0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan19 halaman

Perintah Dasar DDL A. Create: Mysql

Diunggah oleh

Astry Chan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan19 halaman

Perintah Dasar DDL A. Create: Mysql

Diunggah oleh

Astry Chan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 19

1.

DDL

Data Definition Language adalah bahasa pemrograman yang ada di dalam


komputer sehingga bisa dimanfaatkan guna membuat ataupun memodifikasi
struktur pada suatu objek pada database yang paling utama untuk pembuatan
skema.

Data Definition Language merupakan kumpulan perintah yang tersedia dalam


SQL (Structure Query Language) yang memberikan gambaran terkait desain
database dengan menyeluruh. SQL ini juga disebut dengan MySQL.

MySQL merupakan database management system memakai bahasa SQL


untuk bahasa yang menghubungkan antara software aplikasi beserta
database server. Namun jika kembali pada pembahasan data definition
language maka merupakan sekumpulan perintah SQL yang terhubung
dengan definisi dari struktur database.

Jadi ddl adalah suatu bentuk dari SQL yang dapat dipergunakan untuk
menciptakan ataupun membuat suatu database, struktur tabel, tabel, dan
lainnya.

Perintah Dasar DDL

a. Create
 Create trigger : membuat reaksi tertentu maupun trigger
database Ketika kalian memasukan perintah lain.
 Create Table : membuat table baru
 Create procedure : membuat prosedur baru
 Create index :membuat index baru
 Create function : membuat fungsi baru
 Create database : membuat databse baru

b. Alter
 Ini merupakan sebuah bahasa pemrograman yang
dipergunakan ketika hendak melakukan perubahan struktur
suatu tabel maupun memodifikasi untuk bentuk kolom,
menambah tabel, dan mengganti tabel yang telah ada.
c. Drop
Ini merupakan perintah yang dapat digunakan berkaitan dengan
penghapusan objek yang ada pada database. Terdapat 2 macam
drop yaitu drop database dan drop table.

Drop database dipergunakan untuk melakukan penghapusan


database dan drop table digunakan untuk menghapus tabel.
Tentunya selain tiga perintah yang sudah disebutkan diatas masih
ada perintah ddl lainnya yang bisa kalian ketahui seperti Truncate.

Truncate merupakan perintah yang dapat dimanfaatkan saat kalian


ingin melakukan penghapusan objek pada database untuk waktu
yang lebih cepat. Perintah ini dikatakan lebih cepat bila
dibandingkan dengan Delete.

Truncate ini berguna menghapus catatan yang ada pada tabel. Jadi
pada saat kalian membuat struktur tabel dan ternyata terdapat
catatan yang salah kalian bisa melakukan perbaikan dengan
memakai perintah Truncate di ddl.

Perbedaan DDL, DCL serta DML

DDL (Ini merupakan sub perintah bahasa dari SQL dan memiliki peran untuk membangun
kerangka pada suatu database)

DCL (Sub bahasa yang satu ini memiliki fungsi utama guna mengontrol data server
pada databasenya. Hal ini seperti hak akses serta manipulasi user. Jadi pada saat
kalian sudah mempunyai user dan ingin melakukan pengaturan hak akses pada
masing-masing user harus memahami DCL ini.

Tidak hanya fungsi itu saja nyatanya DCL juga dapat dipergunakan dalam
mengaudit penggunaan database, mendefinisikan space, dan mengalokasikan
database. Terdapat beberapa perintah yang ada di dalamnya. Berikut ini adalah
penjelasan singkat yang bisa kalian ketahui.

 Grant dipergunakan untuk memberikan izin kepada user atau


pengguna agar dapat mengakses database
 Revoke dipergunakan untuk pembatalan izin user atau pengguna
ketika mengakses database
 Commit dipergunakan untuk penetapan penyimpanan pada database
 Rollback dipergunakan untuk pembatalan penyimpanan pada database
DML (Sub perintah pada bahasa SQL ini bisa dimanfaatkan saat memanipulasi
data pada database yang mana sebelumnya telah dibuat. DML dapat dipergunakan
setelah kalian selesai menjalankan perintah dalam data definition language.
Terdapat beberapa perintah penting pada DML sebagai berikut.

 Delete berfungsi untuk menghapus data yang sudah ada pada tabel
database
 Update berfungsi mengganti data pada tabel database
 Insert berfungsi memasukkan data pada tabel database
Jadi itulah perbedaan antara dcl, ddl dan dml yang bisa kalian ketahui dengan lebih
jelas melalui penjelasan singkat diatas.

Contoh Data Definition Language


Berikut ini adalah beberapa contoh ddl yang tentunya sesuai dengan fungsinya yang
bisa kalian ketahui sebagai berikut.

1. Contoh create table


Create umumnya dipergunakan untuk membuat tabel pada sebuah database
dengan memakai “CREATE TABLE” untuk formatnya sebagai berikut ini.

 CREATE TABLE [tabel name]([column definition])[table parameters]


Adapun beberapa format dari CREATE TABLE ini dapat digabung menggunakan
Data Manipulation Language (DML) semacam CTAS (CREATE TABLE AS
SELECT) yang merupakan sintak pada SQL.

2. Contoh DROP
Perintah ini memungkinkan kalian untuk menghapus indeks, tampilan, ataupun tabel.
Komponen yang berasal dari sistem manajemen berbasis data relasional mampu
dihapus melalui pernyataan DROP di dalam SQL.

Terdapat banyak sistem yang memungkinkan penggunaan DROP guna


membatalkan perintah yang sudah terjadi. Adapun beberapa contoh sintaknya
sebagai berikut ini.

 DROP TABLE table_name;


 DROP DATABASE database_name;
3. Contoh ALTER
Objek yang terdapat pada database mampu dimodifikasi menggunakan perintah
ALTER. Melalui perintah ini kalian bisa menambahkan beberapa kolom tambahan
serta menghapus kolom yang telah ada.

Tipe serta kolom yang ada pada tabel database mampu diubah ataupun dimodifikasi
menggunakan perintah ALTER. Adapun contoh sintaknya sebagai berikut.

 Untuk menambah kolom: ALTER TABLE table_name ADD column_name


 Untuk mengganti nama tabel: ALTER TABLE table_name RENAME To new
table_name
4. Contoh TRUNCATE
Tentunya dengan menggunakan TRUNCATE di ddl kalian bisa menghapus konten
tabel akan tetapi struktur tabelnya tetap tersimpan.

Sederhananya perintah ini bisa menghapus catatan pada struktur tabel. Kalian tidak
akan bisa menghapus sebagian data lewat perintah ini. Tidak hanya itu saja setiap
ruang yang nantinya dialokasikan untuk dipergunakan penghapusan data melalui
TRUNCATE.
Untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan contoh sintaks yang akan kalian temukan
pada perintah TRUNCATE.

 TRUNCATE TABLE table_name;


 TRUNCATE TABLE Student;
Infrastruktur IT

Infrastruktur IT adalah segala hal yang Anda perlukan untuk membangun dan menjalankan
aplikasi perangkat lunak dalam suatu organisasi. Infrastruktur ini mencakup perangkat keras,
komponen jaringan, sistem operasi, penyimpanan data, serta berbagai perangkat lunak yang
digunakan organisasi untuk memberikan layanan IT dan menjalankan solusi perangkat lunak
internal. Secara tradisional, manajemen infrastruktur IT sangat kompleks berkat persyaratan
pembelian mandiri dan investasi awal yang besar. Infrastruktur ini juga memiliki kompleksitas
pemeliharaan dan peningkatan yang harus dilakukan secara internal. Namun, sekarang kami
memiliki komputasi cloud, dan penyedia cloud pihak ketiga dapat sepenuhnya mengelola
sebagian besar persyaratan infrastruktur IT. Organisasi memiliki fleksibilitas untuk memilih
komponen infrastruktur yang ingin dibeli dan digunakan sebagai layanan.

Apa saja komponen infrastruktur IT?


Infrastruktur IT adalah kumpulan semua perangkat lunak, perangkat keras, jaringan, dan layanan
terhubung yang membentuk lingkungan IT organisasi. Setiap komponen infrastruktur IT
menyediakan layanan yang berbeda dan menambah efisiensi sistem secara keseluruhan. Ada
berbagai macam komponen yang membentuk seluruh sistem infrastruktur IT.

Perangkat keras IT
Perangkat keras IT mengacu pada semua mesin fisik dan perangkat yang digunakan organisasi
di lingkungan ITnya. Perangkat penyimpanan dan server yang menyediakan bisnis dengan
sumber daya jaringan adalah bagian dari perangkat keras IT. Perangkat titik akhir, seperti
komputer, ponsel, dan tablet semuanya termasuk dalam kategori ini.

Perangkat lunak IT
Infrakstruktur IT perangkat lunak meliputi:

 Sistem operasi
 Perangkat lunak perantara (middleware)
 Database
 Server aplikasi
 Manajemen hubungan pelanggan (CRM)
 Perangkat lunak perencanaan sumber daya korporasi
 Sistem manajemen konten
 Perangkat lunak virtualisasi

Perangkat lunak virtualisasi juga mencakup jenis sumber daya sistem lain yang memfasilitasi
pertukaran data, aplikasi host, dan sangat penting untuk sistem IT organisasi.

Infrastruktur jaringan
Infrastruktur jaringan memungkinkan organisasi untuk terhubung ke internet dan membangun
koneksi antara kantor atau pusat data yang berbeda. Anda menggunakan infrastruktur jaringan
untuk mengirimkan dan menerima informasi menggunakan internet, jaringan area lokal (LAN),
jaringan area luas (WAN), penyeimbang beban, dan protokol jaringan.

Pusat data
Pusat data adalah lokasi fisik yang menyimpan berbagai perangkat keras di satu tempat. Mereka
membutuhkan komponen fisik tambahan, seperti peralatan pendingin dan sistem keamanan.
Penyiapan dan pemeliharaan pusat data on-premise mahal.

Baca mengenai pusat data »

Layanan cloud
Infrastruktur layanan cloud mengacu pada platform, perangkat lunak, dan infrastruktur yang
disediakan oleh bisnis pihak ketiga untuk organisasi Anda. Anda dapat menggunakan aplikasi
perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) untuk menghilangkan kebutuhan akan aplikasi lokal.
Demikian pula, Anda dapat menggunakan infrastruktur sebagai layanan (IaaS) untuk mengakses
infrastruktur IT dari cloud, yang mengalihdayakan kebutuhan server.

Baca mengenai IAAS »

Infrastruktur keamanan
Anda dapat menemukan infrastruktur IT keamanan di setiap lokasi dalam arsitektur IT. Anda
menggunakannya untuk melindungi, mengenkripsi, dan mengamankan data Anda. Sistem
autentikasi dan otorisasi, sistem deteksi dan pencegahan, dan protokol enkripsi semuanya
dalam kategori keamanan infrastruktur.

Apa saja jenis infrastruktur IT?


Berkat evolusi di bidang IT, ada beberapa jenis infrastruktur IT yang dapat Anda gunakan dan
libatkan.

Infrastruktur tradisional
Dalam infrastruktur IT tradisional, sebuah organisasi memiliki semua arsitektur IT yang mereka
gunakan. Hal itu berarti mereka menyimpan semua data dalam server di dalam fasilitas mereka
sendiri atau pusat data on-premise. Metode ini tidak menggunakan layanan atau infrastruktur
apa pun dari perusahaan lain.

Meski infrastruktur tradisional memiliki beberapa manfaat keamanan, penyiapannya memerlukan


biaya yang mahal dan memerlukan banyak pemeliharaan serta ruang fisik.

Infrastruktur cloud
Infrastruktur cloud mengacu pada sumber daya dan sistem yang Anda dapatkan dari
komputasi cloud. Perusahaan dapat menyewa atau menyewakan sumber daya komputasi alih-
alih membeli dan memelihara sumber daya fisik itu sendiri.

Cara terbaik untuk melakukannya adalah berpartner dengan penyedia cloud publik, seperti
Amazon Web Services (AWS). Penyedia cloud membeli dan memelihara semua infrastruktur IT
dan Anda mengaksesnya melalui virtualisasi. Anda dapat menggunakan semua sumber daya IT
sebagai layanan terkelola penuh.
Atau, Anda dapat membuat cloud privat tempat Anda membagikan sumber daya pusat data on-
premise secara virtual melalui API yang dibuat sendiri.

Infrastruktur cloud menawarkan fleksibilitas, skalabilitas, dan tingkat keamanan yang tinggi untuk
bisnis.

Infrastruktur hibrida
Infrastruktur IT cloud hibrida adalah pendekatan di mana Anda memiliki sumber daya lokal,
tetapi juga menggunakan layanan cloud untuk memperkuat atau mengisi celah yang Anda miliki.
Anda dapat menyiapkan lingkungan IT yang menggabungkan sumber daya dari beberapa
penyedia cloud dan pusat data on-premise internal untuk memenuhi berbagai persyaratan
secara efisien dan hemat biaya.
Halo, semuanya! Peningkatan penggunaan internet di seluruh dunia
menghasilkan data dalam jumlah yang sangat besar. Supaya memberikan
manfaat dan dapat digunakan untuk membuat keputusan, data harus
dikumpulkan dan diproses terlebih dahulu. Proses mengumpulkan dan
pemrosesan data tersebut dikenal dengan istilah data mining. Apa itu data
mining? Lalu bagaimana metodenya?

Sebelum masuk ke bagian pembahasan, kita punya informasi penting nih.


Untuk kamu yang tertarik untuk belajar mengenai data, kamu dapat
mempelajarinya di Dicoding lho. Ada kelas Pengenalan Data pada
Pemrograman (Data 101) dan Belajar Dasar Visualisasi Data. Segera periksa dan
daftar kelasnya ya.

Ayo kita simak artikelnya dengan seksama ya!

Apa itu data mining?


Data mining adalah proses pengumpulan dan pengolahan data yang bertujuan
untuk mengekstrak informasi penting pada data. Proses pengumpulan dan
ekstraksi informasi tersebut dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak
dengan bantuan perhitungan statistika, matematika, ataupun
teknologi Artificial Intelligence (AI). Data mining sering disebut juga Knowledge
Discovery in Database (KDD).

Tujuan data mining


Data mining dilakukan untuk memenuhi beberapa tujuan tertentu. Berikut ini
adalah tujuan-tujuan dari data mining:

 Sebagai sarana menjelaskan (Explanatory)


Data mining dapat digunakan sebagai sarana untuk menjelaskan suatu
kondisi penelitian.
 Sebagai sarana konfirmasi (Confirmatory)
Data mining dapat digunakan sebagai sarana untuk memastikan sebuah
pernyataan atau mempertegas suatu hipotesis.
 Sebagai sarana eksplorasi (Exploratory)
Data mining dapat digunakan sebagai sarana untuk mencari pola baru
yang sebelumnya tidak terdeteksi.

Metode data mining


Secara umum, terdapat beberapa metode yang digunakan untuk melakukan
data mining. Berikut ini adalah metodenya:

 Association
Teknik yang pertama adalah association. Association adalah metode
berbasis aturan yang digunakan untuk menemukan asosiasi dan
hubungan variabel dalam satu set data. Biasanya analisis ini terdiri dari
pernyataan “if atau then” sederhana. Association banyak digunakan
dalam mengidentifikasi korelasi produk dalam keranjang belanja untuk
memahami kebiasaan konsumsi pelanggan. Sehingga, perusahaan dapat
mengembangkan strategi penjualan dan membuat sistem rekomendasi
yang lebih baik.
 Classification
Selanjutnya classification, ia adalah metode yang paling umum
digunakan dalam data mining. Classification adalah tindakan untuk
memprediksi kelas suatu objek.
 Regression
Regression adalah teknik yang menjelaskan variabel dependen melalui
proses analisis variabel independen. Sebagai contoh, prediksi penjualan
suatu produk berdasarkan korelasi antara harga produk dengan tingkat
pendapatan rata-rata pelanggan.
 Clustering
Terakhir, metode clustering. Clustering digunakan dalam membagi
kumpulan data menjadi beberapa kelompok berdasarkan kemiripan
atribut yang dimiliki. Contoh kasusnya adalah Customer Segmentation. Ia
membagi pelanggan ke dalam beberapa grup berdasarkan tingkat
kemiripannya.
Penerapan data mining
Sebelumnya kita sudah mengetahui penjelasan, tujuan, dan metode data
mining. Nah, sekarang mari kita bahas penerapan data mining dalam beberapa
sektor industri. Berikut adalah penerapannya.

 Bisnis
Dalam sektor bisnis, biasanya data mining digunakan untuk pemasaran,
analisis pasar, dan analisis kebutuhan pelanggan. Mari kita bahas satu
per satu.
o Pemasaran. Data mining digunakan untuk mengidentifikasi
karakteristik dan memprediksi perilaku pelanggan.
o Analisis pasar. Dalam analisis pasar data mining digunakan untuk
menemukan korelasi antara satu produk yang dijual dengan
produk lainnya. Sehingga, penjual dapat melakukan strategi untuk
meningkatkan penjualan.
o Analisis kebutuhan pelanggan. Data mining digunakan dalam
mengidentifikasi produk yang menarik untuk pelanggan. Selain itu,
ia juga digunakan dalam memprediksi faktor apa yang dapat
menarik pelanggan baru.
 Edukasi
Dalam sektor edukasi, data mining membantu untuk memahami
karakteristik masing-masing siswa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
pola pembelajaran terbaik yang dapat diterapkan dalam sesi
pembelajaran.
 Asuransi
Dalam sektor asuransi, data mining digunakan untuk memahami minat
dan kebutuhan nasabah. Sehingga, perusahaan asuransi bisa
memberikan penawaran yang menarik bagi nasabah. Selain itu,
perusahaan asuransi menggunakan data mining untuk mendeteksi
penipuan dan risiko pada pengajuan klaim asuransi.
 Perbankan
Dalam sektor perbankan, data mining digunakan untuk memprediksi
seberapa besar kemungkinan nasabah tidak dapat melunasi pinjaman.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir resiko kerugian.
Jadi, apa itu data mining?
Berdasarkan uraian di atas, data mining adalah proses pengumpulan dan
pengolahan data yang bertujuan untuk mengekstrak informasi penting pada
data. Data mining memiliki tiga tujuan yaitu sebagai sarana untuk menjelaskan
atau explanatory, untuk konfirmasi atau confirmatory, dan untuk eksplorasi
atau exploratory. Ia juga memiliki beberapa metode seperti Association,
Classification, Regression, dan Clustering.

Demikian pembahasan kita mengenai data mining kali ini. Nantikan artikel
selanjutnya dari kami ya. Tetap semangat.

Apa Itu Data Mining? dan Bagaimana Metodenya? – end


7 OSI Layer
24 Sep 2021

Model OSI (Open System Interconnection) diciptakan oleh International


Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika
terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui
jaringan. Dahulu komunikasi data yang melibatkan komputer-komputer
dari vendor yang berbeda-beda. Masing-masing vendor menggunakan
protocol dan format data yang berbeda-beda. Sehingga ISO membuat
suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai model OSI yang
mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari
vendor yang berbeda.

Secara umum, fungsi dan penjelasan masing-masing layer adalah sebagai


berikut :

1. Physical Layer.
o Untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,
sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti Ethernet),
topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini
juga mendefinisikan bagaimana Network Interface
Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel
atau radio. Data biner dikodekan dalam bentuk yang
dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai
contoh kabel, transceiver dan konektor yang
berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti
repeater, hub dan network card berada pada layer ini
2. Data-link layer
o Untuk menentukan bagaimana bit-bit data
dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai
frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi
kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat
keras (seperti halnya Media Access Control Address
(MAC Address), dan menetukan bagaimana
perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge,
repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi
IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak,
yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan
Media Access Control (MAC). Fungsi LLC adalah
menyiapkan sebuah pentrasmisian kembali dari
kegagalan paket ketika terindikasi. Sedangkan fungsi
lapisan MAC adalah mengkoordinasikan akses
langsung terhadap lapisan fisik dengan tergantung
metode media access controlnya, seperti Carrier
Sense Multiple Access with Collision Detection
(CSMA/CD), Carrier Sense Multiple Access with
Collision Avoidance (CSMA/CA).
o CSMA/CD = Carrier Sense Multiple Access with
Collision Detection atau sering disingkat menjadi
CSMA/CD adalah sebuah metode media access
control (MAC) yang digunakan oleh teknologi jaringan
Ethernet. Dengan metode ini, sebuah node jaringan
yang akan mengirim data ke node tujuan pertama-
tama akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak
dipakai untuk transfer dari dan oleh node lainnya. Jika
pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data
lain dan terjadi tabrakan (collision),
maka node tersebut diharuskan mengulang
permohonan (request) pengiriman pada selang waktu
berikutnya yang dilakukan secara acak (random).
Dengan demikian maka jaringan efektif bisa
digunakan secara bergantian.
o CSMA/CA = Carrier Sense Multiple Access/Collision
Avoidance, protokol contention pada jaringan yang
bisa melakukan analisa kondisi jaringan untuk
menghindari collisions, tidak seperti CSMA/CD yang
memakai pengaturan transmisi jaringan ketika terjadi
collisions. CSMA/CA mengkonsumsi traffic karena
sebelum ada data ditransmisikan ia akan mengirim
sinyal broadcast pada jaringan untuk mendeteksi
skenario atau kemungkinan terjadinya collision dan
memerintahkan semua perangkat untuk tidak
broadcast.
3. Network Layer
o Untuk mendefinisikan alamat-alamat IP dan
menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat
dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu
tujuan yang berada pada suatu network lain. Contoh
protocol yang digunakan seperti IP
4. Transport Layer
o Untuk memecah data ke dalam paket-paket data
serta memberikan nomor urut ke paket-paket
tersebut sehingga dapat disusun kembali pada
sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level
ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket
diterima dengan sukses (acknowledgement), dan
mentransmisikan ulang terhadap paket-paket
yang hilang di tengah jalan.

Layer transport data, menggunakan protocol


seperti UDP dan TCP. Layer ini menyediakan
transfer yang reliable dan transparan antara
kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan
multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan
error serta memperbaikinya.
5. Session Layer
o Untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat
dimulai, dipelihara, atau diakhiri. Beberapa protocol
pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan
protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan
layanan ke layer presentation dan layer application.
NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu
pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada
produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan
LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol).
PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada
printer Postscript untuk akses pada jaringan
AppleTalk.
6. Presentation Layer
o Untuk mentranslasikan data yang hendak
ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format
yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini adalah
perangkat lunak redirektor (redirector software),
seperti layanan Workstation (dalam Windows NT)
dan juga Network shell (semacam Virtual
Network Computing (VNC) atau Remote Desktop
Protocol (RDP)).
7. Aplication Layer
o Sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi
dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat
pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam
lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Meskipun dalam praktiknya kita tidak berhubungan langsung dengan
model OSI, dan hanya berhubungan dengan protocol, namun model ini
selalu digunakan network engineer dalam melakukan analisis dan
troubleshooting jaringan komputer sehingga kita perlu memahami cara
kerja model OSI.

Fungsi OSI secara singkat :

 Physical : Menentukan tegangan, kecepatan, besaran fisik, dan


mengalirkan bit-bit antar device
 Data Link : Menyediakan akses ke media menggunakan MAC
Address dan melakukan error detection
 Network : Menyediakan logical addressing dan menentukan rute
menuju tujuan
 Transport : Menyediakan reliable atau unreliable delivery dan
mengecek error connection sebelum transmisi data
 Session : Memisahkan data dari berbagai aplikasi
 Presentation : Menyajikan data dan menangani proses seperti
enkripsi data
 Application : Menyediakan user interface
Cara Kerja model OSI :
1. Informasi berawal dari layer Application. Informasi kemudian
melewati layer presentation dan layer session. Pada tahap ini
biasanya belum dilakukan transformasi data. Informasi yang
melalui ketiga layer ini disebut PDU (Protocol Data Unit) atau data
saja.
2. Setelah sampai di layer Transport, data akan mengalami
transformasi ke bentuk lain yang disebut segmen.
3. Segmen mengalir ke layer network dan kemudian diubah menjadi
packet.
4. Packet mengalir ke layer data link dan kemudian diubah menjadi
frame.
5. Terakhir, frame mengalir ke layer physical dan kemudian diubah
menjadi bits atau bit-bit.
6. Pada layer ini, bit-bit diubah menjadi besaran fisik, seperti arus
listrik, gelombang elektromagnetik, dan sebagainya.
Proses pengubahan bentuk dari satu layer ke layer berikutnya dilakukan
dengan menambahkan header khusus yang disebut enkapsulasi. Proses
enkapsulasi terjadi berulang-ulang hingga data diubah menjadi bit-bit.
Kemudian bit-bit ini dikirim ke host target melalui media jaringan.

Setelah informasi (berupa bit-bit) sampai di host target maka proses


kebalikannya, yaitu melepas header satu per satu dari layer terbawah
hingga ke layer paling atas akan dilakukan. Proses melepas header ini
disebut de-enkapsulasi.
TCP/IP
(Transmission
Control
Protocol/Internet
Protocol)
24 Sep 2021

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh


komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer
ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat
berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol
(protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak
digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam
bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang
diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal
1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan
komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang
luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang
bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang
digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini
menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut
sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus
juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di
Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok
untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft
Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Keunggulan TCP/IP adalah sebagai berikut:
 Open Protocol Standard, yaitu tersedia secara bebas dan
dikembangkan independen terhadap komputer hardware ataupun
sistem operasi apapun. Karena didukung secara meluas, TCP/IP
sangat ideal untuk menyatukan bermacam hardware dan
software, walaupun tidak berkomunikasi lewat internet.
 Independen dari physical network hardware. Ini menyebabkan
TCP/IP dapat mengintegrasikan bermacam network, baik melalui
ethernet, token ring, dial-up, X.25/AX.25 dan media transmisi fisik
lainnya.
 Skema pengalamatan yang umum menyebabkan device yang
menggunakan TCP/IP dapat menghubungi alamat device-device
lain di seluruh network, bahkan Internet sekalipun.
 High level protocol standar, yang dapat melayani user secara luas
Cara Kerja TCP/IP
 Untuk memindahkan data antara dua komputer yang berbeda
dalam suatu jaringan yang terdiri dari banyak komputer,
dibutuhkan alamat tujuan dan perantara untuk memindahkan
sinyal elektronik pembentuk data secara aman dan langsung.
 Internet menggunakan protokol untuk menjamin sampainya data
secara aman di tempat tujuan.
 Saat seorang pengguna Internet mengirim sekelompok teks ke
mesin lain, TCP/IP mulai bekerja. TCP membagi teks tersebut
menjadi paket-paket data kecil, menambahkan beberapa informasi
(dapat dianggap sebagai pengiriman barang), sehingga komputer
penerima memastikan bahwa paket yang diterimanya tidak
mengalami kerusakan sepanjang pengiriman. IP menambahkan
label yang berisikan informasi alamat pada paket tersebut.
 Deretan paket-paket TCP/IP berjalan menuju tujuan yang sama
dengan menggunakan berbagai jalur yang berbeda. Sebuah
perangkat khusus yang disebut router dipasang di titik
persimpangan antar jaringan dan memutuskan jalur mana yang
paling efisien yang menjadi langkah berikut dari sebuah paket.
Router membantu mengatur arus lalu lintas di Internet dengan
membagi beban, sehingga menghindari kelebihan beban pada
suatu bagian dari sistem yang ada.
 Saat paket-paket TCP/IP tiba di tempat tujuannya, komputer akan
membuka label alamat IP lalu menggunakan daftar pengiriman
yang ada pada paket TCP untuk memeriksa apakah ada kerusakan
paket yang terjadi selama pengiriman, dan menyusun kembali
paket-paket tsb menjadi susunan teks seperti aslinya. Saat
komputer penerima menemukan paket yang rusak, komputer tsb
akan meminta komputer pengirim untuk mengirim salinan baru
dari paket yang rusak.
 Sebuah perangkat khusus yang disebut gateway memungkinkan
beragam tipe jaringan yang ada di horison elektronik untuk
berkomunikasi dengan Internet menggunakan TCP/IP. Gateway
menerjemahkan protokol asli jaringan komputer tersebut menjadi
TCP/IP dan sebaliknya.
 Bagi seorang pemakai, Internet hadir seperti jaringan global
raksasa yang tidak terbatas, yang langsung merespon jika
diminta. Komputer, gateway, router, dan protokol yang membuat
ilusi ini bekerja.
Macam-Macam Layer pada TCP/IP
1. Physical Layer
o Physical layer mendefinisikan karakteristik yang
dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal data
transmisi. Hal hal seperti level tegangan, nomor dan
lokasi pin interface, didefinisikan pada layer ini.
2. Network Access Layer
o Protokol pada layer ini menyediakan media bagi
system untuk mengirimkan data ke device lain
yang terhubung secara langsung. Dalam literatur
yang digunakan dalam tulisan ini, Network
Access Layer merupakan gabungan antara
Network, Data Link dan Physical layer. Fungsi
Network Access Layer dalam TCP/IP
disembunyikan, dan protokol yang lebih umum
dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai
protokol-level yang lebih tinggi.

Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP


datagram ke frame yang ditransmisikan oleh
network, dan memetakan IP Address ke physical
address yang digunakan dalam jaringan. IP
Address ini harus diubah ke alamat apapun yang
diperlukan untuk physical layer untuk
mentransmisikan datagram
3. Internet Layer
o Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer.
Internet Protocol adalah jantung dari TCP/IP dan
protokol paling penting pada Internet Layer (RFC
791). IP menyediakan layanan pengiriman paket
dasar pada jaringan tempat TCP/IP network dibangun.
Seluruh protokol, diatas dan dibawah Internet layer,
menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan
data. Semua data TCP/IP mengalir melalui IP, baik
incoming maupun outgoing, dengan mengabaikan
tujuan terakhirnya.
4. Transport Layer
o Dua protokol utama pada layer ini adalah
Transmission Control Protocol (TCP) dan User
Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan
pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi
dan koreksi kesalahan. UDP menyediakan layanan
pengiriman datagram tanpa koneksi (connectionless)
dan low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan
data diantara Application Layer dan Internet Layer.
Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan
mana yang lebih dibutuhkan untuk aplikasi mereka.
5. Application Layer
o Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP
adalah Application Layer. Layer ini termasuk seluruh
proses yang menggunakan transport layer untuk
mengirimkan data. Banyak sekali application protocol
yang digunakan saat ini. Beberapa diantaranya
adalah :
1. TELNET, yaitu Network Terminal Protocol,
yang menyediakan remote login dalam
jaringan.
2. FTP, File Transfer Protocol, digunakan
untuk file transfer.
3. SMTP, Simple Mail Transfer Protocol,
dugunakan untuk mengirimkan electronic
mail.
4. DNS, Domain Name Service, untuk
memetakan IP Address ke dalam nama
tertentu.
5. RIP, Routing Information Protococl,
protokol routing.
6. OSPF, Open Shortest Path First, protokol
routing.
7. NFS, Network File System, untuk sharing
file terhadap berbagai host dalam
jaringan.
8. HTTP, Hyper Text Transfer Protokol,
protokol untuk web browsing.

Anda mungkin juga menyukai