0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan14 halaman

Aditya Ragil F.UTS

Makalah ini membahas desain penelitian dalam konteks metodologi penelitian, mencakup pengertian, pendekatan, dan jenis-jenis desain penelitian. Penulis menekankan pentingnya desain penelitian sebagai panduan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penelitian dan memastikan validitas hasil. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang desain penelitian dan memberikan referensi bagi peneliti di masa mendatang.

Diunggah oleh

Aditya Ragil
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan14 halaman

Aditya Ragil F.UTS

Makalah ini membahas desain penelitian dalam konteks metodologi penelitian, mencakup pengertian, pendekatan, dan jenis-jenis desain penelitian. Penulis menekankan pentingnya desain penelitian sebagai panduan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penelitian dan memastikan validitas hasil. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang desain penelitian dan memberikan referensi bagi peneliti di masa mendatang.

Diunggah oleh

Aditya Ragil
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 14

MAKALAH

DESAIN PENELITIAN
(Tugas ini untuk memenuhi UTS mata kuliah Metodologi Penelitian)

Dosen Pengampu :

Revina Fiandany Erynda, S.Tr.Keb.,M.K.M

Disusun oleh :
A d i t y a R a g i l F e b r i y a n (2276610044)

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI AL-QODIRI JEMBER

2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan kasih karunia-Nya kepada saya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ilmiah “Metodologi Penelitian” ini dengan baik dan bisa di serahkan
tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Revina Fiandany Erynda,


S.Tr.Keb.,M.K.M selaku dosen mata kuliah “Metodologi penelitian” yang telah
memberikan tugas UTS ini, karena pada kenyataanya tugas seperti ini sangatlah
bermanfaat bagi kami dalam memahami bagaimana ilmu metodologi penelitian
dengan baik dan benar.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang Metodologi Penelitian, kami menyadari bahwa penyajian makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan pembuatan
makalah selanjutnya. Akhir kata kami sampaikan terima kasih, dan semoga Allah
SWT meridhoi segala usaha kami, Amin.

Jember, 17 Mei 2025

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Desain Penelitian ......................................................................... 3
2.2 Pendekatan Desain Penelitian ........................................................................ 3
2.3 Jenis-Jenis Desain Penelitian ......................................................................... 5
BAB III .......................................................................................................................... 9
PENUTUP ..................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 9
3.2 Saran............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman globalisasi yang modern ini dan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan yang terus meningkat, setelah seseorang mengidentifikasi
berbagai masalah yang ingin diteliti, merumuskan isu, dan menyusun
pernyataan dugaan atau hipotesis sebagai solusi sementara, langkah berikutnya
yang harus diambil oleh peneliti adalah menetapkan desain penelitiannya.
Desain penelitian sangat terkait dengan proses penelitian karena ia berfungsi
sebagai panduan bagi peneliti agar dapat menemukan jawaban atas pertanyaan
yang telah diajukan. Selain berfungsi sebagai pedoman bagi peneliti, desain
penelitian juga memudahkan peneliti dalam menggunakan metode tertentu
untuk mencari jawaban. Dalam bagian desain penelitian terdapat pedoman bagi
peneliti tentang apa saja yang perlu dicari untuk menyempurnakan komponen
penelitian, serta apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang seharusnya
dihindari.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pengertian Desain Penelitian ?
2. Adakah Pendekatan Desain Penelitian ?
3. Bagaimanakah Jenis-Jenis Desain Penelitian ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum :
Mengetahui Tentang Desain Penelitian
1.3.2 Tujuan khusus :
1. Mengetahui Pengertian Desain Penelitian.
2. Mengetahui Pendekatan Desain Penelitian.
3. Menganalisis Jenis-jenis Desain Penelitian.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Manfaat Teoritis
Harapan dari makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
pemahaman serta berfungsi sebagai referensi terkait desain penelitian,

1
sekaligus menjadi alat untuk pengembangan pengetahuan secara teoritis
bagi penulis lain dalam menyusun makalah di masa mendatang.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi penulis, makalah ini diharapkan menjadi alat yang berguna dalam
menerapkan pengetahuan tentang desain penelitian yang dimiliki.
2. Bagi penulis yang akan datang, makalah ini diharapkan mampu
memberikan sumbangan dalam pengembangan teori tentang desain
penelitian bagi mereka yang ingin melanjutkan penelitian ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Desain Penelitian


Desain penelitian adalah tahap kritis dalam proses penelitian yang
memungkinkan peneliti untuk merencanakan, mengorganisir, dan
melaksanakan studi dengan tujuan tertentu. Desain penelitian mencakup
pemilihan metode penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan
kesimpulan. Penting untuk memahami bahwa desain penelitian memainkan
peran sentral dalam menentukan validitas, reliabilitas, dan generalisasi hasil
penelitian. Oleh karena itu, dalam bab ini, kita akan menjelaskan aspek-aspek
penting dalam merancang penelitian, termasuk pemilihan metode penelitian,
pengumpulan data, analisis data, serta pertimbangan etika (Tojiri, Putra, and
Faliza 2023)
Desain penelitian adalah rencana sistematis yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan informasi guna menjawab pertanyaan penelitian atau
menguji hipotesis yang diajukan. Desain penelitian ini mencakup langkah-
langkah dan strategi yang diperlukan untuk mengatur pengumpulan data agar
hasil penelitian menjadi valid, dapat dipercaya, dan relevan. Desain penelitian
merupakan langkah awal yang sangat penting dalam proses penelitian, karena
jika desainnya tidak tepat, hasil penelitian tidak akan bermakna atau bermanfaat
Dalam hal ini, maka fungsi penelitian adalah kemampuan untuk meng-upgreade
atau memperbarui ilmu pengetahuan sehingga tetap up-todate, canggih,
aksiologis, aplicated bagi masyarakat (Iskandar A. 2023).

2.2 Pendekatan Desain Penelitian


Riset dengan pendekatan kuantitatif telah dikenal dan dimanfaatkan oleh
peneliti sejak lama dalam dunia penelitian. Oleh karena itu, penelitian
kuantitatif dikenal sebagai bentuk penelitian yang konvensional. Selain diakui
sebagai metode penelitian yang telah mapan, riset kuantitatif dikenal juga
menggunakan logika positivisme. Logika positivistik itu sendiri menguasai
realitas atau fenomena sebagai sesuatu yang dapat dikelompokkan, dibagi-bagi,

3
bersifat nyata, dapat diobservasi, dapat diukur serta umumnya bersifat kausal,
dan hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan memegang prinsip yang
memungkinkan generalisasi, riset ini biasanya menggunakan populasi atau
sampel yang representatif. Alur dari penelitian kuantitatif serupa dengan alur
penelitian pada umumnya, yang dimulai dengan adanya masalah-masalah yang
selanjutnya dirumuskan dalam bentuk variabel-variabel, merumuskan
pertanyaan penelitian, melakukan kajian teori, menyusun hipotesis,
mengumpulkan data (menentukan populasi atau sampel dan pengembangan
serta pengujian instrumen), melakukan analisis data, memberikan hasil serta
merumuskan kesimpulan.

Riset kuantitatif terbagi menjadi dua kategori, yaitu penelitian non-


eksperimen dan penelitian eksperimen. Penelitian non-eksperimen adalah riset
kuantitatif yang berlangsung tanpa adanya perlakuan (treatment). Sehingga riset
ini biasanya berkaitan dengan pengujian satu atau lebih variabel. Sedangkan
penelitian eksperimen adalah riset kuantitatif yang dilakukan dengan cara
memberikan perlakuan (treatment). Selanjutnya, terdapat penelitian kualitatif
yang sering disebut sebagai metode penelitian yang baru karena popularitasnya
yang belum lama ini muncul. Metode ini dikenal sebagai postpositivistik karena
berlandaskan pada prinsip-prinsip pengertian post-positivisme. Selain itu, ada
pula metode artistik dimana proses penelitian ini lebih bersifat seni (kurang
terstruktur), serta disebut metode interpretif karena hasil penelitian lebih
berhubungan dengan interpretasi data yang diperoleh di lapangan. Metode
penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena
dilaksanakan dalam konteks yang alami. Penelitian kualitatif juga digunakan
untuk mengeksplorasi dan memahami suatu makna, dimana oleh beberapa
orang atau kelompok, penelitian ini berawal dari isu sosial atau kemanusiaan.
Proses dalam riset kualitatif melibatkan upaya-upaya yang signifikan, seperti
mengajukan pertanyaan untuk memahami proses, mengumpulkan data spesifik
dari peserta, menganalisis data secara induktif dari tema-tema yang khusus
menuju tema-tema yang lebih umum, serta menafsirkan makna data. Laporan
akhir dari penelitian ini juga memiliki struktur atau kerangka yang tidak kaku.

4
Siapapun yang terlibat dalam jenis penelitian ini harus menerapkan cara
pandang riset yang bersifat induktif, berfokus pada makna individu, dan
menerjemahkan kompleksitas dari suatu isu. Penelitian kualitatif
mengedepankan aspek deskripsi yang mendalam terhadap suatu fenomena
dengan asumsi bahwa setiap fenomena pastilah memiliki pola yang dapat
dijelaskan. Tipe penelitian ini lebih banyak menggunakan metode analisis
mendalam, di mana fenomena akan diteliti berdasarkan per kasus karena
metodologi kualitatif meyakini bahwa karakter suatu fenomena satu berbeda
dengan karakter fenomena lainnya. Tujuan dari pendekatan ini bukan untuk
melakukan generalisasi, tetapi untuk mendapatkan deskripsi yang mendalam
tentang suatu fenomena. Penelitian kualitatif berfungsi untuk memberikan
berbagai substansi yang diperlukan (Fauzi and dkk 2022).

2.3 Jenis-Jenis Desain Penelitian

Menurut (Fauzi and dkk 2022), berikut Jenis- jenis desain penelitian yang
umum digunakan meliputi:

1. Desain Penelitian Eksplanatori

Riset Eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk


memverifikasi teori atau hipotesis untuk memperkuat atau membantah hasil
dari penelitian yang sebelumnya ada. Riset eksploratori bersifat dasar dan
bertujuan untuk mengumpulkan penjelasan, data, dan informasi mengenai
hal-hal yang masih belum diketahui. Karena sifatnya yang fundamental,
penelitian ini sering kali disebut sebagai eksplorasi. Riset eksploratori
dilakukan ketika peneliti belum memiliki informasi awal, sehingga mereka
tidak memiliki gambaran sama sekali mengenai topik yang ingin diteliti. Riset
ini tidak memerlukan hipotesis atau teori tertentu. Sebagai gantinya, peneliti
hanya menyiapkan beberapa pertanyaan yang berfungsi sebagai panduan
untuk mengumpulkan informasi pertama berupa penjelasan dan data yang
diperlukan.

5
Riset eksploratori mencakup studi tentang hal-hal yang belum dikenal.
Dalam hal ini, peneliti biasanya tidak familiar dengan masalah yang sedang
diselidiki. Riset ini umumnya dilakukan dengan cara mengenali individu
berdasarkan karakteristik sosial dan posisinya, kemudian mengembangkan
dan merevisi konsep sesuai dengan temuan yang diperoleh. Riset eksplanatori
atau eksplanatif bertujuan menjelaskan hubungan antara dua atau lebih
indikator atau variabel. Fokus dari penelitian ini adalah pada pertanyaan dasar
"Mengapa".

Riset eksploratori masih berada pada tahap "identifikasi". Peneliti


dihadapkan pada masalah yang mungkin jarang diketahui. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk membantu peneliti lebih memahami dan
mengembangkan konsep yang sesuai dengan kenyataan di lapangan. Hal ini
memungkinkan riset ini dilakukan oleh orang yang tidak harus memiliki
keahlian khusus dalam masalah yang diteliti. Contohnya, menyelidiki
masyarakat yang lebih dihargai oleh orang lain. Dengan mengamati sikap
masyarakat dalam komunitas, partisipasi mereka dalam aktivitas, serta
perilaku mereka terhadap diri sendiri. Selanjutnya, peneliti mengelompokkan
subjek pelaku dan mengklasifikasikan berbagai kejadian. Dari
pengelompokan ini, peneliti dapat mengembangkan konsep yang sesuai
dengan situasi yang ada di lapangan.

2. Desain Penelitian Deskriptif

Desain penelitian deskriptif berhubungan dengan usaha untuk


memahami karakteristik atau perilaku serta pola dalam kelompok tertentu.
Misalnya, seorang peneliti mencoba menggali informasi mengenai beberapa
outlier dengan melakukan penelitian pada sekumpulan titik data.

Penelitian ini terfokus pada menghasilkan temuan melalui metode


prediksi untuk memahami karakteristik yang berbeda atau perilaku yang
mungkin terlewatkan.

6
3. Desain Penelitian Diagnostik

Riset diagnostik bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan. Secara


lebih spesifik, ini berusaha merumuskan penemuan yang membentuk ikatan.
Kita dapat menggambarkan ini sebagai suatu elemen yang ada dan telah
mempengaruhi elemen lainnya.

Contoh umum untuk menggambarkan asosiasi tersebut bisa berupa


temuan riset di supermarket. Ini dapat digunakan untuk meneliti asosiasi
pada kebiasaan orang yang cenderung membeli mentega bersamaan dengan
roti, atau kecenderungan membeli telur bersama susu.

4. Desain Penelitian Eksperimental

Riset eksperimental atau experimental research adalah untuk


menunjukkan gambaran dari jenis penelitian ini, bisa dilakukan pada dua
kelompok. Kelompok pertama tidak mendapatkan perlakuan apapun, yang
disebut sebagai kelompok kontrol. Sedangkan kelompok kedua diberikan
perlakuan (treatment). Beberapa faktor yang terkait dengan desain jenis
penelitian ini meliputi Variabel Independen, Variabel Dependen, Kondisi
Eksperimental (grup), Kondisi Kontrol (grup), Variabel Pengganggu, serta
Variabel yang tidak terkontrol.

Katakanlah bahwa penelitian ini bersifat eksperimental, untuk


mengetahui apakah ada dampak dari peningkatan hasil belajar menggunakan
e-learning dibandingkan dengan cara tradisional. Apabila penggunaan e-
learning memang dapat meningkatkan hasil belajar, maka dapat disimpulkan
bahwa e-learning berperan efektif dalam meningkatkan proses pendidikan.
Eksperimen merupakan suatu proses yang memungkinkan manipulasi satu
atau lebih variabel, sambil menjaga semua variabel lainnya tetap konstan.

7
5. Desain Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif fokus pada pengukuran dan anålisis data numerik.
Penelitian ini menggunakan metode statistik untuk menganalisis data dan
mencari pola atau hubungan. Desain penelitian kuantitatif sering digunakan
dalam penelitian survei, eksperimen, atau analisis statistik besar,

6. Desain Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif berfokus pada pemahaman mendalam tentang
fenomena dan makna di baliknya. Metode penelitian kualitatlf mencakup
wawancara, observasi, atau analisis konten. Tujuan dari penelitian kualitatif
adalah menggali pandangan, persepsi, dan pemahaman orang secara lebih
mendalam.
7. Desain Penelitian Gabungan (Mixed-Methods)
Desain penelitian gabungan menggabungkan elemen-elemen dari
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini memberikan manfaat
dari kedua metode untuk memberikan gambaran yang lebih
komprehensiftentang fenomena yang diteliti.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Desain penelitian merupakan komponen penting dalam proses
ilmiah yang berfungsi sebagai panduan sistematis untuk mencapai
tujuan penelitian. Pemahaman terhadap pengertian, pendekatan, dan
jenis-jenis desain penelitian sangat krusial agar proses penelitian dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pendekatan penelitian terbagi
menjadi kuantitatif, kualitatif, dan gabungan (mixed methods), yang
masing-masing memiliki keunggulan dan karakteristik tersendiri. Jenis-
jenis desain seperti eksplanatori, deskriptif, diagnostik, eksperimental,
serta eksploratif, memungkinkan peneliti menyesuaikan strategi dengan
kebutuhan dan tujuan studi. Pemilihan desain yang tepat dapat
meningkatkan validitas dan reliabilitas hasil, serta memberikan
kontribusi bermakna dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

3.2 Saran
Penulis menyarankan agar pembaca, khususnya rekan-rekan
mahasiswa, aktif mempelajari metodologi penelitian melalui berbagai
sumber ilmiah yang terpercaya, mengikuti pelatihan atau seminar
metodologi, serta terlibat langsung dalam kegiatan penelitian di
lingkungan akademik maupun praktik klinik. Penguatan keterampilan
ini akan sangat bermanfaat dalam penyusunan karya ilmiah seperti
skripsi maupun dalam praktik profesional di masa depan.
Selain itu, diharapkan makalah ini dapat menjadi referensi awal
yang berguna bagi siapa pun yang ingin memahami dasar-dasar desain
penelitian secara sistematis. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun
penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

9
diharapkan guna menyempurnakan karya tulis ini di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang metodologi penelitian dan
keperawatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, Ahmad, and dkk. 2022. Suparyanto dan Rosad (2015 Metodologi
Penelitian.

Iskandar A., et all. 2023. Dasar Metode Penelitian. Yayasan Cendekiawan Inovasi
Digital Indonesia.

Tojiri, Yusuf, Hari Setia Putra, and Nur Faliza. 2023. Takaza Innovatix Labs Buku
Dasar Metodologi Penelitian: Teori Desain Dan Analisis Data.

11

Anda mungkin juga menyukai