Tugas 2 Statistika Ekonomi - Andre

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2 STATISTIKA EKONOMI

NAMA : ANDRE
NIM : 052011836
PRODI MANAJEMEN

No Tugas Tutorial
1 Berikut adalah data perbandingan pertumbuhan ekonomi negara Indonesia dan salah satu
Negara Maju dari tahun 2018-2021. Hitunglah simpangan baku sampel (s) dan koefisien
variasi dari masing-masing negara tersebut.
Tahun Petumbuhan Ekonomi (%)
Negara Maju Indonesia
2018 2,6 8,2
2019 3,2 4,9
2020 2,0 4,8
2021 2,1 3,2
2 Hitunglah Kuartil 1, Kuartil 2 dan Kuartil 3 dari data yang sudah dikelompokkan pada
kasus 20 saham pilihan bulan Juni 2021 di BEJ!

Interval Frekuensi
160-303 2
304-447 5
448-591 9
592-735 3
736-878 1
3 Perhatikan data berikut!

x Y
1 1
3 2
4 4
6 4
8 5
9 7
11 8
14 9

a. Buatlah persamaan regresi dari data di atas

b. Tentukan nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasinya


Jawaban

1. Untuk menghitung simpangan baku sampel (s) dan koefisien variasi dari masing-masing negara,
kita perlu menggunakan rumus sebagai berikut:

Simpangan Baku Sampel (s) = √(Σ( - ̅ )²/n-1)

Koefisien Variasi (%) = (s/ ̅ ) x 100%

Berikut adalah hasil perhitungan untuk masing-masing negara:

Negara Maju:

Rata-rata = (2.6 + 3.2 + 2.0 + 2.1) / 4 = 2.475

Simpangan Baku Sampel (s) = √[(0.125 + 0.3056 + 0.4225 + 0.2025) / 3] = 0.405

Koefisien Variasi (%) = (0.405 / 2.475) x 100% = 16.36%

Indonesia:

Rata-rata = (8.2 + 4.9 + 4.8 + 3.2) / 4 = 5.525

Simpangan Baku Sampel (s) = √[(5.235625 + 0.2025 + 0.0225 + 5.985625) / 3] = 2.474

Koefisien Variasi (%) = (2.474 / 5.525) x 100% = 44.72%

Dengan demikian, simpangan baku sampel (s) untuk negara maju adalah 0.405 dan untuk
Indonesia adalah 2.474. Sedangkan koefisien variasi (%) untuk negara maju adalah 16.36%
dan untuk Indonesia adalah 44.72%.

2. Diketahui :
N : 2 + 5 + 9 + 3 + 1 = 20
- Q1 terletak pada data ke-5, yaitu interval 304-447

Q1 = L1 + ((N/4 - CF)/f) × i

L1 = batas bawah interval yang mengandung data ke-5 = 304

N = jumlah total data = 20

CF = jumlah frekuensi kumulatif sebelum interval yang mengandung data ke-5 = 2

f = frekuensi interval yang mengandung data ke-5 = 5

i = panjang interval = 143 (447 - 304)

Q1 = 304 + ((20/4 - 2)/5) × 143 = 375.4

- Q2 terletak pada data ke-10, yaitu interval 448-591

Q2 = L2 + ((N/4 - CF)/f) × i

L2 = batas bawah interval yang mengandung data ke-10 = 448

N = jumlah total data = 20

CF = jumlah frekuensi kumulatif sebelum interval yang mengandung data ke-10 = 7

f = frekuensi interval yang mengandung data ke-10 = 9

i = panjang interval = 143 (591 - 448)

Q2 = 448 + ((2x20/4 - 7)/9) × 143 = 487,07

- Q3 = L3 + ((3N/4 - CF)/f) × i

L3 = batas bawah interval yang mengandung data ke-15 = 448

N = jumlah total data = 20


CF = jumlah frekuensi kumulatif sebelum interval yang mengandung data ke-15 = 7

f = frekuensi interval yang mengandung data ke-15 = 9

i = panjang interval = 143 (591 - 448)

Q3 = 448 + ((3x20/4 - 7)/9) × 143 = 575.11

Jadi, Kuartil 1 (Q1) = 375.4, Kuartil 2 (Q2) = 487,07, dan Kuartil 3 (Q3) = 575.11.

3.
a. Persamaan Regresi
x y x2 xy
1 1 1 2
3 2 9 5
4 4 16 8
6 4 36 10
8 5 64 13
9 7 81 16
11 8 121 19
14 9 196 23
∑x2=524

a. Hitung SSxy
( )( )
SSxy = –
SSxy = 96 –
SSxy = 96 – 275 = -179

b. Hitung SSx
( )
SSx = ∑x2-

SSx = 524 -
SSx = 524 – 378,125 = 145,875

c. Hitung b
B= = = - 1,227
d. Hitung ̅
̅= = =5

e. Hitung ̅
̅= = = 6,875

f. Hitung a
a = ̅ - b̅
a = 5 – (-1,227)(6,875) = 13,436

g. Masukkan a dan b ke persamaan linier


y=a+b
y = 13,436 – 1,227 = 12,209

b. Nilai Koefisien Korelasi & Determinasi


x Y x2 y2 xy
1 1 1 1 2
3 2 9 4 5
4 4 16 16 8
6 4 36 16 10
8 5 64 25 13
9 7 81 49 16
11 8 121 64 19
14 9 196 81 23
∑x2=524 ∑y = 256
2

a. Hitung SSxy
( )( )
SSxy = –
SSxy = 96 –
SSxy = 96 – 275 = -179

b. Hitung SSx
( )
SSx = ∑x2-

SSx = 524 -
SSx = 524 – 378,125 = 145,875

c. Hitung SSy
( )
SSy = ∑y2-

SSy = 256 -
SSy = 256 – 200 = 56

Koefisien Korelasi
r= = = = -1,98
√ √( )( )

Diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar -1,98. Karena bertanda negatif, maka menandakan
bahwa antara permintaan dan harga memiliki korelasi negatif. Artinya saat permintaan semakin
tinggi maka harga akan semakin turun dan sebaliknya.

Nilai koefisien determinasi diperoleh r2 = (−1,98)2 = 3,92 Diperoleh nilai koefisien determinasi
sebesar 3,92.

Anda mungkin juga menyukai