Haifa Azhari - 332300069

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Haifa Azhari

NIM : 332300069

Mata Kuliah : PPA

Ujian Tengah Semester (UTS)

1. Rancangan pembelajaran dapat disusun menggunakan prinsip Understanding by


Design (UbD) atau biasa disebut dengan backward design. Jelaskan bagaimana cara
merancang pembelajaran dengan prinsip ini!
1) Menentukan Tujuan
Pada proses ini pendidik perlu menentukan keterampilan, pengetahuan, atau
pemahaman yang ingin dicapai siswa. Fokus pada konsep-konsep besar dan esensial
yang relevan dengan materi, serta pemahaman mendalam yang ingin dicapai sesuai
dengan karakteristik peserta didik
Tujuan pembelajaran dapat disusun berdasarkan kurikulum yang digunakan di sekolah
masing-masing. Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama,
yaitu kompetensi dan lingkup materi.
a. Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang perlu didemonstrasikan oleh peserta
didik untuk menunjukkan dirinya telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran
b. Lingkup materi
Lingkup materi merupakan konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada
akhir satu unit pembelajaran
Contoh: Peserta didik dapat menjelaskan muatan listrik pada suatu atom
Menjelaskan = kompetensi
Longkup materi = muatan listrik pada suatu atom

2) Menentukan asesmen
Asesmen digunakan pendidik untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran, kebutuhan
belajar, dan perkembangan peserta didik. Hasil asesmen juga menjadi dasar refleksi dan
peningkatan kualitas pembelajaran. Agar pembelajaran dan asesmen dapat meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik, keduanya harus direncanakan secara
sistematis. Terdapat tiga pendekatan asesmen:

a. Assessment for Learning (AfL): Dilakukan saat pembelajaran berlangsung untuk


memperbaiki proses belajar. Pendidik memberikan umpan balik dan memantau
kemajuan peserta didik. Contohnya adalah kuis dan tugas.

b. Assessment as Learning (AaL): Dilakukan juga saat pembelajaran berlangsung,


namun melibatkan peserta didik dalam proses penilaian, seperti self-assessment dan
peer-assessment, sehingga mereka memahami kriteria dan pedoman penilaian.

c. Assessment of Learning (AoL): Dilaksanakan di akhir pembelajaran untuk


mengukur capaian hasil belajar. Contohnya adalah ulangan harian dan penilaian
akhir semester.

AfL dan AaL merupakan bagian dari asesmen formatif untuk meningkatkan proses belajar,
sementara AoL adalah asesmen sumatif untuk mengukur hasil belajar secara keseluruhan.
3) Menentukan Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran sebaiknya berfokus pada peserta didik, misalnya melalui
pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) dan Culturally Responsive Teaching
(CRT). Selain memilih pendekatan, Anda juga dapat menentukan model, strategi, dan
metode yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Setelah menentukan metode yang
akan digunakan, langkah berikutnya adalah menyiapkan media pembelajaran. Media
pembelajaran mencakup segala sesuatu yang dapat mendukung pendidik dalam
menyampaikan informasi kepada peserta didik serta mampu merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan motivasi belajar, sehingga dapat mendorong proses belajar
terjadi.

2. Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD guru harus


merencanakan tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran. Jelaskan
hubungan ketiga komponen tersebut, lalu kemukakan pendapatmu jika salah satu
komponen tidak termuat dalam perencanaan pembelajaran.
Dalam Prinsip UbD, perancangan pembelajaran dimulai dengan menetapkan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Setelah itu, pendidik menentukan alat untuk mengukur keberhasilan pencapaian
tujuan tersebut, dan baru menyusun metode pengajaran yang akan digunakan. Karena pendekatan
ini dimulai dari hasil yang diinginkan dan berfokus pada langkah-langkah menuju tujuan,
pendekatan ini dikenal sebagai backward design atau perancangan mundur.

Jika salah satu dihilangkan maka untuk mencapai keberhasilan pembelajaran pun tidak dapat
tercapai karena ketiga komponen tesebut merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Tetapi apabila terjadi maka akan memungkinkan terjadinya kehilangan arah dan fokus,
kegiatan pembelajaran menjadi tidak terarah dan tidak efektif, Proses pembelajaran menjadi hampa
dan tidak bermakna.
3. Mengapa merancang pembelajaran dianjurkan menggunakan prinsip UbD? Jelaskan
kelebihan prinsip ini dibandingkan dengan cara merancang pembelajaran seperti biasanya!
Seringkali, peserta didik mengeluh terkait mengapa pada soal yang diujikan itu lebih sulit
dari apa yang diajarkan, hal tersebut memungkinkan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan itu tidak sesuai dengan muatan asesmen yang ditentukan. Sehingga tujuan
pembelajaran tidak dapat tercapai dengan baik. Dengan menentukan asesmen di awal, guru
akan lebih terarah dalam merancang kegiatan pembelajaran. Menentukan asesmen di awal
perencanaan pembelajaran memiliki banyak manfaat dalam meningkatkan efektivitas
dan kualitas pembelajaran. Hal ini sejalan dengan prinsip UbD yang menekankan
pada perencanaan "mundur" (backward design) dengan memulai dari tujuan dan
asesmen sebelum merancang kegiatan pembelajaran.

4. Jelaskan perbedaan asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif serta
berikan masing-masing 1 contoh!
a. Asesmen Awal
Untuk memahami karakteristik yang berbeda-beda dari peserta didik, guru dapat
melakukan asesmen awal atau asesmen diagnostik sebelum menyusun kegiatan
pembelajaran. Asesmen ini membantu guru mengenali kompetensi, kekuatan, dan
kelemahan siswa sebelum menyusun rencana pembelajaran. Asesmen diagnostik
mencakup:
1) Aspek kognitif: Menilai pemahaman awal siswa terkait materi pelajaran. Hasilnya
membantu guru merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat capaian peserta
didik.
2) Aspek non-kognitif: Menilai faktor seperti dukungan keluarga, motivasi, gaya
belajar, dan kemampuan sosial emosional. Informasi ini penting untuk menyusun
kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Contoh: Guru memberikan kuis singkat Atau pertanyaan pemantik tentang materi
prasyarat untuk mengetahui pemahaman awal siswa.
b. Asesmen Formatif
Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau perkembangan
kompetensi siswa. Guru dapat menggunakan hasil asesmen ini untuk merefleksikan
efektivitas pembelajaran, merencanakan langkah selanjutnya, dan melakukan penyesuaian
jika diperlukan. Jika siswa telah mencapai tujuan pembelajaran, guru dapat melanjutkan ke
tujuan berikutnya; jika belum, guru dapat memberikan penguatan. LKPD bukan salah satu
contoh dari asesmen
Contoh: Guru memberikan pertanyaan lisan di kelas untuk mengecek pemahaman
siswa.atau Guru memberikan tugas individu
c. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif digunakan untuk menilai pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran
secara menyeluruh di akhir proses pembelajaran. Biasanya dilakukan setelah beberapa
tujuan pembelajaran tercapai dan digunakan untuk evaluasi akhir, seperti pada akhir bab,
semester, atau tahun. Contoh: Ulangan harian, Penilaian tengah semester (PTS), Penilaian
Sumtatif Akhir Semester (PSAS).
Secara garis besar perbedaan antara asesmen awal, formatif, dan sumatif tertuang pada
tabel di bawah ini

Jenis Tujuan Waktu Pelaksanaan Contoh


Asesmen
Asesmen Sebelum Kuis, wawancara,
Awal Mengetahui kondisi awal siswa pembelajaran dimulai angket
Asesmen Memantau perkembangan dan Selama proses Pertanyaan lisan,
Formatif memberikan umpan balik pembelajaran presentasi, tugas
Asesmen Akhir periode Ulangan harian, UTS,
Sumatif Mengukur pencapaian akhir pembelajaran UAS

5. Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik. Jelaskan maksud


dari pernyataan tersebut!
Asesmen adalah suatu alat yang dapat menjadi indikator ketercapaian tujuan pembelajaran,
tujuan pembelajaran hendaknya meliputi proses perkembangan kompetensi peserta didik
Guru dapat mengidentifikasi area di mana siswa mengalami kemajuan dan area yang masih
memerlukan bantuan. Hal tersebut dapat membantu siswa untuk memperbaiki kesalahan,
mengembangkan strategi belajar yang lebih baik, dan meningkatkan motivasi belajar.

Anda mungkin juga menyukai