PKI_Kelompok 3_kelas 4B
PKI_Kelompok 3_kelas 4B
PKI_Kelompok 3_kelas 4B
ABSTRAK
Kata Kunci:
Pendahuluan
Perkembangan karakter anak merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan
yang tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga melibatkan peran aktif orang
tua. Di tingkat sekolah dasar, masa-masa pembentukan karakter sangat krusial karena anak-
anak berada dalam fase perkembangan kognitif dan emosional yang signifikan. Orang tua
memiliki posisi strategis dalam mendampingi anak-anak mereka melalui berbagai tahap
perkembangan ini, memberikan bimbingan, dukungan, dan teladan yang akan membentuk
karakter anak di masa depan. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai peran
orang tua dalam perkembangan karakter siswa sekolah dasar, serta strategi dan pendekatan
yang dapat diimplementasikan untuk mendukung perkembangan tersebut secara optimal.
Sekolah Dasar Merupakan Fase kritis dimana fondasi karakter anak mulai dibentuk dan
diperkuat.
Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak – anak mereka, dan pengaruh
mereka sangat besar dalam membentuk nilai,perilaku dan sikap anak, contohnya Dalam
sebuah keluarga di Beji, West Java, Indonesia, Ibu Siti dan Bapak Agus memiliki dua anak,
Adi dan Dian. Ibu Siti adalah seorang guru di sekolah dasar, sedangkan Bapak Agus adalah
seorang pengusaha kecil. Meskipun mereka memiliki pekerjaan yang berbeda, mereka selalu
berusaha untuk menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka. Contoh kasus Ibu Siti
mengajarkan kepada Adi dan Dian pentingnya pendidikan dan nilai-nilai moral. Dia sering
membawa mereka ke sekolah untuk melihat bagaimana guru-guru berinteraksi dengan siswa
dan mengapa penting untuk menghargai pendidikan. Bapak Agus, sisi lainnya, mengajarkan
kepada anak-anak tentang pentingnya kerja keras dan kewajiban sosial. Dia sering membantu
mereka dalam menyelesaikan tugas rumah dan membantu di toko keluarganya.Dengan
demikian, Adi dan Dian tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademis dari Ibu Siti tetapi
juga nilai-nilai praktis dari Bapak Agus. Mereka menjadi anak yang bertanggung jawab,
bijaksana, dan memiliki sikap yang baik terhadap orang lain.
Peran orang tua sangat penting dalam perkembangan karakter siswa sekolah dasar
1. Pola asuh orang tua sangat menentukan perkembangan karakter anak di sekolah dasar
2. Teladan orang tua terhadap anak membantu perkembangan karakter anak di sekolah
dasar
3. Anak tanpa peran orang tua dalam pengembangan karakter akan membuat karakter
tipe anak yang nakal
Hasil studi pustaka ditemukan bahwa peran orang tua dalam perkembangan karakter
anak sangat penting sekali dan menurut Saptari dalam Darosy mengatakan bahwa Sebagian
besar waktu dihabiskan untuk bekerja, mengejar karier dan kesenangan duniawi saja,
sehingga sesampai dirumah timbul rasa lelah, emosi, marah, tidak puas, mencari-cari
kekurangan dan kelemahan pasangannya, menang sendiri dan akhirnya terjadi pertengkaran
dan kekerasan.
Metode Penelitian
Jumlah Pustaka yang digunakan 50 buah, jenis Pustaka artikel ilmiah, ebook.
3. Dalam makalah atau proposal, tinjauan pustaka biasanya terletak pada bab ke-
2 setelah bab pendahuluan dan mencakup review kembali atau membuat review atas
kumpulan bahan rujukan relevan dengan tema penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola asuh orang tua mempengaruhi
perkembangan karakter siswa.
Pembahasan
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran yang menjadi fokus perhatian adalah peserta
didiknya, baik itu di Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Pendidikan Menengah, ataupun di
Perguruan Tinggi dan pendidikan untuk orang dewasa lainnya. Bila dikaji dengan cermat,
fokus perhatian kita ini (peserta didik) sangat menarik, baik secara individu maupun secara
kelompok. definisi perkembangan yaitu perubahan fisik dan psikis yang dilalui oleh setiap
manusia yang terjadi secara bertahap, dan berkesinambungan guna mencapai kematangan
yang sempurna.
Pendidikan sebagai cabang dari etika sosial lebih fokus mengkaji kewajiban dan
norma-norma dalam proses pendidikan, yakni terutama seorang dalam suatu masyarakat
negara (memiliki sistem pendidikan tertentu) berinteraksi secara edukatif dengan individu
(terlibat dalam proses pendidikan) dan kelompok lain (seperti orang tua dan masyarakat).
Sekedar mengingatkan kembali di sini pentingnya memahami mengenai arti moral dan etika.
Moral merupakan aturan-aturan normatif (dalam Islam dinamakan akhlak) yang berlaku
dalam suatu masyarakat tertentu yang terbatas oleh ruang dan waktu (Idi, 2006: 19).
(Syahroni, 2017)
Hubungan antara orang tua dan anak merupakan bagian terpenting sebagai langkah
awal yang seara langsung dapat membentuk kemampuan kognitif , kecerdasan emosional,
kepribadian, dan karakter. Pola asuh berkaitan erat dengan berjalannya hubungan yang baik
dan harmonis antara orang tua dengan anak. Dalam konteks ini, pola asuh meliputi interaksi
yang dilakukan antara anak dengan orang tua selama proses pengasuhan berlangsung,
mencakup proses mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan anak, serta mendidik
dengan memberi aturandan batas yang dapat diterapkan pada anak. Pola asuh memiliki
pengaruh besar terhadap perkembangan dan pembentukan karakter seorang anak, maka
hubungan baik yang tercipta antara orang tua dan anak akan memberikan perasaan aman dan
kasih sayang dalam diri anak. Dengan suasana yang tercipta ini, akan mendorong
pembentukan karakter anak secara optimal dan efektif. Begitu sebaliknya, hubungan yang
kurang baik antara orang tua dan anak tidakakan memberikan perasaan aman dan kasih
sayang dalam diri anak. Akibatnya, proses pembentukan karakter dalam diri anak akan
terhambat. Anak akan mengalami trauma batin yang ditampilkan dalam berbagai bentuk
perilaku seperti menarik diri, pemurung, sensitif, emosional, dan sebagainya.
Pola asuh orang tua memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan perilaku anak.
Tipe pola asuh orang tua pada anak akan membentuk karakter yang berbeda-beda. Hal ini
dipengaruhi pembiasaan perilaku yang berbeda pada setiap tipenya. MenurutClarke-Stewart,
A., & Koch (1983) terdiri dari tiga kecenderungan pola asuh orang tua yaitu:pola asuh
otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif. Pola asuh otoriter ditandai dengan
pengawasan ketat orang tua dalam membagi waktu belajar dan bermain anak, memarahi dan
mencaci maki anak bila melakukan kesalahan, memaksa anak melakukan sesuatu sesuai
kehendak orang tua,memberi nasihat dengan ancaman, jarang meluangkan waktu diskusi, dan
tidak memberikan keseampatan anak untuk membela diri ketika melakukan kesalahan. Anak
yang diasuh dengan pola asuh otoriter akan memiliki ciri kurang matang,kurang kreatif dan
inisiatif, tidak tegas, suka menyendiri, kurang bisa bergaul, dan ragu-ragu dalam bertindak.
Kesimpulan
Referensi
DR. Hamuni Muhammad Idrus, Ms., & Dra Aswati, Mp. M. (2022). Perkembangan Peserta
Didik Penerbit Cv.Eureka Media Aksara. Cv. Eureka Media Aksara, 122.
Ramdhani, M. A., Besar, G., Sunan, U., & Djati, G. (2014). Lingkungan Pendidikan dalam
Implementasi Pendidikan Karakter. 28–37. www.journal.uniga.ac.id
Syahroni, S. (2017). Peranan Orang Tua dan Sekolah dalam Pengembangan Karakter Anak
Didik. Intelektualita, 6(1), 13. https://doi.org/10.19109/intelektualita.v6i1.1298