100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan11 halaman

Jurnal Modul 1 Ips

Dokumen ini membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi yang memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka. Strategi yang diusulkan mencakup diferensiasi konten, proses, dan produk, serta pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan, gaya belajar, dan minat. Rancangan pembelajaran dan asesmen juga dijelaskan untuk memastikan siswa memahami konsep kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.

Diunggah oleh

Mukis Aditya
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan11 halaman

Jurnal Modul 1 Ips

Dokumen ini membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi yang memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka. Strategi yang diusulkan mencakup diferensiasi konten, proses, dan produk, serta pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan, gaya belajar, dan minat. Rancangan pembelajaran dan asesmen juga dijelaskan untuk memastikan siswa memahami konsep kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.

Diunggah oleh

Mukis Aditya
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 11

JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 1

MERANCANG PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Disusun oleh :

GINA OKTAVIANI,S.Pd.

No UKG : 201800310809

PENDIDIKAN PROFESI GURU TERNTENTU PILOTING TAHAP 3

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
A. Pengertian
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar yang memberi
kesempatan peserta didik mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan
yang disukai dan kebutuhannya masing-masing.

B. Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi


Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan dengan menyesuaikan empat elemen
utama dalam proses pembelajaran: konten, proses, produk, dan lingkungan belajar.
Berikut adalah cara-cara yang dapat diterapkan guru:
1. Diferensiasi Konten
Guru harus menyesuaikan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa. Hal ini bisa
dilakukan dengan:
a. Menyediakan berbagai pilihan materi yang sesuai dengan tingkat penguasaan
siswa, baik untuk siswa yang baru memulai belajar, yang memiliki pemahaman
parsial, maupun yang sudah menguasai materi.
b.Menyediakan konten sesuai dengan gaya belajar siswa, misalnya menggunakan
visual untuk siswa pembelajar visual, audio untuk pembelajar auditori, dan
kegiatan fisik atau praktik untuk pembelajar kinestetik.
2. Diferensiasi Proses
Guru perlu memberikan instruksi yang bervariasi untuk memenuhi cara belajar
yang berbeda, misalnya:
a. Memberikan instruksi verbal bagi siswa auditori, atau menyediakan bahan bacaan
dan visual bagi siswa yang lebih suka membaca atau melihat.
b. Menggunakan pendekatan kolaboratif untuk siswa yang senang bekerja dalam
kelompok, dan memberikan tugas individu bagi siswa yang lebih suka bekerja
sendiri.
c. Melakukan penilaian berkelanjutan untuk memahami apakah siswa sudah
mencapai kemampuan belajar mereka.
3. Diferensiasi Produk
Untuk menilai penguasaan siswa, guru dapat memberikan pilihan cara evaluasi
yang sesuai dengan preferensi dan gaya belajar siswa, seperti:
a. Tes tertulis, penilaian lisan, atau penilaian praktik.
b. Menyediakan variasi tugas, seperti laporan tertulis, presentasi, atau proyek praktis.
C. Strategi Pengelompokan Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi
Mengelompokkan siswa dalam pembelajaran berdiferensiasi harus dilakukan
dengan mempertimbangkan kebutuhan, gaya belajar,minat,dan kemampuan siswa.
Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengelompokkan siswa secara
efektif:
1. Kelompok Berdasarkan Tingkat Kemampuan
a. Homogen: Siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan yang sama. Ini
memungkinkan guru memberikan tantangan yang sesuai dengan tingkat penguasan
siswa, baik untuk siswa yang membutuhkan dukungan lebih atau yang siap
menerima tantangan lebih lanjut.
b. Heterogen: Siswa dikelompokkan dengan variasi tingkat kemampuan. Siswa yang
lebih mampu bisa membantu siswa yang membutuhkan dukungan, dan belajar
kolaboratif terjadi di antara siswa dengan tingkat penguasaan berbeda.
2. Kelompok Berdasarkan Gaya Belajar
Visual, Auditori, dan Kinestetik: Siswa dapat dikelompokkan sesuai dengan gaya
belajar mereka. Misalnya, siswa dengan gaya belajar visual bisa dikelompokkan
untuk menggunakan materi berbasis gambar, sedangkan siswa kinestetik lebih
banyak melakukan aktivitas fisik dalam belajar.
3. Kelompok Berdasarkan Minat
Siswa dapat dikelompokkan berdasarkan topik atau area yang menarik bagi
mereka.
4. Kelompok Berdasarkan Proyek atau Tugas Pembelajaran berbasis proyek atau
tugas memungkinkan siswa dikelompokkan sesuai dengan jenis proyek yang
mereka pilih.
5. Kelompok Secara Acak
Kadang-kadang, pengelompokan acak dapat dilakukan untuk memberikan
dinamika baru dalam kelas, memungkinkan siswa bekerja dengan teman sekelas
yang biasanya tidak mereka pilih. Ini dapat meningkatkan kerja sama dan
keterampilan sosial.
6. Kelompok Mandiri dan Kelompok Kerja Sama
a. Kelompok Mandiri: Bagi siswa yang lebih suka bekerja sendiri, kelompok ini
memungkinkan mereka belajar mandiri dengan sedikit interaksi sosial.
b. Kelompok Kerja Sama: Siswa yang menikmati bekerja sama dengan teman
sekelas dapat ditempatkan dalam kelompok kolaboratif untuk mendiskusikan dan
memecahkan masalah secara bersama-sama.
7. Kelompok Berdasarkan Hasil Penilaian Diagnostik
Penilaian awal atau diagnostik dapat membantu guru memahami kebutuhan
akademik siswa dan kemudian mengelompokkan mereka berdasarkan area yang
memerlukan perhatian khusus atau tantangan lebih lanjut.

RANCANGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI


1. Menentukan Tujuan
2. Menentukan Assesment
3. Menyusun modul ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
4. Menentukan berbagai penilaian formatif dan sumatif

MERANCANG CP dan TP

Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu memahami kebutuhan primer, sekunder dan
tersier

Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran berdiferensiasi yang disajikan oleh guru, siswa mampu :

1. Memahami pengertian kebutuhan primer, sekunder dan tersier


2. Membedakan kebutuhan primer, sekunder dan tersier
3. Memberikan contoh kebuthan primer, sekunder dan tersier

MERANCANG ASSESMENT AWAL


1. Assesment awal dengan menggunakan soal dengan jawaban singkat

2. Membuat pertanyaan terbuka menggunakan media gambar

3. Menyampaikan Instruksi kepada siswa.

4. Meminta siswa menjawab dari gambar yang dimunculkan guru, termasuk jenis kebutuhan
primer, sekunder atau tersier
MERANCANG MODUL AJAR
IDENTITAS

Nama Sekolah : SMPN 6 Jampangkulon Satu Atap


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII / 1
Materi : Aktivitas memenuhi kebutuhan
-Pengertian kebutuhan
-Jenis-jenis kebutuhan manusia

Alokasi Waktu : 1 kali pertemuan (2JP x 40 menit)

Metode/model pembelajaran : Problem Based Learning

Langkah Kegiatan
Kegiatan 1. Guru dan siswa mengucapkan salam, sapa, dan berdoa.
Pendahuluan 2. Mengecek kehadiran siswa.
(10 menit) 3. Sebagai apersepsi, guru memberi pertanyaan, misalnya apa yang kalian ketahui tentang
kebutuhan dalam ilmu ekonomi? mengapa manusia memiliki kebutuhan yang
bermacam-macam? kemudian mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran, yaitu:
a. menjelaskan definisi kebutuhan,
b. mengidentifikasi jenis-jenis kebutuhan.

Kegiatan Inti 1. Mengamati


(60 menit) Siswa mengamati video pembelajaran tentang kebutuhan dan jenis-jenis kebutuhan,
kemudian menyeleksi hal-hal yang ingin diketahui dari penayangan video itu.
Guru melakukan diferensiasi Konten
2. Menanya
a. Merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui. Contoh,
mengapa manusia memiliki kebutuhan dalam hidupnya? mengapa pula manusia
memiliki kebutuhan yang tidak terbatas? kapan saja manusia memiliki kebutuhan
yang meningkat? apa saja jenis-jenis kebutuhan hidup manusia itu? dan lain-lain.
b. Beberapa siswa diminta menuliskan pertanyaan di papan tulis, kemudian
pertanyaan dipilih yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3. Mengumpulkan informasi
Dengan memperlihatkan beberapa gambar, video barang/jasa kebutuhan manusia,
siswa memperhatikan penjelasan singkat guru mengenai:
a. pengertian kebutuhan,
b. jenis-jenis kebutuhan manusia.
Siswa kemudian membaca materi pembelajaran dari buku siswa (halaman 43-49) serta
disarankan mencari informasi dari internet.
(hal ini dilakukan guru untuk melakukan observasi dan mengakomodir murid
sesuai dengan kebutuhan siswa dengan kesiapan belajar yakni gaya belajar
visual, auditori dan kinestetik)

4. Mengasosiasi (menganalisis informasi):


Setiap siswa berusaha untuk menjawab pertanyaan pilihan dan membuat simpulannya.

5. Mengomunikasikan:
Secara acak, beberapa siswa menyampaikan jawaban secara tertulis, sedangkan siswa
lain memberi tanggapan/komentar. Selanjutnya, guru bersama siswa menyimpulkan
materi pembelajaran
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan asesmen formatif (kuis/pertanyaan lisan atau tertulis yang singkat).
(10 menit) 2. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pengalaman pembelajaran.
3. Menyampaikan pesan moral dari salah satu dimensi atau elemen profil pelajar Pancasila.
4. Menugaskan siswa secara berkelompok (3-5 orang) mengerjakan Lembar Aktivitas 13
halaman 56 yang harus dilaporkan pada aktivitas pembelajaran berikutnya.
5. Guru dan siswa mengucapkan salam dan berdoa

ASESMEN

1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap dilakukan melalui pengamatan (observasi) guru selama kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan
proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) berlangsung. Asesmen sikap dilakukan untuk memantau prilaku
siswa dalam kehidupan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Prilaku siswa yang diamati terdiri dari
enam dimensi, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; mandiri; bergotong-royong;
berkebinekaan global; bernalar kritis; dan kreatif.

Contoh format asesmen sikap (diisi dengan ceklis / √ ):

Mulai Sedang Berkembang Sangat


No. Dimensi
Berkembang Berkembang Sesuai harapan Berkembang
1. Bergotong-royong
2. Bernalar kritis
3. Kreatif

REMEDIAL DAN PENGAYAAN

2. Remedial
Siswa yang belum mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) diberikan program pembelajaran
remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Langkah-
langkah dalam pembelajaran remedial antara lain:
a. Identifikasi permasalahan pembelajaran siswa.
b. Merancang pembelajaran remedial
c. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
d. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
e. Melaksanakan pembelajaran remedial
f. Melaksanakan evaluasi

REFLEKSI GURU, SISWA, DAN PEMBELAJARAN

1. Refleksi Guru
a. Apakah kegiatan pembelajaran ini dinilai berhasil?
b. Berapa persen siswa mencapai tujuan dalam pembelajaran ini?
c. Apa yang menurut Anda berhasil? Kemukakan buktinya!
d. Apakah Anda menghadapi kesulitan dalam proses pembelajaran ini?
e. Apa langkah yang akan Anda dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya?
f. Apakah seluruh siswa dinilai Anda telah mengikuti pembelajaran ini dengan baik?
2. Refleksi Siswa
a. Apa yang kalian anggap terpenting dari pembelajaran ini?
b. Bagian mana menurut kalian yang paling sulit dari pembelajaran ini?
c. Apa yang akan kalian lakukan untuk memperbaiki hasil pembelajaran?
d. Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kalian menyenangkan?
e. Apa yang ingin kalian pelajari lebih lanjut?

3. Refleksi Pembelajaran

Manusia sebagai makhluk hidup memiliki berbagai kebutuhan seperti kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Alam Indonesia dianugerahi kekayaan sumber daya yang melimpah dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan manusia. Perbedaan karakteristik wilayah menyebabkan terjadinya keragaman sumber
daya yang dihasilkan. Hal inilah yang mendorong terjadi interaksi antarwilayah untuk mencukupi kebutuhannya.
Selain interaksi antarwilayah, sebagai makhluk sosial tentunya manusia senantiasa berinteraksi dengan orang
lain. Sepanjang perkembangan usia, proses sosialisasi berupa pembelajaran mengenai nilai, aturan, dan norma
yang berlaku dalam masyarakat juga berlangsung. Terjadinya proses sosialisasi di lingkungan keluarga dan
masyarakat dapat memengaruhi pembentukan karakter dan gaya hidup. Coba kalian renungkan pertanyaan
berikut ini:
a. Karakter apa yang menonjol dalam diri kalian?
b. Apakah karakter tersebut mirip dengan salah satu anggota keluarga kalian? Mengapa hal tersebut dapat
terjadi?
c. Bagaimana sikap kalian dalam berinteraksi dengan teman yang memiliki karakter berbeda dengan kalian?

Mengetahui
Sukabumi, 03 oktober 2024
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran IPS,

UPEN SUMPENA, S.Pd Gina Oktaviani,S.Pd


NIP.196905181995121002 NIP.199310202023212028
PEMETAAN KEBUTUHAN BERDASARKAN PROFIL BELAJAR

Sekolah : SMPN 6 Jampangkulon


Kelas :7
Jumlah Murid : 10 siswa

Kebutuhan Belajar Peserta Didik


PROFIL BELAJAR VISUAL AUDITORI KINESTETIK
Saepudin Santi Ginanjar
Dinar Sinta M.Ali
Nama Murid
Robiah
M.Fauzi
Murid diperbolehkan memilih cara menuangkan pemahaman,
Produk mereka tentang Macam-macam kebutuhan manusia dalam
betuk gambar, artikel dll.
Saat memulai Guru juga Pengamatan
pembelajaran guru menjelaskan garis Lingkungan
Proses menggunakan besar materi secara Sekolah dan
video dan gambar- lengkap Lingkungan Sekitar
gambar
REFLEKSI

Setelah saya mempelajari pembelajaran diferensiasi ternyata saya


mendapat berbagai ilmu yang bermanfaat untuk mempraktikannya di
kelas kepada murid saya. Pembelajaran diferensiasi mewadahi semua
peserta didik untuk menuangkan minat sesuai kebutuhannya
dipembalajaran ini, sehingga siswa akan lebih antusias mengikuti
pembelajaran tentang macam-macam kebutuhan manusia ini dengan
berbagai gaya belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik. Yang tentunya
peserta didik akan lebih mudah memahami pembelajarannya di kelas.
DOKUMENTASI

AUDITORIAL
VISUAL

KINESTETIK
UMPAN BALIK REKAN SEJAWAT

Nama : Nurlina,S.Pd.
Guru : Bahasa Inggris

Pembelajaran IPS di kelas 7,


dengan menggunakan metode
diferensiasi, sangat unik dan
menarik. Saya amati siswa
semakin antusias dalam
mengikuti pembelajaran IPS.

Nama : Ilham,S.Pd.
Guru : Bahasa Indonesia

Pembelajaran berdiferensiasi
IPS, sangat membantu dan
memotivasi guru lain dalam
menciptakan idea
pembelajaran.

Nama : Santi,S.Ak.
Guru : PJOK

Luar biasa, dengan


menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi ini mampu
meningkatkan prestasi dan
kreatifitas siswa.

Anda mungkin juga menyukai