Belajar Web Dicoding
Belajar Web Dicoding
Sebenarnya, hal di atas terjadi karena komputer milik user terhubung dengan
komputer lain yang biasa disebut dengan server. Kedua komputer ini
berkomunikasi melalui sebuah jaringan, baik dengan kabel atau nirkabel.
Server menerima permintaan yang dikirimkan dan menanggapi hasil
permintaannya sehingga website dapat ditampilkan di komputer user.
Bagan di atas memang bukanlah cara yang efektif karena perlu mengatur
koneksi untuk masing-masing komputer. Hal ini dapat diselesaikan dengan
sebuah alat yang menghubungkan banyak komputer sekaligus. Perkenalkan,
alat bernama network switch.
Tidak hanya menghubungkan banyak komputer sekaligus, network switch
juga dapat terhubung dengan network switch lain sehingga jaringan yang
terbentuk makin besar.
Interconnection Network
Semakin besar jaringan yang diciptakan, semakin banyak komputer yang
akan terhubung dan berkomunikasi. Komputer Anda dapat terhubung dengan
komputer keluarga, teman, bahkan hingga tetangga-tetangga. Masih banyak
pula saudara-saudara kita di belahan bumi lainnya untuk bisa saling
terkoneksi. Namun, bukankah itu merupakan cara yang tidak efektif, bahkan
benar-benar mustahil jika masih menggunakan koneksi kabel atau nirkabel
bagi user? Oleh karena itu, perkenalkanlah jaringan yang
bernama Interconnection Network atau yang biasa dikenal dengan Internet.
Begitulah cara internet bekerja sehingga kita bisa terhubung dengan orang
lain meskipun dalam kontinen yang berbeda. Dengan ini, Anda sudah
memiliki modal untuk memahami cara website dapat sampai pada perangkat
user.
Pada materi berikutnya, kita akan berkenalan dengan website. Sudah tidak
sabar, kan? Langsung saja beranjak ke materi selanjutnya.
Berikut adalah contoh salah satu halaman web yang dapat Anda akses.
Halaman web di atas berisi banyak media yang disajikan hingga interaktivitas
pengguna yang banyak. Halaman web yang diakses akan ditampilkan oleh
browser menggunakan beberapa komponen pembangunnya. Kita akan
membahas komponen-komponen ini pada materi Anatomi Website.
Website
Jika sebelumnya Anda belajar halaman web berupa halaman tunggal,
website adalah sekumpulan halaman web yang saling terhubung. Website
bersifat unik karena setiap halaman dapat saling terhubung dengan
menggunakan hipertaut (hyperlink), baik dalam domain yang sama maupun
berbeda.
Web Server
Ketika Anda mencari sesuatu dalam internet, katakanlah search engine
seperti google.com, ada data yang ditampilkan pada Anda berdasarkan hasil
pencariannya. Contoh lain, Anda sedang membeli suatu produk di e-
commerce. Anda perlu mencarinya dalam kolom pencarian pada platform
tersebut dan daftar produk yang relevan akan disajikan untuk Anda.
Namun, tahukah Anda apa yang terjadi di belakang? Bagaimana data dapat
diperoleh dan ditampilkan dalam website? Hal ini termasuk pada halaman
web yang sedang Anda akses. Kita akan membahasnya dalam materi ini.
Browser akan mengirimkan sesuatu yang bernama request pada server dan
menerima data dalam sesuatu yang bernama response sebagai hasil
tanggapan dari server. Data-data tersebut dapat berupa berkas HTML, CSS,
JavaScript, dan aset-aset lain yang dibutuhkan untuk menampilkan website.
Proses di atas dapat direpresentasikan dalam proses pemesanan makanan
di suatu restoran. Untuk mendapatkan sajian makanan dan minuman
(website), Anda (client/user) perlu melakukan pesanan kepada pelayan
restoran. Pelayan tersebut dapat diwakili sebagai browser yang akan
membuat pesanan (request) dan meneruskannya kepada seorang koki
(server). Hal ini seperti browser membuat request ke server saat user
menggunakan URL pada address bar browser. Koki akan memproses
pesanan tersebut dan segera menyediakan hasilnya (response). Dalam
waktu ini, Anda harus menunggu beberapa saat–biasanya tidak lama–untuk
mendapatkan hasilnya. Setelah itu, koki memberikan hasil pesanan kepada
pelayan dan menyajikannya kepada Anda. Sekarang, Anda dapat menikmati
hasil hidangan tersebut (website).
Berbicara mengenai web server, ia dapat terbagi menjadi dua hal, yaitu
hardware dan software. Bukan berarti kedua hal tersebut bekerja secara
terpisah, tetapi saling melengkapi dan bekerja sama.
Dari sisi hardware, web server merupakan komputer dengan spesifikasi yang
disesuaikan berdasarkan layanannya. Contohnya, kapasitas hard drive yang
besar akan dibutuhkan jika Anda memiliki website yang menyimpan banyak
gambar, processor bertenaga tinggi akan diperlukan ketika Anda ingin
membuat website yang memiliki proses kalkulasi kompleks, dan sebagainya.
Jika komputer tidak mengenali nama domain tersebut, dia akan menanyakan
pada DNS server yang secara singkat bertugas untuk memberi tahu alamat
IP yang sesuai dari nama domain yang terdaftar padanya. Jika sudah,
browser akan diberikan alamat IP-nya dan meneruskan permintaan konten
halaman web ke web server.
Berikut adalah beberapa referensi lainnya untuk menambah wawasan Anda.
Web Browser
Dalam situasi bepergian menggunakan transportasi kapal, kita perlu
memasuki awak kapal melalui pelabuhan kapal. Bagaimana jika Anda naik
kapal melalui terminal bus atau stasiun? Hal tersebut tidak akan bisa, bukan?
Hal ini karena pelabuhan kapal merupakan akses satu-satunya untuk menaiki
dan melakukan perjalanan dengan kapal.
1. Mozilla Firefox
2. Google Chrome
3. Microsoft Edge
4. Opera Browser
Saat ini, Anda mungkin mengakses website ini menggunakan browser selain
yang kami sebutkan. Hal tersebut juga merupakan salah satu software
pengakses website. Jadi, silakan gunakan browser pilihan Anda.
Browser memiliki address bar yang merupakan sebuah input bagi user untuk
menuliskan alamat website atau yang biasa disebut Uniform Resource
Locator (URL). Ada tiga bagian pada URL, yaitu protocol (https), domain
name (dicoding.com), dan file path (alamat halaman web yang sedang
ditampilkan).
Anatomi Website
Luar biasa! Hingga saat ini, Anda sudah memahami tentang cara internet
bekerja, website dan halaman web, serta web server. Pasti Anda sudah tidak
sabar membuat website yang bermanfaat untuk banyak orang, kan?
Masih ingat dengan website di atas? Ia adalah salah satu website untuk
melakukan pengeditan foto. Tentu, ada beberapa komponen yang
dimanfaatkan agar website dapat berjalan dengan baik dan interaktif. Nah,
sebelum terjun dalam cara pembuatan website, kita akan berkenalan terlebih
dahulu dengan beberapa komponen tersebut. Ini merupakan pengetahuan
penting yang perlu diketahui dan dipahami bagi seorang web developer. Yuk!
Pondasi Website
Pada dasarnya, website dibangun dengan tiga buah fondasi utama:
Perlu ditekankan bahwa ketiga komponen tersebut termasuk hal vital dalam
pembangunan web. Sebenarnya, kita bisa saja membangun halaman web
tanpa CSS dan JavaScript. Namun, website akan terlihat tidak menarik dan
membosankan.
Saat ini, hampir tidak ada website yang dibangun tanpa menggunakan styling
dan script (JavaScript). Oleh karena itu, jika salah satu dari ketiga komponen
tersebut dihilangkan, hasil website yang disajikan terasa tidak lengkap.
Rangkuman Pendahuluan
Kita telah belajar banyak hal dalam modul Pendahuluan. Kami siapkan rangkuman materi
terhadap hal yang telah Anda pelajari selama ini. Harapannya, Anda dapat mengingat kembali
setiap materi yang disampaikan.
Web Server
Mari mengetahui web server lebih dalam.
Browser akan mengirimkan sesuatu bernama request pada server dan menerima data dalam
sesuatu bernama response sebagai hasil tanggapan dari server. Data-data tersebut dapat berupa
berkas HTML, CSS, JavaScript, dan aset-aset lain yang dibutuhkan untuk menampilkan website.
Peranan Web Server
Berbicara mengenai web server, ia dapat terbagi menjadi dua hal, yaitu hardware dan software.
Bukan berarti kedua hal tersebut bekerja secara terpisah, tetapi saling melengkapi dan bekerja
sama.
Dari sisi hardware, web server merupakan komputer dengan spesifikasi yang disesuaikan
berdasarkan layanannya. Contohnya, kapasitas hard drive yang besar akan dibutuhkan jika Anda
memiliki website yang menyimpan banyak gambar.
Dari sisi software, web server merupakan komputer yang menjalankan sebuah program agar
dapat melayani (menerima atau mengirim) data melalui jenis protokol bernama HTTP. Ini
merupakan protokol standar dalam melakukan transaksi data oleh browser.
DNS Server
Sebenarnya, nama domain tidak akan menggantikan peran dari IP address. Komputer tetap
menggunakan alamat IP untuk mengakses website. Namun, bagaimana caranya nama domain
dapat diterjemahkan menjadi alamat IP? Berikut jawabannya.
Ketika user membuka website Dicoding menggunakan domain dicoding.com, browser akan
menanyakan pada komputer, apakah ia mengenali dan dapat memberikan IP address-nya
berdasarkan nama domain tersebut? Dia akan memeriksa berdasarkan DNS cache yang ada. Jika
ada, browser akan diberikan alamat IP-nya dan menampilkan website yang diminta.
Jika komputer tidak mengenali nama domain tersebut, dia akan menanyakan pada DNS server
yang secara singkat bertugas untuk memberi tahu alamat IP yang sesuai dari nama domain yang
terdaftar padanya. Jika sudah, browser akan diberikan alamat IP-nya dan meneruskan permintaan
konten halaman web ke web server.
Web Browser
Web browser atau disingkat browser merupakan sebuah program yang menampilkan halaman
web. Tidak hanya satu halaman web, tetapi banyak website yang aktif di dunia ini dapat diakses
oleh browser. Bahkan, halaman web yang saling terhubung dalam satu domain yang sama juga
dapat diakses.
Browser memiliki address bar yang merupakan sebuah input bagi user untuk menuliskan alamat
website atau yang biasa disebut Uniform Resource Locator (URL). Ada tiga bagian pada URL,
yaitu protocol (https), domain name (dicoding.com), dan file path (alamat halaman web yang
sedang ditampilkan).
Anatomi Website
Pada dasarnya, website dibangun dengan tiga buah fondasi utama:
HTML: sebuah markup language yang menentukan struktur atau kerangka dari halaman web;
CSS: sebuah declarative language yang memberikan gaya atau styling agar halaman web
ditampilkan lebih ciamik; dan
JavaScript: satu-satunya programming language yang didukung oleh browser untuk
meningkatkan interaktivitas pada halaman web.
Perlu ditekankan bahwa ketiga komponen tersebut termasuk hal vital dalam pembangunan web.
Sebenarnya, kita bisa saja membangun halaman web tanpa CSS dan JavaScript. Namun, website
akan terlihat tidak menarik dan membosankan.
Untuk lebih memudahkan penggambaran, berikut adalah analogi dari penerapan tiga fondasi
website.
Pengantar HTML
Pada modul sebelumnya, Anda sudah belajar banyak hal sebagai penuntun
Anda memasuki front-end web development. Ada banyak pengetahuan yang
telah diserap, seperti cara internet bekerja, website dan halaman web, web
server, dan web browser. Selain itu, kamu juga sudah memahami anatomi
dari website sehingga memahami komponen vital pembangun website. Nah,
saat ini, seharusnya Anda sudah siap untuk memulai gathering knowledge
tentang teknik pembangunan aplikasi web.
Nah, pada modul ini, kita akan berkenalan dengan HTML terlebih dahulu.
Namun, tenang saja. Istilah “berkenalan” mungkin terdengar seperti Anda
tidak akan mendapatkan pembahasan HTML secara dalam. Kita akan
membagi sesi pembahasan HTML menjadi dua, yaitu Pengenalan HTML
(modul yang sedang dipijak) dan Pendalaman HTML.
Pada akhir modul, kita akan membuat halaman website seperti gambar
berikut.
Halaman web di atas menampilkan artikel yang menjelaskan profil Kota
Bandung. Yap, benar. Tampilan di atas terlihat tidak menarik. Kita akan
memperindah halaman ini secara progresif pada modul-modul berikutnya.
Tujuan
Dalam membuat halaman web pertama, tentunya bersinggungan dengan
HTML. Kita akan mencoba membuatnya dari nol dengan menggunakan alat
yang ada, yaitu code editor bawaan sistem operasi. Mengapa hal tersebut
perlu dilakukan? Hal ini agar kita tahu pengalaman membuat dan menuliskan
kode tanpa bantuan fitur-fitur yang powerful, seperti code completion.
Windows
Linux (Ubuntu)
MacOS
3.
4.
5. Sejarah
7.
8.
10.
11.
12. Geografis
14.
15.
musim hujan.
17.
18.
19. Wisata
21.
22.
25.
26.
Bedah Kode
Kudos to you! Anda sudah berjaya membuat halaman web untuk pertama
kalinya. Kita akan membahas tahapan yang telah kita lakukan sejauh ini.
Saat ini, Anda sudah berhasil membuat dokumen HTML. Sebagai web
developer pemula, ini merupakan capaian yang baik karena Anda akan lebih
mudah menghadapi rintangan-rintangan berikutnya.
Folder proyek ini sebetulnya merupakan folder biasa. Folder proyek juga
biasa disebut dengan root project directory karena di dalam folder inilah kita
menyimpan seluruh berkas yang dibutuhkan untuk membuat website, salah
satunya berkas HTML.
Membuat Berkas HTML
Nama berkas HTML yang digunakan adalah index.html. Apakah di antara
Anda ada yang bertanya-tanya, mengapa kita menamainya dengan
index.html? Penamaan berkas ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu nama dan
formatnya. Kita bahas terlebih dahulu mengenai formatnya. Format yang
digunakan adalah .html (dibaca: dot html). Ini merupakan format atau
ekstensi berkas yang tepat untuk membuat halaman web.
index.html
example.html
Anda dapat melihat perbedaan antara keduanya pada URL-nya.
Silakan Anda sisakan menjadi “C:/” saja pada URL di atas. Hasilnya
seharusnya akan seperti berikut.
Untuk memahami lebih jauh terkait Uniform Resource Locator (URL), Anda
dapat membaca artikel Identifying resources on the Web dari MDN .
Tujuan
Pada latihan sebelumnya, konten halaman web ditampilkan dengan
berantakan dan tidak mudah dibaca. Kita tidak berekspektasi pada browser
bahwa tampilan halaman web akan mengikuti kode yang dituliskan pada
code editor. Hal ini termasuk jika kita menambahkan baris baru dan karakter
spasi pada code editor karena browser tidak akan membacanya.
Alur Latihan
Berikut adalah alur latihan kali ini.
3.
4.
5. Sejarah
7.
8.
10.
11.
12. Geografis
14.
15.
musim hujan.
17.
18.
19. Wisata
21.
22.
25.
26.
2. <html>
3. <head></head>
4.
5. <body>
6.
7. </body>
8. </html>
9.
10. Bandung
12.
13.
14. Sejarah
16.
17.
19.
20.
21. Geografis
23.
24.
musim hujan.
26.
27.
28. Wisata
30.
31.
34.
35.
2. <head></head>
3.
4. <body>
5. Bandung
7.
8.
9. Sejarah
11.
12.
Banda berada.
14.
15.
16. Geografis
18.
19.
musim hujan.
21.
22.
23. Wisata
25.
26.
29.
30.
33. </body>
34. </html>
2. <head></head>
3. <body>
4. <h1>Bandung</h1>
5. <p>
8. </p>
9.
10.
11. <h2>Sejarah</h2>
12. <p>
tua di Bandung
21. </p>
22. <p>
an artinya menyaksikan
30. </p>
31.
32.
33. <h2>Geografis</h2>
34. <p>
bentuk morfologi
42. </p>
43. <p>
49. </p>
50.
51.
52. <h2>Wisata</h2>
53. <p>
59. </p>
60.
62. <p>
letaknya strategis,
Instagramable.
67. </p>
68.
70. <p>
Teleskop Surya.
80. </p>
81. </body>
82. </html>
6. Silakan save perubahan yang terjadi pada berkas HTML dan buka
pada browser. Seharusnya, halaman web akan terlihat seperti berikut.
7. Kita belum selesai sampai di sini. Tidak hanya elemen <body>, untuk
memperlengkap dokumen ini, kita akan melengkapi elemen dalam
elemen <head>. Silakan tambahkan kode bercetak tebal berikut pada
index.html.
1. <!DOCTYPE html><html>
2. <head>
3. <meta charset="utf-8">
5. </head>
6. <body>
8. </body>
9. </html>
Pada latihan sebelumnya, kita sudah berhasil memiliki halaman web dengan
membuat dokumen HTML. Kita juga sudah melihat hasilnya pada browser.
Konten yang di-render pun tidak merepresentasikan hal yang dituliskan pada
code editor. Selain itu, kontennya sulit untuk dibaca, bukan? Namun, bukan
hal tersebut yang menjadi inti permasalahan.
Membangun konten halaman web tanpa menggunakan elemen HTML tidak
akan dipahami oleh browser. Untuk itu, kita perlu memanfaatkan elemen
yang tepat. Sebelum itu, kita perlu mendefinisikan struktur HTML dasar.
Biasanya, artikel tidak hanya memuat satu judul saja. Untuk memberikan
penjelasan yang rinci dan terpusat, kita memanfaatkan sesuatu yang disebut
subjudul. Subjudul merupakan topik turunan dari topik utama. Oleh karena
itu, kita mengidentifikasi beberapa judul lainnya dengan elemen <h2> hingga
<h3> untuk menampilkannya sebagai subjudul. Hal ini karena topik yang
dicakup masih berkaitan dengan topik utama, yaitu profil Kota Bandung.
Tujuan
Pada latihan sebelumnya, konten halaman web ditampilkan dengan
berantakan dan tidak mudah dibaca. Kita tidak berekspektasi pada browser
bahwa tampilan halaman web akan mengikuti kode yang dituliskan pada
code editor. Hal ini termasuk jika kita menambahkan baris baru dan karakter
spasi pada code editor karena browser tidak akan membacanya.
Alur Latihan
Berikut adalah alur latihan kali ini.
3.
4.
5. Sejarah
7.
8.
10.
11.
12. Geografis
14.
15.
musim hujan.
17.
18.
19. Wisata
21.
22.
25.
26.
2. <html>
3. <head></head>
4.
5. <body>
6.
7. </body>
8. </html>
9.
10. Bandung
12.
13.
14. Sejarah
16.
17.
19.
20.
21. Geografis
23.
24.
musim hujan.
26.
27.
28. Wisata
30.
31.
34.
35.
2. <head></head>
3.
4. <body>
5. Bandung
7.
8.
9. Sejarah
11.
12.
Banda berada.
14.
15.
16. Geografis
18.
19.
musim hujan.
21.
22.
23. Wisata
25.
26.
29.
30.
33. </body>
34. </html>
2. <head></head>
3. <body>
4. <h1>Bandung</h1>
5. <p>
8. </p>
9.
10.
11. <h2>Sejarah</h2>
12. <p>
tua di Bandung
21. </p>
22. <p>
an artinya menyaksikan
30. </p>
31.
32.
33. <h2>Geografis</h2>
34. <p>
bentuk morfologi
42. </p>
43. <p>
49. </p>
50.
51.
52. <h2>Wisata</h2>
53. <p>
59. </p>
60.
62. <p>
letaknya strategis,
Instagramable.
67. </p>
68.
70. <p>
Teleskop Surya.
80. </p>
81. </body>
82. </html>
6. Silakan save perubahan yang terjadi pada berkas HTML dan buka
pada browser. Seharusnya, halaman web akan terlihat seperti berikut.
7. Kita belum selesai sampai di sini. Tidak hanya elemen <body>, untuk
memperlengkap dokumen ini, kita akan melengkapi elemen dalam
elemen <head>. Silakan tambahkan kode bercetak tebal berikut pada
index.html.
1. <!DOCTYPE html><html>
2. <head>
3. <meta charset="utf-8">
5. </head>
6. <body>
8. </body>
9. </html>
Pada latihan sebelumnya, kita sudah berhasil memiliki halaman web dengan
membuat dokumen HTML. Kita juga sudah melihat hasilnya pada browser.
Konten yang di-render pun tidak merepresentasikan hal yang dituliskan pada
code editor. Selain itu, kontennya sulit untuk dibaca, bukan? Namun, bukan
hal tersebut yang menjadi inti permasalahan.
Membangun konten halaman web tanpa menggunakan elemen HTML tidak
akan dipahami oleh browser. Untuk itu, kita perlu memanfaatkan elemen
yang tepat. Sebelum itu, kita perlu mendefinisikan struktur HTML dasar.
Biasanya, artikel tidak hanya memuat satu judul saja. Untuk memberikan
penjelasan yang rinci dan terpusat, kita memanfaatkan sesuatu yang disebut
subjudul. Subjudul merupakan topik turunan dari topik utama. Oleh karena
itu, kita mengidentifikasi beberapa judul lainnya dengan elemen <h2> hingga
<h3> untuk menampilkannya sebagai subjudul. Hal ini karena topik yang
dicakup masih berkaitan dengan topik utama, yaitu profil Kota Bandung.
Setelah mengetahui struktur dasar HTML, mari kita terapkan ilmu ini pada
halaman web yang sudah kita buat dalam latihan awal. Yuk, berlatih!
Tujuan
berantakan dan tidak mudah dibaca. Kita tidak berekspektasi pada browser
bahwa tampilan halaman web akan mengikuti kode yang dituliskan pada
code editor. Hal ini termasuk jika kita menambahkan baris baru dan karakter
spasi pada code editor karena browser tidak akan membacanya.
rapi, kita akan memberinya elemen yang sesuai. Judul akan menggunakan
Alur Latihan
Pada latihan ini, kita tidak akan mengajarkan latihan untuk banyak sistem
berikut.
1. Bandung
3.
4.
5. Sejarah
7.
8.
10.
11.
12. Geografis
15.
musim hujan.
17.
18.
19. Wisata
21.
22.
26.
bercetak tebal.
1. <!DOCTYPE html>
2. <html>
3. <head></head>
4.
5. <body>
6.
7. </body>
8. </html>
9.
10. Bandung
12.
13.
14. Sejarah
16.
17.
19.
20.
21. Geografis
23.
24.
musim hujan.
26.
27.
28. Wisata
30.
31.
34.
35.
1. <!DOCTYPE html><html>
2. <head></head>
3.
4. <body>
5. Bandung
7.
8.
9. Sejarah
11.
12.
Banda berada.
14.
15.
16. Geografis
18.
19.
musim hujan.
21.
22.
23. Wisata
25.
26.
29.
30.
33. </body>
34. </html>
konten yang paling penting atau topik utama pembahasan dari artikel
serta bungkus konten tersebut dengan elemen <h1>; lalu, konten yang
merupakan pemaparan dari topik tersebut serta bungkus konten
1. <!DOCTYPE html><html>
2. <head></head>
3. <body>
4. <h1>Bandung</h1>
5. <p>
8. </p>
9.
10.
11. <h2>Sejarah</h2>
12. <p>
tua di Bandung
16. mengatakan bahwa nama Bandung diambil dari sebuah
21. </p>
22. <p>
an artinya menyaksikan
30. </p>
31.
32.
33. <h2>Geografis</h2>
34. <p>
bentuk morfologi
42. </p>
43. <p>
48. hujan.
49. </p>
50.
51.
52. <h2>Wisata</h2>
53. <p>
59. </p>
60.
62. <p>
letaknya strategis,
65. kawasan ini juga menghadirkan nuansa wisata khas
Instagramable.
67. </p>
68.
70. <p>
Teleskop Surya.
81. </body>
82. </html>
6. Silakan save perubahan yang terjadi pada berkas HTML dan buka
7. Kita belum selesai sampai di sini. Tidak hanya elemen <body>, untuk
index.html.
1. <!DOCTYPE html><html>
2. <head>
3. <meta charset="utf-8">
5. </head>
6. <body>
8. </body>
9. </html>
8. Seharusnya tab browser Anda akan menampilkan judul webpage
dengan baik.
Bedah Kode
Bravo! Kita sudah berhasil menerapkan struktur HTML dasar pada artikel
Pada latihan sebelumnya, kita sudah berhasil memiliki halaman web dengan
membuat dokumen HTML. Kita juga sudah melihat hasilnya pada browser.
Konten yang di-render pun tidak merepresentasikan hal yang dituliskan pada
code editor. Selain itu, kontennya sulit untuk dibaca, bukan? Namun, bukan
akan dipahami oleh browser. Untuk itu, kita perlu memanfaatkan elemen
yang tepat. Sebelum itu, kita perlu mendefinisikan struktur HTML dasar.
Nah, pada kode di atas, kita telah memberikan beberapa elemen yang
head, dan body. Sebetulnya, jika kita tidak membuat struktur dasarnya pun
yang kita tuliskan pada elemen <body> dan elemen <head> yang kosong.
Jika kembali ke latihan pertama, Anda seharusnya mengalami hal ini karena
elemen HTML. Kali ini, kita sudah berhasil memberikan setiap konten (teks)
sudah bisa melihat bahwa ada hierarki yang dibentuk. Karena artikel ini
Biasanya, artikel tidak hanya memuat satu judul saja. Untuk memberikan
penjelasan yang rinci dan terpusat, kita memanfaatkan sesuatu yang disebut
subjudul. Subjudul merupakan topik turunan dari topik utama. Oleh karena
itu, kita mengidentifikasi beberapa judul lainnya dengan elemen <h2> hingga
<h3> untuk menampilkannya sebagai subjudul. Hal ini karena topik yang
dicakup masih berkaitan dengan topik utama, yaitu profil Kota Bandung.
Itulah cara mengidentifikasi konten dan menerapkan elemen yang sesuai.
Sekarang, tampilan artikel sudah lebih baik dan enak dibaca, kan? Halaman
web yang kita buat memang belum terlihat cantik dan masih monoton.
Kita masih belum selesai dengan HTML. Masih banyak pembahasan lainnya
yang perlu kita pelajari untuk memperkuat fundamental HTML. Anda ingin
menjadi web developer andal, kan? Nah, oleh karena itu, tetaplah semangat
Daftar Modul
13% Selesai
Persiapan Belajar
Pendahuluan
Pengantar HTML
2/8
Pengantar HTML
Latihan: Membangun Halaman Web Pertama (...
Latihan: Identifikasi Elemen pada Halama...
Anatomi Elemen HTML
Attribute di Elemen HTML
Anatomi Dokumen HTML
Rangkuman Pengenalan HTML
Kuis: Pengenalan HTML
Pendalaman HTML
0/29
Pengenalan CSS
0/12
Pendalaman CSS
0/52
0/11
Penutup
0/2
Proyek Akhir
0/1
Latihan: Membangun Halaman Web Perta
Itulah cara mengidentifikasi konten dan menerapkan elemen yang sesuai.
Sekarang, tampilan artikel sudah lebih baik dan enak dibaca, kan? Halaman
web yang kita buat memang belum terlihat cantik dan masih monoton.
Namun, jangan khawatir karena kita akan mengaturnya ketika sudah
mempelajari teknik styling ke depannya.
Kita masih belum selesai dengan HTML. Masih banyak pembahasan lainnya
yang perlu kita pelajari untuk memperkuat fundamental HTML. Anda ingin
menjadi web developer andal, kan? Nah, oleh karena itu, tetaplah semangat
dalam menuju modul berikutnya.
Itulah cara mengidentifikasi konten dan menerapkan elemen yang sesuai.
Sekarang, tampilan artikel sudah lebih baik dan enak dibaca, kan? Halaman
web yang kita buat memang belum terlihat cantik dan masih monoton.
Namun, jangan khawatir karena kita akan mengaturnya ketika sudah
mempelajari teknik styling ke depannya.
Kita masih belum selesai dengan HTML. Masih banyak pembahasan lainnya
yang perlu kita pelajari untuk memperkuat fundamental HTML. Anda ingin
menjadi web developer andal, kan? Nah, oleh karena itu, tetaplah semangat
dalam menuju modul berikutnya.