Modul Ajar BAB 2 Kelas 1
Modul Ajar BAB 2 Kelas 1
Modul Ajar BAB 2 Kelas 1
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Suhartini
Instansi : SDN 16 Tungkal Ilir
Tahun Penyusunan : Tahun 2024
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase / Kelas : A/1
Bab 2 : Ayo Bermain!
Topik : Tempat dan Aturan Bermain yang Aman
: 1. Menyimak
Peserta didik mampu bersikap menjadi penyimak
yang baik. Peserta didik mampu memahami pesan
lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks
yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan
dengan tujuan berkomunikasi.
2. Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan
pengamat yang baik. Peserta didik mampu
memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang
dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi
imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu
menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau
tayangan yang diamati dengan bantuan ilustrasi.
3. Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu melafalkan teks dengan tepat,
berbicara dengan santun, menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik
mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan
orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu
percakapan. Peserta didik mampu mengungkapkan
gagasan secara lisan dengan bantuan gambar
dan/atau ilustrasi. Peserta didik mampu
menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca
atau didengar, serta menceritakan kembali teks
narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri
dan lingkungan.
4. Menulis
Peserta didik mampu bersikap dalam menulis di atas
kertas dan/atau melalui media digital. Peserta didik
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat
tunggal, menulis rekon tentang pengalaman diri,
menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang
dibaca atau didengar, menulis prosedur tentang
kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang
kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
Alokasi Waktu : 6 Minggu
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik dapat mengenali tanda tanya dan tanda seru dalam kalimat, serta membaca
dan menulis suku kata yang diawali dengan huruf ‘h’ dan ‘c’.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri;
Bernalar kritis;
Kreatif;
D. SARANA DAN PRASARANA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021
Bahasa Indonesia, Aku Bisa! Buku Siswa SD Kelas I, Penulis: Soie Dewayani
Kartu huruf;
Kartu suku kata ‘ha-‘, ‘hi-‘, ‘hu-‘, ‘he-‘, ‘ho-’, dan ‘ca-’, ‘ci-‘, ‘cu-‘, ‘ce-‘, ‘co-‘;
Kartu bergambar benda-benda yang memiliki suku kata ‘ha-‘, ‘hi-‘, ‘hu-‘, ‘he-‘, ‘ho-’,
dan ‘ca-’, ‘ci-‘, ‘cu-‘, ‘ce-‘, ‘co-‘;
Alat tulis dan alat warna;
Buku-buku fiksi dan nonfiksi bertema bermain bersama dengan aman.
Lembar kerja peserta didik, laptop, handphone, LCD proyektor.
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
Minimum 5 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran tatap muka
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alur Tujuan Pembelajaran Bab Ini :
Dengan menyimak dan menanggapi bacaan tentang tempat dan aturan bermain, peserta
didik dapat mengenali tanda tanya dan tanda seru dalam kalimat, serta membaca dan
menulis suku kata yang diawali dengan huruf ‘h’ dan ‘c’.
Tujuan Pembelajaran :
Melalui latihan menjawab pertanyaan terhadap teks “Hati-Hati!” yang dibacakan, peserta
didik dapat menyimpulkan informasi serta menceritakan kembali simpulannya dengan
tepat.
Melalui kegiatan menirukan intonasi guru saat membacakan teks nonfiksi “Hati-Hati!”
pada Buku Siswa, peserta didik mengenali kalimat tanya, kalimat ajakan, kalimat
perintah, dan kalimat larangan.
Melalui kegiatan menjawab pertanyaan guru tentang perbuatan yang boleh dan tidak
boleh dilakukan, peserta didik menyampaikan pendapatnya dengan relevan, jelas, dan
sopan.
Melalui kegiatan merangkaikan bunyi huruf ‘h’ dan huruf vokal lain, peserta didik dapat
membaca suku kata dengan baik.
Melalui latihan menuliskan huruf kapital ‘H’, huruf kecil ‘h’, dan suku kata yang diawali
dengan huruf ‘h’, peserta didik mampu mengenali perbedaan bentuk huruf kapital, huruf
kecil, dan merangkai huruf ‘h’ dengan huruf vokal lain dengan tepat.
Melalui kegiatan menjawab pertanyaan tentang gambar “Di Taman Kota”, peserta didik
dapat memahami serta menyimpulkan dan mengaitkan hal yang dilihat pada gambar
dengan pengalamannya sendiri dengan baik.
Melalui kegiatan menjawab pertanyaan guru tentang gambar, peserta didik mampu
menanggapi orang lain dengan jelas dan santun.
Melalui kegiatan menggambarkan cara Caca dapat naik sepeda roda dua, peserta didik
menuliskan simpulannya terhadap awal, tengah, akhir bacaan.
Melalui kegiatan menulis nama orang yang diawali dengan huruf ‘c’, peserta didik dapat
menulis huruf dengan arah yang benar.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pada bab ini, guru juga meningkatkan kecakapan literasi peserta didik kelas satu dengan:
Mengajak para peserta didik menirukan guru membaca kalimat yang diakhiri dengan
tanda tanya dan tanda seru sehingga mereka memahami makna penggunaannya dalam
kalimat;
Belajar mengeja dan membaca kata-kata sehari-hari yang memiliki kata yang diawali
dengan huruf ‘h’ dan ‘c’;
Menulis huruf ‘h’ dan kata yang diawali dengan huruf ‘c’.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Sebutkan nama teman yang diawali dengan huruf ‘c’
Sebutkan nama hewan yang berawalan huruf “h”
Sebutkan nama hewan yang berawalan huruf “c”
Sebutkan nama buah yang berawalan huru “c”
D. PERSIAPAN BELAJAR
Tip Pembelajaran: Menghubungkan Tema dengan Pengalaman Peserta Didik
Ketika meminta peserta didik mengamati ilustrasi pembuka tema, mungkin Anda mendapati
bahwa tak semua peserta didik mengenali gambar ayunan, jungkat-jungkit, permainan
engklek, atau ular naga pada gambar tersebut. Minta para peserta didik menyebutkan alat
permainan atau kegiatan bermain yang biasa mereka lakukan di rumah bersama keluarga dan
teman di sekitar rumah mereka..
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas (
menyapa, berdoa, dan mengecek kehadiran ).
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Guru menyapa para peserta didik dan mengajak mereka berbincang tentang apa yang
mereka lihat dalam perjalanan ke sekolah hari ini
4. Guru membacakan buku cerita dan menunjukkan sampul cerita untuk diamati peserta
didik.
6. Guru mengajak peserta didik menyebutkan kata yang di awali huruf “h dan c”
7. Guru mengajak peserta didik mengamati gambar pada buku cerita dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
Kegiatan Inti
Menyimak
Tip Pembelajaran Membangun rutinitas kegiatan menyimak: Apa yang perlu
dilakukan peserta didik saat mendengar cerita dibacakan?
Ketika membacakan cerita, bantulah para peserta didik membuat koneksi antara
gambar dengan teks. Beri mereka cukup waktu untuk mengamati gambar sebelum
membaca teksnya. Misalnya saat menunjukkan gambar gajah turun dari jungkat-
jungkit dan kelinci terjungkal, tanyakan kepada peserta didik: Mengapa kelinci bisa
terluka kalau gajah turun dari jungkat jungkit tanpa meminta izin terlebih dulu?
Berbicara
Kegiatan mendiskusikan perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat bermain
bertujuan membiasakan para peserta didik menilai bacaan dengan pengetahuan mereka.
Peserta didik kelas satu perlu dibiasakan untuk menanggapi pernyataan orang lain dengan
relevan dan menggunakan bahasanya sendiri untuk menjelaskan alasan atau pendapatnya.
Tujuan kegiatan ini adalah membiasakan peserta didik untuk berdiskusi dan bertukar
pendapat. Kegiatan latihan berbicara ini tidak dinilai.
Tip Pembelajaran
Guru perlu membiasakan peserta didik memahami etika berbicara dan menyampaikan
pendapat. Sampaikan bahwa peserta didik perlu menjawab pertanyaan dengan baik dan
jelas. Apabila menyampaikan pendapat, peserta didik perlu mengangkat tangannya terlebih
dahulu. Ia juga harus mendengarkan temannya berbicara (tidak menyelanya), baru
kemudian menyampaikan pendapat.
Bahas Bahasa
Pengenalan tanda baca adalah kemampuan literasi dasar yang penting bagi peserta didik
kelas satu. Dengan mengenali tanda seru dan tanda tanya pada akhir kalimat, peserta didik
memahami apakah kalimat yang dibacakan kepadanya adalah kalimat larangan, kalimat
ajakan, kalimat perintah, atau kalimat tanya yang perlu ditanggapinya. Mengenali tanda baca
pada teks membantu peserta didik memahami makna teks yang dibacakan guru. Di kelas
satu, pengenalan terhadap makna teks tersebut tentu dibantu dengan intonasi kalimat yang
diakhiri dengan tanda seru dan tanda tanya. Karena itu, guru perlu membaca kalimat-kalimat
yang dicontohkan dengan intonasi baik. Keberadaan gambar yang mendukung teks juga
berperan penting.
Menulis
Kegiatan menulis tanda seru dan tanda tanya bertujuan agar peserta didik mengenali kedua
tanda baca tersebut, setiap kali mereka mengamati teks pada bacaan. Pastikan peserta didik
menulis dengan postur tubuh dan cara menggenggam alat tulis yang benar.
Membaca
Kesalahan Umum
Ketika membimbing peserta didik menggabungkan huruf menjadi suku kata, guru sering
tidak mengajarkan bunyi huruf. Misalnya, huruf ‘h’ tidak berbunyi ‘ha’ sehingga ketika
digabungkan dengan huruf ‘u’, bunyinya tidak menjadi ‘hau’. Guru sebaiknya membedakan
nama huruf yang dikenal secara umum (ha untuk huruf ‘h’) dengan bunyi huruf ‘h’.
Mengenal bunyi huruf membantu peserta didik mengenali bunyinya ketika huruf ini
digabungkan dengan huruf vokal ‘a’, ‘i’, ‘u’, ‘e’, dan ‘o’.
1. Mengeja Kata ‘hati-hati’
Ketika mendampingi peserta didik mengeja kata ‘hati-hati,’ lafalkan bunyi setiap huruf, lalu
rangkaikan bunyi dua huruf sehingga membentuk bunyi suku kata. Rangkaikan bunyi dua
suku kata sehingga menjadi kata. Begitu seterusnya.
2. Bunyi Huruf ‘h’
Dampingi peserta didik membunyikan huruf ‘h’ dengan benar. Bantu mereka mengenali
perbedaan nama huruf ‘h’ dengan bunyinya.
3. Mengenali Nama Binatang yang Diawali Huruf ‘h’
Dampingi peserta didik menyebutkan nama-nama binatang pada gambar. Lalu, bantulah
untuk mengenali binatang yang namanya diawali dengan huruf ‘h’.
Menulis
1. Menulis Huruf ‘H’ dan ‘h’
a. Perbanyak halaman menulis ‘H’ dan ‘h’ (terlampir pada Buku Guru ini) dan bagikan
kepada peserta didik.
b. Minta peserta didik menebalkan dan menulis huruf ‘H’ dan ‘h’ pada halaman tersebut.
c. Ingatkan peserta didik untuk berlatih menulis huruf dengan memperhatikan arah
menulis yang benar.
d. Selama peserta didik menulis, guru dapat berkeliling dan mengingatkan peserta didik
untuk duduk dengan postur tubuh yang benar.
e. Peserta didik yang mengalami kesulitan dengan kegiatan menulis, misalnya sulit
memegang alat tulis dengan benar atau belum dapat menulis sama sekali, perlu
mendapatkan bimbingan secara individual.
2. Melengkapi Kata yang Memiliki Suku Kata yang Diawali dengan Huruf ‘h’
a. Perbanyak halaman menulis benda yang diawali dengan huruf ‘h’ (terlampir pada Buku
Guru ini) dan bagikan kepada peserta didik.
b. Sebelum para peserta didik mulai menulis, pastikan mereka memahami bahwa nama
baku kedua benda tersebut ‘hujan’ (bukan ‘ujan’ atau bahasa daerah lain) dan ‘hidung’
(bukan ‘idung’ atau bahasa daerah yang lain).
Mengamati
Kemampuan mengamati gambar membangun kecakapan literasi dasar. Namun patut
disayangkan, ketika para peserta didik dapat membaca dengan lancar, mereka cenderung
mengabaikan gambar dan hanya berfokus pada teks. Biasakan para peserta didik mengamati
gambar dengan cermat, dengan memperhatikan setiap elemen perinci pada gambar. Guru
dapat menunjukkan elemen perinci itu untuk mengarahkan perhatian mereka. Meskipun
kegiatan latihan ini tidak dinilai, guru perlu mengamati sikap para peserta didik agar dapat
membimbing mereka untuk terus mempertahankan fokus dan konsentrasi saat mengamati.
Minta para peserta didik mengamati gambar “Di Taman Kota”, lalu minta mereka menjawab
pertanyaan-pertanyaan di bawahnya. Tunjukkan bagian-bagian pada gambar tersebut untuk
mengarahkan peserta didik ke jawaban yang tepat.
Namun demikian, tetaplah hargai variasi jawaban peserta didik berdasarkan pengalaman
masing-masing.
Tip Pembelajaran
Perhatikan peserta didik yang tidak merespons pertanyaan secara aktif. Apakah ia merasa
tidak nyaman menyampaikan pendapatnya atau malu? Cari cara lain agar ia dapat
menanggapi pertanyaan terkait bacaan. Misalnya menanyainya secara individual atau dalam
kelompok kecil.
Berbicara
Tip Pembelajaran
Mendiskusikan gambar sampul meningkatkan kemampuan peserta didik untuk melakukan
prediksi. Dalam menyajikan prediksinya tentang isi cerita, peserta didik perlu
mendukungnya dengan bukti pada gambar. Misalnya saat menanyakan ‘Kira-kira, yang
mana Caca?’, tanyakan juga alasannya memilih salah satu tokoh sebagai Caca. Bagaimana
asumsi itu terkait dengan judul “Caca Bisa”? Demikian pula, ketika meminta peserta didik
memprediksi isi cerita, tanyakan bagian mana pada gambar yang memperkuat prediksinya
itu.
Menyimak
Tip Pembelajaran
Satu halaman ilustrasi pada cerita “Caca Bisa” terdiri atas beberapa gambar. Guru
perlu memahami urutan kejadian pada gambar sebelum membacakannya kepada
peserta didik. Saat membacakan cerita, tunjukkan gambar-gambar tersebut secara
berurutan agar peserta didik mampu memahami cerita.
Menulis
Sebelum para peserta didik kelas satu dapat menulis dengan lancar, mereka perlu dibiasakan
mengungkapkan gagasan dalam bentuk gambar. Kegiatan menggambarkan gagasan itu
penting bagi kecakapan literasi dasar peserta didik kelas satu. Namun demikian, tidak semua
peserta didik kelas satu terbiasa menggambarkan idenya dengan baik. Sebagian besar peserta
didik mungkin belum percaya diri untuk menggambar. Karena itu, guru perlu memodelkan
proses menggambarkan ide melalui strategi berpikir lantang atau think aloud.
Saat melakukannya, guru dapat berpura-pura menjadi peserta didik kelas satu dan berpikir
seperti peserta didik kelas satu.
Tip Pembelajaran: Memodelkan Proses Berpikir Lantang
1. Setelah membacakan cerita “Caca Bisa”, guru meminta pendapat para peserta didik
terhadap cerita tersebut dan menanyakan apakah mereka pernah belajar naik sepeda.
2. Kemudian, guru mengajak peserta didik menyimpulkan cerita tersebut. Guru mengajukan
pertanyaan pemantik seperti, “Jadi, bagaimana cerita Caca tadi? Pertama-tama,......Lalu,
.....Setelah itu bagaimana? Kemudian, bagaimana akhirnya?” Dengan pertanyaan itu,
guru mendorong peserta didik menyimpulkan cerita dengan bahasa masing-masing.
3. Lalu, guru menyampaikan bahwa mereka akan menggambarkan cerita tersebut.
Misalnya, “Sekarang, kita akan menggambarkan bagaimana Caca tadi bisa naik sepeda.
Lihat ke papan tulis dan bantu Ibu mengingat cerita tadi.” Guru dapat menggambar tiga
kotak di papan tulis untuk bagian awal, tengah, dan akhir cerita.
4. Guru mengisi setiap kotak itu sambil terus memeragakan berpikir lantang.
Misalnya,”Pertama-tama, Caca sudah bisa naik sepeda atau belum, ya? Mengapa tadi
Caca ingin naik sepeda? Di sini Ibu akan menggambar Caca dan sepedanya.” Begitu
seterusnya hingga ketiga kotak terisi.
5. Setelah ketiga kotak terisi, ceritakan ulang gambar tersebut dengan bahasa yang mudah
dipahami peserta didik kelas satu.
6. Setelah memastikan peserta didik memahaminya, guru dapat menghapus gambar yang
dibuatnya di papan tulis tersebut.
1. Menyajikan Kembali Cerita “Caca Bisa” dalam Gambar
Jawaban di atas tentunya merupakan contoh yang baik. Dalam kenyataannya, peserta didik
Anda mungkin baru mampu menggambar satu objek yang menyerupai gambar atau sedikit
goresan saja. Namun, apa pun bentuk yang digambar oleh peserta didik kelas satu, guru
sebaiknya menyampaikan apresiasi terhadap upayanya itu. Karena peserta didik mungkin
lebih lancar berkomunikasi secara lisan ketimbang melalui gambar, guru dapat memintanya
untuk menceritakan gambar yang telah dibuatnya. Kegiatan menceritakan ulang cerita
melalui tulisan dan/atau gambar ini merupakan latihan untuk membiasakan peserta didik
mengungkapkan simpulannya terhadap bacaan secara runtut. Karena bersifat pembiasaan,
kegiatan latihan ini tidak dinilai. Akan tetapi, guru tetap wajib mengupayakan kegiatan
tersebut menyenangkan. Apabila peserta didik sulit menggambarkan pemikirannya, guru
dapat membantu.
2. Menulis Nama Teman
a. Tanyakan kepada seluruh peserta didik, siapakah di antara mereka yang namanya
diawali dengan huruf ‘c’.
b. Minta para peserta didik untuk memperhatikan nama teman di poster daftar nama
mereka di dinding kelas. Siapa lagi yang memiliki nama yang diawali dengan huruf
‘c’?
c. Minta peserta didik menyebutkan huruf-huruf yang terdapat pada nama yang diawali
dengan huruf ‘c’ tersebut.
d. Minta peserta didik menuliskan nama temannya yang diawali dengan huruf ‘c’ itu
pada lembar kerja masing-masing.
e. Beberapa nama yang diawali dengan huruf ‘c’ tidak dilafalkan dengan ‘ch’ (seperti
pada Caca), tetapi dilafalkan ‘kh’ (seperti pada Cristine). Apabila ada peserta didik
yang memiliki nama seperti itu, perkenalkanlah pengecualian pelafalan bunyi tersebut
kepada teman-temannya.
Tip Pembelajaran
Seandainya tidak ada peserta didik yang memiliki nama diawali dengan huruf ‘c’, guru
dapat menuliskan nama-nama orang atau anak yang namanya diawali dengan huruf ‘c’ di
papan tulis. Ajak peserta didik untuk mengenali huruf-huruf pada nama-nama tersebut dan
mengejanya. Kemudian, dampingi peserta didik menuliskan nama-nama itu di buku masing-
masing.
Kegiatan Penutup
1. Guru menuliskan nama teman yang diawali dengan huruf ‘c’., dan mengajak peserta didik
membaca kata yang diawali dengan huruf ‘h’ dan ‘c’ yang dikenali sehari-hari.
2. Guru mengajak para peserta didik untuk mengenali huruf-huruf pada nama-nama tersebut
dan mengejanya Kemudian, dampingi peserta didik menuliskan nama-nama itu di buku
masing-masing.
3. Guru memberikan pesan penutup tentang bermain bersama di halaman sekolah, serta
melakukan simulasi bergantian menggunakan alat permainan dan mengantre dengan
tertib.
5. Guru mengajak peserta didik untuk menyanyikan lagu penutup.
F. JURNAL MEMBACA
Jurnal Membaca
Pastikan peserta didik membaca setiap hari. Pada
kegiatan 15 menit membaca sebelum
pembelajaran setiap hari, Buku dapat diakses
secara cuma-cuma dari laman
https://literacycloud.org/stories/346-kring-kring/
dan selanjutnya dapat disimpan luring. Saat ini
buku pengayaan tersedia dalam bentuk digital
dan dapat diunduh dengan cuma-cuma. Guru
dapat memperkenalkan buku-buku tersebut
kepada peserta didik dan keluarganya di rumah.
Guru perlu memberikan petunjuk kepada orang
tua tentang cara membantu peserta didik mengisi
Jurnal Membaca ini
Contoh Surat kepada Orang Tua
Bapak dan Ibu Orang Tua/Wali
Peserta Didik Kelas Satu,
Ananda … (diisi dengan nama peserta didik) telah menyelesaikan pembelajaran di Bab 2
Buku Siswa. Pada bulan ini, Ananda terus mengenal teman-teman barunya dan
mempelajari tempat dan cara bermain yang baik. Tentunya akan baik sekali apabila
Ananda juga diajak berdiskusi tentang tempat bermain yang aman di sekitar rumah, serta
waktu dan aturan bermain dengan kakak, adik, atau teman di rumah. Berikan pujian dan
penghargaan apabila Ananda bermain dengan tertib sesuai dengan aturan tersebut.
Bersama ini, kami pinjamkan buku perpustakaan sekolah. Membacakan buku kepada
Ananda akan semakin meningkatkan semangatnya untuk pergi ke sekolah. Bantulah
Ananda menuliskan judul buku, nama penulis, dan nama ilustrator pada Jurnal
Membacanya. Tanyakan apakah ia menyukai buku tersebut, tidak menyukainya, atau biasa
saja. Lalu, minta ia mewarnai emotikon yang sesuai dengan pendapatnya. Salam hangat.
Membaca
Kata Minggu Ini
Cetaklah kata-kata tersebut pada kartu-kartu. Anda juga dapat menulisnya di lembaran karton
yang dipotong-potong membentuk kartu. Tunjukkan kata-kata tersebut kepada para peserta
didik setiap hari dan minta mereka membacanya. Apabila kondisinya memungkinkan, kartu-
kartu tersebut dapat diperbanyak dan diberikan kepada peserta didik yang belum lancar
membaca untuk digunakan di rumah. Berikan panduan kepada orang tua/wali untuk
menunjukkannya kepada peserta didik di rumah setiap hari. Tentunya orang tua juga dapat
menunjukkan kata-kata lain yang diawali dengan huruf ‘h’ dan huruf ‘c’, baik dalam bahasa
Indonesia maupun bahasa daerah yang dikenali peserta didik.
G. REFLEKSI
A. Memetakan Kemampuan Awal Peserta Didik
1. Pada akhir Bab 2 ini, guru telah memetakan peserta didik sesuai dengan kemampuan
masing-masing melalui asesmen formatif dalam kegiatan sebagai berikut.
a. Mengenali huruf ‘h’ dan suku kata dengan huruf ‘c’ dalam kata benda di sekitar
mereka.
b. Menulis suku kata yang diawali dengan huruf ‘h’ pada kata-kata yang dikenali.
c. Menulis huruf pada kata nama yang diawali dengan huruf ‘c’.
2. Isi nilai peserta didik dari setiap kegiatan mengenali huruf, membaca suku kata, dan
menulis nama sendiri pada tabel berikut.
3. Guru memetakan peserta didik untuk mendapatkan bimbingan secara individual atau
bimbingan dalam kelompok kecil melalui kegiatan pendampingan atau perancah.
B. Merefleksi Strategi Pembelajaran: Apa yang Sudah Baik dan Perlu Ditingkatkan
Tabel 2.7 Contoh Refleksi Strategi Pembelajaran Bab 2
Sudah Saya Masih Perlu
Sudah Saya Lakukan, Saya
No Pendekatan/Strategi
Lakukan Tetapi Belum Tingkatkan
Efektif Lagi
Saya sudah menyiapkan media
dan alat
1
peraga sebelum memulai
pembelajaran.
Saya sudah melakukan kegiatan
2
pendahuluan dan mengajak
peserta didik
berdiskusi, membuat prediksi
terhadap
tema yang akan dibahas.
Saya sudah mengapresiasi
pendapat dan
3
tanggapan peserta didik untuk
memotivasi mereka berbicara.
Saya sudah meminta peserta didik
4 mengamati gambar sampul cerita
sebelum membacakan isi cerita.
Saya sudah mengelaborasi
5 tanggapan seluruh peserta didik
dalam kegiatan berdiskusi.
Saya menyepakati tata cara
6 menyimak dan berbicara yang
baik dengan peserta didik.
Saya sudah memberikan alternatif
kegiatan perancah dan pengayaan
7
sesuai
dengan kompetensi peserta didik.
Saya sudah memperhatikan reaksi
peserta didik dan menyesuaikan
strategi
8
pembelajaran dengan rentang
perhatian
dan minat peserta didik.
Saya sudah memilih dan
menggunakan
media dan alat peraga
9
pembelajaran yang
relevan di luar yang disarankan
Buku Guru ini.
Saya memanfaatkan alat peraga
pada
dinding kelas seperti kamus
10 dinding
dan kartu kata secara efektif
dalam
pembelajaran.
Saya telah mengumpulkan hasil
11 pekerjaan peserta didik sebagai
asesmen formatif peserta didik.
Saya telah mengajak para peserta
12 didik
merefleksi pemahaman dan
keterampilan
mereka pada akhir pembelajaran
bab 2.
Tabel 2.8 Contoh Refleksi Guru di Bab 2
Keberhasilan yang saya rasakan dalam mengajarkan Bab 2 ini:
..............................................................................................................
Kesulitan yang saya alami dan akan saya perbaiki untuk bab berikutnya:
..............................................................................................................
Kegiatan yang paling disukai peserta didik:
..............................................................................................................
Kegiatan yang paling sulit dilakukan peserta didik:
...............................................................................................................
Buku atau sumber lain yang saya temukan untuk mengajar bab ini:
..............................................................................................................
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
SDN 16 TUNGKAL ILIR TUNGKAL ILIR, 27 OKTOBER 2024
GURU KELAS
H. ASESMEN / PENILAIAN
Asesmen Formatif
Asesmen formatif hanya dilakukan pada beberapa kegiatan yang bersimbol di samping ini.
Kegiatan pada bab 2 dapat dinilai menggunakan contoh rubrik penilaian yang disediakan
pada kegiatan-kegiatan tersebut. Asesmen ini pun merujuk kepada Alur Konten Capaian
Pembelajaran yang dikutip pada kegiatan-kegiatan tersebut. Kegiatan lain dilakukan sebagai
pembiasaan dan latihan; tidak diujikan.
Tip Pembelajaran
Perhatikan peserta didik yang tidak merespons pertanyaan secara aktif. Apakah ia merasa
tidak nyaman menyampaikan pendapatnya atau malu?
Cari cara lain agar ia dapat menanggapi pertanyaan terkait bacaan. Misalnya menanyainya
secara individual atau dalam kelompok kecil.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Nilai Paraf Orang Tua
C. GLOSARIUM
GLOSARIUM
alur konten capaian pembelajaran: elemen turunan dari capaian pembelajaran yang
menggambarkan pencapaian kompetensi secara berjenjang
alat peraga: alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran agar materi yang
diajarkan mudah dipahami oleh peserta didik
asesmen: upaya untuk mendapatkan data dari proses dan hasil pembelajaran untuk
mengetahui pencapaian peserta didik di kelas pada materi pembelajaran tertentu
asesmen diagnosis: asesmen yang dilakukan pada awal tahun ajaran guna memetakan
kompetensi para peserta didik agar mereka mendapatkan penanganan yang tepat
asesmen formatif: pengambilan data kemajuan belajar yang dapat dilakukan oleh guru atau
peserta didik dalam proses pembelajaran
asesmen sumatif: penilaian hasil belajar secara menyeluruh yang meliputi keseluruhan
aspek kompetensi yang dinilai dan biasanya dilakukan pada akhir periode belajar
berpikir lantang: mengungkapkan proses berpikir dengan lantang agar orang lain dapat
belajar dan memperoleh informasi dari proses tersebut
buku pengayaan: buku yang digunakan sebagai penunjang atau pelengkap buku pelajaran
utama
capaian pembelajaran: kemampuan pada akhir masa pembelajaran yang diperoleh melalui
serangkaian proses pembelajaran
diorama: sajian pemandangan alam dalam bentuk tiga dimensi dengan menempatkan objek
di depan sebuah latar sehingga menggambarkan keadaan alam yang sebenarnya
fonem: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /h/ adalah
fonem karena membedakan makna kata ‘harus’ dan ‘arus’
fakta: hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada
atau terjadi
intonasi: ketepatan pengucapan dan irama dalam kalimat agar pendengar memahami makna
kalimat tersebut dengan benar
kata ajaib: sebutan untuk ungkapan santun yang wajib dikenal dan digunakan peserta didik
dalam kesehariannya
literasi dasar: kecakapan membaca dan menulis permulaan yang harus dikuasai di jenjang
awal pendidikan formal
lembar amatan: catatan yang berisi sikap dan/atau keterampilan peserta didik untuk
diamati guru
media digital: format konten yang dapat diakses oleh perangkat-perangkat digital
membaca nyaring: membacakan buku atau kutipan dari buku kepada orang lain secara
nyaring dengan tujuan untuk menarik minat membaca
motorik halus: kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh yang melibatkan saraf,
tulang, dan otot untuk melakukan aktivitas tertentu
peragaan: proses menyajikan sebuah perilaku atau proses melakukan sesuatu agar orang
lain dapat meniru atau mengadaptasi perilaku atau proses yang diperagakan tersebut
perancah: teknik pemberian dukungan belajar secara terstruktur dan bertahap agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri
pojok baca kelas: bagian dari kelas yang dilengkapi dengan rak buku berisikan buku-buku
pengayaan sesuai jenjang untuk dibaca peserta didik selama berada di kelas
proyek kelas: tugas pembelajaran yang kompleks dan melibatkan beberapa kegiatan
untuk dilakukan peserta didik secara kolaboratif dengan serangkaian proses mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan
prediksi: prakiraan tentang sesuatu
teks deskripsi: teks yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga
pembaca dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan itu sesuai
dengan citra penulisnya
teks eksposisi: teks yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu, misalnya maksud
dan tujuan sesuatu
teks tanggapan: teks yang berisi penilaian, ulasan, atau resensi terhadap suatu karya (film,
buku, novel, drama, dll) sehingga orang lain mengetahui kelebihan dan kekurangan karya
tersebut
D. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Culham, Ruth. 2005. 6 + 1 Traits of Writing: The Complete Guide for the Primary Grades.
Portland: Scholastic Teaching Resources.
Fisher, Douglas dkk. 2019. This is Balanced Literacy. Thousand Oaks: Corwin.
Fountas, Irene C. & Gay Su Pinnell. 2010. The Continuum of Literacy Learning. Grades Pre K
to 8. Portsmouth: Heinemann.
Hancock, Marjorie R. 2004. A Celebration of Literature and Response: Children, Books and
Teachers in K-8 Classrooms. New York: Pearson.
McGraw-Hill Reading Wonders. 2014. Balanced Literacy Guide. New York: McGraw Hill
Education.
Oliverio, Donna C. 2007. Painless Junior Writing. New York: Barron’s Educational Series.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2020. Modul Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran.
Jakarta: Pusmenjar Kemendikbud RI.
Rasinski, Timothy dkk (Eds.). 2012. Fluency Instruction: Research-Based Best Practices. New
York: The Guilford Press.
Robb, Laura. 2003. Teaching Reading in Social Studies, Science, and Math. Portland: Scholastic
Teaching Resources.
Vadasy, Patricia F. & J. Ron Nelson. 2012. Vocabulary Instruction for Struggling Students. New
York: The Guilford Press.