0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan4 halaman

Jenis-Jenis Web Server

Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis web server, bahasa pemrograman beserta fungsinya, dan jenis-jenis Database Management System (DBMS). Web server yang disebutkan termasuk Apache, Nginx, dan IIS, sementara bahasa pemrograman seperti Python, Java, dan JavaScript memiliki berbagai aplikasi dalam pengembangan perangkat lunak. DBMS yang dibahas mencakup RDBMS, NoSQL, dan in-memory DBMS, masing-masing dengan fitur dan contoh spesifik.

Diunggah oleh

Alyudha Maryon
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan4 halaman

Jenis-Jenis Web Server

Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis web server, bahasa pemrograman beserta fungsinya, dan jenis-jenis Database Management System (DBMS). Web server yang disebutkan termasuk Apache, Nginx, dan IIS, sementara bahasa pemrograman seperti Python, Java, dan JavaScript memiliki berbagai aplikasi dalam pengembangan perangkat lunak. DBMS yang dibahas mencakup RDBMS, NoSQL, dan in-memory DBMS, masing-masing dengan fitur dan contoh spesifik.

Diunggah oleh

Alyudha Maryon
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 4

1.

Jenis-Jenis Web Server

Web server adalah perangkat lunak atau perangkat keras yang melayani permintaan HTTP atau
HTTPS dari klien, seperti browser web. Berikut adalah jenis-jenis web server populer:

 Apache HTTP Server (Apache)


Open-source, mendukung banyak platform, dan sangat fleksibel dengan modul tambahan.

 Nginx
Cocok untuk menangani beban tinggi dengan efisiensi, sering digunakan sebagai reverse
proxy atau load balancer.

 Microsoft Internet Information Services (IIS)


Dikembangkan oleh Microsoft, khusus untuk Windows, mendukung integrasi dengan
teknologi .NET.

 LiteSpeed
Cepat dan ringan, dirancang untuk hosting dengan kebutuhan tinggi.

 Tomcat (Apache Tomcat)


Digunakan untuk menjalankan aplikasi berbasis Java.

 Node.js
Bukan hanya web server, tetapi juga runtime untuk JavaScript.

 Caddy
Menyediakan konfigurasi otomatis dengan dukungan HTTPS bawaan.

 OpenResty
Web server berbasis Nginx, sering digunakan untuk aplikasi berbasis Lua.

2. Bahasa Pemrograman dan Fungsinya

Bahasa pemrograman adalah instrumen utama dalam pengembangan perangkat lunak. Berikut
adalah contoh bahasa pemrograman dan fungsinya:

 Python

o Fungsi: Pengembangan web, analisis data, AI/ML, automasi, dan aplikasi ilmiah.

o Contoh framework: Django, Flask.

 Java

o Fungsi: Aplikasi enterprise, pengembangan Android, dan sistem backend.

o Contoh framework: Spring, Hibernate.

 JavaScript
o Fungsi: Pengembangan frontend (UI interaktif) dan backend (Node.js).

o Contoh library/framework: React, Angular, Vue.js.

 C++

o Fungsi: Aplikasi sistem, game, dan pengembangan perangkat lunak dengan performa
tinggi.

 C#

o Fungsi: Aplikasi berbasis Windows, game (Unity), dan aplikasi enterprise.

 PHP

o Fungsi: Pengembangan web backend.

o Contoh framework: Laravel, CodeIgniter.

 Ruby

o Fungsi: Pengembangan aplikasi web dengan cepat.

o Contoh framework: Ruby on Rails.

 Kotlin

o Fungsi: Pengembangan aplikasi Android, alternatif modern untuk Java.

 Swift

o Fungsi: Pengembangan aplikasi untuk ekosistem Apple (iOS dan macOS).

3. Jenis-Jenis DBMS (Database Management System)

DBMS adalah perangkat lunak untuk mengelola data dalam basis data. Berikut adalah jenis-jenis
DBMS:

 Relational DBMS (RDBMS)

o Contoh: MySQL, PostgreSQL, Oracle Database, Microsoft SQL Server.

o Fitur: Data disimpan dalam tabel dengan relasi.

 NoSQL DBMS

o Contoh: MongoDB, CouchDB, Cassandra.

o Fitur: Data disimpan dalam format non-relasional, seperti dokumen atau key-value.

 Hierarchical DBMS
o Contoh: IBM Information Management System (IMS).

o Fitur: Data disusun secara hierarki seperti pohon.

 Network DBMS

o Contoh: Integrated Data Store (IDS).

o Fitur: Relasi lebih fleksibel dibandingkan model hierarki.

 Object-Oriented DBMS (OODBMS)

o Contoh: db4o, ObjectDB.

o Fitur: Data disimpan sebagai objek, cocok untuk OOP (Object-Oriented


Programming).

 Distributed DBMS

o Contoh: Apache Cassandra, Amazon DynamoDB.

o Fitur: Basis data tersebar di berbagai lokasi.

 In-Memory DBMS

o Contoh: Redis, Memcached.

o Fitur: Data disimpan di memori untuk akses super cepat.

 Columnar DBMS

o Contoh: Apache HBase, Google Bigtable.

o Fitur: Cocok untuk analitik data dalam jumlah besar.

 Time-Series DBMS

o Contoh: InfluxDB, TimescaleDB.

o Fitur: Dirancang untuk menyimpan data berbasis waktu.

4. Platform decomposition diagram

Anda mungkin juga menyukai