Modul Bahasa c
Modul Bahasa c
SMAN 1 BANGGAI
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
ii
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
iii
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
PRAKTIKUM 1
PENGENALAN BAHASA C
1.1 TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Umum
siswa memahami konsep dasar bahasa pemrograman serta mampu membuat dan
menjalankan suatu program sederhana di komputer.
Tujuan Khusus
siswa dapat :
1. Menguraikan konsep dasar bahasa pemrograman dan kaitannya dengan
algoritma.
2. Menyebutkan bermacam-macam jenis Bahasa Pemrograman
3. Menjelaskan cara kerja sebuah program dapat berjalan (kode sumber,
kompilasi, executable)
4. Membuka dan memahami fitur dasar perangkat lunak editor pembuatan
program (IDE).
5. Menulis, meng-kompilasi dan menjalankan (run) program sederhana
4. Simpan program yang telah dituliskan dengan membuka menu File > Save as…
. Pilih lokasi penyimpanan dan beri nama file dengan “salam.cpp”.
2
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
5. Lakukan kompilasi program melalui menu Execute > Compile atau dengan
menekan shortcut F9.
6. Perhatikan hasil kompilasi program pada bagian “Compile Log”. Jika kompilasi
sukses, maka akan ditampilkan pesan kurang lebih sebagai berikut:
7. Jalankan program (running) melalui menu Execute > Run atau dengan menekan
shortcut F10. Hasil program akan ditampilkan pada window seperti pada gambar
berikut ini.
8. Proses kompilasi dan running dapat dilaksanakan sekaligus melalu menu Execute
> Compile & Run atau dengan shortcut F11.
9. Selesai.
3
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
1.4 LATIHAN
Tuliskan dan jalankan beberapa program berikut ini dan tuliskan hasilnya di tempat
yang sudah disediakan.
Program 1.2: total1.cpp
1 #include "stdio.h"
2 int main()
3 {
4 printf("%i", (10 + 20));
5 return 0;
6 }
4
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
5
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
PRAKTIKUM 2
STRUKTUR DASAR BAHASA C
2.1 TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Umum
siswa dapat memahami:
1. Struktur penulisan bahasa pemrograman
2. Sintaks assignment statement dan output statement,
3. Keperluan sebuah variable,
4. Tipe data standar bahasa pemrograman.
5. Mengenal berbagai operator dalam Bahasa C
Tujuan Khusus
siswa dapat :
1. Menuliskan sintaks instruksi : assignment statement, dan output Statement
2. Mendeklarasikan dan menggunakan variabel dalam berbagai tipe data dalam
sebuah program
3. Memilih tipe data sesuai dengan kegunaan data tersebut.
4. Menulis program untuk menampilkan isi dari suatu variabel
5. Menulis program untuk menampilkan string yang mengandung karakter khusus
6. Membuat program sederhana yang melibatkan berbagai operator
7. Memberi komentar program
Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena tipe data
mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan oleh komputer. Misalnya saja
5 dibagi 2 bisa saja menghasilkan hasil yang berbeda tergantung tipe datanya. Jika 5
dan 2 bertipe integer maka akan menghasilkan nilai 2, namun jika keduanya bertipe
float maka akan menghasilkan nilai 2.5000000. Pemilihan tipe data yang tepat akan
membuat proses operasi data menjadi lebih efisien dan efektif.
Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu :
6
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
2.2.2 Variabel
Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai
tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu
tetap, nilai dari suatu variable bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Nama dari suatu
variabel dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai berikut :
1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa
huruf. Bahasa C bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan kecil dianggap
berbeda. Jadi antara nim, NIM dan Nim dianggap berbeda.
2. Tidak boleh mengandung spasi.
3. Tidak boleh mengandung simbol-simbol khusus, kecuali garis bawah
(underscore). Yang termasuk symbol khusus yang tidak diperbolehkan antara
lain : $, ?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, = dsb
4. Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.
Contoh penamaan variabel yang benar :
NIM, a, x, nama_mhs, f3098, f4, nilai, budi.
Contoh penamaan variable yang salah :
%nilai_mahasiswa, 80mahasiswa, rata-rata, ada spasi, penting!
Pada Bahasa C, pada umumnya karakter atau string dapat ditampilkan dengan
menuliskan karakter / string tersebut secara langsung. Namun demikian, terdapat
beberapa karakter khusus yang penulisannya sedikit berbeda. Berikut ini karakter
khusus yang dikenal di bahasa C beserta penjelasannya.
7
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
2.2.4 Deklarasi
Deklarasi diperlukan bila kita akan menggunakan pengenal (identifier) dalam program.
Identifier dapat berupa variable, konstanta dan fungsi.
Deklarasi Variabel
Bentuk umum pendeklarasian suatu variable adalah :
Nama_tipe nama_variabel;
Contoh :
int x;
char y, huruf, nim[10];
char float nilai;
double beta;
int array[5][4];
char *p;
Deklarasi Konstanta
Dalam bahasa C konstanta dideklarasikan menggunakan preprocessor #define.
Contohnya :
#define PHI 3.14
#define nim “0111500382”
#define nama “Achmad Solichin”
Deklarasi Fungsi
Fungsi merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat diaktifkan atau
dipanggil di manapun di dalam program. Fungsi dalam bahasa C ada yang sudah
disediakan sebagai fungsi pustaka seperti printf(), scanf(), getch() dan untuk
menggunakannya tidak perlu dideklarasikan. Fungsi yang perlu dideklarasikan terlebih
dahulu adalah fungsi yang dibuat oleh programmer. Bentuk umum deklarasi sebuah
fungsi adalah : Tipe_fungsi nama_fungsi(parameter_fungsi); Contohnya : float
luas_lingkaran(int jari); void tampil(); int tambah(int x, int y);
8
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
2.2.5 Operator
Operator Penugasan
Operator Penugasan (Assignment operator) dalam bahasa C berupa tanda sama
dengan (“=”). Contoh :
nilai = 80;
A = x * y;
Artinya : variable “nilai” diisi dengan 80 dan variable “A” diisi dengan hasil perkalian
antara x dan y.
Operator Aritmatika
Bahasa C menyediakan lima operator aritmatika, yaitu :
* : untuk perkalian
/ : untuk pembagian
% : untuk sisa pembagian (modulus)
+ : untuk pertambahan
- : untuk pengurangan
Catatan : operator % digunakan untuk mencari sisa pembagian antara dua bilangan.
Misalnya :
9 % 2 = 1
9 % 3 = 0
9 % 5 = 4
9 % 6 = 3
9
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
Operator Logika
Jika operator hubungan membandingkan hubungan antara dua buah operand, maka
operator logika digunakan untuk membandingkan logika hasil dari operator-operator
hubungan. Operator logika ada tiga macam, yaitu :
&& : Logika AND (DAN)
|| : Logika OR (ATAU)
! : Logika NOT (INGKARAN)
Operator Bitwise
Operator bitwise digunakan untuk memanipulasi bit-bit dari nilai data yang ada di
memori. Operator bitwise dalam bahasa C :
<< : Pergeseran bit ke kiri
>> : Pergeseran bit ke kanan
& : Bitwise AND
^ : Bitwise XOR (exclusive OR)
| : Bitwise OR
~ : Bitwise NOT
Operator Unary
Operator Unary merupakan operator yang hanya membutuhkan satu operand saja.
Dalam bahasa C terdapat beberapa operator unary, yaitu :
10
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
Catatan Penting ! :
Operator peningkatan ++ dan penurunan -- jika diletakkan sebelum atau sesudah
operand terdapat perbedaan.
Bahasa C standar ANSI memiliki 32 kata tercadang (reserved word) dan Turbo C
menambahkannya dengan 7 kata tercadang. Semua reserved word tidak boleh
digunakan dalam penamaan identifier (variable, nama fungsi dll). Kata tercadang yang
tersedia dalam bahasa C adalah sbb (tanda * menunjukkan kata tercadang pada Turbo
C):
*asm, default, for, *pascal, switch, auto, do, goto, register,
typedef, break, double, *huge, return, union, case, else, if,
short, unsigned, *cdecl, enum, int, signed, void, char, extern,
*interrupt, sizeof volatile const *far long static while
continue float *near struct
11
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
2. Jalankan program 2.1 di atas dan tuliskan apa yang tercetak di layar.
3. Pada Program 2.1, variabel yang dideklarasikan belum diisi dengan nilai tertentu
(belum diinisialisasi). Lakukan perubahan Program 2.1 dengan menambahkan
perintah untuk mengisi variabel nim, nama dan nilai seperti pada Program 2.2
berikut ini.
Program 2.2 variabel2.cpp
1 #include <stdio.h>
2 int main()
3 {
4 char nim[10];
5 char nama[30];
6 int nilai;
7
8 nim = "141150123";
9 nama = "Achmad Solichin";
10 nilai = 85;
11
12 printf("NIM : %s", nim);
13 printf("NAMA : %s", nama);
14 printf("NILAI : %i", nilai);
15
16 return 0;
17 }
4. Lakukan kompilasi Program 2.2 di atas dan perhatikan hasilnya. Apakah terjadi
error? Apa error yang akan ditampilkan? Tuliskan error yang ditampilkan dan baris
berapa terjadi error!
12
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
5. Kesalahan pada Program 2.2 terjadi karena cara pengisian variabel nim dan nama
yang kurang tepat. Variabel nim dan nama dideklarasikan sebagai sebuah variabel
bertipe char dan berupa array (ditunjukkan dengan adanya tanda kurung siku []).
Pembahasan mengenai array akan dilakukan secara khusus pada Pertemuan ke-9.
6. Sekarang kita perbaiki kesalahan pada Program 2.2 dengan mengisi nim dan nama
menggunakan fungsi strcpy(). Penggunaan fungsi strcpy() harus menyertakan
header fungsi <string.h>. Ubahlah Program 2.2 menjadi Program 2.3 berikut ini.
Program 2.3 variabel3.cpp
1 #include <stdio.h>
2 #include <string.h>
3 int main()
4 {
5 char nim[10];
6 char nama[30];
7 int nilai;
8
9 strcpy(nim, "141150123");
10 strcpy(nama, "Achmad Solichin");
11 nilai = 85;
12
13 printf("NIM : %s", nim);
14 printf("NAMA : %s", nama);
15 printf("NILAI : %i", nilai);
16
17 return 0;
18 }
8. Tampilan Program 2.3 sedikit berantakan bukan? Mari kita buat lebih rapi dengan
menambahkan karakter khusus \n (pindah baris) dan \t (tabulasi horizontal).
Perhatikan Program 2.4 berikut ini dan jalankan!
13
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
10. Selanjutnya kita akan ubah Program 2.4 menjadi Program 2.5 dengan
menambahkan nilai uts, uas, tugas dan kehadiran serta menghitung nilai akhir
yang diperoleh mahasiswa. Nilai akhir diperoleh dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
NILAI AKHIR = 10% kehadiran + 20% tugas + 30% uts + 40% uas
Kita akan mendeklarasikan variabel kehadiran, tugas, uts dan uas bertipe integer
dan variabel nilai_akhir bertipe float (pecahan).
14
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
12. Untuk lebih mempermudah pembacaan program (dan untuk keperluan belajar),
kita dapat menambahkan komentar-komentar program. Ubah Program 2.5
menjadi Program 2.6 berikut ini.
15
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
13. Jalankan Program 2.6 dan lihat hasilnya. Bandingkan dengan hasil Program 2.5.
Sama bukan? Hal tersebut menunjukkan bahwa komentar program tidak
mempengaruhi hasil program. Komentar program diperlukan oleh programmer
sendiri agar dalam mempermudah pembacaan program.
2.4 LATIHAN
Tuliskan dan jalankan beberapa program berikut ini dan tuliskan hasilnya di tempat
yang sudah disediakan.
16
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
17
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
18
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
PRAKTIKUM 3
MASUKAN DAN KELUARAN PROGRAM
3.1 TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Umum
siswa dapat memahami:
1. Penggunaan perintah Input (masukan) pada sebuah program.
2. Penggunaan perintah Output (keluaran) untuk menampilkan berbagai data
pada sebuah program.
3. Penggunaan format cetakan berbagai variabel.
Tujuan Khusus
siswa dapat :
1. Menuliskan perintah intruksi input pada sebuah program.
2. Mengetahui dan menggunakan berbagai format inputan
3. Menyusun berbagai program yang menginput dan menampilkan berbagai data
tipe data.
4. Membaca dan menjelaskan maksud dari suatu program.
Dalam bahasa C proses memasukkan suatu data bisa menggunakan beberapa fungsi
pustaka yang telah tersedia. Beberapa fungsi pustaka yang bisa digunakan adalah :
Fungsi scanf()
Fungsi pustaka scanf() digunakan untuk menginput data berupa data numerik,
karakter dan string secara terformat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian fungsi scanf() :
Fungsi scanf() memakai penentu format
Fungsi scanf() memberi pergantian baris secara otomatis
Fungsi scanf() tidak memerlukan penentu lebar field
Variabelnya harus menggunakan operator alamat &
19
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
Fungsi gets()
Fungsi gets() digunakan untuk memasukkan data bertipe karakter dan tidak
dapat digunakan untuk memasukkan data numerik.
Harus diakhiri dengan penekanan tombol enter
Cursor secara otomatis akan pindah baris
Tidak memerlukan penentu format
Fungsi getchar()
Fungsi getchar() digunakan untuk membaca data yang bertipe karakter
Harus diakhiri dengan penekanan tombol enter
Karakter yang dimasukkan terlihat pada layar
Pergantian baris secara otomatis
20
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
dimana:
m : menyatakan panjang range
n : menyatakan jumlah digit di belakang koma.
var : nilai atau variable yang akan ditampilkan.
Contoh :
printf(“%5.2f”, nilai);
artinya variable nilai akan ditampilkan sebanyak 5 digit dengan 2 digit di belakang
koma.
21
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
2. Jalankan Program 3.1 di atas dan inputkan NIM dan NAMA Anda masing-masing.
Tuliskan apa yang tercetak di layar! Apakah ada hasil yang “tidak sesuai” ?
3. Sekarang ubah Program 3.1 menjadi Program 3.2 berikut ini. Fungsi scanf() untuk
menginput NAMA diganti dengan fungsi gets().
Program 3.2 inout2.cpp
1 #include <stdio.h>
2 int main()
3 {
4 char nim[10], nama[30];
5 printf("INPUT DATA MAHASISWA\n");
6 printf("NIM : "); scanf("%s", &nim);
7 printf("NAMA : "); gets(nama);
8
9 //tampilkan
10 printf("\nNIM : %s", nim);
11 printf("\nNAMA : %s", nama);
12 return 0;
13 }
4. Lakukan kompilasi dan jalankan Program 3.2 lalu inputkan kembali NIM dan NAMA
Anda. Apa yang terjadi? Apakah berhasil?
5. Sekarang tambahkan perintah fflush(stdin); setelah perintah untuk
menginput NIM. Perhatikan Program 3.3 berikut ini.
22
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
6. Jalankan Program 3.3 di atas dan inputkan NIM dan NAMA Anda masing-masing.
Tuliskan apa yang tercetak di layar! Perintah fflush(stdin) berfungsi
menghapus buffer I/O di dalam memori. Fungsi dapat ditambahkan setelah
perintah inputan.
7. Selanjutnya ditambahkan variabel “nilai” pada Program 3.3 untuk menginput dan
menyimpan nilai mahasiswa. Variabel “nilai” dideklarasikan sebagai variabel yang
bertipe float (pecahan). Perhatikan Program 3.4 di bawah.
Program 3.4 inout4.cpp
1 #include <stdio.h>
2 int main()
3 {
4 char nim[10], nama[30];
5 float nilai;
6 printf("INPUT DATA MAHASISWA\n");
7 printf("NIM : "); scanf("%s", &nim);
8 fflush(stdin);
9 printf("NAMA : "); gets(nama);
10 printf("NILAI : "); scanf("%f", &nilai);
11
23
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
12 //tampilkan
13 printf("\nNIM : %s", nim);
14 printf("\nNAMA : %s", nama);
15 printf("\nNILAI : %f", nilai);
16 printf("\nNILAI (PEMBULATAN) : %.2f", nilai);
17
18 return 0;
19 }
8. Jalankan Program 3.4 dan pada inputan nilai, masukkan beberapa nilai berikut ini:
80, 78.253, 87.243, 90.55. Tuliskan hasil tampilan program!
3.4 LATIHAN
Tuliskan dan jalankan beberapa program berikut ini dan tuliskan hasilnya di tempat
yang sudah disediakan.
Program 3.5 lingkaran_in.cpp
1 #include <stdio.h>
2 int main()
3 {
4 int jari;
5 float luas, keliling;
6
7 printf("Input jari-jari lingkaran : ");
8 scanf("%i", &jari);
9
10 luas = 3.14 * jari * jari;
11 keliling = 2 * 3.14 * jari;
12
13 printf("LUAS dan KELILING LINGKARAN");
14 printf("\nJari-jari = %i", jari);
15 printf("\nLUAS = %.3f", luas);
16 printf("\nKELILING = %.2f", keliling);
17
18 return 0;
19 }
24
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
25
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
26
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
PRAKTIKUM 4
STRUKTUR KONDISI IF DAN IF…ELSE
4.1 TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Umum
siswa dapat memahami:
1. Bentuk umum struktur kondisi IF dan IF…ELSE
2. Penggunaan struktur kondisi IF dan IF…ELSE pada sebuah program.
Tujuan Khusus
siswa dapat :
1. Menentukan nilai TRUE atau FALSE suatu kondisi yang ditulis dalam bemacam-
macam variasi penulisan kondisi pada statement if.
2. Mengenal dan menggunakan bermacam-macam operator relational dalam
program.
3. Dapat memilih statement if yang menggunakan else (if-then-else) atau
statement if yang tidak menggunakan else (if - then) pada sebuah program
4. Menulis program untuk alur yang dinyatakan dalam bentuk Flowchart atau
pseudocode.
Struktur kondisi IF dibentuk dari pernyataan IF dan digunakan untuk menyeleksi suatu
kondisi tunggal. Bila proses yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka
pernyataan yang ada di dalam blok IF akan diproses dan dikerjakan.
Bentuk umum struktur kondisi IF adalah :
if (kondisi) {
perintah-jika-benar;
}
27
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
Catatan:
Kondisi dalam struktur IF dapat berupa kondisi tunggal maupun kondisi
gabungan (jamak) yang bernilai TRUE / FALSE.
Penggunaan tanda kurawal { dan } bersifat WAJIB jika blok perintah terdiri dari
dua perintah atau lebih. Tanda kurawal dapat dihilangkan jika blok perintah
hanya terdiri dari satu perintah.
4.2.2 Struktur Kondisi IF…ELSE
Dalam struktur kondisi IF…ELSE minimal terdapat dua blok perintah. Jika kondisi yang
diperiksa bernilai benar atau terpenuhi maka blok perintah pertama yang dilaksanakan
dan jika kondisi yang diperiksa bernilai salah maka blok perintah yang kedua yang
dilaksanakan.
Bentuk umumnya adalah sebagai berikut :
if (kondisi) {
perintah-jika-benar;
} else {
perintah-jika-salah;
}
Catatan:
Kondisi dalam struktur IF…ELSE dapat berupa kondisi tunggal maupun kondisi
gabungan (jamak) yang bernilai TRUE / FALSE.
Penggunaan tanda kurawal { dan } bersifat WAJIB jika blok perintah terdiri dari
dua perintah atau lebih. Tanda kurawal dapat dihilangkan jika blok perintah
hanya terdiri dari satu perintah.
28
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
2. Jalankan Program 4.1 di atas dan inputkan beberapa nilai berikut ini!. Catat
hasilnya!
100 61
40 150
50 -80
4. Jalankan Program 4.2 di atas dan inputkan beberapa nilai berikut ini!. Catat
hasilnya!
100 61
40 150
50 -80
5. Hapus tanda kurawal { dan } pada baris 8, 10 dan 12. Jalankan program. Inputkan
kembali beberapa nilai berikut ini dan catat hasil / keluarannya!
29
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
100 61
40 150
50 -80
6. Program 4.3 berikut ini merupakan program berbeda dari program sebelumnya
namun memiliki hasil yang sama. Tuliskan, kompilasi dan jalankan!
Program 4.3 ifelse_nilai_cara2.cpp
1 #include <stdio.h>
2 #include <string.h>
3 main()
4 {
5 int nilai;
6 char X[10];
7 printf("\nInputkan sebuah nilai : ");
8 scanf("%i", &nilai);
9 if (nilai >=60)
10 strcpy(X, "LULUS");
11 else
12 strcpy(X, "GAGAL");
13 printf("\n\n %s", X);
14
15 printf("\nProgram Selesai.");
16 return 0;
17 }
7. Jalankan Program 4.3 di atas dan inputkan beberapa nilai berikut ini!. Catat
hasilnya!
100 61
40 150
50 -80
8. Ubahlah Program 4.3 di atas menjadi Program 4.4 berikut ini. Kompilasi dan
jalankan program 4.4 dan inputkan beberapa nilai. Apakah hasilnya sama?
30
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
31
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
10. Jalankan Program 4.5 di atas dan inputkan beberapa nilai berikut ini!. Catat
hasilnya!
100 61
40 150
50 -80
11. Hapus tanda kurawal { dan } pada seluruh blok IF. Kompilasi dan jalankan Program
4.5. Inputkan kembali beberapa nilai berikut ini dan catat hasil / keluarannya!
100 61
40 150
50 -80
12. Catatlah beberapa kesimpulan yang Anda peroleh dari beberapa langkah
praktikum di atas!
32
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
4.4 LATIHAN
1. Tuliskan dan jalankan program berikut ini dan tuliskan hasilnya di tempat yang
sudah disediakan.
Program 4.6 terbesar_cara2.cpp
1 #include <stdio.h>
2 int main()
3 {
4 int A, B, max;
5 printf("PROGRAM NILAI TERBESAR 2 BILANGAN\n\n");
6 printf("Input Bilangan 1: ");
7 scanf("%i", &A);
8 printf("Input Bilangan 2: ");
9 scanf("%i", &B);
10
11 if (A > B) {
12 max = A;
13 } else {
14 max = B;
15 }
16 printf("\nBilangan terbesar = %i", max);
17
18 return 0;
19 }
33
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
Flowchart 1
34
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
Flowchart 2
35
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
36
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
PRAKTIKUM 5
STRUKTUR KONDISI IF BERTINGKAT DAN
SWITCH…CASE
5.1 TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Umum
siswa dapat memahami:
1. Bentuk umum struktur kondisi IF bertingkat dan SWITCH…CASE.
2. Penggunaan struktur kondisi IF bertingkat dan SWITCH…CASE pada sebuah
program.
Tujuan Khusus
siswa dapat :
1. Menuliskan program yang menggunakan IF bertingkat.
2. Menuliskan program yang menggunakan struktur SWITCH…CASE.
3. Menulis program untuk alur yang dinyatakan dalam bentuk Flowchart atau
pseudocode.
IF Bertingkat sering disebut juga dengan IF Bersarang atau Nested IF. Pada dasarnya
IF Bertingkat merupakan struktur IF atau IF…ELSE. Perhatikan kembali flowchart
struktur IF dan IF…ELSE seperti digambarkan sebagai berikut:
37
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
Dari ilustrasi struktur diatas, S1 dan S2 adalah satu atau sekelompok statement. Di
dalam kelompok S1 dan S2 mungkin terdapat statement IF sehingga terjadi IF secara
berjenjang atau secara tersarang yang biasa disebut Nested IF (nest = sarang).
Contoh Struktur IF Bertingkat / IF Bersarang:
38
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
switch(variabel)
{
case 1 : pernyataan-1; break;
case 2 : pernyataan-2; break;
.....
.....
case n : pernyataan-n; break;
default : pernyataan-m;
}
Catatan:
Variabel ‘variabel’ yang berada di dalam SWITCH harus bertipe INT atau
CHAR.
Nilai pada CASE harus menyesuaikan tipe data dari ‘variabel’ dan harus bernilai
tunggal.
Compiler akan memeriksa kebenaran kondisi dari mulai case ke-1 hingga ke-n.
39
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
2. Jalankan Program 5.1 di atas dan inputkan beberapa kombinasi nilai A, B dan C
berikut ini!. Catat hasilnya!
A B C KELUARAN A B C KELUARAN
3 7 9 9 7 3
9 3 7 3 9 7
7 9 3 7 3 9
Untuk memeriksa keberanan dari program mencari nilai terbesar, semua kombinasi
nilai A, B dan C di atas harus menghasilkan nilai yang benar.
3. Selanjutnya, tuliskan dan jalankan Program 5.2 berikut ini dan inputkan beberapa
kombinasi nilai A, B dan C seperti pada tabel. Catat hasilnya!
40
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
Ujicoba Program
A B C KELUARAN A B C KELUARAN
3 7 9 9 7 3
9 3 7 3 9 7
7 9 3 7 3 9
41
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
4. Sekarang tuliskan dan jalankan Program 5.3 berikut ini dan inputkan beberapa
kombinasi nilai A, B dan C seperti pada tabel sebelumnya. Catat hasilnya!
Program 5.3 terbesar3bil_alt3.cpp
1 #include <stdio.h>
2 main()
3 {
4 int A, max;
5 printf("Input 3 buah bilangan\n");
6 printf("Bilangan 1: "); scanf("%i", &A);
7 max = A;
8 printf("Bilangan 2: "); scanf("%i", &A);
9 if (A > max) {
10 max = A;
11 }
12 printf("Bilangan 3: "); scanf("%i", &A);
13 if (A > max) {
14 max = A;
15 }
16
17 printf("\nBilangan terbesar: %i", max);
18
19 return 0;
20 }
Ujicoba Program
A B C KELUARAN A B C KELUARAN
3 7 9 9 7 3
9 3 7 3 9 7
7 9 3 7 3 9
42
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
5. Apakah masih ada alternatif penyelesaian lain, untuk mencari nilai terbesar?
Yakinlah. Selalu ada cara yang lain. Lengkapi flowchart di bawah ini dan buatlah
program Bahasa C berdasarkan flowchart tersebut. Ujilah dengan sejumlah nilai
seperti langkah sebelumnya!
43
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
6. Sekarang kita belajar Struktur SWITCH…CASE. Tuliskan dan jalankan Program 5.4
berikut ini dan inputkan beberapa kombinasi nilai grade dan sks seperti pada
tabel. Catat hasilnya!
Program 5.4 angka_mutu.cpp
1 #include <stdio.h>
2 main()
3 {
4 char grade;
5 int sks;
6 int angka_mutu = 0;
7
8 printf("Program Hitung Angka Mutu");
9 printf("\nInput Grade (A, B, C, D, E) : ");
10 grade = getchar();
11 printf("Input SKS : ");
12 scanf("%i", &sks);
13
14 switch(grade) {
15 case 'A' : angka_mutu = 4 * sks; break;
16 case 'B' : angka_mutu = 3 * sks; break;
17 case 'C' : angka_mutu = 2 * sks; break;
18 case 'D' : angka_mutu = 1 * sks; break;
19 case 'E' : angka_mutu = 0 * sks; break;
20 default : angka_mutu = 0;
21 }
22
23 printf("\nGrade : %c", grade);
24 printf("\nSKS : %i", sks);
25 printf("\nAngka Mutu : %i", angka_mutu);
26 return 0;
27 }
Ujicoba Program
A 3 b 2
B 2 - 3
C 3 X 2
44
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
5.4 LATIHAN
1. Buatlah program bahasa C berdasarkan flowchart / algoritma berikut ini!
45
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
Contoh keluaran :
Jenis barang B mendapat diskon = 15%, Harga setelah didiskon
= 8500
3. Tulis program untuk menentukan biaya parkir yang dihitung berdasarkan lama
parkir. Lama parkir dihitung dari selisih jam masuk dan jam keluar diinput. Biaya
parkir 2 jam pertama 2000, perjam berikutnya 500.
Contoh keluaran
10 11 1 Biaya = 2000
10 2 4 Biaya = 3000
46
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
PRAKTIKUM 6
STRUKTUR PERULANGAN FOR
6.1 TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Umum
siswa dapat memahami:
1. Bentuk umum struktur perulangan FOR.
2. Penggunaan struktur perulangan FOR pada sebuah program.
Tujuan Khusus
siswa dapat :
1. Menuliskan program yang menggunakan struktur perulangan FOR.
2. Menulis program untuk alur yang dinyatakan dalam bentuk Flowchart atau
pseudocode.
Struktur perulangan FOR biasanya digunakan untuk mengulang suatu proses yang
telah diketahui jumlah perulangannya. Dari segi penulisannya, struktur perulangan
FOR memiliki bentuk yang sederhana.
Bentuk umum struktur perulangan FOR adalah :
for (inisialisasi; kondisi; perubahan-kondisi) {
blok-perintah-for;
}
47
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
Catatan:
inisialisasi: Instruksi pemberian suatu nilai
yang mempengaruhi nilai kondisi. Pada proses
yang normal, pemberian nilai awal ini akan
menyebabkan kondisi bernilai TRUE. Instruksi
ini hanya pernah satu kali dilaksanakan, yaitu
hanya pada saat awal struktur FOR dijalankan.
kondisi: Suatu kondisi yang bernilai TRUE atau
FALSE, dan akan membatasi proses
perulangan. Blok perintah pada struktur
perulangan akan dijalankan selama kondisi
masih bernilai TRUE.
perubahan-kondisi: Suatu instruksi yang
dapat mempengaruhi nilai kondisi. Pada proses
yang normal, perubahan nilai disini suatu saat
akan membuat kondisi bernilai FALSE.
48
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
2. Program 6.1 di atas digunakan untuk mencari nilai terbesar dari 3 buah bilangan
yang diinput. Bagaimana jika bilangan yang diinput ada 5? Kita cukup menduplikasi
baris 8 sampai 11 atau 12 sampe 15, sedemikian hingga akan menginput 5 buah
bilangan. Ubahlah program 6.1 menjadi Program 6.2 berikut ini.
Program 6.2 terbesar5bil.cpp
1 #include <stdio.h>
2 main()
3 {
4 int A, max;
5 printf("Input 5 buah bilangan\n");
6 printf("Bilangan 1: "); scanf("%i", &A);
7 max = A;
8 printf("Bilangan 2: "); scanf("%i", &A);
9 if (A > max) {
10 max = A;
11 }
12 printf("Bilangan 3: "); scanf("%i", &A);
13 if (A > max) {
14 max = A;
15 }
16 printf("Bilangan 4: "); scanf("%i", &A);
17 if (A > max) {
18 max = A;
19 }
20 printf("Bilangan 5: "); scanf("%i", &A);
21 if (A > max) {
22 max = A;
23 }
24
25 printf("\nBilangan terbesar: %i", max);
26
27 return 0;
28 }
3. Jalankan dan ujilah program 6.2 di atas dengan beberapa data. Tuliskan pada tabel
di bawah ini.
49
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
4. Dengan tujuan yang sama (mencari nilai terbesar), bagaimana jika yang diinput
10 bilangan, 100 bilangan atau lebih? Dengan cara sebelumnya tentunya akan
sangat repot, dan program menjadi sangat panjang. Perhatikan Program 6.3
berikut ini, tuliskan pada editor dan jalankan!
Program 6.3 terbesar_n_bil.cpp
1 #include <stdio.h>
2 main()
3 {
4 int A, max, i;
5 printf("Input 10 buah bilangan\n");
6 printf("Bilangan pertama: ");
7 scanf("%i", &A);
8 max = A;
9 for(i=1; i<=9; i++) {
10 printf("Bilangan ke-%i: ", (i+1));
11 scanf("%i", &A);
12 if (A > max) {
13 max = A;
14 }
15 }
16
17 printf("\nBilangan terbesar: %i", max);
18
19 return 0;
20 }
5. Ujicoba program 6.3 dengan data masukan berikut ini dan tuliskan perubahan nilai
masing-masing variabel / kondisi pada tabel.
Data masukan: 10 7 15 12 9 5 7 18 3 11
50
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Pada struktur FOR, tuliskan perintah bagian inisialisasi!
Pada struktur FOR, tuliskan perintah yang menunjukkan
2
kondisi akhir perulangan!
3 Berapa kali perintah-perintah dalam blok FOR dijalankan?
Jika diinginkan bilangan yang diinput menjadi 20 bilangan,
4
bagian perintah mana yang harus diganti?
Berdasarkan program 6.3 dan data inputan pada langkah
5
ke-5, berapa nilai variabel i setelah keluar dari perulangan?
7. Tuliskan dan jalankan program 6.4 berikut ini! Lalu tuliskan hasilnya pada tempat
yang sudah tersedia.
Program 6.4 deret_ganjil_cara1.cpp
1 #include <stdio.h>
2 main()
3 {
4 int i;
5 printf("10 Bilangan Ganjil Pertama\n");
6 for(i=1; i<=19; i=i+2) {
7 printf("%4i", i);
8 }
9
10 return 0;
11 }
Tuliskan hasilnya
51
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
Tuliskan hasilnya
9. Jika program 6.5 diubah menjadi program 6.6 berikut ini, apa yang terjadi?
Tuliskan dan jalankan programnya, lalu catat apa yang terjadi. Mengapa?
Program 6.6 deret_ganjil_cara2.cpp
1 #include <stdio.h>
2 main()
3 {
4 int i, N=1;
5 printf("10 Bilangan Ganjil Pertama\n");
6 for(i=1; i<=10; i--) {
7 printf("%4i", N);
8 N = N + 2;
9 }
10
11 return 0;
12 }
52
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
6.4 LATIHAN
1. Tuliskan dan jalankan program berikut ini dan tuliskan hasilnya di tempat yang
sudah disediakan.
Program 6.7 deret_genap.cpp
1 #include <stdio.h>
2 main()
3 {
4 int i, N=10;
5 printf("Deret Bilangan Genap\n");
6 for(i=1; i<=10; i++) {
7 printf("%4i", N);
8 N = N - 2;
9 }
10
11 return 0;
12 }
53
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
54
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Dasar (PG168)
55