LP HHD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

BAB I

KONSEP MEDIS

A. Pengertian
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih
besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar
95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ).
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau istilah kedokteran menjelaskan
hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme pengaturan
tekanan darah (Mansjoer,2000 : 144)
Hipertensi heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk
menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari left ventricle
hyperthrophy (LVH), aritmia jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung
kronis, yang disebabkan karena peningkatan tekanan darah, baik secara langsung
maupun tidak langsung.

B. Etiologi
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
 Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
 Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan
darah meningkat.
 Stress karena Lingkungan.
 Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.

Faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi.
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
 Umur
 Jenis kelamin
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
 Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
 Kegemukan atau makan berlebihan
 Stress
 Merokok
 Minum alkohol
 Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

C. Patofisiologi
Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel
kiri yang terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembuluh
darah perifer dan beban akhir ventrikel kiri. Faktor yang menentukan hipertrofi
ventrikel kiri adalah derajat dan lamanya peningkatan diastole. Pengaruh beberapa
faktor humoral seperti rangsangan simpato-adrenal yang meningkat dan peningkatan
aktivasi system renin-angiotensin-aldosteron (RAA) belum diketahui, mungkin
sebagai penunjang saja. Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan
erat dengan penyebab hipertrofi dan terjadinya aterosklerosis primer.
Pada stadium permulaan hipertensi, hipertrofi yang terjadi adalah difus
(konsentrik). Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri meningkat tanpa
perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri. Pada stadium
selanjutnya, karena penyakir berlanjut terus, hipertrofi menjadi tak teratur, dan
akhirnya eksentrik, akibat terbatasnya aliran darah koroner. Khas pada jantung
dengan hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan
volume, oleh karena meningkatnya volume diastolik akhir. Hal ini diperlihatkan
sebagai penurunan secara menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi),
peningkatan tegangan dinding ventrikel pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot
jantung. Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik ventrikel kiri berhubungan erat
bila disertai dengan penyakit jantung koroner.

D. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
 Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal
ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak
terukur.
 Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai
hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini
merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari
pertolongan medis.

E. Penatalaksanaan
Pengobatan pasien dengan penyakit jantung hipertensi terbagi dalam dua kategori—
pengobatan dan pencegahan tekanan darah yang tinggi dan pengobatan penyakit
jantung hipertensi. Tekanan darah ideal adalah kurang dari 140/90 pada pasien tanpa
penyakit diabetes dan penyakit ginjal kronik dan kurang dari 130/90 pada pasien
dengan penyakit diatas.
Berbagai macam strategi pengobatan penyakit jantung hipertensi :
 Pengaturan Diet
Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat dan atau dengan
obat-obatan yang menurunkan gejala gagal jantung dan bisa memperbaiki
keadaan.
 Olahraga Teratur
Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah dan dapat memperbaiki keadaan jantung. Olaharaga
isotonik dapat juga bisa meningkatkan fungsi endotel, vasodilatasi perifer, dan
mengurangi katekolamin plasma.Olahraga teratur selama 30 menit sebanyak 3-4
kali dalam satu minggu sangat dinjurkan untuk menurunkan tekanan darah.
 Penurunan Berat Badan
Pada beberapa studi menunjukkan bahwa obesitas berhubungan dengan kejadian
hipertensi dan LVH. Jadi penurunan berat badan adalah hal yang sangat efektif
untuk menurunkan tekanan darah.
Penurunan berat badan (1kg/minggu) sangat dianjurkan. Penurunan berat badan
dengan menggunakan obat-obatan perlu menjadi perhatian khusus karena
umumnya obat penurun berat badan yang terjual bebas mengandung
simpatomimetik,sehingga dapat meningkatan tekanan darah, memperburuk
angina atau gejala gagal jantung dan terjainya eksaserbasi aritmia.
Menghindari obat-obatan seperti NSAIDs, simpatomimetik, dan MAO yang dapat
meningkatkan tekanan darah atau menggunakannya dengan obat antihipertesni.
 Farmakoterapi
Pengobatan hipertensi atau penyakit jantung hipertensi dapat menggunakan
berbagai kelompok obat antihipertensi seperti thiazide, beta-blocker dan
kombinasi alpha dan beta blocker, calcium channel blockers, ACE inhibitor,
angiotensin receptor blocker dan vasodilator seperti hydralazine. Hampir pada
semua pasien memerlukan dua atau lebih obat antihipertensi untuk mencapai
tekanan darah yang diinginkan.

BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. Diagnosa Keperawatan

 Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload,


vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
 Intoleran aktivitas b.d kelemahan umum ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
 Nyeri ( sakit kepala ) b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral
 Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d masukan berlebih
 Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang proses penyakit dan
perawatan diri

B. Rencana Keperawatan

Dx 1 : Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload,


vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah -Pantau TTD -Perbandingan dari tekanan
diberikan -Catat keberadaan,kualitas memberikan gambaran yang lebih
asuhan denyutan sentraldan lengkap tentang keterlibatan/bidang
keperawatan perifer masalah vascular.
diharapkan -Auskultasi tonus jantung -Denyutan karotis,jugularis,radialis
klien mau dan bunyi nafas dan femolarismungkin
berpartisipas -Amati warna teramati/terpalpasi.Denyut pada
i dalam kulit,kelembaban,suhu,da tungkai mungkin
aktivitas n masa pengisian kapiler menurun,mencerminkan efek dari
yang -Catat edema vasokontriksi(peningkatan SVR) dan
menurunkan umum/tertentu kongesti vena.
TD/beban -Berikan lingkungan -S4 umumnya terdengar pada pasien
kerja jantung tenang dan hipertensi berat karena adanya
dengan KH : nyaman,kurangi hipermetrofi atrium(peningkatan
- TD dalam aktivitas/keributan volume/tekananatrium)Perkembanga
rentang lingkungan .batasi jumlah n S3 menunjukkan hipertrofi
individu pengunjung dan lamanya ventrikel dan kerusakan
yang dapat tinggal. fungsi,adanya krakles,mengi dapat
diterima -Pertahankan pembatasan mengindikasikan kongesti paru
- Irama dan aktivitas seperti istirahat skunder terhadap terjadinya atau
frekuensi ditempat gagal ginjal kronik.
jantung tidur/kursi;jadwal periode -adanya pucat,dingin,kulit lembab
stabil dalam istirahat tanpa dan masa pengisian kapiler lambat
rentang gangguan;bantu pasien mungkin berkaitan dengan
normal melakukan perawatan diri vasokontriksi atau mencerminkan
sesuai kebutuhan. dekompensasi/penurunan curah
-Lakukan tindakan- jantung
tindakan nyaman seperti -Dapat mengindikasikan gagal
pijatan punggung dan jantung,kerusakan ginjal atau
leher,miringkan kepala di vascular.
tempat tidur. -Membantu untuk menurunkan
-Anjurkan tehnik rangsang simpatis;meningkatkan
relaksasi,panduan relaksasi
imajinasi ,aktivitas -Menurunkan stress dan ketegangan
pengalihan. yang mempengaruhi tekanan darah
-Pantau respon terhadap dan perjalanan penyakit hipertensi.
obat untuk mengontrol -Mengurangiketidaknyamanan dan
tekanan darah dapat menurunkan rangsang simpatis.
-Dapat menurunkan rangsangan yang
menimbulkan stress,membuat efek
tenang,sehingga menurunkan TD.
-Respon terhadap terapi obat
“stepeed”(yang terdiri atas
diuretic.inhibitorsimpatis dan
vasodilator)tergantung pada individu
dan efek sinergis obat.karena efek
samping tersebut,maka penting untuk
menggunakan obat dalam jumlah
paling sedikit dan dosis paling
rendah.

Dx 2 : Intoleran aktivitas b.d kelemahan umum ketidakseimbangan antara suplai dan


kebutuhan oksigen.

Tujuan Intervensi Rasional


Setelah diberikan asuhan -Kaji respon klien terhadap -menyebutkan
keperawatan diharapkan aktivitas,perhatian frekuensi parameter membantu
klien klien mampu nadi lebih dari20 X per menit dalam mengkaji
melakukan aktivitas di atas frekuensi respons fisiologi
yang ditoleransi KH : istirahat ;peningkatan TD terhadap stres
-Klien berpartisipasi yang nyata selama/sesudah aktivitas dan bila ada
dalam aktivitas yang aktivitas,dispnea,nyeri merupakan indikator
diinginkan/diperlukan dada;keletihan dan dari kelebihan kerja
-melaporkan kelemahan yang yang berkaitan
peningkatan dalam berlebihan;diaphoresis;pusing dengan tingkat
toleransi aktivitas yang atau pingsan. aktivitas.
dapat diukur -Intruksikan pasien tentang -Tehnik menghemat
-menunjukkan tehnik penghematan energi mengurangi
penurunan dalam tanda – energi,mis; menggunakan penggurangan energy
tanda intoleransi kursi saat mandi,duduk saat juga membantu
fisiologi menyisir rambut atau keseimbangan antara
menyikat gigi,melakukan suplai dan kebutuhan
aktifitas dengan perlahan. oksigen.
-Berikan dorongan untuk -kemajuan aktifitas
melakukan bertahap mencegah
aktivitas/perawatan diri peningkatan kerja
bertahap jika dapat ditoleransi jantung tiba-
.berikan bantuan sesuai tiba.memberikan
kebutuhan. bantuan hanya
sebatas kebutuhan
akan mendorong
kemandirian dalam
melakukan aktivitas.

Dx 3 : Nyeri ( sakit kepala ) b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral

Tujuan Intervensi Rasional


Setelah diberikan -mempertahankan tirah baring -meminimalkan
asuhan keperawatan selama fase akut stimulasi/meningkatk
diharapkan nyeri -berikan tindakan non an relaksasi
berkurang dengan farmakologi untuk -tindakan yang
KH : menghilangkan sakit kepala mis; menurunkan tekanan
-Klien melaporkan kompres dingin pada dahi,pijat vaskuler serebral dan
nyeri/ketidaknyama punggung dan yang
nan leher,tenang,redupkan lampu memperlambat/memb
hilang/terkontrol kamar lampu kamar,tehnik lok respon simpatis
relaksasi(panduan efektif dalam
imajinasi,diktraksi) dan aktifitas menghilangkan sakit
waktu senggang. kepala dan
-Hilangkan/minimalkan aktivitas komplikasinya.
vasokontriksi yang dapat -Aktivitas yang
meningkatkan sakit kepala mis; meningkatkan
mengejan saat BAB,batuk vasokontriksi
panjang dan membungkuk. menyebabkan sakit
-Bantu pasien dalam ambulasi kepala pada adanya
sesuai kebutuhan peningkatan tekanan
-berikancairan,makanan vascular serebral.
lunak,perawatan mulut yang -pusing dan
teratur bila terjadi pendarahan penglihatan kabur
hidung atau kompres hidung sering berhubungan
telah dilakukan untuk dengan sakit
menghentikan pendarahan kepala.pasien juga
-kolaborasi pemberian obat dapat mengalami
analgesik, episode hipotensi
- kolaberasi pemberian obat postural.
Antiansietas mis; -meningkatkan
lorazepanm(ativan),diazepam, kenyamanan
(valium) umum.kompres
hidung dapat
mengganggu proses
menelan atau
membutuhkan napas
dengan
mulut ,menimbulkan
stagnasi sekresi oral
dan mengeringkan
membrane mukosa.
-munurunkan/
mengontrol nyeri dan
menurunkan rangsang
system saraf simpatis.
-dapat mengurangi
ketegangan dan
ketidaknyamanan
yang diperberat oleh
stress.

Dx 4 : Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d masukan berlebih

Tujuan Intervensi Rasional


Setelah diberikan asuhan -Kaji pemahaman pasien -kegemukan adalah
keperawatan diharapkan tentang hubungan langsung resiko tambahan pada
nutrisi klien antara hipertensi dan tekanan darah tinggi
cukup/optimal sesuai kegemukan karena disproporsi
kebutuhan dengan KH : -Bicarakan pentingnya antara kapasitas aorta
- Berat badan klien menurunkan masukan dan peningkatan curah
dalam batas ideal kalori dan batasi masukan jantung berkaitan
lemak,garam,dan dengan peningkatan
gula,sesuai indikasi. massa tubuh.
-Kesalahan kebiasaan
makan makan menujang
terjadinya ateroskerosis
dan kegemukan.

Dx 5 : Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang proses penyakit dan


perawatan diri
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan -Kaji kesiapan dan -kesalahan konsep dan menyangkal
asuhan hambatan dalam diagnose karena perasaan sejahtera
keperawatan belajar.termasuk orang yang sudah lama dinikmati
diharapkan terjadi terdekat. mempengaruhi minat pasien
peningkatan -Terapkan dan dan/orang terdekat untuk
pengetahuan pada nyatakan batas TD mempelajari
klien dengan KH : normal.jelaskan penyakit,kemajuan,dan
-Klien paham tentang hipertensi dan prognosis.bila pasien tidak
dengan tentang efeknya pada menerima realitas bahwa
proses penyakit jantung,pembuluh membutuhkan pengobatan
dan regimen darah ,ginjal dan otak. continue,maka perubahan prilaku
pengobatan -Hindari mengatakan tidak akan dipertahankan.
TD normal dan Memberikan dasar untuk
gunakan pemahaman tentang peningkatan
istilah”terkontrol TD dan mengklarisifikasi istilah
dengan baik “saat medis yang sering
menggambarkan digunakan.pemahaman bahwa TD
tekanan darah pasien tinggi dapat terjadi tanpa gejala
TD pasien dalam batas adalah ini untuk memungkinkan
yang normal. pasien melanjutkan pengobatan
meskipun ketika merasa sehat.
-Karena pengobatan untuk pasien
hipertensi adalah sepanjang
kehidupan,maka dengan
penyampaian ide”terkontrol”akan
membantu pasien untuk
memahami kebutuhan untuk
melanjutkan pengobatan/medikasi.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Hipertensi heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk


menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari left ventricle
hyperthrophy (LVH), aritmia jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung
kronis, yang disebabkan karena peningkatan tekanan darah, baik secara langsung
maupun tidak langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Dongoes,Marlynn.E.dkk 200.Rencana Asuhan Keperawatan,Ed-3,Jakarta:EGC

Rilantono,L.dkk.2002.Buku Ajar Kardiologi,Jakarta:Universitas Indonesia

Smeltzer,C Suzanne dan Bare,Brenda G.Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah,Ed-


8,vol.2,Jakarta:EGC

Mansjoer,arif.dkk.2001.Kapita Selekta kedokteran ,Ed-3, jilid I.Jakarta:FKUI Media


Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai