0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan20 halaman

110 Oneone

Diunggah oleh

Refandy ID
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan20 halaman

110 Oneone

Diunggah oleh

Refandy ID
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 20

ANALISIS KADAR MINERAL MAKRO PADA PANGAN

Dosen pengampu: Serlina Silalahi, SST., M.Gz

DISUSUN OLEH

SRI OLIVIA DAMEYANTI MARBUN


CHINTANIA ANIT TARIGAN

PROGRAM STUDI SARJANA GIZI


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN
2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatNya makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya
Penulis naskah ini yang berjudul “Analisis Kadar Mineral Makro Pada Pangan”.
Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan kekurangan hal ini diseb
abkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis miliki. Oleh karena
itu, semua kritik dan saran akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikia
n naskah ini.

Tulisan ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak terutama ibu guru dan te
man-teman yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan na
skah tulisan ini. Akhirnya semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini memiliki m
anfaatnya.

Medan, 11 Oktober 2024

Penyusun

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…….……..……….…………………………………..…………i
Daftar Isi…….………………………………………………………………..….ii
Bab I Pendahuluan……………………………..…………………………………
I.1 Latar Belakang………….……………………………………………...1
I.2 Tujuan………………………………………………….….……….
…...2
I.3 Manfaat…….…………………………………………………………..2
I.4 Sistematika Penulis….…………………………………………………2
Bab 2 Pembahasan………..……………………………………………………….
2.1 Definisi Mineral Makro………………………………………………..3
2.2 Masalah Gizi Akibat Kekurangan dan Kelebihan Mineral Makro….
…..3
2.3 Jenis Mineral Makro.………
…………………………………………..7
2.4 Sifat Mineral Makro………………….…………….
…………………..9
2.5 Prinsip Analisi…..………….…….
…………………………………….9
2.6 Metode Analisis………………………………………………………10
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Metode………………………………….10
Bab 3 Penutup……….………………..…………….……………………..………
III.1 Simpulan ……………………………………………………………14
III.2 Saran………….……………………………………………………..15
Daftar Pustaka...………………………………………………………………...16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dala
m pemeliharaan fungsi tubuh baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan, disamping itu mineral berperan dalam berbagai tahap m
etabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbanga
n ion-ion mineral didalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan enzim-enzim
pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatanikatan penting
melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsang
an. Mineral digolongkan kedalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral mak
ro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, s
edangkan mineral mikro dibutuhkan kurangdari 100 mg sehari. Mineral-mineral
makro antaralain natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium dan sulfur.
(Almatsier, 2009).
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, yait
u sekitar 1,5-2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg.
Dari jumlah ini 99% berada didalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama
dalam bentuk hidroksiapatit. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler kalsiu
m memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi
saraf, kontraksiotot, penggumpalan darah dan menjaga permeabilitas membran sel
Kalsium mengatur pekerjaan hormon-hormon dan faktor pertumbuhan. Kekurang
an kalsium dapat meningkatkan resiko osteoporosis pada orang dewasa yaitu gang
guan yang menyebabkan penurunan secara bertahap jumlah dan kekuatan jaringan
tulang. Penurunan ini disebabkan oleh terjadinya demineralisasi yaitu tubuh yang
kekurangan kalsium akan mengambil simpanan kalsium yang ada pada tulang dan
gigi. Pada masa pertumbuhan, kekurangan kalsium dapat menyebabkan penguran
gan pada massa dan kekerasan tulang yang akan dibentuk. (Almatsier, 2009).

1.2 Tujuan Umum

1
Tujuannya dibuat dengan harapan agar mahasiswa ataupun pembaca dapat
menambah pengetahuan dan mendalami tentang Kesehatan Lingkungan yang baik
di kehidupan.

1.3 Manfaat

Manfaat bagi pembaca adalah untuk menambah wawasan dan memberikan i


nformasi tentang analisis kadar mineral makro pada pangan agar dapat di lakukan
untuk masa yang akan datang.

1.4 Sistematika Penulis

1. Bab I pendahuluan terdiri dari beberapa sub bab yaitu:latar belakang,tujuan


penulis,manfaat dan sistematika penulis
2. Bab II pembahasan dalam bab ini menguraikan dan menjelaskan
3. .BAB III penutup dalam bab ini menguraikan tentang simpulan,saran dan
materi yang telah dibahas pada bab dua

BAB 2

2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Mineral Makro

Mineral makro artinya mineral yang diperlukan tubuh pada tubuh dengan
jumlah lebih dari 100 mg per hari, mineral ini diantaranya natrium, klorida,
kalsium, fosfor, kalium, sulfur, magnesium. Adapun mineral makro diperlukan
kurang dari 100 mg per hari yang diantaranya seng, iodium, besi, mangan,
tembaga, kroom, selenium, molibden, fluor, dan kobalt (Almatsier, dkk, 2011).

Mineral adalah unsur an-organik Tunggal yang tersebar luas di alam. Pada
bentuk ion aktif (dengan muatan positif atau negatif) mineral berperan dalam
aneka macam proses metabolisme pada tubuh yaitu membuat, mengatur,
mengaktifkan, memindahkan dan mengontrol. Inilah yang disebut peranan
fisiologis mineral.

Mineral makro, yang juga dikenal sebagai unsur makro, adalah mineral yang
dibutuhkan dalam jumlah besar dalam tubuh manusia. Mineral makro merupakan
bagian dari struktur biologis tubuh manusia, berperan penting dalam proses
metabolisme, dan berpartisipasi dalam hampir semua proses yang terjadi dalam
tubuh. Mineral makro dapat menjadi racun jika dikonsumsi dalam jumlah besar
untuk jangka waktu yang lama.

2.2 Masalah Gizi Akibat Kekurangan dan Kelebihan Mineral Makro

Mineral merupakan komponen penting dalam tubuh sebagai pemelihara mulai


dari tingkat sel. jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain
itu, juga berperan dalam berbagai proses metabolisme sebagai kofaktor dalam
aktivitas enzim. Keseimbangan ion-ion mineral dalam cariran tubuh diperlukan
untuk pengaturan kerja enzim. Mineral juga sebagai pemelihara asam basa dalam
tubuh tubuh manusia. Sehingga kebutuhan mineral harus seimbang atau sesuai
dengan kebutuhan tiap tubuh. Berikut beberapa masalah gizi akibat kekurangan
dan kelebihan mineral makro. (Noita Anggraeni 2018)

3
1. Natrium (Na)

Kelebihan: Kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam


keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi. Hal ini dapat diatasi dengan
banyak minum. Kelebihan konsumsi natrium secara terus menerus terutama dalam
bentuk garam dapur dapat menimbulkan hipertensi.

Kekurangan: Kekurangan natrium menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan


nafsu makan. Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat
berlebihan, dan bila menjalankan diet yang sangat terbatas dalam natrium. Bila
kadar natrium darah turun, perlu diberikan natrium dan air untuk mengembalikan
keseimbangan. Pembelian tablet garam sesudah latihan berat tidak dianjurkan,
karena dapat menyebabkan kebanyakan garam, terutama bila makanan dimakan
dengan air terbatas. Hal ini dapat menimbulkan dehidrasi.

2. Kalsium (Ca)

Kelebihan Konsumsi kalsium hendaknya tidak melebihu 2500 mg sehari.


Kelebihan kalsium dapat menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal. Di
samping itu, dapat menyebabkan konstipasi (susah buang air besar). Kelebihan
kalsium bisa terjadi bila menggunakan suplemen kalsium berupa tablet atau
bentuk lain.

Kekurangan: Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat


menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, kudah bengkok dan
rapuh. Semua orang dewasa, teryatam sesudah usia 50 tahun, kehilangan kalsium
dari tulangnya. Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Hal ini dinamakan
osteporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stres sehari-hari. Osteoporosis
lebih banyak terjadi pada wanita daripada laki-laki dan lebih banyak terjadi pada
orang kulit putih dibanding kulit berwarna.

Kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteo malasia, yang dinamakan juga


riketsia pada orang dewasa, biasanya muncul akibat kekurangan vitamin D dan
ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor. Kadar kalsium yang rendah
dalam darah dapat menyebabkan tetani atau kejang. Kepekaan serabut saraf dan

4
pusat saraf terhadap rangsangan meningkat, sehingga terjadi kejang pada otot
misalnya pada kaki.

3. Kalium (K)

Kelebihan: Kelebihan kalium dapat menyebabkan hiperkalemia akut yang


dapat menyebabkan gagal jantung dan dapat terjadi kematian. Selain itu dapat
juga menyebabkan gagal ginjal. Hal ini disebabkan karena konsumsi kalium
berlebih melalui saluran cerna maupun tidak melalui saluran cerna sebesar 12
gram/m² permukaan tubuh sehari (18 gram untuk orang dewasa) tanpa diimbangi
kenaikan ekskresi.

Kekurangan: Kekurangan kalium dapat menyebabkan lemah, lesu, kehilangan


nafsu makan, kelumpuhan, mengingau, dan konstipasi. Jantung akan berdebar
detaknya, dan menurunkan kemampuan kemampuannya untuk memonpa darah
Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi, sepanjang seseorang cukup
makan buah dan sayur segar.

Kekurangan kalium banyak terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui


saluran cema atau ginjal. Dapat disebabkan karena muntah, diare kronis atau
kebanyakan menggunakan laksan (obat pencuci perut). Kehilangan melalui ginjal
akibat penggunaan obat-obatan diuretik terutama untuk pengobatan hipertensi.

4. Fosfor (P)

Kelebihan: Akibat yang dapat ditimbulkan dari kelebihan fosfor yaitu kejang.
Hal ini disebabkan karena kadar fosfor yang terlalu tinggi dalam darah
menyebabkan ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga timbul kejang.

Kekurangan: Kekurangan fosfor bisa terjadi akibat dari penggunaan obat


antasid untuk menetralkan asam lambung misalnya aluminium hidroksida, karena
aluminium hidroksida mengikat fosfor sehingga tidak bisa diabsorbsi. Selain itu
juga bisa terjadi pada seseorang yang kehilangan banyak cairan melalui urin.
Akibat yang dapat timbul dari kekurangan fosfor yaitu kerusakan tulang. Dengan
gejala rasa lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang. Selain itu kekurangan

5
fosfor juga dapat dialami oleh bayi premature, karena kebutuhan fosfor tidak bisa
dipenuhi oleh ASI saat proses pembentukan tulang berjalan cepat.

5. Magnesium (Mg)

Kelebihan: Kelebihan magnesium biasanya dapt menyebabkan gagal ginjal.

Kekurangan: Kekurangan magnesium biasanya terjadi pada kekurangan


protein dan energi sebagai komplikasi penyakit-penyakit yang menyebabkan
gangguan absorbsi dan atau penurunan fungsi ginjal, dan endokrin. Kekurangan
ini juga dapat menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika
(perangsangan pengeluaran urin). Kekurangan magnesium berat dapat
menyebabkan turunnya nafsu makan, gangguan dan pertumbuhan, mudah
tersinggung, gugup, kejang, gangguan SSP, halusinasi, koma, dan gagal jantung.
Selain itu Kekurangan magnesium dapat menyebabkan kontrol emosi menurun
sehingga tidak dapat mengontrol emosinya, kadar insulin tidak teratur, pada
wanita membuat gejala PMS dan membuat migrain.

6. Sulfur (S)

Kelebihan :Kelebihan sulfur dapat meningkatkan keasaman urin yang pada


akhirnya akan meningkatkan kehilangan kalsium urin lebih besar. Hal ini
berkaitan dengan meningkatnya kalsium dari jaringan tulang yang dibuang
melalui saluran urin untuk menetralisir keasaman darah yang timbul akibat sulfur.
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih yang akan
menghambat pertumbuhan.

Kekurangan: Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang


belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita tidak akan kekurangan sulfur bila
makanan cukup mngandung protein.

7. Klor (CI)

Kelebihan: Kelebihan klorida (hiperkloremia) bisa disebabkan oleh gagal ginjal


kronis atau akut, gangguan pH darah (asidosis metabolik atau alkalosis
respiratorik), dan konsumsi acetazolamide jangka panjang.

6
Kekurangan: Kekurangan klor dapat menyebabkan muntah-muntah, diare
kronis, dan keringat berlebihan. Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang
terjadi. Kekurangan hanya bisa terjadi karena kesalahan manusia.

2.3 Jenis Mineral Makro

Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang
banyak. Jenis-jenis mineral makro di antaranya:

a. Natrium (Na)

Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 %


terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu
dan pancreas mengandung banyak natrium. Sumber utama Natrium adalah garam
dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa monosodium glutamate (MSG),
kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Makanan yang belum
diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu,
daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.

b. Klorida (Cl)

Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi


adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung
dan pancreas.Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur.
Beberapa sayuran dan buah juga mengandung klor.
c. Kalium (K)

Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan
cairan intraseluler. Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber
utama adalah makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan
kacangkacangan.

d. Kalsium (Ca)

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada
dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan

7
intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk
transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas
membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan. Sumber
kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan
tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik udang,
kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun
lamtoro.

e. Fosfor (P)

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari


berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan
cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA.
Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai
fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan
atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).

f. Magnesium (Mg)

Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan


interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan
magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan
hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat
dalam berbagai proses metabolisme.

g. Sulfur (S)

Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin
dan biotin serta asam amino metionin dan sistein.Rantai samping molekul sistein
yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan
disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein. Sulfur terdapat
dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan
ikat yang bersifat kaku. Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung
berprotein.Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang
mengandung sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan

8
dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline
serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme
sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan
dihubungkan dengan mukopolisakarida.

2.4 Sifat Mineral Makro

Mineral makro memiliki beberapa sifat, di antaranya:


 Mineral makro dibutuhkan dalam jumlah besar, yaitu lebih dari 100 mg
per hari.
 Mineral makro merupakan bagian dari struktur biologis tubuh manusia.
 Mineral makro berperan penting dalam proses metabolisme.
 Mineral makro berpartisipasi dalam hampir semua proses yang terjadi
dalam tubuh.
 Mineral makro dapat menjadi racun jika dikonsumsi dalam jumlah besar
untuk jangka waktu yang lama.

2.5 Prinsip Analisis

Prinsip analisis mineral makro adalah untuk memprediksi dan memantau


struktur, pembentukan, atau komposisi mineral secara kuantitatif atau kualitatif.
Mineral makro merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar,
seperti natrium, kalium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, dan
belerang. Mineral makro berperan penting dalam proses metabolisme, struktur
biologis tubuh, dan hampir semua proses yang terjadi dalam tubuh,beberapa
kelebihan analisis mineral, di antaranya: Kemudahan persiapan sampel,
Keakuratan tinggi, Tingkat reproduksibilitas tinggi, Kisaran pemakaian luas,
Waktu analisis cepat. mineral dapat dianalisis dengan menggunakan
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dan Spektrofotometer UV-Vis. (Almatsier
Sunita 2020)

9
2.6 Metode Analisis

Beberapa metode yang digunakan untuk menganalisis mineral makro, antara


lain:

Near Infra Red (NIR) Spectroscopy

Metode ini digunakan untuk menganalisis kandungan hara makro di dalam


tanah.

Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Metode ini digunakan untuk menganalisis kandungan mineral makro dan


mikro esensial dalam tempe.

Spektrofotometri Serapan Atom


Metode ini digunakan untuk menganalisis mineral makro seperti besi (Fe)
dan kalsium (Ca) pada kale.
Analisis mineral melibatkan penentuan hubungan kimia antara dan di dalam
butiran mineral. Teknik mikroanalisis yang penting dalam analisis mineral
adalah spektrometri sinar-X dan spektrometri massa.

Beberapa mineral makro yang dibutuhkan oleh tubuh, antara lain:

Fosfor, Kalsium, Magnesium, Natrium, Yodium, Selenium, Kromium.

2.7 Kelebihan dan kekurangan metode

Kelebihan dan kekurangan metode analisis mineral makro antara lain:

Kelebihan NIR Spectroscopy

10
Cepat dan Non-Destruktif: NIR tidak merusak sampel, sehingga sampel dapat
digunakan untuk pengujian lebih lanjut atau disimpan untuk keperluan lain.
Proses analisisnya cepat, menghasilkan hasil dalam waktu singkat.

Tidak Memerlukan Reagen Kimia: NIR mengurangi kebutuhan akan bahan


kimia atau reagen yang sering digunakan dalam metode tradisional seperti
AAS (Atomic Absorption Spectroscopy).

Pengulangan dan Reproduksi data yang Tinggi: NIR memiliki kemampuan


menghasilkan data yang konsisten, terutama dalam kondisi standar dan dengan
kalibrasi yang tepat.

Akurasi yang Baik dalam Kandungan Organik dan Air: Metode ini efektif
untuk menganalisis kandungan air dan senyawa organik, yang terkadang
menjadi faktor penting dalam menentukan konsentrasi mineral tertentu.

Penyaringan dan Pemrosesan Sampel yang Minim: Sampel tidak membutuhkan


pemrosesan yang kompleks, seperti pengeringan atau penghancuran yang
ekstensif, sehingga lebih praktis.

Kekurangan NIR Spectroscopy

Terbatas untuk Mineral Tertentu: NIR kurang sensitif terhadap unsur anorganik
seperti logam berat, yang sering memerlukan metode lain seperti ICP atau AAS
untuk analisis yang lebih akurat.

Kebutuhan Kalibrasi yang Kompleks: Hasil NIR sangat bergantung pada


model kalibrasi, sehingga diperlukan kalibrasi yang tepat dan luas untuk setiap
jenis sampel.

Pengaruh Faktor Eksternal: Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, dan


kondisi lingkungan dapat mempengaruhi hasil pengukuran, sehingga perlu
penyesuaian atau pengendalian lingkungan yang baik.

11
Harga Perangkat yang Tinggi: Meskipun dalam jangka panjang lebih efisien,
perangkat NIR biasanya memiliki harga yang tinggi untuk investasi awal,
terutama dengan software analisis yang lengkap.

Memerlukan Operator dengan Keahlian Khusus: Analisis dan interpretasi hasil


NIR membutuhkan operator yang memahami cara kerja dan kalibrasi
instrumen serta memahami bagaimana data NIR dianalisis dan diaplikasikan.

Kelebihan AAN:

Akurat dan Sensitif : AAN mampu mendeteksi elemen dalam jumlah yang
sangat kecil (hingga dalam level bagian per juta atau miliar), membuatnya
sangat akurat.

Non-Destruktif : Metode ini tidak merusak sampel sehingga sampel tetap utuh
setelah dianalisis.

Multielemen : AAN memungkinkan beberapa analisis elemen dalam satu kali


analisis proses aktivasi, sehingga efisien untuk mineral yang mengandung
banyak elemen.

Tingkat Kesalahan yang Rendah : Radiasi neutron pada AAN sangat stabil,
sehingga hasil analisis memiliki tingkat kesalahan yang rendah.

Cocok untuk Beragam Bahan : Dapat digunakan pada sampel padat, cair,
maupun gas, sehingga fleksibel untuk berbagai jenis analisis.

Kekurangan AAN:

Memerlukan Fasilitas Khusus : Metode ini memerlukan reaktor neutron atau


sumber neutron kuat, yang hanya tersedia di laboratorium dengan fasilitas
khusus.

Biaya Tinggi : Peralatan dan infrastruktur untuk AAN sangat mahal, sehingga
biaya per analisis juga tinggi.

12
Perlunya Pengamanan Radiasi : Aktivasi neutron menghasilkan radiasi,
sehingga memerlukan penanganan khusus dan prosedur keselamatan yang
ketat.

Tidak Efektif untuk Elemen Ringan : AAN kurang sensitif untuk elemen-
elemen ringan seperti hidrogen, karbon, nitrogen, dan oksigen.

Waktu Analisis yang Lama : Proses aktivasi dan pendinginan sampel


memerlukan waktu, sehingga analisis AAN dapat memakan waktu lebih lama
dibandingkan metode lain.

Kelebihan Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

Akurasi dan Presisi Tinggi : AAS dapat memberikan hasil yang akurat dan
presisi dalam menganalisis konsentrasi mineral makro, seperti kalsium,
magnesium, dan natrium.

Sensitivitas yang Baik : AAS sangat sensitif dalam mendeteksi konsentrasi


mineral rendah, memungkinkan analisis dengan konsentrasi elemen yang
sangat kecil.

Selektivitas Tinggi : Metode ini memiliki kemampuan untuk memilih dan


mengukur elemen spesifik dalam sampel tanpa gangguan dari elemen lain yang
mungkin ada.

Cepat dan Efisien : Proses analisis dengan AAS relatif cepat dan efisien,
terutama untuk sampel yang banyak, karena analisis dapat dilakukan dalam
waktu yang singkat.

Jumlah Sampel Kecil : Hanya diperlukan jumlah sampel yang kecil untuk
melakukan analisis, sehingga cocok untuk sampel yang terbatas.

Kekurangan Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

Biaya Alat dan Operasional Mahal : Instrumen AAS memerlukan biaya yang
tinggi untuk pembelian dan pemeliharaan, termasuk pasokan gas dan lampu
katoda untuk elemen tertentu.

13
Membutuhkan Sumber Daya Manusia Terlatih : Pengoperasian AAS
memerlukan keterampilan khusus, sehingga diperlukan tenaga yang
berpengalaman dalam menginterpretasi data.

Tidak Dapat Digunakan untuk Unsur Non-Logam : AAS biasanya tidak cocok
untuk unsur non-logam karena prinsip dasarnya hanya bekerja untuk elemen
logam.

Terbatas untuk Satu Unsur Sekaligus : Analisis pada AAS biasanya hanya bisa
dilakukan untuk satu unsur per waktu, sehingga menjadi kurang efisien untuk
sampel dengan beberapa mineral yang perlu dianalisis.

Efek Gangguan Matrik : Gangguan matriks sampel dapat mempengaruhi hasil


analisis, dan memerlukan teknik tambahan (seperti dilusi atau modifikasi
matriks) untuk mengatasinya.

Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar,
lebih dari 100 mg sehari. Contoh mineral makro adalah natrium, kalsium, klor,
kalium, magnesium, sulfur, dan fosfor.

14
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mineral makro, yang juga dikenal sebagai unsur makro, adalah mineral yang
dibutuhkan dalam jumlah besar dalam tubuh manusia. Mineral makro merupakan
bagian dari struktur biologis tubuh manusia, berperan penting dalam proses
metabolisme, dan berpartisipasi dalam hampir semua proses yang terjadi dalam
tubuh. Mineral makro dapat menjadi racun jika dikonsumsi dalam jumlah besar
untuk jangka waktu yang lama.

Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dar
i 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurangdari 100 mg sehari.
Mineral-mineral makro antaralain natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor, magn
esium dan sulfur.

Kekurangan unsur makro mengacu pada kekurangan satu atau leb


ih mineral esensial yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh manusia.
Kekurangan unsur makro dapat menyebabkan berbagai masalah kese
hatan, seperti anemia, osteoporosis, dan kelemahan otot, jika tidak dip
erbaiki. Kurangnya unsur makro dalam darah dapat menjadi penyebab
banyak penyakit kronis. Perubahan hormonal yang disebabkan oleh ke
kurangan unsur makro memiliki konsekuensi yang dapat menyebabka
n penambahan berat badan, obesitas, dan peningkatan risiko kanker d
i masa mendatang. Penting untuk menjaga pola makan yang seimbang
untuk memastikan asupan unsur makro yang cukup.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa asupan kalsium dap


at dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih rendah. Namun hubung

15
an antara kalsium dan obesitas belum dipahami dengan baik, dan dipe
rlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan tersebut sec
ara menyeluruh. Kalsium juga telah dipelajari karena mengandung pot
ensi dalam perkembangan beberapa jenis kanker, khususnya kanker k
olorektal, kanker payudara, dan kanker prostat. Ada beberapa bukti y
ang menunjukkan bahwa asupan kalsium yang lebih tinggi dapat dikai
tkan dengan risiko kanker kolorektal yang lebih rendah.

3. 2 Saran

Mineral makro perlu dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, karena jika
dikonsumsi dalam jumlah besar dan jangka waktu yang lama, mineral makro
dapat menjadi racun Kebutuhan mineral makro setiap orang berbeda, tergantung
pada kebutuhan fisik, umur, dan faktor kesehatan secara umum, Mineral makro
dapat diperoleh dari makanan yang mengandung mineral, seperti kacang-
kacangan, hewan laut, dan telur, Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg per hari. Beberapa contoh mineral makro
adalah Natrium/Sodium, Klorida, Fosfor, Kalsium, Kalium, Magnesium, mineral
makro berperan penting dalam proses metabolisme, dan berpartisipasi dalam
hampir semua proses yang terjadi dalam tubuh.

Penyusun juga berharap agar mahasiswa khususnya mahasiswa Program St


udi Sarjana Gizi dapat mengetahui bagaimana analisis kadar mineral makro pada
pangan mineral makro, yang juga dikenal sebagai unsur makro, adalah
mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar dalam tubuh manusia. M
ineral makro merupakan bagian dari struktur biologis tubuh manusia,
berperan penting dalam proses metabolisme, dan berpartisipasi dalam
hampir semua proses yang terjadi dalam tubuh. Mineral makro dapat
menjadi racun jika dikonsumsi dalam jumlah besar untuk jangka wakt
u yang lama.

16
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Djaeni Sediaoetama. 2023. Ilmu Gizi. Jakarta. Penerbit Dian Rakyat.
Almatsier Sunita 2020. Prinsip Dasar Imu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama.

Noita Anggraeni 2018,Yogyakarta. Akibat dari kekurangan mineral makro dan


mikro.

Bagian Gizi R.S Dr. Cipto Mangunkusomo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia,
Penuntun Diit, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Edisi kedua,
Jakarta 1996.

Rini Sasanti Handayani,Sudibyo Supardi,Andi Leny Susyanty.2018.Pangan


Olahan dan Regulasinya.Jakarta. Trans Info Media

Rohman Abdul,dkk. 2019. Analisa Makanan. Yogyakarta. Gajah Mada University

Santoso B., Hardinsyah, Siregar P, Pardede S. 2017.Surabaya. Tinjauan tentang


peran penting mineral makro dalam tubuh manusia.

Ali Adeeb Hussein Ali.2021. Malang. METODE ANALITIK Analisis Mineral.

Astriani Bawoleng, Marsella.D.Amis , Yulianty Sanggelorang, 4 Juli 2022


Gambaran Kecukupan Mineral Makro pada Tenaga Pendidik dan
Kependidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Selama Masa Pandemi Covid-19
Bagian Gizi R.S Dr. Cipto Mangunkusomo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia,
Penuntun Diit, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Edisi kedua,

17

Anda mungkin juga menyukai