0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan10 halaman

SQL Pada Basis Data Client

Diunggah oleh

biasa4959
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan10 halaman

SQL Pada Basis Data Client

Diunggah oleh

biasa4959
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 10

SQL pada basis data client-server

RETERIVAL DATA DENGAN KLAUSA WHERE


Yang termasuk pada data retrieval pada SQL (Struktur Query Language) adalah select statement.
Walaupun banyak sebagian pendapat bahwa select statement masuk pada DML(Data
Manipulation Language).Ada 5

 Basic select statement


 Select dengan kolom alias
 Select dengan klausa where
 Select dengan klausa order by
 Select dengan fungsi grup

Basic select statement


Basic select statement adalah jenis yang paling dasar, yaitu hanya menampilkan data semua
atau sebagian dengan tidak menampilkan suatu kondisi pada statement tersebut. Contoh Basic
select statement adalah :

Select * from pegawai;

Artinya adalah menampilkan semua data pada table pegawai.

Select dengan kolom alias


Select dengan kolom alias adalah jenis select statement dengan menampilkan kolom yang
diinginkan sebagai alias. Jadi nama kolom asal diubah pada saat menampilkan tetapi tida
mengubah nama kolom pada table asli. Contoh Select dengan kolom alias adalah :

Select emp_name as nama_pegawai from pegawai ;


Artinya adalah menampilkan kolom emp_name yang ada pada table pegawai dan nama
kolomnya diubah menjadi nama_pegawai.
Select dengan klausa where
Select dengan klausa where adalah jenis select statement dengan memberikan kon
i baris yang akan ditampilkan. Contoh Select dengan klausa where adalah :

Select emp_name from pegawai where nip = 1110023 ;

Artinya adalah menampilkan emp_name dari table pegawai dengan nip = 1110023.

Select dengan klausa Order By


Select dengan klausa Order By adalah select statement dengan memberikan pengurutan pada
data yang ditampilkan. Pengurutan berupa ascending atau descending. Cntoh Select dengan
klausa Order By adalah :

Select nip, emp_name from pegawai order by nip asc;

Artinya adalah menampilkan emp_name dan nip dari table pegawai diurutkan berdasarkan nip
secara ascending.

Select dengan fungsi Group


Select dengan fungsi Group adalah select statement dengan mengelompokan data berdasarkan
kolom tertentu. Contoh dari Select dengan fungsi Group adalah :

Select nip, emp_name from pegawai Group by nip ;


Artinya adalah menampilkan emp_name dan nip dari table pegawai di kelompokan berdasarkan
nip-nya.

UPDATE DATA
Perintah UPDATE ini berfungsi untuk memperbaharui data lama menjadi data yang baru, dalam
penggunaanya harus disertai dengan klausa WHERE,

Syntax : UPDATE nama_tabel SET kolom_pertama = ‘data_kolom_pertama’, kolom_kedua =


‘data_kolom_kedua’, kolom_terakhir = ‘data_kolom_terakhir’, WHERE kondisi;

Parameter : set, where

Contoh : UPDATE datapribadi SET telp=’085545323101′ WHERE Nip=’120909′;

HAPUS DATA
Anda bisa menghapus record atau data di suatu table dengan menggunakan 2 cara, yaitu:

Delete Statement
Delete Statement digunakan untuk menghapus data berdasarkan query sesuai dengan keinginan
pengguna. Delete statement termasuk salah satu perintah DML (Data Manipulation Language).

Truncate Statement
Sedangkan Truncate Statement adalah perintah untuk mengosongkan isi table. Sama seperti
Delete Statement, tapi Truncate Statement tanpa menggunakan Where clause. Truncate
Statement merupakan salah satu perintah DDL (Data Definition Language).

Menghapus Semua Data


Untuk menghapus semua data atau record di tabel, Anda bisa menggunakan Delete statement
TANPA Where clause.

Contoh:

DELETE FROM mahasiswa =Perintah diatas akan menghapus semua data di tabel
MAHASISWA.

 Menghapus Data Atau Record Tertentu


 Untuk menghapus data atau record tertentu pada table, Anda dapat menggunakan WHERE
clause pada Delete statement.
Contoh:

DELETE FROM mahasiswa WHERE jurusan = ‘Teknik Informatika‘ AND gender = ‘L’;

Perintah diatas akan menghapus data pada tabel Mahasiswa yang berjenis kelamin laki-lai dan
mempunyai jurusan Teknik Informatika.

Mengedit Constraint :
Alter table person; add constrain uc_personID unique (P_ID, Lastname);
Membuat tabel :

Create table contoh


(
nama varchar (20)
no int (12)
alamat varchar (25)
Primary key (nama);
)

MENGEDIT STRUKTUR TABLE


Alter table contoh ADD primary key (no);

Alter table contoh modify no varchar (12) not null;


1 Basis Data (Aplikasi Basis Data
Client-Server)
Selasa, Juli 25, 2017 RPL

Kompentensi Dasar

3.1 Memahami aplikasi basis data client-server


4.1 Menyajikan aplikasi basis data client-server

Materi Pokok

Pendahuluan

Aplikasi basis data terdistribusi dikembangkan dalam bentuk arsitektur


clientserver. Teknologi client-server berkembang secara cepat sebagai teknologi
lanjut. Pada beberapa waktu yang lalu, sangat sulit memprediksikan status saat ini
teknologi clientserver yang terjadi saat ini. Hal ini sama sulitnya dengan memprediksi
teknologi untuk beberapa tahun ke depan. Beberapa faktor yang berpengaruh pada
fungsi client atau server atau keduanya, melibatkan perangkat keras dan perangkat
lunak, protocol network, teknologi LAN/WAN dan komunikasi. Penurunan biaya dari
beberapa factor tersebut menyebabkan semakin besar kemungkinan mempunyai
sistem yang kuat.
Arsitektur Client Server

Saat ini arsitektur client-server yang banyak digunakan dalam industri disebut two-
tier architecture. Pada arsitektur ini, server mengirim data dan client mengakses
data. Server memainkan peranan yang dominan pada arsitektur ini. Keuntungan
sistem ini adalah kesederhanaan dan kompatibilitas dengan sistem yang legal.
Arsitektur client-server yang dikembangkan kemudian adalah three-tier architecture.
Pada model ini, layer direpresentasikan sebagai host, server dan client.

Server memainkan peranan sebagai penengah dengan mengirim aturan bisnis


(prosedur atau constraint) yang digunakan untuk mengakses data dari host. Client
berisi antar muka GUI dan beberapa aplikasi tambahan mengenai aturan bisnis.
Kemudian server bertindak sebagai conduit of passing memproses data dari host ke
client dimana kemudian diproses atau difilter dan dipresentasikan ke pemakai dalam
format GUI. Antar muka pemakai, aturan dan pengaksesan data bertindak sebagai
three tiers.

Cient biasanya dihubungkan ke server melalui LAN dan server dihubungkan ke host
melalui WAN. Client melakukan remote yang dihubungkan ke server melalui WAN
juga. Sistem ini sangat cocok untuk perusahaan besar dimana basis data terpusat
dapat disimpan dalam host dan biaya pembangunan LAN dan WAN dapat diatur dan
dioptimasi menggunakan teknologi yang baru untuk setiap bagian yang berbeda
dalam organisasi.

PENGAKSESAN QUERY PADA BASIS DATA CLIENT-SERVER


Bagaimana membagi fungsi DBMS antara client dan server tidak ada
ketentuan. Sehingga banyak pendekatan yang berbeda ditawarkan. Satu
kemungkinan adalah memasukkan fungsi dari DBMS terpusat pada level server.
Sejumlah DBMS relasional menggunakan pendekatan ini, dimana SQL server
disediakan untuk client. Setiap client harus menggunakan query SQL yang tepat dan
menyediakan antar muka pemakai dan fungsi antar muka untuk bahasa
pemrograman.

Karena SQL adalah bahasa standard relasional, berbagai SQL server, meskipun
disediakan oleh vendor yang berbeda, dapat menerima perintah SQL. Client juga
merujuk pada data dictionary yang didalamnya terdapat informasi pada data
distribusi diantara server SQL yang berbeda, sebagai modul untuk dekomposisi query
global ke dalam sejumlah query local yang dapat dieksekusi pada berbagai tempat.
Interaksi antara client dan serber selama pemrosesan query SQL adalah sebagai
berikut :

1. Client melakukan parsing query pemakai dan memecahnya ke dalam


sejumlah query independent untuk setiap tempat. Setiap query terseut dikirim ke
server yang sesuai.

2. Setiap server memproses query lokal dan mengirim relasi hasil ke client.

3. Client mengkombinasikan hasil sub query untuk mempruksi hasi dari query
asal yang dikirim.

Pada pendekatan ini, server SQL juga disebut transaction server (atau
database processor (DP) atau back-end machine), sedangkan client disebut
application processor (AP) atau front-end machine. Interaksi antara client dan server
ditentukan oleh pemakai pada level client atau melalui modul khusu pada DBMS
client yang merupakan bagian dari paket DBMS. Sebagai contoh, pemakai
mengetahui apa data yang dikirim setiap server, membagi permintaan query ke sub
query secara manual adan mengirimkan sub query secara individu ke tempat yang
berbeda. Tabel hasil dikombinasikan secara eksplisit dengan query user pada level
client. Alternatif lain adalah mempunyai modul client yang melakukan kegiatan diatas
secara otomatis.

Dalam DDBMS yang banyak digunakan, model perangkat lunak dibagi ke dalam tiga
level :

1. Perangkat lunak server bertanggung jawab pada manajemen data


lokal, kebanyakan sama dengan perangkat lunak DBMS

2. Perangkat lunak client bertanggung jawab untuk fungsi distribusi;


mengakses informasi distribusi data dari katalog DDBMS dan memproses
semua permintaan yang membutuhkan akses ke lebih dari satu tempat. Hal ini
juga ditangani semua antar muka user.

3. Perangkat lunak komunikasi (biasanya dihubungkan dengan sistem


operasi terdistribusi) menyediakan primitif komunikasi yang digunakanoleh client
untuk mengirim perintah dan data ke tempat yang berbeda sesuai kebutuhan. Hal
ini bukan bagian yang terpenting dalam DDBMS, tetapi menyediakan
primitf komunikasi dan pelayanan yang esensial.
Client bertanggung jawab untuk membangkitkan eksekusi terdistribusi
untuk beberapa tempat server suatu query atau transaksi dan untuk melakukan
supervise eksekusi terdistribusi dengan mengirim perintah ke server. Perintah ini
termasuk query lokal dan transaksi yang dieksekusi selain perintah untuk mengirim
data ke client atau server lain. Fungsi lain dikontrol oleh client (atau koordinator)
adalah menjamin konsistensi dari copy replika dari item data dengan teknik
concurrency control terdistribusi (global).

Client harus menjamin transaksi global atomik dengan membentuk global recovery
jika tempat yang dimaksud gagal. Satu fungsi yang mungkin dari client adalah
menyembunyikan detail distribusi data dari pemakai, yang memungkinkan pemakai
menulis query global dan transaksi seperti basis data yang terpusat, tanpa harus
menentukan tempat dimana data dirujuk dalam query atau transaksi berada. Properti
ini disebut distribution transparency. Beberapa DDBMS tidak melakukan distribution
tranparency, sehingga pemakai harus berhati-hati terhadap distribusi data secara
detail.

LATIHAN SOAL :

1. Apa yang dimaksud system client-server ?

2. Apa perbedaan konsep arsitektur client-server yang ada sekarang


dengan arsitektur system terdistribusi ?

3. Sebutkan bagaimana tugas host, server dan server pada three-tier architechtur.

4. Jelaskan bagaimana pengaksesan query dari client ke server dan hasil query
dari server ke client.

5. Perangkat lunak apa saja yang diperlukan pada system client-server ?


1 Bab 6 Basis Data Client / Server POKOK BAHASAN: Pendahuluan Arsitektur Client-Server Pengaksesan
Query pada Basis Data Client-Server TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini,
mahasiswa diharapkan mampu: Memahami konsep basis data client-server. Memahami arsitektur client- server
Memahami pengaksesan query pada basis data client-server dan bagaimana perangkat lunak client-server. 6.1
PENDAHULUAN Aplikasi basis data terdistribusi dikembangkan dalam bentuk arsitektur clientserver. Teknologi
client-server berkembang secara cepat sebagai teknologi lanjut. Pada beberapa waktu yang lalu, sangat sulit
memprediksikan status saat ini teknologi clientserver yang terjadi saat ini. Hal ini sama sulitnya dengan
memprediksi teknologi untuk beberapa tahun ke depan. Beberapa faktor yang berpengaruh pada fungsi client
atau server atau keduanya, melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak, protocol network, teknologi
LAN/WAN dan komunikasi. Penurunan biaya dari beberapa faktor tersebut menyebabkan semakin besar
kemungkinan mempunyai sistem yang kuat. 72

2 BAB 6 BASIS DATA CLIENT-SERVER ARSITEKTUR CLIENT-SERVER Saat ini arsitektur client-server yang
banyak digunakan dalam industri disebut two-tier architecture. Pada arsitektur ini, server mengirim data dan
client mengakses data. Server memainkan peranan yang dominan pada arsitektur ini. Keuntungan sistem ini
adalah kesederhanaan dan kompatibilitas dengan sistem yang legal. Arsitektur client-server yang dikembangkan
kemudian adalah three-tier architecture. Pada model ini, layer direpresentasikan sebagai host, server dan client.
Server memainkan peranan sebagai penengah dengan mengirim aturan bisnis (prosedur atau constraint) yang
digunakan untuk mengakses data dari host. Client berisi antar muka GUI dan beberapa aplikasi tambahan
mengenai aturan bisnis. Kemudian server bertindak sebagai conduit of passing memproses data dari host ke
client dimana kemudian diproses atau difilter dan dipresentasikan ke pemakai dalam format GUI. Antar muka
pemakai, aturan dan pengaksesan data bertindak sebagai three tiers. Cient biasanya dihubungkan ke server
melalui LAN dan server dihubungkan ke host melalui WAN. Client melakukan remote yang dihubungkan ke
server melalui WAN juga. Sistem ini sangat cocok untuk perusahaan besar dimana basis data terpusat dapat
disimpan dalam host dan biaya pembangunan LAN dan WAN dapat diatur dan dioptimasi menggunakan
teknologi yang baru untuk setiap bagian yang berbeda dalam organisasi. 6.3 PENGAKSESAN QUERY PADA
BASIS DATA CLIENT-SERVER Bagaimana membagi fungsi DBMS antara client dan server tidak ada
ketentuan. Sehingga banyak pendekatan yang berbeda ditawarkan. Satu kemungkinan adalah memasukkan
fungsi dari DBMS terpusat pada level server. Sejumlah DBMS relasional menggunakan pendekatan ini, dimana
SQL server disediakan untuk client. Setiap client harus menggunakan query SQL yang tepat dan menyediakan
antar muka pemakai dan fungsi antar muka untuk bahasa pemrograman. Karena SQL adalah bahasa standard
relasional, berbagai SQL server, meskipun disediakan oleh vendor yang berbeda, dapat menerima perintah
SQL. Client juga merujuk pada data dictionary yang didalamnya

3 BAB 6 BASIS DATA CLIENT-SERVER 74 terdapat informasi pada data distribusi diantara server SQL yang
berbeda, sebagai modul untuk dekomposisi query global ke dalam sejumlah query local yang dapat dieksekusi
pada berbagai tempat. Interaksi antara client dan serber selama pemrosesan query SQL adalah sebagai
berikut : 1. Client melakukan parsing query pemakai dan memecahnya ke dalam sejumlah query independent
untuk setiap tempat. Setiap query terseut dikirim ke server yang sesuai. 2. Setiap server memproses query lokal
dan mengirim relasi hasil ke client. 3. Client mengkombinasikan hasil sub query untuk mempruksi hasi dari query
asal yang dikirim. Pada pendekatan ini, server SQL juga disebut transaction server (atau database processor
(DP) atau back-end machine), sedangkan client disebut application processor (AP) atau front-end machine.
Interaksi antara client dan server ditentukan oleh pemakai pada level client atau melalui modul khusu pada
DBMS client yang merupakan bagian dari paket DBMS. Sebagai contoh, pemakai mengetahui apa data yang
dikirim setiap server, membagi permintaan query ke sub query secara manual adan mengirimkan sub query
secara individu ke tempat yang berbeda. Tabel hasil dikombinasikan secara eksplisit dengan query user pada
level client. Alternatif lain adalah mempunyai modul client yang melakukan kegiatan diatas secara otomatis.
Dalam DDBMS yang banyak digunakan, model perangkat lunak dibagi ke dalam tiga level : 1. Perangkat lunak
server bertanggung jawab pada manajemen data lokal, kebanyakan sama dengan perangkat lunak DBMS 2.
Perangkat lunak client bertanggung jawab untuk fungsi distribusi; mengakses informasi distribusi data dari
katalog DDBMS dan memproses semua permintaan yang membutuhkan akses ke lebih dari satu tempat. Hal ini
juga ditangani semua antar muka user. 3. Perangkat lunak komunikasi (biasanya dihubungkan dengan sistem
operasi terdistribusi) menyediakan primitif komunikasi yang digunakanoleh client untuk mengirim perintah dan
data ke tempat yang berbeda sesuai kebutuhan. Hal ini bukan bagian yang terpenting dalam DDBMS, tetapi
menyediakan primitf komunikasi dan pelayanan yang esensial.

4 BAB 6 BASIS DATA CLIENT-SERVER 75 Client bertanggung jawab untuk membangkitkan eksekusi
terdistribusi untuk beberapa tempat server suatu query atau transaksi dan untuk melakukan supervisi eksekusi
terdistribusi dengan mengirim perintah ke server. Perintah ini termasuk query lokal dan transaksi yang
dieksekusi selain perintah untuk mengirim data ke client atau server lain. Fungsi lain dikontrol oleh client (atau
koordinator) adalah menjamin konsistensi dari copy replika dari item data dengan teknik concurrency control
terdistribusi (global). Client harus menjamin transaksi global atomik dengan membentuk global recovery jika
tempat yang dimaksud gagal. Satu fungsi yang mungkin dari client adalah menyembunyikan detail distribusi
data dari pemakai, yang memungkinkan pemakai menulis query global dan transaksi seperti basis data yang
terpusat, tanpa harus menentukan tempat dimana data dirujuk dalam query atau transaksi berada. Properti ini
disebut distribution transparency. Beberapa DDBMS tidak melakukan distribution tranparency, sehingga
pemakai harus berhati-hati terhadap distribusi data secara detail. RINGKASAN: Konsep arsitektur client-server
berhubungan dengan basis data terdistribusi. Arsitektur client-server yang dikembangkan saat ini menggunakan
three-tier arsitektur dimana terdapat tiga komponen utama yaitu host, server dan client. Pengaksesan Query
dilakukan dengan cara client melakukan permintaan query dengan mengirimkan sub query ke beberapa tempat
server dan setelah server mengirimkan hasilnya ke client, client mengkombinasikan hasil sub query ke query
asal. Modul perangkat lunak yang terdapat pada DDBMS dapat dibagi dalam tiga level, yaitu perangkat lunak
server, client dan komunikasi

5 BAB 6 BASIS DATA CLIENT-SERVER 76 LATIHAN SOAL : 1. Apa yang dimaksud system client-server? 2.
Apa perbedaan konsep arsitektur client-server yang ada sekarang dengan arsitektur system terdistribusi? 3.
Sebutkan bagaimana tugas host, server dan server pada three-tier architechtur. 4. Jelaskan bagaimana
pengaksesan query dari client ke server dan hasil query dari server ke client. 5. Perangkat lunak apa saja yang
diperlukan pada system client-server?

Anda mungkin juga menyukai