01 - Metode Pekerjaan Persiapan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PERSIAPAN

Lingkup Pekerjaan disesuaikan dengan gambar kerja & Daftar Kuantitas dan Harga dalam
dokumen Pekerjaan Pembangunan bangunan Gudang Blok C.1 sebagai berikut :

1. Pembuatan Pagar dan Papan Nama Proyek


2. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
3. Penyediaan Gambar Shop Drawing dan As built Drawing
4. Penyediaan Air Kerja
5. Penyediaan Listrik Kerja
6. Penyediaan Kantor dan Gudang sementara
7. Pembersihan Lapangan
8. Penyediaan Dokumentasi (Foto Proyek)
9. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan

Dengan Metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut:


1. Pembuatan Pagar dan Papan Nama Proyek
a. Pembuatan Pagar Pengaman
Pagar pengaman sangat dibutuhkan untuk pengamanan pelaksanaan pekerjaan dan
perlindungan material proyek, peralatan yang digunakan dan juga personil tenaga kerja.
Pagar pengaman proyek diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
Sebelum pagar pengaman proyek dibuat, telebih dahulu dilakukan pengukuran untuk
batas-batas area pekerjaan. Pagar pengaman proyek dibuat dengan menggunakan
penutup seng gelombang dan tiang kaso. Pagar sementara didirikan mengelilingi batas
area lokasi pekerjaan. Untuk sirkulasi keluar masuk, pada bagian depan pagar pengaman
proyek dibuat pintu lengkap dengan pengunci. Pagar pengaman proyek dapat dibongkar
setelah pelaksanaan pekerjaan proyek selesai.
Bahan : Seng Gelombang, Kayu Kaso, Paku, Cat Minyak
Alat : Gergaji, Palu, Tang Kakatua, Kuas, Linggis, Cangkul
Tenaga : Tukang Kayu, Pekerja, Mandor
Penanggung Jawab : Pelaksana Struktur

b. Papan Nama Proyek

Hal. 1 dari 12
Papan nama Proyek dipasang di lokasi yang mudah dilihat masyarakat umum. Tiang
papan nama proyek ditanam ke dalam tanah dengan perkuatan pondasi umpak dari
beton. Tiang dibuat dengan kayu yang kuat, sehingga tidak mudah roboh terkena cuaca
luar.
Papan nama proyek sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
umum bahwa di lokasi tersebut diadakan pelaksanan Pekerjaan Konstruksi.
Pembuatan dan pemasangan papan nama proyek sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam dokumen kontrak atau standar yang ditentukan dalam spesifikasi
teknis ditempatkan di lokasi yang setujui oleh Pengawas

Gambaran Pemasangan Papan Nama Proyek adalah sebagai berikut :

Tampak Visual Papan Nama Proyek

Masa Pelaksanaan
No Uraian Pekerjaan Minggu 1 Minggu 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Pembuatan Pagar Pengaman


.

2. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


Sebelum lanjutan pekerjaan tahap berikutnya, terlebih dahulu menentukan dan membuat
patok sebagai acuan titik koordinat dan elevasi pekerjaan. Tentunya Mutual Check (MC-
0) juga paralel dilakukan sebagai acuan dari Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Kontrak
Pekerjaan.
Pelaksanaan:

Hal. 2 dari 12
- Melakukan pengukuran dengan mengambil referensi dari titik Bench Mark (BM)
yang telah ditentukan harganya yang terbuat dari Beton permanent.
- Untuk mempermudah pelaksanaan dibuat Patok simpanan sedekat mungkin dengan
pekerjaan dan aman dari gangguan (diambil dari Patok BM yang sudah ada)
- Menentukan titik elevasi dan posisi yang akan dikerjakan.
- Tandai patok acuan atau patok pedoman dengan cat berwarna merah untuk
mempermudah dilihat oleh yang mengerjakan.

Sebelum pelaksanaan, dilaksanakan pekerjaan setting out, dimana diperlukan Joint


Survey bersama-sama antara Kontraktor, Engineer/ Konsultan dan sebagai pemilik
proyek. Hasil survey akan dipakai untuk keperluan shop drawing dan perhitungan
kuantitas aktual volume pekerjaan.

Mencatat dan memindahkan Elevasi dari Patok BM sudah dipindahkan ke Patok


Patok BM simpanan dekat dengan lokasi
pekerjaan dan aman dari gangguan

Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon dan waterpass
sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang sesungguhnya lalu
dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah titik BM
tersebut masih baik atau sudah rusak.
Pembuatan / pemasangan temporary BM (bilamana diperlukan) untuk mempermudah
kegiatan staking out selama pelaksanaan pekerjaan.

Hal. 3 dari 12
SURVEY & PENGUKURAN LAPANGAN
PENGECEKAN TITIK
 Pembuatan / pemasangan temporary BM
REFERENSI BM (BENCH
MARK)
(bilamana diperlukan) untuk mempermudah
kegiatan staking out selama pelaksanaan
pekerjaan.

PEMBUATAN DAN
PEMASANGAN PATOK-PATOK Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team
TBM (TEMPORER BENCH pengukuran yang dikoordinir oleh Chief
MARK) Surveyor yang sudah berpengalaman pada
bidangnya dengan menggunakan peralatan antara
lain :

PENGUKURAN CROSS DAN  Total Station atau Theodolith dan EDM,


LONG SECTION KONDISI untuk melakukan pengukuran polygon.
EXISTING  Automatic Level Wild NAK 2 (Waterpass)
lengkap dengan statifnya dan bak ukur
aluminium panjang 5 meter untuk
pengukuran levelling.
MENETAPKAN LOKASI
PEKERJAAN

Pelaksanaan pekerjaan pengukuran ini secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pengukuran titik kontrol horizontal (Polygon).
1. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat Total Station atau Theodolith yang
dilengkapi dengan alat ukur jarak EDM yang sudah dikalibrasi.
2. Setiap titik sudut polygon akan diukur minimal 2 kali yaitu ke muka dan ke belakang.
3. Kesalahan penutup sudut polygon maksimum 8” Vn (n = jumlah titik polygon)
Kesalahan penutup jarak (linier) maksimum 1 : 10.000

Pengukuran titik kontrol vertikal (Waterpass).

Hal. 4 dari 12
1. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat Automatic Level Wild NAK 2 yang
sudah dikalibrasi.
2. Setiap pengukuran akan dilakukan dengan cara pulang pergi, dengan route pengukuran
berupa jalur tertutup.
3. Kesalahan penutup tinggi maksimum 10 mm Vd (d = jarak pengukuran dalam meter).
Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pemilk pekerjaan untuk
mendapatkan comments atau approval.
Untuk selanjutnya data hasil pengukuran / survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai
bahan untuk menyiapkan rekayasa engineering, dan perhitungan volume MC 0, serta
sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan fisik seperti : Saluran, Jalan Inpeksi, Jembatan,
dan sebagainya.
Peralatan yang diperlukan:
- Alat ukur (Theodolite dan Water Pass)
- Meteran
- Palu
Bahan yang dipergunakan:
- Kayu/patok
- Cat
- Paku
- Benang
Penanggung Jawab : Juru Ukur/Surveyor

3. Penyediaan Gambar Shop Drawing dan As built Drawing


Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing) akan dikerjakan sesuai acuan Gambar Tender yang
diambil dari dokumen lelang. Gambar Pelaksanaan ini akan dibuatkan detail-detailnya dan
sebelum dilaksanakan pekerjaannya dilapangan akan dimintakan persetujuan kepada
Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan.
Sepanjang periode kontrak administrasi proyek penyedia jasa akan menyediakan
dokumentasi berupa foto berwarna yang menunjukkan kemajuan dari pekerjaan yang
dilaksanakan (0%, 50%, 100%). Untuk setiap laporan progres bulanan, Kontraktor akan
menyerahkan kepada Direksi berupa 2 (dua) cetakan foto berwarna, ukuran kartu pos (9 cm
x 12 cm). Pada akhir penyelesaian pekerjaan, Kontraktor akan menyerahkan kepada
Direksi.

Hal. 5 dari 12
Administrasi Proyek ini juga selain untuk approval gambar juga mengurusi approval
pengajuan material dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

Untuk menghasilkan gambar kerja konstruksi menyeluruh, ada beberapa proses yang yang
harus dilewati, diantaranya :

i. Mengumpulkan data, yang berisi gambar kontrak, spesifikasi teknik, dan keadaan
lokasi atau data sekunder.

ii. Survey lokasi/keadaan topografi lapangan, sekeliling yang termasuk area


pelaksanaan, termasuk penyelidikan kontur lahan termasuk kondisi tanah (jika
diperlukan).

iii. Merencanakan data survey ke dalam gambar

iv. Draft gambar kerja berdasarkan hasil survey dan perhitungan desain

v. Penyerahan draft gambar untuk asistensi terhadap Direksi

vi. Perbaikan draft gambar untuk pengajuan kembali terhadap Direksi

vii. Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Gambar Kerja yang telah disetujui oleh Direksi.

Gambar Kerja (Shop Drawing) akan disiapkan berdasarkan persyaratan-persyaratan yang


tertuang didalam Gambar Kontrak dan Spesifikasi dan akan berisi detail-detail cukup untuk
menunjukkan :

• Petunjuk dan simbol-simbol umum dari setiap bagian dari pekerjaan yang akan
dikerjakan atau dibangun.

• Data topografis mengenai permukaan area dan bumi yang diperoleh dari data survei

• Perhitungan yang berhubungan dengan pekerjaan

• Material bahan-bahan yang akan dikerjakan

• Perincian konstruksi, termasuk perbaikan ataupun proses pelaksanaan

PT. RATNA KARYA GUMILANG akan menyerahkan 3 (tiga ) gambar cetak dan 1 set
( satu ) gambar transparan ke Pemilik Proyek ukuran A3 untuk pemeriksaan dan satu (1)
salinan transparan dan dalam bentuk digital (soft copy) yang telah disetujui direksi sebelum

Hal. 6 dari 12
pelaksanaan pekerjaan. Untuk Gambar Kerja yang disetujui, satu (1) set salinan akan
dipegang olek Pelaksana sebagai Gambar Kerja Pelaksanaan.
Satu (1) salinan Gambar Kerja akan dipegang Kontraktor untuk digunakan sebagai gambar
kerja pelaksanaan dan akan diperbaiki setiap ada perubahan-perubahan atau variasi-variasi
terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan persetujuan direksi terhadap pelaksanaan
pekerjaan untuk kemudian digunakan sebagai acuan dalam pembuatan Gambar purna
laksana (As-Built Drawing).
PT. RATNA KARYA GUMILANG akan melengkapi setiap gambar sesuai dengan
perubahan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan persetujuan Direksi untuk kemudian akan
digunakan sebagai Gambar Purna laksana (As-Built Drawing). Gambar Purna laksana yang
telah disetujui Pemilik Proyek dalam bentuk Print A3 dan dalam bentuk digital (soft copy)
akan di serahkan kepada Pemilik Proyek.
Penangggung jawab : Site Manager dan Drafter
4.Pengadaan Sumber Air Bersih
 Air dari sumber air disimpan pada tangki-tangki penampungan air sesuai dengan
kapasitasnya. Volume air yang diperlukan dihitung berdasarkan kebutuhan volume air
setiap harinya.
 Air kerja harus dipersiapan terlebih dahulu biasa melalui sumur yang sudah ada
maupun membuat sumur gali, air ini harus bebas terhadap debu, lumpur, minyak dan
bahan-bahan kimia yang dapat menggangu kekuatan konstruksi.
 Air harus mampu menyuplai kebutuhan proyek, kantor proyek

5. Pengadaan Tenaga Listrik ( penerangan kerja, daya listrik dll )


Kebutuhan tenaga listrik yang dimaksud, adalah jumlah daya yang diperlukan oleh
Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi selama pelaksanaan proyek.
Kebutuhan tenaga listrik ini, di luar daya listrik untuk proyek bangunan gedung itu sendiri,
merupakan tanggungan pihak kontraktor. Sumber daya listrik, biasanya diperoleh dari PLN
maupun penyediaan genset sendiri, tergantung penggunaannya. Daya listrik yang diperlukan
oleh proyek, meliputi:

• Penerangan

• Air Condition (AC)

Hal. 7 dari 12
• Peralatan Kerja, seperti: mesin las,mesin bor, mesin gerinda, potong keramik, Bar
Bender, Bar Cutter, Pompa Air dan lainnya

• Peralatan Kantor, seperti: Komputer, printer, dan lain-lain

Jumlah daya listrik yang diperlukan, harus memenuhi berbagai keperluan tersebut.
Sedangkan besar kecilnya daya listrik yang diperlukan tergantung pada besar kecilnya
fasilitas kerja yang dibutuhkan untuk bangunan kantor maupun sarana pendukung lainnya

6. Pembuatan/Penyediaan Kantor Sementara di Lapangan


Kantor proyek dibagi 2 macam,yaitu kantor menggunakan ruangan yang ada disekitar lokasi
proyek atau membangun kantor proyek baru dengan bangunan tidak permanen,
Konstruksinya dilapisi dinding double tripleks atau plywood dengan penutup atapnya
terbuat dari bahan seng atau asbes.
Kantor ini berfungsi sebagai tempat bekerja bagi para staf di lapangan, yang dilengkapi
dengan ruang-ruang kerja staf, ruang rapat, ruang pimpinan, mushola, dan toilet. Seluruh
fasilitas dan sarana yang dibangun untuk pekerjaan persiapan ini adalah sementara.

Ilustrasi Direksi Keet


Pembuatan Direksi Keet
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pembuatan kantor sementara untuk direksi
pekerjaan, konsultan pengawas dan kantor kontraktor, serta pembuatan mess (tempat tinggal)
pekerja di sekitar lokasi pekerjaan.

1. Persyaratan Bahan / Alat


a. Ukuran Ruangan minimal sebesar 6 x 6 untuk ruang rapat;

Hal. 8 dari 12
b. Ukuran Ruang minimal 3 x 4 untuk kantor direksi;
c. Ukuran ruang minimal 3 x 4 untuk kantor konsultan (Jika dibutuhkan)
d. Material lantai minimal plesteran dan berkarpet plastik;
e. Dinding minimal terbuat dari mutliplek dan berplafond multipleks;

2. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Kantor direksi cukup representatif untuk bekerja dan aman untuk menyimpan dokumen-
dokumen proyek selama pelaksanaan proyek.
b. Luas dan peralatan yang disediakan untuk kantor direksi, konsultan pengawas maka
kontraktor akan mengajukan terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi Pekerjaan.
c. Di dalam kantor konsultan pengawas akan ditempatkan ruang WC dengan baik air
bersih secukupnya dan dirawat kebersihannya.
d. Posisi dan denah gambar kantor direksi lapangan dapat ditentukan kemudian setelah
mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
e. Alat alat lain yang akan senantiasa tersedia diproyek untuk setiap saat dapat digunakan
oleh konsultan pengawas adalah:
- 1 (satu) alat ukur theodolite type T1 dan T2.
- 1 (satu) alat ukur Schuifmaat.
- 1 (satu) komputer lengkap dengan printernya.
- 1 (satu) kamera biasa lengkap dengan blitznya.
- 1 (satu) kamera polaroid lengkap dengan film dan blitznya.
- 10 (pasang) sepatu proyek dan helm proyek serta jas hujan.

 Los Kerja Besi dan Kayu


Fasilitas ini dibangun untuk pekerjaan besi dan kayu. Los kerja besi merupakan tempat untuk
pemotongan maupun pembekokan besi beton sesuai gambar kerja (shop drawing) yang ada.
Sementara itu, los kerja kayu, digunakan sebagai tempat pembuatan bekisting dan pekerjaan
kayu lainnya. Bangunan untuk fasilitas ini biasanya dibuat lepas tanpa dinding (los) dan
diberi penutup atap, agar para pekerja dapat bekerja dengan nyaman.

Hal. 9 dari 12
 Toilet sementara
Toilet sementara dibuat pada lokasi pekerjaan yang tidak mengganggu pekerjaan dan jauh
dari area kerja dan dibuat saluran air kotor agar tidak mengganggu kebersihan lokasi kerja.
Pembuatan toilet sementara harus melalui izin Pengawas untuk letak dan ukurannya serta
pengaturan air bersih dan air kotor.

7. Pembersihan Lapangan
Pekerjaan pembersihan lapangan dilaksanakan sejak awal sebelum pekerjaan yang lainnya
dimulai. Tujuan dari pembersihan lapangan antara lain yaitu untuk memudahkan
pelaksanaan pekerjaan pengukuran/ survey lokasi. Pelaksanaan pembersihan lapangan pada
proyek ini dilakukan secara simultan untuk seluruh lokasi rencana proyek (site planning).
Uraian Pelaksanaan :
• Identifikasi bahaya dan resiko yang akan timbul dalam pelaksanaan pekerjaan serta
penempatan Ahli K3 dilapangan.
• Buat Rambu – rambu tanda bahaya dan siapkan arah evakuasi bila terjadi hal – hal yang
tidak di inginkan.
• Lengkapi pekerja dengan alat pelindung diri ( APD ),dan telah memakai safety
• Pengajuan request untuk melakukan pekerjaan kepada Pengawas.
• Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai gambar kerja bersama direksi.
• Pembersihan dilakukan dengan tenaga manusia menggunakan alat-alat bantu yang
memadai, lokasi dibersihkan dari tanaman-tanaman semak dan bahan-bahan yang akan
mengganggu kelancaran pekerjaan.
• Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada direksi. Mutual check
dilakukan bersama-sama dengan direksi untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya
dilaksanakan/gambar terpasang (as built drawing).
• Pengambilan dokumentasi selama pekerjaan berlangsung dan 100% setelah pekerjaan
selesai.
• Peralatan : Alat bantu
Tenaga : Pekerja, Mandor, Penanggung Jawab : Site Manager
Bahan :-

Hal. 10 dari 12
8. Dokumentasi
Dokumentasi berupa foto akan diambil mulai dari kondisi 0%, 50% sampai dengan pada
posisi 100%. Dalam hal ini akan disediakan 1 (satu) buah kamera digital. Lokasi
pengambilan objek diusahakan menggambarkan proses pekerjaan, mulai dari awal sampai
selesai dan diambil dari satu titik/tempat. Foto-foto ini di simpan tersendiri dalam album dan
diserahkan kepada direksi sebagai bukti dokumentasi maupun untuk lampiran setiap
laporan. Fungsi dari foto-foto ini juga untuk merunut (tracebility) kembali terhadap tahapan-
tahapan pekerjaan.
Laporan yang disediakan akan dicetak dalam ukuran 4R sebanyak 3 (tiga) set yang mewakili
untuk tiap-tiap pekerjaan termasuk dalam bentuk file digital (soft copy). Selain itu
Kontraktor akan membuat video pelaksanaan pekerjaan selama masa pelaksanaan yang
diserahkan kepada pemilik Proyek sebagai arsip.
9. Mobilisasi dan Demobilisasi
Pada saat mempersiapkan sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan
mobilisasi Sumber Daya Manusia dan peralatan sebagai penunjang pelaksanaan pekerjaan.
Sumber Daya Manusia menggunakan sarana transportasi minibus (station wagon) dan
peralatan proyek menggunakan truk sedangkan alat berat akan menggunakan flat bed trailer.

Hal. 11 dari 12
10. Asuransi
Dalam pekerjaan ini baik Bangunan Konstruksi, Pekerja & Personil Inti yang terlibat dalam
proyek inin akan mendapatkan asuransi untuk menjamin kebutuhan jika terjadi sesuatu.

Hal. 12 dari 12

Anda mungkin juga menyukai