Mobile Programming Menggunakan Flutter Dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Mobile Programming Menggunakan Flutter Dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Ditulis oleh:
ISBN : 978-623-114-735-6
xii + 242 hlm. ; 15,5x23 cm.
©April 2024
KATA PENGANTAR
iii
pada aplikasi Flutter, integrasi dengan API dan plugin, animasi pada
Flutter, serta menerapkan desain dan tema pada aplikasi.
Buku ini juga dilengkapi dengan contoh koding yang jelas dan
mudah dipahami. Semoga buku ini dapat membantu para pembaca
dalam mempelajari pengembangan aplikasi mobile menggunakan Flutter
dan Visual Studio Code.
Jakarta,
Dr. Arie Gunawan, S.Kom., MMSI
iv
PRAKATA
v
plugin, animasi pada Flutter, serta menerapkan desain dan tema pada
aplikasi.
Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi
para pemula yang ingin mempelajari pengembangan aplikasi mobile
menggunakan Flutter dan Visual Studio Code. Kami berharap buku ini
dapat memberikan wawasan baru dan membantu para pembaca dalam
mengembangkan aplikasi mobile dengan lebih baik.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat
dan memberikan kontribusi positif bagi para pembaca.
vi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................iii
Prakata............................................................................................................... v
Daftar Isi............................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1
A.. Latar Belakang................................................................................. 1
B..Tujuan................................................................................................ 2
C.. Sasaran Pembaca............................................................................. 4
D..Manfaat............................................................................................. 4
vii
D.. Konfigurasi Flutter dan Visual Studio Code..............................23
E.. Contoh Koding: Membuat Proyek Flutter Baru.......................26
F.. Evaluasi/Soal Latihan....................................................................30
viii
BAB VII ROUTING DAN NAVIGASI.................................................103
A.. Tujuan Pembelajaran...................................................................103
B.. Apa Itu Routing Dan Navigasi?.................................................103
C.. Menggunakan Navigator Widget..............................................105
D.. Mengirim Data Antar Halaman................................................106
E.. Memodifikasi Tampilan Halaman............................................108
F.. Contoh Koding: Membuat Navigasi Antar Halaman............110
G.. Evaluasi/Soal Latihan..................................................................121
ix
C.. Menjalankan Tes Otomatis........................................................156
D.. Menggunakan Debugging..........................................................158
E.. Evaluasi/Soal Latihan..................................................................160
x
C.. Form Input...................................................................................207
D.. Bottom Navigation Bar...............................................................212
E.. ListView Nested...........................................................................218
F.. Catatan Keuangan Pribadi.........................................................224
G.. CRUD Data Pegawai...................................................................232
Daftar Pustaka..............................................................................................239
Biografi Penulis.............................................................................................241
xi
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengapa penting belajar Mobile Programming Menggunakan Flutter dan
Visual Studio Code Untuk Pemula.
1. Tingginya permintaan pasar terhadap pengembangan aplikasi mobile
Dalam era digital saat ini, penggunaan perangkat mobile semakin
meningkat dan aplikasi mobile semakin menjadi kebutuhan bagi
pengguna. Permintaan pasar terhadap aplikasi mobile yang efektif dan
efisien sangat tinggi. Oleh karena itu, keahlian dalam pengembangan
aplikasi mobile sangat diperlukan, dan ini menjadikan pentingnya
belajar Mobile Programming menggunakan Flutter dan Visual Studio
Code.
2. Penggunaan Flutter sebagai alat pengembangan aplikasi mobile yang
efektif
Flutter adalah sebuah framework open source yang memungkinkan
pengembang untuk membuat aplikasi mobile dengan cepat dan
mudah. Framework ini juga memberikan performa yang tinggi dan
hasil yang konsisten pada berbagai platform mobile. Oleh karena
itu, belajar menggunakan Flutter akan membantu pemula dalam
mengembangkan aplikasi mobile dengan lebih efektif dan efisien.
3. Visual Studio Code sebagai IDE yang efektif dan populer di kalangan
pengembang
Visual Studio Code adalah salah satu Integrated Development
Environment (IDE) yang sangat efektif dan populer di kalangan
pengembang. IDE ini memiliki fitur-fitur yang sangat lengkap dan
memudahkan pengembang dalam membuat aplikasi mobile. Dengan
mempelajari Visual Studio Code, pemula dapat menggunakan IDE
1
ini untuk mengembangkan aplikasi mobile dengan lebih mudah dan
cepat.
4. Penggunaan widget dan state pada Flutter
Flutter memiliki widget sebagai salah satu fitur utamanya. Widget
adalah elemen dasar pada Flutter yang dapat membantu pengembang
dalam mengatur tampilan dan interaksi pada aplikasi mobile. Pemula
perlu mempelajari penggunaan widget dan state pada Flutter agar
dapat mengembangkan aplikasi mobile dengan tampilan dan interaksi
yang lebih menarik dan efektif.
5. Penerapan desain dan tema pada aplikasi
Selain penggunaan widget dan state, penerapan desain dan tema
pada aplikasi mobile juga sangat penting untuk menarik perhatian
pengguna. Belajar bagaimana menerapkan desain dan tema pada
aplikasi mobile dapat membantu pemula dalam mengembangkan
aplikasi yang lebih menarik dan profesional.
Belajar Mobile Programming menggunakan Flutter dan Visual
Studio Code untuk pemula sangat penting karena meningkatkan keahlian
dalam pengembangan aplikasi mobile, menggunakan Flutter sebagai alat
pengembangan aplikasi mobile yang efektif, menggunakan Visual Studio
Code sebagai IDE yang efektif dan populer, mempelajari penggunaan
widget dan state pada Flutter, dan penerapan desain dan tema pada
aplikasi mobile
B. Tujuan
Setelah membaca buku “Mobile Programming Menggunakan Flutter dan
Visual Studio Code Untuk Pemula”, pembaca diharapkan dapat mencapai
beberapa hal berikut:
1. Memahami konsep dasar pengembangan aplikasi mobile
Buku ini akan membantu pembaca memahami konsep dasar
pengembangan aplikasi mobile, termasuk arsitektur aplikasi, alur
data, dan interaksi antarmuka pengguna.
2 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
2. Mampu mengembangkan aplikasi mobile dengan menggunakan
Flutter
Buku ini akan membantu pembaca mempelajari penggunaan
Flutter sebagai framework pengembangan aplikasi mobile, termasuk
penggunaan widget, state, dan routing pada Flutter. Pembaca akan
mempelajari cara membuat aplikasi mobile dari awal hingga siap
dipublikasikan.
3. Mampu menggunakan Visual Studio Code sebagai IDE pengembangan
Buku ini akan membantu pembaca memahami cara menggunakan
Visual Studio Code sebagai Integrated Development Environment
(IDE) yang efektif untuk pengembangan aplikasi mobile. Pembaca
akan mempelajari cara mengkonfigurasi Visual Studio Code untuk
pengembangan aplikasi mobile dan bagaimana menggunakan fitur-
fitur yang disediakan.
4. Memahami best practice dalam pengembangan aplikasi mobile
Buku ini akan membantu pembaca memahami best practice dalam
pengembangan aplikasi mobile, termasuk penggunaan arsitektur
aplikasi yang tepat, penggunaan konvensi penamaan yang baik, dan
penggunaan metode pengujian yang tepat. Hal ini akan membantu
pembaca mengembangkan aplikasi mobile yang baik dan mudah
di-maintain.
5. Siap untuk memasuki industri pengembangan aplikasi mobile
Buku ini akan membantu pembaca mempersiapkan diri untuk
memasuki industri pengembangan aplikasi mobile. Dengan memahami
konsep dasar dan best practice dalam pengembangan aplikasi mobile
serta menggunakan Flutter dan Visual Studio Code sebagai alat
pengembangan, pembaca akan siap untuk mengembangkan aplikasi
mobile yang profesional dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dengan mencapai hal-hal di atas, pembaca diharapkan dapat
menjadi seorang pengembang aplikasi mobile yang handal dan siap untuk
memasuki pasar pengembangan aplikasi mobile yang sedang berkembang
pesat.
Pendahuluan 3
C. Sasaran Pembaca
Buku “Mobile Programming Menggunakan Flutter dan Visual Studio
Code Untuk Pemula” ditujukan untuk pembaca yang memiliki minat
dalam pengembangan aplikasi mobile namun belum memiliki pengalaman
dalam pengembangan aplikasi mobile menggunakan Flutter dan Visual
Studio Code. Target pembaca buku ini adalah pemula atau orang-orang
yang baru memulai belajar pengembangan aplikasi mobile dan ingin
belajar cara membuat aplikasi mobile menggunakan Flutter dan Visual
Studio Code dengan mudah dan cepat.
Buku ini juga cocok untuk mahasiswa yang mengambil jurusan
teknologi informasi, komputer, atau jurusan terkait lainnya yang
mempelajari pengembangan aplikasi mobile. Selain itu, buku ini juga
dapat membantu programmer yang ingin memperluas pengetahuan dan
keterampilan mereka dalam pengembangan aplikasi mobile menggunakan
Flutter dan Visual Studio Code.
D. Manfaat
Setelah membaca buku “Mobile Programming Menggunakan Flutter dan
Visual Studio Code Untuk Pemula”, pembaca dapat memperoleh beberapa
manfaat berikut:
1. Peningkatan kemampuan dalam pengembangan aplikasi mobile
Buku ini akan membantu pembaca mempelajari konsep-konsep dasar
pengembangan aplikasi mobile menggunakan Flutter dan Visual
Studio Code. Pembaca akan belajar cara membuat aplikasi mobile
yang fungsional dan menarik dengan menggunakan widget, state, dan
routing pada Flutter. Selain itu, pembaca juga akan mempelajari cara
menggunakan fitur-fitur pada Visual Studio Code yang membantu
pengembangan aplikasi mobile.
2. Meningkatkan kepercayaan diri dalam pengembangan aplikasi mobile
Buku ini dirancang untuk membantu pembaca membangun
kepercayaan diri mereka dalam pengembangan aplikasi mobile.
4 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Dengan pembahasan yang jelas dan mudah dipahami serta dilengkapi
dengan contoh kode, pembaca akan merasa lebih percaya diri dalam
membuat aplikasi mobile dengan menggunakan Flutter dan Visual
Studio Code.
3. Memahami best practice dalam pengembangan aplikasi mobile
Buku ini juga membahas best practice dalam pengembangan
aplikasi mobile. Dengan memahami best practice, pembaca dapat
mengembangkan aplikasi mobile yang baik dan mudah di-maintain.
Hal ini akan membantu pembaca untuk menghasilkan aplikasi mobile
yang memenuhi kebutuhan pengguna dengan efektif.
4. Meningkatkan peluang karir sebagai pengembang aplikasi mobile
Dengan memperoleh kemampuan dan pengetahuan dalam
pengembangan aplikasi mobile, pembaca dapat meningkatkan peluang
karir mereka sebagai pengembang aplikasi mobile. Saat ini, industri
aplikasi mobile sedang berkembang pesat dan permintaan akan
pengembang aplikasi mobile terus meningkat. Dengan membaca buku
ini dan mempelajari pengembangan aplikasi mobile menggunakan
Flutter dan Visual Studio Code, pembaca dapat mempersiapkan diri
untuk memasuki pasar kerja yang menjanjikan ini.
5. Memiliki dasar yang kuat untuk belajar pengembangan aplikasi
mobile selanjutnya
Buku ini membahas konsep-konsep dasar dalam pengembangan
aplikasi mobile dan mengajarkan penggunaan Flutter dan Visual
Studio Code untuk membuat aplikasi mobile. Dengan memahami
konsep-konsep dasar ini, pembaca akan memiliki dasar yang kuat
untuk belajar teknologi baru dalam pengembangan aplikasi mobile
di masa depan.
Dengan manfaat-manfaat di atas, pembaca akan memiliki
kemampuan yang lebih baik dalam mengembangkan aplikasi mobile
dengan menggunakan Flutter dan Visual Studio Code, serta memiliki
dasar yang kuat untuk mempelajari teknologi baru dalam pengembangan
aplikasi mobile.
Pendahuluan 5
6 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
BAB 2
PENGENALAN FLUTTER
A. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami konsep dasar tentang Flutter sebagai kerangka kerja
pengembangan aplikasi mobile.
2. Mengenal peran dan fitur-fitur utama dalam Flutter yang
membedakannya dari kerangka kerja lain.
7
C. Fitur-Fitur Flutter
Flutter memiliki banyak fitur yang memudahkan pengembangan aplikasi
mobile. Berikut adalah beberapa fitur utama yang terdapat di Flutter:
1. Widget: Widget merupakan salah satu fitur utama di Flutter. Widget
adalah komponen dasar yang digunakan untuk membangun tampilan
aplikasi Flutter. Flutter menyediakan berbagai jenis widget, seperti
widget layout, widget tampilan, widget input, widget animasi, dan
masih banyak lagi. Widget dapat digunakan secara terpisah atau
dalam hierarki, sehingga pengembang dapat dengan mudah membuat
tampilan aplikasi yang kompleks.
2. Hot Reload: Hot reload adalah fitur yang memungkinkan pengembang
untuk mengedit kode sumber aplikasi dan melihat hasil perubahannya
secara langsung di emulator atau perangkat fisik tanpa harus
melakukan rebuild aplikasi. Hal ini memungkinkan pengembang
untuk melihat efek dari perubahan yang dilakukan dengan cepat dan
membantu mempercepat proses pengembangan.
3. Animasi: Flutter menyediakan dukungan untuk animasi yang
halus dan menarik. Animasi dapat digunakan untuk memberikan
pengalaman pengguna yang lebih baik, seperti animasi saat memuat
data, animasi transisi antara tampilan, atau animasi interaktif lainnya.
Flutter menyediakan widget animasi dan juga memiliki library
animasi yang kaya.
4. State Management: State management adalah teknik untuk mengatur
dan mengelola data dan keadaan aplikasi. Flutter menyediakan
berbagai macam pendekatan untuk state management, seperti
setState(), InheritedWidget, Provider, dan lainnya. Pendekatan yang
digunakan tergantung pada kompleksitas aplikasi dan preferensi
pengembang.
5. Dart: Flutter menggunakan bahasa pemrograman Dart, yang
dikembangkan oleh Google. Dart adalah bahasa pemrograman
modern dan efisien yang mudah dipelajari dan memungkinkan
8 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
pengembang untuk menulis kode aplikasi yang lebih cepat dan lebih
mudah dipelihara.
6. Pengembangan Cross-Platform: Flutter memungkinkan
pengembangan aplikasi mobile untuk Android dan iOS dalam satu
kode sumber yang sama. Hal ini memungkinkan pengembang untuk
menghemat waktu dan biaya dalam proses pengembangan.
7. Komunitas yang Aktif: Flutter memiliki komunitas yang aktif dan
berkembang pesat. Hal ini memungkinkan pengembang untuk
dengan mudah menemukan solusi untuk masalah teknis yang muncul,
serta dapat berkolaborasi dengan pengembang Flutter lainnya untuk
mengembangkan aplikasi yang lebih baik.
8. Material Design dan Cupertino: Flutter menyediakan dukungan
penuh untuk Material Design dan Cupertino, desain tampilan yang
digunakan oleh Android dan iOS. Dengan dukungan ini, pengembang
dapat dengan mudah membuat aplikasi yang konsisten dengan
platform yang ditujukan.
Dalam buku ini, pembaca akan belajar bagaimana menggunakan
Flutter dan Visual Studio Code untuk membangun aplikasi mobile
yang responsif dan menarik. Buku ini cocok untuk pembaca yang ingin
mempelajari Flutter dari awal, termasuk pembaca yang belum memiliki
pengalaman dalam pengembangan aplikasi mobile.
Pengenalan Flutter 9
2. Widget yang Rich dan Kustomisasi Tinggi: Flutter menyediakan
widget yang dapat disesuaikan dan dapat dikustomisasi dengan
mudah untuk membangun tampilan aplikasi yang menarik. Widget-
widget ini dapat digunakan untuk membuat tampilan aplikasi yang
kaya dengan animasi dan efek visual yang menarik.
3. Mudah Dipelajari: Flutter menggunakan bahasa pemrograman Dart
yang mudah dipelajari dan memiliki sintaks yang mirip dengan bahasa
pemrograman Java atau JavaScript. Selain itu, dokumentasi Flutter
yang lengkap dan komprehensif juga memudahkan pengembang
untuk mempelajari Flutter dari awal.
4. Mudah di Maintain: Dengan menggunakan widget yang dapat
dikustomisasi dan reusable, aplikasi yang dibuat dengan Flutter lebih
mudah di maintain dan di-update, karena perubahan pada widget
tertentu dapat diterapkan pada seluruh aplikasi dengan mudah.
Dalam pengembangan aplikasi mobile, memilih teknologi yang tepat
sangatlah penting. Dengan menggunakan Flutter, pengembang dapat
memanfaatkan keuntungan-keuntungan di atas untuk mempercepat
proses pengembangan dan menghasilkan aplikasi mobile yang responsif,
menarik, dan mudah di maintain.
10 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
pengembang untuk melihat perubahan yang dilakukan pada aplikasi
secara real-time.
Flutter juga memiliki fitur Hot Reload, yang memungkinkan
pengembang untuk mengubah kode sumber aplikasi dan melihat hasil
perubahannya secara langsung tanpa harus melakukan proses rebuild
aplikasi dari awal. Fitur ini memungkinkan pengembangan aplikasi
menjadi lebih cepat dan efisien.
Selain itu, Flutter juga menyediakan widget kustom yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pengembang. Flutter juga menyediakan
dukungan untuk platform mobile yang berbeda, seperti Android dan iOS,
sehingga pengembang dapat membuat aplikasi yang berjalan di platform
mobile yang berbeda hanya dengan menggunakan satu set kode sumber.
Secara keseluruhan, cara kerja Flutter memungkinkan pengembangan
aplikasi mobile yang lebih cepat, responsif, dan efisien dengan
menggunakan bahasa pemrograman yang modern dan fitur-fitur yang
dapat mempercepat proses pengembangan.
Pengenalan Flutter 11
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
ApplicationǤ
ǡ Select a folder to
create the project inǤ
Pilih menu Application.
Pilih folder yang diinginkan, kemudian klik tombol Select a folder to
create the project in.
ǡ hello_world
EnterǤ
Beri nama projectnya, dengan mengetik hello_world kemudian tekan
Enter.
̵ ǣȀǤ̵Ǣ
ȋȌȓ
̱11̱
12 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
ȋ ȋȌȌǢ
Ȕ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣ ȋ
ǣȋ
ǣ ȋ̵ ̵Ȍǡ
Ȍǡ
ǣ ȋ
ǣȋ
̵ ǡǨ̵ǡ
ǣȋ
ǣʹͶǡ
ǣ Ǥǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
Dalam contoh di atas, kita menggunakan MaterialApp sebagai root
ǡ MaterialApp
widget aplikasi, dan kemudian kita menentukan Scaffold sebagai halaman
ǡ Scaffold
utama aplikasi. Di dalam Scaffold, kita menentukan AppBar dengan judul
Ǥ Scaffoldǡ AppBar
“Hello World” dan body dengan Center yang berisi Text “Hello, World!”.
̶ ̶ Center Text
Kita juga memberikan gaya pada teks menggunakan properti style
̶ ǡǨ̶Ǥ
pada widget Text,
dengan mengatur
ukuran
font
menjadi 24 dan bobot
teks menjadi bold.
ǡ ʹͶ
Ǥ
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
G. Evaluasi/Soal Latihan
Apa itu Flutter, dan apa perbedaannya dengan kerangka kerja
pengembangan aplikasi mobile lainnya?
14 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
BAB 3
MENGATUR LINGKUNGAN PENGEMBANGAN
A. Tujuan Pembelajaran
Menguasai instalasi dan konfigurasi Flutter serta penggunaan Visual
Studio Code sebagai editor pengembangan.
15
Tunggu hingga proses download selesai.
Double klik pada file installer nya atau klik kanan kemudian pilih
Run as Administrator. Jika muncul peringatan Run as Administrator,
silahkan klik Yes. Pilih “I accept the aggrement” untuk menyetujui “License
Agreement”, kemudian klik Next.
Untuk Select Destination Location bisa di biarkan saja jika lokasi
instalasi tidak akan dirubah. Klik Next.
16 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Klik Next lagi jika tidak akan merubah Start Menu Folder
18 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Tampilan Visual Studio Code
20 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Klik tombol Environment Variables.
Di User variables ..., pilih Path kemudian klik tombol Edit.
Setelah selesai klik OK. langkah berikutnya buka CMD lalu ketikan
perintah > flutter
Bila proses instalasi berhasil maka akan tampil seperti gambar dibawah
ini, apabila masih gagal ulangi langkah dari awal.
22 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
D. Konfigurasi Flutter dan Visual Studio Code
Klik menu Extensions di VS Code, kemudian ketikkan flutter.
Lakukan cek apakah flutter berhasil diinstall di VS Code dengan cara klik
menu Terminal dan pilih New Terminal.
24 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Ketika diketikkan “flutter” dan muncul tampilan seperti di bawah ini
berarti masih ada masalah. Path belum dikenali. Cara sederhananya, tutup
VS Code kemudian buka lagi.
26 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Langkah selanjutnya, klik menu File dan pilih Open Folder
Pilih folder project yang telah dibuat, kemudian klik Select Folder.
Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
28 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Untuk kodingannya ada di folder lib > main.dart
F. Evaluasi/Soal Latihan
Bagaimana cara menginstal Flutter dan konfigurasi Visual Studio Code
untuk pengembangan aplikasi Flutter?
30 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
BAB 4
MEMULAI PROYEK FLUTTER PERTAMA
A. Tujuan Pembelajaran
Memahami struktur proyek dasar Flutter dan bagaimana cara membuat
dan menjalankan proyek Flutter pertama.
31
dapat meletakkannya di sini. Mereka akan diakses oleh aplikasi Anda
melalui Flutter menggunakan path relatif.
6. pubspec.yaml: File ini adalah file konfigurasi proyek Flutter Anda. Di
sini Anda mendefinisikan paket-paket Dart yang digunakan dalam
proyek Anda, sumber daya aplikasi seperti font atau gambar, serta
konfigurasi proyek lainnya.
7. .metadata: File ini adalah file metadata yang digunakan oleh Flutter
untuk melacak dependensi proyek Anda.
Selain itu, Anda juga mungkin akan menemukan file-file konfigurasi
lainnya yang tergantung pada alat pengembangan atau editor yang
Anda gunakan, seperti .gitignore untuk mengabaikan file saat Anda
menggunakan Git, atau file konfigurasi spesifik editor seperti .vscode
untuk Visual Studio Code.
Struktur ini membantu dalam menjaga kode proyek Anda terorganisir
dan mudah dikelola, serta memisahkan kode Flutter Anda dari kode
platform spesifik seperti Android dan iOS.
32 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
̱37̱
34 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
ȀȀǤ
ȀȀ Ǥ ȋ
ȀȀ Ȍȋ Ȍ
ȀȀǤ
ȀȀ̶̶Ǥ
Ǣ
̷
̴ ȋȌαε̴ ȋȌǢ
Ȕ
̴ δ εȓ
̴ αͲǢ
̴ ȋȌȓ
ȋȋȌȓ
ȀȀ
ȀȀ ǡ
ȀȀ Ǥ
ȀȀ̴ ȋȌǡ
ȀȀ ǡǤ
̴ ΪΪǢ
ȔȌǢ
Ȕ
̷
ȋ Ȍȓ
ȀȀ ǡ
ȀȀ̴ Ǥ
̱38̱
̱39̱
36 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Ȍǡ
ȋ
̵̴̈́ ̵ǡ
ǣǤȋ ȌǤǤͳǡ
Ȍǡ
Ȑǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ǣ ȋ
ǣ̴ ǡ
ǣ̵ ̵ǡ
ǣ ȋ ǤȌǡ
Ȍǡ ȀȀ Ǧ
Ǥ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
Struktur kode di atas sebenarnya terdiri dari tiga bagian:
ǣ
1.ͳǤ Ǣ
Bagian import;
Bagian import adalah tempat kita mendeklarasikan atau mengimpor
Ǥ
library yang dibutuhkan pada aplikasi.
ʹǤ Ǣ
2.
Bagian main;
Bagian main
Ǥ adalah fungsi
utama dari yang
aplikasi akan
menjadi
Ǥ
entri point. Fungsi ini akan dieksekusi pertama kali saat aplikasi
͵Ǥ Ǥ
dibuka.
Ǥ
3.
Bagian widget. Ǥ
Ǧ
Bagian widget adalah tempat
ǡ
kitaǡ
membuatǡ
widget.ǡ Flutter
Aplikasi
Ǥ
sebenarnya terdiri dari susunan widget. Widget bisa kita bilang
elemen-elemen seperti Tombol, Teks, Layaout, Image, dan sebagainya.
D. Contoh Koding: Membuat Tampilan Awal
Aplikasi Flutter
̱40̱
Pada bab sebelumnya telah dibahas cara memulai project flutter, untuk
kali ini penulis akan menggunakan cara berbeda dalam memulai project
38 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Beri nama projectnya, disini penulis memberi nama aplikasikedua.
Klik tombol Yes, I trust the authors. Projectnya akan langsung terbuka.
40 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
E. Evaluasi/Soal Latihan
1. Jelaskan struktur dasar proyek Flutter dan bagaimana cara membuat
proyek Flutter baru!
2. Sebutkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjalankan
aplikasi Flutter pertama kali.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengerti konsep widget dalam Flutter dan bagaimana cara
menggunakan widget-widget tersebut untuk membangun antarmuka
pengguna (UI).
2. Belajar tentang pembuatan tata letak (layout) sederhana menggunakan
widget-widget Flutter.
43
berubah. Contohnya adalah widget TextField yang memungkinkan
pengguna untuk memasukkan teks dan merespons perubahan input.
Widget dalam Flutter dibangun dengan cara yang berlapis-lapis.
Anda dapat menggabungkan widget-widget ke dalam struktur yang
lebih kompleks, yang kemudian dapat digunakan kembali sebagai widget
yang lebih besar. Konsep ini dikenal sebagai komposisi widget, dan
memungkinkan pengembangan UI yang bersih, terorganisir, dan mudah
dipelihara.
Selain itu, Flutter memiliki konsep widget “Stateless” dan “Stateful”
yang merupakan bagian dari paradigma pembangunan UI deklaratif. Ini
berarti UI didefinisikan dalam kode sebagai representasi dari keadaan
(state) aplikasi saat ini, dan Flutter akan secara otomatis mengelola
perubahan UI sesuai dengan perubahan keadaan aplikasi. Ini adalah salah
satu kekuatan utama Flutter yang membuat pengembangan antarmuka
pengguna menjadi lebih cepat, mudah, dan konsisten di seluruh platform.
44 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
kombinasi dari widget-layout ini, Anda dapat membuat tata letak
yang kompleks dan fleksibel untuk aplikasi Anda.
3. Layout Row dan Column: Widget Row digunakan untuk menempatkan
widget secara horizontal, sedangkan widget Column digunakan untuk
menempatkan widget secara vertikal. Anda dapat menambahkan
widget ke dalam Row atau Column dan mengontrol perilaku tata
letaknya menggunakan properti seperti mainAxisAlignment,
crossAxisAlignment, dan mainAxisSize.
4. Layout Stack: Widget Stack digunakan untuk menempatkan widget di
atas satu sama lain, sehingga memungkinkan Anda untuk membuat
tumpukan tata letak yang kompleks. Dalam Stack, Anda dapat
mengontrol posisi relatif widget menggunakan properti seperti
alignment dan Positioned.
5. Layout Container: Widget Container digunakan sebagai wadah umum
untuk widget lainnya, dan memberikan fleksibilitas dalam mengatur
tata letak dan penampilan widget di dalamnya. Anda dapat mengatur
properti seperti margin, padding, color, dan decoration untuk
mengubah penampilan dan tata letak widget di dalam Container.
6. Layout ListView: Widget ListView digunakan untuk menampilkan
daftar scrollable dari widget, yang berguna ketika Anda memiliki
banyak item yang ingin ditampilkan dalam aplikasi Anda. Anda dapat
mengontrol perilaku scroll dan penampilan daftar menggunakan
properti seperti scrollDirection, shrinkWrap, dan physics.
Memahami konsep dasar tata letak di Flutter sangat penting karena
membantu Anda membuat antarmuka pengguna yang responsif, estetis,
dan mudah dipelihara. Dengan menggunakan widget-layout yang tepat
dan memahami cara mengatur widget-widget dalam aplikasi Anda, Anda
dapat menciptakan pengalaman pengguna yang optimal untuk pengguna
Anda.
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
46 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
ǡ widget_sederhana
EnterǤ
Beri nama projectnya, dengan mengetik widget_sederhana kemudian
tekan Enter.
lib/main.dartǡ
Buka file lib/main.dart, hapus semua code yang ada
Ǥ karena kita akan
ǣ
memulainya dari awal. Kemudian masukkan code berikut:
̵ ǣȀǤ̵Ǣ
ȋȌȓ
ȋ ȋȌȌǢ
Ȕ
ȓ
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣ ȋ
ǣȋ
ǣǤȏͺͲͲȐǡ
ǣ ȋ ǤȌǡ
ǣȋ̵ ̵Ȍ
Ȍǡ
Ȍ
̱50̱
̱51̱
48 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
50 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
• Spacer: Digunakan untuk menambahkan ruang kosong yang
dapat mengisi ruang yang tersedia dalam Row atau Column.
6. Menggunakan Properti Padding:
• Properti padding dapat digunakan pada widget tertentu untuk
menambahkan ruang di sekeliling widget tersebut.
Dengan menggabungkan dan mengatur widget menggunakan widget-
layout dan properti yang sesuai, Anda dapat membuat tata letak yang
sesuai dengan kebutuhan aplikasi Anda dalam Flutter. Penting untuk
memahami konsep tata letak dan memilih widget dan properti yang tepat
untuk mencapai tata letak yang diinginkan.
Contoh koding:
Buat project baru menggunakan Command Pallete. Pilih menu View
dan klik Command Pallete sehingga muncul tampilan berikut.
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
52 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
̵ ǣȀǤ̵Ǣ
ȋȌȓ
ȋ ȋȌȌǢ
Ȕ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣ ȋ
ǣȋ
ǣǤȏͺͲͲȐǡ
ǣ ȋ ǤȌǡ
ǣ ȋ̵ ̵ȌȌǡ
ȀȀ
ǣȋ
ǣ Ǥȋ
ͳͲǤͲȌǡȀȀ
ǣȋ ǣδεȏ
ȋ ǣ δεȏ
ȋ Ǥ Ȍǡ
ȋ̵̵ǡ
ǣȋǣ ǤȌȌ
ȐȌǡ
ȋ
ǣȋ ǣδεȏ
Ǥȋ
̵ǣȀȀǤǤȀȀ ȀȀȀ͵Ȁ
̴ǤȀ͵ʹͲǦ̴Ǥ̵Ȍǡ
ȋ̵̵Ȍ
̱56̱
ǡǤ
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
̱57̱
54 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
F. Widget Bertingkat
Widget bertingkat dalam konteks Flutter merujuk pada penggunaan widget
di dalam widget lainnya secara berlapis-lapis. Dalam pengembangan
aplikasi Flutter, seringkali akan membuat tata letak atau struktur UI
yang kompleks dengan menyusun widget-widget ke dalam hierarki yang
terorganisir.
Konsep widget bertingkat ini memungkinkan untuk membuat
tampilan yang kompleks dengan cara yang terstruktur dan mudah
dipahami. Di bawah ini adalah contoh sederhana tentang bagaimana
widget bertingkat dapat digunakan:
Misalkan jika ingin membuat tampilan sederhana yang terdiri dari
gambar diikuti dengan teks di bawahnya, bisa menggunakan widget
bertingkat. Buat project baru menggunakan Command Pallete. Pilih
menu View dan klik Command Pallete sehingga muncul tampilan berikut.
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
56 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
ǡ widget_bertingkat
EnterǤ
lib/main.dartǡ
Ǥ ǣ
̵ ǣȀǤ̵Ǣ
ȋȌȓ
ȋ ȋȌȌǢ
Ȕ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣ ȋ
ǣȋ
ǣ ȋ̵̵Ȍǡ
Ȍǡ
ǣȋ
̱60̱
ǣȋ
ǣǤ ǡ
ǣδεȏ
Ǥȋ
̵ȀȀͲǤ̵ǡ
ǣͳͷͲǡ
ǣͳͷͲǡ
Ȍǡ
ȋǣʹͲȌǡ
ȋ
̵ ̵ǡ
ǣȋǣʹͲȌǡ
Ȍǡ
Ȑǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
Ǥǣ
ǣ
ǦȀȀͲǤ
Widget dan Layout di Flutter 57
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
Kemudian buka file pubspec.yaml
dan tambahkan baris berikut ini:
Ǥǣ
ǣ
ǦȀȀͲǤ
̱61̱
Sebelumnya, terlebih dahulu buatlah folder baru dan beri nama assets,
kemudian di dalam folder assets buat folder lagi dan beri nama images.
Copy kan image yang dibutuhkan dan paste di folder assets/images (untuk
images nya silahkan googling kemudian namanya disesuaikan dengan
pubspec.yaml.
58 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
emulator yang akan digunakan untuk menjalankan project. Disini penulis
menggunakan Chrome, berarti ketik angka 2.
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
60 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Pilih menu Application.
Pilih folder yang diinginkan, kemudian klik tombol Select a folder to
create the project in.
̱66̱
62 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
ǣǤ ǡ
ǣδεȏ
ȋ
ǣ ȋ
ǣ̵̵ǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȋǣʹͲȌǡ
ȋ
ǣǡ
ǣ ȋ
ǣ̵̵ǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȋǣʹͲȌǡ
ȋ
ǣȋȌȓ
ȀȀ
ȀȀ
ȀȀǡ
ȀȀ
Ȕǡ
ǣ ȋ̵̵Ȍǡ
Ȍǡ
Ȑǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
• LoginApp adalah kelas utama aplikasi yang mengatur tema dan
•
halaman awal.
Ǥ
• LoginPage adalah halaman login utama yang berisi TextField untuk
memasukkan nama pengguna dan kata sandi, serta ElevatedButton
untuk melakukan login. ̱67̱
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
64 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
H. Evaluasi/Soal Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan widget dalam konteks pengembangan
aplikasi Flutter?
2. Bagaimana cara membuat tata letak (layout) sederhana menggunakan
widget-widget Flutter?
3. Apa perbedaan antara stateless widget dan stateful widget dalam
Flutter?
A. Tujuan Pembelajaran
Memahami konsep state dalam Flutter dan bagaimana cara mengelola
keadaan dalam aplikasi menggunakan stateful widget.
67
Salah satu pendekatan yang umum digunakan untuk mengelola state
di Flutter adalah dengan menggunakan provider. Provider adalah paket
Flutter yang digunakan untuk mengelola state dan berbagi data antara
widget di seluruh aplikasi. Dengan menggunakan provider, Anda dapat
mengatur state aplikasi secara terpusat dan memperbarui tampilan secara
otomatis ketika state berubah.
Selain itu, Flutter juga menyediakan widget ValueNotifier dan
ChangeNotifier yang dapat digunakan untuk mengelola state lokal di dalam
widget. ValueNotifier digunakan untuk menyimpan dan memperbarui
nilai tunggal, sedangkan ChangeNotifier digunakan untuk menyimpan
state yang kompleks dan memberikan notifikasi ketika state berubah.
Memahami konsep state di Flutter juga melibatkan pengelompokan
state menjadi dua jenis: state lokal dan state global. State lokal adalah state
yang terkait dengan satu widget atau subtree widget tertentu, sedangkan
state global adalah state yang dapat diakses dan diubah dari mana saja
dalam aplikasi. Penggunaan state lokal dan global harus dipertimbangkan
sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan kompleksitasnya.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan state dalam Flutter
harus dikelola dengan hati-hati untuk menghindari masalah seperti
state yang tidak konsisten atau overhead yang berlebihan. Anda harus
mempertimbangkan berbagai faktor seperti kompleksitas aplikasi, kinerja,
dan pengalaman pengguna saat memilih pendekatan pengelolaan state
yang tepat.
Ketika mengembangkan aplikasi Flutter, pemahaman yang baik
tentang konsep state adalah kunci untuk membuat aplikasi yang responsif,
dinamis, dan mudah dipelihara. Dengan menggunakan pendekatan yang
tepat untuk mengelola state dan memperbarui tampilan sesuai kebutuhan,
Anda dapat menciptakan pengalaman pengguna yang luar biasa dan
memuaskan.
68 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
C. Memperbarui Tampilan Dengan Setstate()
Memperbarui tampilan dengan setState() adalah konsep kunci dalam
pengembangan aplikasi Flutter yang dinamis. Dalam Flutter, setState()
adalah metode yang digunakan untuk memberitahu framework bahwa
state internal dari suatu widget telah berubah dan perlu membangun
ulang tampilan widget tersebut. Ketika Anda memanggil setState(),
Flutter akan menjadwalkan ulang pemanggilan build() pada widget
yang bersangkutan, sehingga memperbarui tampilannya sesuai dengan
perubahan state.
Penggunaan setState() sangat berguna ketika Anda memiliki stateful
widget yang bergantung pada keadaan internal yang dapat berubah,
misalnya ketika ada perubahan data yang diterima dari sumber eksternal
seperti interaksi pengguna atau pembaruan data dari server. Dengan
memanggil setState() setelah perubahan state, Anda memastikan bahwa
tampilan widget diperbarui sesuai dengan keadaan yang baru.
Penting untuk dipahami bahwa setiap pemanggilan setState()
menyebabkan seluruh widget subtree yang bersangkutan dibangun
ulang. Ini termasuk widget-widget turunan dari widget yang memanggil
setState(). Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan kinerja dan
efisiensi saat menggunakan setState() dalam aplikasi Flutter Anda.
Pemanggilan setState() harus dilakukan secara asinkron, yang
berarti bahwa pemanggilan build() selanjutnya akan dijadwalkan untuk
dijalankan di urutan berikutnya setelah metode saat ini selesai dieksekusi.
Ini memastikan bahwa pembaruan tampilan tidak menghalangi eksekusi
kode lain dalam aplikasi Anda.
Selain pembaruan tampilan, setState() juga dapat digunakan untuk
memicu tindakan tambahan setelah pembaruan tampilan selesai, seperti
menampilkan pesan pemberitahuan kepada pengguna atau memicu
pembaruan data lainnya.
Penggunaan yang cerdas dari setState() sangat penting untuk
menghindari membangun ulang tampilan yang tidak perlu atau
70 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
74 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
D. Memproses Masukan Pengguna
Memproses masukan pengguna adalah salah satu aspek penting dalam
pengembangan aplikasi Flutter yang interaktif dan responsif. Di dalam
Flutter, ada berbagai cara untuk memproses masukan pengguna, seperti
input teks, tap, swipe, dan banyak lagi, dan setiap jenis masukan ini dapat
memicu tindakan yang berbeda dalam aplikasi Anda.
Salah satu cara yang umum digunakan untuk memproses masukan
pengguna adalah melalui widget interaktif seperti tombol, field input,
atau widget gesture seperti GestureDetector. Tombol digunakan untuk
menanggapi ketika pengguna melakukan tap pada mereka, sementara field
input memungkinkan pengguna memasukkan data seperti teks. Widget
gesture seperti GestureDetector memungkinkan Anda menanggapi
berbagai gerakan pengguna, seperti tap, swipe, atau drag.
Penggunaan widget seperti InkWell, RaisedButton, atau
GestureDetector memungkinkan Anda menambahkan perilaku interaktif
ke dalam aplikasi Anda dengan mudah. Anda dapat menetapkan fungsi
atau metode ke properti seperti onPressed atau onTap pada widget-widget
ini untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan ketika pengguna
melakukan interaksi.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan widget seperti TextField
untuk memungkinkan pengguna memasukkan teks ke dalam aplikasi
Anda. Anda dapat mengakses nilai yang dimasukkan oleh pengguna
melalui properti seperti onChanged atau onSubmit, dan kemudian
memprosesnya sesuai kebutuhan aplikasi Anda.
Flutter juga menyediakan widget khusus untuk memproses masukan
pengguna yang lebih kompleks, seperti Checkbox, RadioButton, atau
Slider. Widget-widget ini memungkinkan Anda untuk membuat
antarmuka pengguna yang lebih interaktif dan dinamis, dan Anda dapat
menanggapi perubahan nilai yang dihasilkan oleh pengguna dengan cara
yang sesuai.
76 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
80 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
E. Menggunakan Fungsi Callback
Sebuah fungsi callback adalah fungsi yang diteruskan sebagai argumen
ke fungsi lain, dan akan dipanggil oleh fungsi lain tersebut pada waktu
tertentu. Dengan kata lain, Anda memberikan suatu fungsi kepada fungsi
lain sebagai “callback” dan fungsi tersebut akan dipanggil kembali ketika
diperlukan, seringkali sebagai respons terhadap suatu peristiwa.
Dalam Flutter, fungsi callback sering digunakan dalam berbagai
konteks, seperti menanggapi interaksi pengguna, pembaruan data, atau
penyelesaian operasi asinkron. Contoh umum penggunaan fungsi callback
adalah dalam menanggapi aksi pengguna seperti ketika tombol ditekan
atau ketika data diterima dari sumber eksternal seperti server.
82 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Dengan menggunakan fungsi callback secara bijaksana, Anda dapat
meningkatkan fleksibilitas, modularitas, dan responsivitas aplikasi Flutter
Anda. Ini memungkinkan Anda untuk membuat aplikasi yang lebih
interaktif, dinamis, dan mudah diadaptasi sesuai dengan kebutuhan
pengguna dan perubahan dalam aplikasi Anda.
Contoh koding:
Buat project baru menggunakan Command Pallete. Pilih menu View dan
klik Command Pallete sehingga muncul tampilan berikut.
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
ǡ flutter_callback
EnterǤ
Beri nama projectnya, dengan mengetik flutter_callback kemudian tekan
Enter.
lib/main.dartǡ
Buka file lib/main.dart, hapus semua code yang
Ǥ ada karena kita akan
ǣ
memulainya
dari awal. Kemudian masukkan code berikut:
̵ ǣȀǤ̵Ǣ
ȋȌȓ
ȋ ȋȌȌǢ
Ȕ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣ̵ ̵ǡ
̱88̱
84 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
ǣ ȋȌǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
ȀȀ
̴ȋȌȓ
ȋ̵ ǣ̵̈́ȌǢ
ȀȀ ǡ
Ȕ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣȋ
ǣ ȋ̵ ̵Ȍǡ
Ȍǡ
ǣȋ
ǣȋ
ǣǤ ǡ
ǣδεȏ
ȋ
ǣȋȌȓ
ȀȀ
̴ȋ̵̵ȌǢ
Ȕǡ
ǣ ȋ̵̵Ȍǡ
Ȍǡ
Ȑǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ ̱89̱
Ȕ
ǡ
State dan Interaksi Pengguna 85
Ǥ
_showMessageǡ
Ǥ ǡ
Dalam contoh di atas, kita memiliki aplikasi Flutter sederhana dengan
satu tombol yang akan memanggil sebuah fungsi callback saat tombol
ditekan.
Fungsi callback kita bernama _showMessage, yang menerima
sebuah string sebagai argumen. Di dalam fungsi callback ini, kita hanya
mencetak pesan ke konsol untuk tujuan demonstrasi, tetapi Anda dapat
menambahkan logika lain sesuai dengan kebutuhan aplikasi Anda, seperti
menampilkan pesan pemberitahuan atau memicu perubahan tampilan.
Ketika tombol ditekan, kita memanggil fungsi callback _showMessage
dengan melewatkan string ‘Button pressed’. Ini memicu pemanggilan
fungsi callback, yang kemudian akan mengeksekusi kode di dalamnya,
seperti mencetak pesan ke konsol.
Dengan menggunakan fungsi callback seperti ini, Anda dapat
mengintegrasikan logika pemrosesan ke dalam aplikasi Anda dengan
cara yang modular dan fleksibel. Hal ini memungkinkan Anda untuk
memisahkan tanggung jawab dan membuat kode Anda lebih mudah
dipelihara dan diperluas di masa mendatang.
Untuk menjalankan koding, menggunakan terminal. Klik New
Terminal. Kemudian ketikkan flutter run, tekan Enter. Pilih salah
emulator yang akan digunakan untuk menjalankan project. Disini
penulis menggunakan Chrome, berarti ketik angka 2.
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
86 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
F. Menambahkan Animasi
Dalam pengembangan aplikasi Flutter, animasi dapat diterapkan pada
berbagai elemen antarmuka pengguna, mulai dari perubahan posisi,
ukuran, rotasi, hingga perubahan warna dan opasitas.
Salah satu keuntungan utama menggunakan animasi dalam aplikasi
Flutter adalah bahwa Flutter menyediakan berbagai widget dan library yang
memudahkan penggunaan dan implementasi animasi. Ini memungkinkan
pengembang untuk menciptakan animasi yang kompleks dengan relatif
mudah, bahkan tanpa pengetahuan khusus tentang animasi.
Dalam Flutter, animasi dapat diterapkan dengan menggunakan widget
seperti AnimatedContainer, AnimatedOpacity, atau AnimatedBuilder.
88 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Seiring dengan menambahkan animasi, Anda juga harus
memperhatikan antarmuka pengguna Anda secara keseluruhan. Animasi
harus terintegrasi secara mulus dengan desain dan alur kerja aplikasi Anda,
sehingga memberikan pengalaman pengguna yang konsisten dan intuitif.
Pada akhirnya, menambahkan animasi ke dalam aplikasi Flutter
adalah tentang meningkatkan interaksi dan pengalaman pengguna, serta
membuat aplikasi Anda lebih menarik dan memuaskan untuk digunakan.
Dengan menggunakan animasi dengan bijaksana dan memperhatikan
prinsip desain yang baik, Anda dapat menciptakan aplikasi yang lebih
menarik dan berkesan bagi pengguna Anda.
Contoh koding:
Buat project baru menggunakan Command Pallete. Pilih menu View dan
klik Command Pallete sehingga muncul tampilan berikut.
90 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
̵ ǣȀǤ̵Ǣ
ȋȌȓ
ȋ ȋȌȌǢ
Ȕ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣ̵̵ǡ
ǣȋȌǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
̷
ȀȀǣ̴̴̴̴ ̴
̴ ȋȌαε̴ȋȌǢ
Ȕ
̴δεȓ
̴ αǤǢ
̴ ȋȌȓ
ȋȋȌȓ
ȀȀ
̴ αǤǢ
ȔȌǢ
Ȕ
̱95̱
MOBILE PROGRAMMING
̱96̱
92 Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Dalam contoh di atas, kita memiliki sebuah aplikasi Flutter sederhana
yang menampilkan sebuah AnimatedContainer di tengah layar. Ketika
tombol ditekan, warna latar belakang AnimatedContainer akan berubah
secara mulus dari warna biru menjadi warna merah muda, dengan durasi
animasi 1 detik.
Perhatikan penggunaan properti duration dan curve pada
AnimatedContainer. Properti duration menentukan berapa lama
animasi akan berlangsung, sementara properti curve mengontrol
interpolasi animasi, dalam hal ini menggunakan Curves.easeInOut
untuk memberikan efek perpindahan yang halus.
Ketika tombol floating action button ditekan, fungsi _changeColor()
akan dipanggil, yang mengubah nilai warna latar belakang dan memicu
pembaruan tampilan, sehingga memicu animasi perubahan warna.
Dengan menggunakan AnimatedContainer dan properti-
propertinya, Anda dapat dengan mudah menambahkan animasi ke
dalam aplikasi Anda, meningkatkan interaksi pengguna dan memberikan
pengalaman yang lebih menarik dan dinamis.
Untuk menjalankan koding, menggunakan terminal. Klik New
Terminal. Kemudian ketikkan flutter run, tekan Enter. Pilih salah
emulator yang akan digunakan untuk menjalankan project. Disini penulis
menggunakan Chrome, berarti ketik angka 2.
94 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
G. Contoh Koding: Membuat Tampilan Dinamis
Untuk Aplikasi Flutter
Buat project baru menggunakan Command Pallete. Pilih menu View dan
klik Command Pallete sehingga muncul tampilan berikut.
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
̱101̱
96 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Ȕ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
̷
ȋȌ αε
ȋȌǢ
Ȕ
δ εȓ
δεαȏ̵̵ǡ̵̵ǡ̵̵ȐǢ
αȋȌǢ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣȋ
ǣ ȋ̵ ̵Ȍǡ
Ȍǡ
ǣȋ
ǣδεȏ
ȋ
ǣǤȋ
ǣǤǡ
ǣȋ ǡȌȓ
ȋ
ǣȋȏȐȌǡ
ȌǢ
Ȕǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȋ
ǣ ǤȋͺǤͲȌǡ
ǣȋ
̱102̱
Ketika kolom “Add New Item” diketikkan “Tambahan Buah” dan ditekan
tombol “+”, maka hasilnya akan seperti di bawah ini.
A. Tujuan Pembelajaran
Mengetahui konsep dasar routing dan navigasi dalam Flutter untuk
mengelola perpindahan antar layar.
103
Navigasi replace digunakan untuk mengganti layar saat ini dengan layar
baru tanpa menambahkan layar baru ke dalam tumpukan.
Routing dan navigasi memungkinkan pengembang untuk mengatur
alur kerja aplikasi dan mengontrol bagaimana pengguna berinteraksi
dengan aplikasi tersebut. Ini penting untuk menciptakan aplikasi yang
mudah digunakan dan intuitif, serta memberikan pengalaman yang
konsisten kepada pengguna.
Dalam aplikasi Flutter, Anda dapat menentukan rute atau rute
navigasi menggunakan objek Route. Objek Route mewakili sebuah layar
atau halaman dalam aplikasi, dan dapat berisi widget yang sesuai dengan
konten yang ingin ditampilkan.
Konsep routing dan navigasi sangat penting dalam pengembangan
aplikasi Flutter yang kompleks, terutama ketika Anda memiliki banyak
layar atau alur kerja yang berbeda dalam aplikasi Anda. Dengan
menggunakan routing dan navigasi yang baik, Anda dapat memperbaiki
struktur aplikasi Anda dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih
baik secara keseluruhan.
Selain itu, routing dan navigasi juga memungkinkan Anda untuk
melakukan navigasi dengan parameter, yang memungkinkan Anda untuk
memindahkan data antara layar dalam aplikasi dengan mudah. Ini berguna
ketika Anda perlu mengirim data dari satu layar ke layar lainnya, misalnya
saat melakukan navigasi ke layar detail item dengan ID tertentu.
D alam p engembangan aplikasi Flutter, Anda dapat
mengimplementasikan routing dan navigasi menggunakan widget seperti
MaterialApp, Navigator, dan Route. Flutter menyediakan berbagai metode
dan widget yang memudahkan pengelolaan navigasi dan pengaturan rute
dalam aplikasi Anda.
Penting untuk memahami konsep routing dan navigasi dalam Flutter
agar Anda dapat merancang dan mengembangkan aplikasi yang lebih
kompleks dan fungsional. Dengan menguasai konsep ini, Anda dapat
meningkatkan pengalaman pengguna dalam aplikasi Flutter Anda dan
membuatnya lebih efisien dan mudah digunakan.
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami perbedaan antara paket dan plugin dalam konteks
pengembangan aplikasi Flutter.
2. Menguasai cara menggunakan paket Flutter untuk menambahkan
fungsionalitas tambahan ke aplikasi.
3. Belajar tentang plugin Flutter dan bagaimana cara mengintegrasikannya
ke dalam proyek Flutter.
4. Mengetahui cara mencari, menginstal, dan mengelola paket dan
plugin Flutter menggunakan pubspec.yaml dan Flutter pub command.
123
Ǧ ǡ
langkah-langkah
Setelah di
atas, paket yang Anda
tambahkan sudah
Ǥ
siap untuk digunakan dalam proyek Flutter Anda. Anda dapat mengimpor
Ǧ
paket tersebut ke dalam file-file proyek
Ǥ Anda sesuai kebutuhan. Pastikan
untuk mengecek
dokumentasi paket tersebut untuk memahami cara
Ǥ
penggunaannya.
C. Menggunakan Plugin Untuk Memperluas Fitur
C. Menggunakan Plugin Untuk Memperluas Fitur
Menggunakan plugin adalah cara yang sangat berguna untuk memperluas
Ǥ
fitur dan fungsionalitas aplikasi Flutter Anda. Berikut langkah-langkah
Ǧ
umum untuk menggunakan plugin dalam proyek Flutter Anda:
ǣ
1. ǣǡ
ͳǤ Pilih Plugin yang Diperlukan: Pertama, tentukan plugin yang sesuai
dengan kebutuhan
aplikasi Anda.
Anda
Ǥ dapat
mencari
plugin di pub.
dev, repositori
pub.devǡ resmi untuk
plugin
Flutter.
Pilih plugin
Ǥ yang
memiliki
fitur yang Anda butuhkan dan perhatikan rating serta dokumentasi
plugin tersebut.
Ǥ
2.
ʹǤ Tambahkan
Plugin pubspec.yaml:
ke File pubspec.yamlǣBuka file pubspec.yaml
pubspec.yaml
dalam
proyek Flutter
Anda.
ǤTemukan
bagian
dependencies
dan
tambahkan nama plugin yang telah Anda pilih di bawahnya.
Ǥ
Misalnya:
ǣ
ǣ
ǣ
ǣ
̴ǣ̰
Ganti nama_plugin dengan nama plugin yang Anda pilih dan versi
nama_plugin
dengan versi yang sesuai.
Ǥ
3. Jalankan flutter pub get: Simpan file pubspec.yaml dan kembali ke
͵Ǥ pub getǣpubspec.yaml
terminal atau command prompt. Jalankan perintah flutter pub get
terminalcommand promptǤ pub get
untuk mengunduh dan menginstal plugin yang baru ditambahkan.
Ǥ
4. Impor
ͶǤ dan Gunakan
Plugin
dalam
Kode:
ǣSetelah
plugin berhasil
diinstal,
ǡ Anda
dapat mengimpor
danmenggunakannya
dalam kode
Flutter Anda. Biasanya, dokumentasi plugin akan memberikan
Ǥ ǡ
Ǥ
̱128̱
124 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
petunjuk tentang cara mengimpor dan menggunakan plugin tersebut
dalam aplikasi Anda.
5. Periksa Dokumentasi dan Contoh Kode: Pastikan untuk membaca
dokumentasi plugin dan mencoba contoh kode yang disediakan.
Dokumentasi biasanya akan memberikan informasi tentang cara
menggunakan berbagai fitur plugin dan contoh kode yang dapat Anda
gunakan sebagai referensi.
6. Uji dan Perbaiki Masalah: Setelah mengimplementasikan plugin
dalam aplikasi Anda, uji fungsionalitasnya secara menyeluruh.
Periksa apakah plugin berfungsi seperti yang diharapkan dan perbaiki
masalah yang mungkin muncul selama pengujian.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat dengan
mudah menggunakan plugin untuk memperluas fitur dan fungsionalitas
aplikasi Flutter Anda. Pastikan untuk memilih plugin yang andal dan
terpercaya, serta membaca dokumentasi dengan cermat untuk memahami
cara penggunaannya dengan baik.
E. Evaluasi/Soal Latihan
1. Apa perbedaan antara paket dan plugin dalam konteks pengembangan
aplikasi Flutter?
2. Jelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencari, menginstal,
dan mengelola paket dan plugin Flutter menggunakan pubspec.yaml
dan Flutter pub command.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami konsep dasar pengelolaan data dalam aplikasi Flutter,
termasuk state management dan penggunaan model data.
2. Mengetahui cara mengambil dan menyimpan data dari sumber
eksternal seperti API atau database lokal.
129
4. Encapsulation: Model data sering menggunakan konsep enkapsulasi
untuk melindungi data dari akses langsung yang tidak diinginkan. Ini
dilakukan dengan membuat properti objek menjadi pribadi (private)
dan memberikan metode akses (getter) dan mutator (setter) yang
sesuai.
5. Pembuatan Objek: Untuk membuat model data, Anda perlu membuat
kelas yang mewakili jenis data yang ingin Anda atur. Misalnya, jika
Anda ingin membuat model data untuk pengguna, Anda dapat
membuat kelas User yang memiliki properti seperti id, username,
dan email.
6. Inisialisasi Objek: Setelah membuat kelas, Anda dapat membuat objek
dari kelas tersebut dengan menggunakan konstruktor. Konstruktor
digunakan untuk menginisialisasi nilai properti objek saat objek
dibuat.
7. Penggunaan Konstruktor: Konstruktor dapat memiliki parameter
yang digunakan untuk memberikan nilai awal kepada properti objek
saat objek dibuat. Ini memungkinkan Anda untuk membuat objek
dengan nilai yang telah ditentukan.
8. Penggunaan Getter dan Setter: Untuk mengakses dan memanipulasi
properti objek, Anda dapat menggunakan getter dan setter. Getter
digunakan untuk mendapatkan nilai properti, sementara setter
digunakan untuk mengatur nilai properti.
9. Serialisasi dan Deserialisasi: Model data sering digunakan dalam
konteks penyimpanan data, baik dalam penyimpanan lokal maupun
komunikasi dengan server. Serialisasi dan deserialisasi digunakan
untuk mengubah objek menjadi format yang dapat disimpan atau
dikirim, dan sebaliknya.
10. Validasi Data: Sebelum menyimpan atau menggunakan data dalam
aplikasi, seringkali diperlukan validasi untuk memastikan bahwa data
tersebut sesuai dengan format atau kriteria tertentu. Validasi dapat
dilakukan di dalam model data menggunakan metode validasi yang
sesuai.
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
̱136̱
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
D. Memanipulasi Data
Memanipulasi data dalam Flutter adalah proses mengubah, mengelola,
atau memanipulasi informasi yang disimpan dalam aplikasi. Ini melibatkan
serangkaian tindakan seperti mengambil, menambah, menghapus, atau
memperbarui data sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Berikut adalah
penjelasan lebih lanjut tentang memanipulasi data dalam konteks
pengembangan aplikasi Flutter:
ȀȀ
̱143̱
ȋȌǢ
Ȕǡ
ǣȋȌȓ
ȀȀ
ȋȌǢ
Ȕǡ
ȌǢ
Ȕǡ
Ȍǡ
ǣ ȋ
ǣȋȌȓ
ȀȀ
ȋȌǢ
Ȕǡ
ǣ ȋ ǤȌǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
ǡListView.builder
Ǥǣ
Mengelola Data
ǡ 141
ǡ Ǥ
ListTileǡ
Dalam contoh di atas, kita menggunakan ListView.builder untuk
menampilkan daftar data. Kita juga memiliki tiga method: addItem untuk
menambahkan item baru, updateItem untuk memperbarui item yang
diklik, dan deleteItem untuk menghapus item yang ditekan lama.
Setiap item dalam daftar ditampilkan sebagai ListTile, dan kita
menetapkan aksi onTap untuk memperbarui item ketika diklik, dan aksi
onLongPress untuk menghapus item ketika ditekan lama.
Tombol FloatingActionButton digunakan untuk menambahkan
item baru ke dalam daftar. Saat tombol ini ditekan, method addItem
dipanggil untuk menambahkan item baru ke dalam daftar, dan daftar
akan diperbarui secara otomatis.
Untuk menjalankan koding, menggunakan terminal. Klik New
Terminal. Kemudian ketikkan flutter run, tekan Enter. Pilih salah
emulator yang akan digunakan untuk menjalankan project. Disini penulis
menggunakan Chrome, berarti ketik angka 2.
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
F. HTTP Request
Hal penting yang wajib diketahui dalam mobile programming, terkhusus
ketika menggunakan Flutter adalah HTTP Request. Sebab, hal ini menjadi
kunci sekaligus jembatan untuk berinteraksi dengan backend agar dapat
diolah lebih lanjut, termasuk memanipulasi database.
HTTP request di Flutter mengacu pada proses mengirim permintaan
ke server web untuk mengambil atau mengirim data. Ini adalah bagian
integral dari pengembangan aplikasi Flutter yang berkomunikasi dengan
server backend untuk mendapatkan atau menyimpan informasi yang
diperlukan.
1. Pengenalan HTTP Request: HTTP request adalah cara untuk
berkomunikasi antara aplikasi Flutter dan server web melalui protokol
HTTP. Permintaan ini dapat berupa permintaan untuk mengambil
data (GET request), mengirim data (POST request), memperbarui
data (PUT request), atau menghapus data (DELETE request).
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
lib/main.dartǡ
Buka file lib/main.dart, hapus semua code yang ada
Ǥ karena kita akan
ǣ
memulainya
dari awal. Kemudian masukkan code berikut:
̵ǣ ̵Ǣ
̵ ǣȀǤ̵Ǣ
̵ ǣȀǤ̵Ǣ
ȋȌȓ ̱150̱
ȋ ȋȌȌǢ
Ȕ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣ ȋȌǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
̷
ȀȀǣ̴̴̴̴ ̴
̴ ȋȌαε̴ ȋȌǢ
Ȕ
̴ δ εȓ
δ εαȏȐǢȀȀ
̷
MOBILE PROGRAMMING
148 ȋȌȓ
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
ǤȋȌǢ
ȋȌǢȀȀ
̷
ȀȀǣ̴̴̴̴ ̴
̴ ȋȌαε̴ ȋȌǢ
Ȕ
̴ δ εȓ
δ εαȏȐǢȀȀ
̷
ȋȌȓ
ǤȋȌǢ
ȋȌǢȀȀ
Ȕ
δε ȋȌ ȓ
ȀȀ
α
̱151̱
ǤȋǤȋ̵ǣȀȀ Ǥ Ǥ Ȁ̵ȌȌǢ
ȀȀȋ ʹͲͲȌ
ȋǤααʹͲͲȌȓ
ȀȀ
α ȋǤȌǢ
ȋȋȌȓ
ȀȀ
αǢ
ȔȌǢ
Ȕȓ
ȀȀ
ȋ̵ ǣ̈́ȓǤȔ̵ȌǢ
Ȕ
Ȕ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣȋ
ǣ ȋ̵ ̵Ȍǡ
Ȍǡ
ǣǤȋ
ǣǤǡ
ǣȋ ǡȌȓ
Mengelola Data 149
ȋ
ǣȋ
ȏȐȏ̵̵ȐȌǡȀȀ
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣȋ
ǣ ȋ̵ ̵Ȍǡ
Ȍǡ
ǣǤȋ
ǣǤǡ
ǣȋ ǡȌȓ
ȋ
ǣȋ
ȏȐȏ̵̵ȐȌǡȀȀ
ǣȋ
ȏȐȏ̵̵ȐȌǡȀȀ
ȌǢ
Ȕǡ
Ȍǡ
ȌǢ ̱152̱
Ȕ
Ȕ
Dalam contoh di atas, kita menggunakan API JSONPlaceholder
ǡ
(https://jsonplaceholder.typicode.com/posts) yang menyediakan data
ȋǣȀȀ Ǥ Ǥ ȀȌ
contoh tentang postingan. Kita mengambil data dari API menggunakan
Ǥ
metode http.get dalam method fetchData.
http.getfetchDataǤ
Ketika data berhasil diterima, kita mendekode respons JSON
ǡ dan
memperbarui dataList
dengan
data
yang Ǥ
diterima. ǡ
Kemudian,kita
ListView.builder
menggunakan ListView.builder
untuk
menampilkan
setiap
item
data
ListTileǤ
dalam daftar menggunakan widget ListTile.
internet
Pastikan untuk menambahkan internet permission ke dalam file
AndroidManifest.xml Ǥ
AndroidManifest.xml
jika Anda menggunakan Android. Dan juga
NSAppTransportSecurity
pastikan untuk menambahkan NSAppTransportSecurity ke dalam file
Info.plistǤ
Info.plist
jika Anda menggunakan iOS.
Untuk menjalankan koding, menggunakan terminal.TerminalǤ
ǡǤNew Klik New
flutter runǡEnterǤ
Terminal. Kemudian ketikkan flutter run, tekan Enter. Pilih salah
Ǥ
emulator yang akan digunakan untuk menjalankan project. Disini penulis
ǡʹǤ
menggunakan Chrome, berarti ketik angka 2.
MOBILE PROGRAMMING
150
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
ǡǤ
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
H. Evaluasi/Soal Latihan
1. Apa saja langkah-langkah yang perlu diambil untuk merancang
struktur data yang efisien dan skalabel untuk aplikasi Flutter?
2. Di mana Anda dapat mencari sumber daya dan referensi tambahan
untuk mempelajari lebih lanjut tentang pengelolaan data dalam
aplikasi Flutter?
A. Tujuan Pembelajaran
Mampu melakukan debugging sederhana pada aplikasi Flutter untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan.
153
tampilan, integrasi dengan layanan eksternal, atau integrasi antara
lapisan bisnis dalam aplikasi.
4. Acceptance Testing: Acceptance testing adalah jenis pengujian
yang fokus pada pengujian apakah aplikasi memenuhi persyaratan
fungsional dan non-fungsional yang ditetapkan. Dalam konteks
Flutter, acceptance testing dapat melibatkan simulasi interaksi
pengguna yang lengkap, seperti navigasi antar layar, pengisian
formulir, atau pengujian kinerja dan responsivitas aplikasi.
5. End-to-End Testing: End-to-end testing adalah jenis pengujian yang
fokus pada pengujian aplikasi dari awal hingga akhir, mencakup
semua komponen, integrasi, dan interaksi dalam aplikasi. Dalam
konteks Flutter, end-to-end testing dapat digunakan untuk menguji
aplikasi dari perspektif pengguna, mulai dari masuk ke aplikasi hingga
menyelesaikan tugas-tugas tertentu.
6. Smoke Testing: Smoke testing adalah jenis pengujian yang dilakukan
untuk memastikan bahwa aplikasi dapat dijalankan secara dasar dan
tidak ada kesalahan kritis yang terjadi. Dalam konteks Flutter, smoke
testing dapat digunakan untuk memastikan bahwa aplikasi dapat
dimulai dan berfungsi dengan baik tanpa adanya kesalahan yang fatal.
7. Regression Testing: Regression testing adalah jenis pengujian yang
dilakukan untuk memastikan bahwa perubahan baru dalam kode
tidak mempengaruhi fungsi yang sudah ada dalam aplikasi. Dalam
konteks Flutter, regression testing dapat digunakan untuk memastikan
bahwa perubahan baru tidak menyebabkan regresi atau kerusakan
pada fitur-fitur yang sudah ada.
8. Stress Testing: Stress testing adalah jenis pengujian yang dilakukan
untuk mengevaluasi kinerja dan stabilitas aplikasi dalam kondisi
beban yang ekstrem atau di luar batas normal. Dalam konteks Flutter,
stress testing dapat digunakan untuk menguji batas-batas kinerja
aplikasi, seperti jumlah pengguna simultan yang tinggi atau beban
jaringan yang tinggi.
9. Usability Testing: Usability testing adalah jenis pengujian yang
dilakukan untuk mengevaluasi seberapa mudah pengguna dapat
D. Menggunakan Debugging
Menggunakan debugging adalah proses penting dalam pengembangan
aplikasi Flutter yang membantu pengembang mengidentifikasi,
memperbaiki, dan memecahkan masalah dalam kode mereka.
Debugging memungkinkan pengembang untuk melacak jejak eksekusi
kode, memeriksa nilai variabel, dan memahami perilaku aplikasi secara
keseluruhan. Dalam Flutter, ada berbagai teknik dan alat yang dapat
digunakan untuk debugging, mulai dari debugging di dalam lingkungan
pengembangan hingga menggunakan alat bantu eksternal.
Saat menggunakan debugging dalam Flutter, pengembang dapat
memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh lingkungan pengembangan
terintegrasi (IDE) seperti Visual Studio Code atau Android Studio. IDE
menyediakan alat bantu untuk menandai breakpoint, menjalankan aplikasi
dalam mode debug, dan mengamati perilaku kode secara langsung selama
eksekusi.
Salah satu teknik debugging yang umum digunakan dalam Flutter
adalah penempatan breakpoint di dalam kode. Breakpoint adalah titik di
mana eksekusi program dihentikan, dan pengembang dapat memeriksa
nilai variabel, memeriksa tumpukan panggilan, dan memeriksa keadaan
aplikasi pada saat tertentu. Dengan menempatkan breakpoint di tempat
strategis, pengembang dapat mengidentifikasi titik masuk dan keluar dari
fungsi, serta mengidentifikasi potensi masalah dalam alur eksekusi kode.
Selain breakpoint, pengembang juga dapat menggunakan fitur
seperti “log statements” untuk memeriksa dan mencatat informasi
selama eksekusi kode. Log statements adalah pernyataan yang dicetak ke
konsol debug saat aplikasi berjalan, dan pengembang dapat menggunakan
pernyataan ini untuk memeriksa nilai variabel, status alur program, dan
informasi penting lainnya.
E. Evaluasi/Soal Latihan
1. Bagaimana cara melakukan debugging sederhana pada aplikasi Flutter
menggunakan Visual Studio Code?
2. Mengapa penting untuk melakukan pengujian pada aplikasi Flutter,
dan apa alat yang tersedia untuk melakukan pengujian?
A. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami pentingnya desain dan tema dalam pengembangan
aplikasi mobile menggunakan Flutter.
2. Menguasai konsep dasar tentang desain antarmuka pengguna (UI)
dan bagaimana menerapkannya dalam Flutter.
3. Memahami konsep tema (theme) dalam Flutter dan bagaimana cara
menerapkannya dalam aplikasi.
4. Mampu membuat tema kustom dan menyesuaikannya dengan merek
atau gaya desain aplikasi.
5. Mengerti cara menggunakan material design dan widget-widget
bawaan Flutter untuk menciptakan desain yang konsisten.
6. Mengetahui cara membuat tata letak yang baik dan efisien untuk
meningkatkan pengalaman pengguna.
7. Menguasai penggunaan warna, tipografi, dan ikon dalam desain
aplikasi Flutter.
8. Memahami konsep adaptabilitas antarmuka pengguna untuk berbagai
perangkat dan orientasi layar.
161
Salah satu aspek utama dari desain dan tema pada aplikasi Flutter
adalah tata letak atau layout. Tata letak yang baik memastikan bahwa
elemen-elemen antarmuka pengguna ditempatkan secara strategis untuk
memaksimalkan keterbacaan dan navigasi. Anda dapat menggunakan
widget Flutter seperti Row, Column, atau Stack untuk membuat tata letak
yang responsif dan menarik.
Gaya visual atau visual style adalah bagian penting dari desain dan
tema. Ini mencakup penggunaan warna, gradient, dan bayangan untuk
memberikan estetika yang konsisten dan menarik pada aplikasi Anda.
Anda dapat menggunakan kumpulan warna yang konsisten dan harmonis
untuk menciptakan suasana yang sesuai dengan merek atau tujuan aplikasi
Anda.
Warna adalah elemen penting dalam desain dan tema, dan memilih
palet warna yang sesuai dapat memberikan identitas visual yang kuat pada
aplikasi Anda. Pastikan untuk memilih warna yang sesuai dengan merek
atau tema aplikasi Anda, dan gunakan dengan bijaksana untuk menyoroti
elemen penting dan menarik perhatian pengguna.
Selain warna, tipografi juga berperan penting dalam desain dan tema.
Pilihlah jenis huruf atau font yang sesuai dengan gaya dan tujuan aplikasi
Anda, dan gunakan dengan konsisten untuk memastikan keterbacaan
dan konsistensi visual.
Ikonografi adalah elemen desain lainnya yang penting dalam
membantu pengguna memahami fungsi dan konten aplikasi. Pilihlah
ikon yang sesuai dengan konteks dan tujuan aplikasi Anda, dan pastikan
untuk menggunakan ikon dengan ukuran dan gaya yang konsisten.
Konsistensi adalah kunci dalam desain dan tema pada aplikasi Flutter.
Pastikan bahwa elemen-elemen antarmuka pengguna seperti warna,
tipografi, dan ikon digunakan secara konsisten di seluruh aplikasi Anda
untuk menciptakan pengalaman pengguna yang terpadu dan mudah
dipahami.
Perhatikan prinsip-prinsip desain seperti kesederhanaan, keterbacaan,
dan kejelasan. Hindari penggunaan elemen dekoratif yang berlebihan atau
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
ǡtema_kustom
EnterǤ
Beri nama projectnya, dengan mengetik tema_kustom kemudian tekan
Enter.
lib/main.dartǡ
Buka file lib/main.dart, hapus semua code yang
Ǥ ada karena kita akan
ǣ
memulainya
dari awal. Kemudian masukkan code berikut:
̵ ǣȀǤ̵Ǣ
ȋȌȓ
ȋ ȋȌȌǢ
Ȕ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣ̵̵ǡ
ǣ ȋȌǡ ȀȀ
ǣ ȋȌǡ
̱171̱
Menerapkan Desain dan Tema pada Aplikasi 169
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
ȀȀ
ȋȌȓ
ȋ
ǣǤǡȀȀ
ǣǤǡȀȀ
ǣ ȋ
ǣȋ
ǣʹͶǡǣ ǤȌǡȀȀ
ǣȋ
ǣͳǡ ǣǤ ͺȌǡȀȀ
Ȍǡ
ǣȋ
ǣǤ ȋ
ǣǤǡȀȀ
ǣ ȋǣͳͺȌǡȀȀ
ǣ Ǥ ȋ
ǣͳʹǡǣʹͶȌǡȀȀ
Ȍǡ
Ȍǡ
ǣ Ǥ ȋȌǤ ȋ ǣ
ǤȌǡ
ȌǢ
Ȕ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣȋ
̱172̱
̱173̱
F. Evaluasi/Soal Latihan
1. Bagaimana cara membuat tema kustom dalam Flutter, dan apa yang
harus dipertimbangkan saat membuatnya?
2. Apa itu material design, dan bagaimana cara mengimplementasikannya
dalam Flutter?
3. Bagaimana cara mengatur warna, tipografi, dan ikon dalam desain
aplikasi Flutter?
4. Jelaskan pentingnya tata letak yang baik dalam meningkatkan
pengalaman pengguna (UX) aplikasi.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk mempersiapkan
aplikasi Flutter untuk produksi.
2. Menguasai proses pengoptimalan aplikasi Flutter untuk meningkatkan
kinerja dan pengalaman pengguna.
3. Memahami konsep build dan deployment dalam konteks aplikasi
Flutter.
B. Mengoptimalkan Aplikasi
Mengoptimalkan aplikasi Flutter adalah proses penting dalam
pengembangan untuk memastikan aplikasi berjalan dengan lancar, efisien,
dan responsif. Dengan melakukan optimisasi yang tepat, Anda dapat
meningkatkan kinerja aplikasi, mengurangi penggunaan sumber daya,
dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Salah satu langkah pertama dalam mengoptimalkan aplikasi Flutter
adalah dengan melakukan profil atau memeriksa kinerja aplikasi Anda
menggunakan alat bawaan seperti Flutter DevTools atau alat pihak ketiga
seperti Firebase Performance Monitoring. Dengan memahami bagaimana
aplikasi Anda berperilaku dan mengidentifikasi area yang memerlukan
perbaikan, Anda dapat membuat strategi optimasi yang efektif.
Optimalkan tata letak UI aplikasi Anda dengan menggunakan widget
Flutter yang efisien dan menghindari penggunaan widget yang berlebihan
atau kompleks. Menggunakan widget seperti ListView.builder daripada
ListView statis dapat membantu mengurangi overhead memori dan
meningkatkan kinerja aplikasi Anda, terutama untuk daftar besar.
173
Pertimbangkan untuk menggunakan state management yang
efisien seperti Provider, Riverpod, atau Bloc untuk mengelola keadaan
aplikasi Anda dengan baik. Mengoptimalkan penggunaan keadaan dan
meminimalkan pembaruan yang tidak perlu dapat membantu mengurangi
konsumsi sumber daya dan meningkatkan responsifitas aplikasi Anda.
Gunakan widget Flutter yang dioptimalkan untuk kinerja seperti
ListView.builder, GridView.builder, atau SingleChildScrollView dengan
viewport caching untuk mengurangi beban memori saat menampilkan
daftar atau konten bergulir.
Pertimbangkan untuk menggunakan caching dan pre-fetching untuk
mengurangi waktu muat dan meningkatkan responsifitas aplikasi Anda,
terutama saat mengambil data dari internet. Flutter memiliki paket caching
HTTP seperti Dio atau HTTP yang dapat membantu meningkatkan
kinerja aplikasi Anda.
Optimalkan penggunaan animasi dan efek visual dalam aplikasi
Anda dengan membatasi jumlah animasi kompleks atau berlebihan.
Menggunakan animasi yang ringan dan responsif dapat membantu
menjaga kinerja aplikasi Anda tetap lancar dan responsif.
Lakukan code splitting atau lazy loading untuk memisahkan kode
aplikasi Anda menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan hanya memuat
kode yang diperlukan saat diperlukan. Ini dapat membantu mengurangi
waktu muat awal dan meningkatkan waktu respons aplikasi Anda.
Pastikan untuk menghapus atau memperbaiki segala jenis memory
leaks atau sumber daya yang tidak terpakai dalam aplikasi Anda. Memory
leaks dapat mengakibatkan penurunan kinerja dan meningkatkan
penggunaan memori aplikasi Anda secara keseluruhan.
Selalu gunakan versi Flutter yang terbaru dan perbarui paket dan
dependensi Anda secara teratur untuk memanfaatkan peningkatan kinerja
dan perbaikan bug yang diperbarui.
Pertimbangkan untuk mengoptimalkan gambar dan media yang
digunakan dalam aplikasi Anda dengan mengompresi atau menyesuaikan
resolusi dan formatnya sesuai kebutuhan.
̱180̱
Menyiapkan Aplikasi untuk Produksi 177
ǣȋ ǡȌȓ
ȋ
ǣȋȏȐȌǡ
ȌǢ
Ȕǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȋȌǡ
ȋ
ǣǤȋ
ǣǤǡ
ǣȋ ǡȌαε ȋȌǡ
ǣȋ ǡȌȓ
ȋ
ǣȋȏȐȌǡ
ȌǢ
Ȕǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȋȌǡ
ȋ
ǣ Ǥȋ
ǣ
ȋ
ǣʹǡ
Ȍǡ
ǣǤǡ
ǣȋ ǡȌȓ
ȋ
ǣȋ
ǣȋȏȐȌǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕǡ
Ȍǡ
̱181̱
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
ǡǤ
̱182̱
Menyiapkan Aplikasi untuk Produksi 179
C. Menyiapkan Aplikasi Untuk Rilis
Menyiapkan aplikasi untuk rilis adalah tahap penting dalam pengembangan
aplikasi Flutter sebelum aplikasi dapat dinikmati oleh pengguna akhir.
Proses ini melibatkan serangkaian langkah yang dirancang untuk
memastikan bahwa aplikasi berfungsi dengan baik, memiliki kualitas yang
tinggi, dan siap untuk didistribusikan ke platform yang dituju. Berikut
adalah penjelasan terperinci tentang langkah-langkah yang terlibat dalam
menyiapkan aplikasi untuk rilis di Flutter:
Pertama-tama, pastikan aplikasi telah melewati tahap pengembangan
dan pengujian dengan baik. Semua fitur harus berfungsi seperti yang
diharapkan dan tidak ada bug yang signifikan yang ditemukan.
Selanjutnya, optimalkan kinerja aplikasi dengan mengidentifikasi
dan memperbaiki masalah kinerja seperti waktu muat yang lambat,
penggunaan memori yang tinggi, atau masalah kinerja lainnya.
Pastikan bahwa aplikasi memiliki manajemen keadaan yang baik
dan tidak ada kebocoran memori yang signifikan. Manajemen keadaan
yang efisien penting untuk memastikan aplikasi berjalan dengan lancar
dan responsif.
Lakukan pengujian menyeluruh untuk memastikan bahwa aplikasi
berfungsi dengan baik di berbagai perangkat dan sistem operasi yang
berbeda. Hal ini termasuk pengujian pada perangkat Android dan iOS
serta berbagai ukuran layar dan orientasi.
Pastikan aplikasi menggunakan tema dan desain yang konsisten serta
sesuai dengan pedoman desain platform yang dituju, seperti Material
Design untuk Android dan Human Interface Guidelines untuk iOS.
Periksa kembali kode aplikasi untuk memastikan bahwa tidak ada
kode yang tidak digunakan atau tidak perlu yang disertakan dalam
rilis akhir. Ini dapat membantu mengurangi ukuran file aplikasi dan
meningkatkan kinerja.
Optimalkan gambar dan media yang digunakan dalam aplikasi
dengan mengompresi atau menyesuaikan resolusi dan formatnya sesuai
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menguasai teknik-teknik yang dapat membantu mengatasi masalah
umum dalam pengembangan aplikasi Flutter.
2. Memahami konsep-konsep lanjutan dalam Flutter yang dapat
membantu meningkatkan kualitas dan kinerja aplikasi.
3. Menguasai teknik-debugging lanjutan untuk mengidentifikasi dan
memperbaiki bug yang kompleks dalam aplikasi Flutter.
4. Mempelajari tips dan trik untuk meningkatkan pengalaman pengguna
dan membuat aplikasi Flutter lebih menarik dan interaktif.
185
paket widget tambahan dari pub.dev untuk menambah fungsionalitas
aplikasi Anda.
4. Menggunakan Hot Reload: Hot reload adalah fitur yang sangat berguna
dalam pengembangan Flutter yang memungkinkan Anda melihat
perubahan kode secara langsung dalam aplikasi yang sedang berjalan.
Manfaatkan fitur ini untuk mempercepat iterasi pengembangan Anda.
5. Menyusun Kode Dengan Baik: Praktik penyusunan kode yang baik
sangat penting dalam pengembangan Flutter. Gunakan konsep seperti
pembagian kode menjadi modul-modul terpisah, penerapan pola
desain, dan dokumentasi kode untuk membuat kode lebih mudah
dipelihara dan dikelola.
6. Menggunakan DevTools: Flutter DevTools adalah kumpulan alat
pengembangan yang kuat yang membantu Anda menganalisis,
memantau, dan debugging aplikasi Flutter Anda dengan lebih baik.
Pelajari cara menggunakan DevTools untuk meningkatkan efisiensi
pengembangan Anda.
7. Menggunakan Animasi: Animasi dapat meningkatkan pengalaman
pengguna aplikasi Flutter. Pelajari cara menggunakan widget animasi
Flutter dan manfaatkan animasi untuk membuat aplikasi Anda lebih
menarik dan interaktif.
8. Tes Otomatis: Menulis tes otomatis adalah praktik terbaik dalam
pengembangan perangkat lunak yang membantu memastikan kualitas
dan keandalan aplikasi Anda. Pelajari cara menulis dan menjalankan
tes otomatis dalam Flutter untuk memastikan aplikasi Anda bebas
dari bug.
9. Mengoptimalkan Kinerja: Ketahui cara mengoptimalkan kinerja
aplikasi Flutter Anda. Gunakan teknik seperti lazy loading, caching,
dan pengoptimalan UI untuk meningkatkan responsivitas dan
efisiensi aplikasi Anda.
10. Belajar dari Komunitas: Komunitas Flutter sangat aktif dan ramah.
Gunakan sumber daya seperti forum, grup diskusi, tutorial, dan
dokumentasi resmi untuk memperdalam pemahaman Anda tentang
Flutter dan memperoleh wawasan baru dari pengembang lain.
D. Memperbaiki Bug
Memperbaiki bug adalah bagian penting dari proses pengembangan
perangkat lunak di mana pengembang mengidentifikasi, menganalisis,
dan memperbaiki masalah yang terjadi dalam aplikasi. Dalam konteks
pengembangan aplikasi Flutter, memperbaiki bug melibatkan beberapa
langkah yang harus diikuti untuk memastikan bahwa masalah tersebut
diperbaiki dengan benar dan tidak muncul lagi di masa mendatang.
Langkah pertama dalam memperbaiki bug adalah mengidentifikasi
dan mereproduksi masalah tersebut. Pengembang perlu memahami secara
jelas bagaimana bug terjadi, apa yang menyebabkannya, dan langkah-
langkah yang diperlukan untuk mereproduksi bug tersebut. Ini dapat
F. Evaluasi/Soal Latihan
1. Jelaskan beberapa tips untuk meningkatkan produktivitas dalam
pengembangan aplikasi Flutter.
2. Bagaimana cara mengatasi masalah umum seperti kinerja lambat atau
kegagalan kompilasi dalam pengembangan aplikasi Flutter?
3. Bagaimana Anda akan menggunakan tips dan trik yang Anda pelajari
dalam bab ini untuk meningkatkan aplikasi Flutter yang sedang Anda
kembangkan?
A. Dashboard
Buat project baru menggunakan Command Pallete. Pilih menu View dan
klik Command Pallete sehingga muncul tampilan berikut.
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
195
Pilih menu Application.
Pilih folder yang diinginkan, kemudian klik tombol Select a folder to
create the project in.
̱199̱
̱200̱
198 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
ǣȋ
ǣǤǡ
ǣ δεȏ
ȋ
Ǥǡ
ǣͲǡ
ǣǤǡ
Ȍǡ
ȋ
̵̵ǡ
ǣȋ ǣǤǡǣʹͲȌǡ
Ȍ
Ȑǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȋ
ǣǤǡ
ǣ ȋ
ǣȋȌȓȔǡ
ǣǤǤȋ͵ͲȌǡ
ǣȋ
ǣȋ
ǣǤǡ
ǣ δεȏ
ȋ
Ǥǡ
ǣͲǡ
ǣǤǡ
Ȍǡ
ȋ
̵̵ǡ
ǣȋ ǣǤǡǣʹͲȌǡ
Ȍ
̱201̱
Contoh Koding 199
Ȑǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
Ȑǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
Untuk menjalankan koding, menggunakan terminal. Klik New Terminal.
ǡǤNew
Kemudian ketikkan flutter run, tekan Enter. Pilih salah emulator TerminalǤ
yang
flutter runǡEnterǤ
akan digunakan untuk menjalankan project. Disini penulis menggunakan
Ǥ
Chrome, berarti ketik angka 2.
ǡʹǤ
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
ǡǤ
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
̱205̱
̱206̱
Contoh Koding 203
ȋ
ǣ ȋ ǤȌǡ
ǣ ȋ̵̵Ȍǡ
ǣȋȌȓ
Ǥȋ ȌǢ
Ǥȋ ǡ̵Ȁ̵ȌǢ
Ȕǡ
Ȍǡ
ȋ
ǣ ȋ Ǥ ̴Ȍǡ
ǣ ȋ̵ ̵Ȍǡ
ǣȋȌȓ
Ǥȋ ȌǢ
Ǥȋ ǡ̵Ȁ ̵ȌǢ
Ȕǡ
Ȍǡ
ȋ
ǣ ȋ ǤȌǡ
ǣ ȋ̵ ̵Ȍǡ
ǣȋȌȓ
Ǥȋ ȌǢ
Ǥȋ ǡ̵Ȁ̵ȌǢ
Ȕǡ
Ȍǡ
Ȑǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ǣ ȋ
ǣȋ̵ ̵Ȍǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
ȀȀǣ̴̴̴̴
̱207̱
204 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
ȓ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣȋ
ǣ ȋ̵̵Ȍǡ
Ȍǡ
ǣ ȋ
ǣȋ̵ ̵Ȍǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
ȀȀǣ̴̴̴̴
ȓ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣȋ
ǣ ȋ̵ ̵Ȍǡ
Ȍǡ
ǣ ȋ
ǣȋ̵ ̵Ȍǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
ȀȀǣ̴̴̴̴
ȓ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣȋ
̱208̱
Contoh Koding 205
ǣ ȋ̵ ̵Ȍǡ
Ȍǡ
ǣ ȋ
ǣȋ̵ ̵Ȍǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ
Untuk menjalankan koding, menggunakan terminal. Klik New Terminal.
ǡǤNew
Kemudian ketikkan flutter run, tekan Enter. Pilih salah emulatorTerminalǤ
yang
flutter runǡEnterǤ
akan digunakan untuk menjalankan project. Disini penulis menggunakan
Ǥ
Chrome, berarti ketik angka 2.
ǡʹǤ
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
ǡǤ
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
̱226̱
̱227̱
̱228̱
̱229̱
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
ǡǤ
̱230̱
Contoh Koding 223
F. Catatan Keuangan Pribadi
Buat project baru menggunakan Command Pallete. Pilih menu View dan
klik Command Pallete sehingga muncul tampilan berikut.
Buka file lib/main.dart, hapus semua code yang ada karena kita akan
memulainya dari awal. Kemudian masukkan code berikut:
ȋ
ǣ͵ͲͲǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ
ȋȌȓ
ȀȀ ͵ͲͲǡ
ȀȀ
Ǧ
ȋ
ǣ͵ͲͲǡ
ǣǤǡ
ǣ ȋ
ǣǤ ǡ
ǣǤȋ
ǣǤ ȋ͵ͲȌǡ
ǣǤ ȋ͵ͲȌǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȀȀ
ǣȋ
̱237̱
ȀȀ Ǧ
ǣ ǤȋǣͲǡǣʹͲȌǡ
ȀȀ ͳ
ȀȀ
ǣȋ
ǣǤǡ
ǣ δεȏ
ȀȀ ǡ
Ǧ
ȋ
̶ ̶ǡ
ǣȋ
ǣʹͷǡ ǣǤǡǣ ǤȌǡ
Ȍǡ
ȋ
̶ͲͺͳͲͺͷͳͲ̶ǡ
ǣȋ
ǣͳͷǡ
ǣǤǡ
MOBILE PROGRAMMING
230 Ȍǡ
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
Ȍǡ
Ȑǡ
Ȍǡ
ǣʹͷǡ ǣǤǡǣ ǤȌǡ
Ȍǡ
ȋ
̶ͲͺͳͲͺͷͳͲ̶ǡ
ǣȋ
ǣͳͷǡ
ǣǤǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
Ȑǡ
Ȍǡ
Ȍǡ
ȌǢ
Ȕ
Untuk menjalankan koding, menggunakan terminal. Klik New Terminal.
Kemudian
ketikkan flutter run, tekan Enter. Pilih salah emulator yang
akan
digunakan untuk menjalankan project. Disini penulis menggunakan
Chrome,
berarti ketik angka 2.
̱238̱
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
Kemudian ketikkan flutter, pilih Flutter New Project, maka akan muncul
tampilan berikut.
ǡcrud_data_pegawai
EnterǤ
Beri nama projectnya, dengan mengetik crud_data_pegawai kemudian
tekan Enter.
ǡǦ
Sebagaimana kita ketahui, file pertama yang akan di-load Flutter
main.dartǡlib/main.dartǤ
adalah main.dart,
jadi buka file lib/main.dart dan modifikasi menjadi.
̵ ǣȀǤ̵Ǣ
̵ǤȀȀǤ̵Ǣ
ȋȌαεȋ ȋȌȌǢ
ȓ
ȋȓǤȔȌǢ
̷
ȋ Ȍȓ
ȋ
ǣȋȌǡ
ȌǢ
Ȕ
Ȕ ̱241̱
Untuk meng-handle tampilan dari data pegawai, dimana kita akan
Ǧ ǡ
menampilkan beberapa informasi, diantaranya, nama pegawa, gaji dan
ǡ ǡ ǡ
ǡ employee.dart
lib/pages Contoh Koding 233
̵ ǣȀǤ̵Ǣ
Ȕ
Ǧ ǡ
ǡ ǡ ǡ
ǡ employee.dart
umur, maka buat file baru bernama employee.dart di dalam folder lib/
lib/pages
pages
dan tambahkan struktur berikut
̵ ǣȀǤ̵Ǣ
̵ǤǤȀȀ̴Ǥ̵Ǣ
ȓ
ȀȀ
ȀȀ
αȏ
ȋ
ǣ̶ͳ̶ǡ
ǣ̶ ̶ǡ
ǣ̶͵ʹͲͺͲͲ̶ǡ
ǣ̶ͷͶ̶ǡ
ǣ̶̶ǡ
Ȍǡ
ȋ
ǣ̶ʹ̶ǡ
ǣ̶ ̶ǡ
ǣ̶ͶͲͲͲͲ̶ǡ
ǣ̶Ͷͷ̶ǡ
ǣ̶̶ǡ
Ȍǡ
ȋ
ǣ̶͵̶ǡ
ǣ̶̶ǡ
ǣ̶ͳʹͲͲͲͲ̶ǡ
̱242̱
̱243̱
̱244̱
236 MOBILE PROGRAMMING
Menggunakan Flutter dan Visual Studio Code Untuk Pemula
ȀȀ
Ǥ ȋδǡ ε Ȍ αε
ȋ
ǣȏ̵̵Ȑǡ
ǣȏ̵̴̵Ȑǡ
ǣȏ̵̴̵Ȑǡ
ǣȏ̵̴̵Ȑǡ
ǣȏ̵̴̵ȐȌǢ
Ȕ
Untuk menjalankan koding, menggunakan terminal. Klik New Terminal.
ǡǤNew TerminalǤ
Kemudian ketikkan flutter run, tekan Enter. Pilih salah emulator yang
flutter runǡEnterǤ
akan digunakan untuk menjalankan project. Disini penulis menggunakan
Ǥ
Chrome, berarti ketik angka 2.
ǡʹǤ
Jika tidak ada masalah, maka hasilnya akan tampil seperti berikut.
ǡǤ
̱245̱
239
240
BIOGRAFI PENULIS
241
242