0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan17 halaman

aziz rio kausar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 17

PERAN ORANGTUA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI MORAL

ANAK BERDASARKAN TRADISI SUKU AMANUBAN DI DESA

OEEKAM KECAMATAN AMANUBAN TIMUR KABUPATEN TIMOR

TENGAH SELATAN

Dortia Manu ( 1601180042)

ABSTRAK

Skripsi oleh Dortia Manu, 2022 “ Peran Orangtua Dalam Menanamkan Nilai-Nilai

Moral Berdasarkan Tradisi suku Amanuban Di Desa Oeekam, Kecamatan Amanuban

Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan”. Skripsi. Program Studi PG-PAUD Vakultas

pendidikan dan pendidikan anak usia dini, Unversitas Nusa Cendana Kupang. Di bimbing

oleh Dr. Angelikus Nama Koten, M.Pd dan Engelbertus N Bali S.Pd. Skripsi ini

membahas tentang Peran Orangtua Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moral Berdasarkan

Tradisi Amanuban Di Desa Oeekam, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor

Tengah Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Peran orangtua

Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moral Berdasarkan Tradisi suku Amanuban Timur,

Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan

desain penelitian kualitatif deskriptif. Adapun subjek dalam penelitian ini terdiri dari 8

Informan dan 2 Tokoh Adat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Adapun

metode orangtua dalam menanamkan nilai-nilai moral anak yaitu memfasilitasi,

memotivasi, membimbing dan menjadi teladan (role model) bagi anak. 2. Hambatan yang

dialami oleh orangtua dalam menanamkan nilai-nilai moral yaitu: hambatan dari situasi

dan kondisi dan pengetahuan orangtua serta tempat tinggal anak yang malas untuk

melaksanakan nilai-nilai moral yang menjadi tradisi suku Amanuban yaitu


natekokomama (makan siri pinang), bukae pena (makan jagung), mepukaet (menerima

nasihat pada saat makan bersama), naketi (mengakui kesalahan), perilaku anak yang

kurang baik karena dengan adanya peran orangtua yang maksimal akan anak akan

termmmotivasi, dan jiwa anak akan tersentu.

Kata kunci : Peran Orangtua, Nilai-Nilai Moral, Tradisi Amanuban

ABSTRACT

Thesis by Dortia Manu, 2022 "The Role of Parents in Instilling Moral Values Based on

the Tradition of the Amanuban Tribe in Oeekam Village, East Amanuban District, South

Central Timor Regency". Thesis. PG-PAUD Study Program Vaculty of early childhood

education and education, Nusa Cendana University, Kupang. Supervised by Dr.

Angelikus Nama Koten, M.Pd and Engelbertus N Bali S.Pd. This thesis discusses the

Role of Parents in Instilling Moral Values Based on the Amanuban Tradition in Oeekam

Village, East Amanuban District, South Central Timor Regency. This study aims to

determine how the role of parents in instilling moral values based on the traditions of the

East Amanuban tribe, South Central Timor Regency. This type of research is a qualitative

research with a descriptive qualitative research design. The subjects in this study

consisted of 8 informants and 2 traditional figures. Data collection techniques used are

interviews, observation and documentation. The results showed that: 1. The methods of

parents in instilling moral values in children are facilitating, motivating, guiding and

being a role model for children. 2. Obstacles experienced by parents in instilling moral

values, namely: obstacles from the situation and conditions and knowledge of parents and

where children live who are lazy to carry out the moral values that have become the

traditions of the Amanuban tribe, namely natekokomama (eating betel nut), Bukae Pena.

(eating corn), mepukaet (receiving advice when eating together), naketi (admitting
mistakes), poor child behavior because with the maximum parental role the child will be

motivated, and the child's soul will be touched.

Keywords: Role of Parents, Moral Values, Amanuban Tradition


PENDAHULUAN menanamkan nilai-nilai paling dasar
Latif (2013) menggambarkan
sebelum anak masuk dalam komunitas
bahwa masa kanak-kanak merupakan
berikutnya.
salah satu masa terpenting dalam
Gunarsa (2017), menggambarkan
kehidupan manusia karena masa ini
bahwa Seorang anak kecil sulit
berbeda dengan masa yang lain dalam
diharapkan untuk dengan sendirinya
sifat, keistimewaan dan permulaan yang
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
khas. Pada masa ini terletak pokok
moral yang berlaku, mengerti apa yang
pertumbuhan kepintaran anak,
dituntut lingkungan, terhadap dirinya.
bertunasnya pembawaan-pembawaan
Aspek moral seorang anak merupakan
anak, kecenderungan minat bakatnya,
sesuatu yang berkembang. Artinya,
perkembangan pengetahuannya,
bagaimana anak itu kelak akan
penampakan perasaannya, penampilan
berperilaku sesuai atau tidak sesuai
maupun kepeduliannya, pemilihan
dengan nilai-nilai moral yang berlaku,
kecenderungan yang baik maupun yang
semua itu dipengaruhi oleh lingkungan
buruk, sejak kecil anak harus dibiasakan
kehidupan anak.
untuk mempelajari nilai-nilai moral.
Berdasarkan hasil penelitian Sutika
Berdasarkan Undang-Undang
(2017), menunjukan bahwa keberadaan
tentang Sistem Pendidikan Nasional
orangtua tetap memegang peranan yang
(No 20 Tahun 2003), menyatakan
sangat penting dalam pembentukan
bahwa keluarga merupakan salah satu
nilai-nilai moral anak seperti
penanggung jawab pendidikan, di
menanamkan sikap jujur, disiplin,
samping masyarakat dan pemerintah.
bertanggung jawab, religius, peduli
Eksistensi orangtua di sini sebagai
lingkungan, menyediakan waktu untuk
penanggungjawab utama dalam
anak, membantu memecahkan masalah, perkembangan anak. Perilaku sehari-

menegur bila salah. hari yang baik akan berkembang sesuai

Wuryandani (2010), menyatakan dengan tuntutan sosial. Jadi bila peran

keluarga merupakan tempat yang efektif orangtua dalam penanaman nilai-nilai

untuk mengajarkan nilai-nilai moral moral terhadap anak dengan baik maka

kepada anak. Dengan demikian perkembangan nilai-nilai moral anak

diharapkan kepada orangtua agar jangan akan baik pula begitu juga sebaliknya.

mengabaikan pendidikan dalam Moralitas sendiri berhubungan

keluarga karena sebagai dasar atau dengan keadaan nilai-nilai moral yang

fondasi dalam pembentukan nilai-nilai berlaku dalam suatu kelompok sosial

moral selanjutnya. atau masyarakat. Suatu perilaku

Windiharta (2018), mengambarkan dikatakan bermoral apabila perilaku

dalam penelitiannya bahwa tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral

pendampingan orangtua meliputi yang berlaku dalam kelompok sosial

pendampingan secara langsung melalui dimana anak itu hidup.Tentu nilai-nilai

perilaku keagamaan yang dapat moral tidak sama pada semua

langsung yang dapat contoh oleh anak. masyarakat, karena pada umumnya

Selain itu, orangtua juga dapat nilai-nilai moral ini dipengaruhi oleh

melakukan dengan cara memberikan kebudayaan dari setiap kelompok atau

keteladanan langsung kepada anak, masyarakat itu sendiri.

melalui berbagai macam kegiatan Peran orangtua dalam kehidupan

keagamaan, ini dikarenakan bentuk seorang anak sangat penting karena

penanaman nilai-nilai moral dan agama pendidikan anak pada zaman modern ini

sangat berpengaruh terhadap tidak mudah, zaman ini memberikan


banyak kemajuan teknologi yang hormat atau ucapan selamat datang,

memungkinkan anak-anak memperoleh bukae pena (makan jagung) merupakan

fasilitas yang canggih. Oleh karena itu, kebiasaan yang dijunjung tinggi oleh

orangtua harus berhati-hati dalam suku Amanuban, mepukaet (nasihat saat

mendidik anak karena tanyangan makan bersama) orangtua memberikan

televisi, internet, handpone yang setiap pencerahan atau nasihat kepada anak

saat dapat dinikmati oleh orangtua dan ketika lalai mengerjakan pekerjaan,

tidak dapat menutup kemungkinan bagi naketi (mengakui kesalahan) Orang

anak untuk melihat, mendengar dan Amanuban selalu melakukan naketi atau

membaca yang dapat merubah pengakuan atas kesalahan yang belum

tingkahlaku sehari-hari seperti sempat dilakukan untuk orangtua atau

kebiasaan, tindakan atau sikap yang nenek moyang yang sudah meninggal.

cenderung disesuaikan dengan Penanaman nilai-nilai moral

perkembangan teknologi pada zaman terhadap anak masih ada orangtua yang

sekarang. belum maksimal menjalankan perannya

Berdasarkan hasil pengamatan sebagai teladan secara langsung kepada

yang telah dilakukan di Desa Oeekam, anak, masih ada orangtua yang

Kecamatan Amanuban Timur, mengabaikan perannya dalam

Kabupaten Timor Tengah Selatan menanamkan nilai-nilai moral. Hal ini

semua orangtua anak sudah melakukan karena orangtua sibuk dalam pekerjaan,

penanaman nilai-nilai moral terlambat dalam penanaman nilai-nilai

berdasarkan tradisi Amanuban kepada moral anak sehingga masih ada anak-

anak-anaknya seperti natek okomama anak yang mengabaikan tradisi

(makan siri pinang) sebagai tanda Amanuban. Akibatnya seringkali nilai-


nilai budaya dinomorduakan dan tidak kompleks yang disajikan dengan kata-

diminati oleh generasi masa kini, kata, melaporkan pandangan terperinci

praktik budaya bersifat tradisional yang yang diperoleh dari para narasumber,

secara konseptual berlawanan dengan serta dilakukan dengan latar (setting)

model yang menjadi trend modern. yang alamiah.

Dampaknya, budaya yang bersifat Adapun alasan peneliti

tradisional mulai ditinggalkan menggunakan pendekatan kualitatif

masyarakat sehingga dapat adalah karena dalam penelitian ini data

mempengaruhi minat generasi penerus. yang dihasilkan berupa tulisan, kata-

Berdasarkan permasalahan tersebut kata dan dokumen yang digunakan

penulis tertarik untuk melakukan secara luas bahwa data yang

penelitian dengan judul “Peran dikumpulkan dianggap sangat

Orangtua dalam Menanamkan Nilai- bermanfaat dalam membantu untuk

Nilai Moral Berdasarkan Tradisi menyelesaikan atau dapat memecahkan

Amanuban di Desa Oeekam, masalah-masalah yang timbul dalam

Kecamatan Amanuban Timur, kehidupan sehari-hari.

Kubupaten Timor Tengah Selatan”. Teknik dan Instrumen Pengumpulan

METODE Data. Metode Wawancara Menurut

Adapun pendekatan yang Sugiyono (2015), metode wawancara

digunakan dalam penelitian ini yaitu adalah salah satu teknik pengumpulan

pendekatan kualitatif yang ditujukan data melalui komunikasi langsung (tatap

untuk memahami fenomena-fenomena muka) antar pihak penanya

sosial dari sudut pandang partisipan dan (interviewer) dengan pihak yang ditanya

menganalisa gambaran keseluruhan responden (interviewe) dengan


menggunakan pedoman wawancara mencatat hal-hal yang berkaitan dengan

(interview guide). Wawancara yang penelitian penanaman nilai-nilai moral

akan digunakan dalam penelitian ini anak.

adalah wawancara terstruktur yang Dokumentasi yaitu pengumpulan

mana pewawancara menetapkan data mengenai hal-hal yang berkaitan,

masalah dan pertanyaan yang sama rekaman, catatan wawancara dan foto

untuk diajukan pada semua subjek. setelah wawacara.

Dalam penelitian ini teknik HASIL DAN PEMBAHASAN

pengumpulan data yang digunakan A. Penyajian Data Hasil Penelitian

adalah wawancara mendalam (in depth 1. Deskripsi Hasil Wawancara

interview). Berdasarkan hasil penelitian yang

Metode Observasi Menurut Sugoyono penulis lakukan, peneliti akan

(2013), observasi merupakan suatu memaparkan hasil wawancara tentang

proses yang kompleks, suatu proses peran orangtua dalam menanamkan

yang tersusun dari berbagai proses nilai-nilai moral berdasarkan Tradisi

biologis dan psikologis. Dua diantara Suku Amanuban. Wawancara kepada

yang terpenting adalah proses-proses informan dilakukan pada tanggal 28

pengamatan dan ingatan. Teknik Maret-10 April 2022 dengan 8 informan

pengumpulan data dengan observasi penelitian (orangtua) yaitu kepada MT,

digunakan bila peneliti berkenan dengan NB, HS, YK, IM, DM, MA, YT, dan 2

perilaku manusia, proses, gejala-gejala orang Tokoh Adat yaitu PM dan SS

alam dan bila responden yang diamati a. Peran orangtua sebagai fasilitator

tidak terlalu besar. Dalam melakukan Orangtua sebagai fasilitator

observasi hal-hal yang diamati dan merupakan peranan penting bagi anak
untuk memberikan fasilitas atau dijumpai. Hal yang sama juga kami
ajarkan tentang Bukae Pena (makan
kepenuhan kebutuhan yang berkaitan jagung), untuk makan jagung tetapi
terkadang anak-anak tidak makan
dengan penanaman nilai-nilai moral karena bosan. Kami juga ajarkan
tentang Mepu Kaet (nasihat saat makan
terhadap anak. bersama) kami juga menasihati ketika
lalai mengerjakan pekerjaanya karena
Berdasarkan hasil penelitian yang pemalas dan yang terakhir adalah
Naketi (mengakui kesalahan) karena
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 4 anak-anak masih kecil jadi kami sebagai
orangtua biasanya menceritakan
April 2022 pukul 18.00 – 19.00 di perjalanan mengenai adat istiadat yang
belum dapat diselesaikan agar ketika
rumah Ibu Maria Taniu orangtua dari kami sebagai orangtua tidak mampu
atau sudah meninggal mereka bisa dapat
Julio Boimau menyatakan bahwa menyelesaikannya agar tidak menjadi
beban untuk anak-anak.”
fasilitas yang disiapkan untuk b. Peran Orangtua sebagai Motivator

menanamkan nilai-nilai moral dalam hal Peran orangtua sebagai motivasi

ini Natek Oko Mama (makan siri merupakan dorongan dari orangtua yang

pinang), sebagai tanda hormat atau dapat merangsang anak untuk dapat

ucapan selamat datang ialah orangtua melakukan tindakan-tindakan atau

menyiapkan siri pinang dan tempat siri sesuatu yang menjadi dasar atau alasan

untuk memberikan kepada orang yang dalam berperilaku atau melakukan

dijumpai atau bertamu ke rumah untuk sesuatu.

makan sebagai bentuk penghormatan. Berdasarkan hasil wawancara yang

Hal ini dibuktikan dengan kutipan diungkapkan oleh Marni Taniu di

pernyataan Ibu Maria Taniu saat rumah sebagai oarangtua pada tanggal

diwawancarai mengatakan : 29 maret, pukul 17.00-18.00

“Ketika ada tamu yang datang kerumah mengatakan bahwa:


atau menjumpai orangtua dijalan saya
selalu siapkan siri pinang ditas atau “Peran orangtua sangat penting dalam
saku dan saya berikan kepada anak saya memotifasi (mendorong), dalam
untuk memberikan kepada tamu yang mengembangkan nilai-nilai moral
datang di rumah maupun orang yang tersebut. Hal ini dapat dibuktikan
“dengan pernyataan dari ibu Marni kesulitan dalam menerapakan nilai-nilai
Taniu bahwa untuk mendorong anak- yang menjadi tradisi kita sebagai orang
anak dalam melaksanakan nikai-nilai Amanuban, biasanya ada tamu yang
moral dalam kehidupan sehari-hari agar datang ke rumah saya meminta anak-
tidak dapat melupakannya kami selalu anak untuk mempersilahkan tamu yang
menasihati dan mengajarkan mereka datang terkadang saya menyuruh
agar tidak melupakannya”. mereka untuk duduk dengan tamu untuk
membiasakan anak-anak untuk terbiasa
Berdasarkan hasil wawancara yang namun kadang mereka pemalas kalau
duduk lama sehingga jalan tinggalkan
diungkapkan oleh bapak Nahor Boimau tamu yang datang maka sebagai
orangtua selalu menasihati mereka
dirumahnya sebagai orangtua pada berulang –ulang kali untuk tidak
mengulanginya.
tanggal 29 Maret 2022, mengatakan Demikian juga yang berkaitan

bahw Sangat penting sekali orangtua dengan bukae pena atau makan jagung

menanamkan nilai-nilai moral harus di paksa dan tunggu untuk makan

berdasarkan tradisi Amanuban pada kalau tidak simpan dan jika di tanya

anak. bilang sudah makan. Hal yang sama

a. Peran Orangtua Sebagai Pembimbing juga yang dengan mepukaet dan naketi

Orangtua berperan sebagai kami sebagai orangtua selalu ada untuk

pembimbing yaitu mendampingi dan mereka pada saat mengalami kesulitan”.

membimbing anaknya dalam belajar c. Peran Orangtua sebagai Role Model

serta memberikan bantuan kepada (teladan)

anak ketika mengalami kesulitan. Peran orangtua sebagai Role Model

Berdasarkan hasil wawancara yang yaitu orangtua patut di tiru dan

diperoleh dari Ibu Marni Taniu sebagai dicontohi oleh anak untuk

orangtua pada tanggal 04 april 2022, mengembangkan nilai-nilai moral.

pada pukul 18.00-19.00 menyatakan Berdasarkan hasil wawancara yang

bahwa : dilakukan oleh peneliti dirumah Ibu YT

“Sebagai orangtua saya selalu


membimbing anak-anak ketika
pada tanggal 4 April 2022, pukul 18.00- dilakukan orangtua berdasarkan tradisi

19.00 menyatakan bahwa: Amanuban demi melengkapi data hasil

“Contoh yang dilakukan saat wawancara maka observasi dilakukan


menanamkan nilai-nilai moral kepada
anak berkaitan dengan na tek oko mama pada tanggal 18 Maret 2022 – 27 Maret
(siri pinang) ketika ada tamu
berkunjung ke rumah maka saya 2022.
menyuruh anak-anak untuk mengambil
tempat siri untuk memberikan kepada 3). Data Dokumentasi
tamu siri pinang dengan cara demikian
sudah sepatutnya menjadi contoh untuk Untuk mendukung hasil
anak dan dengan sendirinya anak akan
meniru apa yang sedang dilakukan oleh wawancara dan observasi yang
orangtua“.
diperoleh, peneliti juga dapat
2). Deskripsi Hasil Observasi
mengambil data dukumentasi pada saat
Untuk mendukung hasil wawancara
observasi pada setiap kegiatan orangtua
yang telah diperoleh, peneliti
dan anak dalam menanamkan nilai-
melakukan observasi langsung bersama
nilai moral berdasarkan tradisi suku
dengan informan dan anak. Observasi
Amanuban. Data dokumentasi tersebut
merupakan teknik pengumpulan data
peneliti akan memaparkannya di bagian
dimana peneliti melakukan pengamatan
lampiran agar dapat mendukung hasil
secara langsung terhadap subjek
peneltian ini.
penelitian. Dalam penelitian ini, yang
B. Pembahasan
menjadi informan/subjek observasi
Setelah melakukan penelitian
ialah orangtua anak yang berada di
melalui wawancara dengan 10
lingkungan Desa Oeekam dari Dusun B
informan/subjek penelitian, observasi
sampai Dusun D. Observasi yang
atau pengamatan langsung terhadap
dilakukan oleh peneliti untuk
orangtua dan anak tentang bagaimana
mengamati kegiatan anak dalam
peran orangtua dalam menanamkan
menanamkan nilai-nilai moral yang
nilai-nilai moral anak berdasarkan disiplin, bertanggung jawab, peduli

tradisi suku Amanuban di Desa lingkungan menyediakan waktu untuk

Oeekam, Kecamatan Amanuban Timur, anak, membantu memecahkan masalah

Kabupaten Timor Tengah Selatan, maka menegur bila salah. Selain itu, peneliti

peneliti memperoleh hasil yang menjadi juga menemukan bahwa peran orangtua

bagian penting sebagai pedoman dan dalam menanamkan nilai-nilai moral

catatan penting untuk mengkaji tentang berdasarkan Tradisi suku Amanuban di

peran orangtua dalam menanamkan Desa Oeekam, Kecamatan Amanuban

nilai-nilai moral anak berdasarkan Timur, Kabupaten Timor Tengah

Tradisi Suku Amanuban di Desa Selatan kepada anak merupakan salah

Oeekam. satu faktor penting dalam mendukung

Berdasarkan hasil penelitian, anak dalam melaksanakan nilai-nilai

orangtua mempunyai andil atau peran moral. Hal ini didukung oleh hasil

dalam menanamkan nilai-nilai moral penelitian Wuryandani (2010) yang

anak berdasarkan Tradisi Suku menyatakan bahwa peran keluarga

Amanuban. Hal ini karena anak selalu dalam pendidikan nilai moral untuk

ada di dalam lingkungan keluarga, anak sangat besar, mengingat keluarga

peryataan peneliti ini juga didukung merupakan lingkungan terdekat dengan

oleh penelitian yang dilakukan oleh anak. Hal ini serupa dengan yang

Sutika (2017) yang mengatakan bahwa dikatakan dalam penelitian oleh

keberadaan orangtua tetap memegang Windiharta (2018) bahwa menanamkan

peranan yang sangat penting dalam nilai-nilai moral pada anak

pembentukan nilai-nilai moral anak menggunakan pendekatan teladan atau

seperti menanamkan sikap jujur, contoh dan pembiasaan dalam perilaku.


Dari kesepuluh informan/subjek 3. Mepukaet (nasihat saat makan

penelitian, peneliti menemukan peran bersama) orangtua memberikan

orangtua dalam menanamkan nilai-nilai pencerahan atau nasihat kepada anak

moral berdasarkan Tradisi Suku ketika lalai mengerjakan pekerjaan

Amanuban di Desa Oeekam, 4. Naketi (mengakui kesalahan) orang

Kecamatan Amanuban Timur, Amanuban selalu melakukan naketi

Kabupaten Timor Tengah Selatan (pengakuan atas kesalahan yang belum

melalui empat hal yaitu: 1). Peran sempat dilakukan untuk orangtua atau

orangtua sebagai fasilitator nenek moyang yang sudah meninggal.

2). Peran orangtua sebagai motivator 3). Berdasarkan empat hal di atas

Peran orangtua sebagai pembimbing 4). penelitian, peneliti menemukan bahwa

Peran orangtua sebagai role model penanaman nilai-nilai moral terhadap

(teladan). anak orangtua sudah maksimal

Berdasarkan hasil penelitian, menjalankan perannya sebagai teladan

peneliti menemukan peran orangtua secara langsung kepada anak.

dalam menanamkan nilai-nilai moral SIMPULAN

berdasarkan Tradisi Suku Amanuban Berdasarkan hasil penelitian

dilakukan melalui 4 hal yaitu: tentang” Peran Orangtua Dalam

1. Natek oko mama (makan siri pinang) Menanamkan Nilia-Nilai Moral

sebagai tanda hormat atau ucapan Berdasarkan Tradisi Amanuban Di Desa

selamat datang Oeekam, Kecamatan Amanuban Timur,

2. Buake pena (makan jagung) Kabupaten Timor Tengah Selatan”

merupakan kebiasaan yang dijunjung menghasilkan simpulan sebagai

tinggi oleh Suku Amanuban berikut :


Penanaman nilai-nilai moral berkaitan dengan penanaman nilai-nilai

dilakukan dengan cara mengajarkan hal- moral berdasarkan tradisi Amanuban, 2)

hal yang berkaitan dengan tradisi Peran orangtua sebagai motivator untuk

Amanuban seperti natek oko mama mendorong anak untuk dapat

(makan siri pinang) sebagai tanda melakukan tindakan-tindakan yang

hormat atau selamat datang, bukae pena dapat berkaitan dengan nilai-nilai moral

(makan jagung) merupakan kebiasaan berdasarkan tradisi Amanuban, 3) Peran

yang dijunjung tinggi oleh suku orangtua sebagai pembimbing dalam hal

amanuban, mepukaet (nasihat saat ini orangtua mendampingi dan

makan bersama) orangtua memberikan membimbing anaknya dalam belajar

pencerahan kepada anak ketika lalai serta memberikan bantuan kepada anak

mengerjakan pekerjaan, naketi ketika mengalami kesulitan, 4) Peran

(pengakuan kesalahan yang belum orangtua sebagai role model atau

sempat dilakukan untuk orangtua yang orangtua patut ditiru oleh anak agar

sudah meninggal) serta mengajarkan dapat mengembangkan nilai-nilai moral

beribadah seperti berdoa dan setia anak berdasarkan tradisi Amanuban.

dalam ibadat. Pola atau cara A. SARAN

menanamkan nilai-nilai moral anak a) Bagi Orangtua

berdasarkan tradisi Amanuban yang Keluarga merupakan lingkungan

dilakukan oleh orangtua dengan empat terdekat bagi anak dan orangtua

langkah yaitu: merupakan orang terdekat pertama bagi

1) Peran orangtua sebagai fasilitator anak. Selain itu, orangtua dan kelurga

bagi anak untuk memberikan fasilitas pada dasarnya merupakan tempat

atau kepenuhan kebutuhan yang pendidikan pertama bagi anak.


Orangtua diharapkan memberikan referensi dan sebagai bahan

contoh yang benar bagi anak dengan perbandingan atau dengan mengkaji

membangun relasi antara orangtua dan hal-hal yang belum dapat dikaji oleh

anak, maka peneliti menyarankan 4 hal peneliti

yaitu : DAFTAR PUSTAKA

1. Orangtua merupakan figur Arikunto, S. 2010. Prosedur

pertama bagi anak maka orangtua Penelitian Suatu Pendekatan

hendaklah menjadi contoh dan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

teladan bagi anaknya dalam Djahin, A. K 1969. Menelusur Dunia

menanamkan nilai-nilai moral Efektif Pendidikan Nilai Dan

berdasarkan Tradisi Suku Amanuban Moral. Bandung : Lab. Pengajaran

2. Orangtua memotivasi anak PMP IKIP.

mereka tentang nila-nilai moral Gogo, O.J. 2020.Model Of Religious

berdasarkan Tradisi Suku Amanuban Studi and Moral Values In Tk

3. Orangtua hendaknya Nulamsari Jepara.Jurnal of Islamic

membimbing dalam menanamkan Education.

nilai-nilai moral berdsarkan Tradisi Huberman &Miles, A. M. 1992.

Amanuban Analisis Data

4. Orangtu memfasilitasi anak Kualitatif(terjemahan Tjetjep

dalam menanamkan nilai-nilai moral Rohendi Rohidi). Jakarta : UI-

berdasarkan Tradisi Suku Amanuban PRESS.

b.) Bagi peneliti selanjutnya Henry Hazlitt. 2003. Dasar-Dasar

Hasil penelitian ini bisa digunakan Moralitas. Yogyakarta : Pustaka

sebagai bahan perbandingan Pelajar


Hamid, D. 2009. Dasar Konsep Mubasyaroh. 2020. Model Of Religius

Pendidikan Moral. Bandung : Studi and Moral Values in Tk

ALFA BETA Putra Harapan Jepara: Journal of

Khaironi, M. 2017. Pendidikan Moral Islamic Education.

Pada Anak Usia Dini :Jurnal Age Soenarjati, 1994. Dasar Dan Konsep

Universitas Hamzamwad Pendidikan Pancasila.

Latif, M, dkk. 2003. Orientasi Baru Yogyakarta : Laboratorium PMP

Pendidikan Anak Usia Dini Teori KN

Dan Aplikasi : Jakarta Kencana

Latif. 2013. Masa Kanak-Kanak Sugiyono, 2015. Metode Penelitian

Merupakan Salah Satu Masa Kualitatif (Mix Methods),

Terpenting Dalam Kehidupan Bandung : Alfabeta

Manusia. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian

Jannah, H. 2011. Bentuk Pola Asuh Kualitatif dan R&D. Bandung : CU

Orangtua Dalam Menanamkan AlfabetaPada Anak Usia Dini :

Perilaku Moral Pada Anak Usia Jurnal DiklusPendidikan Luar

Dini Di Kecamatan Ampek Sekolah.

Angkek :Jurnal Pesona PAUD. Syamsudin, A. 2012.Pengembangan

Meleong, Lexy. J. 2012. Metodologi Nilai-Nilai Agama Dan Moral Pada

Penelitian Kualitatif. Bandung : Anak Usia Din : Jurnal Pendidikan

Remaja Rosdakarya Anak.

Meleong, L. J. 2010. Metodologi Sutika, I. M. 2017. Implementasi

Kulitatif . Bandung : Remaja pendidikan keluarga dalam

Rosdakarya menanamkan nilai-nilai moral anak


(Studi di taman penitipan anak

wardy kumara I panjer kecamatan

Denpasar Selatan) : Jurnal Kajian

Pendidikan widya Accarya

FKIPUniversitasDwi Jendra.

Undang-Undang. Nomor 20 Tahun

2003, Tentang Sistem Pendidikan

Nasional

Windiharta, S. B. 2018. Pendampingan

Orangtua Dalam Menanamkan

Nilai-Nilai Religiusitas Pada Anak

Didik Desa Tambi, Kecamatan

Kejajar, Kabupaten Wonosobo, 2

(1) Maret 2018-12

Wuryandana, W.2010. Peran Keluarga

Dalam MenanamkanNilai Moral

Pada Anak Usia Dini : Jurnal

DiklusPendidikan Luar Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai