Combine PDF
Combine PDF
Nim : 22482011393
Matkul : Biostatistik
Pengertian
A. MEDIAN
Median adalah nilai tengah dari suatu rangkaian data yang telah diurutkan secara terurut. Ini
berarti jika ada set data, data tersebut harus diurutkan dari yang terkecil hingga yang
terbesar atau sebaliknya.
Kemudian, median adalah nilai yang berada di tengah rangkaian data yang telah diurutkan.
Jika jumlah data adalah ganjil, median adalah nilai yang tepat berada di tengah data tersebut.
Namun, jika jumlah data adalah genap, median adalah rata-rata dari dua nilai yang berada di
tengah.
B. MEAN
Mean adalah salah satu ukuran gejala pusat. Mean dapat dikatakan sebagai wakil kumpulan
data. Menentukan mean dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh nilai data,
kemudian membaginya dengan banyaknya data.
Contoh:
Contoh:
Tentukan modus dari data berikut: 50, 35, 70, 90, 70, 40, 40, 40, 65, 45, 70, 80,
Penyelesaian:
Urutkan data terlebih dahulu, sehingga menjadi:
35, 40, 40, 40, 45, 50, 65, 70, 70, 70, 80, 90
Kita mengetahui bahwa nilai 40 berjumlah 3, dan nilai 70 berjumlah 3, maka modus dari data
tersebut adalah nilai 40, dan 70.
IMAGE SMOOTHING MENGGUNAKAN MEAN FILTERING, MEDIAN
FILTERING, MODUS FILTERING DAN GAUSSIAN FILTERING
Bambang Yuwono
Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. Babarsari 2 Tambakbayan 55281 Telp (0274) 485323
Email : [email protected]
Abstract
Image smoothing aims to suppress the interference (noise) in the image. The disorder
usually appears as a result of which is not good penerokan (sensor noise, photographic grain
noise) or due to transmission line (the delivery of data)
This research has resulted in an application program for image smoothing by four methods:
mean filtering, median filtering, Gaussian filtering and filtering modes. Test images used in this
study using a sample consisting of twenty 24-bit image and the image of 8 bits. The images are
loaded and displayed on the program. Then the image smoothing process was done using the
Gaussian method, the mean, median and mode, and displays histogramnya. Parameters
measured are the result of image smoothing based on the four methods used, the signal to-
noise ratio (SNR), and timing-run.
Keywords : : Image smoothing, mean filtering, median filtering, modus filtering, SNR
Pelembutan Citra (Image smoothing) bertujuan untuk menekan gangguan (noise) pada
citra. Gangguan tersebut biasanya muncul sebagai akibat dari hasil penerokan yang tidak
bagus (sensor noise, photographic grain noise) atau akibat saluran transmisi (pada pengiriman
data)
Penelitian ini telah menghasilkan sebuah program aplikasi untuk image smoothing dengan
empat metode yaitu mean filtering, median filtering, modus filtering dan gaussian filtering. Citra
uji yang digunakan pada penelitian ini menggunakan duapuluh sampel yang terdiri dari citra 24
bit dan citra 8 bit. Citra tersebut di-load dan ditampilkan pada program. Kemudian dilakuan
proses image smoothing dengan menggunakan metode gaussian, mean, median dan modus,
serta menampilkan histogramnya. Parameter yang diukur adalah hasil image smoothing
berdasarkan keempat metode yang digunakan, signal to-noise ratio (SNR), dan timing-run.
Kata kunci: Image smoothing, mean filtering, median filtering, modus filtering, SNR
1. PENDAHULUAN
Gangguan pada citra umumnya berupa variasi intensitas suatu pixel yang tidak
berkorelasi dengan pixel-pixel tetangganya. Secara visual, gangguan mudah dilihat oleh mata
karena tampak berbeda dengan pixel tetangganya. Gambar 1 adalah citra Fox yang mengalami
gangguan berupa salt and pepper serta gaussian yang tampil pada gambar dalam bentuk
bercak putih atau hitam seperti beras.
Image Smoothing…(Bambang)
66 ■ TELEMATIKA Vol. 7, No. 1, JULI 2010 :65 – 75
Pixel yang mengalami gangguan umumnya memiliki frekuensi tinggi (berdasarkan
analisis frekuensi dengan transformasi Fourier). Komponen citra yang berfrekuensi rendah
umumnya mempunyai nilai pixel konstan atau berubah sangat lambat. Operasi pelembutan citra
dilakukan untuk menekan komponen yang berfrekuensi tinggi dan meloloskan komponen yang
berfrekuensi rendah. Ada beberapa cara atau metode pelembutan citra, diantaranya adalah
mean filtering, median filtering, modus filtering dan gausian filtering yang akan dibahas pada
tulisan ini.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Mean Filtering
Mean adalah nilai rata-rata dari kumpulan data (Usman, 2005).
Rumusan menghitung mean adalah:
n
1
X =
n
x
i 1
i .............................1)
Keterangan :
X = Nilai rata-rata (Mean)
n = Jumlah data
xi = Nilai ke -i
i = Nilai Awal
Mean filtering yang digunakan untuk efek smoothing ini merupakan jenis spatial
filtering, yang dalam prosesnya mengikutsertakan piksel-piksel disekitarnya. Piksel yang akan
diproses dimasukkan dalam sebuah matrik yang berdimensi N X N. Ukuran N ini tergantung
pada kebutuhan, tetapi nilai N haruslah ganjil sehingga piksel yang diproses dapat diletakkan
tepat ditengah matrik. Sebagai contoh matrik berdimensi 3 X 3 seperti gambar 2.3 di bawah ini:
1 2 3
4 T 5
6 7 8
7 4 7
2 7 1
Sehingga dari gambar 2.3 dapat diketahui bahwa modus dari matrik tersebut adalah 7. Nilai 7
akan menggantikan piksel utama yang semula bernilai 4.
3 8 5
2 1 4
Dari gambar 2.5 dapat dicari nilai piksel yang baru dengan menggunakan perhitungan
median, maka nilai mediannya adalah x = 5. Nilai 5 ini akan menggantikan nilai 8 sehingga
piksel utamanya akan memiliki warna yang berbeda dengan sebelumnya.
Image Smoothing…(Bambang)
68 ■ TELEMATIKA Vol. 7, No. 1, JULI 2010 :65 – 75
Keterangan :
c dan = konstanta
G (i,j) = elemen matriks kernel gauss pada posisi (i,j)
(u,v) = indeks tengah dari matriks kernel gauss
Berikut ini contoh matrik kernel Gauss 3 X 3 dengan = 1.0
1 2 1
2 3 2
1 2 1
Keterangan:
A = Matriks gambar asal B = Matrik hasil perkalian
TELEMATIKA ISSN 1829-667X ■ 69
G = Matrik kernel gauss C = Matrik gambar hasil
2.5 Running-time
Running-time adalah waktu dari awal proses dimulai hingga akhir proses. Waktu mulai
dan waktu akhir bekerja secara bersamaan untuk menghitung total waktu yang diperlukan yang
ditampilkan dalam satuan detik. Semakin kecil nilai running-time semakin cepat waktu yang
digunakan untuk proses, dan semakin besar nilai running-time semakin lama waktu yang
digunakan untuk proses (Nalwan,1997). Running-time digunakan untuk mengetahui total waktu
yang diperlukan untuk sebuah proses.
SNR 10 . Log10
...................................9)
2
(I
m,n
m, n I m ,n )
dimana :
I m,n adalah citra asli
I m,n adalah citra hasil
m,n adalah ukuran citra
Image Smoothing…(Bambang)
70 ■ TELEMATIKA Vol. 7, No. 1, JULI 2010 :65 – 75
Gambar asli Metode gaussian Metode mean Metode median Metode modus
Dari keempat metode yang digunakan yaitu: Gaussian, Mean, Median, dan Modus
didapat gambar yang memiliki kualitas terbaik setelah dilakukan proses smoothing yaitu gambar
yang diproses menggunakan metode median. Dengan menggunakan metode median gambar
yang diproses akan mengalami penghalusan gambar secara sempurna. Dengan menggunakan
metode gaussian, gambar hasil smoothing hampir sama dengan gambar asli yaitu masih
memiliki derau meskipun gambar sudah mengalami penghalusan. Dengan menggunakan
metode mean gambar hasil smoothing sama dengan gambar hasil metode Gaussian tetapi
berubah dari gambar aslinya. Dengan menggunakan metode modus gambar yang dihasilkan
memiliki titik-titik noise yang semakin besar.
(detik) (detik)
Butterfly.bmp 24 bit 1.883 0.591 0.861 0.982
Kuda.bmp 24 bit 1.462 0.640 0.741 0.922
Hiu.bmp 24 bit 1.663 0.611 1.2 0.931
Sun_flower.bmp 24 bit 1.502 0.661 0.951 0.881
Cat_mirror 24 bit 1.81 0.450 0.751 0.651
Cow.bmp 8 bit 1.312 0.551 0.762 0.862
Elephant.bmp 8 bit 1.923 0.620 1.101 1.82
Fox.bmp 8 bit 0.881 0.430 0.511 0.671
Nemo.bmp 8 bit 1.763 0.561 0.961 1.41
Cat_fish 8 bit 1.61 0.581 0.711 0.781
Bugline_noise.bmp8 bit 1.763 0.601 0.862 1.1
Goldhiil.bmp 8 bit 3.896 0.931 1.522 1.802
Penguin.bmp 24 bit 1.41 0.481 0.611 0.671
Saturn.bmp 24 bit 1.432 0.540 0.771 0.841
Sphinx.bmp 8 bit 1.282 0.530 0.681 0.782
Stonehenge.bmp24 bit 1.533 0.551 0.781 0.852
Freeze.bmp 24.bit 1.501 0.561 0.801 0.882
Flower.bmp 8 bit 1.482 0.561 0.751 0.851
Maria.bmp 24 bit 2.734 0.761 1.231 1.402
Image Smoothing…(Bambang)
72 ■ TELEMATIKA Vol. 7, No. 1, JULI 2010 :65 – 75
Butterfly.bmp 8 bit 1.723 0.611 0.842 0.961
Dari data timing-run di atas, dapat dihitung nilai rata-rata dari tiap metode. Dengan
menjumlahkan nilai tiap citra dari suatu metode lalu membaginya dengan jumlah sampel citra
yang ada, sehingga didapat nilai rata-ratanya yaitu:
Berdasarkan pada tabel di atas maka diperoleh timing-run terbaik dari keempat metode
adalah timing-run dengan menggunakan metode mean filtering.
Perbedaan waktu dari keempat proses metode smoothing sangat besar. Data timing-
run menunjukkan, proses smoothing dengan menggunakan metode mean membutuhkan waktu
lebih cepat dari pada ketiga metode lainnya. Hal ini terjadi karena metode gaussian, median
dan modus bekerja dengan mendeteksi dan menghitung terlebih dahulu jumlah frekuensi
pemakaian tiap nilai warna yang sama. Apabila terdapat titik yang berada pada range tersebut
akan dianggap sebagai noise, yang menyebabkan proses bekerja dua kali lebih lama. Tentu
saja hal ini membutuhkan waku yang lebih lama dibandingkan dengan metode mean yang
hanya mendeteksi sinyal tinggi dan sinyal rendah nya saja.
Dari data SNR di atas, dapat dihitung nilai rata-rata dari tiap metode. Dengan
menjumlahkan nilai tiap citra dari suatu metode lalu membaginya dengan jumlah sampel citra
yang ada, sehingga didapat nilai rata-rata nya yaitu:
Dalam kasus ini nilai rata-rata SNR yang terbaik adalah nilai yang lebih besar, karena
nilai SNR didapat dari nilai kualitas citra filter dibandingkan nilai kualitas citra asli yang
berderau. Sehingga semakin besar nilai SNR maka semakin rendah ratio sinyal terhadap noise,
dimana sinyal adalah citra asli yang berderau. Berdasarkan pada tabel di atas maka diperoleh
SNR terbaik dari keempat metode adalah SNR dengan mnggunakan metode gaussian. Besar
nilai SNR belum tentu menentukan citra hasil terbaik menurut indra penglihatan.
Dari data yang didapat, SNR citra hasil dibandingkan dengan citra berderau terdapat
perbedaan. Perbedaan SNR juga terjadi pada proses smoothing image menggunakan metode
gaussian, mean , median dan modus berdasarkan ukuran matrik. Hal ini terjadi karena
perbedaan piksel citra uji dan kompleksitas dari gambar, sedangkan keempat metode yang
digunakan bekerja pada level piksel.
Proses image smoothing pada metode gaussian, mean, median, modus dengan
menggunakan matrik 3 X 3 dan menghasilkan nilai SNR yang besar, hal ini berarti semakin
besar peningkatan kualitas citra. Ini disebabkan karena kemungkinan banyak titik noise yang
memiliki warna sama pada titik-titik gambar asli, sehingga noise dapat dengan mudah disaring.
Gambar asli Metode gaussian Metode mean Metode median Metode modus
Image Smoothing…(Bambang)
74 ■ TELEMATIKA Vol. 7, No. 1, JULI 2010 :65 – 75
Gambar asli Metode gaussian Metode mean Metode median Metode modus
4. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah :
1. Secara garis besar timing-run untuk melakukan proses smoothing yang lebih cepat
adalah metode mean. Hal ini terjadi karena metode mean hanya mendeteksi intensitas
warna piksel pada citra yang meloloskan sinyal tinggi dan sinyal rendah nya saja.
2. Median filtering memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan mean filtering untuk
citra yang mengalami gangguan dalam bentuk spike berupa bercak-bercak putih
maupun dalam bentuk salt and pepper.Bila ukuran mask diperbesar, maka derau
semakin banyak dihilangkan, tetapi bersamaan dengan itu informasi detail citra juga
ikut dihilangkan sehingga citra nampak kabur Sebaliknya dengan semakin kecilnya
ukuran mask, informasi detail citra dapat dipertahankan tetapi derau juga tetap
dipertahankan.
3. Berdasarkan pada pengujian maka diperoleh SNR terbaik dari keempat metode adalah
SNR dengan menggunakan metode gaussian. Besar nilai SNR belum tentu
menentukan citra hasil terbaik menurut indra penglihatan
Daftar Pustaka
Andeswari. D, 2003, Proses Peningkatan Mutu citra Menggunakan Borland Delphi 5.0,
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Ansari. T, Filtering and segmentation, www.cse.ohio-state.com, 27-September-2007, 10.00
WIB.
Balza. A dan Firdausy. K, 2005, Teknik Pengolahan Citra Digital, Ardi Publishing,Yogyakarta.
Basuki. A, 2005, Pengolahan Citra Digital Menggunakan Visual Basic, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Fitri. A, Perbandingan metode low pass filter dan median filter dalam penghalusan citra untuk
meningkatkan kualitas citra, www.digilab.unikom.ac.id, 11-September-2007, 14.30 WIB.
Husni, 2004, Pemrograman Dengan Delphi, Yogyakarta, Penerbit Graha Ilmu.
Jain. Anil K, 1989, Fundamentals of digital image processing, London, Prenctice-Hall
International.
Kiswanto H, Aplikasi Perbandingan Image Smoothing menggunakan empat metode filtering
pada pengolahan citra, Informatika UPN , Yogyakarta
TELEMATIKA ISSN 1829-667X ■ 75
Munir. R, 2002, Algoritma & Pemrograman, Bandung, Penerbit Informatika.
Munir. R, 2004, Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik, Informatika Bandung,
Bandung.
Nalwan. A,1997, Pengolahan Gambar Secara Digital, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Pranata. Antony, 2001, Pemrograman Borland Delphi. Andi, Yogyakarta.
Perwitasari. E.W, 2006, Analisis Perbandingan Metode Transformasi Wavelet Dengan Metode
Contour Untuk Pengurangan Derau Pada Suatu Citra, Universitas Ahmad Dahlan,
Yogyakarta.
Smoothing Operation, www.ph.tn.fudelff.nl, 11-September-2007, 15.00 WIB.
Image Smoothing…(Bambang)