Karya Ilmiah Kel 5
Karya Ilmiah Kel 5
Karya Ilmiah Kel 5
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
2024 / 2025
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya
sehingga penulis masih diberikan kesehatan, kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik pada tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini bisa
membantu dan menambah wawasan bagi yang membacanya, amin.
Penulis mengharapkan semoga dari makalah ini para pembaca semua dapat
memahami dan mengambil manfaatnya. Semoga penulis bisa membuat makalah-makalah
yang lebih baik kedepannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendahuluan dalam sebuah karya ilmiah merpakan bagian awal yang memberikan
gambaran umum tentang topik yang akan dibahas. Biasanya, bagian pendahuluan berisi
latar belakang masalah, tujuan penelitin, ruang lingkup penelitian, serta kerangka teoritis.
Tujunnya adalah untuk memperkenalkan pembaca terhadap topik yang di bahas dan
menguraikan urgensi masalah.
Tujuan pendahuluan adalah untuk mengarahkan penulis untuk mengajukan
pertanyaan peneltian. Misalnya di latar belakang menjelaskan perkembangan penelitian
sebelumnya. Dalam latar belakang peneliti menjelaskan tentang isu atau variabel yang
akan diteliti. Setelah latar belakang ada rumusan masalah tentang pertanyaan penelitian.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendahuluan karya ilmiah ?
2. Apa saja unsur-unsur dari karya ilmiah ?
3. Apa fungsi dari pendahuluan karya ilmiah ?
4. Apa teknik dari menulis pendahuluan ?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendahuluan karya ilmiah.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur dari karya ilmiah.
3. Untuk mengetahui fungsi dari pendahuluan karya ilmiah.
4. Untuk mengetahui teknik dari menulis pendahuluan.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
v
c. Pertanyaan yang masih belum terjawab dalam konteks topik tersebut.
Di dalam latar belakang ini mencakup dua aspek utama yaitu:
1) Aspek empiris
Di dalam aspek empiris menyoroti tentang kesenjangan atau perbedaan yang
menjadikan suatu permasalahan menajdi fokus penelitian.
2) Aspek Teoritis
Di dalam aspek teoritis menampilkan teori yang menarik minat penulis serta
menujkkan riset terdahulu serta umber relevan.
Isi dari bagian latar elakang juga mencakup beberapa hal penting. Ini termasuk alasan
mengapa peneliti memilih topik tersebut urgensi yang pentingnya permasalahan
tersebut, landasan keilmuan yang mendukng penelitian, data empiris yang terkait
dengan permasalahan, dan pendapat para ahli tentang relevansi dan urgensi
permasalahan yang membuatnya layak untuk diteliti.
Proses penyususnan latar belakang , biasanya mengikuti alur tertentu, seringkali
menggunakan sistem piramida terbali.
a) Langkah pertama dimulai dengan penjelasan tentang topik secara umum,
kemudian menyoroti aspek lebih spesifik dari permasalahan yang akan diteliti.
b) Langkah kedua menampilkan fakta, fenomena, data, dan pandangan para ahli
yang berkaitan dengan urgensi permasalahan.
c) Langkah terakhir mencakup solusi yang bisa ditawarkan secara teoritis dan
praktis, serta memberikan judul penelitian.
2. Rumusan Masalah
Permasalahan poko yang akan di teliti harus di susun terlebih dahulu sebelum
memulai menyusun draft. Dari satu permasalahan pokok dapat di kemukakan
beberapa masalah. Permasalahan dapat berupa pernyataan ataupun pertanyaan yang di
latar belakangi oleh hal-hal sebagai berikut, ( Saifuddin & Wekke, 2018):
a. Adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam
kenyataan
b. Upaya pembuktian atau pengujian teori yang ada terhadap fenomena tertentu yang
terjadi.
c. Uapaya penggalian sesuatu tentang pemkiran seorang tokoh terent yang telah di
kenal dalam masyarakat.
d. Upaya penggalian terhadap sesuatu tentang rmusan ajaran mengenai hal tertentu
yang bersumberkan dari Al Quran dan Hadis Nabi SAW.
vi
e. Upaya pengalian aspek-aspek sejarah tentang sesuatu peristiw tertentu .
f. Upaya penggalian aspek bahasa tertentu atau suatu naskah dan lain-lain yang
berkaitan dengan suatu bahasa.
g. Barangkat dari permasalahan di lapangan, kemudiandi rumuskan sebgai sat
pertanyaan penelitian.
Rumusan masalah adalah pertanyaan yang akan di jawab dalam penelitian. Rumusan
masalah harus jelas, tegas, dan dapat di uji secara empiris. Rumusan masalah
merupakan tahap penting dalam proses penyusunan karya ilmiah. Rumusan masalah
yang baik harus memilki ciri-ciri tertentu, seperti yng dijabarkan olh
( Pantiyasa,2021)
1. Kejelasan dan keaslian sumber: rumusan masalah harus didasarkan pada sumber
yang jelas, terpercaya, dan orisinal. Artinya, informasi yang digunakan dalam
perumusan masalah harus bersifat jelas dan autentik.
2. Kelayakan (feasibility): rumusan maslah harus dapat di laksanakan. Ini berarti
rumusan masalah tersebut harus memungkinkan untuk mengumpulkan data yang
diperlukan guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari rumusan
maslah itu sendiri.
3. Kesesuaian dengan program studi atau keilmuan: rumusan maslah harus relevan
dan sejalan dengan program studi atau disiplin ilmu yang sedang ditekuni. Hal ini
memastikan bahwa permasalahan yang diajukan sesuai dengan bidang ilmu yng
titeliti
4. Bertuk pertanyaan: rumusan maslah sering kali dirumuskan dalam
bentukpertanyaan. Ini membantu menegaskn fokus peneltian dan mengrahkan
upaya-upaya penelitian.
5. Keterpduan makna dan kejelasan : rumusan masalah sebaiknya disusun dengan
singkat namun memberikan makna yang jelas dan padat. Hal ini memastikan
bahwa esensi permasalahan yang diungkapkan dalam rumusan masalah dapat
dimengerti dengan mudah oleh para pembaca.
6. Keterkaitan dengn judul tulisan: rumusan masalah yang baik seharusnya erat
hubungan nya dengan judul karya ilmiah yang dibuat. Ini memastikan konsistensi
antara apa yang akan diteliti ( yang akan diungkapkan dalam rumusan masalah)
dengan judul karya yang akan disajikan.
vii
Dengan mengikuti ciri-ciri tersebut, rumusan masalah menjadi lebih terarah, dapat
dijalankan, relevan dengan bidang study yang sedang di kejar, dan dapat memberikan
kontribusi yang berarti dalam ruang lingkup penelitian yang dilakukan.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang ingin dicapai oleh
penelitian. Tujuan peneltian harus spesifik, terukur, dapat dicpai, relevan, dan
memiliki batas waktu. Menulis tujuan penelitian merupakan langkah penting dalam
menyusun karya ilmih. Tujuan penelitian harus jelas dan spesifik, serta terkait dengan
masalah atau pertanyaan penelitian yang telah diidentifikasi.
Langkah-langkah untuk menetapkan tujuan penelitian yang jelas secara lebih
mendalam:
a. Identifiksdi masalah atau pertanyaan penlitin
Proses dimulai dengan mengidentifikasi dengan jelas masalah yang ingin
dipecahkan atau pertanyaan penelitian yang ingin dijawab. Langkah ini membantu
menetapkan fokus utama dari penelatian yang akan dilakukan.
b. Batasi dan fokuskan tujun penelitian
Setelah diidentifikasi masalah, penting untuk membatasi dan memfokuskan tujuan
penelitian. Hal ini membantu agar riset tetap terkelola dengan baik, tidak terlalu
luas, dan dapat diselesaikan dalam lingkup yang layak.
c. Pendekatan SMART
Pendekatan SMART ( Spesifik, Terukur, Mencapai, Relevan, dan terbatas pada
waktu) digunakan untuk merumuskan tujuan penelitian yang jelas dan terukur.
Tujuan harus spesifik, dapat diukur, realisasi ntuk dicapai, relevan dengan
penelitian, dan memiliki batasan waktu yang jelas.
d. Penjelasan rinci dalam proposal rise
Tujun penelitian harus dijelaskan secara rinci dan terstruktur dalm proposl riset.
Ini membantu para piha terkait memahami dengan jelas tujuan riset serta langkah-
langkah yang yang akan diambil untuk mencapainy.
e. Pertimbangan kelayakan tujuan penelitian
Peneliti perlu mempertimbangkan kelayakan tujuan penelitian , termasuk sumber
daya yang tersedia. Batasan waktu, dan aspek etika yang relevan. Ini membantu
memastikan bahwa tujuan dapat dicapai dengan memperhatikan kendala-kendala
yang ada.
f. Prioritaskan tujun penelitian
viii
Setelah mempertimbangkan kelayakan, penting untuk memprioritaskan tujuan
penelitian berdasarkan tingkat kepentingan dan relevansinya dengan tujuan
penelitian secara keseluruhan. Ini membantu fokus pada hal-hal yang paling
penting.
g. Tinjau dan perbaiki
Langkah terakhir adalah melakukan tinjauan berkala terhdap tujuan penelitian
untuk memastikan kejelasan dan korehensinya. Jika di perlukn, tujuan dapat
diperbaiki agr sesuai dengn perubahan yang mungkin terjadi selama proses
penelitian.
Dengan melakukan langkah-lngkh ini scecara cermat, peneliti dapatmengembangkan
tujuan penelitian yang jelas, terarah, dan memastikanbahwa upaya penelitian dapat
terfokus dan efektif. Menurut (Pantiyasa,2021). Tujuan penelitian diungkap secara:
a) Deklaratif
Tujun penelitian harus disampaikan dalam bentuk pernyataan yang tegas dan jelas
tanpa meningglkan ruang bagi interpretasi yang berbeda-beda.
b) Tidak memicu kekaburan dan kesimpang siuran makna
Tujan harus diungkap dengan jelas tenpa emunculkan ambigutas atau kerancuan
yang dapat menimbulkan beragam interpretasi.
c) Mencakup segala unsur yang akan dijangkau dalam penelitian
Tujuan harus merangkum segala unsur yang akan dijelajahi atau dicapai dalam
rangka penelitian yang dilakukan, memberikan gambaran komperehensip terhadap
hal yang akna diteliti.
Tujuan penelitian, pada hakikatnya merupakan pernyataan tentang hal-hal yang
diinginkan atau ingin dihasilkan melalui penelitian itu. Tentang hal ini, rmusan tujuan
tidak lain merupakn jawaban atas pertanyaan penelitian yang dirumuskan dalam
“Masalah” . selaian berisi rumusan tentang jawabanvatas pertanyaan penelitian.
Dalam rumusan tujuan penelitian dapat pula dimasukkan tujuan-tujuan lain, seperti:
hal-hal yangberkaitan dengan jawaban atas pertanyaan penelitian, dan implikasi atau
hal-hal yang perlu dilakukan sebagai pemnafaatan hasil penelitian tersebut.
( Kholipah& subagiharti, 2008).
4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan hasil yang diharapkan atau keuntungan yang dapat
diperoleh dari proses penelitian. Dalam konteks ini, manfaat penelitian bisa berupa
keuntungan secara teoritis dan praktis.
ix
a. Manfaat Teoritis. Merujuk pada kontribusi penelitian terhadap pemahaman teori
dan pengetahuan yang sudah ada. Ini melibatkan pengembangan atau peneguhan
teori, membuka wawasan baru, atau memperjelas konsep yang sebelumnya
ambigu. Misalnya, penelitian bisa mengonfirmasi atau membantah teori yang ada,
menyediakan landasan bagi penelitian lebih lanjut, atau memperluas pemahaman
dalam bidang tertentu.
b. Manfaat Praktis. Hal Ini berhubungan dengan kontribusi penelitian terhadap
aplikasi praktis di dunia nyata. Hasil penelitian praktis dapat berupa penerapan
solusi pada masalah konkret, pengembangan teknologi baru, rekomendasi
kebijakan yang lebih baik, atau perbaikan dalam berbagai bidang seperti
kesehatan, teknologi, ekonomi, dan sebagainya.
Dalam konteks ini, penelitian memainkan peran penting dalam memecahkan
masalah nyata atau meningkatkan efisiensi di berbagai sektor.
5. Lingkup Penelitian
Lingkup penelitian merujuk pada batasan atau cakupan dari suatu penelitian. Ini
mengacu pada parameter atau area yang akan diteliti dalam sebuah studi atau proyek
penelitian. Lingkup penelitian menjelaskan apa yang akan diselidiki, termasuk subjek,
variabel, waktu, tempat, dan aspek lain yang relevan. Lingkup penelitian membantu
peneliti untuk fokus pada tujuan penelitian mereka dan memastikan bahwa penelitian
tersebut dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia. Lingkup penelitian juga
membantu dalam menghindari penyelidikan yang terlalu luas atau terlalu sempit,
sehingga hasilnya menjadi lebih relevan dan bermakna.
C. Fungsi Pendahuluan Karya Ilmiah
Fungsi pendahuluan karya ilmiah adalah:
1. Memberikan latar belakang masalah
Latar belakang masalah menjelaskan mengapa suatu topik atau masalah penting untuk
dibahas. Bagian ini juga menjelaskan konteks masalah, termasuk penelitian-penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan.
2. Memperkenalkan masalah penelitian
Masalah penelitian adalah pertanyaan atau permasalahan yang ingin dijawab oleh
karya ilmiah tersebut. Masalah penelitian harus jelas, spesifik, dan dapat diukur.
3. Menjelaskan tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah apa yang ingin dicapai oleh karya ilmiah tersebut. Tujuan
penelitian harus jelas, spesifik, dan terukur.
x
4. Memaparkan manfaat penelitian
Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan akan diperoleh dari karya ilmiah
tersebut. Manfaat penelitian dapat bersifat teoretis, praktis, atau keduanya.
5. Memberikan gambaran keseluruhan isi karya ilmiah
Pendahuluan harus memberikan gambaran umum tentang apa yang akan dibahas
dalam karya ilmiah tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menjelaskan struktur
karya ilmiah atau dengan meringkas poin-poin penting yang akan dibahas.
Secara umum, pendahuluan karya ilmiah berfungsi untuk memberikan informasi
kepada pembaca tentang latar belakang, masalah, tujuan, manfaat, dan gambaran
keseluruhan isi karya ilmiah tersebut.
Berikut adalah tips-tips untuk menulis pendahuluan karya ilmiah yang baik:
a. Gunakan bahasa yang jelas, lugas, dan ilmiah.
b. Hindari menggunakan jargon yang tidak perlu.
c. Pastikan bahwa pendahuluan Anda menarik minat pembaca.
d. Pastikan bahwa pendahuluan Anda relevan dengan topik karya ilmiah Anda.
e. Pastikan bahwa pendahuluan Anda tidak terlalu panjang atau
terlalu pendek.
D. Teknik Menulis Bab Pendahuluan
Berikut adalah beberapa teknik penulisan pendahuluan karya ilmiah yang dapat Anda
terapkan:
1. Mulai dengan pernyataan umum yang menarik perhatian pembaca yang
membangkitkan potensi masalah penelitian. Pernyataan ini dapat berupa fakta,
pertanyaan, atau pernyataan yang menggugah pikiran disertai dengan argumentasi
yang dapat diambil dari beberapa statement teori.
2. Jelaskan latar belakang penelitian Anda. Latar belakang penelitian memberikan
gambaran tentang mengapa Anda melakukan penelitian tersebut. Anda dapat
menjelaskan mengapa topik penelitian Anda penting, apa yang telah diketahui tentang
topik tersebut sebelumnya, dan apa yang masih perlu dipelajari.
3. Rumuskan masalah penelitian Anda. Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian
yang Anda coba jawab melalui penelitian Anda. Rumusan masalah harus jelas,
spesifik, dan terukur.
4. Jelaskan tujuan penelitian Anda. Tujuan penelitian adalah apa yang ingin Anda capai
melalui penelitian Anda. Tujuan penelitian harus jelas, spesifik, dan relevan dengan
rumusan masalah.
xi
5. Jelaskan ruang lingkup penelitian Anda. Ruang lingkup penelitian menjelaskan
batasan-batasan penelitian Anda, termasuk topik penelitian, variabel penelitian, dan
metode penelitian.
E. Hal-hal yang perlu dihindari dalam Penulisan Pendahulun
Pendahuluan merupakan bagian penting dari sebuah karya tulis. Pendahuluan
berfungsi untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai topik yang akan
dibahas dalam karya tulis tersebut. Oleh karena itu, penulisan pendahuluan perlu
dilakukan denga cermat dan hati-hati.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dihindari dalam penulisan pendahuluan:
1. Latar belakang masalah yang terlalu luas atau tidak terfokus.
Latar belakang masalah merupakan bagian dari pendahuluan yang menjelaskan alasan
mengapa masalah tersebut penting untuk diteliti. Latar belakang masalah yang terlalu
luas atau tidak terfokus akan membuat pembaca kebingungan mengenai fokus
penelitian.
2. Rumusan masalah yang terlalu umum atau tidak spesifik.
Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui
penelitian. Rumusan masalah yang terlalu umum atau tidak spesifik akan membuat
penelitian menjadi tidak terarah.
3. Tidak menyajikan tujuan penelitian yang jelas.
Tujuan penelitian merupakan sasaran yang ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan
penelitian yang tidak jelas akan membuat pembaca tidak memahami apa yang ingin
dicapai oleh penelitian.
4. Tidak menyajikan manfaat penelitian yang jelas.
Manfaat penelitian merupakan dampak yang diharapkan dari penelitian. Manfaat
penelitian yang tidak jelas akan membuat pembaca tidak memahami pentingnya
penelitian tersebut.
5. Tidak menyajikan sistematika penulisan yang jelas
Sistematika penulisan merupakan urutan pembahasan dalam karya tulis. Sistematika
penulisan yang tidak jelas akan membuat pembaca sulit memahami alur pemikiran
penulis.
6. Menyajikan inti pendahuluan secara terlalu singkat atau terlalu panjang
Inti pendahuluan yang terlalu singkat atau terlalu panjang akan membuat pembaca
tidak memahami keseluruhan isi pendahuluan.
7. Membuat kalimat pengantar yang terlalu panjang atau tidak sesuai
xii
Kalimat pengantar yang terlalu panjang atau tidak sesuai akan membuat pembaca
tidak tertarik untuk membaca lebih lanjut.
8. Membuat kalimat penutup yang tidak sesuai
Kalimat penutup merupakan kalimat penutup dalam pendahuluan. Kalimat penutup
yang tidak sesuai akan membuat pembaca tidak memiliki kesan yang baik terhadap
karya tulis tersebut.
xiii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendahuluan dalam karya ilmiah merpakan bagian awal yang memberikan
gambaran umum tentang topik yang dibahas. Bagian pendahuluan berisi latar
belakang masalah, tujuan penelitin, ruang lingkup penelitian, dan kerangka teoritis.
Tujuan pendahuluan juga membantu dalam menggambarkan alasan pengapa topik
penting untuk diselidiki dan memberikan gambaran singkat. Pendahuluan biasanya
menceritakan alasan penlis melakukan penelitian, menceritakan tujuan, dan manfaat
dari karya tulis ilmiah ini di buat. Tujuan penelitian adalah pernyataan yang
menjelaskan oleh penelitian yang harus spesifik, terukur, dapat dicpai, relevan, dan
memiliki batas waktu. Menulis tujuan penelitian merupakan langkah penting dalam
menyusun karya ilmih. Tujuan penelitian harus jelas dan spesifik, serta terkait dengan
masalah atau pertanyaan penelitian yang telah diidentifikasi.
B. Saran
Penulis menganggap bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat mendidik dan
memotivasi sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
xv