Laporan Kunjungan Industri Pie Susu Di PT Angga Cahaya Dewata Bali (1) - 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI PIE SUSU DI PT

ANGGA CAHAYA DEWATA BALI

Laporan Kunjungan Untuk Memenuhi Penugasan P5 Tema


Kewirausahaan

Disusun Oleh:

1. Fadil Mayo Swisaldi (XI-10)


2. M. Alfin Mubarik (XI-10)
3. M. Galang El Busan (XI-10)
4. Aditiya Reyan Abdillah (XI-10)
5. M. Ulin Nuha (XI-10)
6. Ahmad Alfan Alfata (XI-1)
7. Ardiansyah Putra (XI-1)
8. Aditya Fana Kusharyanto (XI-1)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PATI

KABUPATEN PATI JAWA TENGAH

2024
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan yang berjudul “ Laporan Kunjungan Industri Pie Susu di Angga Cahaya
Dewata Bali “ telah disahkan dan disetujui pada:

Hari :

Tanggal :

Disetujui Oleh:

Mengetahui,

Kepala MAN 2 Pati Pembimbing/wali kelas

Moh Kodri, S.Pd.,M.Pd. Afif Baghtiar Efendi, S.Hum.


NIP.196805121995121004 NIP.
ABSTRAK

Laporan ini menguraikan hasil kunjungan industri di PT Angga Cahaya Dewata,


sebuah perusahaan yang memproduksi Pie Susu khas Bali. Kunjungan ini
merupakan bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang
bertujuan untuk memberikan siswa pengalaman langsung dalam memahami
proses produksi, strategi pemasaran, dan manajemen bisnis di sektor kuliner.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat jiwa kewirausahaan dan kreativitas
siswa dalam mengembangkan potensi bisnis lokal di masa mendatang.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan laporan kunjungan industri ini. Laporan ini
disusun untuk memenuhi penugasan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5) dengan tema kewirausahaan, yang bertujuan untuk melatih keterampilan
siswa dalam memahami dunia bisnis. Kami berterima kasih kepada PT Angga
Cahaya Dewata yang telah menerima kunjungan kami dan kepada guru
pembimbing yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini. Semoga laporan
ini memberikan inspirasi bagi para siswa dalam mengembangkan jiwa
kewirausahaan.

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
KAJIAN PUSTAKA................................................................................................3
2.1 Kewirausahaan...............................................................................................3
2.2 Manajemen Operasional................................................................................3
2.3 Strategi Pemasaran.........................................................................................3
2.4 Inovasi dan Daya Saing..................................................................................3
Bab III......................................................................................................................4
METODE PENELITIAN.........................................................................................4
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................4
3.2 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................4
3.4 Teknik Analisis Data......................................................................................4
BAB IV....................................................................................................................5
HASIL PENELITIAN..............................................................................................5
4.1 Sejarah dan Strategi Pemasaran.....................................................................5
4.2 Analisis SWOT..............................................................................................6
4.3 Strategi Pengembangan Usaha.......................................................................7
BAB V......................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
5.1 Simpulan........................................................................................................8
5.2 Saran...............................................................................................................8

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pie susu dikenal sebagai salah satu oleh-oleh khas Bali yang paling dicari
oleh wisatawan. Namun, banyak yang tidak mengetahui bahwa sejarah pie susu di
Bali dimulai pada akhir tahun 1980-an. Pie susu pertama kali dibuat oleh seorang
pengusaha lokal yang terinspirasi oleh makanan penutup dari luar negeri. Dengan
mengadaptasi resep aslinya, pie susu Bali dibuat dengan bahan-bahan lokal dan
disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Resep pie susu Bali terbilang
sederhana, terdiri dari adonan tipis yang diisi dengan campuran susu kental manis
dan telur. Adonan ini kemudian dipanggang hingga matang dan menghasilkan
tekstur yang lembut di bagian tengah dengan pinggiran yang renyah.

Seiring waktu, popularitas pie susu di Bali semakin meningkat, terutama di


kalangan wisatawan domestik dan mancanegara. Ketika turisme di Bali mulai
berkembang pesat pada awal 1990-an, pie susu menjadi salah satu oleh-oleh yang
paling dicari. Banyak toko oleh-oleh di Bali yang mulai menawarkan pie susu
dengan berbagai varian rasa, seperti cokelat, keju, dan pandan. Varian-varian ini
menambah daya tarik pie susu dan membuatnya semakin diminati. Pada awalnya,
pie susu diproduksi secara rumahan dengan kapasitas yang terbatas. Namun,
seiring dengan meningkatnya permintaan, banyak usaha kecil dan menengah di
Bali yang mulai memproduksi pie susu dalam skala yang lebih besar. Industri
rumahan ini kemudian berkembang pesat dan berkontribusi signifikan terhadap
perekonomian lokal. Hingga saat ini, terdapat banyak merek pie susu yang dikenal
luas dan dijual di berbagai toko oleh-oleh di seluruh Bali.

PT Angga Cahaya Dewata adalah perusahaan yang memproduksi Pie Susu


khas Bali yang telah dikenal luas. Kunjungan ini bertujuan memberikan
pemahaman langsung kepada siswa tentang proses bisnis dari awal hingga akhir.
Diharapkan siswa dapat memperoleh wawasan tentang bagaimana bisnis lokal
dapat tumbuh dan bersaing di pasar yang kompetitif.

1
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan hasil kunjungan dalam kulian kerja lapangan yang
dilaksanakan di PT Angga Cahya Dewata Mengenai pembuatan oleh-oleh khas
Bali yaitu "Pie Susu" adapun masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah berdirinya PT Angga Cahya Dewata.
2. Apa saja bahan baku dan proses pembuatan pie susu di PT Angga Cahaya
Dewata, dan bagaimana perusahaan memastikan kualitas produk?
3. Bagaimana PT Angga Cahaya Dewata menghadapi tantangan dalam
memproduksi pie susu secara massal di tengah meningkatnya permintaan?
4. Apa strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT Angga Cahaya Dewata
untuk memperkenalkan produk pie susu ke pasar lokal dan internasional?
5. Bagaimana inovasi dalam produk dan proses produksi dapat membantu PT
Angga Cahaya Dewata untuk bersaing di pasar yang kompetitif?
6. Apa peran PT Angga Cahaya Dewata dalam kontribusi perekonomian
lokal dan pengembangan industri oleh-oleh khas Bali?

1.3 Tujuan Penelitian


Ada beberapa tujuan yang ingin kami dapatkan dari kunjungan industri ini,
antara lain:
1. Mengetahui sejarah berdirinya PT Angga Cahaya Dewata.
2. Mengetahui bahan baku, proses pembuatan, serta kualitas produk dari PT
Angga Cahaya Dewata
3. Memperluas wawasan tentang bagaimana PT Angga Cahaya Dewata
dalam memproduksi produk-produk di tengah meningkatnya permintaan
4. Memberi informasi tentang strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT
Angga Cahaya Dewata dalam pemasaran produk
5. Melatih inovasi dalam pembuatan dan produksi produk untuk bersaing
dalam pasar kompetitif
6. Mengetahui peran PT Angga Cahaya Dewata dalam kontribusi
perekonomian lokal di Bali

1.4 Manfaat Penelitian


1. Menambah wawasan siswa tentang bisnis kuliner.
2. Mengembangkan keterampilan kewirausahaan siswa.
3. Memberikan inspirasi untuk berwirausaha di bidang kuliner.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan proses penciptaan, pengembangan, dan
pengelolaan usaha baru dengan tujuan menghasilkan keuntungan serta
memberikan nilai tambah bagi masyarakat (Suryana, 2013). Kewirausahaan tidak
hanya melibatkan kemampuan melihat peluang, tetapi juga keberanian mengambil
risiko, kemampuan manajerial, dan inovasi. Dalam konteks pendidikan,
pembelajaran kewirausahaan bertujuan untuk membekali siswa dengan
keterampilan analitis, kreativitas, dan sikap mandiri yang diperlukan untuk
memulai usaha sendiri di masa depan (Kuratko, 2005). Kunjungan industri
merupakan salah satu cara yang efektif dalam pembelajaran kewirausahaan,
karena memberikan pengalaman langsung kepada siswa mengenai praktik bisnis
yang sebenarnya.

2.2 Manajemen Operasional


Manajemen operasional adalah pengelolaan berbagai proses yang
berhubungan dengan produksi barang atau jasa secara efisien dan efektif. Menurut
Heizer dan Render (2014), manajemen operasional mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, dan peningkatan proses produksi agar produk
atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dalam kunjungan
industri ke PT Angga Cahaya Dewata, siswa diharapkan dapat memahami
bagaimana manajemen operasional diterapkan dalam industri manufaktur,
termasuk proses perencanaan produksi, pengelolaan sumber daya, serta
pengendalian kualitas produk.

2.3 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran adalah pendekatan yang digunakan oleh perusahaan
untuk menjangkau konsumen dan memaksimalkan nilai penjualan. Menurut
Kotler dan Keller (2016), strategi pemasaran meliputi segmentasi pasar,
penentuan target, positioning produk, serta bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, tempat, dan promosi. Di PT Angga Cahaya Dewata, siswa akan
belajar mengenai strategi pemasaran yang diterapkan untuk memperluas
jangkauan pasar dan menarik minat konsumen, baik melalui metode pemasaran
tradisional maupun digital.

3
2.4 Inovasi dan Daya Saing
Inovasi adalah proses menciptakan produk atau layanan baru yang lebih baik
dan lebih bernilai bagi konsumen. Inovasi diperlukan dalam perusahaan agar tetap
relevan di tengah persaingan yang ketat. Menurut Drucker (1985), inovasi adalah
fungsi spesifik dari kewirausahaan yang bertujuan untuk memberikan nilai
tambah bagi perusahaan dan konsumen. Dalam kunjungan industri, siswa dapat
mengamati bagaimana PT Angga Cahaya Dewata melakukan inovasi untuk
mempertahankan daya saingnya di pasar, baik melalui peningkatan kualitas
produk, pengembangan variasi produk, atau penggunaan teknologi baru.

Bab III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Kegiatan kunjungan industri dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Oktober
2024 di PT Angga Cahya Dewata Oleh-Oleh Khas Bali.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan adalah kualitatif, dalam pengumpulan data
kualitatif pada umumnya menggunakan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi.
1. Observasi
Observasi meruapan teknik dalam mengumpulkan data kualitatif dengan
melakukan pengamatan secara langsung di lapangan atau lingkungan
penelitian dengan mengamati, mencatat semua kejadian penting yang ada
di lapangan.

2. Wawancara
Mewawancarai informasi langsung dari ibu Kadek Irmawati, pemilik dari
PT Angga Cahya Dewata.

3. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan berupa foto, vidio maupun perekam suara
dengan menggunakan handphone.

4
3.4 Teknik Analisis Data
Menganalisis data adalah proses yang mempelajari dan mengolah data
untuk mengidentifikasi pola, hubungan, dan informasi penting yang terkandung di
dalamnya. Bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang
data yang dianalisis dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang
ditemukan.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Sejarah dan Strategi Pemasaran


PT Angga Cahaya Dewata didirikan pada tahun 2005 di Bali, Indonesia,
oleh seorang pengusaha lokal yang memiliki visi untuk mengembangkan produk-
produk unggulan lokal dengan kualitas tinggi. Perusahaan ini memfokuskan diri
pada produksi dan distribusi berbagai produk kuliner khas Bali, dengan tujuan
untuk mempromosikan warisan budaya dan cita rasa lokal kepada masyarakat
luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Sejak awal berdirinya, PT Angga Cahaya Dewata berkomitmen untuk
menggunakan bahan-bahan berkualitas dan menerapkan standar produksi yang
ketat. Dalam beberapa tahun pertama, perusahaan mulai dengan produksi skala
kecil, yang kemudian berkembang pesat berkat permintaan yang meningkat dari
pasar lokal dan turis yang berkunjung ke Bali. Untuk memenuhi permintaan yang
terus bertambah, PT Angga Cahaya Dewata memperluas kapasitas produksinya
dan membuka beberapa outlet di lokasi strategis di Bali.
Pada tahun 2010, perusahaan berhasil memperkenalkan inovasi produk
baru, yaitu berbagai varian Pie Susu yang menggugah selera, yang semakin
meningkatkan popularitasnya di kalangan konsumen. PT Angga Cahaya Dewata
juga aktif dalam memasarkan produknya melalui berbagai saluran, termasuk toko
oleh-oleh, pasar lokal, dan platform online, sehingga memperluas jangkauan
pasarnya.
Dengan lebih dari 15 tahun pengalaman, PT Angga Cahaya Dewata telah
menjadi salah satu merek terkemuka di Bali, dikenal atas kualitas produk dan
komitmennya terhadap keberlanjutan. Perusahaan ini juga berusaha untuk
mendukung petani lokal dengan menggunakan bahan baku dari sumber lokal,
sehingga berkontribusi pada perekonomian daerah.
Hingga saat ini, PT Angga Cahaya Dewata terus berinovasi dan
beradaptasi dengan tren pasar, berkomitmen untuk memberikan produk
berkualitas tinggi dan layanan terbaik kepada pelanggan, serta memperkuat
posisinya sebagai pelopor dalam industri kuliner di Bali.Strategi promosi untuk
Pie Susu Dewata Bali mencakup beberapa pendekatan yang efektif. Pertama,

5
pemasaran digital akan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan
Facebook untuk menampilkan produk dan promosi secara menarik. Selain itu,
kerjasama dengan agen travel akan menawarkan paket wisata yang mencakup Pie
Susu Dewata sebagai oleh-oleh yang menarik bagi wisatawan. Untuk memperluas
jangkauan, produk ini juga akan ditempatkan di toko oleh-oleh populer di Bali.
Promosi langsung melalui penawaran sampel produk kepada wisatawan di lokasi
wisata dan pusat perbelanjaan akan memberikan kesempatan bagi pengunjung
untuk mencoba dan membeli produk secara langsung.
Dalam hal penjualan, strategi yang diterapkan mencakup penjualan
langsung melalui toko fisik yang berlokasi strategis di Bali, memungkinkan
pelanggan untuk membeli produk dengan mudah. Selain itu, penjualan online
akan dilakukan melalui platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, dan
Tokopedia, memberikan kemudahan akses bagi konsumen. Terakhir, menawarkan
harga khusus untuk pembelian grosir Pie Susu Dewata akan menarik pembeli
dalam jumlah besar, seperti agen travel dan toko oleh-oleh, untuk menjadikan
produk ini lebih dikenal di pasar. Dengan menerapkan strategi ini, Pie Susu
Dewata Bali dapat meningkatkan visibilitas dan penjualannya secara efektif.

4.2Analisis SWOT

4.2.1 Strengths (Kekuatan)


1. Kualitas produk yang tinggi dan rasa yang unik. Produk yang ditawarkan
memiliki kualitas tinggi dan rasa yang dapat diterima oleh berbagai kalangan.
Ini menciptakan loyalitas pelanggan dan dapat menarik pengunjung baru.
2. Bahan baku lokal yang berkualitas. Penggunaan bahan baku lokal yang segar
dan berkualitas tidak hanya meningkatkan cita rasa tetapi juga mendukung
perekonomian lokal, sehingga menciptakan citra positif bagi bisnis.
3. Lokasi strategis di Bali, destinasi wisata populer, dan pusat perbelanjaan.
Dengan adanya lokasi tersebut memberikan akses mudah kepada wisatawan
dan penduduk lokal. Ini meningkatkan visibilitas dan potensi penjualan.
4. Tim produksi yang berpengalaman. Memiliki tim produksi yang terampil dan
berpengalaman memastikan proses produksi yang efisien dan konsisten.
Mental dan fisik yang siap juga berkontribusi pada kualitas layanan dan
produk.

4.2.2 Weaknesses (Kelemahan)


1. Keterbatasan kapasitas produksi. Jika kapasitas produksi terbatas, bisnis
tidak dapat memenuhi permintaan yang tinggi, terutama saat musim
wisata. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan pelanggan dan
pendapatan.
2. Ketergantungan pada bahan baku lokal. Ketergantungan pada bahan baku
lokal dapat menjadi risiko jika terjadi fluktuasi pasokan atau harga. Selain

6
itu, jika kualitas bahan baku menurun, hal ini bisa berdampak pada
kualitas produk.
3. Kurangnya promosi di luar Bali. Minimnya upaya promosi di luar Bali
dapat mengakibatkan kurangnya kesadaran merek di pasar yang lebih luas.
Ini membatasi kemampuan untuk menarik pelanggan baru dari daerah lain
atau internasional.

4.2.3 Opportunities (Peluang)


1. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali. Meningkatnya
jumlah wisatawan menciptakan permintaan tinggi untuk berbagai jenis
kuliner, memberi peluang bagi bisnis untuk menarik pelanggan baru
melalui penawaran unik dan pengalaman makan yang menarik.
2. Tren kuliner yang semakin berkembang luas. Perubahan dan inovasi dalam
dunia kuliner, seperti makanan sehat, makanan berbasis tanaman, atau
fusion cuisine, memberikan peluang bagi bisnis untuk mengembangkan
menu yang sesuai dengan tren. Memanfaatkan tren ini dapat meningkatkan
daya tarik dan relevansi di mata konsumen.
3. Kemungkinan ekspansi ke pasar internasional. Dengan keunikan dan
kekayaan kuliner lokal, terdapat peluang untuk membawa produk ke pasar
internasional. Ekspansi ini bisa dilakukan melalui waralaba, kemitraan,
atau penjualan online, yang dapat meningkatkan visibilitas dan potensi
pendapatan bisnis.

4.2.4 Threats (Ancaman)


1. Persaingan yang ketat dari bisnis kuliner serupa. Hal ini dapat
mempengaruhi pangsa pasar dan keuntungan. Usaha perlu melakukan
inovasi dan diferensiasi untuk tetap menarik bagi konsumen.
2. Fluktuasi harga bahan baku. Harga bahan baku yang tidak stabil dapat
mempengaruhi biaya produksi. Kenaikan harga bahan baku dapat
mengurangi margin keuntungan, sehingga penting untuk mengelola rantai
pasokan dengan baik dan mempertimbangkan alternatif sumber bahan.
3. Perubahan tren kuliner. Tren makanan dan minuman dapat berubah dengan
cepat, dipengaruhi oleh selera konsumen dan faktor sosial. Bisnis kuliner
perlu peka terhadap perubahan ini dan mampu beradaptasi untuk tetap
relevan di pasar.

4.3Strategi Pengembangan Usaha


Untuk mendukung pertumbuhan Pie Susu Dewata Bali, beberapa langkah
strategis perlu diambil. Pertama, peningkatan kapasitas produksi akan dilakukan
untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat. Selanjutnya,
diversifikasi produk dengan menambahkan variasi rasa dan jenis produk baru

7
akan membantu menarik pelanggan baru. Ekspansi pasar juga menjadi fokus
utama, dengan rencana untuk membuka toko di lokasi strategis di luar Bali serta
menjangkau pasar internasional. Selain itu, peningkatan promosi melalui media
sosial dan kerjasama dengan agen travel akan meningkatkan visibilitas merek.
Terakhir, pengembangan sistem penjualan online akan ditingkatkan untuk
menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai platform. Dengan memanfaatkan
kekuatan dan peluang yang ada, Pie Susu Dewata Bali dapat terus berkembang
dan menjadi bisnis kuliner yang sukses, baik di tingkat lokal maupun
internasional.

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Kunjungan industri ke PT Angga Cahaya Dewata memberikan wawasan
yang mendalam tentang berbagai aspek operasional dan manajemen dalam
industri kuliner, khususnya dalam produksi Pie Susu khas Bali. Melalui kunjungan
industri ini, siswa tidak hanya memahami proses produksi yang dilakukan, tetapi
juga mengamati strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan serta tantangan
yang dihadapi dalam mengelola bisnis
Dari hasil kunjungan ini, beberapa kesimpulan dapat diambil:
1. Proses Produksi: Siswa belajar tentang tahapan produksi Pie Susu,
mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas hingga teknik
pemanggangan yang tepat. Hal ini menunjukkan pentingnya
kontrol kualitas dalam menjaga cita rasa dan keaslian produk.
2. Strategi Pemasaran: PT Angga Cahaya Dewata menerapkan
strategi pemasaran yang inovatif, termasuk penggunaan media
sosial dan kolaborasi dengan pelaku industri pariwisata. Ini
mengajarkan siswa pentingnya pemasaran digital dalam
menjangkau konsumen yang lebih luas.
3. Kewirausahaan dan Kreativitas: Kegiatan ini berhasil
menumbuhkan semangat kewirausahaan dan kreativitas siswa.
Mereka terinspirasi untuk mengembangkan ide-ide bisnis lokal,
memperkuat rasa cinta terhadap produk daerah, dan memahami
bahwa inovasi adalah aspek penting dalam mempertahankan daya
saing.

8
5.2 Saran
1. Membuka cabang lain agar mudah didapatkan/dicari oleh wisatawan.
2. Perlu pemasaran yang lebih optimal.
3. Strategi untuk mengatasi tantangan dalam memproduksi pie susu secara
massal di tengah meningkatnya permintaan:
1. Meningkatkan Kapasitas Produksi dengan menambahkan peralatan dan
tenaga kerja baru.
2. Mempertahankan Kualitas dengan menggunakan bahan-bahan
berkualitas tinggi dan proses produksi yang terstandarisasi
3. Memperluas Jaringan Distribusi dengan bekerja sama dengan berbagai
toko dan agen penjualan
4. Inovasi Produk dengan menciptakan varian rasa baru dan kemasan
yang menarik

9
10

Anda mungkin juga menyukai