0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan21 halaman

Data Science and Fundamental AI

Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan21 halaman

Data Science and Fundamental AI

Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 21

Learning Progress Review Week 2

AI-POWERED DATA SCIENCE


Basic and Advance SQL | Version Control System and GIT

next slide
M E E T

OurBGradiators
ATCH 45

Ahmad Faiz A.S. Ahmad Noval


Khoriana Paradisa Fitria R.
M. Khasbunal Kafi Yulia Pratiwi
Contents Overview
A guide to the main sections of a document for clear structure and easy navigation.

Basic SQL

Advanced SQL

Version Control System and GIT


BASIC SQL
BASIC SQL

SQL (Structured Query Language) adalah bahasa pemrograman standar yang digunakan dalam mengelola database.
Pengembangan SQL menganut standar yang ditetapkan American National Standard Institute (ANSI). Salah satu tools
yang dapat digunakan adalah Postgre SQL. PostgreSQL adalah Relational Database Management System (RDBMS)
yang bersifat open source. PostgreSQL berfungsi sebagai alat pengelola data set dengan menggunakan bahasa
pemrograman SQL.

Beberapa Jenis Perintah pada SQL:


1. Data Definition Language (DDL)
DDL berfungsi mendefinisikan struktur data dalam database ALTER: mengubah struktur tabel (nama, kolom, atribut lainnya, …)
(membuat tabel, mengubah data set, menghapus data dan
membuat database baru). DDL memiliki lima perintah dasar: Mengganti Data Type

ALTER TABLE digital_skola Alter COLUMN kota_tinggal type


CREATE: membuat objek baru (kolom, tabel, trigger, prosedur dan
CHAR (20);
database)

Membuat Database baru Menghapus Kolom

CREATE DATABASE nama_database ALTER TABLE digital_skola DROP COLUMN user)id;

Membuat Tabel baru


Menambah Kolom
CREATE TABLE pegawai (no.id INT, ALTER TABLE digital_skola ADD Password VARCHAR (14);
nama VARCHAR (50),
tanggal_lahir DATE);
DROP: menghapus komponen database (database, tabel, indeks, …)
Menghapus Tabel Bagian dari Data Manipulation Language (DML)

DROP TABLE digital_skola; UPDATE: melakukan pembaruan data

UPDATE table_name SET kota_tinggal = ‘Jakarta’ WHERE


user_id = ‘3’;
RENAME: Mengganti nama kolom

ALTER TABLE digital_skola RENAME COLUMN kota_asal to DELETE: Menghapus record


kota_tinggal;
DELETE FROM table_name WHERE user_id = ‘3’;

2. Data Manipulation Language (DML)

DML berfungsi memanipulasi data dalam database


(menyisipkan data baru, menampilkan suatu data, menghapus
data dan mengubah data). Perintah dalam DML antaranya:

INSERT: Memasukkan record baru ke dalam database

iNSERT INTO
table_name (user_id, nama_lengkap, email, kota_tinggal)
VALUES
(‘1’, ‘MR X’, ‘[email protected]’, ‘Jakarta’);

SELECT: Mengambil data

SELECT * from table_name


3. Data Control Language (DCL)

DCL (Data Control Language) adalah salah satu bagian dari SQL yang digunakan untuk mengelola hak akses dan izin (privileges)
terhadap database. Dengan perintah DCL, administrator dapat memberikan atau mencabut hak akses kepada pengguna tertentu
untuk mengamankan data dalam sistem database.

GRANT: Memberikan Hak Akses

GRANT hak_akses ON nama_objek TO nama_pengguna

REVOKE: Mencabut Hak Akses

REVOKE hak_akses ON nama_objek FROM nama_pengguna;


ADVANced sql
ADVANCE SQL

Advance SQL adalah pengembangan dari kemampuan dasar SQL (Structured Query Language) yang melibatkan teknik
dan fitur yang lebih kompleks untuk mengelola, memanipulasi, dan menganalisis data. Jika basic SQL fokus pada query
sederhana seperti SELECT, INSERT, UPDATE, dan DELETE, advance SQL mencakup konsep yang lebih mendalam
untuk menangani skenario data yang lebih rumit.

1. Perintah DISTINCT
Peintah SELECT DISTINCT digunakan untuk mengembalikan hanya nilai yang berbeda (unik) dalam tabel

SELECT DISTINCT kolom1, kolom2, ... FROM nama_tabel;

2. Perintah WHERE
Perintah WHERE digunakan untuk memberikan kondisi spesifik dalam query SQL

SELECT kolom1, kolom2, ... FROM nama_tabel


WHERE kondisi;
3. String Functions
String Functions dalam PostgreSQL digunakan untuk manipulasi a. Concat
data string. Fungsi CONCAT digunakan untuk menggabungkan beberapa
Beberapa fungsi string yang sering digunakan adalah :
string
a. Upper
CONCAT(string1, string2, ...)
Fungsi LOWER digunakan untuk mengubah string menjadi
huruf kecil
b. Substring
LOWER(string)
Fungsi SUBSTRING digunakan mengekstrak sebagian string
berdasarkan posisi dan panjang
b. Lower
SUBSTRING(nama_kolom, index_awal, jumlah_karakter)
Fungsi UPPER digunakan untuk mengubah string menjadi
huruf besar

UPPER(string)

c. Length
Fungsi LENGTH digunakan untuk menghitung panjang
karakter string

LENGTH(string)
4. AGGREGATE FUNCTIONS
Aggregate Functions digunakan untuk melakukan kalkulasi
pada sejumlah nilai data

a. AVG d. Min
Fungsi AVG digunakan untuk menghitung rata-rata nilai dari Fungsi AVG digunakan untuk menghitung rata-rata nilai dari
kolom dalam tabel kolom dalam tabel

SELECT AVG(nama_kolom) FROM nama_tabel [GROUP BY SELECT AVG(nama_kolom) FROM nama_tabel [GROUP BY
nama_kolom]; nama_kolom];

b. Count d. Sum
Fungsi COUNT digunakan untuk menghitung jumlah Fungsi SUM digunakan menjumlahkan total nilai dari kolom
record/data pada tabel atau kolom dalam tabel.

SELECT SUM(nama_kolom) FROM nama_tabel [GROUP BY


SELECT COUNT(nama_kolom) FROM nama_tabel [GROUP BY nama_kolom];
nama_kolom];

c. Max

Fungsi MAX digunakan untuk mengembalikan nilai terbesar


(maksimum) dari kolom dalam tabel

SELECT MAX(nama_kolom) FROM nama_tabel [GROUP BY


nama_kolom];
5. GROUP BY
Klausa GROUP BY digunakan untuk mengelompokkan baris dalam tabel berdasarkan data yang identik. Klausa ini
digunakan setelah FROM dan WHERE tetapi sebelum ORDER BY.

SELECT daftar-kolom
FROM nama_tabel
GROUP BY kolom1, kolom2, ... kolomN;

Contoh penggunaan klausa GROUP BY yang digabungkan dengan fungsi lain :

GROUP BY dengan fungsi WHERE GROUP BY dengan fungsi WHERE dan ORDER BY

SELECT daftar-kolom SELECT daftar-kolom


FROM nama_tabel FROM nama_tabel
WHERE kondisi WHERE kondisi
GROUP BY kolom1, kolom2, ... kolomN; GROUP BY kolom1, kolom2, ... kolomN
ORDER BY kolom1, kolom2, ... kolomN;

GROUP BY dengan fungsi ORDER BY

SELECT daftar-kolom
FROM nama_tabel
GROUP BY kolom1, kolom2, ... kolomN
ORDER BY kolom1, kolom2, ... kolomN;
6. JOIN TABLE
Klausa JOIN digunakan untuk menggabungkan data dari dua tabel atau lebih berdasarkan relasi logis antar tabel.
Hasilnya ditampilkan sebagai satu tabel sementara

Beberapa perintah dasar klausa JOIN :


INNER JOIN TABLE
RIGHT JOIN TABLE
Fungsi INNER JOIN TABLE menggabungkan dua tabel dan
hanya menampilkan data yang memiliki pasangan (relasi) di Fungsi RIGHT JOIN TABLE menampilkan semua data dari
kedua tabel. Jika tidak ada data yang berpasangan, data tabel sebelah kanan dan data yang cocok dari tabel kiri. Jika
tersebut tidak akan ditampilkan. tidak ada pasangan, nilai NULL ditampilkan. Semua data dari
tabel kanan ditampilkan, meskipun tidak ada relasi di tabel
SELECT daftar-kolom kiri.
SELECT *
FROM A SELECT *
INNER JOIN B ON A.key = B.key FROM A
RIGHT JOIN B ON A.key = B.key

LEFT JOIN TABLE


Fungsi LEFT JOIN TABLE menampilkan semua data dari
tabel sebelah kiri dan data yang cocok dari tabel kanan. Jika
tidak ada pasangan, nilai NULL ditampilkan. Semua data dari
tabel kiri ditampilkan, meskipun tidak ada relasi di tabel
kanan.
SELECT *
FROM A
LEFT JOIN B ON A.key = B.key
7. SUBQUERIES
Subqueries merupakan query di dalam query utama (juga dikenal sebagai Inner Query atau Nested Query). Subqueries
digunakan untuk membatasi atau menspesifikkan data yang akan ditampilkan.

Berikut beberapa penggunaan Subqueries :


a. Subquery pada Filter WHERE
Subquery pada Filter WHERE menggunakan hasil query sebagai syarat untuk memfilter data dalam query utama.

Sintaks :
SELECT hari_transaksi, amount_transaksi
FROM transaksi
WHERE amount_transaksi > (
SELECT AVG(amount_transaksi)
FROM transaksi
);

b. Subquery pada Tabel


Subquery digunakan untuk menghitung atau menghasilkan tabel sementara yang diproses lebih lanjut oleh query
utama.

Sintaks :
SELECT MAX(avg_amount_transaksi) AS max_avg_amount_transaksi
FROM (
SELECT hari_transaksi,
AVG(amount_transaksi) AS avg_amount_transaksi
FROM transaksi
GROUP BY hari_transaksi
);
VERSION CONTROL
SYSTEM (VCS)
Pengertian VCS

sebuah sistem perangkat lunak yang mencatat setiap Git


perubahan yang terjadi pada sebuah file atau sekumpulan
file dari waktu ke waktu. Version Control System Sistem ini pertama kali didesain dan dikembangkan oleh
menyimpan semua modifikasi yang terjadi pada file Linus Torvalds untuk pengembangan kernel Linux pada
tersebut dalam sebuah database tertentu, atau biasa tahun 2005. Git mampu mencatat setiap perubahan pada
dikenal dengan istilah repository. file proyek yang sedang dikerjakan, baik secara kolaboratif
maupun secara mandiri.
Namun, Git berjalan secara local, yakni perlu menginstal
Jenis VCS
software tersebut pada komputer dan dapat dijalankan
Terdapat beberapa jenis VCS yang sering digunakan oleh para secara offline, dan dapat digunakan untuk kolaborasi
engineer. Tiap jenis memiliki fungsi masing-masing dan biasanya secara online melalui repository. Git disebut sebagai
dimanfaatkan sesuai kebutuhan engineer. pengontrol revisi terdistribusi dimana penyimpanan
database Git tidak hanya berada pada satu tempat, karena
1. Local version control systems: ocal version control systems setiap orang yang terlibat dalam kolaborasi, akan
merupakan jenis VCS paling sederhana dan memiliki database
menyimpan pada komputer masing-masing database Git.
yang menyimpan semua perubahan pada file.
Sistem ini juga memungkinkan untuk merge data
2. Centralized version control systems: Jenis version control
(menggabungkan dua file kode atau lebih) yang
system berikutnya adalah CVCS. Sistem satu ini kerap menjadi
sebelumnya dikerjakan pada bagian yang berbeda dari
jembatan kolaborasi di antara para engineer dan developer.
sebuah kode.
3. Distributed version control systems: DVCS mengandung
banyak repositori. Sistem ini mendukung cara kerja di mana tiap
pengguna memiliki repositori dan copy dari pekerjaan mereka
sendiri.
Perintah Dasar Git

1. Inisialisasi Repository Git 3. Commit Perubahan


Menginisialisasi proyek baru di direktori lokal. Menyimpan perubahan ke repository lokal.

git init git commit -m “Pesan commit”

Contoh script
Contoh script
mkdir proyek_saya
cd proyek_saya git commit -m “Menambahkan file index.html”
git init
hasil: Perubahan disimpan dengan pesan commit
hasil: Folder ‘proyek saya’ menjadi repository Git lokal

2. Menambahkan File ke Repository


Menambahkan file baru atau perubahan file ke staging area.

git add nama_file


add

Contoh script

cho “Hello World” > index.html


git add index.html

hasil: File ‘index.html’ siap di-comit


Git Hub Sintaks Git pada GitHub

Platform cloud untuk menyimpan, mengelola projek dari 1. Membuat Repository di GitHub
penerapan Version Control System. Layanan GitHub banyak Repository GitHub dibuat melalui antarmuka web, lalu
digunakan oleh beberapa perusahaan besar seperti dihubungkan ke repository lokal.
Facebook, Twitter, Google, dan yang lainnya. Di sisi lain 1. GitHub (Web)
GitHub juga menyediakan layanan penyimpanan repository
a. Buka GitHub
secara gratis.
b. Klik New Repository
Fungsi dari GitHub c. Isi nama repository dan klik Create Repository
1. Digunakan untuk menyimpan repository 2. Menghubungkan Repository Lokal ke GitHub:
2. Dapat menjadi wadah atau alat untuk berkolaborasi dan
git remote add origin <url_repository>
mengerjakan proyek bersama
3. Terdapat informasi profil, yang akan memudahkan untuk Contoh script

terhubung dan saling berkomunikasi dengan programmer atau git remote add oriigin https://github.com/proyek-
saya.git
software developer lain.
4. Dapat menjadi version control system, artinya dapat membantu hasil: Repository lokal terhubung dengan repository
GitHub.
untuk mengawasi repository tertentu.
2. Push Perubahan ke GitHub
Mengirim perubahan dari repository lokal ke GitHub. Contoh script
git branch fitur-login
git push origin branch_name
git checkout fitur-login

Contoh script Hasil: Branch “fitur-login” dibuat dan berpindah ke branch


tersebut.
git push origin main
5. Clone Repository dari GitHub
Hasil: Perubahan di repository lokal diunggah ke GitHub Menggabungkan branch pengembangan ke branch utama.
pada branch main.
git checkout branch_tujuan
git merge branch_sumber
3. Clone Repository dari GitHub
Mengunduh repository GitHub ke lokal. Contoh script

git clone url_repository git checkout main


git merge fitur-login

Contoh script Hasil: Branch “fitur-login” digabung ke branch “main”


git clone https://github.com/user_name/proyek-saya.git
6. Membuat Tag (Versi Rilis)
Hasil: Repository GitHub disalin ke komputer lokal. Menandai versi proyek tertentu untuk rilis.

4. Membuat Branch Baru git tag -a tag_name -m “Deskripsi”


git push origin tag_name
Branch digunakan untuk pengembangan fitur atau perbaikan
tanpa mengganggu branch utama. Contoh script
git branch nama_branch git tag -a v1.0 -m “Rilis pertama proyek”
git checkout nama_branch git push origin v1.0

Hasil: Tag “v1.0" dibuat dan diunggah ke GitHub.


7. Membuat Pull Request 9. Sinkronisasi Fork dengan Repository Asli
Pull Request digunakan untuk menggabungkan branch Digunakan saat mengerjakan proyek fork dari repository
setelah kolaborasi. GitHub lain.
Langkah-Langkah:
git remote add upstream url_repository_asli
a. Push branch ke GitHub: git fetch upstream
b. Buka repository GitHub. git merge upstream/main
c. Klik tab Pull Request > New Pull Request
d. Pilih branch sumber dan target. Contoh script
e. Klik Create Pull Request.
git remote add upstream
Hasil: Pull Request dibuat untuk mereview perubahan. https://github.com/original/repository.git
git fetch upstream
git merge upstream/main
8. Menghapus Branch di GitHub
Menghapus branch setelah tidak lagi diperlukan. Hasil: Repository fork disinkronkan dengan perubahan
terbaru dari repository asli.
git push origin --delete branch)name

Contoh script

git push origin --delete fitur-login

Hasil: Branch “fitur-login” dihapus dari GitHub.


Thank You!

Anda mungkin juga menyukai