0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan71 halaman

Modul Prak Mikrokontroler 2023

Dokumen ini adalah petunjuk praktikum untuk Mikrokontroler yang mencakup berbagai modul, mulai dari pengantar pemrograman hingga penggunaan perangkat seperti LCD, sensor, dan motor. Terdapat penjelasan tentang tujuan percobaan, teori dasar, alat dan bahan yang diperlukan, serta contoh program untuk setiap modul. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan modul di masa depan.

Diunggah oleh

Gm Mobilelegend
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan71 halaman

Modul Prak Mikrokontroler 2023

Dokumen ini adalah petunjuk praktikum untuk Mikrokontroler yang mencakup berbagai modul, mulai dari pengantar pemrograman hingga penggunaan perangkat seperti LCD, sensor, dan motor. Terdapat penjelasan tentang tujuan percobaan, teori dasar, alat dan bahan yang diperlukan, serta contoh program untuk setiap modul. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan modul di masa depan.

Diunggah oleh

Gm Mobilelegend
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 71

PETUNJUK PRAKTIKUM

MIKROKONTROLER

Menara PLN, JL. Lingkar Luar Barat,

Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat

11750 Telp. 021-5440342, 5440344 / FAX, 021-5440343

Website : www.itpln.ac.id
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat kepada
hamba-Nya untuk dapat menyelesaikan Modul Praktikum Mikrokontroler ini dengan penuh
semangat. Semoga modul ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada praktikan, dan
semoga praktikan bisa memahami tentang isi dari modul yang kami rancang ini. kami meminta
maaf yang sebesar - besarnya apabila ada beberapa kekurangan, kesalahan penulisan, serta
penyampaian pada modul ini yang kurang baik bagi para praktikan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa modul ini masih belum dapat memenuhi seluruh harapan, sehingga beberapa
perbaikan dan penyempurnaan masih diperlukan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran untuk menjadikan modul ini lebih baik lagi di masa depan. Atas perhatian sekalian, kami
mengucapkan terima kasih.

Instruktur Lab Kepala Lab

Meyhart Torsna Bangkit Sitorus, S.T, M.Eng Ir. Tasdik Darmana, M.T

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 1


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
STRUKTUR LABORATORIUM

Kepala Laboratorium : Ir. Tasdik Darmana, M.T

Instruktur Laboratorium : Meyhart Torsna Bangkit Sitorus, S.T, M.Eng

Asisten Laboratorium :

1. Nova Elika Simbolon


2. Eliezer Nicel Budianto
3. Joko Setyawan
4. Muhammad Restu Fauzan
5. M. Fathan Ramayani
6. Safina Maulida Fitriani

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 2


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................. 1

STRUKTUR LABORATORIUM ........................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................... 3

MODUL I PENGANTAR PEMROGRAMAN MIKROKONTROLLER (C++) ................................................... 4

MODUL II GENERAL PORT INPUT OUTPUT................................................................................................ 10

MODUL III LCD (LIQUID CRYSTAL DISPLAY) ............................................................................................ 17

MODUL IV PUSH BUTTON DAN RELAY ....................................................................................................... 21

MODUL V SENSOR ULTRASONIK .................................................................................................................. 24

MODUL VI KEYPAD 4X4 .................................................................................................................................. 28

MODUL VII RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) ...................................................................... 32

MODUL VIII MOTOR STEPPER........................................................................................................................ 35

SUB MODUL VIII MOTOR SERVO .................................................................................................................. 39

MODUL IX ESP32, DHT 11, DAN PENGENALAN BLYNK ........................................................................... 42

MODUL X IOT CONTROLLING DENGAN ESP32 DAN BLYNK .................................................................. 63

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 3


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
MODUL I
PENGANTAR PEMROGRAMAN MIKROKONTROLLER (C++)

A. Tujuan Percobaan :
1. Memahami penggunaan C++ dalam Pemrograman Mikrokontroller
2. Memahami penggunaan arduino IDE

B. Dasar Teori
Sebelum kita mengenal jauh tentang mikrokontroller (arduino) kita harus berkenalan denganaplikasi
Arduino IDE yaitu sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengirim kode program ke
mikrokontrollernya. Berikut cara instalasi arduino IDE di windows:
1. Pastikan praktikan sudah mengunduh aplikasi Arduino IDE sesuai dengan sistem operasi
komputer, klik link beriku untuk mengunduh aplikasi.
Arduino IDE
Untuk library yang akan digunakan selama praktikum, terdapat pada link berikut :
https://bit.ly/LibraryArduinoPrakMikon
2. Ekstrak file yang diunduh sebelumnya lalu klik file yang bertipe aplikasi seperti berikut.
Atau klik file arduino IDE yang diakhiri “.exe”.
3. Klik “I agree” lalu pilih aplikasi dapat tersedia di pengaturan yang diinginkan.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 4


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
4. Beri akses administrator dengan klik “yes”.
5. Lalu pilih destinasi folder Arduino IDE untuk disimpan. Lalu klik “install”.

6. Aplikasi siap digunakan.


Berikut langkah langkah untuk mengombinasikan aplikasi arduino Ide dengan ESP 8266 +
Blynk.
1. Buka preferences pada menu arduino IDE pada bagian file.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 5


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
2. Lalu salin URL berikut
http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json. Lalu tempel seperti
berikut.

3. Lalu ke tool>board>board manager. Lalu download esp8266 by ESP8266 Community.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 6


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
4. Pasang library blink sebagai berikut.

5. Blynk siap digunakan.


Untuk dapat menggunakan Mikrokontroller yang ingin kita gunakan kita perlu
menggunakan bahasa pemrograman yang mendukung mikrokontroller yang kita pakai.
Karena kita memakai Mikrokontroller Arduino kita dapat menggunakan aplikasi arduino Ide
untuk dapatmengrimkan pemrograman ke arduino. Kita akan belajar bagaimana percabangan
dan perulangan pada pemrograman arduino dan beberapa fungsi fungsi yang penting pada
pemrograman arduinoberikut beberapa dasar pemrograman yaitu:
Fungsi digital I/O (input dan output) : fungsi yang digunakan untuk mengirim atau
menerima sinyal digital yaitu 1 atau 0 (high atau low). Contoh sintaxnya :

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 7


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
digitalWrite(pin,kondisi) dan digitalRead(pin).

Fungsi analog I/O (input dan output) : fungsi yang digunakan untuk mengirim atau
menerima sinyal analog. Contoh sintaxnya : analogWrite(pin , nilai) dan analogRead(pin).

Fungsi tone() : fungsi yang digunakan untuk menghasilkan sinyal kotak dengan frekuensi
tertentu. Biasanya fungsi ini diterapkan pada koomponen yang menghasilkan bunyi seperti
buzzer. Contoh sintaxnya : tone(pin, frekuensi, durasi).

Fungsi delay() : fungsi yang digunakan untuk menjeda program yang berjalan dengan jeda
waktutertentu. Contoh sintaxnya : delay(nilai).

Fungsi perulangan : fungsi yang dapat mengulang pernyataan-pernyataan yang ada di dalam
cakupannya. Salah satu contoh sintaxnya :

For (nilai awal;batas


nilai;penambahan/pengurangan){Pernyataan yang
diulang.
}
Fungsi percabangan : fungsi yang dapat dijalankan ketika kondisinya terpenuhi. Salah satu
contoh sintaxnya :
If
(kondisi
){
Pernyat
aan.
}

C. Alat dan Bahan :


1. Arduino IDE

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 8


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
D. Program Percobaan :
Program Percobaan :
int a=5;
void setup(){
pinMode(3,OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}

void loop(){
for (int b=0;b<a;b++){
digitalWrite(3,HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(3,LOW);
delay(1000);
Serial.println(b);
if(b==3){
Serial.println("diulang");
break;
}

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 9


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
MODUL II
GENERAL PORT INPUT OUTPUT

A. Tujuan Percobaan :
1. Memahami konsep dasar Input, Proses, dan Output.
2. Merangkai rangkaian LED dan Potensiometer dengan menggunakan Arduino
sebagaiMikrokontroler.
3. Memahami cara kerja rangkaian dan Source Code LED dan Potensiometer.

B. Teori Modul
Arduino IDE adalah software yang digunakan untuk membuat sketch pemrogaman atau dengan
kata lain arduino IDE sebagai media untuk pemrogaman pada board yang ingin diprogram.
Arduino IDE ini berguna untuk mengedit, membuat, meng-upload ke board yang ditentukan, dan
meng-coding program tertentu. Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrogaman JAVA, yang
dilengkapi dengan library C/C++(wiring), yang membuat operasi input/output lebih mudah.
Struktur dasar program Arduino setidak nya terdiri dari 3 Bagian, ini sudah di bahas juga secara
singkat di link belajar arduino ini, tiga bagian ini adalah sebagai berikut,
1) Global Variable
Apabila di dalam kode program membutuhkan sebuah variabel yang dapat dikenali oleh
semua lingkungan dalam program yang kita buat, maka variabel tersebut harus dideklarasikan
sebagai variabel yang bersifat global.
Dalam bahasa C++ sendiri kita telah mengetahui bahwa struktur program dalam bahasa
C++ selalu ada fungsi utama dengan nama main() . Apabila kita mendeklarasikan sebuah
variabel diluar fungsi main() / fungsi lain / prosedur lain, maka dengan sendirinya compiler
akan menganggap variabel tersebut sebagai variabel global.
Berbeda dengan variabel global, variabel lokal adalah variabel yang hanya dikenali oleh
sebuah fungsi / prosedur saja (hanya dikenali pada fungsi / prosedur tempat variabel tersebut
dideklarasikan). Hal tersebut karena proses deklarasi variabel lokal dilakukan di dalam
lingkup fungsi yang dimaksud.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 10


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Perbaikilah program error berikut !

2) Setup
Unit Register
Void setup pada program Arduino adalah sebuah tempat atau fungsi untuk men deklarasi
fungsi fungsi mikrokontroller pada Arduino. Chip mikrokontroller nya memiliki register yang
mem fungsikan apakah PIN di gunakan sebagai input, atau sebagai output, apakah di gunakan
komunikasi Serial, dan lain lain.
Sebagai Contoh, jika di Arduino kita cukup menggunakan perintah di bawah ini untuk setting
pin apakah sebagain input atau output

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 11


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
pin 2 akan di gunakan sebagai sebagaioutput,kemudian pin 3 akan di gunakan sebagai input.
Void setup ini sifat nya hanya di akses sekali saja. Dia tidak akan di akses ber ulang ulang.
Jika power on, maka dia di akses. Karena sifat nya yang di akses sekali saja, maka bisa kita
gunakan untuk keperluan tertentu.
Ini bisa dijelasin langsung tapi kalo mau di taruh teori ya boleh
3) Loop
Sesuai dengan namanya, Loop, berputar tanpa henti. looping forever, sebuah program akan di
akses terus menerus, sebuah siklus tanpa akhir. Nah ini penting, karena memang nanti nya
kita ingin system ini berjalan tiada henti, hari, minggu, bulan, bahkan puluhan tahun bekerja
tanpa henti.
Untuk itu ada fungsi loop. Semua program yang akan di olah bekerja secara terus menerus
akan di olah di fungsi loop. Program akan di jalankan dari atas sampai ke bawah, kemudian
kembali lagi ke atas. hal ini terjadi dalam Kondisi normal.

C. Alat dan Bahan :

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 12


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
1. Arduino Uno
2. Bread Board
3. LED
4. Potensiometer
5. Kabel Jumper

D. Rangkaian Percobaan
1.) Rangkaian Percobaan Output

2.) Rangkaian Percobaan Input

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 13


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
E. Program Percobaan

1.) Program Percobaan Output

int led1 = 13;

void setup(){

pinMode(led1, OUTPUT);

void loop(){

digitalWrite(led1, HIGH);

delay(500);

digitalWrite(led1, LOW);

delay(500);

2.) Program Percobaan Input

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 14


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
int pot = A0;

int led = 13;

void setup(){

pinMode(led, OUTPUT);

Serial.begin(9600);

void loop(){

int angka = analogRead (A0);

if (angka > 500){

digitalWrite(13, HIGH);

}
else{

digitalWrite(13,LOW);

Serial.println(angka);

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 15


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
MODUL III
LCD (LIQUID CRYSTAL DISPLAY)

A. Tujuan Percobaan :
1. Merangkai rangkaian LCD dengan Arduino sebagai Mikrokontroler.
2. Memahami cara kerja rangkaian dan Source Code LCD.

B. Teori Modul
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. LCD (Liquid Crystal Display) bisa menampilkan suatu
gambar/karakter dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu
buah kristal cair sebagai titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun Kristal cair ini
tidak memancarkan cahaya sendiri. LCD 16x2 dapat menampilkan sebanyak 32 karakter yang
terdiri dari 2 baris dan tiap baris dapat menampilkan 16 karakter.
Pada LCD 16×2 pada umumnya menggunakan 16 pin sebagai kontrolnya, tentunya akan
sangat boros apabila menggunakan 16 pin tersebut. Karena itu, digunakan driver khusus sehingga
LCD dapat dikontrol dengan modul I2C atau Inter-Integrated Circuit. Dengan modul I2C, maka
LCD 16x2 hanya memerlukan dua pin untuk mengirimkan data dan dua pin untuk pemasok
tegangan. Sehingga hanya memerlukan empat pin yang perlu dihubungkan ke NodeMCU yaitu :
• GND : Terhubung ke ground
• VCC : Terhubung dengan 5V
• SDA : Sebagai I2C data dan terhubung ke pin D2
• SCL : Sebagai I2C data dan terhubung ke pin D1

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 16


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Modul I2C adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang
didesain khusus untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL
(Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan
pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan sebagai
Master dan Slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan
membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan membentuk sinyal Stop, dan
membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti yang dialamati master. Bentuk fisik dari I2C
ditunjukan pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.1 Bentuk Fisik I2C


C. Alat dan Bahan :
1. Arduino Uno
2. Bread Board
3. Kabel Jumper
4. LCD I2C 16x2

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 17


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
D. Rangkaian Percobaan

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 18


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
E. Program Percobaan :

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 20, 4);

void setup()

lcd.init();

lcd.backlight();

void loop()

lcd.clear();

lcd.print("Praktikum Mikon");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("Modul 2");

delay(5000);

lcd.clear();

lcd.print("Aku Suka");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("Belajar Mikon");

delay(5000);

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 19


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
MODUL IV
PUSH BUTTON DAN RELAY

A. Tujuan Percobaan :
1. Merangkai rangkaian Push Button dan Relay dengan Arduino sebagai Mikrokontroler.
2. Memahami cara kerja rangkaian dan Source Code Push Button dan Relay.

B. Dasar Teori
Push Button (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak
mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau
pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar
akan kembali pada kondisi normal. Sebagai Perangkat penghubung atau pemutus, push button
switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat
penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan
kondisi On dan Off (Hidup atau Mati).

Adapun cara kerja daripada PushButton diantaranya:

• NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka (aliran
arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan, kontak yang NO ini akan
menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO
digunakan sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 20


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
• NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya tertutup
(mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan, kontak NC ini akan
menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan
sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik
untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang
menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

C. Alat dan Bahan :


1. Arduino Uno
2. Bread Board
3. Push Button
4. Relay
5. Kabel Jumper

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 21


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
D. RangkaianPercbaan

E. Program Percobaan :

void setup()

pinMode(13, INPUT);

pinMode(3, OUTPUT);

Serial.begin(9600);

void loop(){

int pusshed = digitalRead(13);

Serial.println(pusshed);

if(pusshed == 0){

digitalWrite(3, HIGH);

}else{

digitalWrite(3, LOW);}

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 22


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
MODUL V
SENSOR ULTRASONIK

A. Tujuan Percobaan :
1. Merangkai rangkaian Sensor Ultrasonik dengan Arduino sebagai Mikrokontroler.
2. Memahami cara kerja rangkaian dan Source Code Sensor Ultrasonik.

B. Dasar Teori

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi)
menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan
suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda
dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan
gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).

Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000
Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar
oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumbalumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui zat padat,
cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas
bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh
tekstil dan busa.

Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut dengan
piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik
(umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum,
alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah
gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang
tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung
selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima. Kisaran jarak yang
dapat diukur sekitar 2-450 cm.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 23


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim,
penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda
dari 2cm - 4m dengan akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin
Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari
sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.

C. Alat dan Bahan :


1. Arduino Uno
2. Bread Board
3. Sensor Ultrasonik
4. LED
5. Resistor
6. Kabel Jumper

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 24


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
D. Rangkaian Percobaan

E. Program Percobaan :

#define trigPin 3

#define echoPin 2

#define led 13

void setup()

Serial.begin (9600);

pinMode(trigPin, OUTPUT);

pinMode(echoPin, INPUT);

pinMode(led, OUTPUT);

void loop()

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 25


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
{

long duration, distance;

digitalWrite(trigPin, LOW);

delayMicroseconds(2);

digitalWrite(trigPin, HIGH);

delayMicroseconds(10);

digitalWrite(trigPin, LOW);

duration = pulseIn(echoPin, HIGH);

distance = (duration/2) / 29.1;

if (distance < 4)

digitalWrite(led,HIGH);

}else{

digitalWrite(led,LOW);

if (distance >= 200 || distance <= 0)

Serial.println("Out of range");

}else{

Serial.print(distance);

Serial.println(" cm");

delay(500); }

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 26


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
MODUL VI
KEYPAD 4X4

A. Tujuan Percobaan :
1. Merangkai rangkaian Keypad dengan Arduino sebagai Mikrokontroler.
2. Memahami cara kerja dan Source Code Keypad.

B. Dasar Teori
Keypad merupakan antarmuka antara komunikasi perangkat elektronik dengan manusia
yang disebut dengan istilah HMI (Human Machine Interface). Keypad adalah kumpulan tombol
numerik atau alfanumerik dengan jumlah tombol yang terbatas. Keypad numerik hanya berisi
tombol karakter angka, dari 0 – 9, sedangkan keypad alfanumerik sama dengan keypad numeric
dengan ditambahi karakter alphabet A – D. Kedua tipe keypad ini dilengkapi dengan spesial
karakter ‘*’ dan ‘#’.

Keypad 4x4 adalah sebuah alat yang terdiri dari 16 saklar push button yang disusun secara
matriks 1,2,3,4,5,dan 6. Kontruksi matrix memiliki 4 baris dan 4 kolom yang keypad berupa push
buttom yang diletakkan setiap persilangan kolom dan barisnya. Rangkaian Matrix pada keypad
diatas terdiri dari 16 saklar push buttom dengan konfirgurasi 4 baris dan 4 kolom. 8 Line terdiri
dari 4 baris dan 4 kolom yang akan di hubungkan dengan port mikrokontroller 8 bit. Sisi baris
dan dari matrix keypad di tandai dengan Row1, Row2, Row3 dan Row 4. Pada sisi kolom ditandai
dengan nama Col1, Col2, Col3 dan Col4. Sisi input atau output dari matrix keypad 4x4 ini tidak
mengikat sehingga membuatnya dapat di konfirgurasi kolom sebagai input dan baris sebagai
output ataupun sebaliknya.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 27


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Secara sederhana prinsip kerja pada keypad 4x4 menggunakan metode scanning yang
berarti mendeteksi hubungan pin baris dan kolom saat tombol ditekan secara
berurutan,bergantian dan satu-persatu. Ketika tombol ditekan akan terjadinya hubungan antara
pin baris dan kolom pada tombol tersebut yang merespon. Arduino bekerja untuk membaca suatu
sinyal yang dihasilkan dari tombol yang telah ditekan yang akan dibaca sebagai input.

C. Alat dan Bahan :


1. Arduino Uno
2. Bread Board
3. Keypad 4x4
4. Kabel Jumper

D. Rangkaian Percobaan

E. Program Percobaan :

#include <Keypad.h>

#define ROWS 4

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 28


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
#define COLS 4

char keys [ROWS] [COLS]={

{'1', '2', '3', 'A'},

{'4', '5', '6', 'B'},

{'7', '8', '9', 'C'},

{'*', '0', '#', 'D'}

};

byte rowPins[ROWS]={10, 9, 8, 7};

byte colPins[COLS]={6, 5, 4, 3};

Keypad keypad = Keypad (makeKeymap(keys), rowPins, colPins, ROWS, COLS);

void setup()

Serial.begin(9600);

void loop(){

char tombol = keypad.getKey();

if(tombol){

Serial.println(tombol);

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 29


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
void setup()

Serial.begin(9600);

void loop(){

char tombol = keypad.getKey();

if(tombol){

Serial.println(tombol);

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 30


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
MODUL VII
RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

A. Tujuan Percobaan :
1. Merangkai rangkaian RFID dengan Arduino sebagai Mikrokontroler.
2. Memahami cara kerja rangkaian dan Source Code RFID.

B. Dasar Teori
RFID (Radio Frequency Identification) adalah sebuah metode identifikasi dengan
menggunakan sarana yang disebut label RFID untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah
produk dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi
informasi yang disimpan secara elektronik. Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena.
Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan
sumber tenaga untuk dapat berfungsi.

Sistem RFID memiliki sebuah antena yang berisi transceiver dan decoder yang membuat
dapat memancarkan sinyal kepada RFID tag sehingga dapat membaca dan menulis data. Pada
prinsipnya pada saat RFID tag melewati zona elektromagnetis membuat adanya sinyal aktivasi
yang akan dipancarkan oleh reader. Reader akan membaca atau men-decode data pada tag yang
selanjutnya akan diproses oleh computer.

C. Alat dan Bahan :


1. Arduino Uno
2. RFID MFRC522
3. Kabel Jumper

D. Rangkaian Percobaan

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 31


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
E. Program Percobaan :

#include<SPI.h>

#include<MFRC522.h>

const int pin_ss=10;

const int pin_rst=9;

const int pin_sp=8;

MFRC522 rfid (pin_ss, pin_rst);

void setup() {

Serial.begin (9600);

SPI.begin();

rfid.PCD_Init();

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 32


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
}

void loop() {

int adaKartu = rfid.PICC_IsNewCardPresent();

int bacaSerial = rfid.PICC_ReadCardSerial();

if(!adaKartu || !bacaSerial ){

return;

String id;

id=String(rfid.uid.uidByte[0])

+ String(rfid.uid.uidByte[1])

+ String(rfid.uid.uidByte[2])

+ String(rfid.uid.uidByte[3]);

Serial.print("ID Anda:");

Serial.println(id);

rfid.PICC_HaltA();

rfid.PCD_StopCrypto1();

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 33


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
MODUL VIII
MOTOR STEPPER

A. Tujuan Percobaan :
1. Merangkai rangkaian Motor Stepper dengan Arduino sebagai Mikrokontroler.
2. Memahami cara kerja rangkaian dan Source Code Motor Stepper.

B. Teori Modul
Motor Stepper adalah jenis motor yang putarannya berdasarkan langkah (step) diskrit. Input pada
motor stepper berasal dari pulsa-pulsa digital, berdeda dengan motor DC konvensional yang
bekerja berdasarkan komutasi pada komponen brush (sikat) nya.

Gambar di atas sebelah kiri adalah arah putaran rotor motor stepper dan sebalah kanan adalah
logic phase pada setiap step. contoh bentuk pulsa yang diberikan pada kumparan untuk
menggerakkan motor stepper pada arah sesuai dengan jarum jam (clockwise). Jika diperhatikan,
signal pulsa seolah – olah berjalan dari phase A ke phase B dan seterusnya. Sehingga bagian
rotor yang diibaratkan seperti magnet akan berputar karena tertarik oleh gaya magnet yang
dibangkitkan oleh setiap phase. Pemberian signal seperti di atas adalah metode full step, sehingga
untuk 1 putaran penuh dibutuhkan 4 kali step.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 34


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Pada beberapa kasus, setiap pergerakan putaran motor dapat diubah menjadi setengahnya,
sehingga untuk menghasilkan 1 putaran penuh diperlukan step dua kali lipat. Dengan kata lain,
yang semula hanya perlu 4 step, sekarang menjadi 8 step.

C. Alat dan Bahan :


1. Arduino Uno
2. Motor Stepper
3. Kabel Jumper

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 35


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
D. Rangkaian Percobaan

E. Program Percobaan :

#include <AccelStepper.h>

#define motorPin1 8

#define motorPin2 9

#define motorPin3 10

#define motorPin4 11

#define MotorInterfaceType 8

AccelStepper stepper = AccelStepper(MotorInterfaceType, motorPin4, motorPin2, motorPin3,

motorPin1);

int numStep = 4096;

bool flagDirect = 0;

void setup()

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 36


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
{

stepper.setMaxSpeed(700);

void loop()

if(flagDirect == 0) stepper.setSpeed(600);

else stepper.setSpeed(-600);

stepper.runSpeed();

if(stepper.currentPosition() == numStep || stepper.currentPosition() == - numStep)

delay(1000);

stepper.setCurrentPosition(0);

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 37


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
SUB MODUL VIII
MOTOR SERVO

A. Tujuan Percobaan :
1. Merangkai rangkaian Motor Servo dengan Arduino sebagai Mikrokontroler.
2. Memahami cara kerja rangkaian dan Source Code Motor Servo.

B. Teori Modul
Motor servo merupakan perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem
kontrol feedback loop tertutup (close loop), sehingga dapat memastikan dan menentukan posisi
sudut dari poros output motor. Daya yang dimiliki motor servo bervariasi, mulai beberapa watt
sampai ratusan watt. Motor servo digunakan untuk berbagai keperluan seperti sistem pelacakan,
peralatan mesin dan lain sebagainya. Motor servo dibagi menjadi dua, yaitu motor serco AC dan
DC.
• Komponen Motor Servo

C. Alat dan Bahan :


1. Arduino Uno
2. Motor Servo

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 38


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
3. Kabel Jumper

D. Rangkaian Percobaan

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 39


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
E. Program Percobaan :

#include <Servo.h>

Servo motor;

void setup (){

motor.attach(6);

void loop(){

motor.write(120);

delay(500);

motor.write(90);

delay(500);

motor.write(60);

delay(500);

motor.write(30);

delay(500);

exit (0);

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 40


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
MODUL IX
ESP32, DHT 11, DAN PENGENALAN BLYNK

A. Tujuan Percobaan :
1. Memahami penggunaan ESP32 dalam perancangan Mikrokontroller
2. Memahami penggunaan DHT 11 sebagai sensor dalam Mikrokontroller
3. Memahami penggunaan Blynk IoT Platform dalam perancangan IoT Monitoring

B. Dasar Teori
ESP32

ESP32 merupakan mikrokontroler yang dikembangkan oleh Espressif. Mikrokontroler ini didesain
berbasis IoT (Internet of Things) sehingga dilengkapi dengan periferal-periferal jaringan built-in
seperti Bluetooth dan Wi-Fi. Dewasa ini, penggunaan mikrokontroler ini sudah cukup masif
dilakukan dikarenakan tuntutan untuk menyesuaikan diri dengan revolusi industri 4.0. Tabel berikut
menunjukkan spesifikasi dari ESP32.

ESP32 ini merupakan penerus dari module ESP8266. Pada ESP32 terdapat inti CPU serta Wi-Fi
yang lebih cepat, GPIO yang lebih, dan mendukung Bluetooth 4.2 konsumsi daya yang rendah.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 41


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
GaMBAR Pinout ESP32

DHT 11

Sensor DHT11 merupakan serangkaian komponen sensor dan IC kontroler yang dikemas dalam satu
paket. Sensor ini ada yang memiliki 4 pin ada pula yang 3 pin. Tapi tidak menjadi masalah karena
dalam penerapannya tidak ada perbedaan. Didalam bodi sensor yang berwarna biru atau putih
terdapat sebuah Resistor dengan tipe NTC (Negative Temperature Coefficient).

Resistor jenis ini memiliki karakteristik dimana nilai resistansinya berbanding terbalik dengan
kenaikan suhu. Artinya, semakin tinggi suhu ruangan maka nilai resistansi NTC akan semakin kecil.
Sebaliknya nilai resistansi akan meningkat ketika suhu disekitar sensor menurun.

Selain itu didalamnya terdapat sebuah sensor kelembapan dengan karkteristik resistif terhadp
perubahan kadar air di udara. Data dari kedua sensor ini diolah didalam IC kontroler. IC kontroler
ini akan mengeluarkan output data dalam bentuk single wire bi-directional.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 42


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Pinout DHT11

Cara Kerja DHT11

Cara DHT11 mengukur kelembaban adalah dengan mendeteksi uap air dengan mengukur resistansi
listrik antara dua elektroda. Komponen pendeteksi kelembaban yang digunakan adalah berupa
substrat penahan kelembaban dengan elektroda.

Ketika uap air diserap oleh substrat, ion dilepaskan oleh substrat yang akan menyebabkan
peningkatan terhadap konduktivitas antar elektroda. Perubahan resistansi antara kedua elektroda
sebanding dengan kelembaban relatif. Kelembaban relatif yang lebih tinggi akan mengurangi
resistansi antara elektroda, sementara kelembaban relatif yang lebih rendah akan meningkatkan
resistansi antara elektroda.

Gambar 3 Lapisan dalam Sensor (engineersgarage.com)

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 43


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Cara DHT11 mengukur suhu adalah dengan menggunakan sensor termistor yang terpasang di
permukaan. Termistor sebenarnya adalah sebuah resistor variabel dengan resistansi yang berubah-
ubah terhadap perubahan suhu

Blynk

Gambar 6.4 Logo Blynk (laluahmad.com)

Blynk adalah suatu platform antarmuka yang ditujukan untuk dapat mengendalikan module
Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS D1, dan module yang sejenis dengan metode drag and
drop widget. BLYNK adalah platform untuk aplikasi OS Mobile (iOS dan Android) yang bertujuan
untuk kendali module Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS D1, dan module sejenisnya
melalui Internet.

Penggunaannya sangat mudah untuk mengatur semuanya dan dapat dikerjakan dalam waktu
kurang dari 5 menit. Blynk tidak terikat pada papan atau module tertentu. Dari platform aplikasi
inilah dapat mengontrol apapun dari jarak jauh, dimanapun kita berada dan waktu kapanpun. Dengan
catatan terhubung dengan internet dengan koneksi yang stabil dan inilah yang dinamakan dengan
sistem Internet of Things (IOT).

Cara Kerja Blynk

Blynk digunakan untuk merancang Internet of Things. Blynk mampu mengontrol Hardware dari
jarak jauh, selain itu Blynk juga dapat menampilkan data sensor , menyimpan data serta
memvisualisasikannya. Berikut merupakan 3 komponen dari aplikasi Blynk:

• Blynk App : Digunakan untuk membuat interface (antarmuka) untuk projek


menggunakan berbagai widget yang telah kami sediakan.
• Blynk Server : Bertanggung jawab atas semua proses komunikasi antara Smarthphone
dan Hardware.
• Blynk Libraries : Dapat mengkomunikasikan dengan server dan semua proses yang akan
datang dan proses yang akan keluar.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 44


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Gambar 5 Cara Kerja Blynk (blog.thaieasyelec.com)

Blynk Web dan Fitur-Fiturnya

a. Template
Template adalah seperangkat elemen dan konfigurasi, yang digunakan untuk menampilkan semua
Perangkat dari jenis tertentu. Template dibuat oleh Pengembang dan dapat dipublikasikan untuk
dapat diakses secara global.

Gambar 6 Membuat Template (blynk.io)

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 45


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
b. Device
Device dapat berupa perangkat keras berbasis MCU (misalnya NodeMCU, Arduino, Raspberry Pi,
dll), produk fisik jadi seperti Smart Air Conditioner, atau layanan virtual yang mengirimkan data ke
Blynk.Cloud menggunakan REST API. Setiap perangkat di platform Blynk memiliki AuthToken
atau pengenal unik yang dihasilkan oleh Blynk.Cloud. Kita dapat menemukannya di bagian device
info.

Gambar 6.7 AuthToken pada Device (blynk.io)

c. Web Dashboard
Kita perlu menyiapkan sebuah dashboard untuk bisa berinteraksi dengan perangkat kita dan
memvisualisasikan data darinya.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 46


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Gambar 8 Web Dashboard pada Blynk (blynk.io)

Setelah widget ditambahkan, dapat menerapkan tindakan berikut :

• Arrange : Seret widget ke area yang Anda inginkan sehingga Anda dapat membentuk
tampilan dasbor yang diinginkan
• Resize : Arahkan sudut kanan bawah widget hingga kursor berubah untuk mengubah ukuran
piktogram, tahan tombol kiri mouse sehingga Anda dapat mengubah ukuran dan/ataubentuk
widget
• Delete : Menghapus widget secara permanen. Arahkan widget dan arahkan ke kanan atas,
klik bin pictogram.
• Clone : Mengkloning widget yang dipilih (juga dapat diterapkan ke widget yang
dikonfigurasi). Arahkan kursor ke widget dan arahkan ke kanan atas, klik clone pictogram.
• Configure : Membuka jendela konfigurasi widget.
d. Datastream
Datastream digunakan untuk mengirim data dari perangkat ke platform blynk. Datastream inilah
yang bertanggung jawab untuk menyampaikan data dari mikrokontroller ke Blynk. 1 Datastream
hanya bisa mengirimkan 1 data, contohnya jika kita akan mengirimkan data suhu dan kelembaban
maka kita perlu membuat 2 datastream.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 47


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Gambar 9 Mengatur Virtual Pin Datastream (blynk.io)

e. Widget Web Dashboard


• Switch

Gambar 10 Widget Switch (blynk.io)

Widget Switch, digunakan untuk mengirim perintah dan melihat status biner perangkat, seperti daya
ON/OFF.

• Slider

Gambar 11 Widget Slider (blynk.io)

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 48


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Slider memungkinkan untuk melihat dan mengirim nilai ke Pin Virtual dari Perangkat yang dipilih
dalam rentang yang telah ditentukan.

Contoh penggunaan: volume, kecerahan, RPM, kontrol posisi tutup, dll.

Pindahkan tuas penggeser untuk menyetel nilai atau gunakan tombol kontrol halus + dan – untuk
menyetel nilai dengan lebih tepat.

• Switch

Gambar 12 Widget Gauge (blynk.io)

Cara visual yang bagus untuk menampilkan nilai numerik yang yang masuk, misalkan Suhu,
Tekanan, Volume, dll.

• Label

Gambar 13 Widget Label (blynk.io)

Label digunakan untuk menunjukkan nilai Pin Virtual misalkan panjang/jarak, massa, durasi,
volume, suhu dan tipe data lainnya termasuk string. Juga dapat menampilkan bilah level/kemajuan
(horizontal atau vertikal) dan/atau memiliki perubahan warna widget berdasarkan mendapatkan nilai
standar yang berbeda.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 49


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
C. Alat dan Bahan :
a. Arduino IDE
b. ESP32
c. DHT 11
d. Breadboard
e. Kabel Jumper
f. Koneksi Internet (Wi-Fi)
g. Website Blynk.io

D. Rangkaian Percobaan

Gambar 14 Rangkaian Percobaan ESP32 dan DHT 11

Keterangan :

• Hubungkan PIN VCC sensor pada PIN 5V ESP32


• Hubungkan PIN GND Sensor DHT pada PIN GND ESP32
• Hubungkan PIN Data Sensor pada PIN D2 ESP32

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 50


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
E. Langkah Percobaan :
Membuat Akun
a. Pertama masuk ke website https://blynk.io/ > Start Free > kemudian isikan alamat email
yang akan digunakan nantinya.

Gambar 15 Halaman Awal Blynk.io

b. Setelah mengisikan alamat email, blynk akan mengirimkan pesan konfirmasi ke email
yang sudah dimasukan.

Gambar 16 Halaman Permintaan Konfirmasi Email Blynk.io

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 51


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
c. Buka email yang sudah dikirimkan oleh blynk. Kemudian buat password untuk akun kita

d. Setelah kita membuat password, kita akan diminta untuk membuat username untuk akun
kita

e. Blynk sudah siap digunakan untuk membuat proyek Internet of Things

Membuat Template

1. Tekan tombol New Template untuk memulai konfigurasi pada template

Gambar 17 Halaman Templates Blynk.io

2. Pada template kita harus menambahkan widget yang memiliki fungsi untuk menampilkan data.
Pada praktikum ini kita akan menggunakan widget gauge. Tambahkan widget gauge pada
template.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 52


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Gambar 9.8 Konfigurasi Templates Blynk.io

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 53


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Membuat Datastream
1. Kembali ke Template. Kemudian klik Template tadi dan pilih Datastreams.

2. Klik Edit pada pojok kanan atas. Kemudian pilih New DataStream > Virtual Pin.

3. Pilih Datastream dan pilih Virtual Pin di drop menu.

Gambar 17 Halaman Datastreams Blynk.io

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 54


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
3. Konfigurasikan widget dan datasteam seperti keterangan dan gambar dibawah

Gambar 19 Konfigurasi Virtual Pin Datastream Widget Gauge

Keterangan konfigurasi widget gauge

• Suhu :
o PIN : V0
o Data Type : Integer
o Units : Celcius
o Min 0
o Max 500
• Kelembaban :
o PIN : V1
o Data Type : Integer
o Units : Percent(%)

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 55


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
o Min 0
o Max 100

4. Klik Create dan Save.


Hasil Template

Gambar 20 Monitoring Suhu dan Kelemababan dengan Web Dashboard Blynk

Untuk mengetahui apakah program sudah berhasil, buka search >> My Device Pilih device yang
digunakan. Buka Dashboard maka terdapat dua widget yang nilainya akan berubah seiring
pengukuran sensor.

Menghapus Template (TIDAK DIIKUTI SAAT PRAKTIKUM)


1. Buka template

2. Tekan Edit

3. Tekan Delete button

4. Dialog konfigurasi akan tertampil

5. Tuliskan IN DELETE (Capslock) pada tempat konfirmasi

6. Tekan checkbox untuk mengkonfirmasi bahwa anda paham dengan ketentuan tersebut

7. Tekan DELETE

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 56


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Membuat Device
1. Masuk ke Template

2. Klik menu search pada menu kiri

3. Pilih My New Device > Klik New Device pada pojok kanan atas > Pilih From Template

Gambar 21 Proses Pembuatan Device dengan Template di Blynk

4. Pilih template yang sebelumnya telah dibuat lalu klik create

Gambar 22 Memilih Template untuk Membuat Device

5. Setelah itu klik device info, terdapat firmware configuration. Copy tiga coding pada firmware
configuration lalu paste pada coding program di Arduino IDE

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 57


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Gambar 23 Firmware Configuration untuk Device

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 58


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
F. Program Percobaan :

#define BLYNK_PRINT Serial

//template ID dan Device name dapat dilihat di Blynk Cloud bagian device

#define BLYNK_TEMPLATE_ID "TMPLLrW8z2Lh" //Ganti dengan Template ID yang


digunakan di Blynk

#define BLYNK_DEVICE_NAME "Monitoring Suhu" //Ganti dengan device name yang


digunakan di Blynk

#define BLYNK_AUTH_TOKEN "yNo5BlvARAfiJTWg9DlSmXANHtwsFYX8" //Ganti dengan


Auth token yang didapatkan dari Blynk

#include <ESP8266WiFi.h>

#include <BlynkSimpleEsp8266.h>

#include <DHT.h> //Library untuk DHT

char auth[] = BLYNK_AUTH_TOKEN ; //Auth Token

char ssid[] = "Nama WiFi/Hotspot"; //nama hotspot yang digunakan

char pass[] = "Password"; //password hotspot yang digunakan

#define DHTPIN D2 //deklarasi pin D3 untuk output dari DHT11

#define DHTTYPE DHT11 //Tipe DHT11

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

BlynkTimer timer;

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 59


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
//function untuk pengiriman sensor

void sendSensor()

float t = dht.readTemperature(); //pembacaan sensor

float h = dht.readHumidity();

//menampilkan temperature pada Serial monitor

Serial.print("% Temperature: ");

Serial.print(t);

Serial.println("C ");

Serial.print("% Kelembaban: ");

Serial.print(h);

Serial.println("% ");

Blynk.virtualWrite(V0, t); //mengirimkan data temperatur ke Virtual pin VO di Blynk Cloud

Blynk.virtualWrite(V1, h); //mengirimkan data kelemaban ke Virtual pin V1 di Blynk Cloud

void setup()

// Debug console

Serial.begin(115200); //serial monitor menggunakan bautrate 9600

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 60


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Blynk.begin(auth, ssid, pass); //memulai Blynk

dht.begin(); //mengaktifkan DHT11

timer.setInterval(1000L, sendSensor); //Mengaktifkan timer untuk pengiriman data 1000ms

void loop()

Blynk.run(); //menjalankan blynk

timer.run(); //menjalankan timer

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 61


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
MODUL X
IOT CONTROLLING DENGAN ESP32 DAN BLYNK

A. Tujuan Percobaan :

1. Memahami penggunaan ESP32 dalam perancangan Mikrokontroller

2. Memahami penggunaan Blynk IoT Platform dalam perancangan IoT Controlling

B. Dasar Teori

Internet of Things (IoT)

IoT dapat dianggap sebagai sistem dimana berbagai things terhubung sedemikian rupa sehingga
mereka dapat berinteraksi secara cerdas satu sama lain dan tentu juga dapat terhubung dengan
manusia. Namun, untuk lebih memahami definisi IoT, sejumlah organisasi standar dan badan
pengembangan yang terkait telah memberikan definisi mereka sendiri. Menurut Institute of
Electronic and Electric Engineering (IEEE):

"Internet of Things (IoT) adalah kerangka kerja di mana semua hal memiliki representasi dan
kehadiran di Internet. Lebih khusus lagi, IoT bertujuan untuk menawarkan aplikasi dan layanan baru
yang menjembatani dunia fisik dan virtual, di mana komunikasi Machine-to-Machine (M2M)
mewakili komunikasi dasar yang memungkinkan interaksi antara berbagai Things dan aplikasi di
Cloud.”

Karakter Dasar IoT

Mempertimbangkan semua perspektif sistem IoT modern, beberapa karakteristik umum dan vital
ditunjukkan pada dibawah ini.

Karakteristik IoT Deskripsi


Akuisisi, Banyaknya Sensor terdistribusi (smart things) mengumpulkan
Penyimpanan, data pengamatan lingkungan/entitas fisik dan mengarahkan ke
Penyaringan, dan Cloud untuk penyimpanan dan analitik dengan tujuan akhir untuk
Analisis Data Sensor meningkatkan alur kerja bisnis.

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 62


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Konektivitas IoT membuka kemungkinan interkonektivitas hal-hal Fisik dan
Virtual dengan bantuan Internet dan infrastruktur komunikasi
global (dibangun menggunakan teknologi kabel dan nirkabel)
Perangkat Interoperabilitas beberapa perangkat (berdasarkan platform
Heterogenitas dan perangkat keras dan jaringan yang berbeda) dengan pengolah
Kecerdasan kecerdasan buatan pada tingkat perangkat keras/perangkat lunak
yang mendukung interaksi cerdas
Skalabilitas Banyaknya konektivitas perangkat IoT menggeser interaksi
manusia ke interaksi perangkat
Keamanan Paradigma keamanan perlu diimplementasikan di tingkat
jaringan serta tingkat perangkat akhir untuk memastikan
keamanan data dan privasi

Arsitektur IoT

Pada dunia Internet, komunikasi didasarkan pada lapisan protokol TCP/IP. Demikian pula,
paradigma IoT adalah teknologi multilayer yang mendukung komunikasi dari miliaran smart things
yang dilengkapi dengan prosesor, sensor/aktuator, dan komunikator. Mempertimbangkan elemen
dasar IoT (seperti yang ditunjukkan pada Gambar diatas), IoT pada dasarnya menghubungkan
berbagai perangkat keras ke sejumlah besar domain aplikasi.

Gambar 1 Arsitektur IoT 3 Layer (Indobot Academy)

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 63


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
• Perception Layer
Layer perception merupakan bagian terbawah pada arsitektur IoT yang bertanggung jawab atas
pengumpulan berbagai jenis informasi melalui sensor fisik atau komponen smart things (yaitu RFID,
sensor, objek dengan tag atau sensor RFID, dll). Selain itu, layer perception mentransmisikan
informasi yang diproses ke layer network yang ada di atasnya melalui antarmuka tertentu. Tantangan
utama pada layer perception terkait dengan pengenalan dan persepsi dari lingkungan adalah
penggunaan teknologi dengan daya yang rendah dan skala nano.

• Network Layer
Layer tengah dalam arsitektur IoT tiga layer adalah layer network atau jaringan (juga dikenal sebagai
transmisi). Layer jaringan menerima informasi yang diproses dari layer perception dan meneruskan
data yang diterima ke antarmuka aplikasi yang jaraknya jauh dengan menggunakan jaringan
terintegrasi, Internet, dan teknologi komunikasilainnya. Sejumlah teknologi komunikasi (yaitu
Wireless Local Area Networks (WLAN), Wi-Fi, LTE, Bluetooth Low Energy [BLE], Bluetooth,
3G/4G/5G, dll) terintegrasi dengan gateway IoT yang menangani tipe data yang heterogen ke atau
dari berbagai things ke aplikasi dan sebaliknya. Selain operasi jaringan, layer jaringan dalam
beberapa kasus ditingkatkan untuk melakukan operasi informasi di dalam Cloud.

• Application Layer
Layer aplikasi di bagian paling atas dari arsitektur IoT tiga layer dan bertanggung jawab atas
penyediaan layanan yang diminta oleh pengguna, misal hasil pembacaan suhu, kelembaban, tekanan
udara, pengukuran intensitas cahaya, dll. Selain layanan yang diminta pengguna, layer aplikasi
menyediakan layanan data (yaitu data warehousing, penyimpanan big data, penambangan data, dll)
untuk melakukan data semantik analisis. Smart health, intelligent transport system, smart building,
smart industry, dan smart city adalah beberapa aplikasi dengan smart user interface pada layer
aplikasi.

Contoh arsitektur IoT 3 layer dapat berupa sistem rumah pintar yang menggunakan sensor untuk
mengumpulkan data tentang suhu, kelembapan, dan tingkat cahaya di sebuah ruangan. Data tersebut
kemudian ditransmisikan melalui jaringan nirkabel ke hub pusat, yang memproses data dan
mengirimkannya ke aplikasi seluler agar pemilik rumah dapat melihat dan mengontrolnya.

Smart Home System

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 64


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Sistem smart home atau sistem rumah pintar merupakan konsep dimana peralatan atau teknologi
di dalam rumah seperti kipas angin, televisi, lampu dan lainnya dapat dikontrol secara otomatis dari
jarak jauh atau dari mana saja melalui jaringan internet. Dengan adanya sistem ini, pemilik rumah
dapat melakukan monitoring dan juga kendali hanya dengan satu perangkat saja.

Dengan adanya sistem smart home, pemilik rumah dapat dengan mudah mengatur rumah dan
juga mengurangi pengeluaran biaya. Beberapa kelebihan yang bisa dirasakan adalah menikmati
kenyamanan tingkat tinggi, lebih efisien dalam melakukan aktivitas, hemat energi, dan
mempermudah dalam mengatur perlengkapan rumah tangga yang berteknologi tinggi.

C. Alat dan Bahan :


1. Arduino IDE
2. ESP32
3. LED
4. Buzzer
5. Resistor
6. Breadboard
7. Kabel Jumper
8. Koneksi Internet (Wi-Fi)
9. Website Blynk.io

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 65


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
D. Rangkaian Percobaan

E. Langkah Percobaan :
Konfigurasi Blynk Desktop
1. Pertama kita akan membuat template baru dengan klik menu Template > New Template >
Kemudian isikan sesuai dengan gambar berikut ini.

Gambar 3 Membuat Template Baru


2. Berikutnya kita akan membuat Web Dashboard, Web Dashboard ini merupakan tampilan
antarmuka pada proyek kendali kita. Buat Datastream baru dengan klik ikon pengaturan yang ada

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 66


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
pada bagian switch.Dan konfigurasikan datasream seperti keterangan yang diberikan dibawah.
Keterangan konfigurasi DatastreamVirtual Pin :

• LED => Virtual Pin : V0, Data Type : Interger


• Buzzer => Virtual Pin : V1, Data Type : Interger

3. Lakukan konfigurasi seperti berikut ini, kemudian klik create lalu save.

4. Letakkan dan susun tombol switch pada template sesuai illustrasi berikut

Gambar 4 Menyusun Template Controlling IoT

Membuat Device

Sekarang kita akan membuat Device, kita save terlebih dahulu template yang sudah kita buat.
1. Masuk ke Template

2. Klik menu search pada menu kiri

3. Pilih My New Device > Klik New Device pada pojok kanan atas > Pilih From Template

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 67


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Gambar 21 Proses Pembuatan Device dengan Template di Blynk

4. Pilih template yang sebelumnya telah dibuat lalu klik create

Gambar 22 Memilih Template untuk Membuat Device

5. Setelah itu klik device info, terdapat firmware configuration. Copy tiga coding pada firmware
configuration lalu paste pada coding program di Arduino IDE

Gambar 23 Firmware Configuration untuk Device

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 68


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
F. Program Percobaan :

#define BLYNK_TEMPLATE_ID "TMPLjZCALM59"


#define BLYNK_DEVICE_NAME "KENDALI RELAY 3"
#define BLYNK_AUTH_TOKEN "qFdE2VnnAflbg3J6uaGzq1qkNrrHRZSY"
#define BLYNK_PRINT Serial // inisialisasi komunikasi serial blynk
#include <ESP8266WiFi.h> // include library
#include <BlynkSimpleEsp8266.h> // include library
char auth[] = "qFdE2VnnAflbg3J6uaGzq1qkNrrHRZSY"; // masukan auth token yng didapatkan
dari
char ssid[] = "Hotspot"; //masukan nama hotspot/Wifi yang digunakan
char pass[] = "12345678"; //password WiFi
#define LED D7
#define buzzer D6

//pengiriman data untuk Virtual pin di blynk iot


BLYNK_WRITE(V0)
{
int pinValue = param.asInt();
digitalWrite(LED,pinValue);
}

BLYNK_WRITE(V1)
{
int pinValue1 = param.asInt();
digitalWrite(buzzer,pinValue1);
}

void setup()
{
// Debug console

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 69


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Serial.begin(9600);
pinMode(LED,OUTPUT);
pinMode(buzzer,OUTPUT);
Blynk.begin(auth, ssid, pass); //memulai Blynk
}
void loop()
{
Blynk.run();
}

SMART ELECTRONIC SYSTEM LABORATORY 70


PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROKONTROLER

Anda mungkin juga menyukai