Laporan Magang KKP Kelas I Surabaya - Andini Rahayu Permadi - 101911133175
Laporan Magang KKP Kelas I Surabaya - Andini Rahayu Permadi - 101911133175
Laporan Magang KKP Kelas I Surabaya - Andini Rahayu Permadi - 101911133175
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
DEPARTEMEN EPIDEMIOLOGI, BIOSTATISKA, KEPENDUDUKAN DAN
PROMOSI KESEHATAN
2022
Disusun Oleh:
ANDINI RAHA YU PERMAnI
NIM.IOI911133175 /
Pembimbing Departemen,
Tanggal).1 De$u.\ber.2.01'2..
¥
Dr. Fariani Syahrul, S.KM.,M.Kes
NIP. 196902101994032002
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga Laporan Magang dengan judul “ANALISIS SURVEILANS
PENGAWASAN OBAT, MAKANAN, KOSMETIKA DAN ALAT KESEHATAN
SERTA BAHAN ADIKTIF (OMKABA) DI KANTOR KESEHATAN
PELABUHAN KELAS 1 SURABAYA” yang dilaksanakan di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Surabaya dapat terselesaikan dengan baik.
Kegiatan Magang Mahasiswa ini merupakan salah syarat wajib yang harus
ditempuh dalam Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat. Selain untuk menuntas
program studi yang penulis tempuh, kegiatan Magang Mahasiswa ini ternyata banyak
memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi akademik maupun untuk
pengalaman yang tidak dapat penulis temukan saat berada di bangku kuliah.
Laporan ini membahas terkait gambaran distribusi salah satu tugas Substansi
Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE) di Instansi Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya Induk Juanda, yaitu Surveilans Pengawasan
OMKABA.
Laporan ini tidak akan berhasil disusun tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya
sampaikan kepada yang terhormat:
1. Dr. Santi Martini, dr., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga;
iii
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal, ilmu, dan
pengalaman yang telah diberikan kepada saya, sehingga laporan magang ini dapat
memberi manfaat kepada pihak lain.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PEGESAHAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Tujuan Magang ....................................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum ................................................................ 2
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................... 2
1.3 Manfaat Magang ..................................................................... 3
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Surveilans
Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan
terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau
masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan
penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara
efektif dan efisien (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45
Tahun 2014).
Menurut Depkes (2003, dalam Heryana 2015), Surveilans epidemiologi
adalah suatu rangkaian proses pengamatan yang terus menerus sistematik dan
berkesinambungan dalam pengumpulan data, analisis dan interpretasi data
kesehatan dalam upaya untuk menguraikan dan memantau suatu peristiwa
kesehatan agar dapat dilakukan untuk menguraikan dan memantau suatu
peristiwa kesehatan agar dapat dilakukan penanggulangan yang efektif dan
efesien terhadap masalah kesehatan masyarakat tersebut.
Heryana (2015) memaparkan Surveilans kesehatan masyarakat atau
surveilans epidemiologi merupakan kegiatan yang ditujukan bagi intervensi suatu
kejadian penyakit yang mencakup surveilans terhadap, yaitu Penyakit menular
(PM), Penyakit tidak menular (PTM), Kesehatan Lingkungan (Kesling), Perilaku
sehat, Masalah kesehatan, Kesehatan Matra (Darat, Laut, Udara), Kesehatan
Kerja, dan Kecelakaan Kerja.
2.1.1 Tujuan Surveilans
Heryana (2015) memaparkan, secara umum tujuan surveilans
adalah mendapatkan informasi epidemiologi penyakit tertentu dan
mendistribusikannya kepada pihak terkait, pusat-pusat kajian, pusat
penelitian, serta unit lainnya. Adapun tujuan khusus
diselenggarakannya surveilans kesehatan masyarakat dari berbagai
sumber dan literatur adalah sebagai berikut:
1. Mendeteksi wabah;
2. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan kecenderungan
penyebaran penyakit;
3. Mengestimasi luas dan pengaruh masalah kesehatan;
4. Memberi penekanan pada penyebaran kejadian kesehatan
secara geografis dan demografis;
5. Mengevaluasi cara pengawasan;
6. Membantu dalam pengambilan keputusan;
7. Mengalokasikan sumberdaya kesehatan secara lebih baik;
8. Menggambarkan riwayat alamiah suatu penyakit;
9. Membuat hipotesis dalam rangka pengembangan penelitian
epidemiologi;
10. Memonitor perubahan agen infeksi; dan
11. Memfasitasi program perencanaan kesehatan.
2.1.2 Langkah – Langkah Surveilans
Menurut Permenkes no 45 tahun 2014 tentang
Penyelenggaran Surveilans Kesehatan, Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data,
analisis data, dan diseminasi sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan untuk menghasilkan informasi yang objektif, terukur,
dapat diperbandingkan antar waktu, antar wilayah, dan antar
kelompok masyarakat sebagai bahan pengambilan keputusan.
1. Pengumpulan data
Dalam Permenkes no 45 tahun 2014 tentang
Penyelenggaran Surveilans Kesehatan, pengumpulan data
secara aktif dilakukan dengan cara mendapatkan data secara
langsung dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau
sumber data lainnya, melalui kegiatan Penyelidikan
Epidemiologi, surveilans aktif puskesmas atau rumah sakit,
survei khusus, dan kegiatan lainnya. Sebaliknya, pengumpulan
4. Diseminasi Informasi
Tahap selanjutnya adalah menyebarluaskan informasi
berdasarkan kesimpulan yang didapat dari analisis data.
Penyebaran informasi disampaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dengan program kesehatan, seperti Pimpinan
program, Pengelola program, atau Unit-unit kerja yang
kompeten di lintas program atau sektoral. Selain berbentuk
laporan, media untuk penyebaran informasi dapat berupa
bulletin, news letter, jurnal akademis, website, dan media social
(Heryana, 2015).
b. Invoice
c. Packing list
d. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
e. Ocean Bill Loading (BL)
f. Contoh produk sesuai dengan nama produk yang diekspor,
Varian rasa, dan Gramasi
g. Surat pernyataan bermaterai 6000 yang menyatakan bahwa
contoh produk sama dengan barang yang diekspor.
h. Nomor registrasi dari Badan POM jika produk tersebut telah
dipasarkan di dalam negeri dan telah diolah
i. Phytosanitary certificate jika barang berasal dari turunan atau
derivate tumbuh tumbuhan
j. Sertifikat karantina hewan jika barang berasal dari turunan atau
derivate hewan
k. Sertifikat halal dari MUI jika produknya mencantumkan kode
halal
l. Sertifikat radiasi dari BATAN jika produk mencantumkan bebas
zat radioaktif
2. Khusus untuk pengiriman barang ke luar negeri yang tidak
diperdagangkan dan hanya digunakan untuk keperluan sendiri harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Surat permohonan yang ditujukan kepada kepala KKP Kelas
Surabaya
b. Daftar jenis dan jumlah barang OMKABA yang dibawa
c. Surat pernyataan bermaterai 6000, yang menyatakan bahwa
barang yang dikirim, Tidak diperdagangkan digunakan untuk
keperluan sendiri, Bukan barang terlarang
d. Komoditi obat harus disertai surat keterangan dari dokter yang
menerangkan bahwa pembawa atau keluarga pembawa
menderita penyakit tertentu sesuai obat yang dibawa.
10
11
12
13
a. Input merupakan masukan suatu sistem yang terdiri dari man, money,
material, method, dan market.
b. Proses adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk mengubah input
menjadi output.
c. Output adalah hasil langsung (keluaran) dari suatu sistem.
d. Effect adalah hasil tidak langsung pertama dari suatu sistem yang dapat
dikaji dari perubahan pengetahuan, sikap, dan tindakan sasaran.
e. Outcome adalah hasil tidak langsung dari suatu sistem (Setyaningsih,
2017).
14
15
16
1. Masalah A 5 3 3 11
2. Masalah B 4 4 4 12
3. Masalah C 3 5 5 13
Keterangan:
Berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang,
2=kecil, 1=sangat kecil). Atas dasar contoh tersebut maka isu yang
merupakan prioritas adalah masalah C.
17
18
Menurut Pande, dkk (2003), terdapat enam faktor yang dapat menjadi
penyebab dalam diagram tulang ikan ini. Penjelasan dari keenam faktor tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Material
Material adalah input mentah yang akan digunakan dalam proses atau
diubah menjadi barang jadi melalui proses-proses.
b. Method
Metode adalah prosedur, proses, dan instruksi kerja pada sebuah
perusahaan.
c. Machine and Equipment
Mesin yang dimaksud adalah peralatan termasuk komputer dan alat-
alat yang digunakan dalam memproses material.
d. Measurement
Measure adalah teknik yang dilakukan dalam penilaian mutu atau
kuantitas kerja dalam perusahaan, termasuk proses inspeksi.
e. Mother Nature/Environment
Mother nature yang dimaksud adalah lingkungan yang menjadi tempat
dimana proses-proses berlangsung atau dilakukan. Mother nature
19
20
BAB III
METODE KEGIATAN MAGANG
3.1 Lokasi Magang
Kegiatan magang dilaksanakan di :
Nama Instansi/Perusahaan : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1
Alamat Perusahaan : Jl. Raya Bandara Juanda, Dukuh, Sedati
Agung,Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur
KodePos : 61253
Email : [email protected]
Phone : (031) 99684014
Website : kkpsurabaya.id
21
3. Observasi Partisipatif
Kegiatan pengamatan terhadap suatu permasalahan dalam bentuk partisipsi
aktif sesuai dengan tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan KKP
Kelas I Surabaya
4. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk menambah pengetahuan yang berkaitan
dengan permasalahan yang diangkat sekaligus untuk mencocokan teori yang
ada dengan kenyataan yang terjadi di lapangan ( KKP Kelas I Surabaya).
5. Penulisan Laporan Magang
Penulisan laporan magang berguna untuk memonitoring dan evaluasi
kegiatan selama pelaksanaan magang di KKP Kelas I Surabaya.
22
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Fungsi
a. Penyusunan rencana, kegiatan, dan anggaran
b. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko
kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau
lingkungan
c. Pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan faktor risiko
kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau
lingkungan
d. Pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko
kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau
lingkungan
e. Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada kegawatdaruratan dan
situasi khusus
24
25
Kepala Kantor
Slamet Mulsiswanto, S.KM., M.Kes.
26
27
28
29
Gambar 4.2 Daerah Asal Eksportir Pada Bulan Januari - Oktober 2022
30
31
32
33
B. Proses
Pelaksaan pelayanan penerbitan OMKABA sudah berjalan
sesuai standar pelayanan yang ada. Eksportir/ pemohon diminta untuk
membuat billing pembayaran melalui aplikasi SIMPONI dan
membayar Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui bank
BNI/Mandiri/BRI atau ATM BCA atau tunai di kantor pos terdekat
sebesar Rp 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah). Kemudian, Petugas piket
OMKABA membuat draft Health Certificate untuk dikoreksi
penulisannya oleh eksportir/agen (15 menit/ Health Certificate).
Setelah disetujui oleh eksportir/ pemohon, petugas piket OMKABA
mencetak dan melegalisasi surat keterangan impor (+10 menit/ Health
Certificate).
Berdasarkan SOP Pengawasan OMKABA yang dikeluarkan
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
tahun 2009, kunjungan lapangan ke perusahaan eksportir minimal 2
kali dalam setahun. Namun, kunjungan lapangan ke perusahaan
eksportir tidak terlaksana karena kondisi prevalensi covid-19 yang
masih tinggi sehingga perusahaan eksportir belum menerima
kunjungan dari luar.
Pengolahan data komoditi OMKABA masih diolah secara
manual tanpa bantuan aplikasi. Dahulu, pengolahan data sempat
mengunakan epi info, namun sudah tidak digunakan lagi.
34
C. Output
Surveilans pengawasan OMKABA memiliki output berupa
terbitnya Health Certificate komoditi, laporan SE OMKABA bulanan,
dan rekapan data penerbitan Health Certificate yang diinput ke dalam
website SINKARKES.
Dari lima masalah tersebut, akan ditentukan prioritas masalah yang ada
mengunakan metode USG (Urgensi, Seriousness, Growth) dengan
35
Jumlah
petugas
1 pelayanan 1 2 4 4 3 5 1 2 3 5 3 5 1 3 2 4 5 5 58 III
OMKABA
kurang
Kunjungan
lapangan ke
perusahaan
2 eksportir 1 2 1 2 2 1 2 1 2 4 3 2 1 1 2 4 2 1 34 V
OMKABA
tidak
terlaksana
Data
komoditi
3 OMKABA
1 3 2 2 4 2 2 1 4 5 3 1 1 3 3 3 5 2 47 IV
diolah
secara
manual
Printer yang
tersedia
mengulung
4 saat 3 4 4 3 5 3 4 4 3 2 4 4 2 4 3 4 4 3 63 II
digunakan
sehingga
HC rusak
Tempat
penyimpa-
5 nan sampel 5 3 5 5 5 4 1 4 4 5 1 3 5 5 1 5 1 4 66 I
OMKABA
terbatas
Keterangan :
36
U = Urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidaknya masalah
tersebut diselesaikan
1. Sangat tidak mendesak untuk diselesaikan
2. Tidak mendesak untuk diselesaikan
3. Cukup mendesak untuk diselesaikan
4. Mendesak untuk diselesaikan
5. Sangat mendesak untuk diselesaikan
S = Seriousness, yaitu tingkat keseriusan dari masalah dengan melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak.
1. Sangat tidak serius dan tidak berdampak
2. Tidak serius dan tidak berdampak
3. Cukup serius dan cukup berdampak
4. Serius dan berdampak
5. Sangat serius dan sangat berdampak
G = Growth, yaitu tingkat perkembangan masalah, apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian besar sehingga sulit dicegah.
1. Sangat tidak mungkin berkembang menjadi masalah yang lebih besar
2. Tidak mungkin berkembang menjadi masalah yang lebih besar
3. Cukup mungkin berkembang menjadi masalah yang lebih besar
4. Berkembang menjadi masalah yang lebih besar
5. Sangat mungkin berkembang menjadi masalah yang lebih besar
37
38
39
40
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Adapun kesimpulan dari laporan magang ini, yaitu :
1. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) adalah unit pelaksana teknis di
lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. KKP bertugas KKP mempunyai tugas
melaksanakan upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit
dan/atau faktor risiko kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar
udara, dan pos lintas batas darat Negara.
2. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya melaksanakan Sistem
Surveillans Pengawasan OMKABA KKP Kelas I Surabaya dengan
mekanisme :
a. Proses pengumpulan data dilakukan secara aktif dengan cara
mendapatkan data secara langsung dari pemohon health certificate.
Jenis data yang dikumpulkan berdasarkan data pelayanan
penerbitan health certificate, seperti Identitas eksportir, jenis
komoditi OMKABA, dan Dokumen penyerta. Berdasarkan
frekuensi pengumpulannya, data yang diambil berbentuk data rutin
harian. Dimana, waktu pengumpulan dilakukan setiap hari
pelayanan (Senin-Jumat).
b. Pengolahan Data
Data diolah masih secara manual tanpa mengunakan bantuan
aplikasi.
c. Analisis Data
Data dianalisis secara deskriptif dengan dikelompokkan
berdasarkan kriteria tertentu. Interpretasi data dilakukan dengan
membandingkan data dari bulan ke bulan.
41
d. Diseminasi Informasi
Penyebaran informasi disampaikan ke pusat memalui website
SINKARKES. Selain itu, Laporan SE OMKABA bulanan diteruskan
kepada Subkoordinator Sub-Substansi Surveilans Epidemiologi KKP
Kelas I Surabaya.
3. Berdasarkan kegiatan identifkasi masalah, membuat prioritas masalah,
dan mencari alternative pemecahan masalah terkait surveilans
pengawasan OMKABA di KKP Kelas I Surabaya, ditemukan beberapa
masalah, yaitu
a. Jumlah petugas pelayanan OMKABA kurang,
b. Kunjungan lapangan ke perusahaan eksportir OMKABA tidak
terlaksana,
c. Data komoditi OMKABA diolah secara manual,
d. Printer yang tersedia mengulung saat digunakan sehingga HC rusak,
e. Tempat penyimpanan sampel OMKABA terbatas.
Prioritas masalah yang terpilih adalah tempat penyimpanan sampel
OMKABA terbatas. Analisis akar penyebab masalah dan alternative
pemecahan masalah tersebut, yaitu :
a. Pemecahan akar masalah lemari penyimpanan yang digunakan yang
tersedia hanya ada satu adalah menambah lemari penyimpanan
sampel produk
b. Pemecahan akar masalah pengorganisasian sampel produk yang
tidak di tata dengan rapi adalah merapikan dan mengelompokan
sampel produk berdasarkan jenis komoditi
c. Pemecahan akar masalah kurangnya jumlah petugas OMKABA
adalah membuka rekrutmen tenaga kerja honorer untuk menutupi
kekurangan petugas OMKABA. Jika rekrutmen tenaga honorer
belum bisa dilakukan, rekomendasi lainnya adalah meng-efisien-
kan jumlah petugas OMKABA yang ada dengan memaksimalkan
42
5.2 Saran
Sesuai prioritas masalah yang terpilih dan akar penyebab masalah yang sudah
diidentifikasi, Rekomendasi yang diberikan adalah:
a. Lemari penyimpanan yang digunakan hanya ada satu sehingga perlu
menambah lemari penyimpanan sampel produk
b. Merapikan dan mengelompokan sampel produk berdasarkan jenis komoditi
c. Membuka rekrutmen tenaga kerja honorer untuk menutupi kekurangan
petugas OMKABA
d. Memaksimalkan jumlah petugas OMKABA yang ada dengan efisiensi
kinerja petugas. Efisiensi kinerja dilakukan dengan meningkatkan
keterampilan petugas OMKABA melalui Pelatihan OMKABA.
e. Petugas OMKABA secara rutin menata, merapikan, dan mengatur sampel
OMKABA
43
DAFTAR PUSTAKA
Heryana, Ade. 2015. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular.
https://www.researchgate.net/profile/Ade-
Heryana/publication/341997623_Surveilans_Epidemiologi_Penyakit_Menular/l
inks/5edd97d292851c9c5e8f9474/Surveilans-Epidemiologi-Penyakit-
Menular.pdf. Diakses 29 November 2022
Silverman, Steven & Silverman, Lori. (2011). USING TOTAL QUALITY TOOLS
FOR MARKETING RESEARCH: A QUALITATIVE APPROACH FOR
COLLECTING, ORGANIZING, AND ANALYZING VERBAL RESPONSE
DATA.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan
44
LAMPIRAN
45
5. Bagaimana proses pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta data
output yang dihasilkan?
46
47
NIM : 101911133175
48
49
50
51
52
Keterangan :
Setiap pelaksanaan kegiatan magang harap disertai bukti dokumentasi
Jumlah hari kerja dalam seminggu mengikuti aturan yag diberlakukan istansi tempat
magang
53
1. Inspeksi Pesawat
54
55
56
57
52 PT KEDAWUNG SURYA
1 0,03
INDUSTRIAL
58
59
1 GERMANY 82 19,16
2 POLAND 50 11,68
3 VIETNAM 38 8,88
4 CHINA 34 7,94
5 FRANCE 19 4,44
6 RUSSIA 19 4,44
7 UAE 16 3,74
8 MALAYSIA 13 3,04
9 NETHERLANDS 13 3,04
10 IRAN 11 2,57
11 PAKISTAN 8 1,87
12 SINGAPORE 7 1,64
14 ISRAEL 6 1,40
16 SPAIN 6 1,40
17 THAILAND 6 1,40
18 IRAQ 5 1,17
19 KOREA 5 1,17
20 MOROCCO 5 1,17
60
21 BANGLADESH 4 0,93
22 JORDAN 4 0,93
23 SRILANKA 4 0,93
24 TURKEY 4 0,93
26 EGYPT 3 0,70
27 HONGKONG 3 0,70
29 NORWAY 3 0,70
30 TAIWAN 3 0,70
31 ANGOLA 2 0,47
32 AUSTRIA 2 0,47
33 DENMARK 2 0,47
34 HONGKONG 2 0,47
35 JAPAN 2 0,47
37 SWISS 2 0,47
38 USA 2 0,47
39 NIGERIA 1 0,23
40 PHILIPHINES 1 0,23
41 SAIPAN 1 0,23
42 MYANMAR 1 0,23
61
REPUBLIC OF
43
DOMINICA 1 0,23
44 HUNGARY 1 0,23
45 OMAN 1 0,23
47 TURKMENISTAN 1 0,23
48 KENYA 1 0,23
49 TRIPOLI 1 0,23
50 YEMEN 1 0,23
52 QATAR 1 0,23
53 GHANA 1 0,23
54 CAMBODIA 1 0,23
REPUBLIC OF
55
ARMENIA 1 0,23
56 CANADA 1 0,23
57 ALJAZAIR 1 0,23
58 INDIA 1 0,23
59 KUWAIT 1 0,23
62