PANDUAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN
PEMROGRAMAN KOMPUTER
MODUL I
PERCABANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Bangkalan, 2025
TUJUAN:
Melatih praktikan untuk:
1. Memahami logika kondisi/ percabangan.
2. Mampu menerapkan percabangan if, if..else dan if..elif..else.
3. Mampu menerapkan percabangan try…except.
LANDASAN TEORI
1.1 Percabangan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering membuat keputusan berdasarkan
situasi tertentu sebelum melakukan suatu tindakan. Contohnya, seseorang
mungkin berkata, "Jika hari ini tidak hujan, saya akan bermain tenis," atau "Jika
saya memiliki cukup uang, saya akan menonton film Man of Steel." Keputusan-
keputusan ini menunjukkan adanya syarat atau kondisi yang harus terpenuhi agar
suatu tindakan dilakukan. Konsep yang sama juga digunakan dalam
pemrograman. Pemilihan kondisi memungkinkan sebuah program menjalankan
perintah berdasarkan keadaan yang terjadi. Jika suatu kondisi bernilai True
(benar), maka perintah dalam kondisi tersebut akan dijalankan. Namun, jika
bernilai False (salah), program akan memeriksa kondisi lain atau langsung
melanjutkan ke bagian kode berikutnya tanpa memperhitungkan kondisi tersebut.
Python menyediakan beberapa kata kunci untuk membuat pemilihan kondisi,
yaitu if, elif, dan else. Berbeda dengan beberapa bahasa pemrograman yang lain.
1.1.1 Penggunaan If`
Pernyataan if dalam Python digunakan untuk mengevaluasi suatu kondisi.
Jika kondisi bernilai True, maka blok kode di dalamnya akan dieksekusi. Jika
kondisi False, blok tersebut dilewati.
1.1.2 Penggunaan Else pada If
Keyword else digunakan sebagai bagian dari pernyataan if untuk menangani
kondisi yang tidak memenuhi syarat pada if. Jika kondisi dalam if bernilai False,
maka kode di dalam else akan dijalankan. Penting untuk diingat bahwa else
hanya bisa digunakan jika ada if atau elif sebelumnya. Tanpa keduanya, else
tidak dapat berdiri sendiri dan akan menyebabkan error. Dengan adanya else,
program dapat menentukan apa yang harus dilakukan jika kondisi utama tidak
terpenuhi, sehingga alur logika menjadi lebih lengkap dan jelas.
1.1.3 Penggunaan Else pada Nested If
Dalam pemrograman Python, terdapat konsep nested if atau if bersarang,
yaitu ketika sebuah pernyataan if berada di dalam pernyataan if lainnya. Hal ini
berguna untuk menangani kondisi yang memiliki sub-kondisi lebih lanjut.
Misalnya, jika seseorang memiliki uang, ia bisa pergi ke taman bermain. Namun,
jika jumlah uangnya hanya Rp10.000, ia hanya bisa naik komedi putar. Jika
uangnya Rp20.000, ia bisa naik komedi putar dan bom bom car. Dalam Python,
untuk membuat if bersarang, pernyataan if yang ada di dalam if lainnya harus
memiliki indentasi lebih dalam. Dengan cara ini, program dapat menjalankan
logika yang lebih kompleks sesuai dengan kondisi yang diberikan. Kita juga bisa
membuat if bersarang hingga beberapa tingkat, tergantung pada kebutuhan
program.
1.1.4 Penggunaan Elif pada If
Pada dasarnya, perbedaan antara penggunaan beberapa blok if terpisah dan
penggunaan elif terletak pada cara kondisi diperiksa dan dieksekusi dalam
program. Ketika menggunakan beberapa blok if terpisah, setiap blok if
dieksekusi secara independen satu sama lain. Python akan memeriksa setiap
kondisi if yang ada, dan jika sebuah kondisi benar, Python akan mengeksekusi
blok kode yang terkait dengan kondisi tersebut. Hal ini memungkinkan beberapa
blok if untuk dieksekusi secara bersamaan jika kondisinya memenuhi. Karena
tidak ada hubungan langsung antar blok if, Python akan memeriksa dan
mengeksekusi masing-masing blok secara terpisah tanpa menghentikan
pemeriksaan setelah satu kondisi terpenuhi. Sementara itu, penggunaan elif
memungkinkan pembuatan struktur kondisional yang lebih terorganisir dan
efisien. Dengan menggunakan elif, kita membuat satu rangkaian kondisi yang
saling bergantung. Jika kondisi pada blok if pertama benar, maka blok tersebut
akan dieksekusi dan pemeriksaan kondisi berikutnya akan dihentikan. Jika
kondisi pertama tidak terpenuhi, Python akan melanjutkan ke kondisi elif
berikutnya dan seterusnya. Hanya satu blok yang akan dieksekusi, yaitu blok
pertama yang memenuhi kondisinya. Ini berarti program hanya memeriksa
kondisi satu kali dan mengeksekusi satu blok saja, yang menjadikan alur
eksekusi lebih jelas dan menghindari pemeriksaan kondisi yang tidak perlu.
Secara singkat, penggunaan if terpisah memungkinkan setiap kondisi dievaluasi
secara independen, sementara elif menyusun kondisi-kondisi yang saling
eksklusif, di mana hanya satu kondisi yang akan dieksekusi, tergantung pada
urutan dan ketepatan kondisi yang pertama kali terpenuhi.
1.2 Percabangan try except
Exception di Python adalah cara untuk menangani error yang terjadi dalam
program, sehingga program tidak langsung berhenti ketika terjadi kesalahan.
Dengan adanya exception, baris kode setelah error tetap bisa dijalankan, sehingga
mempermudah proses debugging. Lalu, apa bedanya dengan menggunakan
pernyataan kondisional seperti if untuk mencegah error? Jika menggunakan if,
Anda harus mencari cara sendiri untuk mendeteksi error, misalnya saat membuka
file, Anda perlu mengecek apakah file tersebut ada atau tidak.Program akan
langsung berhenti jika terjadi error, berbeda dengan exception yang
memungkinkan program tetap berjalan. Dengan exception, Python secara otomatis
menangkap error dan menangani sesuai dengan cara yang Anda tentukan,
sehingga program bisa tetap melanjutkan eksekusi. Berikut adalah beberapa
standard error yangt terdapat di Python:
Tabel 1.1.1
1.3 Menerima Data dengan Function
Selain menghasilkan output, sebuah program juga membutuhkan fitur untuk
menerima input dari pengguna. Fitur ini memungkinkan interaksi antara pengguna
dan program, sehingga program dapat bekerja sesuai dengan data yang
dimasukkan.
1.3.1 Raw_Input
Fungsi raw_input digunakan untuk menerima input dari pengguna dan secara
otomatis mengonversinya menjadi string. Artinya, apa pun yang dimasukkan oleh
pengguna, termasuk angka, akan dianggap sebagai teks. Misalnya, jika pengguna
mengetik "Belajar Python", maka data tersebut akan disimpan sebagai string utuh.
Fungsi raw_input juga memiliki satu parameter opsional yang bisa digunakan
untuk menampilkan pertanyaan atau instruksi saat meminta input dari pengguna.
Namun, jika ingin memasukkan angka, perlu diingat bahwa angka tersebut tetap
akan dianggap sebagai string. Oleh karena itu, jika angka yang dimasukkan ingin
digunakan dalam operasi matematika, kita harus mengonversinya terlebih dahulu
menggunakan fungsi int, float, long atau fungsi konversi angka lainnya sesuai
dengan kebutuhan.
1.3.2 Input
Fungsi input digunakan untuk menerima input dari pengguna sesuai dengan
tipe data yang dimasukkan. Berbeda dengan raw_input, yang selalu mengonversi
input menjadi string, fungsi input langsung mengenali tipe data yang dimasukkan
oleh pengguna. Saat menggunakan raw_input, pengguna tidak perlu mengikuti
aturan penulisan khusus untuk tipe data tertentu, karena semua input akan
dianggap sebagai string. Namun, dalam input, pengguna harus memasukkan data
sesuai dengan aturan penulisan tipe data yang benar. Misalnya, jika ingin
memasukkan angka, pengguna harus mengetikkan angka tanpa tanda kutip,
sedangkan untuk teks (string), harus menggunakan tanda kutip. Berikut adalah
beberapa contoh aturan penulisan yang harus diperhatikan saat menggunakan
input untuk menerima data dengan tipe tertentu.
CONTOH:
Tulislah program untuk menghitung harga barang yang mengikuti aturan berikut.
Jika jumlah barang yang dibeli <100 buah, maka harga per barang adalah
Rp10.000
Jika jumlah barang yang dibeli lebih besar dari atau sama dengan 100 buah
dan kurang dari 150, maka harga per barang adalah Rp9.500
Jika jumlah barang yang dibeli lebih dari atau sama dengan 150 buah, maka
harga per barang adalah Rp9.000
Penyelesaian soal tersebut:
- Masukkan jumlah barang yang dibeli.
- Jika jumlah barang kurang dari 100 maka kondisi pertama (if) yang akan
dijalankan, tulis ‘Harga barang tersebut adalah Rp10.000’.
- Jika jumlah barang lebih dari atau sama dengan 100 dan kurang dari 150
maka kondisi kedua (elif) yang akan dijalankan, tulis ‘Harga barang
tersebut adalah Rp9.500’.
- Jika jumlah barang yang dimasukkan tidak termasuk ke dalam kondisi
pertama (if) dan kedua (elif) maka kondisi ketiga (else) yang akan
dijalankan, tulis ‘Harga barang tersebut adalah Rp9.000
DAFTAR PUSTAKA
Septian, R. F. (2013). Belajar Pemrograman Python Dasar (Vol. 1). (A. Priyanto,
Ed.) Bandung, Jawa Barat, Indonesia: POSS.