Materi Tutorial Web Bebas 1
Materi Tutorial Web Bebas 1
ES 1 Juni 1997
ES 2 Juni 1998
ES 3 Desember 1999
ES 4 Terbengkalai
ES 5 Desember 2009
ES 6 Juni 2015
ES 7 Juni 2016
ES 8 Juni 2017
Peralatan untuk Belajar Javascript
Apa saja peralatan yang harus disiapkan untuk belajar Javascript?
1. Web Browser (Google Chrome, Firefox, Opera, dll)
2. Teks Editor (rekomendasi: VS Code)
Di dalam console, kita bisa menulis fungsi atau kode-kode javascript dan
hasilnya akan langsung ditampilkan.
Misalnya, mari kita coba kode berikut:
console.log("Hi apa kabar!");
alert("Saya sedang belajar javascript");
Maka hasilnya:
Jika kamu menggunakan Nodejs, maka cara mengakses console adalah dengan
mengetik perintah node pada Terminal.
Perhatikan…
Pada atribut onclick dan href kita menuliskan fungsi javascript di sana.
Atribut onclick merupakan atribut HTML untuk menyatakan fungsi yang akan
dieksekusi saat elemen itu diklik. Pada contoh di atas, kita menjalankan
fungsi alert(). Fungsi ini merupakan fungsi untuk menampilkan dialog.
Lalu pada atribut href, kita juga memanggil fungsi alert() dengan
didahului javascript:. Atribut href sebenarnya digunakan untuk mengisi alamat
link atau URL. Karena kita ingin memanggil kode javascript di sana, maka
alamat link tersebut kita ubah menjadi javascript: lalu diikuti dengan fungsi
yang akan dipanggil.
3. Penulisan Kode javascript Eksternal
Pada cara ini, kita akan menulis kode javascript secara terpisah dengan file
HTML. Cara ini biasanya digunakan pada proyek-proyek besar, karena diyakini—
dengan cara ini—dapat lebih mudah mengelola kode project.
Mari kita lihat contohnya. Kita buat dua file, yaitu: file HTML dan Javascript.
📂 belajar-js/
├── 📜 kode-program.js
└── 📜 index.html
Isi dari file kode-program.js:
alert("Hello, ini adalah program JS eksternal!");
Isi dari file index.html:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Javascript dari Nol</title>
</head>
<body>
<p>Tutorial Javascript untuk Pemula</p>
📂 belajar-js/
├── 📂 js/
| └── 📜 kode-program.js
└── 📜 index.html
Maka untuk menyisipkan file kode-program.js ke dalam HTML, kita bisa
menuliskannya seperti ini:
<script src="js/kode-program.js"></script>
Karena file kode-program.js berada di dalam direktori js. Kita juga bisa
menyisipkan javascript yang ada di internet dengan memberikan alamat URL
lengkapnya.
Contoh:
<script src="https://www.petanikode.com/js/kode.js"></script>
<script>
document.write("Javascript itu keren!");
</script>
</body>
</html>
Hasilnya:
Mana sih yang lebih baik? ditulis di dalam <head> atau di <body>? Kedua cara
ini memang sah-sah saja dilakukan, namun ada juga pendapat yang
mengatakan:
Placing scripts at the bottom of the <body> element improves the display
speed, because script interpretation slows down the display. 1
Penulisan di akhir <body> akan meningkatkan kecepatan display atau
tampilannya konten di web. Karena, jika kita tulis di dalam <head>, script
tersebut akan dieksekusi terlebih dahulu sebelum konten ditampilkan. Jadi,
disarankan menulis kode Javascript di dalam <body>, tepatnya sebelum
tutup </body>.
2. Menulis Javascript pada File Eksternal
Cara kedua, kita bisa menulis Javascript di File yang terpisah dengan HTML.
Biasanya digunakan jika kita tidak ingin kode Javascript bercampur dengan kode
HTML. Bagaimana caranya? Caranya, buatlah sebuah file yang berekstensi .js.
File ini kita isi dengan kode Javascript.
Sebagai contoh, saya akan membuat file eksternal dengan nama kode-
script.js dan file-external.html sebagai kode HTML-nya.
Penulisan atribut event di HTML diawali dengan on, misalnya untuk event click,
maka pada atribut HTML ditulis onclick.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Penulisan Javascript di Atribut</title>
</head>
<body>
<textarea onkeyup="document.getElementById('counter').innerText =
this.value.length" cols="30" rows="10"></textarea>
<p>Panjang: <span id="counter">0</span> karakter</p>
</body>
</html>
Pada contoh ini, kita menggunakan event keyup, maka ditulis onkeyup. Event ini
terjadi saat kita melepas tombol di keyboard. Jadi nantinya saat kita mengetik
pada elemen <textarea>, kode Javascript yang ada di onkeyup akan dieksekusi.
Kode Javascript tersebut berfungsi untuk menampilkan jumlah karakter yang
diketik.
Hasilnya:
“Catatan: Cara ini tidak bekerja di web browser versi terbaru, karena ini
merupakan sebuah celah yang bisa dipakai untuk serangan XSS.”
Lalu, bagaimana kita menggunakan cara ini di HTML? Cara ini bisa kita gunakan
pada tag <a>, lalu mengisinya di atribut href.
Contoh:
<a href="javascript:alert('Wih! hebat bukan?')">Coba Klik</a>
Hasilnya:
Jadi saat link <a> diklik, ia akan membuka URL javascript: dan menjalankan
kode Javascript yang ada di sana. Mirip seperti event onclick ya.
Nah, itulah 4 cara menulis Javascript di HTML. Cara manakah yang akan kamu
gunakan?
Menurut saya, cara pertama, kedua, dan ketiga cukup sering dan umum
dipakai. Sedangkan cara keempat, tidak saya rekomendasikan untuk digunakan.
function sayHello(){
alert("Hello!");
}
</script>
</head>
<body>
<button onclick="sayHello()">Klik Aku!</button>
</body>
</html>
Hasilnya:
</body>
</html>
Hasilnya:
Selain fungsi write(), objek document juga menyediakan berbagai macam fungsi
untuk manipulasi dokumen HTML.
4. Menggunakan innerHTML
innerHTML adalah sebuah atribut di dalam (objek) elemen HTML yang berisi
string HTML. Dengan innerHTML, kita dapat menampilkan output ke elemen
yang lebih spesifik.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Belajar Javascript</title>
</head>
<body>
<script>
// membuat objek elemen
var hasil = document.getElementById("hasil-output");
</body>
</html>
Hasilnya:
Sudah paham ‘kan perbedaan dari keempat fungsi tersebut. Kalau kita ringkas
akan seperti ini:
1. Fungsi console.log() untuk menampilkan output ke console Javascript;
2. Fungsi alert() untuk menampilkan output ke jendela dialog;
3. Fungsi document.write() untuk menulis output ke dokumen HTML;
4. Atribut innerHTML untuk menampilkan output ke elemen HTML yang
lebih spesifik.
1. index.html
Berikut adalah kode HTML untuk halaman aplikasi To-Do List.
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>To-Do List App</title>
<link rel="stylesheet" href="style.css">
</head>
<body>
<div class="container">
<h1>To-Do List</h1>
<input type="text" id="taskInput" placeholder="Add a new task..." />
<button onclick="addTask()">Add Task</button>
<ul id="taskList"></ul>
</div>
<script src="script.js"></script>
</body>
</html>
2. style.css
Berikut adalah kode CSS untuk memberikan gaya pada halaman.
*{
margin: 0;
padding: 0;
box-sizing: border-box;
font-family: Arial, sans-serif;
}
body {
display: flex;
align-items: center;
justify-content: center;
height: 100vh;
background-color: #f3f3f3;
}
.container {
width: 300px;
text-align: center;
}
h1 {
color: #333;
}
input[type="text"] {
width: 80%;
padding: 10px;
margin: 10px 0;
border: 1px solid #ddd;
border-radius: 5px;
}
button {
padding: 10px 20px;
border: none;
border-radius: 5px;
background-color: #28a745;
color: #fff;
cursor: pointer;
}
button:hover {
background-color: #218838;
}
ul {
list-style-type: none;
padding: 0;
}
li {
display: flex;
justify-content: space-between;
align-items: center;
padding: 10px;
margin-top: 5px;
background-color: #fff;
border: 1px solid #ddd;
border-radius: 5px;
}
li.completed {
text-decoration: line-through;
color: gray;
}
.delete-button {
color: #e74c3c;
cursor: pointer;
font-weight: bold;
}
3. script.js
Berikut adalah kode JavaScript untuk menambahkan interaktivitas pada
aplikasi.
const taskInput = document.getElementById("taskInput");
const taskList = document.getElementById("taskList");
function addTask() {
const taskText = taskInput.value.trim();
if (taskText === "") return; // Jangan tambahkan tugas kosong
taskItem.appendChild(deleteButton);
taskList.appendChild(taskItem);
taskInput.value = ""; // Reset input setelah menambah tugas
}
Setelah Anda membuat ketiga file tersebut, buka file index.html di browser.
Anda akan melihat tampilan aplikasi To-Do List seperti ini:
1. Input Field: Tempat untuk memasukkan tugas baru.
2. Add Task Button: Tombol untuk menambahkan tugas ke daftar.
3. Task List: Daftar tugas yang ditambahkan, dengan kemampuan untuk
menandai sebagai selesai (dengan coretan) dan menghapus tugas
menggunakan tombol "X".
Ini adalah contoh sederhana, tetapi memberikan gambaran bagaimana HTML,
CSS, dan JavaScript dapat bekerja sama untuk menciptakan website interaktif.
Anda kini telah mengenal dasar-dasar JavaScript dan memahami perannya
dalam membuat halaman web yang interaktif. JavaScript memungkinkan Anda
menambahkan fungsi dinamis dan responsif pada website, dari manipulasi
elemen HTML hingga pengelolaan data di dalam aplikasi.
Semoga pengetahuan ini menjadi fondasi yang kuat dalam perjalanan Anda di
dunia pengembangan web, dan jangan ragu untuk mempraktikkan lebih banyak
proyek untuk memperdalam pemahaman. Selamat berkarya, dan semoga
sukses!