0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan4 halaman

Pertumbuhan Ekonomi-1

Diunggah oleh

yafi5543
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan4 halaman

Pertumbuhan Ekonomi-1

Diunggah oleh

yafi5543
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 4

Kelompok 4, 11C

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam
memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada
perubahan yang bersifat kuantitatif dan biasanya diukur dengan menggunakan data produk domestik
bruto atau pendapatan output perkapita.

4 Teori Pertumbuhan Ekonomi

1. Teori Klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasik beranggapan bahwa suatu negara akan mengalami penurunan
pertumbuhan ekonomi seiring bertambahnya populasi serta sumber daya yang semakin terbatas.
Ahli yang merumuskan teori pertumbuhan ekonomi klasik adalah sebagai berikut:

- Adam Smith
Filsuf dan ahli ekonomi ini merumuskan teorinya dalam buku berjudul An Inquiry into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations. Dalam buku tersebut, Adam Smith mengatakan pertumbuhan
ekonomi bertumpu pada peningkatan populasi yang berdampak pada bertambahnya output dan
hasil.

- David Ricardo
David Ricardo merumuskan teori ini dalam buku berjudul The Principles of Political and Taxation.
Bertolak belakang dengan pendapat Adam Smith sebelumnya, menurutnya pertumbuhan penduduk
yang besar dapat berdampak pada kelebihan tenaga kerja sehingga upah yang diberikan akan
menurun.
Sementara upah tersebut nantinya digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum pekerja
sehingga kondisi ekonomi akan mengalami kemandegan atau stationary state.

2. Teori Neo Klasik


Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik menjelaskan faktor pertumbuhan ekonomi negara dapat
stabil dengan tiga komponen penting yaitu tenaga kerja, modal dan teknologi. Ahli ekonom yang
menopang teori pertumbuhan Neoklasik adalah sebagai berikut:

- Joseph Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter, ekonomi suatu negara dapat meningkat jika pengusaha menciptakan
inovasi dan membuat kombinasi baru terkait proses produksi hingga investasi bisnisnya.

- Robert M. Solow
Teori pertumbuhan ekonomi Robert M. Solow lebih menekankan pada rangkaian kegiatan produksi
yang dilakukan manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output.

Menurutnya, pertumbuhan penduduk bisa berdampak positif dan negatif, maka kondisi tersebut
harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang produktif.

3. Teori Historis
Kelompok 4, 11C

Teori pertumbuhan ekonomi historis fokus melihat proses perkembangan ekonomi dari tahap
prasejarah hingga industri dan masyarakat dunia yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi.
Setidaknya ada 2 ahli yang mendukung teori historis ini yaitu:

- Friedrich List
Friedrich List menganggap pertumbuhan ekonomi suatu negara dilihat dari teknik produksi sebagai
sumber utama. Adapun tahapannya terdiri dari masa berburu, beternak, bertani, kerajinan, serta
industri perdagangan.

- Bruno Hildebrand
Bruno Hildebrand meninjau perkembangan teknologi dapat dilihat dari cara pertukaran di tengah
masyarakat misalnya pertukaran barang atau barter, pertukaran dengan uang, atau pertukaran
dengan kredit.

- Werner Sombart
Werner Sombart beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat meningkat karena dalam
masyarakat terdiri dari susunan organisasi dan ideologi yang berbeda. Tahapannya terdiri dari
perekonomian tertutup, kerajinan dan pertumbuhan, serta kapitalisme.

4. Teori Pertumbuhan Ekonomi-Modern


Teori ini didukung oleh Walt Whitman Rostow dalam buku The Stages of Economic Growth yang
menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi terbagi menjadi 5 tahap yaitu:

- Masyarakat tradisional yaitu tahap dimana kegiatan produksi masih sederhana hanya untuk
memenuhi kebutuhan hidup sendiri.
- Pra lepas landas yaitu tahap dimana masyarakat berada dalam proses transisi dengan menerapkan
ilmu modern untuk produksi di bidang pertanian maupun industri
- Lepas landas yaitu tahap dimana masyarakat memperkuat dan mendorong pertumbuhan ekonomi
secara luas dengan melakukan investasi efektif dan tabungan produktif.
- Dorongan menuju kedewasaan yaitu tahap dimana perekonomian tumbuh secara teratur dan
lapangan usaha terus bertambah beriringan dengan penerapan teknologi modern. Selain itu investasi
dan tabungan efektif meningkat hingga 20 persen.
- Konsumsi Tinggi yaitu tahap dimana sektor industri merupakan sektor yang memimpin. Pendapatan
riil per kapita terus meningkat sehingga sebagian masyarakat mengalami peningkatan konsumsi yang
melampaui kebutuhan bahan dasar.

Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

1. Sumber Daya Manusia (SDM)


SDM adalah salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Alasannya adalah elemen
tersebut dapat memperbaiki atau justru menyengsarakan kemampuan dagang suatu negara.

Apabila kualitas SDM menurun secara drastis, maka kejadian selanjutnya adalah jumlah
pengangguran melonjak dengan cepat, terjadi kebangkrutan bisnis lalu tingkat kemiskinan akan jauh
lebih memprihatinkan.

Situasi berikut lebih dikenal sebagai kemunduran ekonomi yang akan memengaruhi konsumsi produk
atau jasa dari perusahaan tertentu.

2. Sumber Daya Alam (SDA)


Kelompok 4, 11C

Selain SDM, hal yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah SDA. Permintaan sumber daya
alam dalam bentuk ekspor sangat berdampak pada kondisi keuangan negara.

Terkait dengan itu, perlu dipahami bahwa jumlah kekayaan SDA harus berjalan beriringan dengan
peningkatan SDM sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terlaksana.
Contoh pertumbuhan ekonomi dalam hal ini adalah keseimbangan kekuatan ekspor dan kualitas
produknya. Apabila perusahaan secara bertahap terus melakukan perbaikan, inovasi serta ekspansi
bisnis, maka kondisi SDA dan SDM akan bergerak seimbang

3. Kemajuan IPTEK
Sebagai faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, perkembangan teknologi dan pendidikan
perlu digencarkan sehingga produksi barang atau jasa menjadi lebih efisien.
Mengacu pada perubahan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat global yang kini menjadi serba
digital, sebaiknya pemanfaatan teknologi menjadi fokus utama perusahaan.

4. Tingkat Inflasi dan Suku Bunga


Selanjutnya, aspek yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi adalah tingkat inflasi. Apabila
terjadi kenaikan harga bahan baku, maka hampir secara otomatis akan terjadi peningkatan jumlah
kebutuhan operasional perusahaan.
Keadaan ini tentu saja akan berdampak pada gaji karyawan dan yang paling penting menimbulkan
hambatan bagi perusahaan.
Selain itu, aspek lain yang menentukan pertumbuhan ekonomi adalah tingkat suku bunga bank. Tidak
dapat dipungkiri bahwa apabila terjadi kenaikan pendapatan per kapita masyarakat suatu negara,
maka aspek berikut juga akan meningkat.
Meningkatnya suku bunga bank juga memberikan hasil yang buruk bagi perusahaan, khususnya pada
aspek peminjaman modal dan investasi.

5. Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi


Poin lain yang penting bagi pertumbuhan ekonomi adalah metode implementasi organisasi produksi
yang erat kaitannya dengan tenaga manajerial.
Dalam hal ini, penggunaaan aspek produksi perlu ditinjau sehingga prospek pertumbuhan ekonomi
di masa mendatang dapat direalisasikan.

6. Aspek Sosial Budaya


Berjalan secara beriringan, pertumbuhan ekonomi dan bidang sosial budaya saling memengaruhi
dalam perkembangannya.
Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi didasarkan dengan aktivitas masyarakat yang meliputi sudut
pandang, tingkah laku, bahkan motivasi kerjanya.

Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi


Menurut Prof. Simon Kuznets, umumnya terdapat 6 ciri-ciri pertumbuhan ekonomi yang dapat
diperhatikan. Informasi terkait karakteristik tersebut secara lebih lanjut dicantumkan di bawah ini:

- Tingkat pertumbuhan penduduk dan produk berjalan dengan cepat


- Adanya peningkatan produktivitas dalam masyarakat
- Terjadinya kenaikan aspek struktural serta urbanisasi
- Hadirnya perluasan produksi barang, SDM atau SDM ke negara maju
Kelompok 4, 11C

Cara menghitung pertumbuhan ekonomi

Cara menghitung pertumbuhan ekonomi bisa dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap pertama
tentukan periode waktu yang akan dihitung pertumbuhannya, misalnya, per kuartal, per tahun, atau
periode lainnya.

- Rumus pertumbuhan PDB = (PDB akhir - PDB awal)/PDB awal x 100


Contoh: Negara bernama Majapahit pada tahun 2020 memiliki PDB sebesar 100 miliar dollar AS, lalu
pada tahun 2021 atau satu tahun setelahnya, PDB negara Majapahit naik menjadi 105 miliar dollar
AS.

Pertumbuhan PDB Majapahit = (PDB akhir - PDB awal)/PDB awal x 100 = (105 - 100)/100 x 100 = 5
persen

Sebagai catatan, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan saat menghitung
pertumbuhan ekonomi:

1. Harga berlaku vs harga tetap


PDB dapat diukur dengan harga berlaku (current prices) atau harga tetap (constant prices).
Penggunaan harga tetap membantu menghilangkan efek inflasi, sehingga memberikan
gambaran yang lebih akurat tentang pertumbuhan riil.

2. Musim
Beberapa negara atau sektor ekonomi mengalami fluktuasi musiman. Dalam hal ini, mungkin
lebih relevan untuk membandingkan pertumbuhan dengan periode yang sama di tahun
sebelumnya untuk mengurangi efek musiman.

3. Penyesuaian inflasi
Jika menggunakan PDB dengan harga berlaku, penting untuk mempertimbangkan penyesuaian
inflasi agar dapat mengukur pertumbuhan riil.

4. Perubahan populasi
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang pertumbuhan ekonomi per kapita,
pertimbangkan untuk memperhitungkan pertumbuhan populasi dalam perhitungan Anda.

Anda mungkin juga menyukai