IDC Codinggggg
IDC Codinggggg
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kelas ini merupakan lanjutan dari kelas Belajar
Dasar Pemrograman Web. Idealnya, Anda telah lulus dari kelas dasar tersebut. Namun jika tidak,
Anda harus memiliki bekal pengetahuan dasar pengembangan web yang mendalam seperti
HTML, CSS dan JavaScript. Berikut ini, detail dari masing-masing yang wajib Anda miliki.
HTML
Sebelum belajar di kelas ini, Anda harus mengetahui cara membuat elemen pada HTML,
mengetahui macam-macam elemen yang ada beserta fungsinya, memahami perbedaan inline dan
block element, hingga memahami fungsi dan cara memberikan atribut pada elemen HTML.
CSS
Selain pengetahuan tentang HTML, Anda juga harus sudah memiliki pengetahuan tentang
styling halaman website menggunakan CSS. Anda sudah terbiasa dengan aturan styling,
penggunaan selector yang benar, tahu mengenai satuan yang pas untuk digunakan dan
penggunaan warna dalam CSS, hingga bisa menyusun website dengan baik dan responsif.
JavaScript
Hal terakhir yang harus Anda pahami adalah JavaScript. Pada titik ini Anda harus sudah
memahami sintaks dasar JavaScript, mengenali tipe data yang ada, dan mengetahui adanya
Browser Object sebagai API antara JavaScript dengan Browser. Anda bisa memanipulasi DOM
dengan menggunakan JavaScript.
Pengenalan Kelas
Pada kelas ini kita akan belajar hal-hal fundamental yang perlu
Anda ketahui tentang bahasa pemrograman JavaScript pada
lingkungan Node JS. Untuk penggunaan JavaScript pada lingkungan
browser, Anda dapat mempelajarinya pada kelas Belajar Dasar
Pemrograman Web.
Materi yang tersaji ramah untuk pemula, sehingga tidak ada
prasyarat pemrograman yang perlu Anda kuasai untuk belajar di
kelas ini.
Beberapa hal yang akan dipelajari pada kelas ini, antara lain:
Glosarium
C
Compiler
Debugging
Interpreter
Library
Runtime
Lingkungan, platform, atau sumber daya yang menjalankan suatu
kode/program.
String Concatenation
String Interpolation
Anatomi Website
Kita terbiasa dengan tampilan website yang nampak
pada browser. Namun apakah kalian tahu bagaimana website dapat
tampil demikian? Terdapat 3 (tiga) fondasi penting dalam
membuat website. Pertama adalah HTML, salah satu markup
language yang digunakan untuk membuat struktur dan
menampilkan konten pada World Wide
Web (Website). CSS dan JavaScript merupakan fondasi lainnya yang
digunakan untuk mempercantik dan menjadikan website lebih
dinamis dan interaktif.
1. <!DOCTYPE html>
2. <html>
3. <head>
4. <title>Judul Halaman</title>
5. </head>
6. <body>
7. <h1>Heading Utama</h1>
8. <p>Sebuah Paragraph.</p>
9. </body>
10. </html>
Elemen <html>
Elemen <head>
<title>
<style>
<base>
<link>
<meta>
<script>
<noscript>
Pada HTML versi 4.01, elemen <head> wajib ada dalam sebuah
berkas HTML. Berikut contoh penulisan sebuah
elemen <head> beserta contoh konten di dalamnya:
1. <head>
2. <meta charset="utf-8">
6. </style>
7. </head>
1. <!DOCTYPE html>
2. <html>
3. <meta charset="utf-8">
4. <title>Judul halaman</title>
6. <body>
7. <h1>Heading Utama</h1>
8. <p>Sebuah Paragraph.</p>
9. </body>
10. </html>
Elemen <body>
1. <html>
2. <head>
5. <body>
pada sebuah konten body, sehingga konten ini dapat dilihat oleh
8. </body>
9. </html>
Kecuali jika kita ingin menuliskan sebuah catatan kecil pada berkas
HTML, kita perlu gunakan commenting tag (<!-- -->). Semua yang
dituliskan di antara tag komentar tidak akan memberikan pengaruh
apa pun, termasuk pada tampilan di jendela browser. Pada HTML,
tag komentar dituliskan seperti ini:
Lorem Ipsum
Lorem ipsum adalah teks standar yang ditempatkan untuk
mendemonstrasikan elemen grafis atau presentasi visual seperti
font, tipografi, dan tata letak. Tujuan penggunaan lorem ipsum
sebagai berikut:
Atribut HTML
Pada sub-modul sebelumnya kita sudah mengenal apa itu elemen.
Elemen dituliskan dengan awalan tag pembuka <> dan diakhiri
dengan tag penutup </>. Ada satu hal lagi yang bisa kita tuliskan
pada sebuah elemen, lebih tepatnya pada sebuah tag pembuka,
yaitu Attribute. Atribut ini berfungsi memberikan informasi
tambahan pada sebuah elemen. Atribut dituliskan
pada tag pembuka sebuah elemen setelah nama dari elemennya
tersebut ditulis. Contohnya:
Atribut pada elemen juga dapat dituliskan lebih dari satu. Kita bisa
menuliskan kembali seluruh struktur atribut di samping dari atribut
yang sudah ada. Contohnya pada elemen paragraf di atas, kita
akan memberikan sebuah atribut translate, sehingga penulisannya
menjadi seperti ini:
tersebut.</p>
Lantas atribut apa saja yang dapat digunakan pada elemen HTML?
Pada elemen HTML terdapat dua jenis atribut, yaitu Global
Attribute dan atribut yang hanya bisa digunakan pada elemen
tertentu. Untuk atribut yang spesifik pada sebuah elemen, kita akan
mengulasnya pada pembahasan elemen tersebut. Untuk Global
Attribute, berikut daftar atribut yang bisa kita gunakan di seluruh
elemen HTML.
Attribute Description
accesskey Menentukan tombol shortcut untuk mengaktifkan/memfokuskan pada sebuah element.
class Menentukan satu atau lebih classname untuk sebuah elemen.
contenteditable Menentukan konten dari elemen merupakan konten yang dapat diubah atau tidak.
data-* Digunakan untuk menyimpan sebuah data pribadi khusus ke halaman atau aplikasi.
dir Menentukan arah teks untuk konten pada suatu elemen.
draggable Menentukan apakah suatu elemen dapat di-drag atau tidak.
dropzone Menentukan apakah data yang di-drag adalah data yang disalin, dipindahkan, atau ditaut
saat dijatuhkan.
hidden Menentukan apakah suatu elemen ditampilkan atau tidak pada browser.
id Menetapkan id pada elemen.
lang Menentukan bahasa pada konten elemen.
spellcheck Menentukan apakah elemen harus diperiksa ejaannya dan tata bahasanya atau tidak.
style Menentukan styling secara satu baris untuk suatu elemen.
tabindex Menentukan urutan dari suatu elemen.
title Menentukan informasi tambahan tentang suatu elemen.
translate Menentukan apakah konten elemen harus diterjemahkan atau tidak.
Paragraf
Paragraf adalah elemen paling mendasar dari sebuah dokumen
teks. Pada HTML, kita bisa menunjukkan sebuah paragraf dengan
menggunakan elemen <p>. Contohnya seperti ini:
2. oleh lava
4.
5.
Paragraf dapat terdiri dari teks, elemen gambar, dan inline element
lainnya. Tetapi hindarilah penggunaan element paragraf untuk
konten seperti heading atau list, karena terdapat elemen lain yang
lebih tepat untuk digunakan.
List
Seperti yang sudah disebutkan pada pembahasan paragraf, tidak
semua teks dibungkus oleh paragraf, salah satunya list. Kita pun
terbiasa membuat list dalam kehidupan sehari-hari, baik
membuat to-do list atau daftar yang terstruktur sekalipun.
Unordered List
1. <ul>
2. <li>Item 1</li>
3. <li>Item 2</li>
4. <li>Item 3</li>
5. <li>Item 4</li>
6. </ul>
1. <ul>
5. </ul>
Seperti yang kita sudah ketahui, maka list item akan menampilkan
seperti format header.
1. <ul>
4. <li>List item 3
5. <ul>
9. </ul>
10. </li>
12. </ul>
Ordered List
1. <ol>
2. <li>Langkah pertama</li>
3. <li>Langkah kedua</li>
4. <li>Langkah ketiga</li>
5. <li>Langkah selanjutnya</li>
6. </ol>
Sama seperti pada unordered list, di antara tag elemen <li> kita
dapat mengisikan konten apapun termasuk elemen HTML lain.
Pada ordered list, tipe urutan angkanya dapat kita atur melalui
sebuah atribut type. Contohnya, selain nomor urutan angka dapat
menggunakan alfabet ataupun angka romawi.
1. <ol type="I">
2. <li>Langkah pertama</li>
3. <li>Langkah kedua</li>
4. <li>Langkah ketiga</li>
5. <li>Langkah selanjutnya</li>
6. </ol>
7.
8. <ol type="A">
9. <li>Langkah pertama</li>
13. </ol>
Nilai Deskripsi
1 Menggunakan angka dalam urutan item (default)
a Menggunakan huruf kecil dalam urutan item
A Menggunakan huruf besar dalam urutan item
i Menggunakan huruf romawi kecil dalam urutan item
I Menggunakan huruf romawi besar dalam urutan item
Selain tipe angka pada urutan, kita juga bisa menetapkan nilai awal
pada sebuah ordered list dengan menggunakan atribut start.
Contohnya, jika kita ingin memulai sebuah list dari angka 7, maka
kita tetapkan atribut start dengan nilai 7 pada elemen <ol>.
1. <ol start="7">
2. <li>Langkah ketujuh</li>
3. <li>Langkah kedelapan</li>
4. <li>Langkah kesembilan</li>
5. <li>Langkah selanjutnya</li>
6. </ol>
2. <li>Langkah ketujuh</li>
3. <li>Langkah kedelapan</li>
4. <li>Langkah kesembilan</li>
5. <li>Langkah selanjutnya</li>
6. </ol>
Gambar
Tanpa gambar sebuah website tentu tidak akan menarik, bukan? Ada beberapa alasan mengapa
website perlu gambar. Contohnya kita perlu menampilkan logo perusahaan, ilustrasi, diagram,
dan sebagainya.
Pada HTML untuk menampilkan sebuah gambar kita bisa menggunakan tag <img>. Berbeda
dengan elemen lain, elemen <img> tidak menuliskan konten diantara tag pembuka dan tag
penutup sebagaimana tag lainnya. Namun untuk menetapkan gambar yang ditampilkan kita
gunakan sebuah atribut src. Contohnya seperti ini:
1. <img
src="https://raw.githubusercontent.com/dicodingacademy/BelajarDas
arPemrogramanWeb/image-assets/dicoding-logo.png" alt="Dicoding
Logo">
Pada contoh kode di atas, perlu kita perhatikan bahwa element <img> merupakan sebuah elemen
kosong (tidak memiliki konten sehingga tidak ada closing tag).
Selain itu, yang perlu kita perhatikan adalah atribut yang ada pada elemen tersebut, terdapat dua
atribut yang harus kita gunakan ketika menerapkan elemen <img>.
Yang pertama, atribut src. Atribut ini berfungsi sebagai sumber dari gambar yang ditampilkan.
Atribut ini dapat bernilai url gambar atau path gambar lokal dari gambar yang digunakan.
Selanjutnya adalah atribut alt. Atribut ini sebenarnya tidak wajib untuk diterapkan, hanya saja
atribut ini akan sangat berguna ketika gambar tidak berhasil ditampilkan. Nilai atribut ini
merupakan gambaran dari gambar yang ditampilkan dalam bentuk tulisan. Sehingga ketika
gambar gagal ditampilkan maka akan memunculkan teks alternatif yang dapat mewakili arti dari
gambar tersebut.
Selanjutnya terdapat atribut lain yang bisa Anda gunakan pada elemen ini, contohnya title.
Atribut title berfungsi sebagai informasi tambahan untuk sebuah gambar. Informasi tersebut akan
muncul ketika kita mengarahkan sebuah cursor pada gambar yang ditampilkan.
Berikut adalah jenis format gambar yang umum digunakan pada pembuatan website.
Ketika menggunakan atribut ini disarankan hanya gunakan salah satunya. Terkecuali kita
menentukan nilai lebar dan tingginya sesuai dengan rasio dari ukuran gambar aslinya.
Contohnya, jika kita tetap memaksa untuk menentukan ukuran panjang dan lebar sebuah gambar
tanpa menyesuaikan rasionya, maka gambar yang ditampilkan tidak akan proporsional.
1. <img
src="https://raw.githubusercontent.com/dicodingacademy/BelajarDas
arPemrogramanWeb/image-assets/dicoding-logo.png" alt="Dicoding
Dengan menetapkan hanya satu atribut ukurannya, maka ukuran lainnya akan mengikuti sesuai
dengan rasio gambar aslinya. Contohnya, kita bisa menetapkan ukuran gambar berdasarkan nilai
lebarnya saja.
2. <img
src="https://raw.githubusercontent.com/dicodingacademy/BelajarDas
arPemrogramanWeb/image-assets/dicoding-logo.png" alt="Dicoding
Logo" width="500px">
Atau kita bisa tetapkan ukuran gambar berdasarkan tingginya. Dengan begitu nilai lebar akan
menyesuaikan nilainya berdasarkan rasio gambar aslinya.
2. <img
src="https://raw.githubusercontent.com/dicodingacademy/BelajarDas
arPemrogramanWeb/image-assets/dicoding-logo.png" alt="Dicoding
Logo" height="100px">
Gambar tentu perlu waktu yang lebih untuk ditampilkan di browser sehingga tentukanlah ukuran
sesuai kebutuhan.
Standarnya elemen HTML memiliki dua sifat yaitu block dan inline.
Elemen yang memiliki sifat block selalu membuat baris baru ketika
menampilkannya, contohnya seperti elemen paragraf, list, heading,
dan lainnya. Berlawanan dengan elemen yang memiliki sifat block,
yaitu elemen inline. Elemen ini tidak menambahkan baris baru
ketika dibuat. Apa saja elemen tersebut? Mari kita bahas satu
persatu.
Anchor
2. <ul>
3. <li><a href="https://example.com">Website</a></li>
4. <li><a href="mailto:[email protected]">Email</a></li>
5. <li><a href="tel:+62123456">Telepon</a></li>
6. <li><a href="#address">Alamat</a></li>
7. </ul>
no-referrer-when-downgrade,
origin,
origin-when-cross-origin,
unsafe-url
rel alternate, Menetapkan hubungan antara halaman yang
ditampilkan dengan target.
author,
bookmark,
external,
help,
license,
next,
nofollow,
noreferrer,
noopener,
prev,
search,
tag
_self,
_top
media media_type Menetapkan tipe media yang digunakan pada target.
Emphasized text
Important text
2. malam!</strong></p>
Short quotations
Citation
Selain sebuah atribut, <cite> juga merupakan sebuah elemen yang digunakan untuk sebuah
rujukan pada sebuah dokumen, contohnya sebuah buku, majalah, artikel dan lainnya.
href="https://dicoding.com">dicoding.com</a></cite>.</p>
Standarnya pada browser sebuah teks yang diberi markup <cite> akan ditampilkan dengan cetak
miring (italic).
Defining terms
Elemen <dfn> digunakan ketika mendefinisikan sebuah istilah (term). Elemen ini harus terletak
pada elemen lain yang menaunginya. Contohnya pada sebuah elemen <p> atau
elemen <section>. Berikut contoh penggunaannya:
Standar pada browser yakni sebuah teks yang diberi markup <dfn> akan ditampilkan dengan
cetak miring (italic).
Subscript <sub> dan superscript <sup> merupakan elemen yang dapat membuat teks yang
ditampilkan nampak kecil, dengan posisi di bawah (sub) atau di atas (sup) dari teks biasanya.
Elemen ini digunakan untuk menunjukan sebuah rumus kimia ataupun matematika.
molekul C<sub>12</sub>H<sub>22</sub>O<sub>11</sub>.</p>
2.
E=MC<sup>2</sup></p>
Jika kita lihat pada browser, tampilan akan tampak seperti ini:
Highlighted text
Untuk menandai atau menyorot sebuah teks kita bisa menggunakan elemen <mark>. Elemen ini
digunakan ketika terdapat sebuah teks yang memiliki peran penting, biasanya teks tersebut
merupakan bagian yang paling relevan atau penting dalam sebuah konteks kalimat.
3. <mark>mata-mata
5. </mark>
angkasa
seluruh planet.
8. </p>
Standarnya pada browser teks yang diberi markup <mark> akan ditampilkan dengan background
kuning dan teks hitam.
Line Break
Terkadang kita mungkin perlu menambahkan sebuah baris baru pada sebuah baris teks (termasuk
di dalam paragraf), tetapi kita mengetahui bahwa browser akan mengabaikan sebuah penulisan
spasi ganda ataupun garis baru, sehingga kita memerlukan sebuah tanda yang dapat digunakan
untuk memberitahu browser untuk “Tambahkan garis baru di sini!”.
Inline line break element atau <br> dapat digunakan untuk memberitahu browser untuk
memberikan sebuah garis baru pada baris teks. Sama seperti gambar, elemen ini merupakan
elemen kosong sehingga kita tidak membutuhkan sebuah tag penutup.
1. <p>
2. Dicoding Space,<br>
4. Bandung.<br>
5. 40123
6. </p>
Jika kita lihat pada browser, maka tampilan akan tampak seperti ini: