BEST PRACTICE MODEL PjBL-SOAL HOTS

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

BEST PRACTICE

PENERAPAN MODEL PRJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK MENYELESAIKAN SOAL-
SOAL HOTS BERBANTU MODUL DI SMK TARUNA RAJAWALI TIMIKA

Disusun Oleh
RACHEL ANTHONETTA ANAKOTTA, S.Si

PEMERINTAH PROPINSI PAPUA


SMK TARUNA RAJAWALI TIMIKA
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

BEST PRACTICE

PENERAPAN MODEL PRJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK MENYELESAIKAN SOSL-
SOAL HOTS BERBANTU MODUL DI SMK TARUNA RAJAWALI TIMIKA

(Dibuat dalam bentuk video dan dimuat di YouTube)


https://youtu.be/hwK1DqWSi9w

Oleh :

RACHEL ANTHONETTA ANAKOTTA, S.Si

Mengetahui,
Kepala SMK Taruna Rajawali Timika

Yohanis Ivo Teturan, A.Md., SE


NUPTK. 5434753654130082
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMKS Taruna Rajawali Timika


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
menyelesaikan soal-soal HOTS dengan Model PjBL
berbantu modul ajar.
Penulis Rachel Anthonetta Anakotta, S.Si
Tanggal 8 Desember 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah
Kondisi yang menjadi latar motivasi belajar peserta didik masih rendah. Hal tersebut
belakang masalah, mengapa diakibatkan dari beberapa faktor yaitu:
praktik ini penting untuk 1. Pelajaran Fisika memiliki banyak rumus sehingga sulit
dibagikan, apa yang menjadi untuk dipahami
peran dan tanggung jawab 2. Peserta didik menganggap pembelajaran Fisika itu
anda dalam praktik ini.
membosankan.
3. Pembelajaran masih LOTS
4. Cara mengajar guru yang monoton.
5. Peserta didik tidak disiplin dalam berlatih.

Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena:


1. Banyak guru yang mengalami permasalahan seperti
permasalahan yang saya hadapi.
2. Praktik pembelajaran ini selain diharapkan dapat
memotivasi diri saya sendiri, juga diharapkan dapat
memotivasi guru lain untuk dapat mendesain
pembelajaran yang menyenangkan, kreatif dan
inovatif.
3. Hasil praktik pembelajaran ini dapat menjadi referensi
bagi guru lain dalam menerapkan pembelajaran
dengan model PjBL.

Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah


melakukan proses pembelajaran yang efektif dengan
menggunakan model dan media pembelajaran yang
inovatif sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat
meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar agar
mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.

Tantangan : Tantangan yang dihadapi guru dalam mencapai tujuan


Apa saja yang menjadi yaitu:
tantangan untuk mencapai 1. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang
tujuan tersebut? Siapa saja inovatif d a n menyenangkan.
yang terlibat, 2. Pemahaman konsep fisika peserta didik yang rendah.
3. Guru belum memanfaatkan m e t o d e d a n media
pembelajaran yang tepat dengan karakteristik peserta
didik.
4. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang
HOTS
5. Pembelajaran yang dilakukan hanya berpusat pada diri
guru bukan pada peserta didik sehingga kurang
motivasi peserta didik untuk belajar fisika.
6. Pemahaman konsep fisika dan matematika yang
rendah
7. Peserta didik tidak terbiasa mengerjakan soal-soal
HOTS
8. Sarana dan prasarana (listrik, jaringan, infokus dan alat
pendukung lainnya) yang kurang memadai.

Tantangan tersebut membuat guru harus melaksanakan


pembelajaran yang baik dengan cara memilih dan
menerapkan model pembelajaran, pendekatan, serta media
yang kreatif, inovatif, menyenangkan dan sesuai dengan
materi pembelajaran.

Yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu :


1. Peserta didik sebagai sumber utama pembentuk
pengetahuan
2. Dosen dan guru pamong.
3. Guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran
4. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab
5. Rekan sejawat sebagai patner yang selalu mendampingi
dalam praktik pembelajaran.

Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan:


Langkah-langkah apa yang 1. Melakukan wawancara dengan Kepala sekolah, Pakar,
dilakukan untuk rekan sejawat.
menghadapi tantangan 2. Melakukan kajian literatur dan membandingkan hasil
tersebut/ strategi apa yang wawancara untuk menentukan solusi.
digunakan/ bagaimana 3. Memanfaatkan media TIK dalam pembelajaran
prosesnya, siapa saja yang
4. Membuat perangkat pembelajaran (RPP, LKPD, bahan
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
ajar, PPT dan isntrumen penilaian)
diperlukan untuk 5. Mengkonsultasikan perangkat pembelajaran pada dosen
melaksanakan strategi ini pembimbing dan juga guru pamong, serta teman- teman
peserta PPG kemudian merevisi sesuai dengan saran
dan arahan dari pembimbing.
6. Memperbaiki manajemen penggunaan waktu agar
kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah dibuat.

Strategi yang digunakan untuk mengahadapi tantangan


adalah
1. Menerapkan model pembelajaran PjBL karena mampu
mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta
didik secara individu maupun kelompok.
2. Penggunaan media pembelajaran berbasis TPACK,
misalnya menggunakan power point, penggunaan grup
kelas (WAG) sebagai sarana dalam membuka link soal
pretest dan posttest (google form) serta aplikasi yang
menunjang proses pembelajaran.
3. Menerapkan metode pembelajaran student-centered
sehingga dapat membuat peserta didik lebih berminat
dan termotivasi dalam belajar, misalnya dalam kegiatan
eksperimen.

Adapun proses yang saya lakukan yaitu menerapkan


model pembelajaran inovatif PBL dengan metode
eksperimen berbantu alat peraga dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Kegiatan awal dengan melakukan apersepsi dan
motivasi, melakukan pretest untuk mengukur
pemahaman awal peserta didik.
2. Kegiatan inti:
a. Penentuan pertanyaab mendasar : peserta didik
mengamati gambar dan video pada slide PPT. Pada
tahap ini peserta didik akan dilatih berpikir kritis
untuk mengidentifikasi pertanyaan mendasar melalui
pengamatan dan tanya jawab.
b. Mendesain perencanan : peserta didik membentuk
kelompok dan secara berkelompok mencari
informasi melalui modul ajar, LKPD, browsing
internet untuk mencari informasi tentang desain
proyek yang akan dibuat.
c. Menyusun jadwal kegiatan: peserta didik
melakukan keagiatan penyusunan jadwal kegiatan,
jadwal disusun secara berurutan berkaitan
pembuatan proyek.
d. Monitoring: peserta didik melakukan tahapan
persiapan dan pembuatan proyek.
e. Menguji hasil: peserta didik peserta didik dari tiap
kelompok melakukan uji hasil dan presentasi
proyek yang telah dibuat.
f. Evaluasi dan refleksi: peserta didik memberikan
evaluasi dan refleksi tentang desain proyek yang
telah dibuat.
3. Kegiatan penutup
a. Peserta didik memberi kesimpulan
b. Penguatan materi
c. Postest untuk mengukur pemahaman peserta didik.
4. Melakukan penilaian hasil belajar peserta didik.

Yang terlibat untuk menghadapi tantangan ini:


1. Dosen
2. Guru pamong
3. Kepala sekolah
4. Teman sejawat
5. Peserta didik (Kelas X Multimedia)

Sumber daya atau materi:


1. Narasumber (dosen, guru pamong, kepala sekolah,
teman sejawat).
2. Peserta didik sebagai sumber objek.
3. Perangkat pembelajaran (RPP, LKPD, Bahan
ajar, dan Media pembelajaran)
4. Hp
5. Komputer PC/Laptop
6. Google form (pretest dan postest)
7. Internet
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan :
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang 1. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, aktif, dan
dilakukan? Apakah hasilnya bermakna untuk peserta didik.
efektif? Atau tidak efektif? 2. Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal
Mengapa? Bagaimana respon
HOTS lebih meningkat, terbukti dari penilaian kognitif
orang lain terkait dengan
yang melampaui KKM pada materi kalor dan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
perpindahan.
keberhasilan atau 3. Peserta didik tidak bosan dalam mengikuti proses
ketidakberhasilan dari pembelajaran.
strategi yang dilakukan? Apa 4. Memberikan pengaruh positif bagi rekan sejawat.
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Penilaian Kognitif Aksi 4
150

100
Skor

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Peserta didik

Pretest Postest Penugasan

Diagram diatas menunjukkan bahwa kemampuan


menyelesaikan soal-soal HOTS meningkat setelah
diterapkan model pembelajaran PjBLberbantu modul. Ini
terlihat dari penilaian kognitif melebihi KKM. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa penerapan model PjBL efektif
dalam meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal-
soal HOTS.
Respon/tanggapan terhadap strategi mengajar yang
diterapkan:
1. Teman sejawat merasa penasaran dengan pelaksanaan
pembelajaran yang saya lakukan, dan bertekad untuk
menerapkan model pembelajran PjBL dikelas yang
diampuhnya.
2. Peserta didik merasa senang dengan strategi
pembelajaran yang dilakukan, hal ini terlihat dari hasil
refleksi diakhir pembelajaran, rata-rata peserta didik
sangat senang dan nyaman dalam belajar, serta muncul
antusias, rasa ingin tahu terhadap masalah dan topik
pembelajaran

Faktor keberhasilan dalam pembelajaran tersebut


1. Motivasi dan dukungan serta pengetahuan dari dosen
instruktur, guru pamong, dan teman peserta PPG,
teman guru, serta dukungan dari pihak sekolah yang
memberikan kesempatan untuk melaksanakan praktik
pembelajaran.
2. Keuletan dan kesabaran pendidik dalam melakukan
inovasi pelaksanaan proses pembelajaran.
3. Keseriusan pendidik dalam menerapkan
pembelajaran sesuai yang telah direncanakan
4. Peserta didik yang konsisten dan mempunyai
komitmen untuk terus belajar

Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut :


1. Dengan model PjBL peserta didik dapat berpikir aktif,
berkomunikasi, mencari informasi dalam
menyelesaikan masalah dengan pembuatan proyek.
Sehingga dapat merangsang pengembangan berfikir
peserta didik secara kritis dan menyeluruh.
2. Dengan adanya penerapan PjBL dalam pembelajaran,
saya semakin memahami bahwa pembelajaran harus
dilakukan sepanjang hayat untuk selalu
mengembangkan diri dan update terhadap
perkembangan teknologi untuk kemajuan pembelajaran
baik dari segi model, metode, media, sistem penilaian
dan evaluasi agar dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dimasa yang akan datang.

Best Practice dibuat dalam bentuk Video dan dibagi ke media sosial, antara lain:
1. Youtube dengan link: https://youtu.be/hwK1DqWSi9w
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, M., Kaniawati, I., & Suwarma, I. R. (2018, May). Penerapan pembelajaran fisika
menggunakan pendekatan STEM untuk meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah siswa pada materi listrik dinamis. In Quantum: Seminar Nasional Fisika, dan
Pendidikan Fisika (pp. 381-385).

Maulana, M. (2020). Penerapan model project based learning berbasis STEM pada
pembelajaran fisika siapkan kemandirian belajar peserta didik. Jurnal Teknodik, 39-
50.

Monika, Y., Mayub, A., & Purwanto, A. (2018). Pengaruh Project Based Learning (PJBL)
Model Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kota
Bengkulu. Jurnal Kumparan Fisika, 1(2 Agustus), 25-30.

Puspitasari, A. D. (2019). Penerapan media pembelajaran fisika menggunakan modul cetak


dan modul elektronik pada siswa SMA. JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar, 7(1), 17-25.

Anda mungkin juga menyukai