0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan42 halaman

Pembahasan Coding

Diunggah oleh

Hakim Kurniawan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan42 halaman

Pembahasan Coding

Diunggah oleh

Hakim Kurniawan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 42

variabel global

adalah variabel yang selalu bisa diakses kapan pun dan di mana pun. Bahkan dari file yang
berbeda sekalipun.

Secara default, ketika kita mendeklarasikan variabel, variabel tersebut memiliki scope atau ruang
lingkup global. Bisa diakses dari mana saja dari semua bagian kode program.

Variabel Lokal

Beda dengan variabel global, variabel lokal tidak bisa diakses dari mana pun. Ia hanya bisa
diakses dari scope di mana ia didefinisikan.Dalam PHP, setiap variabel yang dideklarasikan di
dalam sebuah fungsi, maka ia secara otomatis didefinisikan secara lokal. Dalam artian ia tidak
bisa diakses di luar fungsi.

Variabel Statis

Di antara hal yang penting berkaitan dengan variable scope atau ruang lingkup variabel pada
PHP adalah: variabel statis.

Variabel statis atau static variable adalah variabel lokal yang hanya khusus didefinisikan dalam
sebuah fungsi. Akan tetapi, ia tetap mempertahankan nilainya dalam scope tersebut meskipun
eksekusi program telah melewatinya.

Tipe data pada PHP:

1. String
2. Integer
3. Float
4. Boolean
5. Array
6. Object
7. NULL

Tipe data PHP di atas hampir semua sering digunakan dalam membangun sebuah aplikasi.
Berikut akan dijelaskan pengertian dan cara penggunaan masing-masing tipe data PHP di atas.

String
Tipe data string adalah tipe data yang berbentuk text dan untuk cara penulisan tipe data string di
letakkan di tengah-tengah tanda petik. di awali dengan tanda petik dan di akhiri dengan tanda
petik juga. Berikut ini adalah contoh penulisan tipe data string di PHP.
Pada contoh tipe data string di atas kita misalkan terdapat sebuah variabel dengan nama tes yang
berisi kalimat “Usia Saya Sekarang 23 Tahun”. Walaupun ada angka/integer didalam tanda
petik tersebut, tipe data variabel itu tetap saja string. Maka, variabel tes tersebut merupakan
variabel yang bertipe data string.

Integer
Tipe data integer adalah tipe data yang berbentuk angka yang berbentuk bilangan asli atau
bilangan bulat. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya pada tipe data string, untuk penulisan tipe
data integer tidak perlu menambahkan tanda petik, karena akan dibaca sebagai string jika Anda
menambahkan tanda petik pada tipe data integer. Berikut ini adalah contoh penulisan tipe data
integer pada PHP.

Terdapat dua buah variabel yang bernama $bilangan_pertama dan $bilangan_kedua. Kedua
variabel tersebut berisikan angka yang berbentuk bilangan bulat atau bilangan asli. Oleh sebab
itu kedua variabel di atas di sebut sebagai variabel yang bertipe data integer.

Float
Tipe data float atau di sebut juga tipe data double adalah tipe data yang berisi bilangan desimal.
Cara penulisannya hampir sama dengan tipe data integer karena tidak memerlukan tanda petik di
awal dan di akhir isi variabel float. Berikut ini adalah contoh penulisan variabel yang bertipe
data float pada PHP.

Boolean
Tipe data boolean adalah tipe data yang hanya memiliki dua buah value atau isi. yaitu true dan
false, atau 0 dan 1. True yang di sebut dengan 1 dan false di sebut 0. Tipe data boolean sering
di gunakan untuk memeriksa ketersediaan atau memeriksa nilai kebenaran pada sebuah data.
Berikut ini adalah cara penulisan variabel yang bertipe data boolean.

Pada contoh kode diatas pada baris nomor 2 terdapat variabel $x dengan nilai true, dan pada
baris nomor 3 terdapat variabel $y dengan nilai false. Variabel $x dan $y itulah disebut
variabel yang memiliki tipe data boolean.

Apabila kedua variabel itu dipaksa untuk ditampilkan dengan perintah echo maka variabel $x
yang memiliki nilai true akan menampilkan angka 1, dan variabel $y yang memiliki nilai false
tidak menampilkan apa-apa. Biasanya tipe data boolean ini digunakan untuk menguji apakah
button login sudah di set/di-klik yang akan kita pelajari lebih jauh kelak pada series login dan
register pada PHP.
Array
Array adalah sebuah tipe data yang menyimpan banyak isi di dalam sebuah variabel. Array
seperti sebuah tas yang di dalamnya bisa saja berisi pulpen, buku, penggaris dan lainnya.
Isi dari pada variabel array di tandai dengan masing-masing angka yang sudah di terapkan
menurut urutannya. Berikut adalah contoh penulisan variabel yang bertipe data array. Pada
series selanjutnya kita akan membahas lebih dalam jenis-jenis array berserta cara
penggunaannya pada PHP.

Untuk menggunakan tipe data array bisa menggunakan fungsi array(). Kemudian diisi dan di
pisahkan dengan tanda koma pada tiap-tiap isi variabel. Pada contoh variabel array tas di atas
terdapat pulpen, buku tulis dan penggaris. Dimana pulpen berada pada urutan/index 0, buku tulis
berada pada urutan/index 1, dan penggaris berada pada urutan/index 2. Angka yang diberikan
pada tiap-tiap isi array di mulai dari 0 dan bertambah 1 (++) sesuai urutan.

Object

Ilustrasi Class dan Object

Penggunaan tipe data object ini sering digunakan dalam konsep Object Oriented Programming
(OOP). Contoh nyatanya seperti pada gambar ilustrasi class dan object diatas. Dimana sebuah
object (dalam hal ini rumah secara fisik) terbentuk dari proses instansiasi sebuah class(dalam hal
ini blueprint/rancangan bangunan). Untuk pemahaman lebih lanjut tentang konsep Object dapat
dipelajari pada series PHP khusus yang akan membahas OOP pada PHP.

Apa itu tipe data object?


Tipe data object adalah tipe data yang tidak sekedar menyimpan data tetapi berisikan juga
informasi bagaimana untuk mengolah data tersebut. Maksudnya, pada tipe data data lain seperti :
integer, float, string hanya berisikan tipe data dia sendiri, sedangkan pada tipe data object dapat
berisikan tipe-tipe data lain.
Contoh 1:

Contoh 2:

Kalau kita lihat Contoh 1 dan Contoh 2 menghasilkan output yang sama namun dengan cara
pengolahan data yang berbeda. Pada Contoh 1 object pesan memberikan nilai untuk property
str dengan mengakses langsung property-nya, kemudian untuk mencetak nilainya juga langsung
mengakses property-nya.

Pada Contoh 2, object pesan memanggil method tampung untuk memberikan nilai bagi property
str, kemudian untuk mencetak nilainya object pesan memanggil method cetak dimana pada
method cetak terjadi proses pencetakan nilai propertynya.

NULL
Tipe data null adalah sebuah tipe data spesial yang menunjukkan sebuah variabel belum
memiliki nilai/data. Tipe data null pada PHP mirip dengan tipe data none pada python.

Ilustrasi tipe data NULL dibandingkan tipe data lain

Untuk menggunakan tipe data null pada sebuah variabel dapat langsung diset :
$var1 = NULL;
atau
$var1 = null

Penulisan NULL bisa berupa huruf besar atau kecil maupun keduanya, karena pada dasarnya
bersifat case-insensitive.

Catatan:

Ketika kita mengdeklarasikan sebuah variabel tanpa memberikan nilai atau data,
bisa dikatakan juga variabel tersebut bersifat NULL
Misal : $x;Namun begitu variabel tersebut diproses seperti dicetak atau
dilakukan proses lainnya, maka akan keluar peringantan:
“Notice : undefined variabel :x “

Contoh penggunaan tipe data NULL


Dalam contoh ini kita akan menunjukkan salah satu efek apabila sebuah variabel diset nilai
NULL.

Dari contoh diatas, pertama kali nilai variabel $x diberi nilai 2, sehingga begitu dibandingkan
dengan instruksi if($x>0) maka dapat diputuskan bahwa 2 > 0 dan hasilnya bernilai TRUE,
sehingga dicetak “Bisa dibandingkan karena tidak null”.

Untuk kasus variabel $x yang diset null, pada saat membandingkan apakah nilai $x lebih besar
dari 0 pada instruksi if($x>0), instruksi tersebut tidak dapat membandingkannya sehingga akan
bernilai FALSE.

MANIPULASI STRING DI PHP


PHP menyediakan lebih dari 90 fungsi untuk manipulasi string. Fungsi-fungsi string dalam PHP
bisa dilihat pada link berikut: http://ca.php.net/manual/en/ref.strings.php
Beberapa fungsi manipulasi string yang sering digunakan, antara lain :
1. ƒ echo()
2. ƒ strlen()
3. ƒ strtolower()
4. ƒ strtoupper()
5. ƒ ucfirst()
6. ƒ ucwords()
7. ƒ number_format()
8. ƒ implode()
9. ƒ explode()
10. ƒ strpos()
11. ƒ strrpos()
12. ƒ strstr()
13. ƒ strrev()
14. ƒ substr()
15. ƒ trim()
16. ƒ str_replace()
17. ƒ md5()

1. FUNGSI ECHO() DI PHP

Fungsi echo atau echo() digunakan untuk menampilkan satu atau beberapa string.
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "Hello World 1";
$b = "Hello World 2";
Echo $a . "<br>";
Echo ($b . "<br>");
echo "<br>";
?>
</body>

2. FUNGSI STRLEN() DI PHP

Fungsi strlen() digunakan untuk menghitung panjang string.


Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "Hello World 1";
$b = strlen($a);
Echo "Panjang String = " . $b . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

3. FUNGSI STRTOLOWER() DI PHP

Fungsi strtolower() digunakan untuk mengubah string menjadi huruf kecil (lower-case).
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "Hello World 1";
$b = strtolower($a);
Echo $a . "<br>";
Echo $b . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

4. FUNGSI STRTOUPPER() DI PHP

Fungsi strtoupper() digunakan untuk mengubah string menjadi huruf kapital (upper-case).
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "Hello World 1";
$b = strtoupper($a);
Echo $a . "<br>";
Echo $b . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

5. FUNGSI UCFIRST() DI PHP

Fungsi ucfirst() digunakan untuk mengubah huruf pertama dari semua string menjadi upper-case.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "hello world 1";
$b = ucfirst($a);
Echo $a . "<br>";
Echo $b . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

6. FUNGSI UCWORDS() DI PHP

Fungsi ucwords() digunakan untuk mengubah huruf pertama tiap kata dalam string menjadi
upper-case.
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "hello world 1";
$b = ucwords($a);
Echo $a . "<br>";
Echo $b . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

7. FUNGSI NUMBER_FORMAT() DI PHP

Fungsi number_format() digunakan untuk mengatur format angka.


Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = 123456.78;
$b = number_format($a, 2, ",", ".");
Echo $a . "<br>";
Echo $b . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>
8. FUNGSI IMPLODE() DI PHP

Fungsi implode() digunakan untuk menggabungkan elemen array menjadi string dengan
separator.
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = array("Aku", "Seorang", "Kapiten");
$b = implode($a);
$c = implode("+", $a);
Echo $b . "<br>";
Echo $c . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

9. FUNGSI EXPLODE() DI PHP

Fungsi explode() digunakan untuk memecah string berdasarkan suatu delimiter (separator).
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "Aku+Seorang+Kapiten";
$b = explode("+", $a);
Echo $b[0] . "<br>";
Echo $b[1] . "<br>";
Echo $b[2] . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

10. FUNGSI STRPOS() DI PHP

Fungsi strpos() digunakan untuk mencari posisi pertama sebuah string bersifat case-sensitive.
Sedangkan, Fungsi stripos() digunakan untuk mencari posisi pertama sebuah string bersifat case-
insensitive.
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "Aku adalah aku, Siapa Aku";
$b = strpos($a, "a");
$c = stripos($a, "a");
Echo $a . "<br><br>";
Echo "Strpos string 'a' ada di posisi ke-" . $b . "<br>";
Echo "Stripos string 'a' ada di posisi ke-" . $c . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

11. FUNGSI STRRPOS() DI PHP

Fungsi strrpos() digunakan untuk mencari posisi terakhir sebuah string bersifat case-sensitive.
Sedangkan, Fungsi strripos() digunakan untuk mencari posisi terakhir sebuah string bersifat case-
insensitive.
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "Aku adalah aku, Siapa Aku";
$b = strrpos($a, "a");
$c = strripos($a, "a");
Echo $a . "<br><br>";
Echo "Strrpos string 'a' ada di posisi ke-" . $b . "<br>";
Echo "Strripos string 'a' ada di posisi ke-" . $c . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

12. FUNGSI STRSTR() DI PHP

Fungsi strstr() digunakan untuk mengambil string dari posisi karakter pertama dalam string
bersifat case-sensitive.
Sedangkan, Fungsi stristr() digunakan untuk mengambil string dari posisi karakter pertama
dalam string bersifat case-insensitive.
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "Aku adalah aku, Siapa Aku";
$b = strstr($a, "aku");
$c = stristr($a, "aku");
Echo "Strstr string 'aku' = " . $b . "<br>";
Echo "Stristr string 'aku' = " . $c . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

13. FUNGSI STRREV() DI PHP

Fungsi strrev() digunakan untuk membalik string.


Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "Aku adalah aku, Siapa Aku";
$b = strrev($a);
Echo $a . "<br>";
Echo $b . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

14. FUNGSI SUBSTR() DI PHP

Fungsi substr() digunakan untuk memotong string.


Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "0123456789";
$b = substr($a, 3);
$c = substr($a, 3, 3);
$d = substr($a, -3);
$e = substr($a, -3, 2);
Echo $a . "<br>";
Echo $b . "<br>";
Echo $c . "<br>";
Echo $d . "<br>";
Echo $e . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

15. FUNGSI TRIM() DI PHP

Fungsi trim() digunakan untuk menghapus karakter (“ “, \t, \n, \r, \0, \x0B) di awal dan akhir
string.
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "0123456789\t";
$b = trim($a);
Echo $a . "??<br>";
Echo $b . "??<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

16. FUNGSI STR_REPLACE() DI PHP

Fungsi str_replace() digunakan untuk mengganti semua string dalam pola menjadi suatu string
bersifat case-sensitive.
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "Aku aku, Kamu kamu";
$b = str_replace("aku", "-", $a);
Echo $a . "<br>";
Echo $b . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

17. FUNGSI MD5() DI PHP

Fungsi md5() atau crypt() digunakan untuk menghasilkan string terenkripsi searah.
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = "Aku aku, Kamu kamu";
$b = md5($a);
$c = crypt($a, "ini kunci");
Echo $a . "<br>";
Echo $b . " is md5<br>";
Echo $c . " is crypt<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

MUDAH KAN ?? SELANJUTNYA...

OPERATOR DI PHP

Operator digunakan untuk melakukan operasi pada variabel dan nilai.


Ada beberapa jenis operator di PHP, diantaranya:
1. Operator aritmatika
2. Operator perbandingan
3. Operator kenaikan / pengurangan
4. Operator logika
5. Operator kondisi

1. OPERATOR ARITMATIKA DI PHP

Operator aritmatika PHP digunakan dengan nilai numerik untuk melakukan operasi aritmatika
umum.
Ada beberapa jenis operator aritmatika di PHP, diantaranya:
a. Penjumlahan (+)
b. Pengurangan (-)
c. Perkalian (*)
d. Pembagian (/)
e. Eksponansial / Pangkat (**)

Contoh operator artimatika umum di PHP sebagai berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$tambah = 4 + 2;
$kurang = 4 - 2;
$kali = 4 * 2;
$bagi = 4 / 2;
$pangkat = 4 ** 2;
Echo $tambah . "<br>";
Echo $kurang . "<br>";
Echo $kali . "<br>";
Echo $bagi . "<br>";
Echo $pangkat . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

2. OPERATOR PERBANDINGAN DI PHP

Operator perbandingan PHP digunakan untuk membandingkan dua nilai (angka atau string).
Ada beberapa jenis operator perbandingan di PHP, diantaranya:
a. Nilai sama (==)
b. Nilai identik (===)
c. Nilai tidak sama (!=)
d. Nilai tidak identik (!==)
e. Nilai lebih dari (>)
f. Nilai kurang dari (<)
g. Nilai lebih dari sama dengan (>=)
h. Nilai kurang dari sama dengan (<=)

Contoh operator perbandingan di PHP sebagai berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = ( "2" == 2 );
$b = ( "2" === 2 );
$c = ( "2" != 4 );
$d = ( "2" !== 4 );
$e = ( 2 > 4 );
$f = ( 2 < 4 );
$g = ( 2 >= 2 );
$h = ( 2 <= 2 );
Echo "True bernilai 1, dan False bernilai 0" . "<br>";
Echo "a. " . $a . "<br>";
Echo "b. " . $b . "<br>";
Echo "c. " . $c . "<br>";
Echo "d. " . $d . "<br>";
Echo "e. " . $e . "<br>";
Echo "f. " . $f . "<br>";
Echo "g. " . $g . "<br>";
Echo "h. " . $h . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

3. OPERATOR KENAIKAN DAN PENGURANGAN DI PHP

Operator kenaikan PHP digunakan untuk menaikkan nilai variabel.


Operator pengurangan PHP digunakan untuk menurunkan nilai variabel.

Contoh operator kenaikan dan pengurangan di PHP sebagai berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = 20;
$b = 40;
Echo $a . "<br>";
Echo $b . "<br>";
$a++;
$b--;
Echo $a . "<br>";
Echo $b . "<br>";
++$a;
--$b;
Echo $a . "<br>";
Echo $b . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

4. OPERATOR LOGIKA DI PHP

Operator logika PHP digunakan untuk menggabungkan pernyataan.


Ada beberapa jenis operator logical di PHP, diantaranya:
1. And (&&)
2. Or (||)
3. Xor (xor)

Contoh operator logika di PHP sebagai berikut:


<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = true && true;
$b = true || false;
$c = true xor false;
Echo $a . "<br>";
Echo $b . "<br>";
Echo $c . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

5. OPERATOR KONDISI DI PHP

Operator kondisi PHP digunakan untuk menetapkan nilai tergantung pada kondisi:
Contoh:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<?php
$a = null;
$b = "Nilai Ada";
$c = $a ?? "Nilai Tidak Ada";
$d = $b ?? "Nilai Tidak Ada";
$e = ($a != $b) ? "Benar" : "Salah";
Echo $c . "<br>";
Echo $d . "<br>";
Echo $e . "<br>";
echo "<br>";
?>
</body>

Pengertian Konstanta PHP

Dalam bahasa pemograman, Konstanta (constant) adalah suatu lokasi penyimpanan (dalam
memory) yang berisikan nilai yang sifatnya tetap dan tidak bisa diubah sepanjang program
berjalan (wikipedia).

Berbeda dengan variabel yang isi/nilainya dapat diubah bahkan dihapus selama program
berjalan, sebuah konstanta jika telah diberikan nilai, tidak dapat diubah lagi dalam kode
program. Hal ini seseuai dengan namanya, yakni konstant.
Aturan Penulisan Konstanta PHP
1. Cara Pendefenisikan Konstanta dalam PHP

Jika variabel di dalam PHP dibuat dengan menambahkan tanda dollar, seperti: $nama. Untuk
membuat konstanta PHP menyediakan 2 cara:

1. Menggunakan kata kunci (keyword) const.


2. Menggunakan fungsi define.

Untuk mendefenisikan konstanta dengan kata kunci const, caranya mirip dengan menambahkan
nilai kepada sebuah variabel, namun didahului kata const. Berikut adalah contoh penulisannya:

1<?php

2 const situs = "www.duniailkom.com";

3 echo situs; // www.duniailkom.com

4?>

Jika menggunakan fungsi define, fungsi ini membutuhkan 2 nilai, yakni nama konstanta, dan
nilainya. Seperti contoh berikut ini:

1<?php

2 define("situs", "www.duniailkom.com");

3 echo situs; // www.duniailkom.com

4?>

Aturan penamaan konstanta sama seperti variabel, yakni untuk karakter pertama hanya boleh
menggunakan huruf dan underscore (_), dan untuk huruf kedua dan seterusnya, boleh
menggunakan huruf, angka dan underscore. Sehingga sebuah konstanta juga tidak boleh diawal
angka atau mengandung karakter khusus sepert #,*, atau &.

Sedikit catatan tentang perbedaan pendefenisian konstanta menggunakan kata kunci const dan fungsi
define:

Pembuatan konstanta dengan keyword const hanya dapat digunakan pada top-level scope, yakni
harus dalam lingkungan global PHP. Sehingga kita tidak bisa menggunakan const di dalam
function, loop, atau kondisi if.
Apabila anda membutuhkan konstanta di dalam fungsi, maka harus menggunakan keyword
define.

2. Konstanta PHP bersifat Case Sensitif

Sama seperti variabel, konstanta dalam PHP bersifat case sensitif, sehingga perbedaan huruf
besar dan kecil dianggap berbeda. GAJI, GaJi, dan gaji merupakan 3 konstanta yang berbeda.

Walaupun kita boleh menggunakan huruf kecil dalam penulisan konstanta, kesepakatan
programmer PHP menganjurkan menggunakan HURUF BESAR untuk penulisan konstanta.
Tujuannya agar lebih mudah untuk membedakan dengan variabel (dimana variabel dianjurkan
menggunakan huruf kecil).

3. Nilai Konstanta PHP Tidak Dapat Diubah

Jika sebuah konstanta telah didefenisikan, kita tidak bisa merubah nilai tersebut.

Contoh error konstanta:

1<?

2 define("GAJI", 5000000);

3 echo GAJI; echo "<br />";

4 define("GAJI", 50000);

?>
5

Jika kode program tersebut dijalankan, berikut tampilannya:

15000000

2Notice: Constant GAJI already defined in

3D:\xampp\htdocs\belajar\test.php on line 4

4. Konstanta hanya dapat berisi tipe data tertentu

Konstanta dalam PHP hanya dapat berisi tipe data sederhana (disebut juga jenis tipe skalar),
yakni: boolean, integer, float dan string. Hal ini berbeda dengan variabel, yang dapat juga
berisi tipe data turunan seperti array, objek atau resources.
1<?php

2 define("GAJI", 5000000);

3 echo GAJI; echo "<br />";

4 define("GAJI_PEGAWAI", array( 1000000,1500000));

?>
5

Hasil contoh diatas akan menghasilkan error sebagai berikut:

15000000

2Warning: Constants may only evaluate to scalar values in

3D:\xampp\htdocs\belajar\test.php on line 4

Di dalam contoh diatas saya mencoba memberikan nilai array sebagai nilai dari konstanta
GAJI_PEGAWAI, namun PHP mengeluarkan error yang menjelaskan bahwa konstanta hanya
dapat berisi nilai dengan tipe skalar saja. Tipe skalar ini adalah boolean, integer, float dan string.
Kita akan mempelajari tipe-tipe data ini dalam tutorial selanjutnya.

5. Konstanta Sistem PHP (Predefined Constant)

Sama seperti variabel, PHP juga telah membuat beberapa konstanta yang telah didefinisikan dan
tidak bisa di ubah nilainya. Namun karena banyaknya modul yang dapat ditambahkan kedalam
PHP, Predefined Constant dalam PHP akan bertambah tergantung modul yang ada. Namun
sebagai contOh, berikut adalah Predefined Constant dalam sistem inti PHP:

PHP_VERSION, PHP_MAJOR_VERSION, PHP_MINOR_VERSION,


PHP_RELEASE_VERSION, PHP_VERSION_ID, PHP_EXTRA_VERSION, PHP_ZTS,
PHP_DEBUG, PHP_MAXPATHLEN, PHP_OS, PHP_SAPI, PHP_EOL, PHP_INT_MAX,
PHP_INT_SIZE, DEFAULT_INCLUDE_PATH, PEAR_INSTALL_DIR,
PEAR_EXTENSION_DIR, PHP_EXTENSION_DIR, PHP_PREFIX, PHP_BINDIR,
PHP_BINARY, PHP_MANDIR, PHP_LIBDIR, PHP_DATADIR, __LINE__ , __FILE__ ,
__DIR__ , __FUNCTION__ , __CLASS__ , __TRAIT__ , __METHOD__, __NAMESPACE__,

Daftar list Predefined Constant diatas saya ambil langsung dari manual PHP di
http://php.net/manual/en/reserved.constants.php. Kebanyakan dari konstanta tersebut menyimpan
nilai yang dapat membantu kita dalam membuat program PHP, khususnya untuk debugging,
saya akan membahasnya pada lain kesempatan.
Dalam aplikasi dunia nyata, penggunaan konstanta tidak akan sesering penggunaan variabel,
namun jika anda membutuhkan sebuah variabel yang tidak bisa ditimpa nilainya, konstanta
merupakan pilihan yang tepat.

Apa yang dimaksud Perulangan (Looping) PHP ?


Looping atau perulangan adalah suatu perintah pada PHP yang digunakan untuk
mengeksekusi blok kode yang sama berulang kali selama kondisi tertentu
terpenuhi. Ide dasar di balik sebuah loop adalah untuk mengotomatiskan tugas
yang berulang dalam suatu program untuk menghemat waktu dan usaha. PHP
mendukung empat jenis loop yang berbeda.
 while - loop melalui blok kode selama kondisi yang ditentukan bernilai
true.
 do… while - blok kode dieksekusi sekali dan kemudian kondisinya
dievaluasi. Jika kondisi ini benar, pernyataan diulangi selama kondisi yang
ditentukan benar.
 for - loop melalui blok kode sampai penghitung mencapai angka yang
ditentukan.
 foreach - loop melalui blok kode untuk setiap elemen dalam array.

Looping menggunakan While


Penggunaan Statment while akan mengulang melalui blok kode selama kondisi
yang ditentukan dalam pernyataan while bernilai true.
Contoh :

Output :
Pada contoh diatas, kita menggunakan Loop While untuk variabel $x dengan
kondisi akan menghentikan program jika $x <= 10. Hasilnya ialah Loop While
berhenti ketika $x lebih kecil atau sama dengan 10.

Looping Menggunakan Do…While


Do-while loop adalah varian dari while loop, yang mengevaluasi kondisi pada
bagian akhir setiap iterasi loop. Dengan loop do-while blok kode dieksekusi sekali,
dan kemudian kondisinya dievaluasi, jika kondisinya TRUE, pernyataan diulangi
selama kondisi yang ditentukan dievaluasi TRUE.
Sebernarnya Do…While tidak berbeda jauh dengan While, hanya saja
pemeriksaan kondisi dilakukan di bagian akhir
Contoh :

Output :
Perbedaan antara loop while dengan Do..while adalah, pada loop while kondisi
yang akan dievaluasi diuji pada awal setiap iterasi loop, jadi jika ekspresi
kondisional bernilai FALSE, loop tidak akan pernah dieksekusi .
Baca Juga: Berbagai Framework PHP Terbaik 2019
Namun loop do-while, loop akan selalu dieksekusi sekali, bahkan jika ekspresi
kondisional bernilai FALSE, karena kondisi dievaluasi pada bagian akhir
perulangan loop.

Looping Menggunakan For


Perulangan For adalah perulangan yang termasuk dalam counted loop, karena
kita bisa menentukan jumlah perulangannya.
Bentuk dasar perulangan for:
for ($x = 0; $x < 10; $x++){
// Blok For Loop ditulis disini
}
?>

Penjelasannya :
Veriabel $x dalam perulangan For berfungsi sebagai counter yang menghitung
berpa kali ia akan mengulang.
Hitungan akan dimulai dari nol (0), karena kita memberikan nilai $i = 0.
Lalu, perulangan akan diulang selama nilai $x lebih kecil dari 10. Artinya,
perulangan ini akan mengulang sebanyak 10x.
Maksud dari $x++ adalah nilai $x akan ditambah 1 disetiap kali melakukan
perulangan.
Contoh :

Output :

Dapatkan Diskon 20% Kursus SEO Terbaik Sekarang Juga

Looping menggunakan Foreach


Perulangan foreach sama seperti perulangan for. Namun, ia lebih khusus
digunakan untuk mecetak array.
Bentuk perulangan foreach:

Output :
Pengertian Fungsi (Function)
Fungsi adalah suatu bagian dari program yang dipergunakan untuk mengerjakan suatu tugas tertentu
yang menghasilkan suatu nilai untuk dikembalikan ke program pemanggil dan letaknya dipisahkan dari
bagian program yang menggunakannya.

Manfaat Menggunakan Function


Berikut ini adalah manfaat - manfaat dari function atau fungsi. Dengan menggunakan fungsi, kita
mendapatkan kemudahan sebagai berikut :

 Menghindari pengulangan

 tujuannya untuk menghindari penulisan bagian kode program berulang-ulang.

 Penataan program

 program yang besar dan komplek dibagi-bagi menjadi aktivitas yang berbeda dan ditempatkan
dalam subrutine yang terpisah, sehingga setiap aktivitas bisa ditulis dan diperiksa secara
mandiri.

 Kemandirian

 mempunyai variabel "private" yaitu variabel yang tidak bisa diakses program pemanggil atau
subrutin lain.

2. MACAM - MACAM DAN JENIS FUNCTION


Dalam bahasa pemrograman PHP, function juga dibagi menjadi beberapa macam yang mana function
tersebut digunakan dan diakses berdasarkan pengelompokan jenis dari function itu sendiri. Berikut ini
adalam macam - macam function pada bahasa pemrograman PHP :

1. Fungsi Built - in
Fungsi built-in adalah fungsi yang disediakan oleh PHP dan dapat langsung dipakai. Fungsi dengan jenis
ini tidak perlu kita deklarasikan lagi karena pada bahasa pemrograman PHP sendiri sudah menyediakan
fitur tersebut. Berikut ini adalah contoh fungsi built-in :

Echo string_first,string_second,...string_last
Fungsi echo sering digunakan untuk mengirim satu atau lebih parameter yang dipisahkan dengan tanda
baca koma(,) ke browser. Fungsi ini sering kita gunakan ketika kita membuat output program ke
tampilan WEB. Sebagai contoh :

<?php
echo "aku datang",1,2,3.3,60000,"kamu pergi";
?>

Program diatas akan menghasilkan apa yang tertulis setelah code echo hingga titik koma (;). Tampilan
yang muncul ke web adalah sesuai yang tertulis pada code tersebut.

Print (string_output)
Fungsi ini hampir sama dengan fungsi echo yaitu untuk mengirim output ke browser. Sama halnya
dengan echo, fungsi print sendiri merupakan fungsi bawaan dari PHP yang berguna untuk menampilkan
output di browser sesuai dengan apa yang tertulis di dalam kurung () setelah print. Sebagai contoh:

<?php
print ("Hai semua , Selamat datang di Tutor-All Programming");
?>

Perbedaan dari print dan echo adalah print memberikan value atau parameter berbentuk string, Dan
penulisan tersebut haruslah berada di dalam kurung setelah print.

Printf (string_format, argumen...)


Fungsi ini hampir sama dengan fungsi print, yaitu untuk mengirim output ke browser. Fungsi ini sering
digunakan untuk menampilkan hasil yang formatnya bisa diatur. Format yang bisa diatur tersebut
berbentuk karakter huruf yang cara pemanggilannya menggunakan tanda persen (%). Masing - masing
dari karakter tersebut mewakili tipe data tertentu. Berikut ini merupakan format - format printf yang
sering digunakan :

Format
D Integer; notasi desimal

B Integer; notasi binary

O Integer; notasi oktal

X Integer; notasi hexadesimal, dinyatakan dalam huruf kecil/kapital

C Karakter yang nilai ASCII-nya dinyatakan dalam argumen

S String

F Double(bilangan real)

Format diatas merupakan format yang mewakili beberapa tipe data. Tiap format memiliki tipe data yang
berbeda - beda. Namun anda tidak perlu khawatir jika tidak memahami format diatas, karena format
tersebut saat ini memang jarang digunakan.

<?php
printf ("%s %d %f <br>\n","string",10,3.14);
?>
Jika kita amati baik - baik program diatas, sebenarnya output dari program diatas tidak ada bedanya
dengan yang lain. Untuk output memang terlihat sama secara kasat mata. Yang membedakan printf dari
print maupun echo adalah output yang dihasilkan bertipe data sesuai keinginan dan dapat dimanipulasi
sesuka kita. angka 10 yang keluar merupakan string, sedangkan angka 3 merupakan integer, angka 14
merupakan double. Jika anda tidak percaya silahkan tambahkan tanda petik di masing - masing angka
tersebut. Pasti akan terjadi error pada angka 3 dan 14 (contoh : 10,"3","14").

Copy (string_source, string destination)


Fungsi ini digunakan untuk menyalin suatu file yang ditentukan dalam argumen source(lokasi asal file)
menuju destination (lokasi tujuan). Akan menghasilkan true jika berhasil. Dengan fungsi Copy ini, kita
bisa menyalin sesuai dengan isi dari file ke file yang dituju. Berikut ini merupakan contoh progam :

<?php
If (copy("data.txt","tmp/data txt"))
{
print("data.txt disalin ke /tmp");
}
else
{
Print{"data.txt tidak dapat disalin !");
}
?>

Pada program diatas, kita bermaksud untuk menyalin isi dari file data.txt ke dalam file tmp/data.txt. Jika
proses persalinan data berhasil, maka akan muncul pesan "data.txt disalin ke /tmp". Apabila gagal maka
akan muncul pesan "data.txt tidak dapat disalin".

Include(string _source, string_destination)


Argumen filename merupakan nama file yang akan dijalankan dengan fungsi include. Fungsi ini sering
digunakan untuk menyisipkan file yang disebutkan dalam argumen. Amati contoh dibawah ini:

<?php
include("fungsi_print.php")
?>

fungsi_print.php merupakan nama class yang dibuat oleh kitas sendiri ataupun bawaan dari PHP.
Dengan menggunakan include, artinya kita menggabungkan class tersebut kedalam class yang ada.

Phpinfo()
Dengan fungsi ini akan didapatkan informasi tentang versi PHP, pembuatnya, sistem operasi web server,
konfigurasi variabel, dan sebagainya.
<?php
phpinfo();
?>

program diatas adalah program untuk memberikan output tentang php yang digunakan dari xampp yang
kita punya. Untuk yang satu ini, sebenarnya menurut saya tidak begitu penting karena fungsi tersebut
digunakan di saat - saat tertentu dan tidak harus dipanggil ketika kita membuat program.

Starlen(string_text)
Fungsi ini akan mengembalikan nilai integer yang merupakan panjan string dalam argumen text. Lihatlah
contoh berikut ini:

<?php
print(starlen("stmikamikom"));
?>

Ord(string_character)
Fungsi ini akan mengembalikan nilai ASCII dari karakter pada argumen. Jadi argumennya hanyalah
sebuah karakter. Perhatikan contoh di bawah ini:

<?php
print(ord("B"));
?>

Strtolower(string_text)
Fungsi ini akan mengubah argumen menjadi huruf kecil semua. Untuk jelasnya anda dapat mencoba
contoh berikut:

<?php
Print(strtolowe(www.tutorallprogramming.blogspot.com));
?>

Strtoupper(string_text)
Fungsi ini merupakan kembalikan dari fungsi strtolower. Semua huruf dalam argumen text yang bertipe
string akan diubah menjadi huruf kapital dan menjadi keluaran dari fungsi ini. Perhatikan contoh di
bawah ini:

<?php
print(strtoupper(www.tutorallprogramming.blogspot.com));
?>

2. UDF (User Defined Function)


User defined function (UDF) adalah function yang dibuat oleh pemrogram, karena tidak ada function
built-in yang tersedia untuk penyelesaikan kebutuhan pemrogram. UDF terkadang dibuat karena built-in
function yang disediakan tidak sesuai dengan kebutuhan.

UDF dibuat dan diletakkan dimana saja dalam script PHP, sebaiknya diletakkan pada bagian paling atas
script PHP agar memudahkan proses debugging dalam tahap pembuatan dan pengembangan program.

User defined function (UDF) dibutuhkan untuk memudahkan proses pengembangan suatu aplikasi. UDF
dibuat oleh pemrogram.

Deklarasi UDF

<?php
Function namafungsi($parameter){
return "Nilai Kembali : ".$parameter;
}
?>

namafungsi tidak boleh sama dengan salah satu nama fungsi built-in yang dimiliki oleh PHP. Jika
namafungsi sama maka akan menyebabkan kesalahan dalam script.

$parameter adalah data yang diperlukan oleh fungsi untuk diproses . parameter tidak harus diberikan.
Parameter diperlukan untuk melewatkan data yang akan diproses dalam fungsi yang dibuat.

Peletakan UDF dalam Script


UDF sebaiknya diletakkan pada awal program (script), peletakan pada seksi header untuk memisahkan
dari bagian dokumen yang akan ditampilkan dalam halaman web. Dengan peletakan daftar fungsi pada
bagian paling atas, maka eksekusi script PHP dapat lebih cepat, karena pada saat fungsi dibutuhkan
maka fungsi tersebut sudah diload dan diparsing oleh server.

Pemanggilan UDF
Sintaks :

<?php
$varHasil=&namafungsi(2);
echo $varHasil;
?>
Penggunaan tanda & tidak mutlak, karena PHP secara otomatis akan menganggap sebagai fungsi karena
tidak didahului dengan tanda $.

3. Function External
Function external merupakan daftar function yang belum diaktifkan (di-link) dalam keseluruhan modul
PHP, functionnya diletakkan pada library atau file yang terpisah dari modul PHP. Function external ini
dapat diaktifkan secara otomatis dengan meregistrasikan pada file PHP.ini.

Apabila ada library function yang belum diaktifkan secara otomatis maka pemanggilannya harus
didahului dengan memberikan perintah secara eksplisit untuk meload library dari function external
tersebut berada supaya dapat dipanggil atau digunakan oleh script PHP. Pemanggilan dengan
menggunakan perintah :

<?php
dl("ektensions/php_dbase.dll");
$records=dbase_open("data.dbf",0);
if ($records){
echo "Database connected"."<br>";
$rc=dbase_numrecords($records);
echo "Jumlah record ".$rc;
}else{
echo "Database not connected";
}
?>
keterangan : dl = dynamic load.
Apa itu Array ?

Array dalam PHP adalah jenis struktur data yang memungkinkan kita untuk
menyimpan beberapa elemen dari tipe data yang sama di bawah satu variabel
tunggal. Sehingga menghemat upaya kita menciptakan variabel yang berbeda
untuk setiap data. Array sangat membantu untuk membuat daftar elemen dengan
tipe yang sama, yang dapat diakses menggunakan indeks atau key.array.

Misalkan kita ingin menyimpan lima nama lalu mencetak kelima nama tersebut.
Kita dapat melakukannya dengan menggunakan lima variabel string yang
berbeda. Namun bagaimana jika kita ingin menggunakan ratusan nama ? maka
kita pastinya akan kesulitan membuat variabel yang berbeda dari ratusan nama.

Disinilah array berperan dan membantu kita untuk menyimpan setiap elemen
dalam satu variabel dan juga memungkinkan akses dengan mudah menggunakan
index atau key. Array dibuat menggunakan array () function dalam PHP

Pada PHP, ada 3 jenis array yaitu :

Indexed atau Numeric array : Suatu array dengan index numeric


dimana value atau nilainya disimpan secara liniear.

Associative Array : Suatu array dengan index string dimana value nya
tidak disimpan secara linear, melainkan dengan memberikan key tertentu.

Multidimensional Array : Array yang berisi array tunggal atau banyak


di dalamnya dan dapat diakses melalui beberapa indeks.

Jenis-Jenis Array
Indexed / Numeric Array

Jenis array ini dapat digunakan untuk menyimpan semua jenis elemen, tetapi
indeks nya harus berupa angka. Secara default, indeks dimulai dari nol. Array ini
dapat dibuat dengan dua cara berbeda seperti yang ditunjukkan pada contoh
berikut:

// Cara pertama membuat Indexed Array

$name_one= array("Adi", "Ani", "Ali", "Andi", "Angga");

// Menampilkan outputnya

echo"Daftar nama pegawai:\n";

echo$name_one[2], "\n";

echo$name_one[0], "\n";

echo$name_one[4], "\n";

// Cara kedua membuat indexed array

$name_two[0] = "Adi";

$name_two[1] = "Ani";

$name_two[2] = "Ali";

$name_two[3] = "Andi";

$name_two[4] = "Angga";

// Menampilkan Outputnya

echo"Daftar nama pegawai:\n";

echo$name_two[2], "\n";

echo$name_two[0], "\n";
echo$name_two[4], "\n";

?>

Maka Outputnya akan terlihat seperti berikut :

Daftar nama pegawai :

Ali

Adi

Angga

Daftar nama pegawai :

Ali

Adi

Angga

Kita juga bisa membuat indexed array melalui loop. Yaitu dengan loop For dan
Foreach. Berikut ini adalah contohnya :

// Membuat indexed array

$name_one = array("Alpha", "Bravo", "Charlie", "Delta", "Echo");

// Indexed array melalui loop Foreach

echo "Loop menggunakan foreach: \n";

foreach ($name_one as $val){

echo $val. "\n";


}

// count() function digunakan untuk menghitung jumlah

// element yang ada pada array

$round = count($name_one);

echo "\njumlah element yang ada yaitu $round \n";

// Indexed array melalui loop for

echo "Loop menggunakan for: \n";

for($n = 0; $n < $round; $n++){

echo $name_one[$n], "\n";

?>

Berikut ini adalah Outputnya :

Indexed array melalui loop foreach:


Alpha
Bravo
Charlie
Delta
Echi

Jumlah element yang ada yaitu 5


Indexed array melalui loop for:
Alpha
Bravo
Charlie
Delta
Echo

Dapatkan Diskon 20% Kursus SEO Terbaik Sekarang Juga

Associative Array

Jenis array ini mirip dengan Indexed array tetapi tidak disimpan secara linear,
setiap nilai dapat ditetapkan dengan key tipe string yang ditentukan oleh
pengguna.

Contoh :

// cara ke 1 membuat associative array

$name_one= array("Zack"=>"Zara", "Anthony"=>"Any",

"Ram"=>"Rani", "Salim"=>"Sara",

"Raghav"=>"Ravina");

// cara ke 2 membuat associative array

$name_two["zack"] = "zara";

$name_two["anthony"] = "any";

$name_two["ram"] = "rani";

$name_two["salim"] = "sara";

$name_two["raghav"] = "ravina";

// menampilkan output associative array

echo"Output associative array:\n";


echo$name_two["zack"], "\n";

echo$name_two["salim"], "\n";

echo$name_two["anthony"], "\n";

echo$name_one["Ram"], "\n";

echo$name_one["Raghav"], "\n";

?>

Maka outputnya akan seperti ini :

Output associative array:

zara

sara

any

Rani

Ravina

Multi-Dimensional Array

Multi-dimensional Array adalah array yang menyimpan array lain pada setiap
indeks, bukan elemen tunggal. Dengan kata lain, kita dapat mendefinisikan array
multi dimensi sebagai array dari suatu array. Seperti namanya, setiap elemen
dalam array ini dapat berupa array dan mereka juga dapat menyimpan sub-array
lainnya di dalamnya. Array atau sub-array dalam Multi-dimensional dapat diakses
menggunakan beberapa dimensi.

Contoh :
// membuat multidimensional array

$favorites= array(

array(

"name" =>"Mark Zuckenberg",

"mob" =>"5689741523",

"email" =>"[email protected]",

),

array(

"name" =>"Bill Gates",

"mob" =>"2584369721",

"email" =>"[email protected]",

),

array(

"name" =>"Barrack Obama",

"mob" =>"9875147536",

"email" =>"[email protected]",

);

// menampilkan outputnya

echo"Email Mark Zuckenberg adalah: " . $favorites[0]["email"], "\n";

echo"Nomor telepon Barrack Obama adalah: " . $favorites[2]["mob"];


?>

Maka Outputnya akan seperti ini :


Mark Zuckenberg
mob : 2584369721
email : mark [email protected]

Barrack Obama
mob : 9875147536
email : [email protected]
Mengenal PHP Timestamp sebagai Format Waktu
by DUMET School | May 6, 2019 | PHP, Tips dan Trik, Website | 0 comments

PHP menyediakan beberapa fungsi waktu tanggal untuk melakukan operasi yang diperlukan
dengan data sementara. Sekarang, kita akan melihat tentang fungsi timestamp PHP. Dalam PHP
mencakup beberapa fungsi untuk bekerja dengan timestamp. Dalam artikel ini, kita akan belajar
tentang bagaimana daftar fungsi terkait timestamp berikut diperoleh dengan menggunakan fungsi
waktu tanggal PHP.

Fungsi date() dengan timestamp


Seperti yang sudah disebutkan di atas, fungsi date() menerima 2 parameter dan parameter yang
kedua adalah timestamp.

Apa itu timestamp?

Timestamp adalah jarak waktu dari tanggal 1 Januari 1970 pukul 00:00 ke tanggal sekarang dan
waktu sekarang. Jarak tersebut didefinisikan dalam satuan detik.

Untuk mengetahui timestamp dari waktu sekarang, anda bisa menggunakan fungsi time().

Getting Current Timestamp in PHP

Kita bisa mendapatkan nilai timestamp saat ini dalam tiga cara yang mungkin dengan bantuan
fungsi core PHP yang dijelaskan di sini.

time()

Ini adalah fungsi PHP yang sederhana dan banyak digunakan untuk mendapatkan nilai
timestamp saat ini. Tidak memerlukan argumen untuk dikirim untuk mengembalikan timestamp
UNIX yang dihasilkan yang diharapkan. Penggunaan fungsi sederhana ini ditunjukkan dalam
contoh program PHP di bawah ini.

1 <?php

2 $current_timestamp = time();

3 echo $current_timestamp;
4 ?>

strtotime()

Fungsi ini terutama digunakan untuk mendapatkan nilai timestamp dari string yang diberikan
yang mewakili nilai tanggal. PHP menyediakan daftar string yang didukung untuk diteruskan
sebagai argumen fungsi ini untuk menunjukkan nilai tanggal. Misalnya, “Selasa minggu lalu”,
“+1 minggu”, “21 November 2008”, dll.

sama halnya, untuk mendapatkan nilai timestamp saat ini, kita perlu memberikan string sebagai
“now” yang mewakili nilai tanggal dan waktu saat ini. Jadi, kodenya adalah sebagai berikut.

1 <?php

2 $current_timestamp = strtotime("now");

3 echo $current_timestamp;

4 ?>

Saat menjalankan strtotime () dengan mengirimkan data string yang tidak benar yang tidak
didukung oleh PHP, fungsi ini akan mengembalikan false.

mktime()

Fungsi ini juga digunakan untuk mendapatkan timestamp UNIX tetapi memerlukan set
parameter yang menunjukkan komponen tanggal, seperti jam, menit, detik, bulan, hari, tahun,
dalam urutan yang sama yang ditentukan di sini. Dan juga memiliki bendera opsional yang
mewakili kondisi penghematan waktu siang hari.

Dan untuk mendapatkan, timestamp saat ini, kita harus menggunakan fungsi PHP date () dalam
fungsi ini, dengan parameter yang sesuai untuk mendapatkan jam saat ini, menit, dalam urutan
yang diperlukan. Sebagai contoh,

<?php
1
$current_timestamp_by_mktime =
2
mktime(date("H"),date("i"),date("s"),date("m"),date("d"),date("Y"));
3
echo $current_timestamp_by_mktime;
4
?>
microtime()

Semua fungsi timestamp PHP di atas hanya akan mengembalikan nilai stempel waktu 10 digit.
Tetapi, saat menjalankan fungsi microtime (), ia akan mengembalikan jumlah detik yang berlalu
sejak, UNIX Epoch, dan juga, jumlah mikrodetik yang berlalu sejak nilai detik dikembalikan
oleh fungsi ini.

microtime () sama dengan fungsi time (), yang tidak memerlukan parameter apa pun, tetapi, ada
parameter opsional $ get_as_float. Parameter ini akan menerima nilai boolean untuk itu. Jika itu
BENAR, maka microtime () akan mengembalikan nilai float yang mewakili stempel waktu yang
akurat, jika tidak, akan mengembalikan string yang diformat “detik mikrodetik”. Dan kodenya
adalah,

1 <?php

2 $current_timestamp_string = microtime();

3 echo $current_timestamp_string;

4 $current_timestamp_float = microtime(TRUE);

5 echo $current_timestamp_float;

6 ?>

date()

PHP mendukung beberapa karakter format tanggal yang menunjukkan komponen dari nilai
tanggal. Jadi, kita dapat menggunakan daftar karakter pemformatan tanggal ini untuk
mendapatkan komponen tanggal atau memformat tanggal jika diperlukan, menggunakan data
temporal yang diberikan.

Dari daftar string tersebut, U menunjukkan nilai timestamp UNIX. Jadi, untuk fungsi date (), kita
harus menetapkan U sebagai argumen untuk mendapatkan nilai timestamp saat ini. Sebagai
contoh,

1 <?php

2 $current_timestamp_fndate = date("U");

3 echo $current_timestamp_fndate;

4 ?>
Oke itulah tadi pembahasan saya tentang Mengenal PHP Timestamp sebagai Format Waktu,
semoga bermanfaat.
Apa Itu Include dan Require?
include dan require adalah dua fungsi atau dua perintah dalam PHP yang bertugas untuk
memuat suatu file PHP, di dalam file PHP yang lain.

Secara umum kedua perintah tersebut memiliki tugas yang sama. Hanya saja, dari segi error,
keduanya memiliki perbedaan:

1. Jika file yang di-load ternyata tidak ada, perintah include akan tetap mengeksekusi baris kode
program selanjutnya.
2. Sedangkan jika file yang di-load dengan fungsi require ternyata tidak ada, maka ia akan
berhenti di mana fungsi require tersebut dipanggil, dan tidak melanjutkan pengeksekusian
kode program berikutnya.

PHP HANDLING

PHP juga dapat berinteraksi dengan file yang memungkinkan pengguna melakukan upload file dari
browsernya. Ketika melakukan interaksi dengan file yang dikirim dari browser, ada perlakuan khusus
dari PHP terhadap kiriman tersebut sebelum akhirnya disimpankan kedalam folder server.

Anda mungkin juga menyukai