0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan20 halaman

Skripsi BAB I - III

Dokumen ini membahas tentang pengaruh fitur mobile banking m-BCA dan myBCA terhadap minat pengguna dalam mendukung transaksi digital di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana fitur-fitur tersebut dapat mempengaruhi keputusan pengguna dan membandingkan minat pengguna antara kedua aplikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuisioner yang disebarkan kepada mahasiswa pengguna aktif di Kota Malang.

Diunggah oleh

kurniawan yoga
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan20 halaman

Skripsi BAB I - III

Dokumen ini membahas tentang pengaruh fitur mobile banking m-BCA dan myBCA terhadap minat pengguna dalam mendukung transaksi digital di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana fitur-fitur tersebut dapat mempengaruhi keputusan pengguna dan membandingkan minat pengguna antara kedua aplikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuisioner yang disebarkan kepada mahasiswa pengguna aktif di Kota Malang.

Diunggah oleh

kurniawan yoga
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bank di Indonesia selalu mengikuti perkembangan teknologi

yang cepat dan pesat di dunia, sehingga mempengaruhi pola hidup masyarakat,

mempengaruhi produk perbankan, dan mempengaruhi sistem layanan perbankan.

Perbankan merupakan sarana dalam menjalankan berbagai kegiatan transaksi

keuangan seperti pengelolaan keuangan, penagihan, investasi dan pembayaran

(Serafica, 2020).

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang diadopsi oleh

perbankan di Indonesia menyebabkan adanya suatu inovasi yang bertujuan untuk

memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara langsung.

Salah satunya adalah terjadinya perkembangan layanan setiap bank yang

menciptakan layanan transaksi perbankan dengan berbasis teknologi (electronic

transaction) dalam bentuk internet banking, sms banking dan mobile banking yang

dapat digunakan melalui smartphone nasabah.

Mobile banking merupakan salah satu inovasi yang dikeluarkan oleh

perbankan dengan tujuan agar nasabah dapat melakukan transaksi keuangan tanpa

ada batasan waktu, tanpa harus pergi ke kantor cabang bank, dan tanpa melakukan

transaksi melalui Automatic Teller Machine (ATM).

Bank Central Asia (BCA), sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia

menyediakan aplikasi mobile banking yang dirancang untuk memberikan

kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya. Maka dari itu, diperlukan sebuah

1
2

sistem yang dapat memenuhi seluruh hal yang dibutuhkan oleh nasabah secara

efektif dan efesien (Rusman, Febrian, Kholifah dan Taufik, 2024).

Untuk memenuhi kebutuhan nasabah, fitur yang terdapat dalam aplikasi

mobile banking menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Fitur adalah

perlengkapan untuk interaktivitas nasabah yang sangat penting karena menarik

perhatian para nasabah di dalam penyampaian jasa di mobile banking (Ainscough

dan Luckett, 1996).

Bank BCA menyediakan berbagai aplikasi seperti BCA mobile dan myBCA.

BCA mobile merupakan aplikasi dengan dua layanan utama, yaitu KlikBCA

individual dan m-BCA. Keunggulan dari BCA mobile meliputi tingkat keamanan

yang tinggi, fitur lengkap, dan fasilitas daftar transfer. Total ada tiga fitur di BCA

mobile, yaitu m-BCA, KlikBCA, dan Info BCA. Selain itu terdapat layanan lain

seperti pembukaan rekening baru, ganti kode akses dan Flazz. Berdasarkan ulasan

pengguna pada aplikasi m-BCA, ditemukan beberapa masalah yang dirasa

mengganggu kenyamanan pengguna seperti lampu indikator sinyal yang

menghambat pengguna, banyaknya langkah yang harus dilakukan, kurangnya fitur

“share” struk transaksi, dan tampilan yang membosankan. Sedangkan myBCA

adalah gabungan dari m-BCA dan KlikBCA yang berbasis Cash Recycling

Machine. MyBCA memungkinkan nasabah mengakses seluruh informasi rekening

BCA yang dimilikinya dengan menggunakan satu User ID. MyBCA memiliki tiga

fitur utama, yaitu administrasi, informasional, dan transaksional yang dapat

memenuhi kebutuhan nasabah. Pengguna lebih suka myBCA karena tampilannya

yang modern dan menarik, fitur biometric login, dan kecepatan aplikasi. Namun,

myBCA juga memiliki fitur terbatas dan proses registrasi yang sulit.
3

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa fitur pada mobile

banking dapat mempengaruhi minat pengguna dalam mendukung transaksi digital.

Penelitian ini akan mengkaji analisis fitur digital banking terhadap minat pengguna

dengan judul :

“Analisis Fitur Mobile Banking Pada m-BCA dan myBCA Terhadap Minat

Pengguna Untuk Mendukung Transaksi Digital”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diperoleh suatu rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah fitur aplikasi m-BCA dapat mempengaruhi minat pengguna untuk

mendukung transaksi digital.

2. Apakah fitur aplikasi myBCA dapat mempengaruhi minat pengguna untuk

mendukung transaksi digital.

3. Seberapa besar pengaruh fitur aplikasi m-BCA dan myBCA terhadap minat

pengguna untuk transaksi digital.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan pada penelitian ini adalah :

1. Mengetahui minat pengguna terhadap fitur aplikasi m-BCA.

2. Mengetahui minat pengguna terhadapt fitur aplikasi myBCA.

3. Mengetahui perbedaan tingkat minat pengguna aplikasi m-BCA dengan

myBCA.
4

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini membahas tentang fitur mobile banking pada m-BCA dan

myBCA terhadap minat pengguna untuk mendukung transaksi digital.

2. Dalam penelitian ini kuisioner yang didistribusikan menggunakan google form.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan dengan tujuan penelitian, peneliti mengharapkan penelitian ini

dapat menjadi manfaat bagi beberapa pihak adapun manfaat penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini bermanfaat guna meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi

peneliti selanjutnya tentang analisis fitur mobile banking pada m-BCA dan

myBCA terhadap minat pengguna untuk mendukung transaksi digital.

2. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi dalam memecahkan masalah

yang berkaitan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian sebelumnya.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah hasil dari penelitian yang pernah dilakukan oleh

para peneliti terdahulu dan berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan dan

menjadi acuan pada penelitian ini. Beberapa hasil penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan penelitian sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


Nama
No Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti
1. Hilmi Pengaruh Menggunakan Fitur memiliki
Firnanda, kemudahan fitur pendekatan pengaruh
Mirzam layanan terhadap kuantitatif signifikan terhadap
Arqy keputusan keputusan
Ahmadani pengguna Bank Variabel pengguna produk
(2025) BCA dengan independen: nasabah Bank
peran mediasi keputusan BCA. Hasil
kualitas pengguna analisis
pelayanan menunjukkan
Variabel bahwa nilai
Dependent: koefisien sebesar
kualitas pelayanan 0,390 dengan p-
dan kemudahan value < 0,05. Yang
fitur menandakan
hubungan positif
yang signifikan
2. Abizar Analisis faktor- Menggunakan Faktor
Ramadhan faktor yang pendekatan ketersediaan fitur
(2021) mempengaruhi kuantitatif berpengaruh
Minat signifikan terhadap
Masyarakat Variabel minat masyarakat
dalam independen: Minat dalam
menggunakan menggunakan
Mobile Banking Variabel mobile banking
(BCA Mobile) Dependent: BCA mobile
kemudahan, dengan nilai
keamanan, dan standardized
ketersediaan fitur coefficients betha
0,245. Hasil

5
6

penelitian
membuktikan
bahwa
ketersediaan fitur
dapat menarik
minat masyarakat
untuk
menggunakan
mobile banking
BCA mobile
3. Maysa Minat Menggunakan Hasil penelitian
Debora, penggunaan pendekatan menunjukkan
Euis aplikasi myBCA kuantitatif bahwa nilai
Widiawati dalam perspektif signifikansi adalah
(2023) model TAM Variabel 0.000, yang lebih
independen: Minat rendah dari tingkat
signifikansi 0.05.
Variabel ini
Dependent:presepsi mengindikasikan
kemudahan dan bahwa persepsi
presepsi kegunaan kemudahan dan
persepsi kegunaan
secara bersama-
sama berpengaruh
terhadap minat
penggunaan
aplikasi myBCA.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Fitur

Menurut (Rahmawati, 2016) fitur adalah salah satu dimensi produk. Dimensi

ini menyangkut karakteristik pelengkap, berisi kelengkapan fitur-fitur tambahan.

Selain tujuan utamanya, sebagian besar produk hadir dengan fitur tambahan dan

pelengkap.

Menurut (Ahmad dan Pambudi, 2014) bahwa fitur memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap minat nasabah. Hal ini terjadi karena fitur layanan merupakan

faktor utama bagi nasabah untuk memenuhi kebutuhan dalam melakukan transaksi

perbankan.
7

2.2.1.1 Indikator Fitur

Menurut (Poon, 2008) terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam

mengukur ketersediaan fitur, yaitu :

a. Kemudahan akses.

b. Keberagaman layanan transaksi.

c. Keberagaman fitur.

d. Inovasi produk.

2.2.2 Mobile Banking

Mobile banking adalah platform teknologi yang disampaikan oleh lembaga

keuangan atau bank yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan berbagai

transaksi keuangan, seperti cek saldo, transfer uang, melakukan transaksi, dan

membayar tagihan dari jarak jauh kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan

smartphone (Rabaa’i and ALMaati, 2021)

Mobile banking menawarkan beberapa jasa yang cukup menarik,

berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua yaitu :

1. Pull-based, merupakan jasa yang ditawarkan seperti transfer dana, pembayaran

tagihan (listrik, telepon, air, dan lain-lain), pembelian voucher, atau

perdagangan saham, selain itu juga mencakup permintaan informasi saldo dan

catatan transaksi.

2. Push-based, merupakan jasa yang ditawarkan berdasarkan persetujuan pihak

nasabah dan bank berupa notifikasi-notifikasi yang secara otomatis akan

langsung diterima smartphone nasabah apabila terjadi aktivitas pada rekening

yang bersangkutan, yakni notifikasi penarikan dalam jumlah minimum

tertentu, notifikasi saldo minimum, dan notifikasi pembayaran tagihan.


8

2.2.3 Minat

Menurut (Anik, 2019) minat dalam penggunaan suatu teknologi merujuk pada

kecenderungan individu untuk terus menggunakan teknologi tersebut. Tingkat

penggunaan teknologi oleh seseorang dapat tercermin melalui sikapnya terhadap

penggunaan teknologi, motivasinya untuk tetap menggunakannya, dan

keinginannya untuk mengajak orang lain menggunakan teknologi tersebut.

Minat pengguna mobile banking dikatakan berhasil jika jumlah penggunanya

semakin meningkat setiap waktu dan layanan pada mobile banking terus digunakan

oleh penggunanya. Dalam terjadinya minat ulang menggunakan mobile banking

dapat dilihat dari seberapa sering nasabah menggunakan fasilitas yang diberikan

oleh pihak bank dalam melakukan transaksi perbankan (Setyanto, 2011)

2.2.3.1 Indikator Minat

Menurut (Badaruddin & Risma, 2021) ada beberapa indikator dalam minat

yaitu :

a. Kepuasan setelah menggunakan.

b. Merekomendasikan penggunaan.

c. Keinginan menggunakan.

d. Akan tetap menggunakan di masa depan.

2.2.4 Transaksi Digital

Digital payment atau disebut sebagai pembayaran digital adalah jenis

pembayaran yang menggunakan media elektronik seperti sms banking, internet

banking, mobile banking dan dompet elektronik (e-wallet). Seluruh kegiatan

tersebut dapat dilakukan hanya dengan menggunakan perangkat elektronik atau


9

ponsel pintar (smarphone). Digital payment merupakan sebuah inovasi dari

perkembangan transaksi pembayaran dari masa ke masa (Saputra, 2019).

2.3 Kerangka Konsep Penelitian

Fitur merupakan alat persaingan untuk mengidentifikasikan produk

perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi pesaingnya. Menjadi produsen

pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah satu cara paling

efektif untuk bersaing (Ita Purnamasari, 2019). Dalam penelitian (Kartika

Anggraeni, 2017) menunjukkan bahwa fitur memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap minat penggunaan.

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian dan hasil penelitian yang dikembangkan oleh peneliti

terdahulu di atas, maka hipotesis penelitian yang diambil oleh penulis dari peneliti

sebelumnya, yaitu :

H0 : Tidak ada perbedaan signifikan antara fitur aplikasi pada m-BCA dan myBCA

terhadap minat pengguna untuk mendukung transaksi digital.

H1 : Adanya perbedaan signifikan antara fitur aplikasi pada m-BCA dan myBCA

terhadap minat pengguna untuk mendukung transaksi digital.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana kegiatan penelitian dilakukan.

Penentuan lokasi penelitian dimaksudkan untuk memperjelas lokasi yang menjadi

sasaran dalam penelitian. Sehingga subjek dari penelitian ini yaitu mahasiswa di

Kota Malang dan objek yang diteliti yaitu mahasiswa pengguna aktif aplikasi m-

BCA dan myBCA di Kota Malang pada bulan Maret sampai bulan April 2025.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut (Sugiyono, 2013) populasi merupakan wilayah cakupan tertentu

yang terdiri atas objek dan subjek yang memiliki karakteristik dan kualitas tertentu

sebagai sumber data penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah

mahasiswa di Kota Malang.

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sampel diambil karena penelitian tidak mungkin dilakukan

terhadap keseluruhan anggota populasi karena jumlah yang sangat banyak

(Sugiyono, 2013).

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan

sampel yang diambil berjumlah .. orang responden. Menurut (Sugiyono, 2024)

dalam penelitian kuantitatif, sampel sebagian dari jumlah dan karakteristik

populasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode non

10
11

probability sampling dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel berdasarkan pertimbangan aspek-aspek tertentu. Adapun ketentuan kriteria

adalah:

1. Mahasiswa yang terdaftar dan aktif di Kota Malang.

2. Mahasiswa pengguna aktif aplikasi m-BCA atau myBCA di Kota Malang.

3.3 Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data kuantitatif

dimana data akan diukur dengan suatu skala numerik atau angka (Kuncoro, 2009).

Angka tersebut merupakan hasil dari jawaban yang diberikan oleh responden atas

hasil kuisioner yang telah diberikan.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Sumber data pada penelitian ini merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh secara langsung dari sumber asli, tidak melalui perantara dalam bentuk

media ataupun yang lainnya (Indrianto, 2018).

Menurut (Sugiyono, 2024) metode kuantitatif sering disebut sebagai metode

tradisional karena telah digunakan dalam penelitian untuk waktu yang cukup lama.

Metode ini dianggap ilmiah karena memenuhi prinsip-prinsip ilmiah seperti

konkret, empiris, objektif, terukur, rasional, sistematis, dan replicable. Data yang

akan diteliti merupakan data yang akan diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner

melalui media google form.

Pengukuran pada penelitian ini adalah dengan skala Likert menurut

penjelasan yang penulis dapatkan, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik


12

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan dengan pilihan jawaban, Sangan Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),

Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS), jawaban ini diberi skor 1 sampai 5

dimulai dari skala 1 yang menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) hingga skala 5

yang menyatakan Sangat Setuju (SS).

Tabel 3.1 Skor Kuisioner


No Jawaban Responden Nilai
1 Sangat Tidak Setuju 1
2 Tidak Setuju 2
3 Netral 3
4 Setuju 4
5 Sangat Setuju 5

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.4.1 Variabel Independen (X)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

lainnya atau dengan kata lain variabel ini mampu menjadi sebab terjadinya variabel

dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah sebagai

berikut:

1. Fitur Aplikasi m-BCA (X1)

BCA mobile merupakan aplikasi dengan dua layanan utama, yaitu KlikBCA

individual dan m-BCA. Keunggulan dari BCA mobile meliputi tingkat keamanan

yang tinggi, fitur lengkap, dan fasilitas daftar transfer. Total ada tiga fitur di BCA

mobile, yaitu m-BCA, KlikBCA, dan Info BCA. Selain itu terdapat layanan lain

seperti pembukaan rekening baru, ganti kode akses dan Flazz. Menurut (Poon,

2008) terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam mengukur ketersediaan

fitur, yaitu :
13

a. Kemudahan akses.

b. Keberagaman layanan transaksi.

c. Keberagaman fitur.

d. Inovasi produk.

2. Fitur Aplikasi myBCA (X2)

MyBCA adalah gabungan dari m-BCA dan KlikBCA yang berbasis Cash

Recycling Machine. MyBCA memungkinkan nasabah mengakses seluruh informasi

rekening BCA yang dimilikinya dengan menggunakan satu User ID. MyBCA

memiliki tiga fitur utama, yaitu administrasi, informasional, dan transaksional yang

dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Menurut (Poon, 2008) terdapat beberapa

indikator yang digunakan dalam mengukur ketersediaan fitur, yaitu :

a. Kemudahan akses.

b. Keberagaman layanan transaksi.

c. Keberagaman fitur.

d. Inovasi produk.

3.4.2 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh muatan dari

variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah

sebagai berikut:

1. Minat Pengguna

Menurut (Anik, 2019) minat dalam penggunaan suatu teknologi merujuk pada

kecenderungan individu untuk terus menggunakan teknologi tersebut. Menurut

(Badaruddin & Risma, 2021) ada beberapa indikator dalam minat yaitu :

a. Kepuasan setelah menggunakan.


14

b. Merekomendasikan penggunaan.

c. Keinginan menggunakan.

d. Akan tetap menggunakan di masa depan.

3.4.3 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel merupakan penjelasan dari faktor-faktor yang

digunakan dalam indikator. Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan, maka

indikator definisi operasional dapat dilihat pada tabel kuisioner.

Tabel 3.2 Kuisioner


Variabel Penelitian Indikator Penelitian Indikator Pertanyaan
1. Saya menggunakan
aplikasi m-BCA karena
mudah dipahami
2. Saya merasa aplikasi m-
Fitur Aplikasi m-BCA
Kemudahan Akses BCA mudah untuk
(X1), (Poon, 2018)
digunakan
3. Saya merasa aplikasi m-
BCA rumit untuk
digunakan
4. Saya menggunakan
Keberagaman layanan aplikasi m-BCA karena
transaksi memiliki banyak jenis
layanan transaksi
5. Saya merasa aplikasi m-
BCA memiliki
keberagaman fitur untuk
Keberagaman fitur
membantu transaksi
sehari-hari menjadi lebih
mudah
6. Saya merasa aplikasi m-
BCA memiliki tata letak
menu yang rapi dan
teratur
Inovasi produk
7. Saya merasa aplikasi m-
BCA selalu melakukan
update fitur-fitur yang
bermanfaat
1. Saya menggunakan
Fitur Aplikasi myBCA
Kemudahan Akses aplikasi myBCA karena
(X2), (Poon, 2018)
mudah dipahami
15

2. Saya merasa aplikasi


myBCA mudah untuk
digunakan
3. Saya merasa aplikasi
myBCA rumit untuk
digunakan
4. Saya menggunakan
Keberagaman layanan aplikasi myBCA karena
transaksi memiliki banyak jenis
layanan transaksi
5. Saya merasa aplikasi
myBCA memiliki
keberagaman fitur untuk
Keberagaman fitur
membantu transaksi
sehari-hari menjadi lebih
mudah
6. Saya merasa aplikasi
myBCA memiliki tata
letak menu yang rapi dan
teratur
Inovasi produk
7. Saya merasa aplikasi
myBCA selalu
melakukan update fitur-
fitur yang bermanfaat
1. Saya merasa puas
melakukan transaksi
digital menggunakan
Minat Pengguna
Kepuasan setelah aplikasi m-BCA
(Y),(Badaruddin &
menggunakan 2. Saya merasa puas
Risma, 2021)
melakukan transaksi
digital menggunakan
aplikasi myBCA
3. Saya berminat
merekomendasikan
aplikasi m-BCA kepada
orang lain
4. Saya berminat
merekomendasikan
aplikasi myBCA kepada
Merekomendasikan
orang lain
penggunaan
5. Saya berminat
membagikan pengalaman
menggunakan aplikasi m-
BCA kepada orang lain
6. Saya berminat
membagikan pengalaman
menggunakan aplikasi
16

myBCA kepada orang


lain
7. Saya berminat
menggunakan aplikasi m-
BCA untuk memenuhi
Keinginan kebutuhan transaksi
menggunakan 8. Saya berminat
menggunakan aplikasi
myBCA untuk memenuhi
kebutuhan transaksi
9. Saya berpikir akan tetap
menggunakan aplikasi m-
BCA dalam transaksi
Akan tetap
digital
menggunakan di masa
10. Saya berpikir akan tetap
depan
menggunakan aplikasi
myBCA dalam transaksi
digital

3.5 Metode Analisi Data

3.5.1 Uji Kualitas Data

Sebelum masuk ke tahap analisis regresi linear berganda, perlu dilakukan uji

kualitas data terlebih dahulu. Uji kualitas data bertujuan untuk mengetahui apakah

variabel-variabel yang digunakan telah sesuai atau justru menyimpang dari asumsi-

asumsi yang ada dan dihitung menggunakan SPSS. Uji kualitas data yang

digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji Validitas merupakan teknik pengujian untuk mengukur sejauh mana

ketepatan atau kecermatan sebuah instrumen dalam melakukan fungsi

ukurnya. Pengukuran pada penelitian ini menggunakan pearson product

moment correlation dengan tingkat signifikan sebesar 5% (0,05). Nilai

validitas masing-masing pertanyaan dalam setiap variabel bebas diperoleh

dengan mengkorelasikan skor masing-masing pertanyaan dengan skor total


17

masing-masing variabel. Uji validitas dengan cara membandingkan nilai

corrected item-total correlation yang dapat dikatakan signifikasinya sehingga

nilai < 5%, maka terdapat korelasi antara item tersebut dengan item total dan

dapat dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan sebuah alat untuk mengukur kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan uji cronbach alpha. Pengukuran reliabilitas

menggunakan cronbach alpha hanya digunakan sekali saja. Jika masing-

masing instrumen yang digunakan menunjukkan nilai > 0,6, maka data tersebut

dapat dikatakan data yang reliable (Warnilah, 2018).

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisa regresi linear berganda dan pengujian hipotesis,

maka harus melakukan beberapa uji asumsi klasik yang bertujuan untuk

mengetahui apakah model regresi yang digunakan sudah terbebas dari

penyimpangan asumsi dan memenuhi ketentuan untuk mendapatkan linear yang

baik.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear

berganda, variabel residual atau pengganggu memiliki distribusi normal atau

tidak. Model regresi dikatakan baik jika memiliki kontribusi normal. Pengujian

normalitas dapat menggunakan uji statistik non paramentrik dengan

menggunakan metode kolmogrov-smirnov atau uji K-S.


18

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolineritas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya sebuah

hubungan antar variabel independen. Pada model yang baik diharapkan bebas

gejala multikolinieritas. Implikasi dari model yang terdapat gejala

multikolinieritas adalah estimasi model menjadi bias, karena adanya korelasi

atar variabel independen menyebabkan semakin besarnya standar error. Untuk

mengetahui ada tidaknya sebuah anomali multikolinieritas, dapat dilihat dari

nilai TOL atau tolerance dan nilai VIF atau variance inflantion factors. TOL

akan mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai TOL yang rendah sama

dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai yang digunakan untuk menunjukkan

adanya multikolinieritas adalah bila tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan pada model regresi untuk menguji apakah

terdapat ketidaksamaan varian dari residual pada suatu pengamatan ke

pengamatan lainnya (Julian et al., 2014). Uji heteroskedastisitas dilakukan

untuk mengetahui apakah pada suatu model regresi terjadi ketidaknyamanan

varian dari residual pada satu pengamatan terhadap pengamatan lainnya.

Biasanya data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data

ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar

(Ghozali, 2016). Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

menggunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan meregresikan variabel-

variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya (Gujarati, 2004). Uji glejser

adalah uji hipotesis untuk mengetahui apakah sebuah model regresi memiliki
19

indikasi heteroskedastisitas dengan cara meregres absolut residual. Dasar

pengambilan keputusan dengan uji glejser adalah:

a. Jika nilai signifikansi > 0,10 maka data tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika nilai signifikansi < 0,10 maka data terjadi heteroskedastisitas.

3.5.3 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan beberapa uji, yaitu

sebagai berikut:

1. Uji Parsial (Uji t)

Pengujian hipotesa menggunakan uji t dilakukan untuk mengetahui apakah

variabel independen Fitur Aplikasi m-BCA (X1) dan Fitur Aplikasi myBCA

(X2) memiliki pengaruh secara parsial atau individual terhadap variabel

dependen yaitu Minat Pengguna (Y) dengan rumus regresi Minat Pengguna

(Y) = A + B1 X1 + B2 X2. (Ghozali, 2016) menerangkan bahwa uji statistik

parsial dapat menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

terhadap variabel dependen dengan asumsi bahwa variabel independen yang

lainnya adalah konstan. Uji t ini didasarkan pada nilai signifikan 5% atau

kepercayaan 90% dengan kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis sebagai

berikut:

a. Jika nilai signifikansi < 0.05, maka secara parsial variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen (terima H1, tolah H0).

b. Jika nilai signifikan > 0.05, maka secara parsial variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen (terima H0, tolah H1).


20

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji R Determinasi dilakukan untuk mengetahui keeratan hubungan variabel

dependen dengan variabel dependen. (Ghozali, 2016) menjelaskan bahwa

koefisien determinasi dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk

mengetahui metode estimasi yang dapat memberikan hasil yang lebih baik,

maka dibandingkanlah nilai R-Square yang menunjukkan seberapa besar

proporsi variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen.

Nilai yang kecil memiliki arti bahwa variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu memiliki arti

variabel independen memberikan hampir semua informasi untuk memprediksi

variasi variabel dependen. Apabila nilai determinasi semakin besar, semakin

besar pula kemampuan variabel independen dalam menjelaskan varian dari

variabel dependennya. Pengujian secara objektif dengan menggunakan

adjusted R-Square dapat melihat pengaruh penambahan variabel independen,

apakah variabel tersebut mampu menjelaskan variabel dependen atau tidak.

Semakin banyak variabel independen, maka nilai R-Square akan semakin

bertambah besar.

Anda mungkin juga menyukai