0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan8 halaman

Bab 5

Diunggah oleh

Vizal Jos
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan8 halaman

Bab 5

Diunggah oleh

Vizal Jos
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 8

SURVEY INVESTIGASI DAN DISAIN (SID) OPRASIONAL &

PEMELIHARAAN
DI.Kedung Putri, DI. Kedunng Bendo, DI. Waduk Sangiran,
DI. Kedung Rejo, DI Taji
Kabupaten Madiun Magetan dan Ngawi

Penyusunan anggaran biaya berdasarkan kebutuhan operasi dan pemeliharaan baik di


kantor maupun di lapangan, berupa rincian kebutuhan nyata untuk operasi dan
pemeliharaan selama satu tahun :

5.1. Rencana Anggaran Biaya Operasi

Anggaran biaya operasi meliputi :


- Gaji dan upah (termasuk TKK)
- Perjalan Dinas
- Peralatan Kerja Lapangan (rol meter, alat watrepass, patok ukur, dll)
- Alat Tulis Kantor (kertas, pensil, dll)
- Biaya oprasi kantor lainnya (listrik, foto copy, pengadaan blanko dll)

Contoh usulan biaya operasi seperti terlihat pada tabel 5.1.

5.2. Rencana Anggaran Biaya Pemeliharaan

Penyusunan Anggaran Pemeliharaan dikerjakan berdasarkan tahapan sebagai berikut:

1. Data pekerjaan pemeliharaan


2. Pemilihan Prioritas
3. Pelaksanaan Penyusunan Anggaran
4. Desain dan Penentuan Nilai Anggaran

V-1
SURVEY INVESTIGASI DAN DISAIN (SID) OPRASIONAL &
PEMELIHARAAN
DI.Kedung Putri, DI. Kedunng Bendo, DI. Waduk Sangiran,
DI. Kedung Rejo, DI Taji
Kabupaten Madiun Magetan dan Ngawi

Pekerjaan pemeliharaan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan jaringan irigasi agar


jaringan irigasi tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Contoh usulan biaya
pemeliharaan seperti terlihat pada tabel 5.2.

 Data Pekerjaan Pemeliharaan

Data pekerjaan pemeliharaan berasal dari hasil inspeksi Juru Pengairan yang dicatat dan
dilaporkan pada formulir 01-P. Formulir 01-P di kantor UPTD akan disalin ke formulir
02-P dan 03-P setelah UPTD melakukan inspeksi dengan didampingi Juru Pengairan
atau Staf Pemeliharaan UPTD. Waktu pengisian formulir 02-P, Kepala UPTD
menentukan kebutuhan pekerjaan yang perlu diswakelolakan disertai kebutuhan
swakelola yang dicatat dan dilaporkan ke Sub Dinas Pengairan di formulir 04-P dan
05-P. Selain dilaporkan, hasil inspeksi yang berdasarkan formulir 01-P dicatat di Buku
Catatan Pemeliharaan (BCP) UPTD. Selanjutnya formulir 02-P, 03-P, 04-P dan 05-P di
Sub Dinas Pengairan akan diadakan survei dan desain.

 Pemeliharaan Prioritas

Kepala Sub Dinas Pengairan akan memeriksa usulan pekerjaan yang diajukan oleh
Kepala UPTD, dan menyusun jadual inspeksi lapangan oleh Staf Pemeliharaan.
Prioritas akan ditinjau oleh Sub Dinas Pengairan dan akan dibuat catatan dalam daftar
pemeliharaan. Misalnya pekerjaan pembuangan lumpur, perkuatan tanggul dan service
pintu air, hendaknya tidak ditunda. Daftar pemeliharaan yang telah ditentukan dikirim
kembai ke UPTD dengan disertai DIP yang diputuskan. Usulan pemeliharaan yang
belum disetujui diharap diusulkan tahun selanjutnya.

 Pelaksanaan Penyusunan Anggaran

Dari hasil survei di lapangan oleh Sub Dinas Pengairan ditentukan skala prioritas dan
diprogramkan, yang dicatat di formulir 07-P dan formulir 08-P serta diusulkannya DUP
dan DUPDA.

 Desain dan Penentuan Nilai Anggaran

Sebelum program tahunan pemeliharaan Sub Dinas Pengairan dilaksanakan, Survai dan
Desain harus dilakukan pada pekerjaan yang akan diborongkan. Pelaksanaan Survai
dan Desain dilaporkan dalam formulir 06-P.

V-2
SURVEY INVESTIGASI DAN DISAIN (SID) OPRASIONAL &
PEMELIHARAAN
DI.Kedung Putri, DI. Kedunng Bendo, DI. Waduk Sangiran,
DI. Kedung Rejo, DI Taji
Kabupaten Madiun Magetan dan Ngawi

Pekerjaan pemeliharaan untuk swakelola dan kontrak dilakukan penyusunan prioritas


masing-masing dengan formulir 07-P dan 08-P, dan menjasi satu komponen dari Daftar
Usulan Program (DUP/DUPDA).

Program tahunan pekerjaan pemeliharaan ditetapkan oleh Sub Dinas Pengairan


(formulir 09-P dan 10-P) berdasarkan DIP/DIPDA. Setelah agnggaran tahunan
(DIP/DIPDA) diserahkan oleh Dinas Pengairan Propinsi kepada Sub Dinas Pengairan,
maka hasil pengukuran dan perencanaan pekerjaan yang pernah diselesaikan dan
dilaporkan dalam formulir 07-P dan 08-P ditinjau kembali. Akhirnya dihasilkan
program pekerjaan swakelola (formulir 09-P) dan program pekerjaan yang dikontrakan
(formulir 10-P) oleh Sub Dinas Pengairan lewat Balai PSAWS kepada Dinas
Pemngairan Propinsi/Pusat pada tahun anggaran yang bersangkutan.

 Pengeluaran Lain - lain

Yang termasuk pengeluaran lain - lain yaitu biaya transportasi, perawatan kendaraan
dinas, pemeliharaan rumah dinas serta konsumsi

Selain penyusunan anggaran biaya berdasarkan kebutuhan operasi dan pemeliharaan


baik di kantor maupun di lapangan untuk Sub Dinas Pengairan, disini juga akan
dibahas tentang Pendanaan Pengelolaan Irigasi.

Prinsip-prinsip pendanaan dalam pengelolaan irigasi adalah sebagai berikut :

1. Pendanaan pengelolaan irigasi didasarkan pada anggaran kebutuhan nyata


pengelolaan irigasi.
2. Penggunaan dana pengelolaan irigasi dilaksanakan oleh HIPPA secara hati-hati dan
transparan.
3. Dana pengelolaan irigasi termasuk substansinya, seperti sumber daya
manusia/tenaga kerja, pasir, batu dan sebagainya harus mampu digali oleh HIPPA
dari para anggotanya sendiri dan dari sumber daya lokal yang ada.
4. Kebutuhan dana harus diusahakan dipenuhi dulu dari sumber interm HIPPA sendiri
sebelum mencari bantuan dari Pemerintah/Pemerintah Kabupaten.
5. Bantuan Pemerintah diberikan dan besarnya disesuaikan dengan kemampuan
ketersediaan dana dan kreteria yang ditetapkan setiap Kabupaten.
6. Dana bantuan pengelolaan irigasi didasarkan atas penerapan Otonomi Daerah di
Kabuapten.
7. Dana bantuan pengelolaan irigasi dialokasikan dengan mengacu pada anggaran
kebutuhan nyata pengelolaan irigasi yang dibuat oleh HIPPA.
8. Bantuan Pemerintah hanya diberikan apabila ada permintaan dari HIPPA dan
keputusan alokasinya bersifat transparan melalui hasil musyawarah antara HIPPA
dengan Pemerintah Kabupaten.

V-3
SURVEY INVESTIGASI DAN DISAIN (SID) OPRASIONAL &
PEMELIHARAAN
DI.Kedung Putri, DI. Kedunng Bendo, DI. Waduk Sangiran,
DI. Kedung Rejo, DI Taji
Kabupaten Madiun Magetan dan Ngawi

9. Kalau dana bantuan pengelolaan irigasi tidak bisa dihabiskan di dalam satu tahun,
uang sisa bisa turun ke tahun berikutnya.
10. Prinsip dana bantuan pengelolaan irigasi adalah :
- Untuk mendorong kemandirian HIPPA di bidang keuangan
- Untuk digunakan sebagai dana untuk memperbaiki sistem irigasi yang rusak

5.3. Sumber dan Arah Pengunaan Dana Pengelolaan Irigasi

5.3.1. Sumber Dana Pengelolaan Irigasi

Sumber dana pengelolaan irigasi dikelompokan menjadi dua, yaitu :

 Kelompok dana sendiri


Kelompok dana sendiri terdiri dari :
- Iuran pengelolaan irigasi
- Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat dari pihak lain di luar
Pemerintah
- Usaha-usaha lain yang dilakukan badan-badan usaha HIPPA, dan
- Sumber daya berupa gotong-royong anggota HIPPA

 Kelompok dana bantuan Pemerintah


Kelompok bantuan Pemerintah adalah pemberian bantuan dana Pemerintah ke
HIPPA, GHIPPA yang hanya dialokasikan sebagai dukungan terhadap kebutuhan
HIPPA.

5.3.2. Pengguanaan Dana Bantuan Pengelolaan Irigasi

Sumber dana bantuan pengelolaan irigasi adalah sebagai berikut :

 Dana Stimulan O&P


Untuk dana stimulan, sesuai tujuannya yang diarahkan guna merangsang
terlaksananya swadaya HIPPA dalam menangani kegiatan perbaikan ringan di
bidang irigasi khususnya perbaikan yang bersifat preventif, maka dana ini dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan/permintaan petani antara lain :
- Pengadaan bahan/material
- Sewa/beli peralatan
- Penyediaan jasa pelayanan

 Dana Perbaikan
Dana perbaikan diarahkan guna membantu membiayai pekerjaan perbaikan /
rehabilitasi / peningkatan jaringan irigasi yang belum dapat dipikul sendiri oleh
HIPPA.

V-4
SURVEY INVESTIGASI DAN DISAIN (SID) OPRASIONAL &
PEMELIHARAAN
DI.Kedung Putri, DI. Kedunng Bendo, DI. Waduk Sangiran,
DI. Kedung Rejo, DI Taji
Kabupaten Madiun Magetan dan Ngawi

Dalam katagori ini antara lain untuk :


- Bangunan bendung, waduk, syphon dan bangunan utama lain yang vital
bagi terselenggaranya pembagian air yang baik atau pengamanan
kelestarian jaringan irigasi.
- Saluran induk dan atau saluran sekunder dengan kapasitas tertentu
- Saluran pembuang utama atau Collector drain
- Pompa air tanah dengan kapasitas tertentu atau yang memiliki kerumitan
tinggi
- Instalasi pembangkit listrik untuk pompa air tanah

 Dana Peningkatan Sumber Daya Manusia


Dana peningkatan sumber daya manusia digunakan antara lain untuk :
- Menunjang kegiatan operasional lembaga/tim terpadu tingkat Kabupaten
- Pemberdayaan HIPPA/GHIPPA
- Sosialisasi mengenai pelaksanaan dana bantuan pengelolaan irigasi
Kabupaten

5.4. Tata Laksana Tingkat Himpunan Petani Pemakai Air


(HIPPA)

Prinsip pendanaan pengelolaan irigasi di tingkat Himpunan Petani Pemakai Air


(HIPPA) adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan peraturan AD/ART, HIPPA/GHIPPA menentukan, memungut dan


mengelola iuran anggota berupa uang atau bahan untuk pendayagunaan air
irigasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan jaringan irigasi pompa serta
pengembangan usaha-usaha perkumpulan sebagai organisasi yang otonom dan
mandiri.

2. Pengurus HIPPA mengumpulkan dan mendistribusikan iuran kepada


HIPPA/GHIPPA dan memasukan ke kas organisasi di Bank (bagi HIPPA yang
telah membuka rekening di Bank)

3. Dari dana total yang terkumpul, pengurus HIPPA dengan mengacu AD/ART
serta rapat anggota menetapkan alokasi dana untuk operasi dan pemeliharaan
rutin, honorarium pengurus dan keperluan lain, termasuk alokasi untuk simpanan
dana pemeliharaan/perbaikan berat.

 Mekanisme Penggunaan Dana HIPPA

Penyaluran, penggunaan dan pertanggung jawaban dana sendiri diatur oleh


HIPPA/GHIPPA bersangkutan dengan memperhatikan :

1. Angka Kebutuhan Nyata Biaya Pengelolaan Irigasi (AKNPI) atas dasar hasil
penelusuran jaringan.

V-5
SURVEY INVESTIGASI DAN DISAIN (SID) OPRASIONAL &
PEMELIHARAAN
DI.Kedung Putri, DI. Kedunng Bendo, DI. Waduk Sangiran,
DI. Kedung Rejo, DI Taji
Kabupaten Madiun Magetan dan Ngawi

Penelusuran jaringan irigasi hendaknya dilaksanakan bersama antar pengurus,


anggota, tokoh masyarakat dan kelompok pendamping lapangan.

2. Menghitung kemapuan finansial (dana dan sumberdaya lain) yang dimiliki oleh
HIPPA/GHIPPA.

3. Membandingkan AKNPI dengan kemampuan finansial


- Jika dana dan sumberdaya yang tersedia lebih besar atau sama dengan
AKNPI, maka kegiatan O&P dapat dilaksanakan.
- Jika dana dan sumberdaya yang tersedia lebih kecil dari AKNPI, maka
mengajukan dana pengelolaan irigasi.

4. Jika mengajukan dana pengelolaan irigasi ke Pemerintah Kabupaten, maka


Pengurus HIPPA mengajukan surat permohonan / proposal dana bantuan
pengelolaan irigasi ke Pemerintah Kabupaten.

Pengajuan Proposal berisi hal-hal sebagai berikut :


a. Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
b. Kebutuhan dana dan sumberdaya sesuai dengan kenyataan lapangan
c. Status kekayaan organisasi (uang kas dsb).
d. Sumberdaya yang sudah mereka miliki sendiri (dana dan atau sumberdaya
lain dan dialokasikan untuk kegiatan tersebut).
e. Sumberdaya yang diperlukan dan diharapkan dari Pemerintah untuk
menunjang penyelesaian kegiatan tersebut.
f. Pekerjaan pemeliharaan jaringan irigasi yang bersifat preventif oleh
organisasi (termasuk sumberdaya) selama 2 tahun terakhir.
g. Sudah atau belum pernah menerima bantuan
h. Keterangan umum tentang organisasi (kepengurusan, alamat, status hukum,
NPWP dan sebagainya).
i. Kesepakatan dari wakil-wakil anggota (dalam hal ini Ketua Blok) atas
proposal yang diajukan.

5. Proposal akan dinilai oleh Lembaga/TIM Terpadu Tingkat Kabupaten


Dasar penilaian untuk usulan ada audit teknis dan audit sosial ekonomi tahunan
oleh Dinas sebagai berikut :
a. Usulan dana stimulan, dilakukan pengecekan sederhana tanpa adanya kajian
kelayakan teknis dan ekonomi.
b. Usulan dana perbaikan, dilakukan pengecekan lapangan/audit teknis untuk
mengkaji kelayakan teknis dan ekonomi, disamping itu perlu dilakukan
konfirmasi kepada beberapa wakil anggota HIPPA.
c. Usulan peningkatan SDM perlu dilakukan pengecekan melalui metode
Penilaian Kebutuhan Pelatihan.

V-6
SURVEY INVESTIGASI DAN DISAIN (SID) OPRASIONAL &
PEMELIHARAAN
DI.Kedung Putri, DI. Kedunng Bendo, DI. Waduk Sangiran,
DI. Kedung Rejo, DI Taji
Kabupaten Madiun Magetan dan Ngawi

Hasil proposal dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


a. Diterima penuh
b. Diterima dengan perubahan-perubahan
c. Ditangguhkan
d. Ditolak

6. Apabila permohonan bantuan disetujui, dibuat kesepakatan antara


HIPPA/GHIPPA dan Pemerintah mengenai ketentuan-ketentuan penggunaan
dana tersebut, mekanisme pengawasan dan pertanggung jawabannya maupun
pelaksanaan kegiatannya sendiri. Semua informasi perlu disampaikan secara
transparan oleh Pengurs kepada para anggota HIPPA.

7. Apabila tidak disetujui, maka dapat ditempuh cara :


a. Melaksanakan hanya sebagian saja dan menunda yang lain, dengan
kemungkinan konsekunsi gangguan kinerja dan kelangsungan jaringan serta
kerugian ekonomi dari para anggota HIPPA/GHIPPA.
b. Menambah konstribusi HIPPA dari iuran atau sumberdaya lain yang
dimiliki HIPPA/GHIPPA, sehingga dapat meningkatkan keyakinan
Pemerintah serta memperbesar kemungkinan perolehan dana pendamping
dari Pmeritah.
c. Mencari bantuan / pinjaman dari pihak ke tiga.

5.5. Tata Laksana Tingkat Kabupaten


Dalam prinsip pendanaan hal-hal penting untuk diingat adalah :

1. Dana bantuan pengelolaan irigasi kabupaten hanya diberikan kepada


HIPPA/GHIPPA/IHIPPA yang sudah diserahi / memiliki wewenang
pengelolaan irigasi.
2. Perlu ada mekanisme control (pengawasan) serta Monitoring & Evaluasi (M &
E) oleh lembaga yang independent (Lembaga/Tim Terpadu Kabupaten)
termasuk unsur dari HIPPA/GHIPPA/IHIPPA.
3. Untuk dana stimulan proses pemberian bantuannya sejak mulai proposal sampai
dengan permintaan bantuan disetujui, harus dibuat cepat, tidak rumit dan
sesedrhana mungkin.
4. Kriteria pemberian bantuan harus dibuat agar pemanfaatannya dapat
terselesaikan dan segi administrasinya harus sederhana.
5. Ada pernyataan tertulis dari hasil Rapat Anggota.

 Tahapan Penggunaan Dana Pengelolaan Irigasi Kabupaten

1. Pengumuman tentang alokasi dan penggunaan dana Pengeloaan Irigasi melalui


media cetak/radio/surat kabar dsb, kepada HIPPA/GHIPPA/IHIPPA.

V-7
SURVEY INVESTIGASI DAN DISAIN (SID) OPRASIONAL &
PEMELIHARAAN
DI.Kedung Putri, DI. Kedunng Bendo, DI. Waduk Sangiran,
DI. Kedung Rejo, DI Taji
Kabupaten Madiun Magetan dan Ngawi

2. HIPPA/GHIPPA/IHIPPA mengajukan proposal paling lambat 30 Oktober setiap


tahun.
3. Penggolongan proposal (proposal untuk dana stimulan, dana perbaikan dan dana
SDM) oleh Lembaga/Tim Terpadu Tingkat Kabupaten. Pengakajian terhadap
proposal yang masuk dan menggunakan kriteria yang sudah ditetapkan.
4. Penilaian usulan, dilakukan jika jumlah uang yang tersedia lebih kecil dari
jumlah uang di seluruh usulan terkumpul, perlu adanya prioritas usulan tersebut.
5. Negoisasi dan pengumuman hasil negoisasi secara transparan mengenai jumlah
uang yang disalurkan.
6. Proses pencairan / pemberi bantuan oleh Pemerintah Daerah kepada HIPPA
dilaksanakan secara transparan & terakuntabilitas. Untuk menjamin hal ini, dana
dari Pemerintah Daerah disalurkan langsung ke rekening organisasi tersebut dan
cara penarikannya dilakukan dengan counter sign minimal oleh 2 wakil
organisasi.
7. Proses monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan oleh Lembaga/Tim
Terpadu/Audit teknis dan Audit keuangan oleh Lembaga Pengawas. Tindak
lanjut hasil monitoring dan audit keuangan termasuk pemberian penghargaan
atau sanksi kepada HIPPA /GHIPPA/IHIPPA sesuai dengan tingkat kinerjanya.

V-8

Anda mungkin juga menyukai