0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan26 halaman

Linear Programming 2024

Dokumen ini menjelaskan metode Simpleks dalam pemrograman linier untuk menyelesaikan masalah dengan dua atau lebih variabel dan batasan pertidaksamaan. Langkah-langkah yang dijelaskan mencakup pengubahan fungsi tujuan dan batasan menjadi kesamaan, penyusunan tabel, serta pemilihan kolom dan baris kunci untuk mencapai solusi optimal. Selain itu, dokumen juga mencakup ketentuan tambahan dan penyimpangan dari bentuk standar dalam penerapan metode Simpleks.

Diunggah oleh

Muhammad Fadil
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan26 halaman

Linear Programming 2024

Dokumen ini menjelaskan metode Simpleks dalam pemrograman linier untuk menyelesaikan masalah dengan dua atau lebih variabel dan batasan pertidaksamaan. Langkah-langkah yang dijelaskan mencakup pengubahan fungsi tujuan dan batasan menjadi kesamaan, penyusunan tabel, serta pemilihan kolom dan baris kunci untuk mencapai solusi optimal. Selain itu, dokumen juga mencakup ketentuan tambahan dan penyimpangan dari bentuk standar dalam penerapan metode Simpleks.

Diunggah oleh

Muhammad Fadil
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 26

LINEAR

PROGRAMMING
METODE SIMPLEKS

Wawong Dwi Ratminah


Prodi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral
Metode Simpleks
Digunakan untuk permasalahan
dengan jumlah variabel seba-nyak
dua atau lebih, dengan tanda
pertidaksamaan pada fungsi
kendala adalah kurang dari atau
sama dengan.
Bentuk Matematis

 Maksimumkan Z = 5X1 + 7X2


 Batasan (constrain)
(1) 3X1  11
(2) 4 X1 + 5X2  35
(3) 6X1 + 9X2  54
Langkah-langkah metode simpleks

 Langkah 1:
Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan

a. Fungsi tujuan dirubah menjadi fungsi implisit,


semua Cj Xij digeser kekiri
Z = 5X1 + 7X2 diubah menjadi Z - 5X1 - 7X2 = 0.
b. Semua batasan mempunyai tanda
ketidaksamaan harus dirubah menjadi
kesamaan. Caranya dengan menambah
variabel slack Xn+1; Xn+2; …Xn+m.
Karena tingkat atau hasil kegiatan-
kegiatan yang ada diwakili oleh X1 dan
X2, maka variabel slack X3, X4, X5

Slack variabel adalah variabel tambahan


yang mewakili tingkat pengangguran atau
kapasitas yang merupakan batasan
(1) 3X1  11 menjadi 3X1 + X3 = 11

(2) 4X1 + 3X2  35 menjadi 4X1 + 3X2 + X4 = 35

(3) 6X1 + 9X2  54 menjadi 6X1 + 9X2 + X5= 54

 Fungsi tujuan : Maksimumkan Z - 5X1 - 7X2 = 0

 Fungsi batasan
(1) 3X1 + X3 = 11
(2) 4X1 + 3X2 + X4 = 35
(3) 6X1 + 9X2 + X5 = 54
Langkah 2:
Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel

▪ NK adalah nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang


tanda sama dengan ( = ). Untuk batasan 1 sebesar 11,
batasan 2 sebesar 35, dan batasan 3 sebesar 54.
▪ Variabel dasar adalah variabel yang nilainya sama dengan
sisi kanan dari persamaan. Pada persamaan 3X1 + X3 = 11,
kalau belum ada kegiatan apa-apa, berarti nilai X1 = 0, dan
semua kapasitas masih menganggur, maka pengangguran
ada 11 satuan, atau nilai X3 = 11.
Pada tabel tersebut nilai variabel dasar (X3, X4, X5) pada
fungsi tujuan pada tabel permulaan ini harus 0, dan nilainya
pada batasan-batasan bertanda positif
Langkah 2:
Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel

Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Dasar
Z 1 -5 -7 0 0 0 0

X3 0 3 0 1 0 0 11

X4 0 4 5 0 1 0 35

X5 0 6 9 0 0 1 54
Langkah 3. Memilih kolom kunci

 Kolom kunci adalah kolom yang merupakan


dasar untuk mengubah tabel simplek. Pilihlah
kolom yang mempunyai nilai pada garis
fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan
angka terbesar.

Dalam hal ini kolom X2 dengan nilai pada


baris persamaan tujuan –7. Berilah tanda segi
empat pada kolom X2, seperti tabel berikut
Variabel Keterangan
Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Dasar (Indeks)

Z 1 -5 -7 0 0 0 0

X3 0 3 0 1 0 0 11

X4 0 4 5 0 1 0 35

X5 0 6 9 0 0 1 54

Jika suatu tabel sudah tidak memiliki nilai negatif


pada baris fungsi tujuan, berarti tabel itu tidak bisa
dioptimalkan lagi (sudah optimal).
Langkah 4. Memilih baris kunci

 Baris kunci adalah baris yang merupakan


dasar untuk mengubah tabel simplek,
dengan cara mencari indeks tiap-tiap baris
dengan membagi nilai-nilai pada kolom NK
dengan nilai yang sebaris pada kolom kunci.

 Indeks = (Nilai Kolom NK) / (Nilai kolom


kunci)

baris batasan 1 besarnya indeks = 11/0 = ,


baris batasan 2 = 35/5 = 7, dan
baris batasan 3 = 54/9 = 6.
Langkah 4. Memilih baris kunci

Pilih baris yang mempunyai indeks positif dengan


angka terkecil. Dalam hal ini batasan ke-2 yang
terpilih sebagai baris kunci. Beri tanda segi empat
pada baris kunci. Nilai yang masuk dalam kolom
kunci dan juga masuk dalam baris kunci disebut
angka kunci
Langkah 5. Merubah nilai-nilai baris kunci

Nilai baris kunci dirubah dengan cara


membaginya dengan angka kunci.
Gantilah variabel dasar pada baris itu
dengan veriabel yang terdapat di bagian
atas kolom kunci
Variabel Keteranga
Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Dasar n (Indeks)
Z 1 -5 -7 0 0 0 0

X3 0 3 0 1 0 0 11 11/0 = ∞

X4 0 4 5 0 1 0 35 35/5 = 7

X5 0 6 9 0 0 1 54 54/9 = 6

X3

X4

X2 2/3 1 0 0 1/9 6

6/9 9/9 0/9 0/9 1/9 54/9


Langkah 6: Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci
Rumus :
Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci

Baris pertama (Z)


[-5 -7 0 0 0 0]
(-7) [ 2/3 1 0 0 1/9 6] (-)

Nilai baru = [-1/3 0 0 0 7/9 42]

Baris ke-2 (batasan 1)


[3 0 1 0 0 11 ]
(0) [ 2/3 1 0 0 1/9 6] (-)

Nilai baru = [3 0 1 0 0 11]


Baris ke-3 (batasan 2)

[4 5 0 1 0 35 ]
(5) [ 2/3 1 0 0 1/9 6 ] (-)
Nilai baru = [ 2/3 0 0 1 -5/9 5 ]

Tabel pertama nilai lama dan tabel kedua nilai baru

Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Dasar

Z 1 -5 -7 0 0 0 0

X3 0 3 0 1 0 0 11
X4 0 4 5 0 1 0 35
X5 0 6 9 0 0 1 54
Z 1 -1/3 0 0 0 7/9 42
X3 0 3 0 1 0 0 11
X4 0 2/3 0 0 1 -5/9 5
X2 0 2/3 1 0 0 1/9 6
Langkah 7: Melanjutkan perbaikan
Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai
langkah ke-6 untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah
diubah/diperbaiki nilainya. Perubahan baru berhenti setelah pada
baris pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai negatif

Variabel Keterangan
Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Dasar (Indeks)
Z 1 -1/3 0 0 0 7/9 42
X3 0 3 0 1 0 0 11 11/3
X4 0 2/3 0 0 1 -5/9 5 15/2

X2 0 2/3 1 0 0 1/9 6 9

Z 1
X1 0 1 0 1/3 0 0 11/3
X4 0
X2 0

3/3 0/3 1/3 0/3 0/3 11/3


Nilai baru
Baris ke-1
[-1/3 0 0 0 7/9 42 ]
(-1/3) [1 0 1/3 0 0 11/3] (-)
Nilai baru = [0 0 1/9 0 7/9 432/9]

Baris ke-3 (batasan 2)

[ 2/3 0 0 1 -5/9 5]
(2/3) [1 0 1/3 0 0 11/3] (-)
Nilai baru = 0 0 -2/9 1 -5/9 25/9]

Baris ke-4 (batasan 3)

[ 2/3 1 0 0 1/9 6]
(2/3) [1 0 1/3 0 0 11/3] (-)
Nilai baru = 0 1 -2/9 0 1/9 3 5/9]
Tabel simpleks final hasil perubahan

Variabel
Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Dasar

Z 1 0 0 1/9 0 7/9 43 2/9


X1 0 1 0 1/3 0 0 3 2/3
X4 0 0 0 -2/9 1 -5/9 2 5/9
X2 0 0 1 -2/3 0 1/9 3 5/9

Baris pertama (Z) tidak ada lagi yang bernilai negatif. Sehingga
tabel tidak dapat dioptimalkan lagi dan tabel tersebut
merupakan hasil optimal

Dari tabel final didapat

X1 = 3 2/3
X2 = 3 5/9
Zmaksimum =43 2/9
Ketentuan-ketentuan tambahan :

1. Terdapat lebih dari satu kolom bernilai negatif sama


besar
Kalau pada baris fungsi tujuan terdapat lebih dari
satu kolom yang mempunyai nilai negatif yang
angkanya sama besar, untuk mengatasi hal tersebut
bisa dipilih salah satu diantaranya secara
sembarang, akan menghasilkan keputusan yang
sama.
2. Dua baris atau lebih mempunyai index positif terkecil
Kalau ada dua baris atau lebih yang mempunyai nilai
positif terkecil, untuk mengatasi masalah ini dapat
dipilih baris kunci secara bebas diantara keduanya.
3. Kenaikan nilai Z tidak terbatas
Nilai Z (tujuan) suatu permasalahan dapat ditambah
terus bila paling tidak ada satu kegiatan yang tidak ada
batasannya.
Apabila didalam LP terdapat hal tersebut, maka tidak
perlu dilanjutkan, cukup disebutkan bahwa kenaikan
nilai Z dapat tidak terbatas.
4. Multiple Optimal solution
Untuk mengetahui apakah suatu masalah LP bersifat
multiple optimal solutions atau tidak, dilihat dari baris
fungsi tujuan pada tabel terakhir (optimal), apabila
didalam baris itu terdapat paling tidak satu kolom
variabel dasar yang mempunnyai nilai 0 maka masalah
tersebut akan menghasilkan paling tidak 2 alternatif
yang mempunyai nilai Z sama.
Penyimpangan-penyimpangan dari bentuk standar

1). Batasan dengan tanda “sama dengan”


maka cara mengatasinya dengan menambahkan
variabel buatan.
Misal :
batasan ke 3 dirubah menjadi 6X1 + 9x2 = 54
maka formulasinya masalahnya menjadi :
6X1 + 9X2 + X5 = 54

fungsi tujuan disesuaikan dengan menambahkan bilangan M.

Z = 5X1 + 7X2 - MX5

Z - 5X1 - 7X2 + MX5 = 0


Persamaan tersebut tidak dapat penggunaan metode
simplex, sebab nilai setiap variabel dasar pada
persamaan harus sebesar 0, pada variabel X5
merupakan variabel dasar pada tabel permulaan.
Oleh karena itu dirubah dengan cara menguranginya
dengan M dikalikan dengan baris batasan yang
bersangkutan.
[ -5 -7 0 0 M 0 ]
M [ 6 9 0 0 1 54 ]
(-6M-5) (-9M-7) 0 0 0 -54M

kemudian fungsi tujuan yang telah dirubah ini dimasukkan


kedalam tabel, kemudian diselesaikan.
2). Minimisasi.

Misal minimumkan Z = 5X1 + 7X2


Dirubah menjadi (-Z) = -5X1 – 7X2

3). Fungsi pembatas bertanda 


misal :

6X1 + 9X2  54, dikalikan (-1) menjadi :


-6X1 - 9X2 < -54
-6X1 - 9X2 + X5 = -54
1. Gunawan Hutahuruk, “Manajemen”, Penerbit
Erlangga, Edisi 2, Jakarta, 1989.
2. Manullang, ”Dasar-dasar Manajemen”, Penerbit
Ghalia Indonesia, Edisi 8, Jakarta 1982
3.Pangestu Subagyo dkk, ”Dasar-dasar Operations
Research”, BPEE, Yogyakarta, 1982

Anda mungkin juga menyukai