0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan20 halaman

SDA Bab10 Array

Dokumen ini membahas tentang konsep array dalam pemrograman, termasuk definisi, jenis, dan cara penggunaannya dalam bahasa pemrograman C++. Terdapat penjelasan tentang array satu dimensi dan dua dimensi, serta contoh deklarasi, inisialisasi, dan operasi dasar seperti input, edit, hapus, dan pencarian nilai. Kelebihan dan kekurangan penggunaan array juga diuraikan, memberikan pemahaman mendalam bagi mahasiswa Teknik Informatika.

Diunggah oleh

aidmujahid432
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan20 halaman

SDA Bab10 Array

Dokumen ini membahas tentang konsep array dalam pemrograman, termasuk definisi, jenis, dan cara penggunaannya dalam bahasa pemrograman C++. Terdapat penjelasan tentang array satu dimensi dan dua dimensi, serta contoh deklarasi, inisialisasi, dan operasi dasar seperti input, edit, hapus, dan pencarian nilai. Kelebihan dan kekurangan penggunaan array juga diuraikan, memberikan pemahaman mendalam bagi mahasiswa Teknik Informatika.

Diunggah oleh

aidmujahid432
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 20

2025

Struktur Da ta dan Algoritma

Program Studi S1 Teknik Informatika


Fakultas Ilmu Komputer
Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro
1957
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

BAB X. ARRAY (LARIK)

10.1. Tujuan Pembelajaran


Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami konsep array dan penyimpanannya dalam memori
2. Mempelajari pengunaan variabel array berdimensi satu
3. Memahami penggunaan variabel array berdimensi dua
4. Menerapkan penggunaan array berdimensi satu dan dua pada program
sederhana
10.2. Dasar teori
Array adalah suatu tipe data terstuktur yang berupa sejumlah data sejenis (bertipe
data sama) yang jumlahnya tetap dan diberi suatu nama tertentu, elemen-elemen array
tersusun secara berderet dan dapat diakses secara random di dalam memori. Array
memiliki alamat yang besebelahan/berdampingan tergantung lebar tipe datanya dan
dapat berupa array 1 dimensi, 2 dimensi, bahkan n-dimensi. Elemen-elemen array
bertipe data sama dan bisa berisi nilai yang sama atau berbeda-beda.
Elemen-elemen array dapat diakses oleh program menggunakan suatu indeks
tertentu secara random ataupun berurutan. Pengisian dan pengambilan nilai pada
indeks tertentu dapat dilakukan dengan mengeset nilai atau menampilkan nilai pada
indeks yang dimaksud. Dalam C++, tidak terdapat error handling terhadap batasan nilai
indeks, apakah indeks tersebut berada di dalam indeks array yang sudah didefinisikan
atau belum. Hal ini merupakan tanggung jawab programmer, sehingga jika
programmer mengakses indeks yang salah, maka nilai yang dihasilkan akan berbeda
atau rusak karena mengakses alamat memori yang tidak sesuai. Array terbagi dalam
dua jenis yaitu array satu dimensi dan dua dimensi atau multi dimensi.
10.2.1. Array Satu Dimensi
Pada array satu dimensi hanya terdapat satu baris dan bayak kolom. Deklarasi
Array satu dimensi secara umum : tipe_data nama_var_array [ukuran];
Keterangan:
tipe_data : menyatakan jenis tipe data elemen larik (int, char, float, dll)
nama_var_array : menyatakan nama variabel yang dipakai.

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 88 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

ukuran : menunjukkan jumlah maksimal elemen larik.


Contoh : int nilai[6];
Untuk menginisialisasi array sama dengan memberikan nilai awal array pada saat
didefinisikan, dengan cara sebagai berikut:
int nilai[6] = {8,7,5,6,4,-3};
bisa disederhanakan sehingga menjadi :
int nilai = {8,7,5,6,4,3};
Keterangan:
Contoh diatas berarti anda memesan tempat di memori komputer sebanyak 6 tempat
dengan indeks dari 0-5, dimana indeks ke-0 bernilai 8, ke-1 bernilai 7, dst, dan semua
elemennya bertipe data integer.
Catatan
Untuk memberikan nilai 0 terhadap seluruh elemen array pada saat
didefinisikan, Anda dapat memberikan nilai awal 0 pada elemen pertama.
Sebagai contoh: int temp[100] = {0};
Akan memberikan hasil pemberian nilai nol dari subscript bernilai 0 hingga 99.
Struktur diatas merupakan pendeklarasian dan inisialisasi array satu dimensi, karena
untuk array dua dimensi digunakan untuk matrik.
Tiga hal penting dalam array yang harus dipahami yaitu:
1. Index
Index bisa disebut dengan urutan, index pada array secara default dimulaia dari 0
(nol).
2. Value
Value adalah nilai yang mengisi di setiap elemen array, dan elemen-elemen ini dapat
diakses oleh program menggunakan suatu indeks tertentu secara random ataupun
berurutan.
3. Reference
Reference adalah alamat memori dari masing-masing elemen array.
Ilustrasi array satu dimensi dapat dilihat pada gambar 10.1

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 89 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

Gambar 10.1 Contoh Ilustrasi Array Satu Dimensi


Kelebihan dari array :
1. Array sangat cocok untuk pengaksesan acak. Sembarang elemen di array dapat
diacu secara langsung tanpa melalui elemen-elemen lain.
2. Jika berada di suatu lokasi elemen, maka sangat mudah menelusuri ke elemen-
elemen tetangga, baik elemen pendahulu atau elemen penerus.
3. Jika elemen-elemen array adalah nilai-nilai independen dan seluruhnya harus
terjaga, maka penggunaan penyimpanannya sangat efisien.
Kekurangan dari array:
1. Array harus bertipe homogen. Kita tidak dapat mempunyai array dimana satu
elemen adalah karakter, elemen lain bilangan, dan elemen lain adalah tipe-tipe lain.
2. Tidak efisien dalam penggunaan memori.
3. Menyiakan banyak waktu komputasi.
4. Pada suatu aplikasi, representasi statis tidak dimungkinkan.
Cara menginputkan nilai ke array:
1. Pada saat deklarasi/inisialisai
Contoh:
int nilai[3] = {1,3,2};
char nama[3][10] = {“Yuni”,”Yani”,”Yono”};
2. Input secara statis
Contoh:
Nilai[0]=1;
Nilai[1]=3;
Nilai[2]=2;

Nama[0]=”Yuni”;
Nama[1]=”Yani”;

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 90 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

Nama[2]=”Yono”;
3. Input secara dinamis
Contoh:
for(i=0;i<3;i++)
{cout<<”Nilai : ”; cin>>nilai[i];}

for(i=0;i<3;i++)
{cout<<”Nama : ”; cin>>nama[i];}

Contoh 1 Program Array 1 Dimensi

Output Contoh 1 Program Array 1 dimensi

Keterangan:
int y [] = {1, 2, 7, 4, 5};
y adalah variabel array yang memiliki 5 elemen dengan tipe integer
int n, r=0;
pendeklarasian n dan r sebagai variabel biasa.
for ( n=0 ; n<5 ; n++ )
perulangan yang dimulai dari 0 sampai n=4
{ r += y[n]; }
Instruksi yang akan diulang setiap proses perulangan dikerjakan/setiap iterasi, yaitu
penjumlahan nilai dari elemen array.
cout<<"Hasilnya : "<<r;

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 91 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

pemanggilan variabel r, yang berisi jumlah akhir dari proses perulangan atau iterasi,
nilai yang ditampilkan yaitu 19.
Contoh 2 Program Array 1 dimensi

Output Contoh 2 Program Array 1 dimensi

Keterangan:
char hari[3][10]={"senin","selasa",”rabu"};
array dengan nama hari dengan maksimal 3 elemen dan memiliki maksimal space 10
digit, jadi untuk masing-masing nama hari maksimal 10 digit.
Contoh 3 Program Input dan Output Array

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 92 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

Output Contoh 3 Program Input dan Output Array

Keterangan:
int A[5];
deklarasi array A yang bertipedata integer dengan maksimal 5 elemen.
for (int i=0;i<5;i++)
proses input dikerjakan mulai dari indeks 0 dampai indeks ke 4
{ cout<<"A["<<i<<"] = ";
Menampilkan A[]=, yang berada pada [] adalah I dimana I nanti berubah menjadi 0
sampai 4 sesuai proses dari perulangan di atas.
cin>>A[i]; }

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 93 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

perintah input nilai yang akan disimpan pada array A pada masing-masing indeks.
for(int c=0;c<5;c++)
proses menampilkan dikerjakan mulai dari indeks 0 dampai indeks ke 4
{ cout<<"Nilai pada elemen ke "<<c+1
<<" adalah = "<<A[c]<<endl; }
Menampilkan kalimat “Nilai pada elemen ke” dan c+1 menunjukkan elemen
ke 1 sampai 5 dan <<A[c] menampilkan nilai yang tersimpan pada array A pada
masing-masing indek.
Contoh 4 Program Edit Array

Output Contoh 4 Program Edit Array

Keterangan:
Pada dasarnya perintah edit disini yaitu mengiputkan ulang nilai kedalam array yang
sama.

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 94 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

Contoh 5 Program Hapus Elemen Array

Output Contoh 5 Program Hapus Elemen Array

Keterangan:
Untuk proses hapus terlebih dahulu data/nilai diinputkan, perintah input sama dengan
contoh sebelumnya dan sudah dijelaskan.
cout<<" data yang ingin dihapus : ";
cin>>hapus;
user diminta menginputkan elemen ke berapa yang nilainya akan dihapus.

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 95 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

for (n=hapus-1;n<5-1;n++)
proses perulangan dimulai dari nilai hapus(elemen yang akan dihapus)-1, kenapa harus
di kurangi 1? Karena proses array dimulai dari indek 0 sedangkan hapus mulai elemen
1 jadi biar nilainya sama maka dari hapus(elemen)-1 sehingga nilainya sama dengan
indek. Dan perulangan berhenti sampai batas-1. Dimana batas kurang dari 5.
{ A[n]=A[n+1];}
Array A indek ke n posisinya sama dengan array indek ke n+1. Nilai yang sudah
terhapus pada indek ke n posisinya sama dengan elemen ke n+1.
for (n=0;n<4;n++)
perulangan untuk menampilkan nilai yang sudah dihapus dimulai dari indek ke 0
sampai indek ke 3. Kenapa tidak sampai indek ke 4? Karena 1 indek sudah terhapus
jadi indek yang tersisa hanya sampai indek ke 3.
{ cout<<" "<<A[n]; }
Perintah untuk menampilkan nilai yang sudah terhapus, tetapi nilai yang terhapus tidak
ditampilkan.
Contoh 6 Program Cari Nilai Array

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 96 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

Output Contoh 6 Program Cari Nilai Array

Keterangan:
Untuk proses cari terlebih dahulu data/nilai diinputkan, perintah input sama dengan
contoh sebelumnya dan sudah dijelaskan.
cout<<"Masukkan nilai yang akan dicari : ";
cin>>bil;
user diminta untuk menginputkan nilai yang akan dicari, dan nilai tersebut disimpan
pada variabel bil.
for (int c=0;c<10;c++)

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 97 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

perulangan untuk pencarian nilai dimulai dari indek ke 0 sampai indek ke 9


{ if (A[c]==bil)
{cout<<"Nilai yang dicari ada pada indek ke- "<<c;
Jika nilai yang ada pada array A di masing-masing indek nilainya sama dengan nilai
yang ada di variabel bil maka akan muncul pesan Nilai yang dicari ada
pada indek ke- sesuai dengan indek dimana nilai tersebut ditemukan.
10.2.2. Array Dua Dimensi (Multi Dimensi)
Array dua dimensi yang sering digambarkan sebagai sebuah matrik dimana
array dua dimensi memiliki banyak baris dan banyak kolom. Deklarasi array dua
dimensi secara umum:
tipe_data nama_var_array [batas_baris] [batas_kolom];
Keterangan:
tipe_data :menyatakan jenis tipe data elemen larik (int, char, float, dll)
nama_var_array :menyatakan nama variabel yang dipakai.
batas_baris :menyatakan jumlah/ukuran baris pada array
batas_kolom :menyatakan jumlah/ukuran komlom pada array.
Contoh : int nilai[3][2];
Keterangan contoh: array dua dimensi dengan nama nilai bertipe data integer dengan
jumlah baris 3 dan jumlah kolom 2.
Untuk menginisialisasi array sama dengan memberikan nilai awal array pada saat
didefinisikan.
int nilai[3][2] = {{8,-3},{9,0},{5,2}};
contoh array 2 dimensi dalam bentuk tabel dapat terlihat pada tabel 10.1
Tabel 10.1 Contoh Array Dua Dimensi dalam Bentuk Tabel

Jurusan 1992 1993 1994 1995


1. Teknik Informatika 35 45 80 120
2. Manajemen Informatika 100 110 70 101
3. Teknik Komputer
10 15 20 17
Bentuk seperti pada tabel diatas dapat dituangkan pada array berdimensi dua sebagai
berikut: int data_lulus [3] [4];

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 98 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

Pada pendefinisian diatas :


3 menyatakan jumlah baris (mewakili jurusan) dan 4 menyatakan jumlah kolom
(mewakili tahun kelulusan).
Array hasil pendefinisian diatas dapat dinyatakan seperti pada tabel 10.2
Tabel 10.1 Hasil Pendefinisian Array
35 45 80 120
TI 0
MI 1 100 110 70 101

TK 2 10 15 20 17
0 1 2 3
1992 1993 1994 1995

1. Pada saat deklarasi/inisialisai


Contoh:
int matriks[3][4];
int matriks2[3][4] = {{5,2,1,18},
{4,7,6,-9},
{9,0,4,43}
};
2. Input secara statis
Contoh:
Nilai[0][0]=1;
Nilai[0][1]=2;
Nama[0][0]=”Yuni”;
Nama[0][1]=”Yani”;

3. Inputan secara dinamis


Contoh:
int A[3][2];
for(int j=0;j<3;j++)
{ for(int k=0;k<2;k++)
{cout<<"A["<<j<<"]["<<k<<"] = ";
cin>>A[j][k];}}

Contoh 7 Program Array 2D

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 99 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

Output Contoh 7 Program Array 2D

Contoh 8 Program Array 2D

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 100 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

Output Contoh 8 Program Array 2D

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 101 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

Pada array 2 dimensi sering digunakan untuk pembuatan tabel dan matrik, adapun
operasi-operasi matrik yaitu:
1. Input Matrik
Perintah input matrik sama seperti input pada array 2 dimensi, adapun perintahnya
sebagai berikut:
int A[3][2];//matrik 3x2
for(int j=0;j<3;j++)
{
for(int k=0;k<2;k++)
{
cout<<"A["<<j<<"]["<<k<<"] = ";
cin>>A[j][k];
}
}

2. Output Matrik
Perintah output matrik sama seperti output pada array 2 dimensi, adapun
perintahnya sebagai berikut:
int C[3][2]
for(int j=0;j<3;j++)
{
for(int k=0;k<2;k++)
{
cout<<"C["<<j<<"]["<<k<<"]="<<C[j][k]<<endl;;
}
}

3. Penjumlahan Matrik
1. Agar kedua matrik dapat dijumlahkan harus memiliki jumlah baris dan kolom
yang sama.
2. Ada 3 matrik yang dibutuhkan yaitu matrik A,B dan C.
3. Inputkan matrik A dan matriks B.
4. Matrik C untuk menampung hasil penjumlahan matriks A dan B sesuai dengan
elemen-elemennya.
5. Elemen matrik A [0][0] dijumlahkan dengan elemen matrik B [0][0] juga dan
disimpan di elemen matriks C [0][0] dan seterusnya, dengan rumus C[0][0] =
A[0][0] + B[0][0].

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 102 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

C[2][3] A[2][3] B[2][3]

= +

Adapun perintah untun penjumlahan matrik sebagai berikut:


typedef int matrik[3][2];
matrik A,B,C;
for(int j=0;j<3;j++)
{
for(int k=0;k<2;k++)
{
C[j][k]=A[j][k] + B[j][k];
}
}

4. Pengurangan Matrik
1. Agar kedua matrik dapat dikurangkan harus memiliki jumlah baris dan kolom
yang sama.
2. Ada 3 matrik yang dibutuhkan yaitu matrik A,B dan C.
3. Inputkan matrik A dan matriks B.
4. Matrik C untuk menampung hasil penjumlahan matriks A dan B sesuai dengan
elemen-elemennya.
5. Elemen matrik A [0][0] dijumlahkan dengan elemen matrik B [0][0] juga dan
disimpan di elemen matriks C [0][0] dan seterusnya, dengan rumus C[0][0] =
A[0][0] - B[0][0].
C[2][3] A[2][3] B[2][3]
= -

Adapun perintah pengurangan matrik sebagai berikut:


typedef int matrik[3][2];
matrik A,B,C;
for(int j=0;j<3;j++)
{
for(int k=0;k<2;k++)
{
C[j][k]=A[j][k] - B[j][k];
}
}

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 103 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

5. Transpose Matrik
1. Transpose adalah elemen baris matriks akan menjadi kolom matriks dan
sebaliknya kolom matriks akan menjadi baris matriks.
2. Siapkan matriks hasil untuk menampung hasil transpose
Matriks Awal : Hasil Transpose:
1 2 3 1 4 7
4 5 6 2 5 8
7 8 9 3 6 9

Adapun perintah transpose sebagai berikut:


for(int j=0;j<3;j++)
{
for(int k=0;k<3;k++)
{
transpose[j][k] = A[k][j];
}
}

6. Mengambil Diagonal Matrik


Mengambil diagonal matrik yaitu mengambil nilai dari baris dan kolom yang sama.
Matrik awal : Hasil Diagonal : 1,5,9

1 2 3
4 5 6
7 8 9
Adapun perintah diagonal matrik sebagai berikut:
for(int i=0;i<3;i++)
{
for(int j=0;j<3;j++)
{
if (i==j)
{
cout<<diagonal[i][j];
}
}
}

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 104 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

7. Perkalian Matrik Dengan Konstanta Tertentu


Perkalian matrik (Syarat !!! Jumlah kolom matrik A harus sama dgn jumlah baris
matrik B).
A[2][3] B[3][5] C[2][5]

x =

8. Perkalian Matrik
Syarat !!!
Jumlah kolom matrik A harus sama dgn jumlah baris matrik B. Adapun rumus
perkalian matriknya sebagai berikut:
(1*1)+(2*6)+(3*11)= 1+12+33 = 46
(1*2)+(2*7)+(3*12)= 2+14+36 = 52
(1*3)+(2*8)+(3*13)= 3+16+39 = 58
(1*4)+(2*9)+(3*14)= 4+18+42 = 64
(1*5)+(2*10)+(3*15)= 5+20+45 = 70

(4*1)+(5*6)+(6*11)= 4+30+66 = 100


(4*2)+(5*7)+(6*12)= 8+35+72 = 115
(4*3)+(5*8)+(6*13)= 12+40+78 = 130
(4*4)+(5*9)+(6*14)= 16+45+84 = 145
(4*5)+(5*10)+(6*15)= 20+50+90 = 160

Adapun perintah perkalian antar matrik sebagai berikut:


for(i=0;i<2;i++)
{
for(j=0;j<5;j++)
{
C[i][j] = 0;
for(k=0;k<3;k++)
{
C[i][j] = C[i][j] + A[i][k] * B[k][j];
}
}
}

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 105 dari 225
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi S1 Teknik Informatika

10.3. Latihan Soal


Gabungkanlah contoh progrm 1 sampai contoh program 6 di atas (pada array satu
dimensi) sehingga menjadi satu program yang sempurna mulai dari input nilai ke
dalam array, menampilkan nilai yang telah diinputkan, mengedit nilai dan
tampilkan kembali nilai yang sudah diedit, menghapus nilai dan menampilkan
nilai yang belum terhapus dan pencarian nilai.

Modul Mata Kuliah : TIK 202 - Struktur Data dan Algoritma Hal. 106 dari 225

Anda mungkin juga menyukai