ASUHAN KEPERAWATAN
DASAR PROFESI TN.W
DENGAN CHF
DI RS SUMBER WARAS
Muhammad Abid Yunanto
NIM 2405023
Latar Belakang
LATAR BELAKANG
Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif
yakni suatu kondisi jantung mengalami kegagalan dalam
memompa darah untuk mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh
akan nutrisi dan oksigen secara adekuat (Adli & Wullur, 2019).
Menurut American Heart Association (AHA) tahun 2012
dilaporkan bahwa ada sekitar 5,3 juta penduduk Amerika Serikat
yang menderita gagal jantung (Kementerian Kesehatan RI, 2020)
(Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013)
Berdasarkan diagnosis dokter prevalensi penyakit gagal jantung
di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,13% dari total penduduk
berusia 18 tahun keatas atau di perkirakan sekitar 229.696 orang
Komplikasi dari CHF dapat menimbulkan beberapa komplikasi
seperti aritmia, kejadian tromboemboli (KTE), komplikasi saluran
cerna, dan pernapasan.
Anatomi fisiologi Jantung
Sistem peredaran darah terdiri atas
jantung, pembuluh darah, dan saluran
limfe. Jantung merupakan organ pemompa
besar yang memelihara peredaran melalui
seluruh tubuh. Arteri membawa darah dari
jantung. Vena membawa darah ke jantung.
kapiler menggabungkan arteri dan vena,
terentang diantaranya dan merupakan
jalan lalu lintas antara makanan dan bahan
buangan. Disini juga terjadi pertukaran gas
dalam cairan ekstraseluler dan interstisial
(Rahmadhani, 2020).
Tinjauan Pustaka
Definisi Tanda dan gejala
01 keadaan ketika jantung
02 dispnea (sesak), batuk,
tidak mampu lagi krekels paru, kadar
memompakan darah saturasi
secukupnya dalam oksigen yang rendah,
memenuhi kebutuhan adanya bunyi jantung
sirkulasi tubuh untuk tambahan bunyi. edema
keperluan metabolisme pada kaki, sianosis,
jaringan tubuh pada Takikardia, lemah, pulsasi
kondisi tertentu lemah, keletihan.
Klasifikasi Jantung
Kelas 1
01
Tidak ada batasan : aktivitas fisik yang biasa tidak
menyebabkan dipsnea napas, palpitasi atau keletihan
berlebihan
Kelas 2 Gangguan aktivitas ringan : merasa nyaman ketika
beristirahat,
tetapi aktivitas biasa menimbulkan keletihan dan palpitasi.
Kelas 3 Keterbatasan aktifitas fisik yang nyata : merasa nyaman
ketika beristirahat, tetapi aktivitas yang kurang dari biasa
dapat menimbulkan gejala
Kelas 4 Tidak dapat melakukan aktifitas fisik apapun tanpa merasa
tidak nyaman : gejala gagal jantung kongestif ditemukan
bahkan pada saat istirahat dan ketidaknyamanan semakin
bertambah ketika melakukan aktifitas fisik apapun.
Pemeriksaan penunjang
1. Elektrokardiogram
2. Uji Stress
3. Ekokardiografi
4. Katerisasi jantung
5. Radiografi dada
6. Elektrolit
7. Oksimetrinadi
8. Analisa Gas Darah
9. Pemeriksaan Tiroid
Konsep
ASUHAN KEPERAWATAN
dengan CHF
Pengkajian
Identitas pasien, keluhan utama, Riwayat
Penyakit, riwayat penyakit dahulu, riwayat
penyakit keluarga, pemeriksaan fisik head
to toe, dan periksaan penunjang.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas (D.0003)
2. Pola nafas tidak efektif (D.0005)
3. Penurunan curah jantung (D.0008)
4. Hipervolemia (D.0022)
5. Perfusi perifer tidak efektif (D.0009)
6. Intoleransi aktivitas (D.0056)
7. Ansietas (D.0080)
8. Defisit nutrisi (D.0019)
9. Resiko Gangguan integritas kulit (D.0139)
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Dx. keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
1.Gangguan pertukaran Tujuan : (Pemantauan Respirasi I.01014)
gas b.d perubahan Setelah dilakukan tindakan
membran keperawatan diharapkan 1. Monitor frekuensi irama, kedalaman
alveoluskapiler pertukaran gas meningkat. dan upaya nafas
Kriterian hasil : 2. Monitor pola nafas
(Pertukaran gas L.01003) 3. Monitor kemampuan batuk efektif
4. Monitor nilai AGD
1. Dipsnea menurun 5. Monitor saturasi oksigen
2. bunyi nafas tambahan 6. Auskultasi bunyi nafas
menurun
7. Dokumentasikan hasil pemantauan
3. pola nafas membaik
8. Jelaskan tujuan dan prosedur
4. PCO2 dan O2 membaik
pemantauan
9. Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu
10. Kolaborasi penggunaan oksigen saat
aktifitas dan/atau tidur
2.Pola nafas tidak Tujuan : (Manajemen jalan nafas I.01011)
efektif b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pola nafas
hambatan upaya keperawatan diharapkan (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
nafas (mis: pola nafas membaik. 1. Monitor bunyi nafas tambahan (mis:
Kriteria hasil : gagling, mengi, Wheezing, ronkhi)
hipervolemi saat
(pola nafas L.01004) 2. Monitor sputum (jumlah, warna,
bernafas)
1. Frekuensi nafas dalam aroma)
rentang normal 2. Tidak 3. Posisikan semi fowler atau fowler
ada pengguanaan otot 4. Ajarkan teknik batuk efektif
bantu pernafasan 3. 5. Kolaborasi pemberian bronkodilato,
Pasien tidak
ekspetoran, mukolitik, jika perlu.
menunjukkan tanda dipsnea
3.Penurunan Tujuan : setelah dilakukan tindakan (Perawatan jantung I.02075)
curah jantung keperawatan diharapkan curah 1. Identifikasi tanda/gejala primer
b.d perubahan jantung meningkat. Kriteria hasil penurunan curah jantung
preload / perubahan : 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder
afterload / (curah jantung penurunan curah jantung
perubahan L.02008) 3. Monitor intake dan output cairan
kontraktilitas 1. Tanda vital dalam rentang 4. Monitor keluhan hipervolemi dada
normal 5. Berikan terapi terapi relaksasi untuk
2. Kekuatan nadi perifer mengurangi strees, jika perlu
meningkat 6. Anjurkan beraktifitas fisik sesuai
3. Tidak ada edema toleransi
7. Anjurkan berakitifitas fisik secara
bertahap
8. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika
perlu
ASUHAN
KEPERAWATAN
CHF PADA TN. W
• Hari, Tanggal, Jam Pengkajian : Senin, 14 Mei 2024, Pukul 14.00
Nomor Register : 23-03-05
Kamar/Ruangan : Bougenville/203
Tanggal masuk RS telp : 13 Mei 2024 jam 16.00keluarga yang dihubungi Anak
0813xxxxxxx
Masuk RS dari : Rumah sendiri
• Petugas………, lainnya……….,(sebutkan)
Alat yang digunakan : ambulans gawat darurat
Alasan masuk RS : sesak nafas
Masuk RS terakhir sesak : 1 tahun yang lalu, alasan : bengkak pada kaki dan
nafas
Mahasiswa yang mengkaji : Muhammad Abid Yunanto
Tanggal Pengkajian : 14 Mei 2024
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. W
• Umur : 48 Tahun Agama : Islam
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Status : Menikah
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Kuli bangunan
• Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Ketapang no. 3 RT 003/RW 020, Cipondoh, Kota Tangerang
PENGKAJIAN FISIK A. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : 15 , verbal: 5, Psikomotor: 6, Mata: 4
Tanda-tanda vital
Nadi = 112x/menit, Suhu = 36,2 derajat celcius, TD = 134/72 mmhg, RR = 22x/menit
C. Keadaan fisik
• Kepala
Inspeksi : bentuk kepala : bulat, kesimetrisan ( + ), hidrochepalus ( - ).
Luka ( - ), darah ( - )
Palpasi : nyeri tekan ( - )
• Mata
Kesimetrisan mata : ( + ), luka ( - ), konjungtiva : ananemis, sklera : anikterik, reaksi
pupil terhadap cahaya : miosisi, pupil : isokor
• Hidung
Inspeksi dan palpasi : amati bentuk tulang hidung (tidak), perdarahan ( - ), kotoran (),
pembengkakan ( - ), pembesaran polip ( - ), nyeri tekan sinus ( - )
• Mulut
Inspeksi : amati bibir dan kelainan konginetal (normal), warna bibir: ( pucat), bibir
pecah ( - ), lesi ( - )
Amati gigi, gusi dan lidah : karies ( - ), kotoran ( - ), gigi palsu ( - ), warna
lidah:, perdarahan ( - ) dan abses ( - )
• Telinga
Inspeksi : bagian telinga luar : bentuk simetris ukuran normal warna kecoklatan lesi (
- ), peradangan (- ), penumpukan serumen ( - ), perdarahan ( - )
Palpasi : nyeri tekan : ( - )
• Leher
Inspeksi : bentuk leher : (simetris), peradangan ( - ), perubahan warna ( -).
Palpasi : pembesaran kelenjar limfe : (- ), pembesaran kelenjar tiroid ( - ), pembesaran
vena jugularis ( + ), JVP 5+2 cm
• Thoraks/Dada
Pemeriksaan paru
• Pemeriksan fungsi neur0logis
Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak : penigkatan suhu tubuh (-), nyeri kepala (-),
kaku kuduk (-), mual -muntah (-) kejang (-)
penurunan tingkat kesadaran ( -)
Memeriksa nervus cranialis : nervus 1 - Olfaktorius (pembau) : pasien
dapat membedakan bau
Nervus II Opticus (penglihatan ) : pasien dapat melihat dan membaca tanpa memakai
kacamata
Nervus III -Ocumulatorius, : pasien dapat menggerakkan bola mata kebawah dan
kesamping
Nervus IV- Throclearis, : pupil mengecil saat dirangsang cahaya
Nervus V – Thrigeminus : pasien dapat merasakan sensasi halus dan tajam Nervus
VI-Abdusen : pasien mampu melihat benda tanpa menoleh Nervus VII – Facialis
: pasien bisa senyum dan menutup kelopak mata dengan tahanan
Nervus VIII- Auditorius : pasien dapat mendengar gesekan jari
Nervus IX-Glosopharingeal : berada ditengah dan simetris
Nervus X-Vagus : Vagus pasien dapat menelan
Nervus XI- Accessorius : pasien bisa melawan tahanan pada pipi dan bahu
Nervus XII- Hypoglosal : pasien dapat menggerakkan lidah
Memeriksa fungsi motorik : ukuran otot (simetris/ asimetris), atropi (+/ -)
gerakangerakan yang tidakdisadari oleh klien (+/ -)
Memeriksa fungsi sensorik : kepekaan saraf perifer: benda tumpul, benda tajam.
Menguji sensai panas/ dingin, kapas halus, minyak wangi.
.Jenis Hasil Nilai Rujukan Satuan
Pemeriksaan
Hemoglobin 14 12-14 g/dl
Hematokrit 42,5 40-50 %
wbc 7.95 4,7-11,3 3/UL
Platelet count 265.000 150.000- mcL
450.000
SGOT 76 <25 u/l
SGPT 86 <30 u/l
Ureum 33 8-25 Mg/dl
Creatinin 1,09 70-160 Mg/dl
eGFR 79,8 90-116 Ml/min
Blood glucose 171 70-100 Mg/dl
natrium 132 135-145 Mmol/l
kalium 3,9 3,5-5,0 Mmol/l
Chloride 97 94-111 Meq/l
Total bilirubin 2,85 0,25-1,0 Mg/dl
Direct bilirubin 1,28 0-0,4 Mg/dl
Indirect bilirubin 1,57 0,3-1,1 Mg/dl
LDH 478 135-225 u/L
PT control 11,30 11,2-16,2 detik
INR 1,33 2,00-3,00
Procalcitonin 0,07 <0,05 Ng/ml
CRP 2,43 <0,9 Mg/dl
PH 7,590 7,35-7,45
PCO2 18,7 35,45 Mm/hg
HCO3 18,2 22-26 Meq/l
BE 1,6 -2-+2
O2 Saturation 99,8 100 %
Covid-19 IgG Non Non reactive
reactive
Covid-19 IgM Non Non reactive
reactive
. PROGRAM TERAPI A. Farmakologi
NAMA OBAT DOSIS CARA MANFAAT
OBAT PEMBERIAN
furosemide 1x40mg IV Dierutic
spinorolactone 1x25mg PO Dierutic hemat
kalium,
antagonis
aldosterone
Candesartan 1x4mg PO Penghambat
reseptor
angiotensin
II
Digoxin 1x0,25 mg PO Mengatasi
aritmia
simarc 1x2mg PO antikoagulan
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
DS: Perubahan me,bran Gangguan
-pasien mengeluh sesak nafas elveoli-kapiler pertukaran gas
DO:
-PCO2 menurun 18,7 mmhg,
kadar Ph meningkat 7,590
(alkalosis respiratori)
Pasien tampak gelisah
-ronkhi (+)
2 DS : Perubahan afterload Penurunan curah jantung
-Pasien mengatakan sesak nafas baik saat
istirahat maupun
aktivitas
-pasien mengatakan mudah lelah dan
badan terasa lemah
DO:
-pasien tampak pucat
-akral teraba dingin -tampak edema
ektrimitas bawah derajat i kedalaman 3
mm
-vena jugularis membesar 5+2 mm H2O
-TD: 134/72mmhg, N;
112x/menit, RR: 22X/menit
-gambaran EKG AF
3 DS: Kelebihan asupan cairan Hipervolemia
- Pasien mengatakan sesak nafas baik saat
istirahat maupun
Aktivitas
DO:
-edema pada ekstrimitas bawah
-
Intake cairan 1200 cc, output cairan , urine
2500ml/24 jam , balance cairan 1300ml/24
jam
-foto thorax : kesan cardioemgali,bendungan
paru
CTR : 61%
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan mebrane
alveolus-kapiler
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload
3. Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan
Intervensi keperawatan
◦ https://d.docs.live.net/4085f820aeb18aaa/Documents/TUGAS%20KDP/baha
n%20ujian%20kdp/intevensi%20kep.docx
Implementasi keperawatan
◦ https://d.docs.live.net/4085f820aeb18aaa/Documents/TUGAS%20KDP/baha
n%20ujian%20kdp/intevensi%20kep.docx
Evaluasi keperawatan
◦ https://d.docs.live.net/4085f820aeb18aaa/Documents/TUGAS%20KDP/baha
n%20ujian%20kdp/intevensi%20kep.docx
TERIMA KASIH