Belajar Visualisasi Data
Belajar Visualisasi Data
Keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan).
Informasi dalam bentuk yang dapat diproses oleh komputer, seperti representasi digital dari
teks, angka, gambar grafis, atau suara.
Diagram
Representasi data yang digambarkan dalam bentuk grafik.
File
Berkas dokumen,
Grafik
Lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar (tentang turun naiknya hasil,
statistik, dan sebagainya). Penyajian informasi dalam bentuk gambar, bukan dalam bentuk
teks.
Metadata
informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, atau setidaknya
menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali, digunakan, atau dikelola.
Online
Secara daring, Terhubung dengan internet atau dunia maya,
Spreadsheet
Lembaran berisi baris dan kolom yang dapat kita gunakan untuk analisis data.
Spreadsheet Application (Aplikasi Spreadsheet)
Aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat tabel informasi/data berbentuk kotak dengan
baris dan kolom yang berisi penghitungan-penghitungan yang digunakan untuk melakukan
analisis komparatif.
String
String dalam pemrograman komputer adalah sebuah deret simbol atau karakter. Tipe data
string adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan barisan karakter.
Transkrip Pengantar Kelas
Pernah mendengar istilah Visualisasi Data?
Bayangkan kisah seorang raja yang suatu hari ia mendapat informasi bahwa sebuah kerajaan
nan jauh di sana berencana untuk menyerang istana.
Sang raja pun memikirkan langkah apa yang harus ia ambil. Ia menugasi perdana menteri
untuk bantu menyusun strategi perang.
Karena perdana menteri mengetahui betul sang raja mudah bosan, perdana menteri itu punya
cara menarik untuk memaparkan strategi perangnya, yakni menggunakan visualisasi data.
Semua data dan kebutuhan perang tersaji dalam bentuk grafik yang menarik. Raja pun tertarik
dan mudah memahaminya.
Bayangkan jika perdana menteri datang dengan membawa setumpuk kertas berisi tulisan
tanpa ada visualisasi yang jelas?
Dari ilustrasi ini kita punya sedikit gambaran bahwa visualisasi data dapat membuat sebuah
data tersampaikan dengan baik dan membuat pembacanya lebih tertarik.
Nah, lalu apa sebenarnya visualisasi data itu?
Visualisasi data merupakan cara mengomunikasikan sebuah informasi atau data dalam
bentuk visual seperti diagram, grafik, atau representasi visual lainnya.
Mengapa Menggunakan Visualisasi Data?
“Un bon croquis vaut mieux qu’un long discours” (Napoleon, Kaisar Perancis)
“Sketsa yang bagus lebih baik daripada pidato yang panjang”
Sketsa yang dimaksud ibarat data yang kita visualisasikan dengan baik sehingga bisa
dipahami banyak orang. Mungkin ia lebih baik daripada tabel ribuan baris dan kolom. Di sini
jelas bahwa visualisasi data diperlukan supaya penyampaian informasi jauh lebih efektif.
Apa yang Anda lakukan apabila ingin memantau pengeluaran mingguan dalam sebulan? Hal
yang kerap kita lakukan adalah mencatat semua pengeluaran dalam bentuk teks. Misal
pengeluaran di minggu pertama dan berikutnya untuk kebutuhan konsumsi, belanja, ataupun
lainnya yang Anda jumlahkan sehingga menghasilkan sebuah nilai, misalnya Rp. 500.000.
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
Diagram tersebut menunjukkan bahwa pengeluaran terbesar ada di minggu ke-4 bulan
Januari dan Mei. Sedangkan terendah ada di minggu ke-I April. Analisa jadi lebih mudah
dengan visualisasi data, bukan?
Di atas hanyalah sebuah contoh sederhana. Bayangkan bagaimana untuk data besar seperti
sensus penduduk. Pastinya visualisasi data sangat dibutuhkan untuk mempermudah kita
membaca dan menganalisis data.
Media Visualisasi Data
Tahukah Anda macam-macam media yang digunakan dalam visualisasi data? Berikut
penjelasannya:
Tabel
Ketika Anda menyusun data ke dalam sebuah baris dan kolom, maka selamat, Anda telah
berhasil membuat sebuah tabel.
Tabel merupakan salah satu media visualisasi data yang sederhana dan sering kita temukan.
Data dalam tabel biasanya dikategorikan dalam baris atau kolom tertentu yang kemudian
dapat diurutkan dengan mudah misal diurutkan secara menaik (Ascending) atau menurun
(Descending). Hal tersebut memudahkan kita untuk menyusun data sesuai dengan perintah
yang diinginkan. Bayangkan Anda memiliki data buah-buahan seperti, apel (50 buah), jambu
(35 buah), melon (40 buah), semangka (10 buah), mangga (25 buah), dan jeruk (100 buah).
Bagaimana Anda mencatatnya supaya lebih mudah dibaca? Salah satu caranya bisa dengan
membuat tabel seperti berikut:
Nama Buah Jumlah
Apel 50
Jambu 35
Melon 40
Semangka 10
Mangga 25
Jeruk 100
TOTAL 260
Setelah diurutkan secara ascending berdasarkan nama buah sebagai berikut:
Nama Buah Jumlah
Apel 50
Jambu 35
Jeruk 100
Mangga 25
Melon 40
Semangka 10
TOTAL 260
Dari tabel di atas, Anda dapat membaca data buah-buahan dengan lebih efektif dan
mengetahui jumlah total buah. Dari data tersebut kita juga dapat mengurutkan dari jumlah
buah yang paling banyak, paling sedikit, atau mengurutkan nama buah berdasarkan abjad.
Terdapat beberapa aturan dasar dalam penulisan tabel yaitu sebagai berikut:
Penulisan judul
Dalam menulis judul pastikan sudah mencakup isi dari tabel kita. Usahakan
menggunakan font yang jelas dan mudah dibaca. Pembaca jadi paham tabel apa yang
tersaji.
Simpel
Simplicity is a must (kesederhanaan adalah suatu keharusan). Jangan terlalu
berlebihan dalam mendesain sebuah tabel. Akibatnya pembaca tidak fokus pada data
yang disajikan. Penulisan variabel di dalamnya juga singkat saja.
Penjelasan Simbol
Apabila dalam tabel terdapat simbol atau istilah tertentu, Anda dapat menjelaskannya
pada catatan kaki tabel tersebut.
Penekanan
Penekanan yang dimaksud adalah cara kita memfokuskan perhatian pembaca pada
pokok data. Misal, dalam penulisan tabel di atas, nama buah menggunakan warna
background biru supaya pembaca bisa mudah membedakan nama buah dan jumlah
buah. Jika suatu data ada dalam kategori yang sama dan dapat dijumlahkan, maka
Anda dapat menyertakan total di akhir datanya seperti contoh tabel di atas.
Sumber Tabel
Apabila tabel yang disajikan bukan milik Anda, maka sertakan sumber di catatan kaki
tabel tersebut.
Diagram
Sering kali kita mendengar kata Diagram. Sebenarnya apa itu diagram? Diagram merupakan
sebuah representasi data yang digambarkan dalam bentuk grafik. Jika Anda memiliki sebuah
data yang ingin diproyeksikan dalam bentuk diagram, berikut beberapa tipe diagram yang bisa
digunakan.
Diagram Batang
Pernah membuat diagram batang sebelumnya? Diagram batang merupakan salah satu jenis
grafik yang hampir sering kita jumpai dalam visualisasi data. Sebabnya, ia dapat menunjukkan
perbandingan angka pada kategori tertentu. Jumlah elemen batang dari diagram ini sebaiknya
tidak terlalu banyak supaya label dari data tersebut masih bisa terbaca atau tidak terpotong.
Sumbu X pada diagram batang menunjukkan kategori data sedangkan sumbu Y menunjukkan
skala nilai dari data dalam satuan ukuran tertentu. Pastikan pada sumbu Y nilai awalnya
adalah 0 supaya diagram Anda terlihat akurat dan mengurangi kesalahpahaman dalam
mengartikan data.
Selain itu, perhatikan pula penulisan label diagram. Hindari penulisan label secara vertikal
maupun diagonal supaya tidak menyulitkan pembaca dalam memahami label tersebut. Warna
juga penting dalam penyajian data diagram. Usahakan menggunakan warna yang konsisten
supaya mudah dipahami. Berikut contoh dari diagram batang yang sudah Anda lihat di
penjelasan sebelumnya.
Diagram Garis
Diagram garis biasanya menyajikan perubahan data dalam periode waktu tertentu. Secara
umum, diagram garis digunakan untuk melihat perkembangan data tertentu yang berlangsung
secara terus menerus atau berkelanjutan. Contoh dari data yang bisa digambarkan dalam
diagram garis seperti, perkembangan jumlah penduduk selama 10 tahun terakhir,
pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2000 sampai 2019, dan lainnya. Dalam proses
penggambaran diagram garis diperlukan sumbu mendatar atau X dan sumbu tegak atau Y.
Masing-masing sumbu memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Sumbu X berfungsi untuk
menunjukkan interval waktu sedangkan sumbu Y menunjukkan kuantitas atau nilai dari data
tersebut seperti total penjualan, biaya yang dikeluarkan, jumlah pendapatan, dan lain
sebagainya.
Kemudian, buat tanda titik koordinat yang menunjukkan nilai data berdasarkan waktunya.
Setelah semua data ditandai dengan titik koordinat, maka selanjutnya buatlah garis yang
menghubungkan titik-titik tersebut. Dari penarikan garis tersebut kita bisa melihat pola
perkembangan datanya cenderung naik, stabil, atau turun.
Bayangkan Anda memiliki sebuah toko sepeda dan ingin melihat perkembangan penjualan
tahun 2019 yang lalu. Anda memiliki tabel seperti berikut:
Bulan Jumlah
Januari 150
Februari 130
Maret 180
April 190
Mei 250
Juni 200
Juli 230
Agustus 250
September 280
Oktober 290
November 300
Desember 350
Total 2800
Untuk mempermudah melihat perkembangan data, maka Anda dapat membuat data dalam
tabel tersebut menjadi sebuah diagram garis berikut ini:
Dari data tersebut dapat dilihat tren penjualan sepeda pada toko Anda cenderung naik pada
tahun 2019. Walaupun pada bulan Januari sampai Juni sedikit tidak stabil karena terjadi
kenaikan dan penurunan, namun pada bulan Juni sampai Desember penjualan cenderung
naik. Nah, data diagram garis tersebut lebih mudah dibaca, bukan?
Diagram Lingkaran
Apakah Anda pernah membuat diagram lingkaran sebelumnya? Diagram lingkaran mirip
seperti sebuah makanan pizza yang diiris dengan porsi tertentu. Pada konteks data, irisan
pizza tersebut menggambarkan persentase data nilai atau kuantitas. Ada irisan yang besar
dan ada yang kecil semuanya bergantung pada data yang ditampilkan. Apabila irisan tersebut
dijumlahkan nilainya, maka seharusnya akan menghasilkan 100 persen atau 360 derajat.
Diagram lingkaran biasanya sering digunakan oleh perusahaan atau dunia pendidikan untuk
merepresentasikan data. Diagram lingkaran tidak hanya menunjukkan jumlah relatif dari
kuantitas suatu data satu sama lain, namun dapat menunjukkan keseluruhan data dan
kuantitas sebuah kategori data itu sendiri relatif vis a vis atau berhubungan dengan
keseluruhan data yang ada. Untuk memperjelas pemahaman tentang diagram lingkaran,
berikut terdapat contoh survei terhadap siswa yang memiliki hobi sepak bola, basket, dan bulu
tangkis untuk pelatihan menghadapi lomba tingkat kecamatan.
Hobi Jumlah
Sepak Bola 17
Basket 3
Bulu Tangkis 5
Lainnya 10
Total Siswa 35
Apabila data tabel di atas digambarkan dengan diagram lingkaran, ini hasilnya:
Dari 35 siswa dalam satu kelas, sepak bola paling digemari dibandingkan dengan hobi
lainnya. Hampir separuh dari total siswa menyukainya. Basket dan bulu tangkis masing-
masing sebanyak 8,6% dan 14,3%. Sedangkan 28,6% atau sama dengan 10 orang siswa
lainnya memiliki hobi lainnya seperti bermain musik, jalan-jalan, dan membaca novel. Nah,
bagaimana caranya menjadikan jumlah data tersebut dalam bentuk persen? Ada rumusnya,
lho. Berikut ini perhitungan rumus diagram lingkaran dalam bentuk persen dan derajat.
Dalam bentuk Persen
(Jumlah data dalam kategori tertentu / Total data keseluruhan) X 100
Dalam bentuk Derajat
(Jumlah data dalam kategori tertentu / Total data keseluruhan) X 360
Dalam proses pembuatan diagram lingkaran terdapat beberapa aturan dasar yang perlu
diperhatikan. Sama seperti diagram garis dan batang, pastikan terdapat judul pada diagram
lingkaran yang Anda buat. Apabila Anda membuat diagram lingkaran dalam satuan persen
maka pastikan jumlah total datanya adalah 100%, sedangkan untuk satuan derajat totalnya
adalah 360 derajat. Kemudian penulisan label juga penting untuk penanda dari suatu data,
bisa menunjukkan kategori data, nilai, ataupun keduanya. Selanjutnya buat setiap warna
irisannya berbeda untuk membedakan datanya. Yang paling penting, usahakan data yang
Anda gambarkan dalam diagram maksimal 5 irisan supaya tidak menyulitkan pembaca. Selain
itu juga tidak menimbulkan bias antara data satu dengan yang lainnya.
Scorecard
Scorecard merupakan sebuah visualisasi yang fokus pada sebuah jenis data yang spesifik.
Sehingga biasanya terdiri dari 1 bentuk visualisasi saja. Visualisasinya dapat berfokus pada
jumlah pendapatan, kepuasan pelanggan, dan hal lainnya yang dapat dibandingkan dengan
target yang telah ditentukan. Scorecard dapat juga menggambarkan tentang salah satu Key
Performance Indicators (KPI) perusahaan yang lebih disederhanakan untuk dapat memantau
kemajuan progres.
Dashboard
Dashboard merupakan kumpulan dari berbagai macam visualisasi yang menggabungkan dan
merangkum informasi atau data bisnis. Kumpulan beberapa scorecard juga dapat disebut
sebagai sebuah dashboard. Sebelum mendesain sebuah dashboard, Anda harus menentukan
terlebih dahulu apa saja yang ingin diceritakan dalam dashboard itu. Saat kerangka
dashboard sudah dibuat, Anda dapat mengisinya dengan berbagai visualisasi yang relevan
seperti diagram garis, batang, lingkaran, dan berbagai metode visualisasi lainnya. Biasanya
terdapat kombinasi empat visualisasi data yang saling berhubungan satu sama lain.
Report
Analytic Report
Analytic report adalah laporan yang berfokus pada analisis yang digunakan untuk menentukan
keputusan. Jenis laporan ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif untuk menganalisis
dan mengevaluasi ide dari suatu bisnis. Analytic report memberikan keuntungan untuk
pembaca karena memberi pemahaman yang mudah dipahami. Selain itu hanya dengan
membaca sekilas saja, pembaca juga dapat memahami data dalam jumlah yang banyak.
Analytic report juga menerapkan langkah-langkah umum seperti mengidentifikasi masalah,
menentukan metode yang tepat, analisis data, dan mendapatkan solusi terbaik dari masalah
yang dihadapi.
Elemen Insert, Format, Data, Tools, Add-ons, dan Help pada Menu Bar
Google Sheets
Menu Insert
Dalam menu Insert, kita dapat memasukkan beberapa komponen mulai dari
baris dan kolom baru hingga membuat diagram. Berikut uraian
selengkapnya:
Row above Memasukkan baris baru di atas sel yang sedang dipilih.
Row below Memasukkan baris baru di bawah sel yang sedang dipilih.
Column left Memasukkan kolom baru di samping kiri sel yang sedang dipilih.
Nama Menu Kegunaan
Column right Memasukkan kolom baru di samping kanan sel yang sedang dipilih.
Cells and shift Menambahkan sel baru dengan menggeser ke bawah dari sel yang aktif saat itu.
down
Cells and shift Menambahkankan sel baru dengan menggeser ke kanan dari sel yang aktif saat itu.
right
Chart Membuat grafik atau diagram berdasarkan data yang dibuat.
Image Memasukkan gambar ke dalam sel yang aktif saat itu.
Drawing Memasukkan objek sederhana seperti garis, bangun sederhana, dan lainnya
layaknya menu autoshapes pada Microsoft Word.
Function Memasukkan rumus atau fungsi yang digunakan dalam spreadsheet.
Insert link Memasukkan tautan ke dalam sel.
Checkbox Membuat checkbox dalam sebuah sel.
Comment Memberi komentar pada sel yang dipilih yang sangat berguna apabila berkolaborasi
dengan orang lain.
Note Untuk membuat catatan pada sel tertentu. Notes bisa diakses oleh pengguna lain
meskipun hak aksesnya hanya View Only
Menu Format
Menu selanjutnya yaitu Format. Dalam menu ini kita dapat mengatur seperti
format penulisan, paragraf dan lainnya. Berikut penjelasan selengkapnya.
Menu Data
Lanjut ke menu berikutnya yaitu Data. Dalam menu ini terdapat berbagai
perintah untuk mengatur segala hal yang berkaitan dengan data. Berikut
uraiannya:
Sort sheet by Menyortir data yang berada dalam sebuah sheet dalam sebuah kolom yang
column (A-Z) dipilih secara menaik (dari kecil ke besar).
Sort sheet by Menyortir data yang berada dalam sebuah sheet dalam sebuah kolom yang
column (Z-A) dipilih secara menurun (dari besar ke kecil).
Sort range Menyortir data yang ada dalam sel terpilih dengan parameter tertentu
(menaik atau menurun).
Create filter Mengurutkan dan mengelompokkan data yang dipilih dengan parameter
tertentu.
Filter views Mempermudah memantau pengurutan data sehingga lebih praktis
penggunaannya.
Slicer Mengatur data yang ada dalam sebuah tabel pivot. Penggunaan slice dapat
memudahkan ubah data pivot dan chart dengan hanya sekali klik. Selain itu
penggunaan slicer juga sangat membantu dalam membuat dashboard
laporan.
Data validation Memeriksa data yang dimasukkan sudah benar atau tidak. Misal data dari
A1 sampai A10 ingin diketahui ada berapa angka yang lebih dari 5. Maka
kita dapat menggunakan data validation dengan tipe number dengan rentang
angka 1 sampai 5. Apabila terdapat data yang nilainya lebih besar dari 5
maka di pojok kanan atas terdapat penanda bahwa nilai dari sel tersebut
Nama Menu Kegunaan
Menu Tools
Menu berikutnya adalah Tools yang berisi sub menu lainnya sebagai berikut:
Create a form Membuat google form baru yang data masukannya akan terekam dalam
sheet baru yang otomatis terbuat.
Script editor Membuat kustomisasi formula pada perhitungan rumus Google Sheets.
Macros Merekam duplikasi dari serangkaian interaksi UI tertentu yang kita
terapkan dan menyimpannya dengan tombol pintasan tertentu. Kita dapat
menggunakan pintasan untuk mempercepat menjalankan kembali langkah-
langkah makro yang tepat sesuai kebutuhan.
Spelling Memeriksa penulisan teks dan menyesuaikan dengan pengaturan bahasa
yang digunakan.
Enable Memberikan saran penulisan sehingga apabila kita mengetik kata, otomatis
autocomplete akan muncul saran tertentu. Apabila kita setuju dengan saran tersebut maka
langsung tekan enter.
Notification rules Apabila diaktifkan maka muncul notifikasi sesuai pengaturan yang dipilih.
Misal terdapat notifikasi setiap perubahan yang ada pada berkas
spreadsheet tersebut.
Accessibility Mengaktifkan screen reader atau kaca pembesar yang membantu pengguna
Nama Menu Kegunaan
Menu Add-ons
Dalam Google Sheets kita juga diizinkan untuk menambahkan alat tambahan
yang dapat membantu pengerjaan spreadsheet lebih mudah dan efektif.
Membuka daftar add-ons (alat tambahan) yang sudah teraktivasi untuk dokumen
Document add-ons
Google Sheets tersebut.
Membuka daftar add-ons (alat tambahan) yang dapat kamu aktifkan untuk digunakan
Get add-ons
pada dokumen Google Sheets tersebut.
Membuka halaman untuk mengatur add-ons (alat tambahan) yang sudah teraktivasi
Manage add-ons
untuk dokumen Google Sheets tersebut.
Menu Help
Dalam menu Help kita dapat memberikan feedback apabila ada saran
pengembangan Google Sheets, bantuan apabila mengalami kesulitan,
petunjuk untuk pintasan keyboard, dan lain sebagainya.
Search the menus Digunakan untuk mencari sebuah opsi menu / submenu / tombol jika lupa letaknya
(Alt+/) pada Menu Bar.
Sheets Help Membuka daftar bantuan dimana kamu bisa mencari solusi atas masalah yang kamu
dalam menggunakan Google Sheets.
Training Membuka pelatihan online yang disediakan Google untuk belajar cara menggunakan
Google Sheets.
Updates Membuka daftar fitur-fitur terbaru yang disediakan di Google Sheets.
Help Sheets Memberikan feedback langsung kepada Google apabila ada saran untuk
Improve pengembangan atau perbaikan Google Sheets.
Report Melaporkan dokumen ke Google jika dokumen melanggar copyright atau peraturan
abuse/copyright Google.
Privacy Policy Membuka peraturan Privacy Policy milik Google.
Terms of Service Membuka peraturan Terms of Service milik Google.
Nama Menu Kegunaan
Function list Membuka daftar fungsi (formula) yang tersedia untuk Google Sheets.
Keyboard shortcuts Membuka daftar keyboard shortcuts (pintasan keyboard) yang tersedia untuk Google
Sheets.
Dalam percobaan kali ini kita menggunakan data sederhana yang terdiri dari
10 baris saja. Kita dapat memasukkan file tersebut dengan cara Import
seperti berikut:
Maka dari itu kita pilih Upload supaya bisa mengunggah berkas contoh
yang tadi kita unduh sehingga tidak perlu membuat berkas baru.
Jangan ditutup dulu berkasnya ya. Kita masih akan menggunakannya lagi di
uraian berikutnya.
Menyisipkan Kolom
Saat ini Anda sudah memiliki 10 baris contoh data. Bagaimana caranya
apabila kita ingin menambahkan kolom baru dengan nama City di
antara Gender dan Country? Berikut langkah-langkahnya.
1. Sorot salah satu kolom. Misalnya di sini kita memilih kolom gender.
Karena gender berada di kolom D, maka klik kolom tersebut sehingga
semua kolom D tersorot.
3. Hasilnya adalah kolom baru di antara Gender dan Country. Lalu kita
dapat mengisi data pada kolom kosong tersebut dengan data
kolom City di bawah.
Kita telah berhasil menyisipkan kolom baru pada contoh data yang ada.
Menghapus Kolom
Bagaimana jika kita tidak sengaja membuat kolom baru dan ingin
menghapusnya? Misalkan pada contoh data sebelumnya di mana kita
ingin menghapus kolom Date?
2. Klik kanan pada kolom date tersebut kemudian pilih Delete Column.
Kita telah berhasil menghapus kolom date dari contoh data di atas.
Menyisipkan Baris
Bagaimana caranya jika kita ingin menyisipkan data milik George di baris ke-
5 setelah nama Philip? Dengan masih menggunakan contoh data terakhir di
atas, mari kita mulai dengan langkah berikut.
2. Klik kanan pada baris nama Philip tersebut kemudian pilih Insert 1
below karena nama George ingin kita buat posisinya setelah Philip dan
sebelum Kathleen.
3. Setelah muncul baris baru di antara Philip dan Kathleen, kita dapat
mengisi data George pada baris baru tersebut.
Kita telah berhasil membuat baris baru dengan dengan data milik George
pada contoh di atas.
Menghapus Baris
Bagaimana jika kita tidak sengaja membuat baris baru dan ingin
menghapusnya? Misalkan pada contoh data sebelumnya kita ingin
menghapus baris George.
2. Klik kanan pada baris George tersebut kemudian pilih Delete Row.
3. Ketika data pada baris ke-5 terhapus, maka otomatis data pada baris
setelahnya (baris ke-6 dan seterusnya) akan naik menggantikan data
milik George. Sehingga data Kathleen akan bergeser ke atas seperti
berikut.
Kita telah berhasil menghapus baris George dari contoh data di atas.
Proximity (Kedekatan)
Similarity (Kesamaan)
Pada konsep kesamaan. objek yang memiliki warna, bentuk, ukuran, dan
arah yang sama dianggap terkait atau termasuk bagian dari kelompok yang
sama. Sebagai contoh pada image di bawah di mana terdapat objek
berwarna biru dan berwarna abu-abu. Walaupun mereka tidak berdekatan,
namun otak kita akan menganggap bahwa mereka memiliki hubungan. Apa
yang ingin diceritakan dengan visualisasi di bawah? Apakah mungkin ini
menceritakan bahwa ada 3 kelompok dengan pendapat berbeda dan masing-
masing kelompok tersebut terdiri dari pria (warna biru) dan wanita (warna
abu-abu)?
Enclosure (Pembeda)
Konsep pembeda menyatakan bahwa objek yang memiliki batas fisik atau
border yang sama merupakan satu golongan sama. Salah satu cara untuk
mengoptimalkan prinsip enclosure adalah menggambar visual pembeda
dalam data kita. Seperti menambahkan area berbayang pada grafik baris
berikut untuk memisahkan bagian yang berupa data riil (seperti angka
penjualan selama 4 bulan terakhir) dengan data prediks (seperti perkiraan
angka penjualan selama 4 bulan ke depan).
Connection (Koneksi)
Konsep terakhir yang akan kita bahas adalah konsep koneksi. Manusia
cenderung melihat objek yang secara fisik terhubung sebagai bagian dari
satu golongan atau kesatuan. Konsep koneksi biasanya lebih kuat tertanam
di otak kita daripada konsep kedekatan dan konsep kemiripan.
Salah satu cara yang bisa kita manfaatkan untuk prinsip koneksi adalah
grafik garis yang bertujuan untuk membantu mata kita melihat susunan data
seperti pada gambar di bawah ini. Tanpa adanya garis yang secara fisik
menghubungkan titik, otak akan cenderung melihat terlebih dahulu pola
sesuai konsep kedekatan (di mana terlihat ada 3 kelompok beda pada
gambar sebelah kiri). Namun ketika ditambahkan garis fisik, maka otak
langsung melihat keseluruhan sebagai bagian dari satu kesatuan
sebagaimana pada gambar sebelah kanan.
Pada bagian ini kita akan belajar bagaimana pola pikir desainer dan
bagaimana konsep desain tradisional dapat diterapkan untuk berkomunikasi
dengan data. Terdapat 3 poin utama dalam desain yang akan kita bahas
yaitu affordances, accessibility, dan aesthetics. Seorang desainer dapat
membedakan mana desain yang baik dan yang tidak dengan membiasakan
diri dengan beberapa aspek umum beserta contoh-contoh desain yang ada.
Kita akan belajar dan menanamkan kepercayaan diri pada insting visual
dengan mempelajari beberapa tips untuk diikuti dan disesuaikan ketika hal-
hal dirasa kurang tepat pada sebuah visual.
Affordances
Accessibility
Aesthetics
Lihat kedua gambar di atas. Pada gambar pertama kita melihat penggunaan
banyak warna yang sangat mencolok sehingga mengurangi nilai estetika. Hal
ini dapat membuat audiens mempertanyakan tingkat profesionalitas dari
pembuat visual sehingga menurunkan kepercayaan terhadap data. Konsep
ini berlaku juga untuk alignment yang tidak rata dan penggunaan kotak
merah untuk total persentase dari sebuah kelompok kategori. Pada gambar
kedua kita merapikan beberapa hal mulai dari pemilihan warna,
menghilangkan garis-garis, dan perbaikan posisi. Dengan adanya sedikit
perubahan sedemikian rupa, tampilan visual jadi jauh lebih baik.
Rangkuman Kelas
Pendahuluan
Visualisasi data merupakan cara mengomunikasikan sebuah informasi
atau data dalam bentuk visual seperti diagram, grafik, atau
representasi visual lainnya.
Pentingnya penggunaan visualisasi data:
o Sum: Mendapatkan nilai total dari rentang sel yang dipilih. Cara
penulisan: =SUM(data ke-1, data ke-2, … , data ke-n)
o SumIF: Menjumlahkan data yang sesuai kriteria tertentu. Hanya
terbatas untuk satu kriteria. Cara penulisan: =SUMIF(range,
”kriteria”,sum_range)
o SumIFS: Menjumlahkan data yang sesuai kriteria tertentu.
Menggunakan lebih dari satu kriteria. Cara penulisan:
=SUMIFS(sum_range, kriteria_range1, “kriteria1”,
kriteria_range2, “kriteria2”, dan seterusnya)
o Average: Rata-rata aritmatika yang menjumlahkan semua data
kemudian dibagi dengan jumlah data yang ada. Cara penulisan:
=AVERAGE(data ke-1, data ke-2, … , data ke-n)
o Count: Menghitung banyaknya sel terpilih dalam rentang tertentu
yang berisi nilai numerik. Cara penulisan: =COUNT(data ke-1,
data ke-2, … , data ke-n)
o CountA: Menghitung banyaknya sel terpilih dalam rentang
tertentu, tak peduli apa pun jenis data yang ada di dalamnya
(angka, teks, tanggal, kondisi benar atau salah, hingga kesalahan
perhitungan), namun tidak menghitung sel yang kosong. Cara
penulisan: =COUNTA(data ke-1, data ke-2, … , data ke-n)
o CountIF: Menghitung banyaknya sel terpilih dalam rentang
tertentu, yang sesuai kriteria tertentu. Hanya terbatas untuk satu
kriteria. Cara penulisan: =COUNTIF(range, “kriteria”)
o CountIFS: Menghitung banyaknya sel terpilih dalam rentang
tertentu, yang sesuai kriteria tertentu. Menggunakan lebih dari
satu kriteria. Cara penulisan: =COUNTIFS(kriteria_range1,
“kriteria1”, kriteria_range2, “kriteria2”, dan seterusnya)
o Min: Menentukan nilai terendah dalam rentang tertentu. Contoh
penulisan: =MIN(data ke-1, data ke-2, … , data ke-n)
o Max: Menentukan nilai tertinggi dalam rentang tertentu. Contoh
penulisan: =MAX(data ke-1, data ke-2, … , data ke-n)
o Trim: Menghilangkan ruang kosong yang tidak dibutuhkan pada
sebuah teks. Fungsi ini hanya berjalan pada sel tunggal bukan
pada rentang sel. Cara penulisan: =TRIM(teks)
o Replace: Mengganti string baik berupa angka maupun teks biasa.
Cara penulisan: =REPLACE(text, position, length, new_text)
o Unique: Mencari data yang unik dari sebuah rentang data yang
mungkin saja ada yang sama. Cara penulisan: =UNIQUE(range)
o If: Membuat perbandingan logis antara sebuah data dengan
kondisi penguji yang yang diberikan. Cara penulisan untuk If
sederhana: =IF(sel yang ingin diuji, [nilai jika benar]. [nilai jika
salah])
Transformasi Data ke Visual
Diagram adalah sebuah representatif visual terhadap informasi.
Diagram digunakan untuk mempermudah kita memahami informasi dari
data yang kita miliki.
Beberapa bentuk grafik dalam visualisasi data:
o Berkas README
o Data Dictionaries (kamus data)
o Data Paper
Tips dalam menjalankan dokumentasi data: