BAB I (3)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi di suatu negara dapat dikatakan berhasil

jika angka pertumbuhan ekonominya tinggi. Karena tolak ukur

pembangunan ekonomi suatu negara dilihat dari tinggi rendahnya

pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Pembangunan ekonomi menjadi

satu kesatuan dengan pertumbuhan ekonomi, karena pembangunan

ekonomi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. 2 Pertumbuhan ekonomi

dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu

perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan

nasional. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi

barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu

tertentu.3 Menurut Kuznets laju pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan

kapasitas dalam jangka waktu tertentu dalam upaya penyediaan barang

untuk masyarakat di suatu negara. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan

ekonomi maka semakin cepat proses pertambahan output wilayah

sehingga prospek perkembangan wilayah semakin baik. Salah satu tolak

ukur pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari pendapatan

nasional, pendapatan nasional akan meningkat salah satunya dikarenakan

2
Irawan dan Suparmoko, Ekonomi Pembangunan, Edisi Keenam, (Yogyakarta: BPFE,
2002), hal 43
3
Kencana, Masalah, Kebijakan, dan Politik Ekonomi Pembangunan, (Jakarta: Erlangga,
2010), hal. 52

1
2

adanya sumber daya manusia yang mumpuni, sedangkan ukuran

pendapatan nasional yang digunakan adalah Produk Domestik Bruto

(PDB) yaitu nilai semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu

negara pada periode tertentu.4 Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi

suatu wilayah dapat menggunakan Domestik Regional Bruto (PDRB).5

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu masalah

perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi

mengukur hasil dan perkembangan suatu perekonomian dari satu periode

ke periode selanjutnya. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di setiap

negara pasti berbeda-beda. Suatu negara kadang mengalami pertumbuhan

ekonomi yang cukup pesat. Keadaan ini terjadi karena kemampuan suatu

negara dalam menghasilkan barang dan jasa yang berbeda-beda. Selain itu,

keadaan ekonomi global juga turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

di suatu negara. Hal ini dapat dilihat ketika krisis ekonomi global terjadi

pada tahun 2008, krisis ekonomi ini diakibatkan oleh kondisi keuangan di

Uni Eropa dan Amerika Serikat yang turut memepengaruhi pertumbuhan

ekonomi Indonesia secara keseluruhan. 6

Menurut Alam, tenaga kerja adalah penduduk dengan usia antara

17 tahun sampai 60 tahun yang bekerja untuk menghasilkan uang sendiri.

Menurut Tambunan, Agar pendapatan perkapita dapat tercapai dengan

4
Michael Paul Todaro, Pembangunan Ekonomi Edisi Kelima, (Jakarta: Bumi Aksara,
2000), hal. 56
5
Irena Ade Putri, et.all, “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengangguran
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Surabaya”, Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. 4, No. 3,
2016, hal 1
6
Arsyad Lincolin, Ekonomi Pembangunan Edisi Kelima, (Yogyakarta: STIE
YKPN,2016), hal. 34
3

maksimal maka laju pertumbuhan penduduk harus lebiih kecil disbanding

laju pertumbuhan ekonomi. Menurut sumarsono, Kemiskinan merupakan

suatu keadaan yang dialami oleh negara yang berkembang, dan bagi

negara maju yang telah memiliki kekayaan sumber daya alam maupun

sumber daya manusia yang memadai. Menurut Sadono, Pengangguran

adalah kondisi seseorang yang termasuk ke dalam angkatan kerja tetapi

sedang tidak bekerja atau belum mendapatkan pekerjaan. 7

Jumlah angkatan kerja yang bekerja merupakan gambaran kondisi

dari lapangan kerja yang tersedia. Semakin besar lapangan kerja yang

tersedia maka akan semakin besar total produksi yang akan dihasilkan di

suatu negara, salah satu indikator untuk melihat perkembangan

ketenagakerjaan Indonesia adalah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK).8 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menggambarkan jumlah

angkatan kerja dalam suatu kelompok umur sebagai presentase penduduk

dalam kelompok umur tersebut, yaitu membandingkan jumlah nagkatan

kerja dengan jumlah tenaga kerja. 9 Pembangunan manusia menjadi salah

satu indikator tercapainya pertumbuhan ekonomi dan jika pertumbuhan

ekonomi tinggi pembangunan ekonomi juga ikut naik. 10 Jumlah tenaga

kerja yang didukung dengan kualitas sumber daya manusia akan sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk mengetahui seberapa

7
Putri, Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengangguran...,hal. 3
8
Simanjuntak Payaman .J, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2012), hal. 31
9
Arsyad Lincolin, Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi
Pertama, (Yogyakarta: BPFE, 1999), hal. 23
10
Nyoman Lilya Santika, et.all, “Pengaruh Komponen Indeks Pembangunan Manusia
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Bali”, E-Jurnal EP Unud, Vol. 3 No. 3, 2014, hal. 107
4

besar atau sejauh mana kualitas hidup masyarakat PBB telah menetapkan

Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang dijadikan tolak ukur atau

standar pembangunan manusia. Kedudukan pendidikan dianggap sangatlah

penting karena kehidupan yang semakin maju dan canggih, merupakan

peranan dari pendidikan yang baik. Sehubungan dengan hal tersebut, dunia

pendidikan merupakan titik tolak kehidupan manusia. Maka dari itu

disetiap negara pendidikan itu menjadi faktor terpenting. Sedangkan

pengangguran dijadikan sebagai indikator yang digunakan untuk menilai

kinerjanya oleh pemerintah dalam bidang ketenagakerjaan (TPT), tingkat

pengangguran terbuka adalah presentantase atau tingkat usia produktif

yang belum bekerja namun sedang mencari pekerjaan tetapi belum

memenuhi pekerjaan.

Kemiskinan dan pengangguran merupakan fenomena sosial yang

sering kali dijadikan patokan utama untuk mengukur keberhasilan dalam

meningkatkan kesejahteraan. Hampir semua negara di dunia pernah

mengalami masalah kemiskinan, terutama negara yang sedang

berkembang. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi

oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain tingkat pendapatan

masyarakat, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi,

geografis, gender, dan lokasi lingkungan. Banyak dampak negatif yang

disebabkan oleh kemiskinan, selain timbulnya banyak masalah-masalah

sosial, kemiskinan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

pembangunan suatu negara. Kemiskinan yang tinggi akan menyebabkan


5

biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan ekonomi menjadi lebih

besar, sehingga secara tidak langsung akan menghambat pembangunan

ekonomi. Pada tahun 2017 tercatat jumlah kemiskinan di Provinsi Jawa

Timur mencapai 4.617,01 ribu jiwa (11,77 persen). Pada tahun 2018

jumlah kemiskinan tercatat sebesar 4.332,59 ribu jiwa (10,98 persen), dan

pada tahun 2019 tercatat sebesar 4.112,25 ribu jiwa (10,37 persen).11

Selain itu faktor pengangguran juga dapat menyebabkan

pertumbuhan ekonomi menurun. Pengangguran berhubungan dengan

ketersediaan lapangan kerja, kesediaan lapangan kerja berhubungan

dengan investasi, sedangkan investasi didapat dari akumulasi tabungan,

tabungan adalah sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi. Semakin

tinggi tingkat pendapatan nasional maka akan semakin bermasalah

harapan untuk melakukan pembukaan kapasitas produksi baru yang

tentunya akan menyerap tenaga kerja yang baru pula. Pendapatan nasional

yang tinggi tercermin dari tingginya pendapatan perkapit, sehingga

semakin baik pertumbuhan ekonomi, maka makin besar kesempatan untuk

tidak menganggur, dan sebaliknya. 12 Tingkat pengangguran di Jawa

Timur setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Pada tahun 2017 tingkat

pengguran di Jawa Timur tecatat sebesar 4 persen. Pada tahun 2018

11
Badan Pusat Statistik, pada https://www.bps.go.id, diakses pada 22 Juni 2021 pkl.
19.55
12
Iskandar Putong, Ekonomi Makro: Pengantar Ekonomi Makro Volume 1 dari Ekonomi
Makro, (Jakarta: Mata Wacana Media, 2010), hal. 428
6

tingkat pengangguran ekonomi tercatat sebesar 3,99 persen. Sedangkan

pada tahun 2019 tercatat sebesar 3,92 persen.13

Pertumbuhan ekonomi di suatu daerah akan ditentukan oleh

berbagai faktor yang ada di daerah tersebut. Setiap daerah memiliki faktor

pendorong pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda tergantung dari

kemampuan daerah dalam menghasilkan barang dan jasa serta faktor-

faktor lain seperti halnya sumber daya manusia maupun teknologi. dilihat

secara fisik bahwa pembangunan di Jawa Timur cukup pesat, yang

mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonominya juga tinggi.

Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017 tercatat

sebesar 1.482.299,6 miliar rupiah (5,46 persen). Pada tahun 2018 tercatat

sebesar 1.563.769,1 miliar rupiah (5,50 persen). Sedangkan pada tahun

2020 tercatat sebesar 1.650.143,2 miliar rupiah (5,52 persen).14 Dengan ini

dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mengalami

fluktuasi dari tahun ke tahun, sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk

mengetahui apakah fluktuasi tersebut disebakan oleh faktor-faktor seperti

jumlah angkatan kerja, kemiskinan, dan pengangguran.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan

mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah tenaga kerja, pendidikan dan

juga pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur periode

waktu 2017-2019, karena adanya perbedaan antara hasil penelitian

terdahulu pada penelitian tersebut pengangguran tidak memiliki pengaruh


13
Badan Pusat Statistik, pada https://www.bps.go.id, diakses pada 22 Juni 2021 pkl.
20.15
14
Ibid,.
7

yang signifikan. Dari pemaparan latar belakang diatas, maka peneliti ingin

mengambil tema/judul “Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Kemiskinan

dan Jumlah Pengangguran Terhadap Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2019”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2019?

2. Bagaimana pengaruh kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2019?

3. Bagaimana pengaruh pengangguran terhadap pertumbuhan ekomomi

di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2019?

4. Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja, kemiskinan, dan

pengangguran secara bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2019?

C. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada rumusan masalah diatas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:


8

1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun

2017-2019

2. Untuk mengetahui pengaruh kemiskinan terhadap pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2019

3. Untuk mengetahui pengaruh pengangguran terhadap pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2019

4. Untuk mengetahui pengaruh jumlah tenaga kerja, kemiskinan dan

pengangguran secara bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2019

D. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas, penelitian ini diharapkan mempunyai

kegunaan atau manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dasar yang dapat

digunakan dalam memperkaya ilmu pengetahuan dan juga dapat

dijadikan tambahan referensi bagi akademisi maupun non akademisi

bidang ekonomi syariah

2. Secara Praktis
9

Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat berguna baik

secara langsung maupun tidak langsung dalam praktik kehidupan

sehari-hari, diantaranya:

1. Bagi Pemerintah

Bagi pemerintah provinsi Jawa Timur maupun kabupaten/kota,

penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan yang mengarah

pada proses pembangunan daerah dan sebagai dasar yang dapat

digunakan dalam pengambilan kebijakan

2. Bagi Akademis

Dapat memberikan tambahan informasi yang dapat dijadikan bahan

rujukan dan pengetahuan bagi para akademisi yang ingin

mendalami ilmu ekonomi syariah

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat menambah referensi dalam penelitian lanjutan terkait dengan

penelitian pengaruh jumlah tenaga kerja, kemiskinan dan

pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi.

E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini akan membahas mengenai Pengaruh Jumlah Tenaga

Kerja, Kemiskinan, dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur. Maka, dalam penelitian ini

subyek yang akan digunakan yaitu jumlah tenaga kerja, kemiskinan dan

pengangguran sebagai variabel X atau variabel yang mempengaruhi, serta


10

pertumbuhan ekonomi sebagai variabel Y atau variabel yang dipengaruhi.

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah wilayah di Kabupaten/Kota

Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2019. Peneliti menyadari bahwa dalam

penelitian ini masih memiliki keterbatasan yaitu, terdapat banyak faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, sedangkan dalam penelitian

ini hanya menggunakan variabel jumlah tenaga kerja, kemiskinan dan

pengangguran. Fokus penelitian ini hanya pada wilayah Kabupaten/Kota

di Provinsi Jawa Timur periode Tahun 2017-2019. Hal ini dikarenakan

terbatasnya waktu yang peneliti miliki serta meminimalisir analisis data

yang terlalu banyak dan luas

F. Penegasan Istilah

Sebelum penulis mengadakan pembahasan lebih lanjut tentang

penulisan skripsi ini, untuk menghindari adanya salah penafsiran

mengenai judul skripsi dan memudahkan pembaca dalam menelaah isinya,

serta membatasi ruang lingkup peneliti, maka penulis akan menjelaskan

dengan memberi arti pada beberapa istilah yang terkandung dalam judul

penelitian ini secara konseptual dan operasional.

1. Secara Konseptual

a. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup,

golongan ini meliputi mereka yang bekerja untuk diri sendiri,

anggota keluarga yang bekerja untuk menerima


11

bayaran/upah/gaji. 15 Pekerja atau buruh adalah setiap orang yang

bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. 16

Jadi tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk

memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat guna

untuk mendapatkan upah.

b. Kemiskinan

Kemiskinan diartikan sebagai kondisi ketidakmampuan pendapatan

dalam mencukupi kebutuhan pokok, sehingga kurang mampu

untuk menjamin kelangsungan hidup. 17

c. Pengangguran

Pengangguran: secara umum, pengangguran didefinisikan sebagai

suatu keadaan seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan

kerja (labor force), tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif

sedang mencari pekerjaan. Seseorang yang tidak bekerja, tetapi

secara aktif mencari pekerjaan tidak dapat digolongkan sebagai

pengangguran. 18

d. Pertumbuhan Ekonomi

15
Rizki Herdiana Zenda dan Suparno, “Peranan Sektor Industri Terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja di Kota Surabaya”, Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol.2 No.1, Maret 2017, Hal. 372.
16
Idi Setyo Utomo, “Suatu Tinjauan Tentang Tenaga Kerja Buruh di Indonesia”, Journal
The WINNERS, Vol.6 No.1, 2005, hal. 86.
17
Paramita, et.all, “Pengaruh Investasi dan Pengangguran terhadap Pertumbuhan
Ekonomi serta Kemiskinan di Provisnsi Bali”, E-Jurnal EP Unud, Vol. 4 No. 10, 2015, hal. 2
18
Heni Wahyu Widayati, et.all, “Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan,
dan Jumlah Pengangguran terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Magelang Tahun 1996-
2017”, Journal of Economic, Vol. 1 No. 2, 2019, hal. 185
12

Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan pendapatan

masyarakat yang dikarenakan meningkatkan output.19

2. Secara Operasional

a. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk

memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat

b. Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk

memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat

berlindung, pendidikan, dan kesehatan

c. Pengangguran adalah golongan angkatan kerja yang sedang

mencari kerja karena belum menperoleh pekerjaan

d. Pertumbuhan ekonomi adalah keadaan ekonomi yang jauh lebih

baik dan terjadi secara berkesinambungan dalam periode waktu

tertentu

SISTEMATIKA PENELITIAN

19
Putri, Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengangguran...,hal. 3
13

Skripsi dengan Judul “Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Kemiskinan dan

Jumlah Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/Kota

Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2019” akan disusun penulis dengan sistematika

sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Bagian ini terdiri dari: halaman sampul depan, halaman sampul, halaman

persetujuan, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar

isi, daftar gambar, daftar lampiran, transliterasi dan abstrak

2. Bagian Utama

Terdiri dari beberapa bab, seperti:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan Penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup dan

keterbatasan penelitian, dan juga definisi operasional. Bab ini

memudahkan pembaca untuk menjawab pertanyaan apa yang

diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian tersebut dilakukan, dan

juga sebagai pijakan yang akan memudahkan pembaca untuk

memahami bab selanjutnya

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai kerangka konseptual yang

digunakan, penelitian terdahulu sebagai pembanding antara

penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu, kerangka

konseptual yang menjelaskan hubungan antara konsep-konsep


14

yang digunakan dan juga hipotesis yang berguna untuk

mengetahui jawaban sementara penelitian tersebut

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai pendekatan dan jenis penelitian serta

sampel penelitian, sumber data, variabel, teknik pengumpulan

data dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini berisi uraian tentang paparan data yang berkaitan

dengan informasi yang menggambarkan tempat penelitian,

temuan penelitian yang disajikan sesuai dengan fokus penelitian

dan hasil analisis data, hasil analisis data merupakan kesimpulan

dari temuan penelitian

BAB V : PEMBAHASAN

Pada bagian pembahasan, memuat keterkaitan antara posisi

temuan penelitian dan membandingkan dengan teori maupun

studi empiris yang telah dilakukan peneliti sebelumnya

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisi mengenai bagian akhir dari penelitian yaitu bagian

penutup yang berisi kesimpulan dan juga saran


15

3. Bagian Akhir

Pada bagian akhir berisikan daftar pustaka, lampiran-lampiran, pernyataan

keaslian tulisan

Anda mungkin juga menyukai