Modul Qurdis 7 Bab 4 - Bacaan Al-Qur - An Dengan Tajwid

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

FASE D - KELAS VII MTS


MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADIST

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Madrasah : .....................................................................................
Nama Penyusun : .....................................................................................
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist
Fase / Kelas / Semester : D - VII / 1-2
Elemen : Memperindah Bacaan Al Qur’an Dengan Tajwid
Alokasi Waktu :
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024

CAPAIAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS FASE D


Pada akhir Fase D, elemen tajwid, peserta didik mampu menerapkan hukum bacaan Mad
Thabi'i, Mad Far'i, dan bacaan Gharib agar dapat membiasakan membaca Al-Quran dengan
baik dan benar. Pada elemen Al-Qur'an, peserta didik mampu melafalkan, menghafalkan,
menganalisis, dan mengomunikasikan arti dan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur'an secara
tekstual dan kontekstual pada tema-tema pilihan yang relevan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pada elemen hadis, mampu membaca,
menghafalkan, memahami dan menganalisis arti dan isi kandungan hadis secara tekstual dan
kontekstual tentang tema-tema tertentu agar mampu berpikir kritis dan
Elemen Capaian Pembelajaran
Ilmu Tajwid Peserta didik mampu menerapkan hukum bacaan Mad Tabi'i, Mad Far'i,
dan bacaan Gharib agar dapat membiasakan membaca Al-Quran dengan
baik dan benar, sebagai prasyarat membaca Al-Qur’an secara fasih
untuk menjalankan kewajiban menghayati dan mengamalkannya dalam
kon tek beragama, berbangsa, dan bernegara.
Al-Qur'an Peserta didik mampu melafalkan, menghafal, memahami,
mengomunikasikan, menganalisis arti dan isi kandungan ayat-ayat Al-
Qur'an secara tekstual dan kontekstual ten tang; kekuasaan dan rahmat
Allah Swt, sifat pemurah, optimis dan sabar, infak di jalan Allah Swt.,
kehidupan dunia yang sementara dan akhirat yang kekal, sikap peduli
terhadap masyarakat dan lingkungannya, bersikap JUJUr dalam
berrnuamalah, semangat menuntut ilmu baik secara tekstual maupun
kontekstual agar terwujud pribadi yang berakhlakul karimah,
menghindari sifat sekulerisme, hedonisme, dan korupsi yang dapat
merugikan diri sendiri maupun orang lain dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Hadis Peserta didik mampu membaca, menghafal, memahami dan
menganalisis arti dan isi kandungan hadis secara tekstual dan
kontekstual ten tang; kekuasaan dan rahmat Allah Swt, sifat pemurah,
optimis dan sabar, infak di jalan Allah Swt., kehidupan dunia yang
sementara dan akhirat yang kekal, sikap peduli terhadap masyarakat dan
lingkungannya, bersikap jujur dalam berrnuamalah, semangat menuntut
ilmu baik secara tekstual maupun kontekstual agar terwujud pribadi
yang saleh secara sosial, berakhlakul karimah, menghindari sifat
sekulerisme, hedonisme, dan korupsi yang dapat merugikan diri sendiri
maupun orang lain dalam kehidupan bermasvarakat berbanzsa dan
bernegara.

B KOMPETENSI AWAL
Al-Qur‟an yang berarti bacaan. Telah mendapat perhatian sejak 14 abad yang lalu. Bukan
hanya dari kalangan Islam saja, banyak juga nonmuslim yang memberikan perhatian
khusus terhadap al-Qur‟an ini. Ada yang mengkaji dari aspek sejarahnya, waktu dan
tempat turunnya, sampai kepada sebabsebab diturunkannya. Bukan hanya itu al-Qur‟an
itu juga dibaca oleh ratusan juta manusia yang yang tidak mengerti artinya dan tidak
dapat menulis dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi hurufnya. Hal tersebut
semakin memperkuat bukti bahawa Al-Qur‟an itu benar-benar diturunkan oleh dzat Yang
Maha Kuasa.
Beragam motivasi seseorang dalam membaca al-Qur‟an, ada yang membaca untuk
mengharap keberkahan dari ayat-ayatnya, ada yang berharap dapat menjadi penolongnya
di hari pembalasan, ada pula yang berharap pahala dari Allah Swt. dan lai-lain. Hal
tersebut karena memang baginda Rasulullah Saw. telah menjanjikan akan hal tersebut
sehingga di setiap tempat dan waktu tidak pernah sepi dari orang-orang yang membaca
Al-Qur‟an. Tiada bacaan yang mendapat perhatian besar sebagaimana al-Qur‟an, yang
diatur tata cara membacanya, mana yang dipendekkan, dipanjangkan, dipertebal atau
diperhalus pelafalannya, dimana tempat yang terlarang, atau boleh, atau harus memulai
dan berhenti.
Hal tersebut dibahas di dalam ilmu tersendiri yaitu Ilmu Tajwid. bahkan diatur lagu dan
iramanya, sampai pada etika membacanya.
Pada bagian ini akan dibahas berbagai cara membaca al-Qur‟an sesuai dengan ilmu
tajwid, khususnya tentang bacaan panjang, yaitu cara membaca hukum bacaan mad
thabi‟i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz munfashil. Apa saja ketentuan-ketentuannya?
Apa saja ciri-cirinya? Dan Bagaimana cara membacanya?

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA (PPP) DAN PELAJAR RAHMATAN LIL


ALAMIN (PRA)
 Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif, bergotong royong, serta
kebhinnekaan global.
 Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin yang ingin dicapai adalah taaddub, tawassuth,
tathawwur wa ibtikar, dan tasamuh.

D. SARANA DAN PRASARANA


Media : LCD proyektor, komputer/laptop, jaringan internet, dan lain-lain
Sumber Belajar : LKPD, Buku Teks, laman E-learning, E-book, dan lain-lain
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik cerdas istimewa berbakat dan peserta didik regular

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Pembelajaran dengan tatap muka, direct instruction, cooperative learning,dan discovery
learning
KOMPETENSI INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur'an dan Hadis.
 Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis
sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
 Meningkatkan kekhusyukan peserta didik dalam beribadah terlebih salat, dengan
menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surah/ayat dalam surat-surat
pendek yang mereka baca

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
 Menyebutkan pengertian Hukum Bacaan bacaan mad thabi’i, mad wajib muttashil,
dan mad jaiz munfashil
 Menjelaskan ketentuan Hukum Bacaan mad thabi’i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz
munfashil
 Menentukan Hukum Bacaan mad thabi’i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz munfashil
 Membandingkan Hukum Bacaan bacaan mad thabi’i, mad wajib muttashil, dan mad
jaiz munfashil
 Menilai cara membaca hukum baan bacaan mad thabi’i, mad wajib muttashil, dan mad
jaiz munfashil
 Mengoreksi Hukum Bacaan bacaan mad thabi’i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz
munfashil
 Mendemontrasikan cara membaca Hukum Bacaan bacaan mad thabi’i, mad wajib
muttashil, dan mad jaiz

C. PERTANYAAN PEMANTIK
Guru menanyakan kepada peserta didik seputar materi Memperindah Bacaan Al Qur’an
Dengan Tajwid

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Hukum Bacaan mad thabi’i
KEGIATAN PENDAHULUAN
 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
 Melakukan pembiasaan berdoa, memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi
tempat duduk peserta didik dan kebersihan kelas.
 Guru memberikan motivasi, memberikan pertanyaan pemantik materi yang akan
diajarkan.
 Guru memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif, bergotong royong, serta
kebhinnekaan global) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (taaddub,
tawassuth, tathawwur wa ibtikar, dan tasamuh)
KEGIATAN INTI
Kegiatan Literasi  Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka
diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Hukum
Bacaan mad thabi’i
Critical Thinking  Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi
Hukum Bacaan mad thabi’i
Collaboration  Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Hukum Bacaan
mad thabi’i
Communication  Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau
individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity  Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal
yang telah dipelajari terkait Menjelaskan isi teks yang didengar
yang berkaitan: Hukum Bacaan mad thabi’i
KEGIATAN PENUTUP
 Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
 Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-2
Hukum Bacaan mad wajib muttashil
KEGIATAN PENDAHULUAN
 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
 Melakukan pembiasaan berdoa, memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi
tempat duduk peserta didik dan kebersihan kelas.
 Guru memberikan motivasi, memberikan pertanyaan pemantik materi yang akan
diajarkan.
 Guru memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif, bergotong royong, serta
kebhinnekaan global) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (taaddub,
tawassuth, tathawwur wa ibtikar, dan tasamuh)
KEGIATAN INTI
Kegiatan Literasi  Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka
diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Hukum
Bacaan mad wajib muttashil
Critical Thinking  Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi
Hukum Bacaan mad wajib muttashil
Collaboration  Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Hukum Bacaan
mad wajib muttashil
Communication  Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau
individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity  Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal
yang telah dipelajari terkait Menjelaskan isi teks yang didengar
yang berkaitan: Hukum Bacaan mad wajib muttashil
KEGIATAN PENUTUP
 Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
 Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-3
Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfashil
KEGIATAN PENDAHULUAN
 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
 Melakukan pembiasaan berdoa, memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi
tempat duduk peserta didik dan kebersihan kelas.
 Guru memberikan motivasi, memberikan pertanyaan pemantik materi yang akan
diajarkan.
 Guru memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif, bergotong royong, serta
kebhinnekaan global) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (taaddub,
tawassuth, tathawwur wa ibtikar, dan tasamuh)
KEGIATAN INTI
Kegiatan Literasi  Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka
diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Hukum
Bacaan Mad Jaiz Munfashil
Critical Thinking  Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi
Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfashil
Collaboration  Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Hukum Bacaan
Mad Jaiz Munfashil
Communication  Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau
individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity  Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal
yang telah dipelajari terkait Menjelaskan isi teks yang didengar
yang berkaitan: Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfashil
KEGIATAN PENUTUP
 Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
 Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.

E. PEMBELAJARAN DIFERENSIASI
 Untuk siswa yang sudah memahami materi ini sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
mengeksplorasi topik ini lebih jauh, disarankan untuk membaca materi menganalisis
tata cara thaharah dari berbagai referensi yang relevan.
 Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan
kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
(joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
 Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali tata
cara pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas sesuai kesepataan antara guru
dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar kepada teman sebaya.

F. ASESMEN / PENILAIAN
1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah pernah membaca buku terkait ?
2 Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran dengan
baik ?
3 Apakah kalian sudah siap melaksanakan pembelajaran
dengan metode inquiry learning, diskusi ?

2. Asesmen Formatif (Selama Proses Pembelajaran)


Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
1) Teknik Asesmen : Observasi, Unjuk Kerja
2) Bentuk Instrumen : Pedoman/lembar observasi
Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran dengan metode inquiry

3. Asesmen Sumatif
a. Asesmen Pengetahuan
Teknik Asesmen:
• Tes : Tertulis
• Non Tes : Observasi
Bentuk Instrumen:
• Asesmen tidak tertulis : Daftar pertanyaan
• Asesmen tertulis : Jawaban singkat
b. Asesmen Keterampilan
• Teknik Asesmen : Kinerja
• Bentuk Instrumen : Lembar Kinerja

Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,


khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.

Uji Kompetensi
Bacalah dengan tartil Al-Qur‟an Surah al Fajr (89) : 1 – 30 berikut ini!
Perhatikan dan bacalah dengan benar setiap hukum bacaan mad thabi‟i, mad wajib
muttashil, dan mad jaiz munfashil yang berwarna merah!.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan yang benar!
1. Tabel hasil catatan lomba membaca Al-Qur‟an Surah al Balad

Pembac
No
a

1 Ahmad 2 harakat 6 harakat 2 harakat 2 harakat 6 harakat


2 Shohib 2 harakat 4 harakat 2 harakat 4 harakat 6 harakat
3 Rozaq 2 harakat 6 harakat 2 harakat 2 harakat 4 harakat
Berdasarkan tabel tersebut, andaikan kamu yang menjadi panitia dalam lomba
tersebut, siapakah yang akan kamu tentukan sebagai juara ke I, II, dan III? Jelaskan
alasanmu!
2. Perhatikan ayat berikut!

Bagaimana cara membaca ayat yang bergaris bawah tersebut? Jelaskan alasanmu!
Untuk menjawab pertanyaan no 3 – 4 perhatikan cuplikan berikut!
Irfan membaca QS. al-Buruj, ia membaca dengan panjang bacaan dua harakat pada setiap
ayat yang bergaris bawah berikut ini.
3. Bagaimana pendapatmu tentang bacaan Irfan tersebut? Jelaskan!
4. Andaikan kamu sebagai Irfan, bagaimana kamu membacanya?

G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan
 Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai kompetensi dan tujuan
pembelajaran.
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang lebih variatif dengan menambah
keluasan dan kedalaman materi yang mengarah pada high order thinking
 Program pengayaan dilakukan di luar jam belajar efektif.

Remedial
 Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi dan tujuan
pembelajaran
 Guru melakukan pembahasan ulang terhadap materi yang telah diberikan dengan
cara/metode yang berbeda untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih
memudahkan peserta didik dalam memaknai dan menguasai materi ajar misalnya
lewat diskusi dan permainan.
 Program remedial dilakukan di luar jam belajar efektif.

H. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Refleksi Guru:
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas,
misalnya:
 Apakah semua peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran ini ?
 Apakah ada kesulitan yang dialami peserta didik?
 Apakah semua peserta didik sudah dapat melampaui target pembelajaran?
 Sudahkan tumbuh sikap yang mencerminkan profil pelajar pancasila dan profil pelajar
rahmatal lil ‘alamin?
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?

Refleksi Peserta Didik:


No Pertanyaan Refleksi Jawaban Refleksi
1 Bagian manakah yang menurut kamu hal paling
sulit dari pelajaran ini?
2 Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
3 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan
untuk memahami pelajaran ini?
4 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1
sampai 5, berapa bintang yang akan kamu
berikan pada usaha yang telah dilakukan
Refleksi
Berilah tanda (√ ) pada kolom, sesuai dengan yang kamu alami/rasakan!
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Terkadang
pernah
1 Membaca al-Qur‟an
2 Memperhatikan hukum bacaan
mad thabi‟i, mad wajib muttashil,
dan mad jaiz munfashil.
3 Menerapkan panjang bacaan mad
thabi‟i, mad wajib muttashil, dan
mad jaiz munfashil.
4 Mengingatkan apabila ada yang
salah dalam membaca mad
thabi‟i, mad wajib muttashil, dan
mad jaiz munfashil.
5 Merasa tidak nyaman apabila ada
yang membaca al-Qur‟an tidak
sesuai dengan ketentuan bacaan
mad thabi‟i, mad wajib muttashil,
dan mad jaiz munfashil.
Selalu = setiap hari Sering = lebih dari 4 kali/pekan Terkadang= 1kali/pekan
Jika terdapat jawaban “TIDAK PERNAH”, harus mawas diri dan berusaha untuk
mempelajari kembali materi tersebut dalam buku teks yang perlu anda ulang dengan
bimbingan guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Jika
jawaban “SELALU” pada setiap item, berarti BAGUS SEKALI; Apabila Anda
menjawab “SERING” lebih dari 3, perlu pembiasaan. Dan bisa melanjutkan ke bab
berikutnya.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Aktivitas Kelompok
1. Bagilah kelas kamu menjadi beberapa kelompok dengan anggota 3-4 orang!
2. Carilah hukum bacaan mad thabi‟i di dalam al-Qur‟an!
3. Carilah informasi tambahan tentang hukum bacaan mad thabi‟i dari berbagai sumber yang
terpercaya!
4. Informasi yang ditelusuri terdiri atas ayat yang mengandung hukum bacaan mad thabi‟i,
terdapat pada surah apa dan ayat berapa, dan berilah penjelasannya!
5. Sajikan hasil penelusuran di depan kelas dalam bentuk deskripsi, dan tabel!
6. Deskripsi hasil dapat kamu di depan kelas!
Tabel 4.4 Hukum Bacaan Mad Thabi’i dalam Al-Qur‟an
No Kata/kalimat QS. Ayat: Keterangan
Cth al-Kausar (108): 3 Ada alif sesudah fathah

1
2
3

Aktivitas Kelompok
1. Bagilah kelas kamu menjadi beberapa kelompok dengan anggota 3-4 orang!
2. Carilah hukum bacaan mad wajib muttashil di dalam al-Qur‟an, carilah informasi
tambahan tentang hukum bacaan mad wajib muttashil dari berbagai sumber yang
terpercaya.
3. Informasi yang ditelusuri terdiri atas ayat yang mengandung hukum bacaan mad wajib
muttashil, terdapat pada surah dan ayat berapa, dan berilah penjelasannya!
4. Sajikan hasil penelusuran di depan kelas dalam bentuk deskripsi, dan tabel!
5. Deskripsikanlah hasil pekerjaanmu di depan kelas!
Tabel 4.5 Hukum Bacaan Mad Wajib Muttashil alam Al-Qur‟an
No Kata/kalimat QS. Ayat: Keterangan
Cth adh-Dhuha (93): 3 Ada mad thabi‟i bertemu
hamzah dalam satu kata
1
2
3

Aktivitas Kelompok
1. Bagilah kelas kamu menjadi beberapa kelompok dengan anggota 3-4 orang!
2. Carilah hukum bacaan mad jaiz munfashil di dalam al-Qur‟an!
3. Carilah informasi tambahan tentang hukum bacaan mad jaiz munfashil dari berbagai
sumber yang terpercaya!
4. Informasi yang ditelusuri terdiri atas ayat yang mengandung hukum bacaan mad jaiz
munfashil, terdapat pada surah dan ayat berapa, dan berilah penjelasannya.
5. Sajikan hasil penelusuran di depan kelas dalam bentuk deskripsi, dan tabel.
6. Deskripsi hasil dapat kamu isi pada tabel berikut ini.
Tabel 4.6 Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfashil dalam Al-Qur‟an
No Kata/kalimat QS. Ayat: Keterangan
Cth al-Kafirun (109): 4 Ada mad thabi‟i bertemu
hamzah di lain kata

1
2
3

Aktifitas Mandiri
1. Di lingkungan sekitarmu (rumah, masjid, madrasah, dan masyarakat) tentu sering
terdengar lantunan bacaan ayat-ayat al-Qur‟an. Baik secara langsung maupun rekaman
yang diperdengarkan melalui pengeras suara.
2. Amatilah kebenaran bacaan panjang pendeknya, khususnya kesesuaian bacaannya
dengan hukum bacaan mad thabi‟i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz munfashil!
3. Sajikan hasil pengamatanmu dalam bentuk tabel!
4. Deskripsi hasil pekerjaanmu di depan kelas!
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Hukum Bacaan Mad Thabi’i, Mad Wajib Muttashil, dan
Mad Jaiz Munfashil.
Pembaca Mad wajib Mad jaiz
Mad thabi’i
No / muttashil munfashil Keterangan
rekaman Benar Salah Benar Salah Benar Salah
Cth Adik saya    Mad thabi‟i,
Kurang panjang
Mad jaiz terlalu
panjang
1
2
3
Dst

LAMPIRAN 2
BAHAN AJAR
A. Mad Thabi‟i

1. Pengertian Mad Thabi’i


Definisi mad secara bahasa adalah tambah. Menurut ulama ahli tajwid adalah
memanjangkan suara huruf yang wajib dipanjangkan.
Huruf mad itu ada tiga yaitu wawu ( ‫ ) و‬, ya' ( ‫ ) ي‬dan alif ( ‫) ا‬.
Adapun syarat huruf mad adalah apabila wawu jatuh setelah dhummah, ya' jatuh
setelah kasroh, dan alif jatuh setelah fathah. Contohnya berkumpul dalam lafadz

Apabila setelah huruf mad tidak ada huruf yang sukun, maka disebut mad thabi'i

seperti . Panjangnya kira-kira satu alif/ dua harakat


2. Contoh Hukum Bacaan Mad Thabi‟i dalam Ayat Al-Qur‟an:

1. terdapat alif sukun setelah fathah

2. terdapat wawu sukun setelah dhumah

3. terdapat ya sukun setelah kasrah

B. Mad Wajib Muttashil


1. Pengertian Mad Wajib Muttashil
Mad wajib muttashil adalah salah satu dari 13 bagian dari hukum mad far‟i dalam
ilmu tajwid. Mad wajib muttasil secara bahasa ialah mad yang berarti panjang, wajib
yang berarti harus, sedangkan muttasil yaitu bersambung.
Secara istilah, mad wajib muttasil adalah hukum bacaan yang terjadi apabila ada mad
thabi'i (mad asli) bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat fathah, dhummah
ataupun kasrah dalam satu kata (bersambung). Sedangkan cara membaca mad wajib
muttashil adalah dipanjangkan menjadi dua setengah (2 ½) alif atau sama dengan
empat sampai lima harakat (ketukan).
2. Contoh Hukum Bacaan Mad Wajib Muttashil
1. ada mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah yang
berharakat kasrah dalam satu kata

2. ada mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah yang


berharakat dhumah dalam satu kata

3. ada mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah yang


berharakat fathah dalam satu kata

Untuk Perhatian:

Kalimah bukanlah mad wajib muttashil, tetapi ia adalah mad jaiz munfashil. Hal
ini kerana kalimah tersebut bukanlah satu kalimah tetapi merupakan dua kalimah yang

berbeda yaitu .

C. Mad Jaiz Munfashil


1. Pengertian Mad Jaiz Munfashil
Mad jaiz munfasil adalah salah satu dari 13 bagian dari hukum mad far‟i dalam ilmu
tajwid. Secara etimologi, mad berarti panjang, jaiz artinya boleh, dan munfashil adalah
terpisah atau di luar kata.
Secara istilah, apabila ada mad thabi‟i yang bertempat di akhir kata setelah itu terdapat
hamzah yang bertempat di kata yang lain setelahnya dan tidak ada yang memisahkan
antara mad dan hamzah tersebut, maka disebut mad jaiz munfasil seperti lafadz:

Sedangkan kadar panjang bacaan mad jaiz munfashil itu sama dengan mad wajib
muttashil, dipanjangkan menjadi dua setengah (2 ½) alif atau sama dengan empat
sampai lima harakat (ketukan).
Catatan: Disebut jaiz karena ulama qurra' berbeda pendapat terkait kadar panjang
bacaan mad jaiz munfashil. Sebagian ulama qurra' menyebut sama dengan mad thabi'i,
dua harakat atau satu alif.
2. Contoh Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfashil.

1. ada mad thabi‟i bertemu hamzah dalam kata yang


berbeda.

2. ada mad thabi‟i bertemu hamzah dalam kata yang


berbeda.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Akhirat : alam setelah kehidupan di dunia; alam baka
Akhlak : perilaku atau peran- gai manusia sebagai gambaran ba- tin, baik yang
terpuji (baik, mulia/ karimah) maupun yang tercela (bu- ruk,
hina/mazmumah); budi pekerti;
Dalil : keterangan yang dijadikan bukti atau alasan untuk pembenaran, baik
berdasarkan nas atau akal;
Firman : perkataan Allah Swt. berupa wahyu yang diturunkan kepada para rasul-
Nya
Ijmak : 1 kesepakatan para mu- jtahid di kalangan umat Muhammad saw. pada
masa tertentu dalam suatu persoalan keagamaan; 2 kesepakatan sebagian
besar ulama tentang suatu masalah agama, yang dapat men- jadi salah satu
sumber hukum Islam setelah Al-Qur‟an dan hadis;
Bakhil : terlalu hemat mengeluar- kan harta sehingga tidak mau berbagi kepada
sesama, termasuk salah satu sifat tercela dalam Islam; kikir
Ijtihad : usaha sungguh-sung- guh yang dilakukan para mujtahid untuk mencapai
suatu putusan (sim- pulan) dalam masalah agama
Jaiz : boleh
Kafir : orang yang mengingkari Al- lah dan Rasul-Nya;
Kalamullah : wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw. melalui
perantara- an Jibril atau perantara lainnya yang merupakan sumber hukum
dan kon- stitusi dalam kedidupan manusia
Khalafiah : keberadaan seseorang atau sesuatu yang baru di tempat yang lama dengan
hilangnya berbagai haknya
Kiamat : 1 peristiwa yang luar biasa yang mengakibatkan be- rakhirnya kehidupan
dunia dengan hancur leburnya seluruh alam ini; 2 hari terakhir; hari
pembalasan pada hari (waktu) manusia yang telah mati akan dihisab amal
perbuatannya se- lama di dunia;
Kias : pemberlakuan hukum asal pada furuk (hukum cabang) karena kesatuan
(kesamaan) ilat hukum; penetapan hukum syariat berdasar- kan analogi
Mad : panjang
Mukjizat : peristiwa luar biasa yang terjadi pada diri seorang rasul atau nabi sebagai
bukti kerasu- lan/kenabiannya yang ditantangkan kepada orang yang tidak
percaya un- tuk melemahkannya
Munfasil : terpisah
Mutafak-alaih : hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dengan matan dan
makna yang sama
Muttasil : bersambung
Tadarus : 1 dua pihak yang saling mengambil pelajaran; 2 pem- bacaan Al-Qur‟an
secara bersama- sama, ada pihak yang membaca dan ada pihak yang
menyimak untuk saling membetulkan dan mengem- bangkan kemampuan
membaca dan memahami Al-Qur‟an, biasanya di- lakukan selama bulan
puasa, baik di rumah, musala, maupun di masjid
Tafsir : keterangan atau penjela- san tentang ayat-ayat Al-Qur‟an agar maksud dan
kandungannya dipahami dengan baik dan benar sehingga bisa diamalkan
dengan tepat, terhindar dari segala bentuk kesalahpahaman.
Tajwid : cabang ilmu yang menjelaskan cara membaca Al- Qur‟an dengan lafal
atau ucapan yang benar;
Sunatullah : hukum alam ciptaan Allah Swt. yang diberlakukan pada alam, berjalan
secara tetap dan otomatis
Wajib : sesuatu yang apabila dikerjakan akan mendapat pahala dan apabila
ditinggalkan akan berdosa

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Al Maraghi, Ahmad Mustafa, 1995, Tafsir Al-Maraghi. Semarang: CV Thoha Putra.Ali
Usman,. K.H.M. 1976. Hadis Qudsi, Bandung, PT Diponegoro
Dr. Husaini A. Majid Hsyim, 2003, Syarah Riyadhus Shalihin, Alih Bahasa oleh :
Mu‟ammal Hamidy dan Drs. Imron A. Manan. PT Bina Ilmu Surabaya
Departemen Agama Republik Indonesia. 2004. Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: CV
Nalanda
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, 1994. Ensiklopedi Islam, Cetakan ke-2 Jakarta, PT
Ichtiar Baru van Hoeve.
Khalil Munawar, K.H. 1985. Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Saw.. Jakarta: Bulan
Bintang.
Iim Abdur rohim, Acep.2003, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Bandung, CV Diponegoro
Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, 2010. Al Lu‟lu‟wal Marjan Fima Ittafaqa „Alaihi Asy
Syaikhani Al Bukhari wa Muslim, Kumpulan Hadis Shahih Bukhari Muslim,
Penterjemah Arif Rahman Hakim, Insan Kamil, Solo
Muhammad Quraish Shihab, Prof DR, M.A. Tafsir Al-Qur‟anul Karim, Tafsir atas
Suatsurat Pendek Berdasarkan Urutan Turunna Wahyu, Pustaka Hidayah, 1997.
Muhammad Quraish Shihab, Prof DR, 1996. M.A. Wawasan Al-Qur‟an, Tafsir Maudu‟I
Atas Pelbagai Persoalan Umat, Mizan,Bandung,
Muhammad Quraish Shihab, Prof DR., M.A. ,1996. Menyingkap Tabir Ilahi, Asmal Husna
dalam Perspektif Al-Qur‟an, Mizan,Bandung.
W.J.S. Purwadarminta 1995, Kamus Umum Bahasa Indonesia,Balai Pustaka, Jakarta

Mengetahui, ......................, ..............., 20 .....


Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

( ........................................... ) ( ........................................... )

Anda mungkin juga menyukai