>
Kita memberikan warna latar untuk elemen body dan juga beberapa elemen
semantik.
Maka hasilnya:
Tag <detail> akan berisi semua detail konten, lalu tag <summary> akan menjadi
tombol yang bisa diklik untuk menampikan detail isinya.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Elemen Semantik</title>
</head>
<body>
<article>
<h1>Laptop Terbaik untuk Programmer</h1>
<details> <summary>Lihat Spesifikasi</summary> Prosesor: Intel
Core i9, RAM 32GB, SSD 1TB, HDD 4TB </details> </article>
</body>
</html>
Hasilnya:
Elemen <time>
Tag <time> merupakan tag untuk membuat elemen waktu. Elemen waktu biasanya
dibutuhkan untuk menampilkan waktu.
Misalnya:
Waktu saat sebuah postingan dibut, waktu saat sebuah pesan dibaca, waktu
keberangkatan, dan lain sebagainya.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Elemen Semantik</title>
</head>
<body>
<article>
<h1>Waktu di HTML</h1>
</body>
</html>
Hasilnya:
Elemen <time> akan ditampikan apa adanya. Atribut datetime berfungsi untuk
memberikan nilai tanggal dan waktu yang nantinya akan dibaca oleh program.
Dulu..
Sebelum ada HTML 5, media player di HTML dibuat dengan program eksternal
seperti adobe flash.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Video di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Contoh Video di HTML</h1> <video controls> <source src="cat-
herd.webm" type="video/webm" /> Browsermu tidak mendukung tag ini, upgrade
donk! </video></body>
</html>
File videonya kamu bisa download di: cat-herd.webm
Hasilnya:
Live Demo
Pada contoh di atas, kita menuliskan secara langsung nama video yang akan
ditampilkan. Ini karena videonya berada dalam satu folder dengan file HTML.
Jika video tersebut tersimpan di folder yang berbeda, maka perlu ditulis alamat
folder atau path-nya.
Misalkan, saya meneruh videonya di dalam folder video. Maka, alamat path yang
digunakan adalah:
<video><source src="video/nama-video.mp4"></video>
..dan jika videonya berada di website yang berbeda, maka kita harus mengisi
atribut src dengan URL lengkap dari video.
<video><source src="https://www.petanikode.com/img/html-video/cat-
herd.webm"></video>
MP4 video/mp4
WebM video/webm
Ogg video/ogg
Jika kamu punya video dengan format yang berbeda dari ketiga format tersebut,
maka kamu harus mengubahnya agar bisa ditambahkan ke HTML.
width & height angka Untuk menentukan tinggi dan lebar video
Contoh:
Contoh:
Mengapa?
Karena ukuran file dari video jauh lebih kecil dibandingkan dengan gif dan juga
tentunya akan mempengaruhi kecepatan download.
Nggak percaya?
File cat-herd.gif punya ukuran 3,6 MB setelah saya covert formatnya menjadi MP4
dan Webm, ukurannya menjadi sangat kecil.
Caranya sama seperti menambahkan video biasa, tapi kita harus mengaktifkan
beberapa atribut seperti autoplay, muted, playsinline dan loop.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Video di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Contoh Video sebagai gif</h1> <video autoplay loop muted playsinline>
<source src="cat-herd.webm" type="video/webm" /> <source src="cat-herd.mp4"
type="video/mp4" /> </video> </body>
</html>
Hasilnya:
Live Demo
Subtitle pada HTML dapat kita tambahkan dengan tag <track>. Tag ini memiliki
atribut src yang akan digunakan untuk menambahkan file subtitle.
Format file subtitle untuk video di dalam HTML adalah WebVTT (.vtt) atau Web
Video Text Track. File .vtt ini bisa dibuat dengan teks editor.
Jika kamu punya subtitle dengan format SubRip Text (.srt), kamu bisa
mengubahnya menjadi .vtt di srt2vtt.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Video di HTML</title>
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0" />
</head>
<body>
<h1>Video Subtitle</h1>
<video controls>
<source src="cat-herd.webm" type="video/webm"/>
<source src="cat-herd.mp4" type="video/mp4"/>
<track src="cat-herd-id.vtt" kind="subtitles" srclang="id"
label="Indonesia"/>
</video>
</body>
</html>
Dan berikut ini isi file: cat-herd-id.vtt
WEBVTT
0
00:00:00.000 --> 00:00:03.000
Para penunggang kuda.
1
00:00:04.000 --> 00:00:08.000
Kucing berlari.
Hasilnya:
Catatan penting:
Subtitle tidak akan ditampilkan jika kita membuka file HTML secara langsung dari
browser.
Coba perhatikan di bagian address bar, jika di sana ada tulisan File.. berarti kita
membuka file HTML secara langsung.
Namun, jika di address bar ada HTTP atau HTTPS.. itu artinya kita membuka file
HTML melalui web server.
..dan juga jika format file .vtt tidak benar, subtile tidak akan ditampilkan.
Tinggal upload saja videonya ke Youtube. Nanti kita akan dapat id unik dari video.
Id unik ini bisa kita dapatkan dari URL video.
Contoh: N7iY-jNWeFc
Youtube sendiri sudah punya media player, jadi kita tidak pelu membuatnya dengan
tag <video>.
Tag yang kita butuhkan untuk menambahkan video dari Youtube adalah <iframe>.
Tag ini sebenarnya berfungsi untuk menambahkan halaman lain dalam
sebuah frame.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Video di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Video dari Youtube</h1> <iframe width="560" height="315"
src="https://www.youtube.com/embed/N7iY-jNWeFc"></iframe></body>
</html>
Perhatikan URL yang digunakan pada atribut src, di sana kita
menggunakan /embed/. Ini adalah halaman yang digunakan khusus
untuk embed video dari Youtube.
Hasilnya:
Sebenarnya ada cara gampangnya..
Pada video Youtube yang ingin kita embed, klik saja tombol share.
Maka akan muncul opsi untuk share video, pilih saja embed..
..dan kita akan mendapatkan kode HTML untuk embed videonya.
Tag <audio> adalah tag untuk membuat audio player. Lalu kita bisa memberikan
file audio yang akan diputar dengan tag <source>.
Contoh: contoh-audio.html
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh Audio di HTML</title>
</head>
<body>
<h1>Contoh Audio di Web</h1> <audio controls> <source src="Ngoni.mp3"
type="audio/mpeg"> Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio></body>
</html>
File audionya bisa kamu download di: Ngoni.mp3 (6.2 MB)
Hasilnya:
Perhatikan!
Pada atribut src, kita menulis langsung nama file audio yang akan diputar. Ini
karena kita menaruh file tersebut dalam satu folder yang sama dengan file HTML.
Jika file audio tersimpan di folder yang berbeda, maka harus ditulis alamat path
menuju folder tersebut.
1. controls
Atribut ini berfungsi untuk mengaktifkan tombol kontrol seperti tombol play, pause,
stop, scroll, dan volume).
Contoh penggunaan:
2. autoplay
Atribut ini berfungsi untuk memutar audio secara otomatis. Nilai yang bisa
diberikan pada atribut ini adalah true dan false.
Nilai true artinya kita akan memutar audio secara otomatis, dan false artinya
audio tidak akan diputar secara otomatis.
Contoh:
3. loop
Atribut loop berfungsi untuk mengulang-ulang pemutaran audio. Ini seperti repeat
one. Nilai yang bisa diberikan adalah true dan false.
Contoh:
<audio loop="true"> <source src="audio/Ngoni.mp3" type="audio/mpeg">
Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio>
<!-- atau -->
<audio loop> <source src="audio/Ngoni.mp3" type="audio/mpeg">
Browsermu tidak mendukung tag audio, upgrade donk!
</audio>
4. muted
Atribut ini berfungsi untuk mensenyapkan audio. Nilai yang bisa diberikan
adalah true dan false.
Contoh:
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Contoh audio sebagai background</title>
</head>
<body>
<h1>Contoh audio sebagai background</h1> <audio hidden autoplay loop>
<source src="Ngoni.mp3" type="audio/mpeg"> Browsermu tidak mendukung tag
audio </audio></body>
</html>
Hasilnya:
Sekali lagi, atribut autoplay mungkin tidak bekerja di Google Chrome karena ada
pembaharuan kebijakan dalam memutar audio.
Sekarang kita coba ubah izin untuk memutar audio secara otomatis. Klik ikon
autoplay pada address bar di dekat ikon (i), sehingga muncul seperti ini:
Pada bagian Autoplay, ubah Block Audio menjadi Allow Audio and Video.
Pada project ini, kita akan membuat tiga halaman web, yakni home, contact,
dan about. Desain yang digunakan adalah desain dalam bentuk wireframe atau
sketsa.
Setelah itu buat folder image dan video di dalam folder websiteku.
Folder image akan kita gunakan untuk menyimpan gambar dan video untuk
menyimpan video.
image
o foto-profile.jpg
video
o video-about.webm
cv-name.pdf
index.html
contact.html
about.html
favicon.ico
Berikutnya, kita akan mulai menulis kode. Silahkan buka folder websiteku dengan
Visual Studio Code.
Caranya:
Klik menu File, lalu pilih Open Folder dan carilah folder websiteku.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Ahmad Muhardian Personal Website</title>
</head>
<body>
<nav>
<a href="index.html">Home</a> |
<a href="cv-dian.pdf">Download CV</a> |
<a href="contact.html">Contact</a> |
<a href="about.html">About me</a>
</nav>
<hr />
<hr />
<hr>
<footer style="text-align: center;">
<p>Copyright © 2020 Ahmad Muhardian.</p>
</footer>
</body>
</html>
Jangan lupa untuk mengubah nama Ahmad Muardian dengan nama kamu.
Jika kita coba membuka file index.html, maka hasilnya akan seperti ini:
Gambarnya tidak bisa tampil karena kita belum menambahkan file gambar di
dalam folder image.
Maka haslinya:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Ahmad Muhardian Personal Website</title>
</head>
<body>
<nav>
<a href="index.html">Home</a> |
<a href="cv-dian.pdf">Download CV</a> |
<a href="contact.html">Contact</a> |
<a href="about.html">About me</a>
</nav>
<hr />
<article>
<h1>About Me</h1>
<p>
Hi, saya adalah web developer yang berdomisisli di Jakarta.
Saat ini sedang belajar HTML di Petnai Kode.
</p>
<p>
Saya memang masih baru dalam web development, karena itu
saya tidak akan pernah berhenti belajar.
</p>
<p>
Saya ingin menguasai bahasa HTML, CSS, dan Javascript.
Simak video lengkap tentang saya.
</p>
<p>
<video controls>
<source src="video/video-about.webm" type="video/webm"/>
</video>
</p>
</article>
<hr>
<footer style="text-align: center;">
<p>Copyright © 2020 Ahmad Muhardian.</p>
</footer>
</body>
</html>
Sama seperti halaman home, halaman ini juga memiliki konten berupa video untuk
ditampilkan. Tapi file videonya belum ada.
Karena itu, silahkan tambahkan file video-nya ke dalam folder video dengan
nama video-about.webm.
Jika kamu belum punya filenya, silahkan download di link ini:
video-about.webm
Setelah itu, coba buka dan refresh halaman about.
Maka hasilnya:
Step 5 – Membuat Halaman Contact
Buatlah file baru dengan nama contact.html.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Ahmad Muhardian Personal Website</title>
</head>
<body>
<nav>
<a href="index.html">Home</a> |
<a href="cv-dian.pdf">Download CV</a> |
<a href="contact.html">Contact</a> |
<a href="about.html">About me</a>
</nav>
<hr />
<div>
<h1>Contact Me</h1>
<form>
<label for="email">Email</label><br />
<input type="email" name="email" placeholder="alamat email"/>
<br />
<label for="message">Pesan</label><br />
<textarea name="message" placeholder="Tulis pesan anda..." rows="4"
cols="80"></textarea>
<br />
<br />
<input type="submit" value="Kirim" />
</form>
</div>
<hr>
<footer style="text-align: center;">
<p>Copyright © 2020 Ahmad Muhardian.</p>
</footer>
</body>
</html>
Hasilnya:
Form contact ini belum bisa berfungsi, karena kita belum membuat kode untuk
mengirim data.
Setelah itu, kita akan mendapatkan link download dan juga kode HTML yang harus
ditambahkan ke dalam tag <head> agar ikon bisa ditampilkan.
Setelah kita mendapatkan ikon, simpan ikonnya ke dalam folder websiteku.
Terakhir, tugas kita tinggal membuat kode HTML untuk menampilkan ikon.
Silahkan copy kode berikut:
Karena di Netlify tidak menggunakan FTP seperti yang biasa kita temukan
pada shared hosting.
Netlify menggunakan Git dan CI/CD untuk melakukan deployment. Kedua alat ini
sangat membantu dalam melakukan deployment.
Selain itu, Netlify juga menyediakan fitur untuk mengelola DNS, SSL atau HTTPS
diberikan gratis, form, function, dan lain-lain.
Tenang saja, kabar baiknya Netlify sangat bersahabat dengan kantong mahasiswa.
Cek saja di halaman pricing untuk melihat paket hosting yang tersedia.
Ada paket Starter, yang ini gratis. Tapi jika ingin berlangganan yang Pro juga bisa.
Saran saya, mulai dulu pakai paket Starter. Kalau ingin fitur yang lebih, baru
upgrade ke Pro.
Oh iya, web petanikode juga pernah pakai yang starter dan sudah berjalan hampir
selama 2 tahun.
Jika melewati baatasan bandwidth tersebut, websitemu tidak akan bisa dibuka.
Jika kita menggunakan email, maka kita akan diminta alamat email dan password.
Setelah sukses mendaftar, kita akan memiliki halaman dashboard seperti berikut.
Upload Website ke Netlify
Netlify tidak seperti shared hosting yang harus pakai FTP untuk upload website.
1. Menggunakan Git
2. Drag/Drop
Yang paling gampang adalah drag/drop, jika kamu ingin menggunakan Git..
pastikan sudah paham dulu tentang git.
Tapi, karena kondisi kita di sini belum tau Git.. maka kita akan gunakan teknik
drag/drop.
Baiklah, siapkan terlebih dahulu website yang akan di-upload. Kita akan
menggunakan websiteku yang sudah buat pada project web di tutorial sebelumnya.
Silahkan drag/drop folder websiteku ke dashboard Netlify dan tunggulah sampai
proses upload selesai.
Ini artinya, website kita sudah berhasil di-upload dan dipublikasi di Netlify.
Keren ya.
Jika kita perhatikan, website yang diupload akan mendapatkan alamat domain acak
seperti silly-blackwell-3e7430.netlify.app.
Sekarang coba klik alamat domain tersebut, maka kita akan bisa melihat hasil
website yang baru saja kita upload.
Gampang banget kaan…
Nah, sekarang kita akan coba mengubah nama domainnya agar mudah diingat.
Pada jendela pop-up yang muncul, ubahlah nama domainnya dengan nama yang
kamu inginkan.
Oh iya, kita juga bisa menambahkan custom domain dengan mengklik add custom
domain.
Jika kamu sudah punya alamat domain, kamu bisa pointing alamat Name Server-
nya ke server Netlify.
Cara Upadate Website di Netlify
Website sudah berhasil kita upload.
Setelah halaman deploys terbuka, di sana kita bisa upload ulang websitenya.
Website akan di-deploy ulang dengan yang baru.
Cara mengaktifkan netlify form sangat gampang, kita hanya perlu menambahkan
atribut netlify pada tag <form>.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Ahmad Muhardian Personal Website</title>
<body>
<nav>
<a href="index.html">Home</a> |
<a href="cv-dian.pdf">Download CV</a> |
<a href="contact.html">Contact</a> |
<a href="about.html">About me</a>
</nav>
<hr />
<div>
<h1>Contact Me</h1> <form method="POST" netlify>
<label for="email">Email</label><br />
<input type="email" name="email" placeholder="alamat email" />
<br />
<label for="message">Pesan</label><br />
<textarea name="message" placeholder="Tulis pesan anda..." rows="4"
cols="80"></textarea>
<br />
<br />
<input type="submit" value="Kirim" />
</form>
</div>
<hr>
<footer style="text-align: center;">
<p>Copyright © 2020 Ahmad Muhardian.</p>
</footer>
</body>
</html>
Setelah itu, upload ulang websitenya di halaman deploys. Tunggulah sampai status
deploy-nya menjadi published.
Nah, sekarang coba buka websitenya dan isilah form kontak.
Jika berhasil tampil halaman Thank you! berarti data yang kita inputkan berhasil
terkirim ke pemilik website.
Untuk memastikan sudah terkirim atau tidak, kita bisa cek di menu form atau inbox
dari email yang digunakan untuk mendaftar netlify.
Berikut ini contoh isi pesan yang kita terima dari form.
Sejauh ini website kita sudah berjalan dengan baik