FAKULTAS ILMU KESEHATAN Yol
FAKULTAS ILMU KESEHATAN Yol
FAKULTAS ILMU KESEHATAN Yol
TUGAS PERTEMUAN Ke 2
Berikut ini adalah penugasan perkuliahan sebagai bentuk latihan untuk mencapai
kompetensi pada mata ajar Keperawatan Komunitas 2. Kerjakanlah tugas sesuai
interuksi yang diberikan secara cermat dan tepat waktu!.
Buatlah Laporan Pendahuluan terkait pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada keluarga dengan
masalah kesehatan sebagai berikut:
1. Hipertensi
2. Diabetes melitus
3. Stanting
4. Obesitas
5. Osteo Artritis
6. Geriatri
B. Definisi Kasus
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama terjadinya
penyakit kardiovaskular aterosklerotik, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Hipertensi
termasuk masalah yang besar dan serius karena sering tidak terdeteksi meskipun sudah
bertahun-tahun.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan kronis yang ditandai dengan
meningkatnya tekanaan darah pada dinding pembuluh darah arteri. Keadaan tersebut
mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah. Penyakit hipertensi dapat menyebabkan penyakit degeneratif, hingga
kematian, oleh sebab itu hipertensi dijuluki sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam
dapat menyerang siapa saja serta tidak memiliki tanda yang spesifik.
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau
tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg.
Menurut Smeltzer (2013), berdasarkan penyebab terjadinya, hipertensi terbagi atas dua
bagian, yaitu :
1. Hipertensi Primer (Esensial)
Hipertensi primer sering terjadi pada populasi dewasa antara 90% - 95%. Hipertensi
primer, tidak memiliki penyebab klinis yang dapat diidentifikasi, dan juga
kemungkinan kondisi ini bersifat multifaktor. Hipertensi primer tidak bisa
disembuhkan, akan tetapi bisa dikontrol dengan terapi yang tepat. Dalam hal ini, faktor
genetik mungkin berperan penting untuk pengembangan hipertensi primer dan bentuk
tekanan darah tinggi yang cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-
tahun (Bell, Twiggs, & Olin, 2015).
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder memiliki ciri dengan peningkatan tekanan darah dan disertai
penyebab yang spesifik, seperti penyempitan arteri renalis, kehamilan, medikasi
tertentu, dan penyebab lainnya. Hipertensi sekunder juga bisa bersifat menjadi akut,
yang menandakan bahwa adanya perubahan pada curah jantung (Ignatavicius,
Workman, & Rebar, 2017)
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati,
akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya
1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-
anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat
melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari
juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam
hari.
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
C. Manifestasi klinis
Menurut American Heart Association atau AHA dalam Kemenkes (2018), hipertensi
merupakan silent killer dimana gejalanya sangat bermacam-macam pada setiap individu dan
hampir sama dengan penyakit lain. Gejala-gejala tersebut adalah sakit kepala atau rasa berat
ditengkuk. Vertigo, jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga
berdenging dan mimisan.
• Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi. Ayunan langkah yang
tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat. Nokturia karena peningkatan
aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus.
• Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler. Gejala lain
yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit
kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan lain- lain.
D. Patofisiologi
Hipertensi adalah kondisi peningkatan tekanan darah sistemik yang persisten. Tekanan darah
sendiri adalah hasil dari curah jantung/ cardiac output dan resistensi pembuluh darah perifer
total (12). Hipertensi melibatkan interaksi berbagai sistem organ dan berbagai mekanisme.
Sekitar 90 % hipertensi merupakan hipertensi essensial yang tidak diketahui penyebabnya,
namun faktor yang berperan penting dalam hipertensi essensial ini antara lain genetik, aktivasi
sistem neurohormonal seperti sistem saraf simpatis dan sistem renin-angiotensin-aldosteron,
dan peningkatan asupan garam. Hipertensi sekunder yang penyebabnya dapat ditentukan
(10%), antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid),
penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme) (12,13).
Ginjal memiliki beberapa peran utama dalam hipertensi. Salah satunya adalah produksi renin
yang berperan dalam aktivasi sistem renin-angiotensin Aldosteron (RAAS), dimana renin
merupakan suatu protease aspartat yang memecah angiotensinogen menjadi angiotensin I,
yang pada gilirannya diaktifkan oleh ACE untuk menghasilkan Angiostensin II sehingga
memicu dihasilkannya aldosterone. Angiostensin II akan meningkatkan resistensi pembuluh
darah perifer total sedangkan aldosteron akan meningkatkan cardiac output, dimana hal ini
dapat menyebabkan hipertensi (14).
Hipertensi hormonal biasanya mengacu pada gangguan kelenjar adrenal termasuk kelebihan
glukokortikoid (kortisol), peningkatan aldosterone, dan peningkatan katekolamin.
E. Pathway
F. Pengkajian
• Pengkajian keperawatan
a) Identitas klien
1) Identitas klien meliputi:
Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pekerjaan,
suku/bangsa, agama, status perkawinan, tanggal masuk rumah sakit (MRS),
nomor register, dan diagnosa medik.
2) Identitas Penanggung Jawab meliputi:
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, serta status hubungan dengan
pasien
b) Keluhan utama
Keluhan yang dapat muncul antara lain: nyeri kepala, gelisah, palpitasi, pusing,
leher kaku, penglihatan kabur, nyeri dada, mudah lelah, dan impotensi.
c) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pengkajian yang mendukung keluhan utama dengan memberikan pertanyaan
tentang kronologi keluhan utama. Keluhan lain yang menyerta biasanya : sakit
kepala , pusing, penglihatan buram, mual ,detak jantung tak teratur, nyeri dada.
d) Riwayat kesehatan Dahulu
Kaji adanya riwayat penyakit hipertensi , penyakit jantung, penyakit ginjal, stroke.
Penting untuk mengkaji mengenai riwayat pemakaian obat-obatan masa lalu dan
adanya riwayat alergi terhadap jenis obat.
e) Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji didalam keluarga adanya riwayat penyakit hipertensi , penyakit metabolik,
penyakit menular seperi TBC, HIV, infeksi saluran kemih, dan penyakit menurun
seperti diabetes militus, asma, dan lain-lain.
f) Aktivitas / istirahat
1) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
2) Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
g) Sirkulasi
a. Gejala :
o Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/ katup dan
penyakit serebrovaskuler.
o Episode palpitasi
b. Tanda :
o Peningkatan tekanan darah
h) Integritas ego
a. Gejala : riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple
(hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan).
b. Tanda : letupan suasana hati, gelisah, penyempitan perhatian, tangisan meledak,
otot uka tegang, menghela nafas, peningkatan pola bicara.
i) Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini (seperti obstruksi) atau riwayat penyakit ginjal pada
masa yang lalu.
j) Makanan / cairan
a. Gejala :
o Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak
serta kolesterol.
o Mual, muntah dan perubahan berat badan saat ini (meningkat/turun).
b. Tanda :
o Berat badan normal atau obesitas
o Adanya edema
o Glikosuria
o Neurosensori
c. Gejala :
o Keluhan pening / pusing, berdenyut, sakit kepala, suboksipital (terjadi
saat bangun dan menghilang secara spontan setelah beberapa jam)
o Gangguan penglihatan (diplopia, penglihatan kabur, epistakis)
d. Tanda :
o Status mental, perubahan keterjagaan orientasi, pola/ isi bicara, efek
proses pikir
o Penurunan kekuatan genggaman tangan
k) Nyeri / ketidaknyamanan
Gejala : angina ( penyakit arteri koroner / keterlibatan jantung), sakit kepala
l) Pernapasan
1) Gejala :
o Disnea yang berkaitan dari aktivitas/ kerja, takipnea, ortopnea.
Dispnea.
o Batuk dengan / tanpa pembentukan sputum.
o Riwayat merokok
2) Tanda :
o Distress pernapasan / penggunaan otot aksesori pernapasan
o Sianosis
m)Keamanan
Gejala :
o gangguan koordinasi/ cara berjalan,
o hipotensi postural.
n) Pembelajaran / penyuluhan
Gejala :
o Factor risiko keluarga: hipertensi,aterosklerosis, penyakit jantung, diabetes
mellitus.
o Factor lain, seperti orang afrika-amerika, asia tenggara, penggunaan pil KB
atau hormone lain, penggunaan alcohol/obat.
o) Rencana pemulangan
Bantuan dengan pemantau diri tekanan darah/ perubahan dalam terapi obat.
G. Hasil Penelitian untuk Penyelesaian Kasus dimasyarakat ( 5 hasil penelitian )
1. Jurnal AKPER Dharma Wacana
https://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/viewFile/388/249
2. Jurnal Kesehatan Masyarakat Darmais
https://ejournal.stikesdarmaispadangsidimpuan.ac.id/index.php/jkmd/article/view/
180/97
3. Jurnal Keperawatan Stikeskendal
http://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/keperawatan/article/download/
117/512/1447
4. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan
https://jim.usk.ac.id/FKep/article/viewFile/23656/11769
5. Jurnal Universitas Widya Nusantara
https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/5881/4915/11135
Perfusi perifer tidak efektif Tujuan : setelah dilakukan Pemantauan tanda vital ( I.02060 )
(D.0009) tindakan keperawatan selama 1. Memonitor tekanan darah
Definisi : penurunan sirkulasi 2x24 jam diharapkan perfusi
2. Memonitor nadi (frekuensi,
darah pada level kalpiler yang perifer meningkat
kekuatan, irama)
dapat menggangu metabolisme Kriteria hasil : Perfusi perifer
3. Memonitor pernapasan (
tubuh (L.02011)
frekuensi, kedalaman)
o Nadi perifer teraba kuat
4. Memonitor suhu tubuh
o Akral teraba hangat 5. Memonitor oksimetri nadi
o Warna kulit tidak pucat 6. Identifikasi penyebab perubahan
tanda vital
7. Atur interval pemantauan sesuai
kondisi pasien
8. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
DAFTAR PUSTAKA