0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan2 halaman

Basis Data Client-Server

Dokumen ini membahas arsitektur client-server dalam aplikasi basis data terdistribusi, dengan fokus pada two-tier dan three-tier architecture. Pengaksesan query dilakukan oleh client yang mengirim sub query ke server, yang kemudian mengirim hasilnya kembali untuk digabungkan oleh client. Selain itu, perangkat lunak dalam DDBMS dibagi menjadi tiga level: server, client, dan komunikasi.

Diunggah oleh

raraamanda072
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan2 halaman

Basis Data Client-Server

Dokumen ini membahas arsitektur client-server dalam aplikasi basis data terdistribusi, dengan fokus pada two-tier dan three-tier architecture. Pengaksesan query dilakukan oleh client yang mengirim sub query ke server, yang kemudian mengirim hasilnya kembali untuk digabungkan oleh client. Selain itu, perangkat lunak dalam DDBMS dibagi menjadi tiga level: server, client, dan komunikasi.

Diunggah oleh

raraamanda072
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 2

BASIS DATA CLIENT-SERVER

Aplikasi basis data terdistribusi dikembangkan dalam bentuk arsitektur client-server. Teknologi
client-server berkembang secara cepat sebagai teknologi lanjut. Pada beberapa waktu yang
lalu, sangat sulit memprediksikan status saat ini teknologi client-server yang terjadi saat ini. Hal
ini sama sulitnya dengan memprediksi teknologi untuk beberapa tahun ke depan. Beberapa
faktor yang berpengaruh pada fungsi client atau server atau keduanya, melibatkan perangkat
keras dan perangkat lunak, protocol network, teknologi LAN/WAN dan komunikasi. Penurunan
biaya dari beberapa faktor tersebut menyebabkan semakin besar kemungkinan mempunyai
sistem yang kuat.

ARSITEKTUR CLIENT-SERVER
Saat ini arsitektur client-server yang banyak digunakan dalam industri disebut two-tier
architecture. Pada arsitektur ini, server mengirim data dan client mengakses data. Server
memainkan peranan yang dominan pada arsitektur ini. Keuntungan sistem ini adalah
kesederhanaan dan kompatibilitas dengan sistem yang legal. Arsitektur client-server yang
dikembangkan kemudian adalah three-tier architecture. Pada model ini, layer direpresentasikan
sebagai host, server dan client.
Server memainkan peranan sebagai penengah dengan mengirim aturan bisnis (prosedur atau
constraint) yang digunakan untuk mengakses data dari host. Client berisi antar muka GUI dan
beberapa aplikasi tambahan mengenai aturan bisnis. Kemudian server bertindak sebagai
conduit of passing memproses data dari host ke client dimana kemudian diproses atau difilter
dan dipresentasikan ke pemakai dalam format GUI.
Antar muka pemakai, aturan dan pengaksesan data bertindak sebagai three tiers. Cient
biasanya dihubungkan ke server melalui LAN dan server dihubungkan ke host melalui WAN.
Client melakukan remote yang dihubungkan ke server melalui WAN juga. Sistem ini sangat
cocok untuk perusahaan besar dimana basis data terpusat dapat disimpan dalam host dan
biaya pembangunan LAN dan WAN dapat diatur dan dioptimasi menggunakan teknologi yang
baru untuk setiap bagian yang berbeda dalam organisasi.

PENGAKSESAN QUERY PADA BASIS DATA CLIENT-SERVER


Bagaimana membagi fungsi DBMS antara client dan server tidak ada ketentuan. Sehingga
banyak pendekatan yang berbeda ditawarkan. Satu kemungkinan adalah memasukkan fungsi
dari DBMS terpusat pada level server. Sejumlah DBMS relasional menggunakan pendekatan
ini, dimana SQL server disediakan untuk client. Setiap client harus menggunakan query SQL
yang tepat dan menyediakan antar muka pemakai dan fungsi antar muka untuk bahasa
pemrograman. Karena SQL adalah bahasa standard relasional, berbagai SQL server, meskipun
disediakan oleh vendor yang berbeda, dapat menerima perintah SQL. Client juga merujuk pada
data dictionary yang didalamnya terdapat informasi pada data distribusi diantara server SQL
yang berbeda, sebagai modul untuk dekomposisi query global ke dalam sejumlah query local
yang dapat dieksekusi pada berbagai tempat. Interaksi antara client dan serber selama
pemrosesan query SQL adalah sebagai berikut :
1. Client melakukan parsing query pemakai dan memecahnya ke dalam sejumlah query
independent untuk setiap tempat. Setiap query terseut dikirim ke server yang sesuai.
2. Setiap server memproses query lokal dan mengirim relasi hasil ke client.
3. Client mengkombinasikan hasil sub query untuk mempruksi hasi dari query asal yang
dikirim.
Pada pendekatan ini, server SQL juga disebut transaction server (atau database processor
(DP) atau back-end machine), sedangkan client disebut application processor (AP) atau front-
end machine. Interaksi antara client dan server ditentukan oleh pemakai pada level client atau
melalui modul khusu pada DBMS client yang merupakan bagian dari paket DBMS. Sebagai
contoh, pemakai mengetahui apa data yang dikirim setiap server, membagi permintaan query
ke sub query secara manual adan mengirimkan sub query secara individu ke tempat yang
berbeda. Tabel hasil dikombinasikan secara eksplisit dengan query user pada level client.
Alternatif lain adalah mempunyai modul client yang melakukan kegiatan diatas secara otomatis.
Dalam DDBMS yang banyak digunakan, model perangkat lunak dibagi ke dalam tiga level :
1. Perangkat lunak server bertanggung jawab pada manajemen data lokal, kebanyakan
sama dengan perangkat lunak DBMS
2. Perangkat lunak client bertanggung jawab untuk fungsi distribusi; mengakses informasi
distribusi data dari katalog DDBMS dan memproses semua permintaan yang
membutuhkan akses ke lebih dari satu tempat. Hal ini juga ditangani semua antar muka
user.
3. Perangkat lunak komunikasi (biasanya dihubungkan dengan sistem operasi terdistribusi)
menyediakan primitif komunikasi yang digunakanoleh client untuk mengirim perintah dan
data ke tempat yang berbeda sesuai kebutuhan. Hal ini bukan bagian yang terpenting
dalam DDBMS, tetapi menyediakan primitf komunikasi dan pelayanan yang esensial.
Client bertanggung jawab untuk membangkitkan eksekusi terdistribusi untuk beberapa tempat
server suatu query atau transaksi dan untuk melakukan supervisi eksekusi terdistribusi dengan
mengirim perintah ke server. Perintah ini termasuk query lokal dan transaksi yang dieksekusi
selain perintah untuk mengirim data ke client atau server lain. Fungsi lain dikontrol oleh client
(atau koordinator) adalah menjamin konsistensi dari copy replika dari item data dengan teknik
concurrency control terdistribusi (global). Client harus menjamin transaksi global atomik dengan
membentuk global recovery jika tempat yang dimaksud gagal. Satu fungsi yang mungkin dari
client adalah menyembunyikan detail distribusi data dari pemakai, yang memungkinkan
pemakai menulis query global dan transaksi seperti basis data yang terpusat, tanpa harus
menentukan tempat dimana data dirujuk dalam query atau transaksi berada. Properti ini disebut
distribution transparency. Beberapa DDBMS tidak melakukan distribution tranparency, sehingga
pemakai harus berhati-hati terhadap distribusi data secara detail.
RINGKASAN:
● Konsep arsitektur client-server berhubungan dengan basis data terdistribusi.
● Arsitektur client-server yang dikembangkan saat ini menggunakan three-tier arsitektur
dimana terdapat tiga komponen utama yaitu host, server dan client.
● Pengaksesan Query dilakukan dengan cara client melakukan permintaan query dengan
mengirimkan sub query ke beberapa tempat server dan setelah server mengirimkan
hasilnya ke client, client mengkombinasikan hasil sub query ke query asal.
● Modul perangkat lunak yang terdapat pada DDBMS dapat dibagi dalam tiga level, yaitu
perangkat lunak server, client dan komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai