0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan8 halaman

Modul 2 - Flow Control

Modul ini membahas tentang konsep percabangan, perulangan, dan struktur array dalam pemrograman. Praktikan diharapkan dapat memahami dan mengaplikasikan struktur tersebut untuk menyelesaikan masalah. Terdapat penjelasan mengenai berbagai jenis percabangan, perulangan, dan cara mendeklarasikan serta menggunakan array.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan8 halaman

Modul 2 - Flow Control

Modul ini membahas tentang konsep percabangan, perulangan, dan struktur array dalam pemrograman. Praktikan diharapkan dapat memahami dan mengaplikasikan struktur tersebut untuk menyelesaikan masalah. Terdapat penjelasan mengenai berbagai jenis percabangan, perulangan, dan cara mendeklarasikan serta menggunakan array.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 8

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

LABORATORIUM KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

MODUL II
Flow Control dan array

I. Tujuan
• Praktikan dapat memahami konsep percabangan dan perulangan.
• Praktikan dapat memahami struktur array
• Praktikan dapat mengaplikasikan percabangan dan perulangan.
• Praktikan dapat menggunakan array, percabangan dan perulangan untuk
menyelesaikan masalah.

II. Teori
1. Percabangan
1.1 Conditional Structure
Struktur ini digunakan untuk memilih tindakan yang akan dilakukan
berdasarkan kondisi yang diberikan.
1.1.1 if statement
Bentuk umum dari struktur ini adalah if statement dengan format sebagai
berikut:
if (kondisi) {
statement1;
}
else {
statement2;
}
Jika kondisi yang diberikan bernilai True maka statement1 akan dijalankan.
Statement2 akan dijalankan saat kondisi bernilai False.
1.1.2 else if
Jika ingin membuat program yang terdiri lebih dari satu kondisi maka perlu
ditambahkan bentuk else if pada program dengan bentuk sebagai berikut:
if (kondisi1) {
statement1;
}
else if (kondisi2) {
statement2;
}
else {
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

statement3;
}
Pada conditional structure yang memiliki lebih dari satu kondisi. Statement1
akan dijalankan saat kondisi1 terpenuhi, jika tidak terpenuhi maka program
akan memeriksa kondisi2. Jika kondisi2 terpenuhi maka program akan
menjalankan statement2. Jika kondisi2 tidak terpenuhi maka statement3 yang
akan dijalankan. Jika kondisi1 langsung tepenuhi maka kondisi2 tidak akan
diperiksa serta statement2 dan statement3 tidak dijalankan.
1.1.3 nested if
Beberapa kasus terkadang terdapat beberapa kondisi yang harus terpenuhi
secara bersamaan. Untuk menangani hal tersebut nested if (if bersarang) dapat
digunakan dengan bentuk umum sebagai berikut:
if (kondisi1) {
if (kondisi2) {
statement1;
}
else {
statement2;
}
}
else {
statement3;
}
Jika kondisi1 terpenuhu maka program akan memerika kondisi2. Jika kondisi 2
terpenuhi maka statement1 akan dijalankan, sebaliknya jika tidak terpenuhi
maka statement2 yang akan dijalankan. Jika kondisi1 tidak terpenuhi maka
statement3 yang akan langsung dikerjakan. Terdapat alternatif lain untuk
melakukan if statement yaitu dengan menggunakan operator (?) yang dapat
mempersingkat penulisan dengan bentuk umum sebagai berikut:
Kondisi?result1:result2;
Jika kondisi bernilai True maka result1 akan dijalankan, jika tidak maka result2
yang akan dijalankan.

1.2 Selective Structure


Bentuk dari Selective Structure adalah switch statement. Bentuk dari struktur
ini sedikit berbeda dengan bentuk conditional structure. Bentuk umum dari
struktur ini sebagai berikut:
switch (ekspresi) {
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

case constant1:
statement1;
break;
case constant2:
statement2;
break;
default:
statment3;
}
Program akan memeriksa nilai dari ekspresi, jika nilai ekspresi sama dengan
constant1 maka statement1 dijalankan. Jika sama dengan constant2 maka
statement2 yang akan dijalankan. Jika tidak ada yang memenuhi maka default
yang akan dijalankan. Pada setiap case harus diakhiri dengan break untuk
program mengidentifikasi bahwa case tersebut telah selesai. Jika tidak
diberikan break maka program akan menjalankan statement pada case
berikutnya.

2. Perulangan
Perulangan pada suatu program bertujuan untuk mengulang suatu pernyataan
beberapa kali sampai suatu kondisi tidak terpenuhi. Terdapat 3 struktur
pengulangan pada C++ yaitu for, while, dan do-while.
2.1 for
Perulangan for memiliki bentuk umum sebagai berikut:
for(inisialisasi; kondisi; increase/decrease){
pernyataan;
}
Pada bentuk yang pertama dieksekusi oleh program yaitu inisialisasi.
Inisialisasi digunakan untuk menginisialisasi variabel yang digunakan dalam
proses pengulangan. Berikutnya, program akan memerika kondisi. Jika kondisi
memenuhi maka pernyataan akan dijalankan. Setelah pernyataan dijalankan,
increase/decrease untuk menambahkan nilai dari variabel yang diinisialisasin
dijalankan lalu kondisi akan diperiksa kembali. Hal tersebut akan dilakukan
berulang kali sampai kondisi tidak terpenuhi.

2.2 while
Perulangan while memiliki bentuk umum sebagai berikut:
while(kondisi){
pernyataan;
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

}
Perulangan while akan mengeksekusi pernyataan secara berulang selama
kondisi memenuhi atau bernilai True. Kondisi akan diperiksa terlebih dahulu
baru pernyataan akan dijalankan.

2.3 do-while
Perulangan do-while memiliki bentuk umum sebagai berikut:
do {
pernyataan;
} while(kondisi);
Perulangan ini merupakan bentuk lain dari perulangan while. Pada perulangan
while program akan memerika kondisi dahulu baru menjalankan pernyataan
saat kondisi memenuhi sedangkan perulangan do-while akan menjalankan
pernyataan sekali, kemudian dilakukan pemeriksaan kondisi.

2.4 Pernyataan
Pada perulangan terdapat 3 pernyataan yang sering digunakan saat membuat
program yaitu continue, break, dan goto.
a. continue
Pernyataan continue akan membuat program melewati suatu perulangan
dan melaksanakan perulangan selanjutnya
b. break
Pernyataan break merupakan pernyataan yang mengakibatkan program
menghentikan perulangan dan menuju program selanjutnya meskipun
kondisi memenuhi.
c. goto
Pernyataan goto membuat lompatan ke titik lain pada program. Titik tujuan
diidentifikasikan oleh label yang digunakan sebagai argumen untuk
pernyataan goto. Label dibuat dengan pengidentifikasi yang valid lalu
diikuti oleh titik dua. Berikut merupakan bentuk umum untuk membuat
label.
nama_label:
untuk penulisan goto dengan bentuk sebagai berikut.
goto nama_label;
3. Array
Array merupakan kumpulan data dengan tipe data yang sama. Setiap data di suatu
array disebut dengan elemen array. Letak dari setiap elemen di array ditunjukan
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

oleh indeks yang selalu dimulai dari angka 0. Saat suatu array dideklarasikan,
kompiler akan mengalokasikan memori yang cukup untuk menampung semua
elemen sesuai dengan yang dideklarasikan. Berikut merupakan bentuk umum untu
mendeklarasikan suatu array.
Tipe_data nama_array[jumlah_element];
Contoh:
int bilangan[5];
Terdapat dua cara untuk memasukan nilai pada array yaitu secara langsung dan
tidak langsung.
a. Secara Langsung
int bilangan[5] = {1,4,7,2,13};
Pada memori data yang disimpan direpresentasikan sebagai berikut.
Bilangan 1 4 7 2 13
Indeks 0 1 2 3 4
b. Secara Tidak Langsung
int angka[3];
angka[0] = 1;
angka[1] = 2;
angka[2] = 3;
Terdapat beberapa macam array yaitu array satu dimensi, dua dimensi, dan array
multidimensi.

3.1 Array 1 Dimensi


Merupakan array yang memiliki beberapa nilai dengan tipe data yang sama.
Nilai pada array ditempatkan pada lokasi yang berdekatan yang dapat dirujuk
secara individual dengan menambahkan sebuah indeks. Array satu dimensi
dapat direpresentasikan sebagai berikut.
Bilangan
Indeks 0 1 2 3 4
Setiap ruang kosong dapat menyimpan sebuah nilai sesuai tipe data yang
ditentukan.

3.2 Array 2 Dimensi


Array 2 dimensi sering juga digambarkan sebagai sebuah matriks yang
merupakan perluasan dari array 1 dimensi. Jika array 1 dimensi digambarkan
hanya terdiri dari sebuah baris, maka array dua dimensi terdiri dari beberapa
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

baris elemen yang bertipe sama sehingga dapat direpresentasikan sebagai


berikut.
int x[2][2];
x[0][0] x[0][1]
x[1][0] x[1][1]

3.3 Array Multidimensi


Array multidimensi merupakan array yang terdiri lebih dari 2 dimensi. Seperti
array tiga dimensi, empat dimensi, dan seterusnya. Berikut merupakan
representasi dari array 3 dimensi.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

III. Prosedur Percobaan


1. Buatlah alogritma, flowchart, dan program untuk menghasilkan software dengan
input dan output sebagai berikut.
Input

Output

2. Buatlah alogritma, flowchart, dan program untuk menghasilkan software dengan


input dan output sebagai berikut.
Input

Output

3. Buatlah alogritma, flowchart, dan program untuk menghasilkan software dengan


input dan output sebagai berikut.
Input

Output

4. Buatlah alogritma, flowchart, dan program untuk menghasilkan software dengan


input dan output sebagai berikut.
Input
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

Output

5. Buatlah alogritma, flowchart, dan program untuk menghasilkan software dengan


input dan output sebagai berikut.
Input

Output

6. Buatlah alogritma, flowchart, dan program untuk menghasilkan software dengan


input dan output sebagai berikut.
Input

Output

Anda mungkin juga menyukai