0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
40 tayangan18 halaman

Modul 4

Dokumen ini membahas konsep dasar permutasi, kombinasi, dan probabilitas dalam matematika. Permutasi melibatkan susunan objek dengan memperhatikan urutan, sedangkan kombinasi tidak memperhatikan urutan. Selain itu, dokumen ini juga menjelaskan aturan pengisian tempat dan berbagai contoh serta rumus yang digunakan dalam menghitung probabilitas.

Diunggah oleh

Alfian Maulana
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
40 tayangan18 halaman

Modul 4

Dokumen ini membahas konsep dasar permutasi, kombinasi, dan probabilitas dalam matematika. Permutasi melibatkan susunan objek dengan memperhatikan urutan, sedangkan kombinasi tidak memperhatikan urutan. Selain itu, dokumen ini juga menjelaskan aturan pengisian tempat dan berbagai contoh serta rumus yang digunakan dalam menghitung probabilitas.

Diunggah oleh

Alfian Maulana
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 18

PERMUTASI, KOMBINASI, DAN PROBABILITAS

MODUL PERKULIAHAN 3

Disusun oleh:
TIM DOSEN

Pelaksana Akademik Mata Kuliah Umum (PAMU)


Universitas Esa Unggul
Jakarta Barat
2019
PERMUTASI, KOMBINASI DAN PROBABILITAS

PERMUTASI
Permutasi adalah susunan-susunan yang dibentuk dari anggota-anggota suatu
himpunan dengan mengambil seluruh atau sebagian anggota dan memberi arti
pada urutan anggota dari masing-masing susunan tersebut. Dengan demikian
permutasi dapat dikatakan bahwa permutasi adalah suatu susunan yang dibentuk
dari keseluruhan atau sebagian kumpulan obyek. Permutasi mempelajari tentang
menyusun k objek dari n objek dengan memperhatikan urutan sehingga AB ≠BA.
Permutasi yang sering muncul yaitu permutasi dari unsur-unsur yang berbeda,
permutasi dengan beberapa unsur yang sama, dan permutasi siklik. Simak
penjabaran lebih lanjut pada penjabaran di bawah.
a. Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda yaitu banyaknya cara untuk
menyusun k unsur dari n unsur yang berbeda.

( )
b. Permutasi dengan beberapa unsur yang sama, yaitu banyaknya cara untuk
menyusun a, b unsur dari n unsur yang berbeda.

c. Permutasi siklis yaitu cara menyusun n unsur yang susunannya membentuk


lingkaran
( )

KOMBINASI
Kombinasi dari sekumpulan obyek adalah susunan yang tidak memperhatikan
urutan. Contoh permasalahan yang menggunakan kombinasi adalah mengetahui
banyaknya cara untuk mengambil 3 bola dari 5 bola merah dan 2 bola hijau yang
tersedia dalam sebuah kotak. Cara pengambilan bola tersebut tersebut bola merah,
merah, dan hijau. Cara pengambilan lain yang mungkin adalah merah, hijau,
merah, dan lain sebagainya. Misalkan bola warna merah tersebut diberi nomor satu
sampai dengan lima dan bola hijau juga diberi nomor satu sampai dua. Cara
pengambilan bola pertama berwarna merah dengan nomor dua akan sama dengan
terambilnya bola warna merah dengan nomor satu. Begitu pula dengan bola
dengan warna dan nomor yang berlainan. Perhatikan gambar di bawah ini.
Mendapatkan jumlah banyaknya cara menyusun k objek dari n objek yang
tersedia akan menghabiskan banyak waktu dan tidak efektif. Dalam ilmu peluang,
ada sebuah rumus yang dapat digunakan untnuk menyusun k objek dari n objek
yang tersedia. Cara tersebut adalah menggunakan rumus kombinasi. Banyaknya
kombinasi k unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia dinyatakan dalam rumus
kombinasi di bawah ini.

( )

Aturan Pengisian Tempat (Filling Slots)


Aturan pengisin tempat atau dalam Bahasa Inggris disebut filling slot merupakan
cara yang digunakan untuk menentukan banykanya cara suatu objek menenpati
tembatnya. Contoh permasalahan mengenai aturan pengisian tempat dapat
digambarkan pada masalah lima buah bola dengan warna merah, kuning, hijau,
biru, dan coklat akan diletakkan pada tiga buah kotak. Kelima bola dapat diletakkan
dalam beberapa posisi. Misalkan, cara pertama adalah meletakkan bola merah di
kota pertama, bola kuning di kotak ke dua, dan bola hijau di kotak ke tiga. Cara lain
menempatkan kelima bola dalam tiga kotak dapat dilakukan dengan meletakkan
bola coklat di kotak pertama, bola merah di kotak ke dua, dan bola kuning di kotak
ke tiga. Untuk mengetahui banyaknya cara untuk meletakkan lima bola dalam tiga
kotak dapat dilakukan dengan cara mendaftarnya, namun hal ini pasti tidak efektif.
Untuk itu, diperkenalkan cara sederhana yang dapat digunakan untuk mengetahui
banyaknya cara sebuah objek dalam menempati n buah tempat. Cara ini sering
disebut dengan aturan pengisian tempat (filling slots). Caranya cukup mudah,
hanya dengan mengalikan kemungkinan yang dapat mengisi sebuah tempat (slot).
Misalkan pada n buah tempat dengan P1 adalah banyaknya cara yang memenuhi
untuk mengisi tempat pertama. Sedangan, Pn adalah banyaknya cara yang
memenuhi untuk mengisi tempat ke-n setelah tempat pertama, ke dua, dan
sebelumnya sudah terisi.
Banyaknya cara untuk mengisi n buah tempat secara keseluruhan dapat
diperoleh menggunakan rumus di bawah.

Agar dapat memahami penggunaan aturan pengisian tempat, simak


permasalahan berikut. Dari bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 akan dibentuk
bilangan yang terdiri atas empat angka. Syarat ketentuan yang diberikan adalah
dalam empat bilangan yang akan disusun tidak boleh mempunyai angka yang
sama. Contoh bilangan yang dapat disusun adalah 1.234, 3.125, 2.345, 1.345, dan
lain sebagainya. Berapa banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyusun empat
bilangan tersebut? Cara mendaftar semua bilangan yang mungkin akan memakan
waktu yang sangat lama. Sehingga, sangat tidak dianjurkan. Oleh karena itu
perhatikan penjelasan dibawah ini.

Cara Mengisi Tempat pada Aturan Pengisian tempat

 Sediakan empat buah kotak/tempat karena kita akan menyusun sebuah


bilangan yang terdiri atas empat angka. Kotak tersebut mewakili posisi
bilangan yang akan dibentuk.
 Isikan angka yang memenuhi syarat untuk mengisi kotak yang
disediakan. Dimulai dari kotak pertama.

 Kalikan semua angka yang mengisi tempat sesuai aturan.


Jadi, banyaknya bilangan dengan 4 digit yang disusun dari 6 angka
adalah
cara

Perbedaan Masalah Permutasi dan Kombinasi


Setelah mengetahui dua rumus tentang permutasi dan kombinasi, hal yang tidak
kalah penting adalah membedakan permasalahan yang termasuk dalam permutasi
atau kombinasi. Permasalahan yang sering muncul berupa soal cerita dan kita
dituntut agar bisa membedakan masalah tersebut termasuk dalam permutasi atau
kombinasi. Sehingga, tidak terjadi kesalahan dalam menggunakan rumus untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Perhatikan dua contoh kasus berikut.

Contoh Soal :
a. Kasus pertama: Permasalahan permutasi.
Susunan panitia yang terdiri atas ketua, wakil ketua, sekretaris, dan
bendahara akan dibentuk untuk mensukseskan sebuah acara. Susunan
panitia tersebut akan dipilih dari 10 orang terpilih berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan. Berapakah banyaknya susunan panitia yang dapat
dibentuk?

Penyelesaian :
Susunan urutan menjadi bagian yang perlu diperhatikan pada kasus ini.
Kedudukan ketua untuk orang pertama tentu akan berbeda dengan ketua
yang ditempati oleh orang kedua atau ketiga. Begitu pula dengan kedudukan
untuk posisi lainnya. Sehingga kasus ini adalah kasus permutasi.
( )
susunan
b. Enam buku akan dipilih dari 5 buku Kalkulus, 3 buku Matematika Diskrit dan
4 buku Statistik untuk disumbangkan ke perpustakaan. Berapa banyak cara
yang dapat dilakukan untuk memilih 6 buku tersebut ?

Penyelesaian :
Pada contoh ini jumlah buku adalah (5+3+4) = 12 buku. Pemilihan buku pada
urutan buku pertama dan kedua misanya buku Kalkulus pertama dan buku
Kalkulus kedua, keduanya merupakan buku Kalkuus, sehingga urutan tidak
dierhatikan.
( )
cara

Jadi intinya, rumus kombinasi digunakan untuk menyelesaikan


permasalahan yang tidak memperhatikan urutan.

c. Berapa banyaknya susunan huruf yang dapat dibentuk dari kata


NASIONAL?

Penyelesaian :
Unsur-unsur yang sama pada kata “NASIONAL”: N = 2, dan A = 2
Banyaknya susunan huruf yang berbeda :

d. Bilangan terdiri dari tiga angka disusun dari angka-angka 2, 3, 5, 6, 7, dan 9.


Banyaknya bilangan dengan angka-angka berlainan yang lebih kecil dari 400
adalah …
Penyelesaian :

Bilangan yang akan disusun memiliki nilai lebih dari 400, sehingga nilai
tertingginya adalah 397. Cara mencari banyaknya bilangan yang dapat
disusun dapat dilihat seperti cara di bawah.

Jadi, bilangan tiga angka yang dapat disusun dari angka-angka 2, 3, 5, 6, 7,


dan 9 dengan nilai di bawah 400 = 2x4x5 = 40 bilangan

e. Dalam sebuah kelas terdiri atas 7 mahasiswa perempuan dan 3 mahasiswa


laki-laki. Dari kelas tersebut akan dipilih 3 orang mahasiswa secara acak,
maka peluang bahwa yang terpilih ketiga-tiganya mahasiswa adalah …
Penyelesaian :

Dalam permasalahan ini, urutan tidak menjadi hal yang perlu diperhatikan,
sehingga rumus yang digunakan adalah kombinasi. Banyaknya cara untuk
memilih 3 murid dari 10 murid secara acak (misalkan dengan variabel n):

( )

Banyaknya cara untuk memilih 3 murid perempuan dari 7 murid perempuan


(misalkan dengan variabel k):

( )

Peluang bahwa yang terpilih ketiga-tiganya perempuan adalah:


( )

Yangmana tentang peluang akan dielajari lebih lanjut di bawah ini.

PROBABILITAS
Dalam statistika kadang-kadang timbul suatu persoalan bagaimana
keyakinan kita untuk mempercayai kebenaran hasil dari penyelidikan suatu data
atau kesimpulan yang dibuat. Yakinkah 100% bahwa hasil penyelidikan atau
kesimpulan yang dibuat itu benar atau ragu-ragukah untuk mempercayainya. Untuk
menjawab persoalan itu diperlukan teori probabilitas. Sesuai dengan namanya
maka teori ini akan membahas tentang ukuran atau derajat kemungkinan
kepastian/ketidakpastian suatu peristiwa.
Perumusan konsep dasar probabilitas dilakukan dengan tiga sudut pandang,
yaitu pendekatan objektif dengan perumusan klasik dan frekuensi relatif,
pendekatan subjektif dan pendekatan menggunakan metode Bayes. Bila kejadian-
kejadian pada contoh di atas kita lambangkan dengan huruf besar E (Event), kita
dapat merumuskan probabilitas kejadian E, yaitu P(E).
Pada grafik dibawah merupakan sudut pandang dari probabilitas yang akan
dijelaskan lebih lanjut pada sub topik ini:
Probabilitas Objektif
Probabilitas ini didasrkan pada fenomena yang diturunkan dari proses
objektif. Ada 2 cara perumusan tentang teori probabilitas objektif ini, yaitu :

a. Perumusan klasik
b. Perumusan frekuensi relative

Perumusan Klasik

Apabila suatau peristiwa (event) E dapat terjadi sebanyak k dari sejumlah n


kejadian yang mempunyai kemungkinan sama untuk terjadi, maka probabilitas
peristiwa E dapat dirumuskan sebagai berikut :

( )

Keterangan : P = Probabilitas
E = Kejadian (Event)
m = banyaknya hasil dari kejadian
N = banyaknya semesta

Contoh Soal :

a. Apabila kita melempar sebuah mata uang logam, berapakah probabilitas


gambar burung ada di atas?

P(B) = m/N = ½
P(A) = 1/2

b. Apabila kita melempar sebuah dadu. Berapakah probabilitas angka 3 di


atas?

P(3) = m/N = 1/6


P(ganjil) = 3/6 = ½
P(genap) = 3/6 = 1/2

c. Sebuah kotak berisi 20 kelereng, di mana 5 berwarna merah, 12 putih dan


sisanya hitam kemudian kelereng tersebut diambil sebuah. Berapakah
probabilitas bola warna hitam?

P(Hitam) = 3/20
P(Merah) = 5/20
P(Putih) = 12/20

Perumusan Probabilitas Frekuensi Relatif

Apabila kita mengadakan percobaan sebanyak n yang dilakukan secara


berulang-ulang sehingga mendekati tak terhingga dan apabila m merupakan jumlah
kejadian khusus, maka probabilitas peristiwa E merupakan harga limit dari frekuensi
relative m/n.

Rumus :

Contoh :

Jika kita melempar sebuah mata uang logam sebanyak 1000 kali ternyata gambar
burung ada di atas sebanyak 519 (maka frekuensi relatifnya = 519/1000 = 0,519).
Bila uang ini kita lempar lagi sebanyak 5000 kali dan hasil gambar burung ada di
atas sebanyak 2530 (maka frekuensi relatifnya = 2530/5000 = 0,506). Jika proses
demikian diteruskan sampai n tak terhingga, maka nilai frekuensi relatifnya lambat
laun akan makin mendekati sebuah bilangan yang merupakan probabilitas burung
itu sendiri yaitu 0,5

Probabilitas Subjektif
Pendekatan subjektif yang digunakan untuk menentukan probabilitas suatu
peristiwa hanya didasarkan pada pengetahuan, pengalaman, dan keahlian yang
dimiliki. Dengan demikian, probabilitas suatu peristiwa yang ditentukan dengan
pendekatan subjektif menyebabkan penentuan probabilitas suatu peristiwa antara
orang yang satu dengan yang lain dapat berbeda. Hal ini disebabkan oleh tingkat
pengetahuan, penguasaan informasi, naluri dan faktor-faktor lain yang berkaitan
dengan peristiwa itu.

ATURAN-ATURAN PROBABILITAS

Probabilitas Suatu Peristiwa


Peristiwa E dapat terjadi sebanyak a kali diantara sejumlah n kejadian yang
mungkin. Jadi jelas bahwa batas-batas probabilitas E adalah antara 0 hingga 1

( )
artinya apabila

P (E) = 0 maka peristiwa E pasti tidak terjadi.


P (E) = 1 maka peristiwa E pasti terjadi.

Jika kemungkinan terjadinya peristiwa E disebut P(E) maka besarnya probabilitas


bahwa peristiwa E tidak terjadi adalah

( ) ( )
( ) probabilitas tidak terjadinya suatu peristiwa

Contoh :

Probabilitas lulus ujian statistika 75% à P(stat) = 0,75; Jadi probabilitas tidak
lulus statistik adalah P (stat) = 1 – 0, 75 = 0,25

Probabilitas Peristiwa- Peristiwa Lebih dari Satu Macam


Peristiwa Mutually Exclusive
Peristiwa merupakan peristiwa mutualy exclusive jika terjadinya peristiwa
yang satu menyebabkan tidak terjadinya peristiwa yang lain. Dengan kata
lain kedua peristiwa itu tidak dapat terjadi bersamaan.

( ) ( ) ( )

Contoh :

1. Jika melempar sebuah mata uang logam. Berapakah probabilitas burung


atau angka ada di atas?

( ) ( ) ( )

2. Sebuah kotak berisi 10 kelereng merah, 18 hitam dan 22 putih. Kelereng


diaduk baik-baik lalu diambil sebuah secara random. Berapakah probabilitas
akan terambil kelereng merah atau hitam ?

( ) ( ) ( )

Peristiwa Non Exclusive

Dua peristiwa dikatakan Non Exclusive jika kedua peristiwa itu dapat
terjadi secara bersamaan (irisan).

( ) ( ) ( ) ( )
Contoh :

1. Ada satu set kartu remi (52) yang akan diambil salah satu. Berapa
probabilitas dalam sekali pengambilan itu akan diperoleh kartu King atau
Hati.

( ) ( ) ( ) ( )

2. Suatu kumpulan mahasiswa terdiri dari 30 mahasiswa pria dan 20 wanita.


Dari perkumpulan itu diketahui terdapat 10 mahasiswa pria fakultas ekonomi
dan 15 wanita fakultas ekonomi, sedangkan sisanya dari fakultas lain.
Apabila kita mengambil seorang mahasiswa secara random, berapakah
kemungkinan seorang mahasiswa yang terambil tersebut adalah mahasiswa
pria atau mahasiswa fakultas ekonomi.

( ) ( ) ( ) ( )

Peristiwa Independent (Bebas)


Dua peristiwa dikatakan Independent jika terjadinya atau tidak terjadinya
suatu peristiwa tidak mempengaruhi dan tidak dipengaruhi oleh peristiwa lain.

( ) ( ) ( )

Contoh :

1. Apabila diketahui bahwa probabilitas si A akan hidup 25 th lagi adalah 0,65


dan kemungkinan si B akan hidup 25 th lagi adalah 0,25. Berapakah
probabilitas si A dan si B akan hidup 25 th lagi ?

( ) ( ) ( )

2. Dari 100 unit barang yang diperiksa terdapat 20 barang yang rusak.
Berapakah probabilitas dalam 3 kali pengambilan akan diperoleh barang
yang bagus semua sehingga (barang yang sudah diambil dikembalikan lagi)

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( )
Peristiwa Dependent (Bersyarat)

Dua peristiwa dikatakan Dependent jika terjadinya peristiwa yang satu


mempengaruhi atau merupakan syarat terjadinya peristiwa lain.

( ) ( ) ( )

Peluang bersyarat B denga syarat A telah diketahui muncul ditulis sebagai P(B|A).
Informasi mengenai A muncul ini munkin akan meningkatkan peluang munculnya B,
mungkin juga menurunkan, atau mungkin juga tidak berpengaruh.

Contoh :

1. Dari 100 mahasiswa ditanya tentang matakuliah yang paling digemari,


didapat jawaban sbb :

- 40 mahasiswa gemar akuntansi


- 30 gemar statistka
- 30 tidak gemar keduanya

Kalau kita mengambil 2 orang mahasiswa berurutan secara random (setelah


dipilih tidak dikembalikan lagi). Berapakah probabilitas dalam pengambilan
itu akan terdapat seseorang mahasiswa yang senang akuntansi dan seorang
lagi senang statistik.

I. ( )
II. ( )

Jadi probabilita mahasiswa yang senang akuntansi dan seorang lagi senang
statistik adalah 0,12 + 0,12 = 0, 24

2. Ada 2 buah kotak, sebut kotak A & B.. Kotak A berisi 25 bola merah dan 10
bola putih. Kotak B berisi 5 bola merah dan 15 bola putih. Apabila salah satu
dari kotak itu kita ambil 2 bola secara berururtan (setelah diambil tidak
dikembalikan lagi. Berapakah probabilitas dalam pengambilan bola pertama
akan bewarna merah dan pengambilan kedua putih ? Coba kerjakan..

I. ( )
II. ( )

Jadi probabilitas dalam pengambilan bola pertama akan bewarna merah dan
pengambilan kedua putih adalah 0,21 + 0,20 = 0, 41

Aturan Bayes

Dalam teori probabilitas dan statistika, pengertian Aturan Bayes adalah


teorema yang digunakan untuk menghitung peluang dalam suatu hipotesis.
Teorema ini juga merupakan dasar dari statistika Bayes yang memiliki penerapan
dalam ilmu ekonomi mikro, sains, teori permainan, hukum dan kedokteran.
Teorema Bayes akhirnya dikembangkan dengan berbagai ilmu termasuk untuk
penyelesaian masalah sistem pakar dengan menetukan nilai probabilitas dari
hipotesa pakar dan nilai evidence yang didapatkan fakta yang didapat dari objek
yang diagnosa.
Teorama Bayes ini membutuhkan biaya komputasi yang mahal karena
kebutuhan untuk menghitung nilai probabilitas untuk tiap nilai dari perkalian
kartesius. penerapan Teorema Bayes untuk mencari penerapan dinamakan
Inferensi Bayes
Jika ruang contoh gabungan dari k kejadian yang terpisah yaitu A1, A2, A3,…,
Ak, serta E merupakan kejadian di dalam ruang contoh, maka peluang munculnya
suatu kejadian Ai dengan syarat kejadian E muncul dirumuskan sebagai :
P( Ai  E ) P( Ai  E )
P( Ai | E )  
P( E ) P( A1 ).P( E | A1 )  P( A2 ).P( E | A2 )  ...  P( Ak ).P( E | Ak )

Contoh :

1. Sebuah perkantoran biasanya membutuhkan tenaga listrik yang cukup agar


semua aktifitas pekerjaannya terjamin dari adanya pemutusan aliran listrik.
Terdapat dua sumber listrik yang digunakan PLN dan Generator. Bila listrik PLN
padam maka secara otomatis generator akan menyala dan memberikan aliran
listrik untuk seluruh perkantoran. Masalah yang selama ini mengganggu adalah
ketidakstabilan arus (voltage) listrik. Selama beberapa tahun terakhir, diketahui
bahwa peluang perkantoran itu menggunakan listrik PLN adalah 0.9 dan
peluang menggunakan generator adalah 0.1. Peluang terjadi ketidakstabilan
pada arus PLN maupun generator masing-masing 0.2 dan 0.3.

Permasalahan ini di ilustrasikan sebagai berikut :


E : Peristiwa listrik PLN digunakan
Ec : Peristiwa listrik Generator digunakan
A : Peristiwa terjadinya ketidakstabilan arus
Peristiwa A dapat ditulis sebagai gabungan dua kejadian yang saling lepas :
, jadi : ( ) ( ).

Dengan menggunakan probabilitas bersyarat maka :

( ) [( ) ( )]

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( | ) ( ) ( | )

Diketahui:
P(E) = 0.9 P(E’) = 0.1
P(A|E) = 0.2 P(A|E’) = 0/3

Sehingga:
P(A)=P(E).P(A|E)+P(E’).P(A|E’)
= (0.9).(0.2)+(0.2).(0.3)
= 0.21

Kembali pada permasalahan diatas, bila suatu saat diketahui terjadi ketidak
stabilan arus listrik, maka berapakah probabilitas saat itu aliran listrik berasal
dari generator ? Dengan menggunakan rumus probabilitas bersyarat diperoleh.

P(E’|A)=P(E’∩A)/P(A)
=P(E’).P(A|E’)/P(A)
=0.03/0.21=0/143

Peristiwa B1,B2,….,Bk merupakan suatu sekatan (partisi) dari ruang sampel S


dengan P(Bi)≠0 untuk I = 1,2,…,k , maka setiap peristiwa A anggota S berlaku:

( ) ∑ ( ) ∑ ( ) ( | )

Digunakan bila ingin diketahui probabilitas P(B1|A),P(B2|A)….,P(Bk|A) dengan


rumus sebagai berikut :

( ) ( ) ( | )
( | ) ∑ ∑ ( ) ( |
; r = 1,2,…,k
( ) )

2. Suatu generator telekomunikasi nirkabel mempunyai 3 pilihan tempat untuk


membangun pemancar sinyal yaitu didaerah tengah kota, daerah kaki bukit dan
daerah tepi pantai, dengan masing-masing mempunyai peluang 0.2,0.3 dan 0.5.
Bila pemancar dibangun ditengah kota, peluang terjadi gangguan sinyal adalah
0.05. Bila pemancar dibangun dikaki bukit, peluang terjadinya gangguan sinyal
adalah 0.06. Bila pemancar dibangun ditepi pantai, peluang gangguan sinyal
adalah 0.08.
a. Berapakah peluang terjadinya gangguan sinyal ?
b. Bila diketahui telah terjadinya gangguan pada sinyal, berapa peluang bahwa
operator tersebut ternyata telah membangun pemancar di tepi pantai ?
Misal :
A = Terjadi ganguan sinyal
B1 = Pemancar dibangun di tengah kota
B2 = Pemancar dibangun di kaki bukit
B3 = Pemancar dibangun di tepi pantai

Maka :
a. Peluang terjadinya ganguan sinyal
P(A)=P(B1)P(A|B1)+P(B2)P(A|B2)+P(B3)P(A|B3)
= (0,2).(0.05)+(0.3)(0.06)+(0.5)(0.08)=0.001+0.018+0.04=0.068
b. Diketahui telah terjadi gangguan pada sinyal, maka peluang bahwa operator
ternyata telah membangun pemancar di tepi pantai. Dapat dinyatakan
dengan ,"peluang bersyarat bahwa operator membangun pemancar di tepi
pantai bila diketahui telah terjadi gangguan sinyal".
( ) ( ) ( | )
( | )
( ) ( )

(( )( ))

3. Dalam sebuah pabrik perakita terdapat 3 mesin, B1, B2, and B3, yang masing-
masing membuat 30%, 45%, dan 25%, dari produksi. Dari pengalaman masa
lalu bahwa masing-masing mesin menghasilkan 2%, 3%, dan 2% dari produk,
yang cacat. Jika sebuah produk akhir dipilih secara random, berapa probabilitas
produk yang terpilih adalah produk yang cacat ?

Misal :
A : produk yang cacat,
B1: produk yang dihasilkan oleh mesin B1
B2: produk yang dihasilkan oleh mesin B2
B3: produk yang dihasilkan oleh mesin B3
Dengan mengaplikasikan aturan eliminasi , bisa kita tulis :
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Mengacu pada Diagram tree pada gambar diatas, kita dapat menemukan 3 cabang
yang memberikan probabilitas :
P(B1)P(A|B1) = (0.3)(0.02) = 0.006,
P(B2)P(A|B2) = (0.45)(0.03) = 0.0135,
P(B3)P(A|B3) = (0.25)(0.02) = 0.005,
Sehingga,
P(A) = 0.006 + 0.0135 + 0.005 = 0.0245
4. Mengacu pada soal no. 3, jika sebuah produk diilih secara random dan
ditemukan produk yang cacat , berapa probabilitas produk cacat yang dibuat
oleh mesin B3?
Dengan menggunakan Aturan Bayes
( ) ( ) ( )
( )
∑ ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

( )
5. Sebuah perusahaan manufaktur merencanakan dan mengembangkan 3 produk
khusus. dimana rencana 1, 2, dan 3 digunakan untuk masing-masing 30%, 20%,
dan 50%. Probabilits produk cacat berbeda untuk setiap prosedur sesuai data
berikut :
( )

( )

( )

Dimana P(D|Pj) adalah probabilitas produk cacat yang diberikan oleh plan j (j =
1,2,3). Jika sebuah produk cacat dipilih secara acak, maka probablitas dari
rencana mana yang menghasilkan produk cacat terbesar ?

Penyelesaian:
( )

( )

( )

Kita harus menemukan P(D|Pj) untuk j=1,2,3 dengan menggunakan aturan


Bayes sebagai berikut:
( ) ( )
( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( )( )
( )( ) ( )( ) ( )( )
( )( )
( )

( )( )
( )

Jadi probablitas terbesar dari rencana yang menghasilkan produk cacat adalah
rencana 3.

Latihan Soal-soal

1. Ada berapa cara bila 4 orang remaja (w,x,y,z) menempati tempat duduk yang
akan disusun dalam suatu susunan yang teratur?
2. Menjelang Pergantian kepengurusan BEM Univ. Esa Unggul akan dibentuk
panitia inti sebanyak 2 orang (terdiri dari ketua dan wakil ketua), calon panitia
tersebut ada 6 orang yaitu: a, b, c, d, e, dan f. Ada berapa pasang calon yang
dapat duduk sebagai panitia inti tersebut?
3. Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 10 orang akan mengadakan rapat dan
duduk mengelilingi sebuah meja, ada berapa carakah kelima mahasiswa
tersebut dapat diatur pada sekeliling meja tersebut?
4. Berapa banyak “kata” yang terbentuk dari kata “STMIK”?
5. Peluang lulusan UEU dapat bekerja pada suatu perusahaan adalah 0,75. Jika
seorang lulusan UEU mendaftarkan pada 24 perusahaan, maka berapakah dia
dapat diterima oleh perusahaan?
6. Terdapat tiga orang (X, Y dan Z) yang akan duduk bersama di sebuah bangku.
Ada berapa urutan yang dapat terjadi ?
7. Suatu kelompok belajar yang beranggotakan empat orang (A, B, C dan D) akan
memilih ketua dan wakil ketua kelompok. Ada berapa alternatif susunan ketua
dan wakil ketua dapat dipilih ?
8. Berapa banyaknya permutasi dari cara duduk yang dapat terjadi jika 8 orang
disediakan 4 kursi, sedangkan salah seorang dari padanya selalu duduk dikursi
tertentu.
9. Ada berapa cara 5 gelas warna yang mengitari meja kecil, dapat menempati
kelima tempat dengan urutan yang berlainan?
10. Tentukan banyaknya permutasi siklus dari 3 unsur yaitu A, B, C.
11. Dalam mengadakan suatu pemilihan dengan menggunakan obyek 4 orang
pedagang kaki lima untuk diwawancarai, maka untuk memilih 3 orang untuk satu
kelompok. Ada berapa cara kita dapat menyusunnya?
12. Suatu warna tertentu dibentuk dari campuran 3 warna yang berbeda. Jika
terdapat 4 warna, yaitu Merah, Kuning, Biru dan Hijau, maka berapa kombinasi
tiga jenis warna yang dihasilkan.
13. Dalam suatu pertemuan terdapat 10 orang yang belum saling kenal. Agar
mereka saling kenal maka mereka saling berjabat tangan. Berapa banyaknya
jabat tangan yang terjadi.
14. Suatu kelompok yang terdiri dari 3 orang pria dan 2 orang wanita akan memilih
3 orang pengurus. Berapa cara yang dapat dibentuk dari pemilihan jika
pengurus terdiri dari 2 orang pria dan 1 orang wanita.
15. Dalam sebuah ujian, seorang mahasiswa diwajibkan mengerjakan 5 soal dari 8
soal yg tersedia. Tentukan:
a. banyaknya jenis pilihan soal yg mungkin untuk dikerjakan
b. banyaknya jenis pilihan soal yg mungkin dikerjakan jika no.6 dan 7 wajib
dikerjakan.
16. Banyak cara memilih 4 pengurus dari 6 calon, yang ada sama dengan ....
17. Dalam sebuah kantoh terdapat 7 kelereng. Berapa banyak cara mengambil 4
kelereng dari kantong tersebut?
18. Siswa di minta mengerjakan 9 dari 10 soal ulangan, tetapi soal 1-5 harus di
kerjakan. Banyaknya pilihan yang dapat diambil murid adalah.
19. Seorang peternak akan membeli 3 ekor ayam dan 2 ekor kambing dari seorang
pedagang yang memiliki 6 ekor ayam dan 4 ekor kambing. Dengan berapa cara
peternak tersebut dapat memilih ternak-ternak yang di inginkannya?
20. Sebuah perusahaan membutuhkan karyawan yg terdiri dari 5 putra dan 3 putri.
Jika terdapat 15 pelamar, 9 diantaranya putra. Tentukan banyaknya cara
menyeleksi karyawan!
21. Dalam percobaan pelemparan sebuah dadu setimbang, K menyatakan
kejadian munculnya mata dadu bilangan genap. Peluang kejadian K adalah...
22. Misal kita mempunyai 10 kartu yang bernomor 1 sampai 10. Jika satu kartu
diambil secara acak, maka peluang terambil adalah kartu bernomor bilangan
prima adalah...
23. Seorang siswa memegang kartu remi yang berjumlah 52 buah dan meminta
temannya untuk mengambil sebuah kartu secara acak. Peluang terambilnya
kartu hati adalah....
24. Pada pelemparan dua dadu setimbang bersamaan. Misal K adalah kejadian
muncul jumlah mata dadu = 6. Peluang kejadian K adalah...
25. Pada pelemparan dua dadu setimbang secara bersamaan, misal K adalah
kejadian munculnya hasil kali mata dadu = 6. Peluang kejadian K = ...
26. Dalam sebuah kotak terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelerang biru. Peluang
mengambil 3 kelereng merah sekaligus....
27. Dalam sebuah kantong terdapat 7 kelereng merah dn 4 kelereng putih. Akan
diambil 4 kelereng sekaligus. Peluang yang terambil 2 kelereng merah dan 2
kelereng putih adalah...
28. Dua dadu dilambungkan bersama-sama. Peluang muncul mata dadu pertama 3
dan mata dadu kedua lima adalah...
29. Jika sebuah dadu dan sekeping mata uang dilempar undi satu kali bersama,
maka peluang untuk memperoleh GAMBAR pada mata uang dan bilangan ganjil
pada dadu adalah...
30. Dua buah dadu dilempar undi bersama-sama. Peluang muncul jumlah mata
dadu 9 atau 10 adalah ...
31. Dua kartu ditarik dari satu set kartu bridge, peluang untuk yang tertarik
keduanya kartu as adalah...
32. Misalkanlah kita mempunyai kotak berisi 20 sekering, lima diantaranya cacat.
Bila dua sekering dikeluarkan dari kotak satu demi satu secara acak (tanpa
mengembalikan yang pertama ke dalam kotak), berapakah peluang kedua
sekering itu cacat?
33. Misalkan ada tiga kotak masing-masing berisi 2 bola. Kotak 1 berisi 2 bola
merah, kotak 2 berisi 1 bola merah dan 1 bola putih dan kotak 3 berisi 2 bola
putih. Dengan mata tertutup, Anda diminta mengambil satu kotak secara acak
dan kemudian mengambil 1 bola secara acak dari kotak yang terambil itu. Anda
diberitahu bahwa bola yang terambil ternyata berwarna merah. Berapakah
peluangnya bola tersebut terambil dari kota 1, kotak 2 dan kotak 3?
34. Suatu mata kuliah teori probabilitas diikuti oleh 50 mahasiswa tahun ke 1, 15
mahasiswa tahun ke 2 dan 10 mahasiswa tahun ke 3. Diketauhi mahasiswa
yang mendapatkan nilai A adalah 10 orang dari mahsiswa tahun ke 1, 8 orang
dari mahasiswa tahun ke 2 dan 5 orang mahasiswa tahun ke 3. Bila seorang
mahasiswa dipilih secara acak ,berapakah peluang dia:
a. Mendapatkan nilai A
b. Mahasiswa tahun ke 1 bila diketauhi dia mendapatkan A.
35. Dari 900 karyawan di suatu perusahaan diketahui 600 berkinerja baik dan 300
berkinerja tidak baik. Jika 36 berkinerja baik adalah telah mengikuti pelatihan
dan 12 dari yang berkinerja tidak baik adalah telah mengikuti pelatihan. Seorang
karyawan akan dipilih secara random. Tentukanlah probabilitas karyawan yang
terpilih yang telah mengikuti pelatihan.
Ikut Pelatihan Tidak Ikut Jumlah
Pelatihan
Berkinerja baik 36 564 600
Berkinerja tidak 12 288 300
baik
Jumlah 48 852 900

Anda mungkin juga menyukai