0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan10 halaman

Python

Diunggah oleh

yanuarimba
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan10 halaman

Python

Diunggah oleh

yanuarimba
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 10

LAPORAN PRAKTIKUM LOGIKA PEMROGRAMAN

Kelas C

Disusun oleh:
Yanu Arimba Ayuningrum
202457045
Asisten Praktikum:
Dafa Yughna Muhafidhi

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2024/2025
BAB 1
A. Struktur Data
Di Python, terdapat beberapa struktur data dasar yang umum digunakan.
Berikut adalah beberapa yang paling penting:
a. List: Merupakan kumpulan yang terurut dan dapat diubah.
Contoh: my_list = [1, 2, 3, 'hello']
b. Tuple: Mirip dengan list, tetapi tidak dapat diubah (immutable).
Contoh: my_tuple = (1, 2, 3, 'hello')
c. Set: Kumpulan yang tidak terurut dan tidak mengizinkan duplikasi.
Contoh: my_set = {1, 2, 3, 'hello'}
d. Dictionary: Kumpulan pasangan kunci-nilai yang tidak terurut.
Contoh: my_dict = {'key1': 'value1', 'key2': 'value2'}
e. Array (dari modul array):Serupa dengan list tetapi lebih efisien untuk tipe data
yang sama.
Contoh: import array; my_array = array.array('i', [1, 2, 3])
Masing-masing struktur data ini memiliki kegunaan dan karakteristik yang
berbeda, jadi pemilihan tergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi yang sedang
dikembangkan.
B. Struktur Urutan
Struktur urutan dalam Python biasanya melibatkan beberapa elemen dasar.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang struktur urutan yang umum digunakan:
a. List: Struktur data yang dapat menyimpan berbagai jenis objek. List bersifat
dinamis dan dapat diubah.
my_list = [1, 2, 3, 'empat', 5.0]
b. Tuple: Mirip dengan list, tetapi tidak dapat diubah setelah dibuat. Cocok untuk
data yang tidak perlu diubah.
my_tuple = (1, 2, 3, 'empat', 5.0)
c. String: Urutan karakter yang digunakan untuk merepresentasikan teks.
my_string = "Hello, World!"
d. Set: Koleksi yang tidak terurut dan tidak memiliki duplikat. Berguna untuk
operasi matematika set.
my_set = {1, 2, 3, 4, 5}
e. Dictionary: Struktur data yang menyimpan pasangan kunci-nilai. Kunci
bersifat unik.
my_dict = {'nama': 'John', 'umur': 30}
C. Case Sensivity
Dalam Python, perbandingan string bersifat sensitif terhadap huruf besar dan
kecil secara default. Artinya, 'hello' dan 'Hello' dianggap sebagai string yang berbeda.
Contoh :
a. Perbandingan:
a = "hello"
b = "Hello"
print(a == b) # Output: False
b. Pengurutan:
Saat mengurutkan string, huruf kapital akan diurutkan sebelum huruf kecil:
kata = ["apple", "Banana", "ceri"]
kata.sort()
print(kata) # Output: ['Banana', 'apple', 'ceri']
c. Mencari Substring:
Metode seperti str.find() dan str.replace() juga bersifat sensitif terhadap
huruf:
teks = "Hello World"
print(teks.find("hello")) # Output: -1 (tidak ditemukan)
Untuk membandingkan string tanpa memperhatikan huruf besar atau kecil,
Anda bisa mengubah kedua string ke dalam kasus yang sama menggunakan lower()
atau upper():
a = "hello"
b = "Hello"
print(a.lower() == b.lower()) # Output: True
Perbandingan string bersifat sensitif terhadap huruf besar dan
kecil.Gunakan .lower() atau .upper() untuk perbandingan yang tidak sensitif.
Perhatikan huruf besar dan kecil saat mengurutkan dan mencari string. Python
menggunakan indentasi (spasi kosong di depan kode) untuk menentukan blok kode.
Indentasi yang tepat sangat penting, karena dapat mempengaruhi cara program
dijalankan
D. Identifier:
Dalam Python, identifier adalah nama yang digunakan untuk mengidentifikasi
variabel, fungsi, kelas, atau objek lainnya. Berikut adalah beberapa aturan dan contoh
terkait identifier dalam Python:
Aturan Identifier:
a. Karakter yang Digunakan:
Identifier hanya dapat terdiri dari huruf (a-z, A-Z), angka (0-9), dan
underscore (_).
b. Tidak Diawali Angka:
Identifier tidak boleh diawali dengan angka.
c. Case Sensitivity:
Identifier bersifat sensitif terhadap huruf besar dan kecil (misalnya, variabel
dan Variabel dianggap berbeda).
d. Kata Kunci:
Identifier tidak boleh sama dengan kata kunci yang telah ditentukan dalam
Python (seperti if, else, for, dll.).
E. Variable:
Dalam Python, variabel adalah tempat untuk menyimpan data. Anda dapat
memberi nama variabel sesuai keinginan, tetapi ada beberapa aturan yang harus
diikuti:
1. Nama Variabel:
Nama harus diawali dengan huruf atau garis bawah, diikuti oleh huruf, angka, atau
garis bawah.
2. Tidak Boleh Mengandung Spasi:
Gunakan garis bawah (_) sebagai pengganti spasi.
3. Case Sensitivity:
Nama variabel bersifat peka huruf besar/kecil (misalnya, Variabel dan variabel
dianggap berbeda).
4. Tidak Boleh Menggunakan Kata Kunci:
Beberapa kata sudah memiliki makna khusus dalam Python dan tidak dapat
digunakan sebagai nama variabel (misalnya, if, else, for).
Contoh Penggunaan Variabel
# Mendeklarasikan variabel
nama = "Budi"
umur = 25
# Menggunakan variabel
print(nama)
print(umur)
Dalam contoh di atas, nama dan umur adalah variabel yang menyimpan string
dan integer, masing-masing. Anda bisa menggunakan variabel ini di seluruh program
sesuai kebutuhan.

F. Komentar:
Komentar adalah teks dalam kode yang tidak dieksekusi oleh program.
Komentar digunakan untuk menjelaskan bagian-bagian kode agar lebih mudah
dipahami. Komentar dalam Python digunakan untuk menjelaskan kode dan tidak akan
dieksekusi. Ada dua cara untuk menulis komentar:
a. Komentar satu baris: Menggunakan tanda #.
# Ini adalah komentar satu baris
print("Hello, World!") # Ini juga komentar
b. Komentar beberapa baris: Menggunakan tanda ''' atau """.
'''
Ini adalah komentar
yang mencakup beberapa baris
'''
print("Hello, World!")
Gunakan komentar untuk menjelaskan logika kode atau memberikan
informasi tambahan agar kode lebih mudah dipahami.
BAB II

Flowchart Langkah Langkah Praktikum dan Uji Kasus


Penjelasan Flowchart Langkah-langkah Praktikum dan Uji Kasus
Berikut ini adalah penjelasan flowchart dari laporan langkah-langkah praktikum:
1. Mulai.
(Mulai melakukan praktikum)
2. Mendengarkan materi yang dijelaskan serta membuka applikasi PyCharm.
3. Buat proyek baru di PyCharm.
(Buat proyek baru di PyCharm dengan klik new lalu pilih Python file beri nama
luas_persegi.py)
4. Menulis kode input program 1.
(Menulis kode input panjang, lebar, untuk mencari luas persegi panjang)
5. Menyimpan progam dan menjalaankan program dengan mengeklik “run” di
PyCharm.
(Menyimpan dan menjalankan program dengan klik kanan pada mouse lalu pilih
perintah “run” di PyCharm)
6. Menguji program dengan memasukan kode output setelah itu periksa komentar jika
ada kesalahan.
(Memasukan kode output contoh panjang : 8 Lebar : 5 maka komentar akan keluar
angka : 40)
7. Membuat file baru untuk program 2 dengan nama saldo_akhir.py.
(Buat proyek baru di PyCharm dengan klik new lalu pilih Python file beri nama
saldo_akhir.py.)
8. Menulis kode input program 2.
(Menulis kode input saldo awal , suku bunga , dan bunga untuk mencari saldo akhir)
9. Menyimpan progam dan menjalaankan program dengan mengeklik “run” di
PyCharm.
(Menyimpan dan menjalankan program dengan klik kanan pada mouse lalu pilih
perintah “run” di PyCharm)
10. Menguji program dengan memasukan kode output setelah itu periksa komentar jika
ada kesalahan.
(Memasukan kode output contoh saldo awal : 1000, suku bunga : 5.0% atau ditulis 5,
maka komentar akan keluar bunga yang diterima : 50.0 saldo akhir : 1050)
11. Slesai.

BAB III
1. Mencari Luas Persegi
Untuk mencari luas persegi Panjang masukkan kode dibawah.

 Pertama untuk mencari luas persegi panjang harus mengetahui panjang dan lebarnya
yaitu dengan memasukan kode “float”, float merupakan tipe data untuk menyimpan
angka desimal, karena mencari luas persegi panjang ini berupa desimal maka
menggunakan kode “float”. Fungsi input digunakan untuk mengambil input dari dari
pengguna.
 Untuk menghitung luas msukan rumus Luas = panjang x lebar atau ditulis Luas =
panjang * lebar, (*) disini adalah perkalian yang berfungsi untuk mengalikan dua
operand, dan untuk menampilkan hasilnya menggunakan perintah “print”, lalu klik
kanan pada mouse lalu pilih “run”.

 Memasukkan panjang persegi panjang 8, dan lebar persegi panjang 5 maka otomatis
output luas persegi panjang akan muncul.

2. Mencari Saldo Akhir

Untuk menghitung saldo akhir masukan kode dibawah.


 Pertama untuk menghitung saldo akhir harus mengetahui saldo awal dan suku bunga
yaitu dengan memasukan kode “float”, float merupakan tipe data untuk menyimpan
angka desimal, karena mencari luas persegi panjang ini berupa desimal maka
menggunakan kode “float”. Fungsi input digunakan untuk mengambil input dari dari
pengguna.
 Untuk mencari bunga masukan rumus Bunga = saldo awal x suku bunga/100 atau
ditulis Bunga = saldo awal * saldo bunga/100 , (*) disini adalah perkalian yang
berfungsi untuk mengalikan dua operand, menghitung saldo akhir masukan rumus
Saldo akhir = Bunga + saldo awal. Fungsi (+) untuk menambahkan dua operand.
 Langkah selanjutnya yaitu menampilkan saldo awal, suku bunga, bunga, dan saldo
akhir yaitu dengan perintah (print) lalu klik kanan pada mouse lalu pilih “run”.

 Memasukan saldo awal tabungan 1000 , suku bunga tabungan 5.0% ditulis dengan 5
maka otomatis output saldo awal, suku bunga, bunga yang diterima dan saldo akhir
akan muncul.

Anda mungkin juga menyukai