Tugas 2 MBS
Tugas 2 MBS
NIM : 857615004
PRODI : S1 PGSD
SMA Taruna Nusa telah berjalan selama dua dasa warsa. Dalam rentang waktu tiga tahun ini, sekolah
ini dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks dalam menjalankan model manajemen
sekolah. Tantangan yang muncul mulai dari rendahnya partisipasi orang tua siswa, kurang
berperannya guru pembimbing, hingga kurang terampilnya tenaga pengajar dalam pemanfaatan
teknologi, serta lambatnya petugas administrasi dalam penanganan administrasi sekolah. Kepala
sekolah bermaksud untuk melakukan revitalisasi sistem yang ada untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan efektivitas manajemen.
Dari contoh kasus di atas, jawablah pertanyaan berikut:
1.Sebutkan tiga manfaat utama dari revitalisasi manajemen berbasis sekolah bagi institusi
pendidikan.
2. Apa langkah-langkah konkret yang dapat diambil oleh kepala sekolah SMA Taruna Nusa untuk
merevitalisasi manajemen berbasis sekolah?
3. Jelaskan bagaimana pemanfaatan teknologi dapat membantu dalam revitalisasi manajemen
berbasis sekolah di SMA Taruna Nusa.
JAWABAN
Pengertian Revitalisasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS):
* Revitalisasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah upaya pembaruan atau penguatan kembali
sistem manajemen sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan efektivitas operasional
secara menyeluruh. Dalam konteks MBS, revitalisasi mencakup pengembangan dan penyesuaian
struktur, kebijakan, prosedur, serta kapasitas sumber daya manusia yang terlibat di sekolah. Tujuan
utama dari revitalisasi ini adalah untuk menciptakan sistem manajemen yang lebih responsif
terhadap kebutuhan sekolah, baik dalam pembelajaran maupun administrasi, dan meningkatkan
keterlibatan seluruh pihak yang terlibat, termasuk guru, siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar.
*Revitalisasi MBS melibatkan beberapa aspek utama, di antaranya:
1. Pemberdayaan dan Pelibatan Komunitas Sekolah: Salah satu aspek penting dari MBS adalah
meningkatkan peran serta orang tua dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah. Dengan
revitalisasi, diharapkan adanya peningkatan interaksi antara sekolah dan komunitas yang dapat
mendukung kebutuhan pendidikan di sekolah tersebut (Mulyasa, 2012).
2. Penguatan Kapasitas Guru dan Staf Sekolah: Melalui revitalisasi, sekolah melakukan pelatihan,
pengembangan profesional, dan peningkatan keterampilan para guru dan tenaga administrasi. Ini
mencakup peningkatan keterampilan dalam penggunaan teknologi, kemampuan manajerial, serta
pengelolaan pembelajaran (Supriatna, 2015).
3. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas: Dengan adanya revitalisasi, manajemen sekolah
menjadi lebih transparan dan akuntabel, terutama dalam hal penggunaan anggaran, penilaian
kinerja guru, dan pelaporan kepada orang tua dan masyarakat. Transparansi ini bertujuan untuk
memperkuat kepercayaan dan dukungan dari berbagai pihak yang terlibat.
4. Inovasi dalam Proses Pembelajaran dan Administrasi: Revitalisasi juga memungkinkan sekolah
untuk mengadopsi teknologi dan inovasi dalam pembelajaran dan manajemen, sehingga kegiatan
belajar-mengajar menjadi lebih efektif dan menarik bagi siswa (Usman, 2019).
Dengan langkah-langkah tersebut, revitalisasi MBS bertujuan agar sekolah memiliki kemampuan
yang lebih baik dalam mengelola sumber daya dan pengambilan keputusan yang lebih tepat guna
demi meningkatkan mutu pendidikan.
1. Tiga Manfaat Utama dari Revitalisasi Manajemen Berbasis Sekolah bagi Institusi Pendidikan:
@ Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Revitalisasi manajemen berbasis sekolah memungkinkan
sekolah untuk lebih fokus dalam peningkatan kualitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dengan melibatkan seluruh elemen sekolah, seperti guru, siswa, dan orang tua, sekolah dapat
mengidentifikasi dan merespon kebutuhan pendidikan secara lebih efektif. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan (Suryadi, 2015).
@ Memperkuat Partisipasi dan Keterlibatan Komunitas Sekolah: Dengan revitalisasi manajemen,
sekolah dapat meningkatkan partisipasi dari orang tua, masyarakat, dan pihak terkait lainnya dalam
proses pendidikan. Ketika orang tua dan komunitas lebih terlibat, mereka dapat memberikan
dukungan dan masukan yang konstruktif, sehingga meningkatkan akuntabilitas dan rasa kepemilikan
terhadap proses pendidikan di sekolah tersebut (Muhaimin, 2010).
@ Efisiensi dan Transparansi dalam Pengelolaan Sekolah: Revitalisasi manajemen berbasis sekolah
membantu menciptakan sistem yang lebih efisien dan transparan dalam pengelolaan sumber daya,
baik itu finansial, sarana prasarana, maupun SDM. Dengan adanya manajemen yang baik, distribusi
sumber daya akan lebih optimal dan akuntabilitas pengelolaan keuangan akan lebih jelas, sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan (Purwanto, 2017).
2. Langkah-Langkah Konkret untuk Revitalisasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMA Taruna Nusa:
@ Meningkatkan Pelatihan Guru dan Staf: Kepala sekolah dapat menyelenggarakan pelatihan yang
berfokus pada penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan administrasi. Selain itu, memberikan
pelatihan kepemimpinan kepada guru-guru pembimbing untuk memperkuat peran mereka dalam
mendampingi siswa.
@ Mengadakan Workshop untuk Orang Tua dan Komunitas: Sekolah dapat mengadakan workshop
untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan siswa. Misalnya, mengadakan
pertemuan rutin untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya peran orang tua dalam
keberhasilan akademik siswa.
@ Digitalisasi Administrasi Sekolah: Kepala sekolah dapat melakukan modernisasi pada sistem
administrasi dengan menggunakan aplikasi atau software manajemen sekolah yang dapat
memudahkan pengolahan data siswa, keuangan, hingga perizinan. Langkah ini dapat membantu
mengurangi lambatnya pelayanan administrasi.
@ Menerapkan Sistem Evaluasi dan Monitoring: Implementasi sistem evaluasi yang berkala dan
terstruktur, baik untuk kinerja guru maupun untuk kepuasan orang tua dan siswa, akan membantu
sekolah untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan dan pembelajaran yang diberikan.
3. Pemanfaatan Teknologi dalam Revitalisasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMA Taruna Nusa:
@ Sistem Informasi Manajemen Sekolah: Implementasi sistem informasi manajemen sekolah dapat
membantu mengintegrasikan seluruh aktivitas administrasi dan operasional sekolah dalam satu
platform digital. Sistem ini memungkinkan sekolah untuk melacak kehadiran siswa, perkembangan
akademik, hingga pengelolaan keuangan secara lebih efektif dan akurat (Suharsaputra, 2014).
@ E-Learning dan Platform Pembelajaran Digital: Teknologi dapat membantu guru dalam menyusun
materi ajar yang lebih interaktif dan inovatif, seperti dengan menggunakan video pembelajaran atau
modul daring. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran tetapi juga mempermudah
siswa untuk belajar dari rumah.
@ Penggunaan Aplikasi Komunikasi Sekolah: Menggunakan aplikasi komunikasi khusus untuk
berinteraksi dengan orang tua dan siswa dapat meningkatkan komunikasi secara real-time dan
memungkinkan umpan balik yang lebih cepat. Orang tua dapat langsung memperoleh informasi
tentang perkembangan anaknya atau kegiatan sekolah yang sedang berlangsung, sehingga
partisipasi mereka dapat meningkat.
*Sumber Referensi:
@ Mulyasa, E. (2012). Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
@ Supriatna, A. (2015). Revitalisasi Pendidikan Berbasis Sekolah: Strategi untuk Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
@ Usman, U. (2019). Pendidikan dan Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
@ Muhaimin. (2010). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
@ Purwanto. (2017). Manajemen Sekolah Berbasis Teknologi Informasi. Bandung: Alfabeta.
@ Suryadi. (2015). Pendidikan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
@ Suharsaputra, U. (2014). Manajemen Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.