Modul Bahasa Indonesia (TM3)
Modul Bahasa Indonesia (TM3)
MODUL PERKULIAHAN
(U002100009)
Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa Indonesia
TEKNIK ARSITEKTUR
03 DRS. H. SRI SATATA, M.M.
Ragam Bahasa
A. Pengertian Ragam Bahasa
Komunikasi dengan menggunakan bahasa selalu melibatkan dua pihak, yaitu
pembicara atau komunikator dan pendengar atau komunikan. Bahasa dapat
dikomunikasikan dengan dua cara, yakni secara lisan dan secara tulis. Dalam bahasa
lisan yang terlibat dalam kegiatan berbahasa adalah pembicara dan pendengar.
Sedangkan dalam bahasa tulis yang terlibat dalam kegiatan berbahasa adalah penulis
dan pembaca. Situasi dan kondisi dari dua pihak yang berbeda itulah yang
menimbulkan berbagai ragam bahasa. Berikut ini dikemukakan berbagai pengertian
ragam bahasa dari beberapa pendapat seperti berikut ini.
Menurut pendapat Kridalaksana, (1984:165) menyampaikan bahwa ragam
bahasa berdasarkan pemakaiannya dapat dibedakan menurut topik, hubungan
pelaku, dan medium pembicaraan. Jadi ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut
pemakaiannya, yang timbul menurut situasi dan fungsi yang memungkinkan adanya
variasi tersebut. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang
baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam
kalangan ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi,
atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasabaku
atau ragam bahasa resmi.
Sedangkan menurut Rahayu, (2009: 22) ragam bahasa dimungkinkan karena
adanya ragam wilayah pemakaian dan bermacam-macam penutur. Faktor sejarah
perkembangan masyarakat juga turut menimbulkan faktor sejumlah ragam bahasa.
Ragam bahasa yang beraneka ini, masih bahasa Indonesia karena ciri dan kaidah
tata bunyi, pembentukan kata, tata krama, umumnya sama.
Selanjutnya menurut Nasucha dkk, (2010:11) ragam bahasa menurut topik
pembicaraan mengacu pada pemakaian bahasa dalam bidang tertentu, seperti bidang
jurnalistik (persuratkabaran), kesusasteraan, dan pemerintahan. Ragam bahasa
menurut hubungan pelaku dalam pembicaraan atau gaya penuturan menunjuk pada
situasi formal atau informal. Medium pembicaraan atau cara pengungkapan dapat
berupa sarana atau cara pemakaian bahasa, misalnya bahasa lisan atau bahasa tulis.
Masing-masing ragam bahasa memiliki ciri-ciri tertentu sehingga ragam yang satu
berbeda dengan ragam yang lain.
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
DAFTAR PUSTAKA
Alek A dan H. Achmad H.P. (2010). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. (2009). Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akademika Pressindo.
Finoza, Lamuddin. (2010). Komposisi Bahasa Indonesia. Cet. Ke-XVIII. Jakarta: Diksi
Insan Mulia.
Hs, Widjono. (2012). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.
Kuntarto, Niknik M. 2007. Cermat dalam Barbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra
Wahana Media.
Nasucha, Yakub dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Yogyakarta: Media Perkasa.
Rahayu, Minto. (2009). Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah Pengembang
Kepribadian. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Satata, Sri; Dadi Waras Suhardjono, M. Rizki Sadikin. (2019). Bahasa Indonesia
untuk Perguruan Tinggi (Mata Kuliah Wajib Universitas). Jakarta: Mitra
Wacana Media.