18 - 25 Aprilia FIX
18 - 25 Aprilia FIX
18 - 25 Aprilia FIX
E-ISSN : 2715-6036
P-ISSN : 2716-0483
DOI : 10.53599 Vol. 6 No. 1, Juni 2024, 18 - 25
Abstrak
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik
90 mmHg. Jumlah penderita hipertensi terus meningkat setiap tahun, diperkirakan pada tahun 2025
akan ada 1,5 milyar orang terkena hipertensi dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang
meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya. Hipertensi adalah salah satu penyakit degeneratif
dengan prevalensi terbanyak yang dijumpai pada lansia. Keluhan yang dirasakan oleh penderita
biasanya pusing, sakit kepala, dan kelelahan. Terdapat dua jenis penatalaksanaan hipertensi yaitu
secara farmakologi dan non farmakologi. Banyak macam terapi non farmakologi yang dapat
diterapkan untuk mengurangi gejala hipertensi salah satunya pijat refleksi. Tujuan literature review
ini adalah untuk mengkaji lebih dalam publikasi hasil penelitian yang berkaitan dengan terapi pijat
refleksi untuk mengatasi keluhan gangguan rasa nyaman pada lansia penderita hipertensi sehingga
terjadi penurunan tekanan darah. Metode penulisan studi literatur review ini adalah merujuk artikel
publikasi pada jurnal nasional dengan topik terkait potensi pijat refleksi sebagai terapi
komplementer terhadap pengurangan tekanan darah dan peningkatan rasa nyaman pada penderita
hipertensi. Hasil penelusuran artikel publikasi yang terkait secara keseluruhan menyatakan bahwa
pijat refleksi mampu mengurangi keluhan tidak nyaman sehingga terjadi penuruna tekanan darah.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah pijat refleksi adalah terapi komplementer terhadap
pengurangan gangguan rasa nyaman dan penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Abstract
Hypertension is an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic
pressure of 90 mmHg. The number of people with hypertension continues to increase every year, it
is estimated that in 2025 there will be 1.5 billion people affected by hypertension and it is estimated
that every year 10.44 million people die from hypertension and its complications. Hypertension is
one of the degenerative diseases with the highest prevalence in the elderly. Complaints felt by
sufferers are usually dizziness, headaches, and fatigue. There are two types of hypertension
management, namely pharmacological and non-pharmacological. There are many types of non-
pharmacological therapy that can be applied to reduce symptoms of hypertension, one of which is
reflexology. The purpose of this literature review is to examine more deeply the publication of
research results related to reflexology therapy to overcome complaints of discomfort in the elderly
with hypertension so that there is a decrease in blood pressure. The method of writing this
literature review study is by referring to articles published in national journals with topics related
to the potential of reflexology as a complementary therapy to lower blood pressure and increase
comfort in people with hypertension. The results of the search for related publication articles
overall state that reflexology can reduce complaints of discomfort that result in a decrease in blood
pressure. The conclusion that can be drawn is that reflexology is a complementary therapy to
reduce discomfort and lower blood pressure in hypertensive patients.
19
Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Terhadap Penurunan Tekanan ..................................... (Aprilia Rahma Nabila)
20
Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Terhadap Penurunan Tekanan ..................................... (Aprilia Rahma Nabila)
terhadap penurunan tekanan darah pada menurunkan ketegangan otot, sehingga dapat
lansia. menurunkan stress yang secara tidak lansung
Penelitian Faridah & Shinta tahun 2019 menurunkan tekanan darah (Churniawati,
dengan judul “Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Martini and Wahyuni, 2015; Arianto, Prastiwi
Kaki Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita and Sutriningsih, 2018; Umamah and
di Wilayah Karangrejo Timur Wonokromo Paraswati, 2019). Setelah dilakukan terapi
Surabaya” Menurut Wahyuni (2014) Pijat pijat refleksi kaki pada 6 responden dengan
refleksi kaki merupakan salah satu terapi standar operasional prosedur (SOP)
alternatif pengobatan nonfarmakologis yang keperawatan selama 10-15 menit selama 6
efektif untuk membantu meringankan dan hari dan diuji dengan teknik analisis dengan
menyembuhkan daripada penyakit tekanan uji T Paired dengan program komputer.
darah tinggi atau hipertensi, teknik dasar yang Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
sering dipakai dalam pijat refleksi dilakukan intervesi pijat refleksi kaki untuk
diantaranya: mengusap (massase), teknik menurunkan tekanan darah pada klien dengan
merambatkan ibu jari, memutar tangan pada penyakit hipertensi (ρ 0,006 < 0,05). Mean
satu titik, serta teknik menekan dan menahan. bernilai postif (8,66667) terjadi
Setelah dilakukan pijat refleksi kaki selama 1 kecenderungan penurunan tekanan darah
minggu 3 kali, responden dilakukan sesudah pijat refleksi kaki dengan ratarata
pengukuran tekanan darah dengan selang penurunan 8,7.
waktu 10 menit Setelah data berhasil Penelitian Agus, Swito, dan Ani tahun
dikumpulkan, selanjutnya yang perlu 2018 dengan judul “Pengaruh Terapi Pijat
dilakukan ialah mengolah data dan dianalisis Refleksi Telapak Kaki Terhadap Perubahan
menggunakan uji statistik Wilcoxon sign Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi”.
Rank test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Penelitian terapi pijat yang dilakukan pada 34
Kesimpulan Terdapat pengaruh terapi pijat sample responden yang diberi tindakan pijat
refleksi kaki metode manual terhadap refleksi pada pagi dan sore hari dan diuji
penurunan tekanan darah pada penderita dengan uji paired t-test dan uji wilcoxon
hipertensi di Karangrejo Timur Wonokromo didapatkan hasil terdapat pengaruh terapi pijat
Surabaya. Menurut Tarigan (2009) salah satu refleksi telapak kaki terhadap perubahan
cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah tekanan darah kelompok eksperimen pada
adalah dengan terapi pijat refleksi. Terapi penderita hipertensi dengan value P = 0,00 < α
pijat refleksi yang dilakukan secara teratur 0,05 untuk sesi pagi dan sore. Pijat refleksi
bisa menurunkan tekanan darah sistolik dan merupakan suatu metode memijat titik-titik
diastolik, menurunkan kadar hormon stress tertentu pada tangan dan kaki. Manfaat pijat
cortisol, menurunkan sumber depresi dan refleksi untuk mengurangi rasa sakit pada
kecemasan, sehingga tekanan darah akan terus tubuh. Manfaat lainnya adalah mencegah
turun dan fungsi tubuh semakin membaik. berbagai penyakit, meningkatkan daya tahan
Dengan pijat akan mempengaruhi kontraksi tubuh, membantu mengatasi stress,
dinding kapiler sehingga terjadi keadaan meringankan gejala migrain, membantu
vasodilatasi atau melebarnya pembuluh darah penyembuhan penyakit kronis, dan
kapiler dan pembuluh getah bening. Aliran mengurangi ketergantungan terhadap obat
oksigen dalam darah meningkat, pembuangan obatan. Teknik-teknik dasar yang sering
sisa-sisa metabolik semakin lancar sehingga dipakai dalam pijat refleksi diantaranya:
memacu hormon endorphin yang berfungsi teknik merambatkan ibu jari, memutar tangan
memberikan rasa nyaman. dan kaki pada satu titik, serta teknik menekan
Penelitian Muhammad Fandizal, Yuli, dan menahan. Rangsangan rangsangan berupa
dan Dhien tahun 2020 dengan judul tekanan pada tangan dan kaki dapat
“Implemetasi Pijat Refleksi Kaki Terhadap memancarkan gelombang gelombang
Penurunan Tekanan Darah Pada Klien dengan relaksasi ke seluruh tubuh (Wahyuni, 2014)
Hipertensi Tidak Terkontrol” Telapak kaki Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
merupakan ujung-ujung syaraf yang dapat di Wahyuni (2014), massage ekstremitas dengan
stimulasi dengan pijatan lembut dengan aroma terapi lavender berpengaruh terhadap
tangan. Pijat refleksi dapat mempelancar penurunan tekanan darah pada lansia dengan
aliran darah, menurunkan kadar norefineprin, hipertensi. Hasil penelitian ini diperkuat oleh
menurunkan kadar hormone cortisol, Nugroho (2012), menunjukkan bahwa pijat
21
Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Terhadap Penurunan Tekanan ..................................... (Aprilia Rahma Nabila)
refleksi kaki lebih efektif dibanding pengukuran tekanan darah pre dan post
hipnoterapi dalam meningkatkan kenyamanan intervensi. Data dicatat dalam lembar
responden dan menurunakn tekanan darah. observasi tekanan darah. Kemudian data
Penelitian Dela, Yuli, dan Hafiduddin penelitian ini di analisa dengan uji statistik uji
tahun 2019 dengan judul “Upaya Pencegahan paired sample T-test. Penemuan menunjukkan
Resiko Penurunan Perfusi Jaringan Perifer bahwa terdapat penurunan tekanan darah yang
Melalui Pijat Refleksi Kaki Pada Asuhan signifikan setelah pijat refleksi kaki.
Keperawatan Hipertensi”. Pijat refleksi kaki Kesimpulan dari penemuan penelitian
menggunakan alat pijat kayu (APIYU) menunjukkan bahwa pijat refleksi kaki
berbentuk segitiga dengan ukuran 8,5 cm berpengaruh terhadap penurunan tekanan
berwarna coklat kayu. Bentuk ujung-ujungnya darah pada penderita hipertensi. Pijat secara
berfungsi sebagai pengganti jari dalam luas diakui sebagai tindakan yang
melakukan pijatan. Alat pijat kayu memiliki memberikan relaksasi yang dalam
manfaat melancarkan sirkulasi darah, dikarenakan sistem syaraf simpatis yang
mendorong relaksasi, mengurangi rasa sakit mengalami penuruna aktivitas sehingga
dan ketegangan otot, meredakan kelelahan, mengakibatkan penurunan tekanan dalam
dan menenangkan tubuh serta pikiran. Pijat darah serta pijat merupakan suatu bentuk
refleksi ini ada teknik-teknik dasar yang latihan pasif yang mamu meningkatkan
sering dipakai, yaitu: teknik merambat ibu sirkulasi darah pada tubuh (Price, 2020).
jari, memutar kaki pada satu titik, serta Penelitian Rahmita Nuril tahun 2018
melakukan teknik menekan dan menahan. dengan judul “Efektivitas Pijat Refleksi Kaki
Rangsangan-rangsangan yang diberikan Terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia
berupa tekanan pada kaki ini dapat Hipertensi Di PSTW Luhur Yogyakarta”
memancarkan gelombang-gelombang Berdasarkan Uji Repeated Measures Annova
relaksasi keseluruh tubuh (Marisna, 2017)”. terhadap 39 responden hipertensi di PSTW
Pijat refleksi kaki bermanfaat melancarkan Yogyakarta Unit Budi Luhur yang diberikan
sirkulasi darah didalam tubuh, mengurangi terapi pijat refleksi kaki setiap 3 hari sekali
rasa sakit dan kelelahan, dan mencegah selama 8 kali.Tekanan darah lansia diukur
berbagai penyakit salah satunya hipertensi, setiap sebelum dan 10 menit setelah dilakukan
serta mampu menjadi tindakan kolaborasi pijat refleksi kaki dapat disimpulkan bahwa
keperawatan yang efektif. Hasil penelitian tekanan darah sistolik dan diastolik lansia
setelah dilakukan implementasi selama 3 hari dengan masalah hipertensi tersebut yang
masalah keridakefektifan perfusi jaringan mendapatkan intervensi pijat refleksi
perifer klien teratasi yang ditandai dengan mengalami penurunan sejak hari ke-1
ketiga pasien mampu mengungkapkan rasa intervensi sampai dengan hari ke-3. Hal ini
nyaman di kaki, pegal-pegal berkurang, membuktikan bahwa efek penerapan terapi
kesemutan tidak ada. pijat refleksi dapat menurunkan tekanan darah
Penelitian Elpriska Sitohang tahun 2021 lansia dengan masalah hipertensi. Dengan
dengan judul “ Pengaruh Pijat Refleksi Kaki demikian terbukti bahwa penggunaan terapi
Terhadap Penuruna Tekanan Darah Pada standar obat anti hipertensi akan lebih
Penderita Hipertens Di Kecamatan Medan maksimal dalam menurunkan tekanan darah
Tuntungan Tahun 2020. Penelitian ini lansia dengan masalah hipertensi jika
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat dikombinasikan dengan terapi pijat refleksi.
refleksi kaki terhadap penurunan tekanan Berdasarkan telaah literatur, terdapat berbagai
darah pada penderita hipertensi di Kecamatan terapi nonfarmakologis yang disarankan
Medan Tuntungan. Jenis penelitian yang sebagai terapi pendamping terapi medis
digunakan dalam penelitian ini adalah disebut juga terapi alternatif dan terapi
eksperimental. Pijat refleksi kaki dalam komplementer. National Center for
penelitian ini dilakukan secara teratur 15 Complementary and Alternative Medicine
menit sebanyak empat kali dalam seminggu (NCCAM) menyebutkan terapi komplementer
pada bulan Agustus 2020. Berdasarkan teknik adalah sekelompok perawatan kesehatan,
purposive sampling diperoleh sample praktek, dan produk yang saat ini tidak
sebanyak 10 orang, sampel ini terbagi dalam dianggap sebagai bagian dari pengobatan
satu kelompok yaitu kelompok intervensi. konvensional (Synder & Lindquist, 2010). Oh,
Pada kelompok intervensi dilakukan Kim, Kwon, & Park (2006), menyatakan
22
Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Terhadap Penurunan Tekanan ..................................... (Aprilia Rahma Nabila)
23
Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Terhadap Penurunan Tekanan ..................................... (Aprilia Rahma Nabila)
24
Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Terhadap Penurunan Tekanan ..................................... (Aprilia Rahma Nabila)
25