0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan

coding

Dokumen ini adalah laporan praktik tentang penggunaan operator dalam bahasa pemrograman C++. Terdapat penjelasan mengenai berbagai jenis operator seperti aritmatika, penugasan, increment, decrement, pembanding, logika, ternary, dan bitwise, serta contoh kode program yang menunjukkan penerapannya. Selain itu, dokumen ini juga mencakup pembahasan tentang perbaikan kode dan hasil output dari program yang telah dijalankan.

Diunggah oleh

galuhar274
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan

coding

Dokumen ini adalah laporan praktik tentang penggunaan operator dalam bahasa pemrograman C++. Terdapat penjelasan mengenai berbagai jenis operator seperti aritmatika, penugasan, increment, decrement, pembanding, logika, ternary, dan bitwise, serta contoh kode program yang menunjukkan penerapannya. Selain itu, dokumen ini juga mencakup pembahasan tentang perbaikan kode dan hasil output dari program yang telah dijalankan.

Diunggah oleh

galuhar274
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 19

LAPORAN PRAKTIKUM KE-2

PROYEK CODING

Disusun Oleh:
Nama : Afrianda Galuh
Saputra NPM : G1C024049

Nama Asisten Dosen:


1. Rafsha Syauqi Syahputra (G1F022072)

Dosen Pengampu :
1. Dr. Eng. Dedi Suryadi, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
T.A 2024/2025
BAB I
LANDASAN TEORI

1.1. Apa itu Oprator


Operator adalah Dalam proses penulisan bahasa pemrograman biasanya ada yang
dinamakan operator. Dimana nantinya operator tersebut digunakan untuk membentuk hasil
nilai yang diinginkan.Secara mudahnya operator adalah suatu simbol yang biasa digunakan
dalam penulisan bahasa pemrograman. Keberadaan operator biasanya akan lebih banyak
ditemukan pada sebuah operasi-operasi tertentu
perator adalah suatu simbol yang memberikan sebua compiler atau interpreter untuk
bisa melakukan operasi tertentu seperti operasi matematika, rasional atau logis agar bisa
menghasilkan hasil akhir seperti yang diinginkan.Operator juga bisa dibilang sebagai dasar
dari sebuah bahasa pemrograman jenis apapun. Ketika kita membuat suatu program
biasanya akan ada banyak data yang nantinya akan diolah dan menghasilkan
suatu output tertentu.Ketika proses pengolahan data inilah nantinya dibutuhkan suatu
operator yang berperan sebagai simbol. Setidaknya ada tiga jenis operator yang kerap
digunakan dalam bahasa pemrograman. Mulai dari operator aritmatika, operator relasional
dan operator logika.

1.2. Sifat Sifat Oprator


1.Unary
Operator unary hanya akan melihat keberadaan operand pada suatu operasi. Terdapat dua
jenis operator unary utama seperti increment dan decrement. Lalu untuk bentuk penulisan
dari operator unary adalah b++.
2.Binary
Lalu ada juga operator binary. Dimana nantinya operator ini akan membutuhkan dua buah
operand dan juga satu operator pada bagian tengahnya dalam satu operasi. Secara
sederhananya penulisan dari operator binary adalah b + c.
3. Ternary
Terakhir da jenis operator ternary. Dimana operator ternary ini akan melihatkan tiga buah
operand dalam suatu operasi yang dilakukan. Bentuk penulisan dari operator ternary adalah
ekspresi? Pilihan pertama : pilihan kedua.Tiga poin di atas merupakan penjelasan dari jenis
operator yang dilihat berdasarkan sifatnya. Ketika Anda menuliskan suatu bahasa

1
pemrograman tentunya akan bertemu dari ketika jenis operator yang dilihat berdasarkan
sifatnya tersebut.

1.3. Jenis Jenis Oprator


1. Operator Aritmatika
Pertama ada operator aritmatika, yang mana operator jenis ini memiliki fungsi untuk
melakukan pemrosesan dua buah operand yang akan menghasilkan suatu nilai tertentu.
Namun hasil dari operasi yang melibatkan operator aritmatika ini juga tergantung nilai
operand dan jenis operator yang digunakan.
Secara mudahnya operator jenis ini akan lebih mudah kita temukan pada suatu operasi
matematika yang terdapat di dalam penulisan bahasa pemrograman. Aritmatika sendiri
merupakan salah satu cabang yang ada di dalam ilmu matematika.
Dimana pada dasarnya aritmatika ini akan merupakan suatu perhitungan sederhana seperti
tambah, kurang, bagi dan kali. Selain itu, dalam bahasa pemrograman C++ penggunaan
operator juga berlaku pada operasi modulo division atau operator % yang dipakai untuk
mencari suatu sisa hasil bagi.
Jenis operator yang ada di dalam operator aritmatika bahasa pemrograman C++ adalah
sebagai berikut ini.
+ (penambahan), contohnya a = 5 + 2
– (pengurangan), contohnya a = 5 – 2
* (perkalian), contohnya a = 5 – 2
/ (pembagian dalam bilangan real atau pecahan), contohnya a = 5 – 2
% (sisa hasil bagi atau modulus), contohnya a = 5 % 2

2. Operator Penugasan atau Assignment

operator jenis ini memiliki fungsi untuk memberikan suatu nilai pada satu variabel. Ada
dua sisi operand yang memiliki fungsi masing-masing.
Operand pada sisi kiri operator adalah variabel, sedangkan operand pada sisi kanan
operator merupakan sebuah nilai atau variabel yang memiliki nilai. Sebagai cacan juga jika
hasil pada sisi kanan harus memiliki tipe data yang sama dengan variabel sisi kiri.
Dalam bahasa C++, operator penugasan akan menggunakan simbol seperti tanda sama
dengan “=”. Nantinya operator penugasan juga bisa menggunakan beberapa simbol
gabungan seperti “+=”,”-=”, dan sebagainya.

2
3. Operator Increment dan Decrement

Kedua jenis operator ini memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda.
Operator increment digunakan untuk menambah variabel sebanyak satu angka. Sedangkan
untuk operator decrement digunakan untuk mengurangurangi variabel sebanyak satu
angka.
Dalam penulisan operator increment akan menggunakan suatu simbol seperti (a++). Lalu
untuk penulisan operator decrement akan digunakan menggunakan simbol (a–).
Kedua simbol tersebut juga merupakan penulisan singkat dari operasi a= a +1 dan a = a- 1.
Sedangkan penulisan simbol tersebut bisa diletakkan pada awal maupun pada akhir
variabel yang ada. Misalnya seperti ++a atau –a, bisa juga seperti a++ dan a–.

4. Operator Pembanding

Pada dasarnya fungsi dari operator pembanding adalah digunakan untuk bisa mengetahui
dalam sebuah variabel memiliki suatu nilai yang lebih besar maupun lebih kecil dari
keberadaan nilai lainnya. Atau secara mudahnya keberadaan dari operator pembading ini
digunaikan untuk membadingkan dua buah nilai. Apakah nilai tersebut sama besar, lebih
kecil, lebih besar dan lainnnya lagi. Hasil yang didapatkan dari operator perbadingan
adalah Boolean true atau false.
Pada bahasa pemrograman C++ ketika hasil operator perbandingan akan ditampilkan
dengan perintah cout, true atau false akan ditampilkan sebagai integer 1 atau 0.
Di bawah ini merupakan beberapa simbol yang digunakan dalam operator perbandingan.
Sama dengan “==”, contohnya 5 == 5 akan mendapatkan hasil 1 (true)
Tidak sama dengan “!=”, contohnya 5 !+ 5 akan mendapatkan hasil 0 (false)
Lebih besar “>”, contohnya 5 >6 akan mendapatkan hasil 0 (false)
Lebih kecil “<”, contohnya 5 < 6 akan mendapatkan hasil 1 (true) Lebih besar atau sama
dengan “>=”, contohnya 5 >= 3 akan mendapatkan hasil 1 (true)
Lebih kecil atau sama dengan 5 <=5 akan mendapatkan hasil 1 (true)

5. Operator Logika

Operator logika memiliki fungsi untuk melakukan pemeriksaan kesamaan nilai dari dua
data atau lebih. Operator logika juga memiliki fungsi sebagai ekspresi yang dapat
mengembalikan nilai dengan tipe boolean.
Secara mudahnya operator logika dapat dipakai untuk menghasilkan nilai Boolean true
atau false dari 2 kondisi atau lebih.

3
&& (And), Akan menghasilkan true jika kedua operand true
Contohnya: true && false akan menghasilkan false
|| (Or), Akan menghasilkan true jika salah satu operand true
Contohnya: true || false akan menghasilkan true
! (Not), Akan menghasilkan true jika operand false
Contohnya: !False, akan menghasilkan true
Dari tiga poin di atas dapat diterapkan suatu rumus sebagai berikut ini.
Operator && hanya bisa menghasilkan true ketika kedua operand memiliki nilai true,
selain itu hasilnya merupakan false.
Operator|| hanya bisa menghasilkan false ketika kedua operand memiliki nilai false, selain
itu hasilnya adalah true.
Operator ! Akan membalikan suatu logika, !False akan menjadi true dan !True akan
menjadi false.

6. Operator Ternary Kondisi

Operator jenis ternary kondisi ini memiliki fungsi untuk melakukan evaluasi ekspresi seta
memiliki dua pilihan nilai yang ada.
7. Operator Bitwise

Bitwise merupakan operator khusus yang bisa digunakan untuk menangani operasi logika
bilangan biner dalam bentuk bit. Bilangan biner merupakan jenis bilangan yang hanya bisa
terdiri dari dua jenis angka yaitu 0 dan 1.
Jika nilai asal yang digunakan bukan dari bilangan biner, maka akan dilakukan tindakan
konservasi secara otomatis oleh compiler C++ menjadi bilangan biner. Contohnya adalah 7
desimal =0111 dalam bilangan biner.
Bahasa C++ memberikan dukungan terhadap 6 jenis operator bitwise. Beberapa
diantaranya adalah seperti & (AND), |(OR), ^ (XOR), ~ (NOT), << (Left shift), >> (Right
shift).
Itulah jenis-jenis operator yang biasa digunakan dalam bahasa pemrograman seperti C++.
Setiap operator memiliki fungsinya masing-masing. Tentunya sampai saat ini keberadaan
operator ini selalu ada dalam berbagai macam program yang dituliskan.

4
BAB II
SOAL DAN PEMBAHASAN

2.1 Soal
1. Tuliskan kode program di bawah ini dengan menggunakan IDE
Anda. kemudian compile dan execute kode program tersebut., jika ada
error
perbaiki program tersebut. Jelaskan &amp; simpulkan output dari kode program
yang sudah di buat.

G1C024049

1.1 kode program 1

G1C02404

1.2 kode Program 2

5
G1C024049

1.3 kode Program 3

G1C024049
1.4 kode Program 4

G1C024049

1.5 kode Program 5

6
2.2. Pembahasan
1. Tuliskan kode program di bawah ini dengan menggunakan IDE Anda.
kemudian compile dan execute kode program tersebut., jika ada error
perbaiki program tersebut. Jelaskan &amp; simpulkan output dari kode program
yang sudah di buat.

1.

G1C024049
Gambar 2.1 Perbaikan kode Program 1

G1C024049

Gambar 2.1.1 Hasil Output setelah perbaikan

7
Soure Code:
#include <iostream>
using namespace std;

int main() {
// Deklarasi Variabel
int a, b, c, d, e, f, g =
0;

// Assignment
cout << "Masukkan Nilai A: ";
cin >> a;
cout << "Masukkan Nilai B: ";
cin >> b;

// Perhitungan
c = a * b;
d = a / b;
e = a + b;
f = a - b;
g = a % b;
// Deklarasi Output
cout << "\nHasil dari C = A * B = " << c << endl;
cout << "\nHasil dari D = A / B = " << d << endl;
cout << "\nHasil dari E = A + B = " << e << endl;
cout << "\nHasil dari F = A - B = " << f << endl;
cout << "\nHasil dari G = A % B = " << g <<
endl;

return 0;
}
Penjelasan:
1. Akhiran variabel harus “;” tidak boleh “:”.
2. Menyamakan Besar Kecil Huruf Variabel Supaya Computer dapat membaca input dan di
sarankan dalam bentuk konsitensi misal huruf kecil smua “a,b,c,d...”
8
3. menghapus getch(): karena bukan termasuk struktur standar C++,akhirannya Return 0;

9
2.

G1C024049

Gambar 2.2 Perbaikan Code Program 2

G1C024049

Gambar 2.2.1 Hasil Output Program ke2

Soure Code:
#include <iostream>
using namespace std;
int main() {
float a, b, c, d, e, f;

cout << "Masukkan nilai A: ";


cin >> a;
cout << "Masukkan nilai B: ";
cin >> b;
cout << "Masukkan nilai C: ";
cin >> c;
cout << "Masukkan nilai D: ";
cin >> d;

// Pastikan d tidak sama dengan 0 untuk menghindari pembagian dengan nol

10
if (d == 0) {
cout << "Pembagian dengan nol tidak dapat dilakukan." << endl;
return 1; // Keluar dari program dengan kode kesalahan
}

e = a + b * c / d - b;
f = (a + b) * c / d * (a - b);

cout << "Nilai dari e = a + b * c / d - b: " << e << endl;


cout << "Nilai dari f = (a + b) * c / d * (a - b): " << f << endl;

return 0;
}

Penjelasan:
1. Perintah cin harus dengan rumusnya “>>” tidak boleh di ubah
2. Setiap variabel harus di akhiri titik koma(;)
3. nama variabel sebaiknya kecil semua dan konsisten misal(A di ubah menjadi a)

3.

G1C024049

Gambar 2.3 Perbaikan Program kode ke3

G1C024049

Gambar2.3.1 Output perbaikan pemograman ke3

11
Soure Code:
#include <iostream>
using namespace std;
int main() {
int m = 15, n = 7;

if (m > n) {
cout << m << " Lebih Besar Dari " << n << endl;
} else if (m < n) {
cout << m << " Lebih Kecil Dari " << n << endl;
} else {
cout << m << " Sama Dengan " << n << endl;
}

return 0;
}

Penjelasan:
1.Tanda ; pada int main() tidak perlu
2.Ditambakan titik koma di akhiran Variabel
3.getch()dihapus karena tidak di perlukan
4. oprator perbandingan di perbaiki agar sesuai logika yang ada
5. oprator penugasan(==)untuk memeriksa persamaan nilai
6. oprator arimatika dalam program ini (/=) di hapuskan karena tidak di perlukan

12
4.

G1C024049

Gambar2.4 Perbaikan Program ke4

G1C024049

Gambar2.4.1 Output Perbaikan Program ke4

Soure Code:
#include <iostream>

using namespace std;

int main()
{ int p =
255;

cout << "[p > 0 && p >= 255] -> " << (p > 0 && p >= 255) << endl;
cout << "[p < 0 && p <= 255] -> " << (p < 0 && p <= 255) << endl;

return 0;
}

13
Penjelasan:
1. akhiran variabel harus titik koma(;)
2. cout << "[p > 0 && p >= 255] -> " << (p > 0 && p >= 255) << endl; Nilai ini akan
selalu bernilai false karena p tidak bisa sekaligus lebih besar dari 0 dan lebih besar dari
atau sama dengan 255.
3. cout << "[p < 0 && p <= 255] -> " << (p < 0 && p <= 255) << endl;
Nilai ini juga akan selalu bernilai false karena p tidak bisa sekaligus lebih kecil dari 0 dan
lebih kecil dari atau sama dengan 255.

5.

G1C024049

Gambar2.5 Perbaikan Program ke5

G1C024049
Gambar 2.5.1 Output Program ke 5

14
Soure Code:
#include <iostream>

using namespace std;

int main() {
int a, b, c;

cout << "Masukkan Nilai A: ";


cin >> a;

b = (a + 12 < 8);
c = !b;

cout << "Program Ekspresi NOT" << endl;


cout << "Masukan Nilai = " << a << endl;
cout << "Nilai b = (a + 12 < 8) = " << b << endl;
cout << "Nilai c = !(b) = " << c << endl;

return 0;
}

Penjelasan:
1. Menggunakan header yang benar iostream untuk input/output.
2.Menggunakan titik koma di setiap akhiran variabel
3.untuk Menggunakan operator >> untuk input dari pengguna
4. Menggunakan operator Logika ! untuk negasi.

15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
1. Operator adalah simbol khusus dalam bahasa pemrograman yang digunakan untuk
melakukan operasi pada data. Jenis operator meliputi aritmetika (+, -, *, /), perbandingan
(<, >, ==, !=), logika (&&, ||, !), dan lainnya.
2. Setiap operator memiliki prioritas dan asosiativitas tertentu. Ini menentukan urutan
operasi ketika terdapat beberapa operator dalam satu ekspresi.
3. Hasil operasi bergantung pada tipe data operand. Misalnya, operasi pembagian bilangan
bulat akan menghasilkan hasil bilangan bulat, sedangkan operasi pembagian bilangan
desimal akan menghasilkan hasil bilangan desimal.
4 .Operator logika digunakan untuk membuat keputusan dalam program. Ekspresi logika
menghasilkan nilai boolean (true atau false).
3.2. Saran
Latih terus-menerus: Semakin banyak Anda berlatih, semakin mahir Anda dalam
menggunakan operator. Cobalah berbagai kombinasi operator dan tipe data untuk
memahami perilaku mereka..Pahami prioritas operator: Buatlah tabel prioritas operator
untuk referensi cepat. Ini akan membantu Anda menulis ekspresi yang benar. Gunakan
kurung untuk mengelompokkan ekspresi: Kurung dapat digunakan untuk mengubah urutan
operasi. Ini sangat berguna ketika ekspresi menjadi kompleks.Perhatikan tipe data:
Pastikan tipe data operand sesuai dengan operasi yang ingin Anda lakukan. Konversi tipe
data mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh, R. (2018). 7 In 1 Pemrograman Web Untuk Pemula. Elex Media Komputindo


Erma Standsyah, R., & Restu Ns, I. S. (2017). Implementasi Phpmyadmin Pada
Rancangan Sistem Pengadministrasian. Unisda Journal Of Mathematics And Computer,
3(2), 39–44.

Rahmawati, F., & Merlina, N. (2018). Metode Data Mining Terhadap Data Penjualan
Sparepart Mesin Fotocopy Menggunakan Algoritma Apriori. Piksel: Penelitian Ilmu
Komputer Sistem Embedded And Logic, 6(1), 9–20.

Rusydi, I. (2019). Penerapan Metode Association Rule Dalam Menganalisa Data


Penjualan Obat Mengunakan Algoritma Fp-Growth (Studi Kasus Rumah Sakit Haji
Medan).Algoritma:Jurnal Ilmu Komputer Dan Informatika,3(2),9.

Syarifudin, A. (2018). Buku Ajar Perpajakan. Stie Putra Bangsa.


Utama, B. W., & Pudjiantoro, T. H. (2020). Implementasi Frequent Pattern Growth Untuk
Melihat Trend Dari Penjualan Tisu Di Pt Xyz. Prosiding Sisfotek, 4(1), 270–275.

17
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKONOLOGI
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
Jl. Wr. Supratman Kandang Limun, Bengkulu
Bengkulu 38371 A Telp: (0736) 344087, 22105-227

LEMBAR ACC
PROYEK
CODING
Nama :
Mahasiswa NPM : Afrianda Galuh Saputra
G1C024049
Dosen :
1. Dr. Eng. Dedi Suryadi, S.T., M.T.
Asisten Dosen :
1. Rafsha Syauqi Syahputra (G1F022072)

Laporan Praktikum Hari/Tanggal Tanda ACC


Laporan diberikan Hari/Tanggal Laporan di ACC

Laporan Praktikum Ke-2

Anda mungkin juga menyukai