0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan33 halaman

Belajar Visualisasi Data

Dokumen ini menjelaskan pentingnya visualisasi data dalam menyampaikan informasi secara efektif melalui grafik, diagram, dan tabel. Berbagai jenis media visualisasi seperti diagram batang, garis, dan lingkaran dijelaskan untuk membantu analisis data, terutama dalam konteks bisnis. Visualisasi data memungkinkan pemahaman yang lebih baik terhadap informasi yang kompleks dan mendukung pengambilan keputusan yang tepat.

Diunggah oleh

adiyasakrist
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan33 halaman

Belajar Visualisasi Data

Dokumen ini menjelaskan pentingnya visualisasi data dalam menyampaikan informasi secara efektif melalui grafik, diagram, dan tabel. Berbagai jenis media visualisasi seperti diagram batang, garis, dan lingkaran dijelaskan untuk membantu analisis data, terutama dalam konteks bisnis. Visualisasi data memungkinkan pemahaman yang lebih baik terhadap informasi yang kompleks dan mendukung pengambilan keputusan yang tepat.

Diunggah oleh

adiyasakrist
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 33

Data

Keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan).
Informasi dalam bentuk yang dapat diproses oleh komputer, seperti representasi digital dari
teks, angka, gambar grafis, atau suara.
Diagram
Representasi data yang digambarkan dalam bentuk grafik.
File
Berkas dokumen,
Grafik
Lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar (tentang turun naiknya hasil,
statistik, dan sebagainya). Penyajian informasi dalam bentuk gambar, bukan dalam bentuk
teks.
Metadata
informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, atau setidaknya
menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali, digunakan, atau dikelola.
Online
Secara daring, Terhubung dengan internet atau dunia maya,
Spreadsheet
Lembaran berisi baris dan kolom yang dapat kita gunakan untuk analisis data.
Spreadsheet Application (Aplikasi Spreadsheet)
Aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat tabel informasi/data berbentuk kotak dengan
baris dan kolom yang berisi penghitungan-penghitungan yang digunakan untuk melakukan
analisis komparatif.

String
String dalam pemrograman komputer adalah sebuah deret simbol atau karakter. Tipe data
string adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan barisan karakter.
Transkrip Pengantar Kelas
Pernah mendengar istilah Visualisasi Data?
Bayangkan kisah seorang raja yang suatu hari ia mendapat informasi bahwa sebuah kerajaan
nan jauh di sana berencana untuk menyerang istana.
Sang raja pun memikirkan langkah apa yang harus ia ambil. Ia menugasi perdana menteri
untuk bantu menyusun strategi perang.
Karena perdana menteri mengetahui betul sang raja mudah bosan, perdana menteri itu punya
cara menarik untuk memaparkan strategi perangnya, yakni menggunakan visualisasi data.
Semua data dan kebutuhan perang tersaji dalam bentuk grafik yang menarik. Raja pun tertarik
dan mudah memahaminya.
Bayangkan jika perdana menteri datang dengan membawa setumpuk kertas berisi tulisan
tanpa ada visualisasi yang jelas?
Dari ilustrasi ini kita punya sedikit gambaran bahwa visualisasi data dapat membuat sebuah
data tersampaikan dengan baik dan membuat pembacanya lebih tertarik.
Nah, lalu apa sebenarnya visualisasi data itu?
Visualisasi data merupakan cara mengomunikasikan sebuah informasi atau data dalam
bentuk visual seperti diagram, grafik, atau representasi visual lainnya.
Mengapa Menggunakan Visualisasi Data?

“Un bon croquis vaut mieux qu’un long discours” (Napoleon, Kaisar Perancis)
“Sketsa yang bagus lebih baik daripada pidato yang panjang”
Sketsa yang dimaksud ibarat data yang kita visualisasikan dengan baik sehingga bisa
dipahami banyak orang. Mungkin ia lebih baik daripada tabel ribuan baris dan kolom. Di sini
jelas bahwa visualisasi data diperlukan supaya penyampaian informasi jauh lebih efektif.
Apa yang Anda lakukan apabila ingin memantau pengeluaran mingguan dalam sebulan? Hal
yang kerap kita lakukan adalah mencatat semua pengeluaran dalam bentuk teks. Misal
pengeluaran di minggu pertama dan berikutnya untuk kebutuhan konsumsi, belanja, ataupun
lainnya yang Anda jumlahkan sehingga menghasilkan sebuah nilai, misalnya Rp. 500.000.
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

Januari Rp 500.000 Rp 300.000 Rp 700.000 Rp 1.000.000


Dari tabel dapat dilihat bahwa pengeluaran terbesar ada di minggu ke-4. Sekilas kita dapat
melihat perbandingannya dengan mudah karena data yang dihasilkan masih sedikit
Setelah enam bulan kemudian, tiba-tiba Anda ingin melihat perbandingan pengeluaran setiap
minggunya dalam sebulan. Catatan pengeluaran setelah 6 bulan menjadi seperti ini.
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

Januari Rp 500.000 Rp 300.000 Rp 700.000 Rp 1.000.000


Februari Rp 400.000 Rp 500.000 Rp 300.000 Rp 800.000
Maret Rp 600.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 900.000
April Rp 200.000 Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 800.000
Mei Rp 500.000 Rp 800.000 Rp 900.000 Rp 1.000.000
Juni Rp 400.000 Rp 350.000 Rp 900.000 Rp 800.000
Cek tabel tersebut dan tentukan minggu dan bulan manakah yang jumlah pengeluarannya
terbesar? Cukup sulit, bukan? Coba Anda bandingkan dengan contoh diagram berikut.

Diagram tersebut menunjukkan bahwa pengeluaran terbesar ada di minggu ke-4 bulan
Januari dan Mei. Sedangkan terendah ada di minggu ke-I April. Analisa jadi lebih mudah
dengan visualisasi data, bukan?
Di atas hanyalah sebuah contoh sederhana. Bayangkan bagaimana untuk data besar seperti
sensus penduduk. Pastinya visualisasi data sangat dibutuhkan untuk mempermudah kita
membaca dan menganalisis data.
Media Visualisasi Data
Tahukah Anda macam-macam media yang digunakan dalam visualisasi data? Berikut
penjelasannya:
Tabel
Ketika Anda menyusun data ke dalam sebuah baris dan kolom, maka selamat, Anda telah
berhasil membuat sebuah tabel.
Tabel merupakan salah satu media visualisasi data yang sederhana dan sering kita temukan.
Data dalam tabel biasanya dikategorikan dalam baris atau kolom tertentu yang kemudian
dapat diurutkan dengan mudah misal diurutkan secara menaik (Ascending) atau menurun
(Descending). Hal tersebut memudahkan kita untuk menyusun data sesuai dengan perintah
yang diinginkan. Bayangkan Anda memiliki data buah-buahan seperti, apel (50 buah), jambu
(35 buah), melon (40 buah), semangka (10 buah), mangga (25 buah), dan jeruk (100 buah).
Bagaimana Anda mencatatnya supaya lebih mudah dibaca? Salah satu caranya bisa dengan
membuat tabel seperti berikut:
Nama Buah Jumlah
Apel 50
Jambu 35
Melon 40
Semangka 10
Mangga 25
Jeruk 100
TOTAL 260
Setelah diurutkan secara ascending berdasarkan nama buah sebagai berikut:
Nama Buah Jumlah
Apel 50
Jambu 35
Jeruk 100
Mangga 25
Melon 40
Semangka 10
TOTAL 260
Dari tabel di atas, Anda dapat membaca data buah-buahan dengan lebih efektif dan
mengetahui jumlah total buah. Dari data tersebut kita juga dapat mengurutkan dari jumlah
buah yang paling banyak, paling sedikit, atau mengurutkan nama buah berdasarkan abjad.
Terdapat beberapa aturan dasar dalam penulisan tabel yaitu sebagai berikut:
 Penulisan judul
Dalam menulis judul pastikan sudah mencakup isi dari tabel kita. Usahakan
menggunakan font yang jelas dan mudah dibaca. Pembaca jadi paham tabel apa yang
tersaji.
 Simpel
Simplicity is a must (kesederhanaan adalah suatu keharusan). Jangan terlalu
berlebihan dalam mendesain sebuah tabel. Akibatnya pembaca tidak fokus pada data
yang disajikan. Penulisan variabel di dalamnya juga singkat saja.
 Penjelasan Simbol
Apabila dalam tabel terdapat simbol atau istilah tertentu, Anda dapat menjelaskannya
pada catatan kaki tabel tersebut.
 Penekanan
Penekanan yang dimaksud adalah cara kita memfokuskan perhatian pembaca pada
pokok data. Misal, dalam penulisan tabel di atas, nama buah menggunakan warna
background biru supaya pembaca bisa mudah membedakan nama buah dan jumlah
buah. Jika suatu data ada dalam kategori yang sama dan dapat dijumlahkan, maka
Anda dapat menyertakan total di akhir datanya seperti contoh tabel di atas.
 Sumber Tabel
Apabila tabel yang disajikan bukan milik Anda, maka sertakan sumber di catatan kaki
tabel tersebut.

Diagram
Sering kali kita mendengar kata Diagram. Sebenarnya apa itu diagram? Diagram merupakan
sebuah representasi data yang digambarkan dalam bentuk grafik. Jika Anda memiliki sebuah
data yang ingin diproyeksikan dalam bentuk diagram, berikut beberapa tipe diagram yang bisa
digunakan.
Diagram Batang
Pernah membuat diagram batang sebelumnya? Diagram batang merupakan salah satu jenis
grafik yang hampir sering kita jumpai dalam visualisasi data. Sebabnya, ia dapat menunjukkan
perbandingan angka pada kategori tertentu. Jumlah elemen batang dari diagram ini sebaiknya
tidak terlalu banyak supaya label dari data tersebut masih bisa terbaca atau tidak terpotong.
Sumbu X pada diagram batang menunjukkan kategori data sedangkan sumbu Y menunjukkan
skala nilai dari data dalam satuan ukuran tertentu. Pastikan pada sumbu Y nilai awalnya
adalah 0 supaya diagram Anda terlihat akurat dan mengurangi kesalahpahaman dalam
mengartikan data.
Selain itu, perhatikan pula penulisan label diagram. Hindari penulisan label secara vertikal
maupun diagonal supaya tidak menyulitkan pembaca dalam memahami label tersebut. Warna
juga penting dalam penyajian data diagram. Usahakan menggunakan warna yang konsisten
supaya mudah dipahami. Berikut contoh dari diagram batang yang sudah Anda lihat di
penjelasan sebelumnya.

Diagram Garis
Diagram garis biasanya menyajikan perubahan data dalam periode waktu tertentu. Secara
umum, diagram garis digunakan untuk melihat perkembangan data tertentu yang berlangsung
secara terus menerus atau berkelanjutan. Contoh dari data yang bisa digambarkan dalam
diagram garis seperti, perkembangan jumlah penduduk selama 10 tahun terakhir,
pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2000 sampai 2019, dan lainnya. Dalam proses
penggambaran diagram garis diperlukan sumbu mendatar atau X dan sumbu tegak atau Y.
Masing-masing sumbu memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Sumbu X berfungsi untuk
menunjukkan interval waktu sedangkan sumbu Y menunjukkan kuantitas atau nilai dari data
tersebut seperti total penjualan, biaya yang dikeluarkan, jumlah pendapatan, dan lain
sebagainya.
Kemudian, buat tanda titik koordinat yang menunjukkan nilai data berdasarkan waktunya.
Setelah semua data ditandai dengan titik koordinat, maka selanjutnya buatlah garis yang
menghubungkan titik-titik tersebut. Dari penarikan garis tersebut kita bisa melihat pola
perkembangan datanya cenderung naik, stabil, atau turun.
Bayangkan Anda memiliki sebuah toko sepeda dan ingin melihat perkembangan penjualan
tahun 2019 yang lalu. Anda memiliki tabel seperti berikut:
Bulan Jumlah
Januari 150
Februari 130
Maret 180
April 190
Mei 250
Juni 200
Juli 230
Agustus 250
September 280
Oktober 290
November 300
Desember 350
Total 2800
Untuk mempermudah melihat perkembangan data, maka Anda dapat membuat data dalam
tabel tersebut menjadi sebuah diagram garis berikut ini:

Dari data tersebut dapat dilihat tren penjualan sepeda pada toko Anda cenderung naik pada
tahun 2019. Walaupun pada bulan Januari sampai Juni sedikit tidak stabil karena terjadi
kenaikan dan penurunan, namun pada bulan Juni sampai Desember penjualan cenderung
naik. Nah, data diagram garis tersebut lebih mudah dibaca, bukan?
Diagram Lingkaran
Apakah Anda pernah membuat diagram lingkaran sebelumnya? Diagram lingkaran mirip
seperti sebuah makanan pizza yang diiris dengan porsi tertentu. Pada konteks data, irisan
pizza tersebut menggambarkan persentase data nilai atau kuantitas. Ada irisan yang besar
dan ada yang kecil semuanya bergantung pada data yang ditampilkan. Apabila irisan tersebut
dijumlahkan nilainya, maka seharusnya akan menghasilkan 100 persen atau 360 derajat.
Diagram lingkaran biasanya sering digunakan oleh perusahaan atau dunia pendidikan untuk
merepresentasikan data. Diagram lingkaran tidak hanya menunjukkan jumlah relatif dari
kuantitas suatu data satu sama lain, namun dapat menunjukkan keseluruhan data dan
kuantitas sebuah kategori data itu sendiri relatif vis a vis atau berhubungan dengan
keseluruhan data yang ada. Untuk memperjelas pemahaman tentang diagram lingkaran,
berikut terdapat contoh survei terhadap siswa yang memiliki hobi sepak bola, basket, dan bulu
tangkis untuk pelatihan menghadapi lomba tingkat kecamatan.
Hobi Jumlah
Sepak Bola 17
Basket 3
Bulu Tangkis 5
Lainnya 10
Total Siswa 35
Apabila data tabel di atas digambarkan dengan diagram lingkaran, ini hasilnya:

Dari 35 siswa dalam satu kelas, sepak bola paling digemari dibandingkan dengan hobi
lainnya. Hampir separuh dari total siswa menyukainya. Basket dan bulu tangkis masing-
masing sebanyak 8,6% dan 14,3%. Sedangkan 28,6% atau sama dengan 10 orang siswa
lainnya memiliki hobi lainnya seperti bermain musik, jalan-jalan, dan membaca novel. Nah,
bagaimana caranya menjadikan jumlah data tersebut dalam bentuk persen? Ada rumusnya,
lho. Berikut ini perhitungan rumus diagram lingkaran dalam bentuk persen dan derajat.
Dalam bentuk Persen
(Jumlah data dalam kategori tertentu / Total data keseluruhan) X 100
Dalam bentuk Derajat
(Jumlah data dalam kategori tertentu / Total data keseluruhan) X 360
Dalam proses pembuatan diagram lingkaran terdapat beberapa aturan dasar yang perlu
diperhatikan. Sama seperti diagram garis dan batang, pastikan terdapat judul pada diagram
lingkaran yang Anda buat. Apabila Anda membuat diagram lingkaran dalam satuan persen
maka pastikan jumlah total datanya adalah 100%, sedangkan untuk satuan derajat totalnya
adalah 360 derajat. Kemudian penulisan label juga penting untuk penanda dari suatu data,
bisa menunjukkan kategori data, nilai, ataupun keduanya. Selanjutnya buat setiap warna
irisannya berbeda untuk membedakan datanya. Yang paling penting, usahakan data yang
Anda gambarkan dalam diagram maksimal 5 irisan supaya tidak menyulitkan pembaca. Selain
itu juga tidak menimbulkan bias antara data satu dengan yang lainnya.

Visualisasi Data dalam Bisnis


Dalam kehidupan sehari-hari visualisasi data sering kita gunakan, baik di bidang kesehatan,
pendidikan, dan lain sebagainya. Bagaimana kalau di bidang bisnis? Pernahkah Anda
membayangkan berapa banyak data yang dimiliki perusahaan besar?
Visualisasi data pasti tidak lepas dari bidang bisnis karena terdapat banyak informasi yang
beragam dan kompleks. Dalam bidang bisnis, kita harus bisa menyampaikan data secara
benar dan tepat untuk menghindari kesalahan analisis di masa mendatang. Berikut tipe
visualisasi data yang dapat diterapkan dalam bidang bisnis.

Scorecard

Scorecard merupakan sebuah visualisasi yang fokus pada sebuah jenis data yang spesifik.
Sehingga biasanya terdiri dari 1 bentuk visualisasi saja. Visualisasinya dapat berfokus pada
jumlah pendapatan, kepuasan pelanggan, dan hal lainnya yang dapat dibandingkan dengan
target yang telah ditentukan. Scorecard dapat juga menggambarkan tentang salah satu Key
Performance Indicators (KPI) perusahaan yang lebih disederhanakan untuk dapat memantau
kemajuan progres.

Dashboard
Dashboard merupakan kumpulan dari berbagai macam visualisasi yang menggabungkan dan
merangkum informasi atau data bisnis. Kumpulan beberapa scorecard juga dapat disebut
sebagai sebuah dashboard. Sebelum mendesain sebuah dashboard, Anda harus menentukan
terlebih dahulu apa saja yang ingin diceritakan dalam dashboard itu. Saat kerangka
dashboard sudah dibuat, Anda dapat mengisinya dengan berbagai visualisasi yang relevan
seperti diagram garis, batang, lingkaran, dan berbagai metode visualisasi lainnya. Biasanya
terdapat kombinasi empat visualisasi data yang saling berhubungan satu sama lain.

Report

Report atau laporan merupakan suatu bentuk penyampaian berita, keterangan,


pemberitahuan, ataupun pertanggungjawaban sebagai bentuk pelaksanaan komunikasi dari
pihak yang satu kepada pihak yang lainnya. Report yang baik, menggunakan visualisasi data
untuk membuat ringkasan dari apa yang terjadi di perusahaan dalam waktu tertentu sehingga
dapat digunakan untuk memahami hal yang sedang terjadi dari suatu perusahaan dengan
secepat mungkin.

Analytic Report

Analytic report adalah laporan yang berfokus pada analisis yang digunakan untuk menentukan
keputusan. Jenis laporan ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif untuk menganalisis
dan mengevaluasi ide dari suatu bisnis. Analytic report memberikan keuntungan untuk
pembaca karena memberi pemahaman yang mudah dipahami. Selain itu hanya dengan
membaca sekilas saja, pembaca juga dapat memahami data dalam jumlah yang banyak.
Analytic report juga menerapkan langkah-langkah umum seperti mengidentifikasi masalah,
menentukan metode yang tepat, analisis data, dan mendapatkan solusi terbaik dari masalah
yang dihadapi.

Elemen Insert, Format, Data, Tools, Add-ons, dan Help pada Menu Bar
Google Sheets

Menu Insert
Dalam menu Insert, kita dapat memasukkan beberapa komponen mulai dari
baris dan kolom baru hingga membuat diagram. Berikut uraian
selengkapnya:

Nama Menu Kegunaan

Row above Memasukkan baris baru di atas sel yang sedang dipilih.
Row below Memasukkan baris baru di bawah sel yang sedang dipilih.
Column left Memasukkan kolom baru di samping kiri sel yang sedang dipilih.
Nama Menu Kegunaan

Column right Memasukkan kolom baru di samping kanan sel yang sedang dipilih.
Cells and shift Menambahkan sel baru dengan menggeser ke bawah dari sel yang aktif saat itu.
down
Cells and shift Menambahkankan sel baru dengan menggeser ke kanan dari sel yang aktif saat itu.
right
Chart Membuat grafik atau diagram berdasarkan data yang dibuat.
Image Memasukkan gambar ke dalam sel yang aktif saat itu.
Drawing Memasukkan objek sederhana seperti garis, bangun sederhana, dan lainnya
layaknya menu autoshapes pada Microsoft Word.
Function Memasukkan rumus atau fungsi yang digunakan dalam spreadsheet.
Insert link Memasukkan tautan ke dalam sel.
Checkbox Membuat checkbox dalam sebuah sel.
Comment Memberi komentar pada sel yang dipilih yang sangat berguna apabila berkolaborasi
dengan orang lain.
Note Untuk membuat catatan pada sel tertentu. Notes bisa diakses oleh pengguna lain
meskipun hak aksesnya hanya View Only

Menu Format
Menu selanjutnya yaitu Format. Dalam menu ini kita dapat mengatur seperti
format penulisan, paragraf dan lainnya. Berikut penjelasan selengkapnya.

Nama Menu Kegunaan

Theme Mengatur tema tampilan grafik yang akan dibuat nantinya.


Number Mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan penulisan angka seperti mata
uang, tanggal, persen, dan lainnya.
Bold Membuat angka atau kata yang terdapat dalam sel menjadi tebal.
Italic Membuat angka atau kata yang terdapat dalam sel menjadi miring.
Underline Membuat angka atau kata yang terdapat dalam sel menjadi bergaris bawah.
Strikethrough Membuat angka atau kata yang terdapat dalam sel menjadi tercoret.
Font size Mengubah ukuran font.
Align Mengubah format penulisan seperti rata kanan, tengah, dan kiri.
Merge cells Menggabungkan beberapa sel menjadi satu sel.
Text wrapping Membuat penulisan teks yang panjang menjadi beberapa baris dan bisa terbaca
dalam 1 kolom.
Text rotation Mengubah orientasi posisi dari teks dalam sebuah sel.
Nama Menu Kegunaan

Conditional Melakukan format penulisan secara kondisional.


formatting
Alternating Memberikan warna ke dalam satu atau beberapa sel sesuai pola dan ketentuan
Colors warna yang ada.
Clear formatting Menghilangkan semua format penulisan dalam sebuah sel, misal tebal, miring, dan
sebagainya.

Menu Data
Lanjut ke menu berikutnya yaitu Data. Dalam menu ini terdapat berbagai
perintah untuk mengatur segala hal yang berkaitan dengan data. Berikut
uraiannya:

Nama Menu Kegunaan

Sort sheet by Menyortir data yang berada dalam sebuah sheet dalam sebuah kolom yang
column (A-Z) dipilih secara menaik (dari kecil ke besar).
Sort sheet by Menyortir data yang berada dalam sebuah sheet dalam sebuah kolom yang
column (Z-A) dipilih secara menurun (dari besar ke kecil).
Sort range Menyortir data yang ada dalam sel terpilih dengan parameter tertentu
(menaik atau menurun).
Create filter Mengurutkan dan mengelompokkan data yang dipilih dengan parameter
tertentu.
Filter views Mempermudah memantau pengurutan data sehingga lebih praktis
penggunaannya.
Slicer Mengatur data yang ada dalam sebuah tabel pivot. Penggunaan slice dapat
memudahkan ubah data pivot dan chart dengan hanya sekali klik. Selain itu
penggunaan slicer juga sangat membantu dalam membuat dashboard
laporan.
Data validation Memeriksa data yang dimasukkan sudah benar atau tidak. Misal data dari
A1 sampai A10 ingin diketahui ada berapa angka yang lebih dari 5. Maka
kita dapat menggunakan data validation dengan tipe number dengan rentang
angka 1 sampai 5. Apabila terdapat data yang nilainya lebih besar dari 5
maka di pojok kanan atas terdapat penanda bahwa nilai dari sel tersebut
Nama Menu Kegunaan

melebihi data yang diinginkan.


Pivot table Membuat sebuah pivot table yang berguna untuk analisis suatu data yang
banyak.
Randomize range Membuat pengurutan data secara acak.
Named ranges Mengkategorikan baris atau kolom dalam sebuah rentang (range) dengan
nama tertentu.
Protected sheets Mengunci sel tertentu dan membatasi pengguna lain untuk melihat data
and ranges yang terproteksi.
Split text to Memecah beberapa data dalam sebuah sel menjadi beberapa kolom. Misal
column A,B,C,D. Keempat data tersebut akan dipecah menjadi 4 kolom
berdasarkan separator yang memisahkan antara data satu dengan lainnya.
Remove duplicates Memeriksa dan menghapus duplikasi data yang berada dalam rentang sel
tertentu.
Trim whitespace Memangkas spasi (whitespace) apabila terdapat data yang kelebihan spasi
di awal atau akhir penulisannya.
Group Mengelompokkan data dalam baris atau kolom ke dalam grup tertentu.
Ungroup Membatalkan proses pengelompokkan data dari suatu baris atau kolom
tertentu.

Menu Tools
Menu berikutnya adalah Tools yang berisi sub menu lainnya sebagai berikut:

Nama Menu Kegunaan

Create a form Membuat google form baru yang data masukannya akan terekam dalam
sheet baru yang otomatis terbuat.
Script editor Membuat kustomisasi formula pada perhitungan rumus Google Sheets.
Macros Merekam duplikasi dari serangkaian interaksi UI tertentu yang kita
terapkan dan menyimpannya dengan tombol pintasan tertentu. Kita dapat
menggunakan pintasan untuk mempercepat menjalankan kembali langkah-
langkah makro yang tepat sesuai kebutuhan.
Spelling Memeriksa penulisan teks dan menyesuaikan dengan pengaturan bahasa
yang digunakan.
Enable Memberikan saran penulisan sehingga apabila kita mengetik kata, otomatis
autocomplete akan muncul saran tertentu. Apabila kita setuju dengan saran tersebut maka
langsung tekan enter.
Notification rules Apabila diaktifkan maka muncul notifikasi sesuai pengaturan yang dipilih.
Misal terdapat notifikasi setiap perubahan yang ada pada berkas
spreadsheet tersebut.
Accessibility Mengaktifkan screen reader atau kaca pembesar yang membantu pengguna
Nama Menu Kegunaan

settings untuk memahami isi spreadsheet.

Menu Add-ons
Dalam Google Sheets kita juga diizinkan untuk menambahkan alat tambahan
yang dapat membantu pengerjaan spreadsheet lebih mudah dan efektif.

Nama Menu Kegunaan

Membuka daftar add-ons (alat tambahan) yang sudah teraktivasi untuk dokumen
Document add-ons
Google Sheets tersebut.

Membuka daftar add-ons (alat tambahan) yang dapat kamu aktifkan untuk digunakan
Get add-ons
pada dokumen Google Sheets tersebut.

Membuka halaman untuk mengatur add-ons (alat tambahan) yang sudah teraktivasi
Manage add-ons
untuk dokumen Google Sheets tersebut.

Menu Help
Dalam menu Help kita dapat memberikan feedback apabila ada saran
pengembangan Google Sheets, bantuan apabila mengalami kesulitan,
petunjuk untuk pintasan keyboard, dan lain sebagainya.

Nama Menu Kegunaan

Search the menus Digunakan untuk mencari sebuah opsi menu / submenu / tombol jika lupa letaknya
(Alt+/) pada Menu Bar.
Sheets Help Membuka daftar bantuan dimana kamu bisa mencari solusi atas masalah yang kamu
dalam menggunakan Google Sheets.
Training Membuka pelatihan online yang disediakan Google untuk belajar cara menggunakan
Google Sheets.
Updates Membuka daftar fitur-fitur terbaru yang disediakan di Google Sheets.
Help Sheets Memberikan feedback langsung kepada Google apabila ada saran untuk
Improve pengembangan atau perbaikan Google Sheets.
Report Melaporkan dokumen ke Google jika dokumen melanggar copyright atau peraturan
abuse/copyright Google.
Privacy Policy Membuka peraturan Privacy Policy milik Google.
Terms of Service Membuka peraturan Terms of Service milik Google.
Nama Menu Kegunaan

Function list Membuka daftar fungsi (formula) yang tersedia untuk Google Sheets.
Keyboard shortcuts Membuka daftar keyboard shortcuts (pintasan keyboard) yang tersedia untuk Google
Sheets.

Baris dan Kolom


Pada materi sebelumnya kita telah mempelajari navigasi pada Google
Sheets. Nah, sekarang bermain yuk dengan baris dan kolom, memanfaatkan
contoh data spreadsheet yang dapat diunduh di sini: sample file.

Dalam percobaan kali ini kita menggunakan data sederhana yang terdiri dari
10 baris saja. Kita dapat memasukkan file tersebut dengan cara Import
seperti berikut:

1. Klik File - Import pada menu bar Google Sheets

2. Selanjutnya pilih berkas yang ingin ditambahkan dan akan muncul


jendela berikut
Pada gambar di atas terdapat lima pilihan untuk mengimpor file, yaitu
dari:
- My Drive: menambahkan contoh berkas dari Drive. Jika
menggunakan opsi ini, tentukan juga lokasi folder berkas yang akan
diimpor.
- Shared with me: menambahkan contoh berkas dari sekumpulan
berkas milik orang lain yang aksesnya dibagi (shared) dengan Anda.
- Shared drives: menambahkan contoh berkas dari shared drive (drive
lain yang bisa Anda akses).
- Recent: menambahkan contoh berkas dari sekumpulan berkas yang
baru Anda akses.
- Upload: menambahkan contoh berkas dari mesin lokal/komputer
Anda.

Maka dari itu kita pilih Upload supaya bisa mengunggah berkas contoh
yang tadi kita unduh sehingga tidak perlu membuat berkas baru.

3. Apabila data sudah dimasukkan, maka tampilannya sebagai berikut:

Jangan ditutup dulu berkasnya ya. Kita masih akan menggunakannya lagi di
uraian berikutnya.
Menyisipkan Kolom

Saat ini Anda sudah memiliki 10 baris contoh data. Bagaimana caranya
apabila kita ingin menambahkan kolom baru dengan nama City di
antara Gender dan Country? Berikut langkah-langkahnya.

1. Sorot salah satu kolom. Misalnya di sini kita memilih kolom gender.
Karena gender berada di kolom D, maka klik kolom tersebut sehingga
semua kolom D tersorot.

2. Klik kanan pada kolom gender tersebut kemudian pilih Insert 1


right karena kolom city yang ingin kita buat posisinya setelah kolom
Gender dan sebelum kolom Country.

3. Hasilnya adalah kolom baru di antara Gender dan Country. Lalu kita
dapat mengisi data pada kolom kosong tersebut dengan data
kolom City di bawah.

Kita telah berhasil menyisipkan kolom baru pada contoh data yang ada.

Menghapus Kolom

Bagaimana jika kita tidak sengaja membuat kolom baru dan ingin
menghapusnya? Misalkan pada contoh data sebelumnya di mana kita
ingin menghapus kolom Date?

1. Karena date berada di kolom H, klik kolom tersebut sehingga


semuanya tersorot.

2. Klik kanan pada kolom date tersebut kemudian pilih Delete Column.

3. Sehingga seluruh data pada kolom H akan terhapus kemudian secara


otomatis data ID (yang sebelumnya berada di kolom I) akan bergeser
ke kiri seperti berikut (menjadi data kolom H yang baru).

Kita telah berhasil menghapus kolom date dari contoh data di atas.

Menyisipkan Baris

Sebelumnya kita membahas tentang menyisipkan dan menghapus kolom.


Selanjutnya kita bermain dengan baris dari contoh data yang ada.

Bagaimana caranya jika kita ingin menyisipkan data milik George di baris ke-
5 setelah nama Philip? Dengan masih menggunakan contoh data terakhir di
atas, mari kita mulai dengan langkah berikut.

1. Berdasarkan spreadsheet, Philip berada di baris ke-4. Karena itu klik


baris tersebut sehingga semua baris ke-4 tersorot.

2. Klik kanan pada baris nama Philip tersebut kemudian pilih Insert 1
below karena nama George ingin kita buat posisinya setelah Philip dan
sebelum Kathleen.

3. Setelah muncul baris baru di antara Philip dan Kathleen, kita dapat
mengisi data George pada baris baru tersebut.

Kita telah berhasil membuat baris baru dengan dengan data milik George
pada contoh di atas.

Menghapus Baris
Bagaimana jika kita tidak sengaja membuat baris baru dan ingin
menghapusnya? Misalkan pada contoh data sebelumnya kita ingin
menghapus baris George.

1. Karena George berada di baris ke-5, klik baris tersebut sehingga


semuanya tersorot.

2. Klik kanan pada baris George tersebut kemudian pilih Delete Row.

3. Ketika data pada baris ke-5 terhapus, maka otomatis data pada baris
setelahnya (baris ke-6 dan seterusnya) akan naik menggantikan data
milik George. Sehingga data Kathleen akan bergeser ke atas seperti
berikut.

Kita telah berhasil menghapus baris George dari contoh data di atas.

Prinsip Gestalt dalam Persepsi Visual


Apakah Anda pernah membuat sebuah grafik atau visualisasi lainnya namun
terlihat berantakan? Mungkin terlihat cantik namun sulit dicerna dengan cepat
oleh audiens? Dalam teori persepsi visual, terdapat prinsip Gestalt yang
menyatakan bahwa seseorang cenderung mengelompokkan sesuatu yang
dilihat menjadi satu kesatuan utuh berdasarkan pola, hubungan, dan
kemiripan. Prinsip Gestalt wajib dimengerti dan diikuti ketika membuat
sebuah visualisasi data agar tidak terlihat berantakan dan agar dengan cepat
dapat dicerna oleh audiens. Terdapat berbagai macam prinsip Gestalt namun
kita akan fokus pada enam konsep
yaitu proximity, similarity, enclosure, closure, continuity, dan connection.

Proximity (Kedekatan)

Manusia cenderung menganggap objek yang jaraknya berdekatan


merupakan kelompok atau golongan yang sama. Sedangkan objek yang
jaraknya berjauhan sebagai kelompok atau golongan yang berbeda Sebagai
contoh perhatikan gambar di bawah. Kita akan melihat 12 titik di bawah
sebagai tiga kelompok terpisah akibat kedekatan relatif satu sama lain.

Similarity (Kesamaan)

Pada konsep kesamaan. objek yang memiliki warna, bentuk, ukuran, dan
arah yang sama dianggap terkait atau termasuk bagian dari kelompok yang
sama. Sebagai contoh pada image di bawah di mana terdapat objek
berwarna biru dan berwarna abu-abu. Walaupun mereka tidak berdekatan,
namun otak kita akan menganggap bahwa mereka memiliki hubungan. Apa
yang ingin diceritakan dengan visualisasi di bawah? Apakah mungkin ini
menceritakan bahwa ada 3 kelompok dengan pendapat berbeda dan masing-
masing kelompok tersebut terdiri dari pria (warna biru) dan wanita (warna
abu-abu)?

Enclosure (Pembeda)

Konsep pembeda menyatakan bahwa objek yang memiliki batas fisik atau
border yang sama merupakan satu golongan sama. Salah satu cara untuk
mengoptimalkan prinsip enclosure adalah menggambar visual pembeda
dalam data kita. Seperti menambahkan area berbayang pada grafik baris
berikut untuk memisahkan bagian yang berupa data riil (seperti angka
penjualan selama 4 bulan terakhir) dengan data prediks (seperti perkiraan
angka penjualan selama 4 bulan ke depan).

Closure (Penutupan Bentuk)

Konsep penutupan bentuk berkata bahwa otak manusia cenderung


memandang sekumpulan objek yang terpecah-pecah sebagai bagian dari
satu objek yang lengkap, daripada memandang kumpulan objek tersebut
sebagai sesuatu yang benar-benar terpisah satu sama lain. Karena hal ini
orang cenderung melihat kumpulan elemen individu sebagai kesatuan suatu
elemen tunggal. Sebagai contoh perhatikan gambar sebelah kiri. Biasanya
ketika kita membuat sebuah grafik pada Google Sheets, akan otomatis
terbentuk border atau kotak agar grafik terlihat sebagai satu kesatuan. Selain
itu kadang ada warna pengisi pada kotak (seperti warna abu-abu pada
gambar tersebut). Namun coba hilangkan border dan warna pengisi tersebut
sehingga terlihat seperti pada gambar sebelah kanan. Otak manusia akan
tetap menganggap kedua elemen gambar sebagai bagian dari satu grafik
yang sama. Sebagai nilai plus, dengan menyederhanakan bentuk grafik,
maka data pada grafik akan lebih terlihat menonjol.

Continuity (Kesinambungan Pola)

Konsep kesinambungan pola mirip dengan konsep penutupan bentuk namun


lebih fokus kepada kecenderungan otak manusia untuk secara alami
membentuk garis pola walaupun tidak terlihat secara eksplisit. Contohnya
dapat dilihat pada gambar grafik bar di bawah ini yang sumbu-y vertikal telah
dihapus. Walaupun sumbu tersebut dihilangkan, kita tetap melihat bahwa
masing-masing batang berbaris rapi dimulai dari sumbu-y yang imajiner
karena konsistensi jarak antara label (tulisan A, B, C, D, dan E) di sisi kiri dan
gambar batang di sebelah kanan. Berarti Anda dapat menggunakan konsep
ini untuk menghilangkan komponen visualisasi yang berantakan agar lebih
bersih. Sebagai nilai plus, desain yang lebih bersih dapat membuat data kita
lebih menonjol.

Connection (Koneksi)

Konsep terakhir yang akan kita bahas adalah konsep koneksi. Manusia
cenderung melihat objek yang secara fisik terhubung sebagai bagian dari
satu golongan atau kesatuan. Konsep koneksi biasanya lebih kuat tertanam
di otak kita daripada konsep kedekatan dan konsep kemiripan.
Salah satu cara yang bisa kita manfaatkan untuk prinsip koneksi adalah
grafik garis yang bertujuan untuk membantu mata kita melihat susunan data
seperti pada gambar di bawah ini. Tanpa adanya garis yang secara fisik
menghubungkan titik, otak akan cenderung melihat terlebih dahulu pola
sesuai konsep kedekatan (di mana terlihat ada 3 kelompok beda pada
gambar sebelah kiri). Namun ketika ditambahkan garis fisik, maka otak
langsung melihat keseluruhan sebagai bagian dari satu kesatuan
sebagaimana pada gambar sebelah kanan.

Berdasarkan penjelasan di atas kita dapat mengetahui bahwa prinsip Gestalt


membantu kita memahami bagaimana orang melihat dan mengidentifikasi
elemen yang tidak diperlukan untuk mempermudah proses komunikasi
visual.

Konsep Desain dalam Berkomunikasi dengan Data


Pada preattentive attributes yang kita pelajari sebelumnya kita telah belajar
bagaimana memusatkan perhatian audiens terhadap informasi yang kita
berikan. Namun, untuk membuat visualisasi kita lebih menarik maka kita
perlu menggunakan beberapa ilmu pokok desain. Oleh karena itu sangat
penting bagi kita untuk dapat berpikir sebagai seorang desainer.

Pada bagian ini kita akan belajar bagaimana pola pikir desainer dan
bagaimana konsep desain tradisional dapat diterapkan untuk berkomunikasi
dengan data. Terdapat 3 poin utama dalam desain yang akan kita bahas
yaitu affordances, accessibility, dan aesthetics. Seorang desainer dapat
membedakan mana desain yang baik dan yang tidak dengan membiasakan
diri dengan beberapa aspek umum beserta contoh-contoh desain yang ada.
Kita akan belajar dan menanamkan kepercayaan diri pada insting visual
dengan mempelajari beberapa tips untuk diikuti dan disesuaikan ketika hal-
hal dirasa kurang tepat pada sebuah visual.

Affordances

Dalam istilah desain, semua benda memiliki fungsinya masing-masing.


Seperti halnya ketika kita melihat sebuah tombol, secara insting kita langsung
tahu bahwa tombol perlu ditekan untuk mengaktifkannya. Karakteristik ini
menunjukkan bagaimana sebuah objek seharusnya berinteraksi. Karakteristik
dan sifat ini dinamakan affordances. Nah bagaimana kita menerapkan
konsep affordances ke dalam visualisasi data?

Penerapan konsep tersebut pada dasarnya berupa implementasi desain


visualisasi data yang wajar dan umum sehingga audiens secara insting akan
fokus pada informasi penting yang ingin Anda utarakan.

 Gunakan warna yang umum


Sehari-hari kita sudah terbiasa melihat warna merah untuk
menandakan informasi negatif dan warna hijau atau biru untuk
menandakan informasi yang positif. Gunakan kebiasaan itu sebagai
dasar dari pewarnaan pada visualisasi data sehingga audiens dapat
langsung mengerti apakah kesimpulan yang data Anda itu positif atau
negatif.
 Gunakan warna yang konsisten
Jika Anda telah menggunakan suatu warna, seperti kuning atau
oranye, untuk menandakan suatu informasi yang penting, maka tetap
gunakanlah warna tersebut untuk visualisasi selanjutnya. Jika audiens
kamu sudah terbiasa melihat warna tersebut digunakan untuk
menandakan data penting, maka mereka akan secara insting akan
langsung fokus ke warna tersebut pada visualisasi berikutnya.
 Gunakan posisi yang konsisten
Selalu gunakan posisi yang konsisten pada visualisasi data yang Anda
buat. Sebagai contoh, jika judul telah diletakkan di sisi kiri atas, maka
selalu gunakan posisi itu. Jika kesimpulan dari suatu grafik telah
diletakkan di sisi kanan, maka selalu gunakan sisi kanan ketika
membuat kesimpulan grafik berikutnya. Hal ini agar audiens mudah
menemukan informasi yang dia butuhkan karena tanpa harus mencari-
cari di mana informasi itu diletakkan.

Accessibility

Konsep ini membicarakan bahwa visual dan desain seharusnya bisa


dimengerti dan digunakan oleh orang dari berbagai latar belakang atau
kemampuan. Apakah termasuk penyandang disabilitas? Tentu, namun latar
belakang dan kemampuan yang dimaksud itu konsepnya lebih luas. Sebagai
contoh, apabila kita seorang sarjana ekonomi, maka hasil analisis dan visual
yang kita buat harus dapat juga dimengerti oleh orang yang bukan berlatar
belakang sarjana ekonomi. Ada beberapa hal yang dapat membantu Anda
menerapkan konsep accessibility.
 Gunakan bahasa yang sederhana
Ketika Anda menggunakan sebuah istilah atau kata pada visualisasi
data, apakah Anda dapat memastikan audiens mengerti istilah
tersebut? Jika audiens tidak memiliki pemahaman kosa kata yang
tepat, maka audiens dapat salah mengerti informasi yang Anda
berikan. Maka dari itu pastikan bahasa yang digunakan adalah bahasa
yang umum, sederhana, dan tidak bertele-tele.
 Visual harus dapat menjelaskan dirinya sendiri
Agar sebuah visualisasi dapat dimengerti oleh orang dari berbagai latar
belakang dan kemampuan, maka visualisasi tersebut harus dapat
menyampaikan maksud Anda ke audiens tanpa perlu penjelasan dari
Anda. Ketika sebuah grafik belum dapat menyampaikan maksud kita,
maka tambahkanlah teks yang dapat menyampaikan maksud tersebut.

Aesthetics

Estetika mungkin terlihat berlawanan dengan apa yang disampaikan pada


pembelajaran sebelumnya. Namun, yang dimaksud dengan estetika di sini
bukanlah menambahkan sesuatu sehingga membuat visual lebih menarik.
Tapi bagaimana kita membuat pilihan warna, bentuk, dan posisi menjadi satu
kesatuan yang menarik. Apakah estetika itu penting? Ya tentu saja, karena
seperti kebiasaan kita apabila melihat sesuatu yang kurang menarik atau
tidak indah maka kita cenderung memberikan kesan negatif walaupun belum
mengerti secara lebih detail.

Lihat kedua gambar di atas. Pada gambar pertama kita melihat penggunaan
banyak warna yang sangat mencolok sehingga mengurangi nilai estetika. Hal
ini dapat membuat audiens mempertanyakan tingkat profesionalitas dari
pembuat visual sehingga menurunkan kepercayaan terhadap data. Konsep
ini berlaku juga untuk alignment yang tidak rata dan penggunaan kotak
merah untuk total persentase dari sebuah kelompok kategori. Pada gambar
kedua kita merapikan beberapa hal mulai dari pemilihan warna,
menghilangkan garis-garis, dan perbaikan posisi. Dengan adanya sedikit
perubahan sedemikian rupa, tampilan visual jadi jauh lebih baik.
Rangkuman Kelas

Pendahuluan
 Visualisasi data merupakan cara mengomunikasikan sebuah informasi
atau data dalam bentuk visual seperti diagram, grafik, atau
representasi visual lainnya.
 Pentingnya penggunaan visualisasi data:

o Komunikasi lebih efektif


o Memantau data dengan lebih mudah
 Macam-macam media visualisasi data
 Diagram: Penyusunan data ke dalam baris dan kolom.
o Diagram batang: Visualisasi grafik dalam bentuk batang.
o Diagram garis: Visualisasi grafik dalam bentuk garis. Biasanya
menyajikan perubahan data dalam periode waktu tertentu.
Secara umum, diagram garis digunakan untuk melihat
perkembangan data tertentu yang berlangsung secara terus
menerus atau berkelanjutan.
o Diagram lingkaran: Diagram lingkaran mirip seperti sebuah
makanan pizza yang diiris dengan porsi tertentu. Pada konteks
data, irisan pizza tersebut menggambarkan persentase data nilai
atau kuantitas. Apabila irisan tersebut dijumlahkan nilainya, maka
seharusnya menghasilkan 100 persen atau 360 derajat.
 Visualisasi data yang dapat diterapkan di bidang bisnis
o Scorecard: Scorecard merupakan sebuah visualisasi yang fokus
pada sebuah jenis data yang spesifik. Sehingga biasanya terdiri
dari 1 bentuk visualisasi saja.
o Dashboard: Kumpulan dari berbagai macam visualisasi yang
menggabungkan dan merangkum informasi atau data bisnis.
o Report: Bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan,
ataupun pertanggungjawaban sebagai bentuk pelaksanaan
komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
o Analytic Report: Laporan yang berfokus pada analisis yang
digunakan untuk menentukan keputusan.
 Tools yang dapat digunakan untuk membuat visualisasi data.

o Tableau Public: Layanan gratis yang memungkinkan siapa saja


dapat mempublikasikan visualisasi data ke dalam web. Aplikasi
perlu didownload untuk menggunakannya.
o Google Sheets: Layanan gratis yang semuanya tersedia secara
online sehingga tidak perlu instalasi aplikasi spreadsheet ke
komputer atau laptop.
o Microsoft Excel: Aplikasi spreadsheet berbayar buatan Microsoft
yang memerlukan instalasi ke komputer atau laptop.
 Konteks (makna inti) data dibutuhkan agar data lebih mudah dipahami.
Apabila hanya memiliki data tanpa memahami konteks, maka data
tersebut tidak bisa tersampaikan dengan baik.
 Penting untuk mengetahui audiens (siapa yang nanti membaca data
atau visualisasi) untuk menentukan bagaimana cara menyampaikan
data.

o Kepada siapa data ini akan disampaikan: Anda harus bisa


membedakan penyampaian data antara audiens umum dan yang
sudah profesional (sudah ahli di bidangnya).
o Data apa yang ingin disampaikan: Supaya data relevan dengan
audiens, Anda harus menyaring terlebih dahulu data yang
dimiliki.
o Bagaimana cara menyampaikan data tersebut: Metode
penyampaian perlu disesuaikan dengan audiens. Sebagai contoh
jika sebagian besar audiens tidak terbiasa dengan data dalam
bentuk angka maka kita dapat menggunakan metode seolah
sedang bercerita (tidak hanya sebut angka saja).

Persiapan Data Pra-Visualisasi


 Spreadsheet merupakan sebuah lembaran berisi baris dan kolom yang
dapat kita gunakan untuk analisis data.
 Kegunaan spreadsheet:
o Menyimpan informasi secara detail.
o Membuat tabel data dengan lebih mudah.
o Membantu dalam perhitungan statistik.
o Memvisualisasikan data ke dalam bentuk grafik.
o Lengkap dengan rumus-rumus yang membantu dalam
perhitungan data.
 Macam-macam aplikasi spreadsheet
o Microsoft Excel
o LibreOffice Calc
o Google Sheets
 Spreadsheet pada dasarnya baris dan kolom. Baris dan kolom
merupakan kumpulan dari sel. Data yang dapat dimasukkan dalam sel
dapat berupa:

o Angka : Anda dapat memasukkan angka yang nantinya dapat


dihitung secara matematis.
o Teks : Anda dapat memasukkan data atau informasi dalam
bentuk teks seperti “Jumlah barang” atau “Nama lengkap”.
o Rumus : Digunakan untuk melakukan perhitungan atau kalkulasi
dari sebuah atau sekelompok sel. Misal, kita dapat menggunakan
rumus untuk menjumlahkan sebuah deretan sel yang berisi data
dalam bentuk angka.
 Elemen pada menu bar Google Sheets

o Title bar: Bagian yang menunjukkan judul berkas.


o Menu bar: Terletak di bawah judul berkas. Tersedia berbagai
menu yang disediakan oleh Google Sheets mulai dari File hingga
Help.
 Opsi ketika melakukan import file pada Google Sheets

o Create new spreadsheet : Menambahkan berkas pada


spreadsheet baru.
o Insert new sheet(s) : Menambahkan berkas menjadi sheet baru
dalam spreadsheet yang sedang aktif.
o Replace spreadsheet : Menggantikan spreadsheet yang sedang
aktif dengan berkas yang ditambahkan.
 Opsi pengolahan data pada berkas spreadsheet aplikasi Google
Sheets:

o Sortir data: Fitur untuk mengurutkan data supaya lebih tertata


rapi.
o Penyaringan data: Cara agar hanya menampilkan data tertentu
berdasarkan kondisi yang kita tentukan. Pada saat penyaringan
data dilakukan, maka data yang tidak memenuhi kriteria kondisi
untuk dimunculkan akan secara otomatis disembunyikan. Namun
data yang disembunyikan tersebut tidak terhapus dari Google
Sheets.
o Formula: Langkah atau rumus untuk melakukan perhitungan
matematis sehingga mendapatkan nilai tertentu. Sebuah formula
pasti merujuk pada sebuah alamat sel tertentu yang dapat
disebut sebagai referensi sel.
o Pivot table: Fitur untuk mengumpulkan dan mengelompokkan
data berdasarkan parameter tertentu sesuai kebutuhan, tanpa
perlu menggunakan penulisan rumus. Hasil akan disajikan dalam
bentuk tabel.
 Operator adalah simbol atau tanda yang memiliki fungsi tertentu dan
digunakan untuk melakukan pemrosesan atau perhitungan data.

o Operator aritmatika: Operator aritmatika atau matematika


digunakan pada aplikasi spreadsheet untuk melakukan operasi
matematika dasar, seperti penambahan, pengurangan, perkalian,
atau pembagian. Selain itu dapat digunakan untuk menghitung
nilai pangkat atau persen.
o Operator perbandingan: Dalam spreadsheet biasanya kita
menggunakan jenis operator perbandingan untuk fungsi-fungsi
logika seperti IF, OR, AND, dan NOT. Hasilnya adalah kondisi
nilai True atau False.
o Operator text: Contoh adalah ampersand (“&”) yang berfungsi
untuk menggabungkan beberapa string text menjadi satu string
tunggal
o Operator referensi: Operator untuk menunjukkan lokasi sel yang
digunakan dalam penerapan sebuah rumus atau range data.
 Elemen formula dalam spreadsheet aplikasi Google Sheets

o Sama dengan (“=”): Tanda sama dengan “=” merupakan elemen


yang paling awal ditulis dalam sebuah formula apa pun sebelum
lanjut ke elemen lainnya.
o Fungsi: Fungsi merupakan sebuah penamaan yang telah
ditentukan untuk melakukan kalkulasi data berdasarkan susunan
argumen dalam aplikasi spreadsheet.
o Referensi Sel: Acuan sebuah sel atau range dalam aplikasi
spreadsheet, mulai dari sheet yang sama hingga berbeda berkas
atau workbook.
o Operator: Simbol atau tanda yang memiliki fungsi tertentu dan
digunakan untuk melakukan pemrosesan atau perhitungan data.
o Konstanta: Nilai masukan yang bukan berasal dari perhitungan
karena nilainya selalu sama dan tidak pernah berubah. Bentuk
dari konstanta bisa berupa teks atau angka.
 Beberapa fungsi pada spreadsheet aplikasi Google Sheets

o Sum: Mendapatkan nilai total dari rentang sel yang dipilih. Cara
penulisan: =SUM(data ke-1, data ke-2, … , data ke-n)
o SumIF: Menjumlahkan data yang sesuai kriteria tertentu. Hanya
terbatas untuk satu kriteria. Cara penulisan: =SUMIF(range,
”kriteria”,sum_range)
o SumIFS: Menjumlahkan data yang sesuai kriteria tertentu.
Menggunakan lebih dari satu kriteria. Cara penulisan:
=SUMIFS(sum_range, kriteria_range1, “kriteria1”,
kriteria_range2, “kriteria2”, dan seterusnya)
o Average: Rata-rata aritmatika yang menjumlahkan semua data
kemudian dibagi dengan jumlah data yang ada. Cara penulisan:
=AVERAGE(data ke-1, data ke-2, … , data ke-n)
o Count: Menghitung banyaknya sel terpilih dalam rentang tertentu
yang berisi nilai numerik. Cara penulisan: =COUNT(data ke-1,
data ke-2, … , data ke-n)
o CountA: Menghitung banyaknya sel terpilih dalam rentang
tertentu, tak peduli apa pun jenis data yang ada di dalamnya
(angka, teks, tanggal, kondisi benar atau salah, hingga kesalahan
perhitungan), namun tidak menghitung sel yang kosong. Cara
penulisan: =COUNTA(data ke-1, data ke-2, … , data ke-n)
o CountIF: Menghitung banyaknya sel terpilih dalam rentang
tertentu, yang sesuai kriteria tertentu. Hanya terbatas untuk satu
kriteria. Cara penulisan: =COUNTIF(range, “kriteria”)
o CountIFS: Menghitung banyaknya sel terpilih dalam rentang
tertentu, yang sesuai kriteria tertentu. Menggunakan lebih dari
satu kriteria. Cara penulisan: =COUNTIFS(kriteria_range1,
“kriteria1”, kriteria_range2, “kriteria2”, dan seterusnya)
o Min: Menentukan nilai terendah dalam rentang tertentu. Contoh
penulisan: =MIN(data ke-1, data ke-2, … , data ke-n)
o Max: Menentukan nilai tertinggi dalam rentang tertentu. Contoh
penulisan: =MAX(data ke-1, data ke-2, … , data ke-n)
o Trim: Menghilangkan ruang kosong yang tidak dibutuhkan pada
sebuah teks. Fungsi ini hanya berjalan pada sel tunggal bukan
pada rentang sel. Cara penulisan: =TRIM(teks)
o Replace: Mengganti string baik berupa angka maupun teks biasa.
Cara penulisan: =REPLACE(text, position, length, new_text)
o Unique: Mencari data yang unik dari sebuah rentang data yang
mungkin saja ada yang sama. Cara penulisan: =UNIQUE(range)
o If: Membuat perbandingan logis antara sebuah data dengan
kondisi penguji yang yang diberikan. Cara penulisan untuk If
sederhana: =IF(sel yang ingin diuji, [nilai jika benar]. [nilai jika
salah])
Transformasi Data ke Visual
 Diagram adalah sebuah representatif visual terhadap informasi.
Diagram digunakan untuk mempermudah kita memahami informasi dari
data yang kita miliki.
 Beberapa bentuk grafik dalam visualisasi data:

o Bar/Column Chart: Jenis grafik di mana setiap kategori diwakili


oleh persegi panjang, dengan panjang perseginya yang
sebanding dengan nilai agregasi data.
o Line Chart: Jenis grafik yang menampilkan informasi sebagai
serangkaian titik data yang disebut 'penanda' yang dihubungkan
oleh segmen garis lurus.
o Area Chart: Mirip dengan jenis grafik Line Chart. Namun, area di
bawah garis yang menghubungkan titik data akan terisi dengan
warna atau bayangan.
o Pie Chart: Jenis grafik yang menampilkan data dalam grafik
lingkaran. Seluruh "kue pai" mewakili 100% dari keseluruhan,
sedangkan pai "irisan" mewakili bagian dari keseluruhan.
o Scatter Chart: Menggunakan titik untuk merepresentasikan nilai
numerik pada kategori yang berbeda. Posisi setiap titik pada
sumbu horizontal dan vertikal menunjukkan nilai untuk titik data
individual.
o Map Chart: Memungkinkan kita untuk memvisualisasikan
hubungan spasial dalam data dengan menunjukkan data pada
peta geografis. Umumnya pada peta seperti ini, semakin tebal
warnanya, semakin intens pula kepadatan datanya.
 Kesalahan umum dalam membuat visualisasi data:

o Nilai persentase tidak sesuai (tidak sepenuhnya sampai 100%)


pada grafik pai.
o Terlalu banyak data yang ingin ditunjukkan.
o Tidak mengikuti standar penulisan grafik seperti menaruh nilai
minimum di sumbu Y paling atas sehingga grafik terbalik.
o Terdapat sumbu yang terpotong seperti ketika sumbu Y tidak
dimulai dari 0%.
o Penggunaan grafik 3D yang kurang sesuai sehingga dapat terjadi
bias pada audiens. Sebagai contoh sebuah irisan pai dapat
terlihat lebih besar dari seharusnya dan sebuah batang terlihat
lebih tinggi dari seharusnya.
o Grafik susah dibandingkan karena tidak jelas tujuan dan
informasi yang ingin disampaikan.
 Data provenance (dokumentasi data) adalah sebuah langkah untuk
melihat sumber data yang kita peroleh.

o Dokumentasi data dibutuhkan untuk tahu segala proses dalam


pembuatan, perubahan, penanganan, mau pun hal lainnya yang
berpengaruh kepada data.
o Dokumentasi data penting untuk mengetahui keabsahan data
dan memungkinkan kita menggunakannya kembali di waktu yang
lain.
o Dokumentasi data penting untuk dapat menilai keaslian dan
menumbuhkan kepercayaan kepada data, sekaligus untuk
mereproduksi data tersebut.
o Contoh dari dokumentasi data dapat berupa metadata atau
version history,
 Pendekatan yang dapat dilakukan dalam melakukan dokumentasi data
sebagai berikut:

o Dicatat dalam bentuk teks, bisa menggunakan skema penulisan


umum atau bisa juga dengan skema khusus dalam data
provenance.
o Dicatat dan disimpan secara internal menggunakan program
perangkat lunak atau dalam sistem eksternal lainnya.
o Dituliskan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau yang
bisa dibaca oleh manusia.
 Contoh bentuk penulisan dokumentasi data:

o Berkas README
o Data Dictionaries (kamus data)
o Data Paper
 Tips dalam menjalankan dokumentasi data:

o Gunakan Alur Ilmiah yang Terstruktur: Gunakan alur terstruktur


yang terdiri dari pencatatan, eksekusi, pemrosesan, dan urutan
secara ilmiah, supaya pembaca paham sumber asal dan teori
yang mendukung dokumentasi data tersebut.
o Informasi Harus Jelas dan Sedetail Mungkin: Tautan ke data
sumber asli harus jelas dan sebutkan dari mana
mendapatkannya.
 Exploratory analysis adalah proses penyampaian di mana Anda
membimbing dan memandu audiens dalam melihat (menjelajahi) data
yang telah dikumpulkan.
 Explanatory analysis adalah proses penyampaian di mana Anda tidak
meminta audiens untuk menjelajahi data namun langsung ke poin-poin
utama dan implikasi dari data tersebut.
 3 poin penting dalam melakukan explanatory analysis:

o Kepada siapa kita berkomunikasi: Berkomunikasi dengan terlalu


banyak orang pada saat sama sekaligus, cenderung tidak tepat
sasaran karena kebutuhan masing-masing orang dapat berbeda.
Jika Anda sebelumnya tidak pernah bertemu dengan audiens,
berarti Anda terlebih dahulu harus membangun reputasi bahwa
Anda itu benar-benar mengerti topik yang akan diberikan.
Biasanya hal ini dilakukan dengan cara perkenalan diri.
o Bagaimana kita berkomunikasi dengan audiens: Pada proses
presentasi secara langsung dan tatap muka, kita dapat
menanggapi audiens jika terdapat hal yang kurang jelas,
sehingga tidak semua yang kita sampaikan harus ditulis secara
detail pada dokumen presentasi dan visualisasi data. Jika dalam
bentuk dokumen yang dibaca sendiri-sendiri maka tingkat detail
yang diperlukan pada penulisan dokumen biasanya lebih tinggi.
Jika kita adalah orang yang menganalisis dan
mengomunikasikan data, maka kita harus percaya diri.
o Bagaimana kita bisa menggunakan data untuk membantu
menegaskan maksud kita: Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah menggunakan metode 5W (What, Who, When, Why,
Where) untuk menegaskan informasi penting yang ingin kita
sampaikan.
 Contoh visualisasi data yang efektif

o Berbentuk Teks: Ketika kita hanya ingin menampilkan satu atau


dua angka saja, gunakan teks sederhana.
o Tabel: Tabel sangat baik untuk ketika audiens Anda beragam
karena mereka dapat membaca baris tertentu sesuai
kepentingan masing-masing. Jika kita berhadapan dengan
banyak unit pengukuran, tabel lebih memudahkan saat dibaca.
o Heatmap: Heatmap menggabungkan detail angka pada tabel
dengan visual agar membantu audiens untuk lebih cepat fokus
pada informasi yang penting pada tabel.
o Grafik: Grafik lebih cepat diproses dan mudah dipahami dalam
mendapatkan informasi.

 Grafik scatterplot berguna untuk menunjukkan hubungan


antara dua hal yang terdapat di sumbu x dan y karena
grafik ini membuat kita memproses data serentak untuk
melihat hubungan apa yang muncul.
 Grafik garis biasanya digunakan untuk melihat data yang
bersifat kontinu (berkelanjutan). Karena titik dihubungkan
melalui garis, grafik ini memperlihatkan perubahan
(pertumbuhan atau pengurangan) yang terjadi antar titik,
sehingga tidak sesuai untuk data yang bersifat kategoris
seperti data yang membandingkan jenis kelamin (berapa
banyak yang laki-laki dan perempuan).
 Slopegraph merupakan grafik berkategori garis yang hanya
memperlihatkan perubahan antara dua titik saja agar
audiens fokus pada perubahan kenaikan atau penurunan
yang terjadi.
 Grafik batang (vertikal dan horizontal) dapat
membandingkan beberapa data yang digambarkan dalam
bentuk batang secara cepat sehingga audiens bisa dengan
cepat tahu data yang terbesar, terkecil, dan perbandingan
antara kategori data.
 Grafik batang bertumpuk (vertikal dan horizontal)
memungkinkan untuk membandingkan antar kategori
utama dan juga antar sub komponen dalam tiap kategori.
 Grafik air terjun (waterfall chart) dapat digunakan untuk
menampilkan bagian tertentu dari grafik batang bertumpuk
sehingga lebih fokus menunjukkan data awal, kenaikan
atau penurunan yang terjadi, serta data akhir.
 Grafik area memungkinkan untuk menampilkan data secara
lebih ringkas dari grafik lainnya namun tidak cocok
memvisualisasikan data yang besaran perbedaan
angkanya tidak tinggi.
 Contoh prinsip Gestalt dalam persepsi visual

o Proximity (Kedekatan): Objek yang jaraknya berdekatan


merupakan kelompok atau golongan yang sama.
o Similarity (Kesamaan): Objek yang memiliki warna, bentuk,
ukuran, dan arah yang sama dianggap terkait atau termasuk
bagian dari kelompok yang sama.
o Enclosure (Pembeda): Objek yang memiliki batas fisik atau
border yang sama merupakan satu golongan sama.
o Closure (Penutupan Bentuk): Manusia cenderung memandang
sekumpulan objek yang terpecah-pecah sebagai bagian dari satu
objek yang lengkap, daripada memandang kumpulan objek
tersebut sebagai sesuatu yang benar-benar terpisah satu sama
lain
o Continuity (Kesinambungan Pola): Manusia cenderung secara
alami membentuk garis pola walaupun tidak terlihat secara
eksplisit.
o Connection (Koneksi): Objek yang secara fisik terhubung adalah
bagian dari satu golongan atau kesatuan.
 Cognitive load (beban kognitif) adalah usaha mental yang harus
dilakukan untuk dapat memproses dan mempelajari informasi.

o Salah satu penyebab utama yang menimbulkan cognitive load


yang berlebihan adalah sebuah kerumitan atau disebut juga
dengan clutter. Clutter merupakan elemen visual yang tidak
menambah pemahaman.
o Agar audiens dapat dengan efektif mengerti visual yang
diberikan, maka Anda perlu mengurangi cognitive load. Secara
umum, identifikasilah dan hapuslah elemen yang kurang efektif.
 Preattentive attributes adalah komponen atau atribut visual yang
langsung tertangkap perhatian kita secara tanpa sadar.

o Preattentive attributes dapat dimanfaatkan untuk membantu


mengarahkan perhatian pada fokus utama yang ingin
disampaikan.
o Atribut ini dapat digunakan untuk membuat hierarki elemen visual
yang mengarahkan perhatian pada informasi yang hendak
diinformasikan sesuai dengan proses yang diharapkan.
o Contoh preattentive attributes adalah penggunaan warna yang
berbeda, ukuran font yang lebih besar, menggunakan font cetak
tebal, dan memilih posisi yang lebih umum dilihat.
 3 contoh konsep desain dalam berkomunikasi dengan data

o Affordances: Dalam istilah desain, semua benda memiliki


fungsinya masing-masing. Karakteristik ini menunjukkan
bagaimana sebuah objek seharusnya berinteraksi. Cara
penerapan:

 Gunakan warna yang umum


 Gunakan warna yang konsisten
 Gunakan posisi yang konsisten
o Accessibility: Visual dan desain seharusnya bisa dimengerti dan
digunakan oleh orang dari berbagai latar belakang atau
kemampuan. Cara penerapan:

 Gunakan bahasa yang sederhana


 Visual harus dapat menjelaskan dirinya sendiri
o Aesthetics: Kebiasaan manusia untuk mendapatkan kesan
negatif apabila melihat sesuatu yang kurang menarik atau tidak
indah.

 Membuat pilihan warna, bentuk, dan posisi menjadi satu


kesatuan yang menarik

Anda mungkin juga menyukai