0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan

Modul 5 - Operator

Diunggah oleh

Nursifa Hafizah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan

Modul 5 - Operator

Diunggah oleh

Nursifa Hafizah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 18

"If you don’t give up on something you truly believe in,

you will find a way."


– Roy T. Bennett

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Mampu membedakan, menggunakan, membuat penyelesaian masalah dengan


penggunaan operator dalam pemrograman algoritma menggunakan IDE.

B. POKOK MATERI

1. Pengenalan Operand dan Operator


2. Operator Aritmatika
3. Operator Assigment (Penugasan)
4. Operator Pembanding
5. Operator Logika
6. Operatori Bitwise
7. Opearator Kondisional dan Ternary

68
1. PENGENALAN OPERAND & OPERATOR

Operator adalah sebuah simbol. Simbol yang digunakan untuk melakukan


operasi tertentu. Misalnya: Kita ingin menjumlahkan nilai dari variabel x dan y, maka
kita bisa menggunakan operator penjumlahan (+). Operand adalah nilai asal yang
dipakai dalam sebuah proses operasi. Sedangkan Operator adalah instruksi yang
diberikan untuk mendapatkan hasil dari proses tersebut.

Sekarang, mari pertimbangkan ekspresi yang lebih rumit, seperti 4 + 2 * 3.


Untuk mengevaluasi ekspresi ini, kita harus memahami apa yang dilakukan operator,
dan urutan yang benar untuk menerapkannya. Urutan di mana operator dievaluasi
dalam ekspresi gabungan ditentukan oleh prioritas operator. Menggunakan aturan
presedensi matematika normal atau kita mengenal ini dengan istilah “kabataku” (yang
menyatakan bahwa perkalian diselesaikan sebelum penjumlahan), kita tahu bahwa
ekspresi 4 + 2 * 3 maka harus dievaluasi sebagai 4 + (2 * 3) untuk menghasilkan nilai
10.

Ketika compiler menemukan sebuah ekspresi, ia harus menganalisis ekspresi


tersebut dengan cara yang sama dan menentukan bagaimana ia harus dievaluasi.
Untuk membantu hal ini, semua operator diberi tingkat prioritas. Operator dengan
tingkat prioritas tertinggi dievaluasi terlebih dahulu. Perkalian dan pembagian
memiliki prioritas lebih tinggi daripada penjumlahan dan pengurangan. Jadi, 4 + 2 *
3 dievaluasi sebagai 4 + (2 * 3) karena perkalian memiliki tingkat prioritas yang lebih
tinggi daripada penjumlahan.

Berdasarkan jumlah operand-nya, operator dibagi menjadi 3 jenis:

1) Operator Unary, mempunyai 1 operand


2) Operator Binary, mempunyai 2 operand
3) Operator Ternary, mempunyai 3 operand

71
1. OPERATOR ARITHMETIC

Sebuah operator aritmatika melakukan operasi matematika seperti


penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan sebagainya pada nilai-nilai
numerik (konstan dan variabel).

72
PERCOBAAN 5.1.

Operator +, -, dan * menghitung penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.

Dalam perhitungan normal, 9/4 = 2,25. Namun, output program adalah 2.

Hal ini karena kedua variabel a dan b adalah bilangan bulat. Oleh karena itu, output
juga merupakan bilangan bulat. Compiler mengabaikan angka setelah koma dan
menampilkan jawaban 2 sebagai gantinya.

Operator modulo % menghitung sisa hasil bagi. Ketika a=9 dibagi oleh b=4, sisa hasil
bagi adalah 1. Operator % hanya dapat digunakan dengan bilangan bulat.

Misalkan a = 5.0, b = 2.0, c = 5 dan d = 2.

73
PERCOBAAN 5.2.

Dalam pemrograman C, standar yang dianjurkan adalah menggunakan fungsi


int main() untuk program yang mengembalikan nilai integer sebagai kode keluaran dan
void main() untuk program yang tidak mengembalikan nilai.

Fungsi int main() mengembalikan nilai integer sebagai kode keluaran ke sistem
operasi setelah program selesai dijalankan. Kode keluaran ini biasanya digunakan
untuk memberikan informasi tentang apakah program telah berhasil atau gagal
dijalankan. Kode keluaran 0 menunjukkan bahwa program telah berhasil dijalankan
tanpa masalah, sedangkan kode keluaran selain 0 menunjukkan adanya masalah atau
kesalahan dalam program. Makanya ketika kita menggunakan int main() selalu ada
return 0 di akhir program untuk memberikan informasi kalau program itu berhasil di
eksekusi tanpa ada masalah.

Sementara itu, fungsi void main() tidak mengembalikan nilai apa pun sebagai
kode keluaran, sehingga tidak memberikan informasi apapun tentang keberhasilan
atau kegagalan program, makanya tidak disertakan dengan return 0.

74
PERCOBAAN 5.3.

Jika Anda memberikan input nilai a = 7 dan nilai b = 2, apa yang salah dari
hasil keluaran program di atas? mengapa bisa demikian?

Pada hasil pembagian a / b, hasil keluaran menunjukan hasil 7 / 2 = 3. Padahal


hasil seharusnya adalah 3,5. Sama dengan halnya pada Percobaan 5.1. Seharusnya
tipe data a dan b diganti menjadi float, karena ada perhitungan yang menghasilkan
bilangan desimal.

2. OPERATOR ASSIGNMENT

Operator assignment adalah operator yang digunakan untuk memberikan nilai pada
variabel. Operator assignment dalam bahasa C adalah tanda sama dengan (=).
Contohnya, pada statement a = 5; operator assignment (=) digunakan untuk
memberikan nilai 5 pada variabel a. Dengan demikian, variabel a memiliki nilai 5.

Selain operator assignment sederhana, C juga memiliki operator assignment gabungan


(compound assignment) yang dapat digunakan untuk memperpendek sintaks pemberian
nilai pada variabel. Operator assignment gabungan terdiri dari tanda sama dengan (=)
dan operator aritmatika lainnya seperti berikut:

75
Contohnya, pada statement a += 3; variabel a akan diincrement sebesar 3. Hal ini sama
artinya dengan a = a + 3; Operator assignment juga dapat digunakan untuk melakukan
pemberian nilai pada lebih dari satu variabel sekaligus. Contohnya, pada statement a
= b = c = 0; operator assignment digunakan untuk memberikan nilai 0 pada variabel a,
b, dan c secara bersamaan.

76
PERCOBAAN 5.4.

3. OPERATOR PEMBANDING

Operator pembanding adalah operator yang digunakan untuk membandingkan dua


nilai atau variabel dan menghasilkan nilai boolean (true 1 atau false 0) sebagai hasilnya.
Berikut adalah operator pembanding dalam bahasa C:

77
PERCOBAAN 5.5.

Operator pembanding sering digunakan pada alur percabangan maupun perulangan.

4. OPERATOR LOGIKA

Operator logika adalah operator yang digunakan untuk menggabungkan dua atau
lebih kondisi boolean dan menghasilkan nilai boolean (true atau false) sebagai hasilnya.
Berikut adalah operator logika dalam bahasa C:

78
➢ Operator && (AND)
Menghasilkan nilai true jika kondisi di kedua sisi operator adalah true.
Misal, A dan B itu adalah kondisi, sementara C adalah hasil output. Misalnya,
kondisi A bernilai 0 (false) dan kondisi B bernilai 0 (false) maka keluaran
(output) bernilai 0 (false). Artinya jika kedua kondisi tidak terpenuhi maka hasil
output itu salah alias 0 (false). Jadi, terlihat output hanya akan true atau bernilai
1 apabila kedua kondisi A dan B bernilai 1 (true). Jika ada salah satu kondisi
itu bernilai 0 (false), maka sudah dipastikan hasil output false (salah).

A B C
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

➢ Operator || (OR)
Menghasilkan nilai true jika salah satu dari kondisi di kedua sisi operator
adalah true.
Misal, A dan B itu adalah kondisi, sementara C adalah hasil output. Berbeda
dengan logika AND. Kalau logika OR, hasil keluaran atau C (output) hanya
akan bernilai 0 (false) apabila kedua kondisi A dan B bernilai 0 (false), selain
dari itu apabila ada salah satu dari kondisi bernilai 1 (true) atau keduanya
bernilai 1 (true), maka hasil output adalah 1 (true).

A B C
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

79
➢ Operator ! (NOT)
Menghasilkan nilai true jika kondisi di sisi operator adalah false.
Misalnya, untuk logika NOT hanya memiliki satu kondisi. Misalnya A
(kondisi) sementara C (keluaran). Logika NOT disebut juga logika pembalik
karena menghasilkan keluaran yang berlawanan dengan kondisi yang ada.
Berarti jika kondisinya bernilai 1 (true) maka keluaran output bernilai 0 (false)
dan sebaliknya.

A C
0 1
1 0

PERCOBAAN 5.6.

80
Program tersebut menggunakan operator logika pada bahasa C untuk mengevaluasi
beberapa kondisi dan menghasilkan nilai boolean. Berikut adalah penjelasan lebih
detailnya:

➢ (a == b) && (c > 5), Operasi ini menggunakan operator && (AND) untuk
menggabungkan dua kondisi, yaitu apakah variabel a sama dengan variabel b
dan apakah variabel c lebih besar dari 5. Karena kedua kondisi tersebut benar
(true), maka hasilnya adalah 1 (true).
➢ (a == b) && (c < b), Operasi ini juga menggunakan operator && (AND) untuk
menggabungkan dua kondisi, yaitu apakah variabel a sama dengan variabel b
dan apakah variabel c lebih kecil dari b. Karena kondisi pertama benar (true),
tetapi kondisi kedua salah (false), maka hasilnya adalah 0 (false).
➢ (a == b) || (c < b), Operasi ini menggunakan operator || (OR) untuk
menggabungkan dua kondisi, yaitu apakah variabel a sama dengan variabel b
atau apakah variabel c lebih kecil dari b. Karena kondisi pertama benar (true),
maka hasilnya adalah 1 (true).
➢ (a != b) || (c < b), Operasi ini juga menggunakan operator || (OR) untuk
menggabungkan dua kondisi, yaitu apakah variabel a tidak sama dengan
variabel b atau apakah variabel c lebih kecil dari b. Karena kedua kondisi
tersebut salah (false), maka hasilnya adalah 0 (false).
➢ !(a != b), Operasi ini menggunakan operator ! (NOT) untuk membalikkan
kondisi apakah variabel a tidak sama dengan variabel b. Karena kondisi
tersebut salah (false), maka hasilnya adalah 1 (true).
➢ !(a == b), Operasi ini juga menggunakan operator ! (NOT) untuk membalikkan
kondisi apakah variabel a sama dengan variabel b. Karena kondisi tersebut
benar (true), maka hasilnya adalah 0 (false).

5. OPERATOR BITWISE

Bagi yang pernah belajar sistem bilangan dan sistem digital akan mudah
memahami cara kerja operator ini. Operator bitwise digunakan dalam pemrograman
C untuk melakukan operasi level-bit. Dengan operator bitwise, program dapat
memanipulasi bit-bit dari suatu nilai dengan cara yang efisien dan efektif, seperti
melakukan shift bit, operasi AND, OR, XOR, dan NOT pada bit-bit suatu nilai.

81
Operator bitwise sangat berguna dalam pemrograman embedded systems, pengolahan
citra digital, dan pemrograman perangkat keras.

Bitwise AND Operator &

Hasil dari operasi bitwise AND adalah 1 jika bit-bit yang sesuai dari dua operand
adalah 1. Jika salah satu bit dari sebuah operand adalah 0, hasil dari bit yang sesuai
akan dinilai sebagai 0.

Dalam pemrograman C, operator bitwise AND dilambangkan dengan tanda &.

Mari kita asumsikan operasi bitwise AND dari dua bilangan bulat 12 dan 25. Dalam
representasi biner, 12 adalah 00001100 dan 25 adalah 00011001. Ketika kedua
bilangan tersebut dioperasikan dengan operator bitwise AND, maka setiap bit pada
posisi yang sesuai akan dianalisis.

82
PERCOBAAN 5.7.

Operator bitwise jarang kita gunakan dalam materi algoritma pemrograman ini hingga
selesai, namun untuk lebih detil Anda bisa pelajari lebih mendalam mengenai sistem
bilangan atau sistem digital terlebih dahulu agar mudah mempelajari bitwise:

a. Sistem Bilangan Biner

b. Operator Bitwise

Selain operator yang telah dipaparkan, terdapat operator lainnya yang bisa kita
gunakan dalam C, yaitu:

83
PERCOBAAN 5.8.

6. OPERATOR TERNARY

PERCOBAAN 5.9.

84
PERCOBAAN 5.10.

Operator increment dan decrement dapat ditaruh di depan maupun di belakang variabel
atau nilai. Operator ini biasanya digunakan pada alur perulangan.

85
C. RANGUMAN

➢ Operand dalam pemrograman merujuk pada nilai atau entitas yang menjadi subjek
operasi matematika atau logika.
➢ Operator dalam pemrograman adalah simbol atau tanda khusus yang digunakan
untuk melakukan operasi tertentu pada satu atau lebih operand.
➢ Operator Aritmatika: Digunakan untuk melakukan operasi matematika pada
operand, seperti penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (*), pembagian (/),
dan sebagainya.
➢ Operator Logika: Digunakan untuk melakukan operasi logika pada operand yang
bernilai logika (true atau false), seperti AND (&&), OR (||), dan NOT (!).
➢ Operator Perbandingan: Digunakan untuk membandingkan dua operand dan
menghasilkan nilai logika (true atau false), seperti sama dengan (==), tidak sama
dengan (!=), lebih besar dari (>), kurang dari (<), dan sebagainya.
➢ Operator Penugasan: Digunakan untuk menugaskan nilai kepada variabel, seperti
penugasan nilai (=), penugasan tambah (+=), penugasan kurang (-=), dan
sebagainya.
➢ Operator Increment dan Decrement: Digunakan untuk meningkatkan (increment)
atau mengurangi (decrement) nilai variabel, seperti increment (++), decrement (--),
dan sebagainya.
➢ Operator Bitwise: Digunakan untuk melakukan operasi pada level bit pada
operand, seperti AND bitwise (&), OR bitwise (|), XOR bitwise (^), dan sebagainya.
➢ Operator Ternary: Digunakan untuk membuat ekspresi bersyarat yang
menghasilkan nilai berdasarkan kondisi, seperti kondisi ? nilai1 : nilai2.

86
D. TUGAS STUDI KASUS

1. Buatlah sebuah program dengan inputan dari keyboard untuk nilai A, B, C, dan
D, kemudian lakukan operasi dengan menggunakan rumus berikut, dimana:

1. X = (A * D) + (B – C)
2. Y = (A + B) * (D – C)
3. Z = X + Y

Tampilkan hasil operasi dari X, Y dan Z! tersebut ke terminal.

2. Buatlah sebuah program tarif parkir motor, tarif untuk 1 jam pertama biaya
Rp3,000, jam berikutnya dikenakan 50% dari jam pertama. Jika pada waktu itu
Anda pergi menonton bioskop ke sebuah plaza, dan memarkir motor Anda disana.
1 jam pertama Anda mengunjungi McD untuk makan siang, jam berikutnya Anda
menonton sebuah film di layar bioskop dengan durasi film 2,5 jam. Berapakah
Anda dikenakan biaya parkir? Analisa dan formulasikan rumusnya ke dalam
program.
Input: nama, jumlah jam parkir
Output: total biaya parkir

3. Buatlah program sederhana penjualan paket data dengan


skenario sebagai berikut:
Harga paket data 1 GB adalah Rp 10,000. Jika Anda membeli paket data lebih dari
5 GB, maka akan tampil pesan “Selamat, Anda mendapatkan bonus kuota 10 GB”
dan potongan harga sebesar Rp. 5.000. Tapi jika Anda membeli paket data internet
kurang dari 5 GB, maka akan tampil “Maaf, tidak ada bonus kuota!”. (Pelajari
tentang decision making)
Input: total kuota, uang bayar
Output: total bayar, potongan harga, uang kembalian

87

Anda mungkin juga menyukai