UAS Manajemen Dana (Moh Sarif 204022056)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Tugas Akhir Smester

BANK MUAMALAT TAHUN 2011

Mata Kuliah Manajemen Dana Bank Syariah

Dosen Pengampuh : Rahmatia M.Ak

DI SUSUN OLEH:

MOH Sarif S. Sanggu (204022056)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

2022
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat sekarang terdapat berbagai macam lembaga keuangan, salah satunya adalah Bank baik
bank milik negara maupun milik swasta. Bank menurut (Kuncoro, 2006:68) dapat didefinisikan
sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-
jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank juga menjadi tempat bagi
perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun perorangan untuk menyimpan
danadananya. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani
kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor
perekonomian. Salah satu unsur yang sangat diperhatikan oleh bank adalah tingkat kesehatan
bank tersebut. Untuk menilai tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah
satu indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang
bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dihitung beberapa rasio keuangan yang bisa
dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Sedangkan hasil analisis laporan keuangan akan
membantu mengintepretasikan berbagai hubungan serta memberikan dasar pertimbangan
mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang. Penilaian tingkat
kesehatan bank merupakan penilaian terhadap hasil usaha bank dalam kurun waktu tertentu dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Oleh sebab itu, peranan pembinaan dan pengawasan Bank
Indonesia selaku Bank Sentral terhadap operasional seluruh bank yang ada di Indonesia sangat
diperlukan dalam rangka menciptakan kinerja bank yang sehat. Bank yang sehat diharapkan akan
mampu tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga mampu menjaga kepentingan dan
kepercayaan masyarakat serta mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
nasional.
1.2 Rumusan Masalah
 Menghitung rasio likuiditas
a. Current rasio
b. Quiq ratio
c. Loan deposit ratio
 Menghitung rasio aktivtas
a. Fixed Aset Turnover (FATO)
b. Total Aset Turnover (TATO)
 Menhitung rasio profabilitas
a. Return or asset (ROA)
b. Profit margin
 Menghitung rasio biaya
a. Beban oprasional/pendapatan oprasional (BOPO)
1.3 tujuan penelitian
tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menilai kinerja keuangan pada Bank muamalat
tahun 2011 lewat pemanfaatan laporan keuangan

KAJIAN TEORI
A. pengertian bank
Bank adalah sebuah lembaga keuangan intermediasi yang umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan
surat sanggup bayar. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca yang berarti tempat
penukaran uang.
Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank disebutkan
sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi (2010 :
68), defiinisi dari Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah
menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam
bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
B. Bank syariah
Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang
pelaksanaannya berdasarkan syariat Islam. Berdasarkan Undang Undang No. 21 tahun
2008 tentang Perbankan Syariah, bank syariah merupakan bank yang menjalankan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau prinsip hukum islam.
Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
C. Laporan keuangan perbankan
Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan mendefinisikan bank sebagai
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Bank mempunyai fungsi sangat strategis dalam pembangunan nasional, fungsi
utamanya sebagai penghimpun dana dan penyalur dana dengan tujuan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak.
Surat Edaran BI No. 23/77/KEP/DIR, tanggal 28-02-1991, semula bank wajib
mempublikasikan laporan keuangannya di media cetak empat kali dalam setahun
pada akhir bulan Maret, Juni, September dan Desember, sedangkan menurut Surat
Edaran BI No.27/5/U/PBB, tanggal 25 Januari 1995, bank hanya wajib
mempublikasikan laporan keuangannya dua kali dalam setahun pada akhir bulan Juni
dan Desember. Laporan keuangan bank harus disusun berdasarkan Standar Khusus
Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI) dan Prinsip Akuntansi Perbankan Indonesia
(PAPI) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Menurut ketentuan
tersebut laporan keuangan bank terdiri dari (1) Neraca (2) Laporan Perhitungan Laba
Rugi, (3) Laporan Komitmen dan Kontijensi, (4) Laporan Perubahan Posisi Keuangan,
dan (5) Catatan atas Laporan Keuangan (IAI, 2007).
D. Konsep Analisis Rasio Keuangan
Salah satu metode yang biasa digunakan untuk menganalisis laporan keuangan adalah
dengan menggunakan analisis rasio.Rasio merupakan analisis yang menggunakan
perhitungan perbandingan dari data kuantitatif yang terdapat dalam laporan neraca
maupun laporan laba rugi. Pada umumnya perhitungan rasio-rasio data keuangan
adalah guna menilai kinerja perusahaan dimasa lalu, saat ini, dan berbagai
kemungkinannya di masa depan (Hartono, 2018, p. 8).
Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan
perlu dilakukan interpretasi maupun analisa terhadap data-data keuangan dari suatu
lembaga keuangan dan data tersebut tercermin didalam laporan keuangan. Dalam
melakukan interpretasi dan analisa laporan keuangan tersebut diperlukan suatu
ukuran tertentu yang disebut rasio keuangan. Dengan rasio keuangan ini dapat dilihat
apakah perusahaan dapat membayar kewajiban jangka pendek maupun jangka
panjang, apakah besarnya pitung pada lembaga keuangan cukup rasional serta sebara
efisien dan efektifkah pendayagunaan seluruh aktiva yang dimiliki lembaga tersebut.
Selain itu juga melihat sebagaimana kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
(Nur Wahyuning Sulistyowati, 2015).
E. Ratio Keuangan
 Rasio likuiditas

Rasio likuiditas adalah sebuah rasio yang mampu menunjukkan kemampuan


perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau membayar hutang jangka pendeknya.
Rasio ini dapat mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan.

Terdapat 3 cara untuk menghitung Rasio likuditas yaitu menggunakan:


a. Current Ratio
Current ratio adalah rasio likuiditas yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau yang jatuh
tempo dalam satu tahun, yang dihitung dengan membandingkan semua
aset lancar dengan kewajiban lancar perusahaan. ( Yusuf Mahesa, 2020)
b. Quik Ratio

QuickRatioadalahsebuahrasioyangdigunakanuntukmengukurkemampuansuatu
perusahaandalammenggunakanaktivalancartanpapersediaanuntukmembayarut
angjangkapendeknya.
c. Loan Deposit Ratio

Loan-deposit ratio adalah rasio antara total pinjaman bank dan total
simpanan. Rasio umumnya dinyatakan dalam persentase Jika rasio lebih
rendah dari satu, bank mengandalkan simpanannya sendiri untuk
memberikan pinjaman kepada pelanggannya, tanpa pinjaman dari luar.
 Rasio Aktivitas

Menurut Sherman (2015) Rasio aktivitas adalah pemanfaatan aset perusahaan untuk
menghasilkan profit, khususnya bagi shareholder yang telah mengeluarkan modal
untuk membeli aset suatu perusahaan. Jika aset tidak dikelola dengan baik, akibatnya
akan menimbulkan biaya (beban) dan menekan profit yang akan diperoleh. Begitu
juga sebaliknya, aset yang digunakan secara efektif akan menghasilkan keuntungan
yang optimal, sehingga dapat mengontrol beban.
Terdapat 2 Cara menghitung Rasio aktivitas yaitu menggunakan
1. Fixed Aset Turnover (FATO)

Fixed Asset Turnover (FAT) merupakan rasio yang membandingkan antara


penjualan bersih (laporan laba rugi) dengan aset tetap (neraca) yang dihitung
selama periode tahunan.
2. Total Aset Turnover (TATO)

Menurut Hanafi (2009:78) menyebutkan bahwa Rasio total asset turnover


mengukur sejauh mana kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan
penjualan berdasarkan total aktiva yang dimiliki dari perusahaan tersebut.
Menurut Kasmir (2008:185) adalah Rasio yang dipakai untuk menilai perputaran
semua aktiva yang dimiliki sebuah perusahaan dan juga menilai berapa jumlah
penjualan yang didapat dari setiap rupiah yang dihasilkan. Rasio Perputaran Total
Aset ini dihitung dengan membagikan Penjualan Bersih (Net Sales) dengan Jumlah
Rata-rata Aset. Berikut ini adalah Rumus Rasio Perputaran Total Aset (Total Asset
Turnover Ratio).
 Rasio Profitabilitas

Pada umumnya rasio profitabilitas diartikan sebagai rasio yang digunakan untuk
membandingkan kemampuan perusahaan untuk menyisihkan laba dari pendapatan.
Jenis rasio yang satu ini dengan kata lain digunakan untuk mengukur kemampuan
menghasilkan banyak laba dari kegiatan produksi yang dilakukan.
Terdapat 2 Cara menghitung Rasio Profabilitas yaitu:
1. Profit Margin (NPM)
profit margin adalah perhitungan profitabilitas atau keuntungan yang didapatkan
melalui metode perhitungan perbandingan laba di luar bunga maupun pajak
dengan nilai penjualan.
2. Return On Asset (ROA)

ROA adalah indikator untuk menunjukkan seberapa untuk sebuah perusahaan


dibandingkan dengan total asetnya.
 Rasio Biaya

adalah beban operasi yang diperoleh dari jumlah perbandingan antara biaya untuk
operasional Reksa Dana terhadap total dana dalam kurun waktu setahun dengan rata-
rata nilai aset bersih di tahun tersebut.

Hasil Dan pembahasan Analisis laporan keuangan


Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi
kewajiban finansial jangka pendeknya atau kewajiban yang telah jatuh tempo. Hasil
perhitungan rasio likuiditas dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel 1 Komponen perhitungan Rasio Likuditas

tahun Total aset Hutang Asset tetap Dana pihak Total kredit
lancar ke tiga
2011 32.479,51 26.658,09
Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai aset lancar, hutang lancar, total aset, jumlah kredit dan
jumlah dana pihak ketiga. sehingga perhitungan rasio likuiditas untuk tahun 2011 dapat
dilihat dalam Table 2.

Tabel 2 Hasil perhitungan Rasio Likuditas

Tahun Current Ratio Quik Ratio Loan Deposit Ratio


2011 752% 704% 84%
Sesuai dengan komponen pehitungan rasio likuiditas Angka pada Current Ratio Dan quick
Ratio itu memiliki nilai yang yang fantastis hanya dengan melihat angka yang sebesar itu kita
bisa langsung mengetahui seberapa sehat bank tersebut.

Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah pemanfaatan asset perusahaan untuk menghasilkan profit,


khususnya bagi shareholder yang telah mengeluarkan modal untuk membeli asset suatu
perusahaan.

Tabel 3 komponen perhitungan Rasio Aktivitas

Tahun Total Aset Aset Tetap Pendapatan Pendapatan


Pengelolaan operasional
dana bank lainnya
sebagai
mudharib
2011 32.479,51 2.319,73 354,80
Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai aset lancar, total aset, pendapatan pengelolaan dana bank
sebagai mudharib dan pendapat operasional lainnya. sehingga perhitungan rasio likuiditas
untuk tahun 2011 dapat dilihat dalam Table 4.

Tabel 4 Hasil Perhitungan Rasio aktivitas

Tahun Fixed Aset Turnover (FATO) Total Aset Turnover (TATO)


2011 0,9% 8%

Rasio profitabilitas dan Rasio biaya

Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba atau keuntungan. Berikut perhitungan untuk rasio Profitabilitas dan
Rasio biaya

Tabel 5 komponen Perhitungan Rasio Profabilitas dan Rasio Biaya

Tahun Total Aset Laba bersih Laba kotor Biaya Pendapatan


operasional operasional
2011 32.479,51 273,62 354,80
Tabel 5 dapat dilihat bahwa total aset, Laba bersih, laba kotor biaya operasional dan
pendapat operasional. sehingga perhitungan rasio profitabilitas dan Rasio biaya untuk tahun
2011 dapat dilihat dalam Table 6

Tahun Profit Margin Return on Aset BOPO


(NPM)
2011 71% 0,84% 85,81%

Pembahasan

Current Ratio dan Quik Ratio mencerminkan nilai likuiditas minimum yang harus
dipelihara oleh bank dalam membayar kembali pinjaman jangka pendek bank, semakin tinggi
rasio ini semakin tinggi pula kemampuan likuiditas bank. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Dapat di lihat untuk nilai curent Ratio yaitu (569%) dan quick Ratio yaitu (528%) itu
merupakan nilai yang tinggi yang di mana sebuah bank di akui sehat ketika curent ratio dan
quick ratio itu mendapatkan angka 107% hal ini bararti tingkat kemampuan bank dalam
membayar kembali pinjaman jangka pendek semakin meningkat. Rasio ini juga akan
mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya baik melalui
tabungan biasa maupun deposito di PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

Rasio LDR ini merupakan indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu bank. Batas
aman dari LDR suatu bank adalah sekitar 80%. Namun batas toleransi berkisar antara 85%-
100%. Loan to Deposite Ratio (LDR) mencerminkan perbandingan antara jumlah seluruh
kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. LDR menyatakan seberapa
jauh kemampuan bank untuk membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan
dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Pada hasil
perhitungan pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dapat di lihat bahwa nilai rasio LDR untuk
tahun 2018 adalah 96% LDR barada dalam tahap aman karena nilai penyaluran kredit yang
lebih besar dari dana pihak ketiga sehingga jika sewaktu-waktu nasabah melakukan penarikan
maka bank dapat mengandalkan kredit sebagai sumber likuidtasnya.

Setelah mengetahui hasil perhitungan rasio perputaran asset tetap, maka selanjutnya
perusahaan membuat analisa perbandingan rasio tersebut. Tidak ada aturan yang baku
tentang rasio perputaran aset tetap yang baik atau buruk. Jadi, metrik ini harus selalu
dibandingkan dengan standar industri dan rasio perusahaan lain yang ukurannya serupa.
Perusahaan yang memiliki banyak peralatan berat, seperti produsen mobil, tentu memiliki
total aset tetap yang lebih tinggi. Kita tidak bisa membandingkan rasio perputaran aset tetap
di luar konteks industri tersebut.

Semakin tinggi total asset turnover, maka semakin cepat perputaran aktiva serta
perolehan laba. Dalam hal ini, perusahaan tersebut bisa dianggap efisien dalam
menggunakan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Oleh karena itu, bisa
disimpulkan bahwa nilai total asset turnover yang baik adalah yang semakin besar apabila
dibandingkan dengan industri sejenis.

Menurut (Kasmir, 2016) net profit margin dikatakan baik adalah di atas 20%. NPM pada
PT Bank Muamalat dikategorikan baik karena berada di atas standar rasio yaitu >20% yang di
mana NPM nya mencapai 66%. Hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan di anggap mampu
dalam menghasilkan laba bersih atas penjualan.

Penutup
Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kinerja keuangan PT Bank Muamalat Indonesia itu
memiliki kualitas kesehatan yang baik seperti halnya yang terjadi pada rasio likuiditas, Yaitu
pada Current Ratio dan Quik Ratio. Tetapi pada loan deposit ratio itu mengalami kualitas
kesehatan yang buruk karena presentase nilai yang dibawah standar. Pada Rasio aktivitas
juga kita bisa melihat bahwa nila nilai pada Rasio tersebut cukup besar dan mungkin bisa
bersaing pada pasar global. Sedangkan pada Rasio Profabilitas dan Rasio biaya sangat di
sayangkan karena ada beberapa Rasio itu mencerminkan kriteria ketidaksehatan bank itu
sendri berupa return on Asset dan Rasio Beban Operasional

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran yang dapat
disampaikan dari hasil penelitian diatas yakni, sebaiknya perusahaan dapat meningkatkan
volume pendapatan jasa dengan skala besar yang akan berimbas pada peningkatan laba
perusahaan, karena dengan meningkatnya pendapatan disertai dengan menekan biaya
operasional akan meningkatkan profitabilitas. Selain itu pihak perusahaan sebaiknya dapat
terus meningkatkan kinerja keuangan terhadap tingkat profitabilitas yang kurang baik,
sehingga pada tahun yang akan datang

Daftar pustaka
Muhamad. 2014. Manajemen dana Bank Syariah. Depok rajawali

Mosooli. 2011. Penggunaan informasi akuntansi dalam mengukur efisiensi keuangan


pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Kotamobagu. Skripsi (Tidak Dipublikasi)
Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado.

Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. Center of


Academic Publishing Service.

Bank Indonesia. 2004. Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12


April 2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta.

Zainul, A. (2012). Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Pustaka Alvabet.

Bank Indonesia. 2001. Peraturan Bank Indonesia Nomor: 3/22/PBI/2001 Tentang


Transparansi Kondisi Keuangan Bank. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai