100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
177 tayangan

Modul Cloud Computing

komputasi awan

Diunggah oleh

fafa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
177 tayangan

Modul Cloud Computing

komputasi awan

Diunggah oleh

fafa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 76

MODUL CLOUD COMPUTING

Disusun oleh
SAIFUDIN

HALAMAN JUDUL

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA


FAKUTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KOMPUTER

i
KATA PENGANTAR

Menghaturkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga modul Cloud Computing ini dapat terselesaikan dengan baik.

Tidak lupa diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dengan tenaga dan pikirannya, terima kasih juga kepada rekan–rekan instruktur,
dosen dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang selalu mendukung
sehingga modul ini sehingga dapat selesai sesuai yang diharapkan semua.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Untuk
itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan dan
pengembangan modul ini ke depan.

Akhir kata penulis berharap semoga modul Cloud Computing ini dapat
dipergunakan sebaik-baiknya dan dapat dijadikan referensi untuk mahasiswa umum yang
ingin mempelajari Cloud Computing.

Jakarta, Maret 2021

Saifudin

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i


KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR CLOUD COMPUTING .............................................. 1
PERTEMUAN 2 PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING .. 8
PERTEMUAN 3 TOPOLOGI JARINGAN & PERANGKAT LUNAK CLOUD
COMPUTING ...................................................................................................................... 14
PERTEMUAN 4 MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA
.............................................................................................................................................. 20
PERTEMUAN 5 MODEL KEAMANAN CLOUD ............................................................ 26
PERTEMUAN 6 LAYANAN CLOUD : SAAS, PAAS DAN IAAS ................................. 30
PERTEMUAN 7 REVIEW .................................................................................................. 33
PERTEMUAN 8 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) .................................................... 33
PERTEMUAN 9 UTILITY DAN WEB SERVICE ............................................................ 34
PERTEMUAN 10 ECOMMERCE ...................................................................................... 42
PERTEMUAN 11 MANAJEMEN SERVICE PROCESS & INTEGRATED NETWORK
.............................................................................................................................................. 45
PERTEMUAN 12 PELUANG DAN TANTANGAN DARI CLOUD COMPUTING ....... 53
PERTEMUAN 13 PENGGUNAAN APLIKASI OWNCLOUD ........................................ 62
PERTEMUAN 14 CLOUD COMPUTING DAN STRATEGI TI MODERN .................... 69
PERTEMUAN 15 REVIEW ................................................................................................ 72
PERTEMUAN 16 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) ..................................................... 72
SUMBER REFERENSI ....................................................................................................... 73

iii
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR CLOUD COMPUTING

1. PENDAHULUAN

A. Pengertian Cloud Computing


Menurut Gartner Cloud Computing: “sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI yang
mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan
menggunakan teknologi Internet.”
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasikan IEEE Internet Computing Cloud
Computing merupakan suatu paradigma dimana suatu informasi secara permanen tersimpan di
server (di Internet ) dan tersimpan secara sementara di computer pengguna (client) termasuk di
dalamnya adalah desktop, computer tablet, notebook, sensor - sensor dan lain lain.
Cloud Computing juga dapat diartikan sebagai gabungan pemanfaatan teknologi komputer
('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metefora dari
internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer, awan
cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya. Internet Cloud adalah suatu model komputasi di mana kapabilitas terkait
teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya
lewat Internet.

B. Perkembangan Cloud Computing

Cloud computing sebuah jargon baru diabad milenium yang lahir untuk merepresentasikan
semua hal, sebuah konsep baru yang merubah mekanisme bagaimana mengembangkan sistem
dilakukan. Sebuah metode virtualisasi yang memungkinkan sistem operasi, middleware,
database server, email server sampai web itu sendiri adalah satu lapisan yang sama. Padahal
kita tahu tidak ada satu server pun yang tidak dapat berjalan tanpa sistem operasi.
Cloud ini telah menjadi backbone dan infrastruktur pendukung baik di Google, Facebook,
Yahoo maupun diberbagai dotcom dunia. Saat ini konsep cloud ini telah memasukin
perusahaan-perusahaan, dan sedang mentransformasi penyimpanan dan operasi perusahaan.
Mekanisme backup dan recovery yang dijadikan standar operasi pemeliharaan sistem, telah
bertransformasi menjadi real time data warehousing, karena penambahan informasi tidak
memungkinkan dibackup kembali. Karena sistem harus berjalan 24 jam setiap hari dan tidak
boleh ada masalah.
Google memiliki layanan gmail yaitu sebuah mail gratis untuk dunia, pernah mengalamin
masalah 30 menit dalam sejarah Google berdiri, telah menjadi bulanbulanan berita kehandalan
diberbagai media masa. Quality of Services sangat penting dalam dunia Internet ini, tentu saja
diperlukan untuk membuat para pengakses yang semakin banyak merasa nyaman.

C. Syarat Layanan Cloud Computing

Ada pun beberapa syarat yang harus dipenuhi agar layanan yang ada di Internet dikatakan
sebagai layanan Cloud Computing:
1. Layanan bersifat "On Demand“.
Pengguna dapat berlangganan hanya yang dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk
yang mereka gunakan saja. Misalkan sebuah sebuah internet service provider menyediakan

1
5 macam pilihan atau paket-paket internet dan user hanya mengambil 1 paket internet maka
user hanya membayar paket yang diambil saja.
2. Layanan bersifat elastis/scalable
pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan
kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut. Misalkan user
berlangganan internet pada yang bandwidthnya 512Kb/s lalu ingin menambahkan
kecepatannya menjadi 1Mb/s kemudian user menelpon costumer service meminta untuk
penambahan bandwitch lalu customer service merespon dengan mengubah bandwidth
menjadi 1Mb/s.
3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider
yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi
internet.
4. Sumber Daya Terkelompok ( Resource pooling )
Penyedia layanan Cloud Computing memberikan layanan melalui sumber daya yang
dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server
dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan sejumlah
sumber daya komputasi digunakan secara bersamasama oleh sejumlah user, dimana sumber
daya tersebut baik yang berbetuk fisik atau virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk
kebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan. Sehingga pelanggan tidak perlu tahu
bagaimana dan darimana permintaan akan sumber daya komputasinya terpenuhi oleh
penyedia layanan yang ada di Cloud Computing. Yang penting setiap permintaan dapat
dipenuhi. Sumber daya komputasi ini meliputi media penyimpanan, memory, processor, pita
jaringan dan mesin virtual.
5. Akses Pita Lebar
Layanan yang terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama dapat diakses secara memadai
memalui jaringan internet. Baik menggunakan thin client, thick client, ataupun media lain
seperti smartphone.
6. Layanan yang terukur

Sumber daya cloud yang tersedia harus dapat diatur dandioptimasi penggunaannya, dengan
suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumber daya
komputasi yang digunakan (penyimpanan, memory, processor, lebar pita, aktivitas user, dan
lainnya). Dengan demikian, jumlah sumber daya yang digunakan dapat secara transparan
diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaan layanan.

Selain hal tersebut karakterisik dari Cloud Computing adalah sangat cepat di deploy, instant
untuk implementasi.
a. Biaya start up teknologi ini (Cloud Computing) mungkin akan sangat murah ataupun
tidak ada, dan juga tidak ada investasi kapital.
b. Biaya dari service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen yang tidak fix.
c. Pelayanan dapat dengan mudah di upgrade atau downgrade dengan cepat tanpa adanya
penalty”.
d. Pelayanan akan menggunakan metode multi-tenant (banyak customer dalam 1
platform)
e. Kemampuan untuk meng-customize pelayanan akanmenjadi terbatas.

2
D. Tipe Implementasi Cloud Computing

Tipe dari implementasi cloud computing sebagai berikut:


1. SaaS
Software as a Service, berbentuk aplikasi, contohnya adalah Salesforce, NetSuite
2. PaaS
Platform as a Service, implementasi dari database, file system, web server, middleware,
contohnya adalah Heroku, Engine Yard, Azure
3. IaaS
Infrastructure as a Service, berbentuk virtualisasi dari infrastruktur seperti Amazon,
Rackspace

E. Revolusi Komputasi
Adapun implementasi cloud computing adalah berjenjang, dimana tingkatan menciptakan
piranti lunak sebagai layanan adalah yang terkompleks. Yang dapat dilihat pada diagram
dibawah ini:

Sumber : Janakiram MSV Cloud Computing Strategist 2010

Gambar 1. Revolusi computasi

Dari awal menawarkan konektivitas internet dasar untuk menawarkan perangkat lunak sebagai
layanan ISP. ISP 1,0 adalah semua menyediakan internet akses ke pelanggan, ISP 2,0 adalah
fase di mana ISP yang ditawarkan kemampuan hosting Langkah berikutnya adalah co-lokasi
melalui yang ISP mulai leasing keluar ruang rak dan bandwidth. Dengan ini, perusahaan bisa
host server mereka menjalankan, Line of Business (LOB) aplikasi yang dapat diakses melalui
web dengan karycloud, mitra dagang dan pelanggan. ISP 3.0 adalah menawarkan aplikasi pada
langganan mengakibatkan Application Service Provider (ASP) kemudian muncul Software
terbaru sebagai Service atau SaaS, adalah model ASP matang dan langkah logis untuk ISP akan
merangkul Cloud.
Pendekatan piranti lunak sebagai services atau SaaS, memungkinkan integasi dan
interoperabilitas antara piranti lunak, yang mana dalam implementasinya akan terancukan
dalam konsep grid atau clustering, dimana dalam utilisasi yang sebenarnya menjalankan grid

3
diatas infrastruktur tervirtualisasi akan memakan banyak resource. Cloud infrastrcuture sangat
efisien bilamana diimplementasikan dalam sistem kecil.

F. Evolusi Cloud

Cloud computing merupakan evolusi yang mengadopsi virtualization, serviceoriented


architecture and utility computing. Cloud computing memungkinkan konsumen
teknologi untuk memikirkan komputasi secara efektif dengan biaya minimal dan dapat
diandalkan. Hal lain yang juga tidak perlu lagi dikhawatirkan oleh pengguna adalah tentang
bagaimana membangunnya, cara kerjanya, siapa yang mengoperasikan atau di mana harus
meletakkan.
Virtualization adalah penciptaan versi virtual (bukan aktual) terhadap sumber daya teknologi
informasi, seperti sistem operasi, server, perangkat penyimpanan (storage) atau sumber daya
jaringan. Virtualisasi dapat dilihat sebagai bagian dari tren secara menyeluruh dari Enterprise
TI yang mencakup autonomic computing. Autonomic computing merupakan sebuah skenario
di mana lingkungan TI akan mampu melakukan pengelolan sendiri (self management)
didasarkan pada aktivitas yang dirasakan dan utility computing. Kekuatan pemrosesan
komputer dianggap sebagai sebuah utilitas yang memungkinkan klien membayar sesuai yang
diperlukan.

1. MEMAHAMI CLOUD COMPUTING

Ada beberapa pemahaman tentang Cloud Computing yang dapat membantu kita untuk
mengenal apa itu Cloud Computing :
a. Internet bisa dianggap cloud besar. Cloud berisi komputer yang semuanya saling
tersambung. Dari situlah berasal istilah 'cloud'. Jadi semuanya disambungkan ke
'cloud', atau cloud itu.“ (Stevan Greve).
b. Cloud Computing, adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi')
dan pengembangan berbasis Internet ('cloud'). Cloud (cloud) adalah metefora dari
internet, sebagaimana cloud yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer,
cloud (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur
kompleks yang disembunyikannya.
c. Dalam perspektif teknologi komunikasi sendiri, cloud computing atau komputasi cloud
dapat diartikan sebagai suatu teknologi yang memanfaatkan internet sebagai resource
untuk komputasi yang dapat di-requset oleh pengguna dan merupakan sebuah layanan
dengan pusat server bersifat virtual atau berada dalam cloud (internet) itu sendiri
(Krishnadi, 2010).

4
Sumber :(Pew Internet, 2011)
Gambar 3. Ilustrasi Cloud Computing

2. CARA KERJA CLOUD COMPUTING

Seorang pengguna cloud membutuhkan perangkat klien seperti laptop atau komputer desktop,
komputer pad, ponsel pintar, atau sumber daya komputasi lainnya dengan web browser (atau
rute akses lain yang disetujui) untuk mengakses sistem cloud melalui World Wide Web.
Biasanya pengguna akan login ke cloud pada penyedia layanan atau perusahaan swasta. Cloud
computing bekerja secara clientserver, menggunakan protokol web browser. Cloud
menyediakan server berbasis aplikasi dan semua layanan data kepada pengguna, dengan output
ditampilkan pada perangkat klien. Jika pengguna ingin membuat dokumen menggunakan
pengolah kata, misalnya, cloud menyediakan aplikasi yang cocok yang berjalan pada server
yang menampilkan pekerjaan yang dilakukan oleh pengguna pada layar web browser klien.
Dengan komputasi cloud, klien hanya memerlukan komputer sederhana, seperti netbook,
dirancang dengan komputasi cloud dalam pikiran, atau bahkan smartphone, dengan koneksi ke
Internet, atau jaringan perusahaan, dalam rangka untuk membuat permintaan data dari cloud,
maka istilah " perangkat lunak sebagai layanan "(SaaS). Perhitungan dan penyimpanan dibagi
antara computer remote untuk menangani volume besar dari kedua, sehingga klien tidak perlu
membeli perangkat keras mahal atau perangkat lunak untuk menangani tugas. Hasil dari tugas
pengolahan dikembalikan ke klien melalui jaringan, tergantung pada kecepatan koneksi
internet.

5
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan

Gambar 4. Diagram konsepsual dari Komputasi awan

3. Resiko Cloud Computing

Selain keunggulan dan kemudahannya, teknologi cloud computing tetap memiliki resiko.
Beberapa resiko yang mungkin terjadi antara lain:
a. Service Level
Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau
transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan
mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
b. Privacy
Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan
keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tanpa sepengetahuan anda atau
approve dari anda.
c. Compliance
Harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis
cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan
data di dalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk
berhati hati dalam hal penyimpanan data.
d. Data Ownership
Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan di dalam cloud?
mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang
terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement-nya yang
mempertanyakan hal ini.
e. Data Mobility
Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda terminate
cloud

6
4. SYARAT CLOUD COMPUTING

Beberapa syarat cloud computing sebagai berikut:


a. On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui
mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia
layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM
(sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan
tersebut langsung tersedia saat itu juga.
b. Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan
alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi
CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses
layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat
lain.
c. Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber
daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai
pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem
dapat dimanfaatkan secara maksimal.
d. Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas
sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat
menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai
berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud
computing, maka apabila terjadi peningkatkan
e. Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan
digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computing
dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.

7
PERTEMUAN 2
PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING

I. Sejarah dan Perkembangan


1. Sejarah
a. Cloud (Awan) adalah suatu istilah yang dipinjam dari telepon. Sampai tahun 1990an,
sirkuit data (termasuk yang membawa lalu lintas internet) yang berkabel keras diantara
tujuan.
b. Hal yang mendasari konsep cloud computing berawal pada tahun 1960 - an, saat John
McCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal juga sebagai salah satu pionir intelejensi
buatan, menyampaikan visi bahwa "suatu hari nanti komputasi akan menjadi
infrastruktur publik-- seperti listrik dan telpon".
Namun baru di tahun 1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, memunculkan ide "Network
Computing " sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat itu merajai
desktop computing dengan Windows 95 - nya. Larry Ellison menawarkan ide bahwa
sebetulnya user tidak memerlukan berbagai software, mulai dari Sistem Operasi dan berbagai
software lain, dijejalkan ke dalam PC desktop mereka. PC Desktop bisa digantikan oleh sebuah
terminal yang langsung terhubung dengan sebuah server yang menyediakan environment yang
berisi berbagai kebutuhan software yang siap diakses oleh pengguna.
Ide "Network Computing" ini sempat menghangat dengan munculnya beberapa pabrikan
seperti Sun Microsystem dan Novell Netware yang menawarkan Network Computing client
sebagai pengganti desktop. Namun akhirnya, gaung Network Computing ini lenyap dengan
sendirinya, terutama disebabkan kualitas jaringan komputer yang saat itu masih belum
memadai, sehingga akses NC ( Network Computing ) ini menjadi sangat lambat, sehingga
orang – orang akhirnya kembali memilih kenyamanan PC desktop, seiring dengan semakin
murahnya harga PC.
Merasakan ketidakpraktisan dengan program-program web-based, maka kini diciptakanlah
suatu terobosan baru, yaitu Cloud Computing. Aplikasi yang ada di Cloud Computing tidak
tergantung pada sistem operasi yang digunakan oleh pemakai (jadi boleh saja
memakai Linux, Mac OS, MS Windows, bahkan sistem operasi PDA atau ponsel).
User dapat mengakses Internet, menuju ke alamat atau situs tertentu, untuk menjalankan
program yang dia perlukan. Contoh yang paling mudah dijumpai adalah aplikasi Google (di
alamat www.google.com/apps) yang di antaranya terdiri atas organiser (pengelola data relasi,
jadwal atau kalender, dan email) dan aplikasi bisnis (pengolah kata, pengolah angka, dan
program presentasi).
2. Perkembangan Cloud Computing

kehadiran konsep ASP (Application Service Provider) diakhir era 90-an. Seiring dengan
semakin meningkatnya kualitas jaringan komputer, memungkinkan akses aplikasi menjadi
lebih cepat. Hanya saja ASP ini masih bersifat "private", di mana layanan hanya dicustomisasi
khusus untuk satu pelanggan tertentu, sementara aplikasi yang disediakan waktu itu umum nya
masih bersifat client - server.

8
Kehadiran berbagai teknik baru dalam pengembangan perangkat lunak di awal abad 21,
terutama di area pemrograman berbasis web disertai peningkatan kapasitas jaringan internet,
telah menjadikan situs - situs internet bukan lagi berisi sekedar informasi statik. Tapi sudah
mulai mengarah ke aplikasi bisnis yang lebih kompleks. Dan seperti sudah sedikit disinggung
sebelumnya, popularitas Cloud Computing semakin menjulang saat di awal 2000-an, Marc
Benioff ex VP di Oracle, meluncurkan layanan aplikasi CRM dalam bentuk Software as a
Service, Salesforce.com, yang mendapatkan sambutan luar biasa di dunia Teknologi Informasi.
Cloud Computing bergulir seperti bola salju menyapu dunia teknologi informasi. Dimulai di
tahun 2005, mulai muncul inisiatif yang didorong oleh nama-nama besar seperti Amazon.com
yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), Google dengan Google App
Engine-nya, tak ketinggalan raksasa biru IBM meluncurkan Blue Cloud Initiative dan lain
sebagainya.

Sumber : http://aws.amazon.com/ec2/

Gambar 1. AWS Amazon

Sumber : www.google.com

Gambar 2. Google Apps

9
Sumber : www.ibm.com

Gambar 3. IBM- Blue Cloud Initiative

Bentuk Cloud Computing pun masih terus mencari bentuk terbaiknya, baik dari sisi praktis
maupun dari sisi akademis. Bahkan dari sisi akademis, jurnal- jurnal yang membahas tentang
hal ini baru bermunculan di tiga tahun belakangan. Akhirnya seluruh nama-nama besar terlibat
dalam pertarungan menguasai-awan ini. Bahkan pabrikan Dell, pernah mencoba mempatenkan
istilah "Cloud Computing ", namun ditolak oleh otoritas paten Amerika.
Walaupun di luaran perebutan awan ini begitu dasyat, tidak demikian dengan di Indonesia.
Pemain yang benar-benar mencoba masuk di area ini masih sangat sedikit, bahkan
jumlahnya bisa dibilang belum sebanyak jari sebelah tangan. Salah satu yang cukup serius
bermain di area ini adalah PT Telkom, yang setidaknya saat ini sudah menawarkan dua
layanan aplikasi berbasis Software as a Service. Salah satunya melalui anak usahanya, “Sigma
Cipta Caraka, yang menawarkan layanan aplikasi core banking bagi bank kecilmenengah.

Sumber : http://www.telkomsigma.co.id/

Gambar 4. Telkomsigma

10
Sepinya sambutan dunia teknologi informasi dalam negeri terhadap Cloud Computing ini,
mungkin disebabkan beberapa faktor, di antaranya:
a. Penetrasi infrastruktur internet yang bisa dibilang masih terbatas.
b. Tingkat kematangan pengguna internet yang masih menjadikan media internet utamanya
sebagai media hiburan atau sosialisasi.
c. Tingginya investasi yang dibutuhkan menyediakan layanan cloud ini, karena harus
merupakan kombinasi antara infrastruktur jaringan, hardware dan software sekaligus.

II. Contoh Implementasi Cloud


1. Implementasi Cloud Computing pada Google Drive

a. Google Docs
adalah salah satu produk Google yang dapat mengolah (menyimpan, membuat, meng-edit)
program - program aplikasi perkantoran (seperti microsoft office jika diwindows) secara
online, diantaranya program - programnya adalah pengolah kata (word processor),
pengolah lembar kerja (spreadsheet) dan presentasi (presentation). Dalam menggunakan
dokumen, yang dapat dilakukan:
1) Upload dokumen Word, OpenOffice, RTF, HTML, atau teks (atau membuat dokumen
dari awal).
2) Menggunakan editor WYSIWYG yang sederhana untuk memformat dokumen,
memeriksa ejaan, dll.
3) Sharing dengan orang lain (melalui alamat email) untuk mengedit
atau melihat dokumen dan spreadsheet.
4) Meng-edit dokumen online dengan siapa pun yang kita pilih.
5) Melihat riwayat revisi dokumen dan spreadsheet
6) Mempublikasikan dokumen secara online ke dunia, sebagai halaman Web atau
mengirimkan dokumen ke blog.
7) Mendownload dokumen ke desktop sebagai Word, OpenOffice, RTF, PDF, HTML
atau zip.
8) Email dokumen sebagai lampiran.

b. Google Spread sheet


Dalam menggunakan perangkat lunak spread sheet, yang dapat dilakukan:
1) Mengimpor dan mengekspor data berformat .xls, .csv, .txt dan .ods (dan mengekspor
fungsionalitas untuk .pdf dan html).
2) Menikmati navigasi dan pengeditan intuitif, seperti dokumen atau spreadsheet
tradisional.
3) Menggunakan format dan formula pengeditan pada
4) Mengobrol dengan orang lain yang sedang mengedit
5) Memasukkan spreadsheet , atau bagian dari spreadsheet, ke blog atau situs web kita.

c. Google Slides
Dalam menggunakan perangkat lunak, yang dapat dilakukan:
1) Mengimpor presentasi yang ada dalam jenis file ppt dan .pps.
2) Mengekspor presentasi kita menggunakan fitur Simpan sebagai Zip dari menu File.
3) Mengedit presentasi kita menggunakan editor WYSIWYG yang sederhana.

11
4) Menyisipkan gambar, dan memformat slide kita agar sesuai dengan keinginan kita.
5) Berbagi- pakai dan mengedit presentasi bersama teman dan rekan kerja.
6) Mengizinkan melihat presentasi pada waktu - nyata, online, dari lokasi jauh yang
terpisah.
7) Mempublikasikan presentasi kita di web, dan dapat di akses oleh orang lain.

2. Implementasi Cloud Computing pada Salesforce.com


Salesforce.com adalah aplikasi Customer Relationship Management (CRM) berbasis software
as services, dimana kita bisa mengakses aplikasi bisnis: kontak, produk, sales tracking,
dashboard, dll.
3. Penerapan Cloud Computing pada Amazon.com
Penerapan Cloud Computing pada Amazon Web Services (AWS) Amazon menawarkan
berbagai macam service yang sangat mirip dengan service service yang terdapat pada suatu
jaringan konvensional. Membangun jaringan virtual dengan Amazon Web Services sangat
mudah dilakukan, namun ada sedikit kesulitan menentukan standar dalam infrastruktur Amzon
Web Services, yang disebabkan oleh tidak ada batasan dari penggunaan setiap
service yang ada pada Amazon Web Servicies.
4. Penerapan Cloud Computing pada Microsoft Windows Azure
Penerapan Cloud Computing pada Microsoft Windows Azure (MWA) Pada MWA user
dimungkinkan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi dengan basis NET. Dimana user
mengembangkan jaringan sesuai dengan kebutuhan, namun MWA menetapkan standar-
standar yang tidak bisa dilanggar. Dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa MWA merupakan
framework – framework aplikasi lengkap yang diimplementasikan dalam jaringan virtual yang
memiliki basis yang sama dengan jaringan konvensional.
5. Penerapan Cloud Computing pada Biznet
Biznet Cloud Computing adalah platform komputer generasi masa depan yang dapat
memberikan keuntungan untuk perusahaan, dimana keuntungannya tetap fokus pada bisnis,
tanpa harus memikirkan cara untuk setup, operasi dan menjaga platform komputer yang
berkembang. Platform Biznet Cloud Computing menyediakan pilihan beberapa prosesor,
ukuran memory, storage (hard disk) dan berbagai jenis Operating System. Platform ini juga
secara otomatis melakukan load balancing sehingga dapat mengirim aplikasi secara maksimal.

III. Riset Cloud Computing


Berikut Merupakan contoh riset cloud computing : PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
(Telkom) memperkirakan nilai pasar cloud computing di Indonesia mencapai Rp 2,1 triliun
tahun depan. Direktur Whole Sales and Enterprise Telkom Arief Yahya menjelaskan, dari tiga
jenis layanan yang bisa diberikan teknologi cloud computing yaitu Software as a Service
(SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS), maka layanan SaaS
paling banyak digunakan. "Dari nilai pasar Rp 2,1 triliun, SaaS menyumbang 40 persen. Kami
sendiri akan mengupayakan untuk bisa menguasai pasar sampai 70 persen.

12
Pasar yang paling banyak menyerap teknologi cloud computing berasal dari instansi
pemerintah. Misalnya National Single Windows (NWS), yang berhasil membuat semua pelaku
usaha berlomba mendukung program tersebut. Supaya Cloud Computing bisa berkembang,
pemerintah harus menerbitkan aturan yang bisa mendorong kerjasama. Mulai dari pemasaran
hingga kepemilikan bersama. Di bisnis software saja banyak sekali pemain asingnya. Padahal
Cloud Computing modalnya kreativitas.
Direktur Utama Teknologi Riset Global Investama (TRG Investama) Gatot Tetuko mengakui,
perusahaannya mulai tertarik untuk mencicipi rezeki di bisnis layanan Cloud Computing.
"Setelah aktif di penyedian menara dan perangkat Wimax, mereka akan melebarkan sayap ke
Cloud Computing karena peluangnya bagus ke depan. TRG Investama adalah pemilik sebagian
saham Indonesian Tower dan TRG. TRG Investama akan mengeluarkan merek dagang
“Indonesian Cloud”. Langkah pertama yang disiapkan oleh perusahaan ini untuk menggarap
bisnis cloud computing adalah menggandeng Institut Teknologi Bandung untuk melakukan
riset tentang konten-konten spesifik yang terkait dengan Cloud Computing. Dimana TRG
Investama menanam Rp 10 miliar untuk melakukan riset hingga jangka waktu tiga tahun
mendatang.
Cloud computing sama dengan konsep berbagi infrastruktur. Seperti diketahui, selain
berpengalaman di bisnis penyediaan menara, Indonesian Tower juga dikenal sebagai penyedia
perangkat WiMax. Perlu diketahui, TRG Investama sendiri adalah perusahaan investasi yang
memfokuskan diri pada inovasi dan pengembangan teknologi di Indonesia. Dengan dorongan
untuk mengembangkan teknologi baru, didukung dengan advance engineering dan manajemen
yang berkualitas, TRG Investama bertujuan untuk menciptakan industrial powerhouse di
Indonesia melalui anak perusahaannya.

Tugas
Lakukan analisa untuk perusahaan yang menggunakan konsep cloud computing untuk dengan
isi analisa sebagai berikut :
1. Nama Aplikasi cloud computing
2. Nama perusahaan pendiri
3. Layanan cloud computing
4. Keunggulan produk
5. Kelemahan produk
6. Konsep Cloud computing

13
PERTEMUAN 3
TOPOLOGI JARINGAN & PERANGKAT LUNAK CLOUD COMPUTING

I. Topologi Jaringan
Berbicara tentang sistem cloud computing, akan sangat membantu bila kita membaginya
menjadi dua kelompok, yakni : front-end dan back-end. Keduanya terhubung melalui sebuah
jaringan (Internet). Front-end terletak pada sisi pengguna atau client. Sementara back-end
adalah bagian "awan" dalam sistem ini (dalam diagram jaringan internet kerap digambarkan
sebagai awan).
Secara teori, sebuah sistem cloud computing mencakup semua program komputer yang dapat
Anda bayangkan, dari data processing hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi dijalankan
dan memiliki server sendiri (dedicated server). Sebuah server pusat mengatur jalannya sistem,
seperti memonitor lalu lintas, dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan
dengan baik.
Bila sebuah perusahaan cloud computing memiliki banyak client, maka kebutuhan akan ruang
penyimpanan data (storage space) pun akan membengkak. Sistem cloud computing paling
tidak
membutuhkan ruang penyimpanan data dua kali lebih besar daripada kebutuhan riil untuk
membuat salinan (copy) semua data client. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kehilangan
data bila terjadi gangguan pada media penyimpanan utama.

Sumber: herwin (2011)


Gambar 1. Topologi cloud computing
1. Distribusi beban Komputasi Awan
Cloud computing menyediakan perangkat lunak sebagai layanan cadangan untuk pengguna
terakhir, tapi infrastruktur yang mendasari harus cukup terukur dan kuat dan harus
fokus pada sistem Cloud perusahaan skala besar dan meneliti bagaimana perusahaan dapat
menggunakan service - oriented architecture (SOA) untuk menyediakan antarmuka
yang efisien untuk proses bisnis. Untuk meningkatkan proses bisnis, masing-masing tingkatan
SOA biasanya menyebarkan beberapa server untuk muatan distribusi dan toleransi kesalahan.
Salah satu keterbatasan dari pendekatan ini adalah beban yang tidak dapat didistribusikan lebih
lanjut saat semua server pada tingkatan/jajaran yang sama dimuat.

14
Cloud computing terlihat untuk perhitungan dan penyimpanan data menjauh dari end user dan
ke server yang berlokasi di pusat data, dengan demikian mengurangi beban pengguna dari
penyedian aplikasi dan manajemen. Dalam sistem awan enterprise, arsitektur berorientasi
layanan (SOA) dapat digunakan untuk menyediakan antarmuka yang mendasari proses bisnis,
yang ditawarkan melalui Awan (cloud). SOA dapat bertindak sebagai sebuah front-end
terprogram ke berbagai komponen layanan yang dibedakan sebagai individu dan pendukung
server. Permintaan yang masuk ke layanan yang di sediakan oleh gabungan SOA harus
diteruskan ke komponen yang benar dan server masing - masing, dan seperti routing harus
terukur untuk mendukung sejumlah besar permintaan.
Dalam rangka untuk meningkatkan proses bisnis, setiap tingkatan dalam sistem biasanya
menyebarkan beberapa server untuk mendistribusikan beban dan toleransi kesalahan. seperti
distribusi beban di beberapa server dalam tingkat yang sama dapat dilihat sebagai distribusi
beban horisontal, tampak seperti gambar berikut :

Gambar 2. Horisontal ditribusi beban

Salah satu batasan dari distribusi beban horisontal adalah bahwa beban tidak dapat
didistribusikan lebih lanjut ketika semua server dalam tingkatan tertentu mengambil hasil dari
kesalahan konfigurasi infrastruktur. Dimana terlalu banyak server yang dikerahkan pada satu
tingkat sementara dilain pihak ada sedikit server yang dikerahkan di lain tingkatan. Sebuah
pengamatan penting adalah bahwa dalam sistem kompleks SOA multi-tier, proses bisnis
tunggal sebenarnya bisa dilaksanakan oleh beberapa jalur yang berbeda melalui tingkat
perhitungan dalam rangka memberikan ketahanan dan skalabilitas.
2. OpenStack, perangkat lunak Cloud Computing Open Source.

OpenStack merupakan open source cloud computing software untuk membangun infrastruktur
cloud yang reliabel dimana baru saja dipublikasikan beberapa hari lalu yaitu pada tanggal 19
Juli 2010. Tujuan OpenStack adalah untuk memungkinkan setiap organisasi atau perusahaan
untuk membuat dan menyediakan layanan cloud computing dengan menggunakan perangkat
lunak open source yang berjalan diatas perangkat keras yang standar.
Terdapat dua jenis OpenStack, yaitu OpenStack Compute dan OpenStack Storage. OpenStack
Compute adalah perangkat lunak untuk melakukan otomasi saat membuat ataupun
mengelola virtual private server (VPS) dalam jumlah besar. OpenStack Storage adalah
perangkat lunak untuk membuat object storage yang bersifat scalable serta redundant dengan
menggunakan cluster untuk menyimpan data data dalam ukuran terabytes atau bahkan
petabytes.
15
Seluruh kode OpenStack berada dibawah lisensi Apache 2.0. Sehingga memungkinkan
siapapun untuk menjalankan, membangun perangkat lunak lain diatas perangkat lunak
OpenStack atau mengirimkan perubahaan kode entah sebagai patch atau fitur baru. OpenStack
saat ini telah digunakan perusahaan besar hosting seperti Rackspace Hosting dan NASA.
Mereka menggunakan teknologi OpenStack untuk mengelola puluhan ribu compute instance
dan storage dalam ukuran petabytes.
3. Amazon Elastic Compute Cloud (EC2).
Amazon telah memberikan solusi universal dan komprehensif yang populer untuk Cloud
Computing, yang disebut Amazon Elastic Compute Cloud (EC2) (2010). Solusi ini dirilis
sebagai versi beta umum yang terbatas pada tanggal 25 Agustus 2006, tetapi tumbuh pesat di
tahun tahun berikutnya.

Sumber: http://aws.amazon.com
Gambar 3. Amazon EC2

EC2 menyediakan banyak fitur yang berguna bagi pelanggan, termasuk sistem penagihan yang
terencana dan biaya untuk komputasi yang murah pada tingkat yang sangat mantap
(penggunaan memori, penggunaan CPU, transfer data, dll), penyebaran antara beberapa lokasi,
elastis alamat IP, infrastruktur yang ada sambungan ke pelanggan melalui Virtual Private
Network (VPN), jasa pemantauan oleh Amazon CloudWatch, dan load balancing elastis.
Amazon‘s EC2 provides virtual machine based computation environments. EC2 menggunakan
hypervisor Xen (2010) untuk mengelola Amazon Mesin Gambar (AMI). AMI
(Amazon EC2, 2010) adalah "gambar terenkripsi mesin yang berisi semua informasi yang
diperlukan untuk perangkat lunak yang kita pakai". Dengan menggunakan interface layanan
web sederhana, pengguna dapat memulai, menjalankan, memonitor dan menghentikan kasus
mereka seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.
4. GoGrid

GoGrid memiliki karakteristik umum dengan Amazon di area klasik komputasi awan, dalam
hal ini mendukung beberapa sistem operasi melalui gambaran manajemen sendiri, dan

16
mendukung dalam hal menyeimbangkan beban, penyimpanan awan, dan sebagainya . Selain
itu, GoGrid menyediakan pelanggan dengan antarmuka web yang userfriendly service, mudah
dimengerti demonstrasi video, dan sistem penagihan yang ketat tapi tidak mahal.

Sumber: http://gogrid.com
Gambar 4. Software gogrid

Jadi baik EC2 dan GoGrid, kedua- nya menyediakan fitur dasar dan umum dari Cloud
Computing. Perbedaan antara layanan yang mereka (EC2 dan GoGrid) berikan terutama
berasal dari model bisnis mereka masing-masing. Sebagai contoh, GoGrid menyediakan awan
(Cloud) bebas dan penyimpanan yang spesifik, sedikit berbeda dari Amazon. GoGrid juga
menyediakan Hybrid Hosting, yang merupakan fitur pembeda. Banyak aplikasi namun tidak
dapat berjalan dengan baik di lingkungan server yang murni multi-tenant. Performa Database
lebih baik pada dedicated server, dimana EC2 dan GoGrid tidak perlu bersaing untuk
input/output sumber daya, situasi ini mirip dengan aplikasi web server. GoGrid menyediakan
aplikasi-aplikasi khusus dengan dedicated server yang memiliki jaminan keamanan yang
tinggi.
5. Amazon Simple Storage Service (S3).
Amazon Simple Storage Service (2010) (S3) adalah layanan web penyimpanan online yang
ditawarkan oleh Amazon Web Services. S3 dapat diakses pengguna melalui layanan web,
REST- style interface HTTP, atau dengan melibatkan antarmuka SOAP. Seperti halnya layanan
komputasi awan lainnya, pengguna dapat meminta penyimpanan dalam jumlah kecil atau besar
dengan cepat, serta menyediakan sistem penyimpanan sangat terukur.

17
Sumber: http://aws.amazon.com
Gambar 5. Amazon S3

6. Amazon Simple Storage Service (S3)


Amazon S3 mengatur ruang penyimpanan ke dalam banyak kotak, dengan setiap kotak diberi
namespace yang pada umunya unik dengan maksud untuk membantu menemukan
alamat data, mengidentifika si user account untuk pembayaran, dan mengumpulkan informasi
penggunaan. Amazon S3 berurusan dengan semua jenis data sebagai obyek. Sebuah
objekndapat diakses melalui URL yang terdiri dari kunci dan versi ID dengan namespace
sebagai awalan. Pengguna Amazon S3 tersebar di banyak bidang, misalnya, SmugMug,
Slideshare dan twitter. Twitter menggunakan Amazon S3 untuk host images, Apache Hadoop
menggunakan S3 untuk menyimpan data komputasi, dan utilitas sinkronisasi online seperti
Dropbox dan Ubuntu One gunakan Amazon S3 sebagai tempat penyimpanan dan fasilitas
transfer.
7. Rackspace Cloud.
Rackspace Awan awalnya diluncurkan pada tanggal 4 Maret 2006 dengan nama "Mosso".
Dalam tiga tahun berikutnya, ia (Raskspace Cloud) telah mengubah namanya dari "Mosso
LLC" menjadi "Mosso: The Hosting Cloud ", dan akhirnya menjadi "Rackspace Cloud" pada
tanggal 17 Juni 2009.

18
Sumber: http://rackspace.com
Gambar 6. rackspace

Perusahaan ini menyediakan layanan termasuk cloud server, cloud file, dan cloud site. Cloud
file service adalah layanan penyimpanan awan (cloud) yang menyediakan penyimpanan online
yang tak terbatas dan Jaringan Pengiriman Konten untuk media secara komputasi utilitas.
Selain control panel online, perusahaan ini menyediakan layanan API (Application
Programming Interface) yang dapat diakses melalui Application Programming Interface yang
aman dengan kode klien open source. Rackspace memecahkan masalah keamanan dengan
mereplikasi tiga salinan penuh data di beberapa komputer pada beberapa zona, dengan
setiap tindakan yang dilindungi oleh SSL (Secure Socket Layer).

19
PERTEMUAN 4
MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

I. Manajemen Pengelolaan

Secara teori, sumber daya awan - berbasis layanan tidak harus berbeda dari sumber daya di
lingkungan dimana kita berada. Idealnya , Anda memiliki pandangan yang lengkap dari sumber
daya yang Anda gunakan saat ini atau mungkin ingin menggunakan di masa depan, namun
untuk mencapai ini bukan merupakan sesuatu yang mudah. Dalam lingkungan awan (cloud)
kebanyakan, pelanggan hanya dapat mengakses layanan, yang berhak mereka gunakan. Tiga
aspek manajemen sumber daya awan (Cloud Computing) :
1. Keamanan TI
2. Kinerja manajemen
3. Provisioning

1. Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja adalah tentang bagaimana layanan perangkat lunak berjalan efektif di
dalam lingkungan sendiri (PC sendiri) ataupun melalui awan (Cloud). Jika Anda mulai dapat
terhubung dengan perangkat lunak yang berjalan di pusat data, lalu Anda sendiri langsung ke
perangkat lunak yang berjalan di awan (Cloud), kemungkinan besar Anda akan ada potensi
kemacetan pada titik koneksi.

2. Jasa manajemen

Manajemen kinerja adalah tentang bagaimana layanan perangkat lunak berjalan efektif di
dalam lingkungan sendiri (PC sendiri) ataupun melalui awan (Cloud). Jika Anda mulai dapat
terhubung dengan perangkat lunak yang berjalan di pusat data, lalu Anda sendiri langsung ke
perangkat lunak yang berjalan di awan (Cloud), kemungkinan besar Anda akan ada potensi
kemacetan pada titik koneksi.
Layanan manajemen mencakup berbagai disiplin, yaitu :
1. Konfigurasi manajemen
2. Aset Manajemen
3. Jaringan manajemen
4. Kapasitas perencanaan
5. Analisis akar penyebab
6. Beban Kerja manajemen
7. Patch dan memperbarui manajemen

Namun Kenyataannya adalah bahwa cloud itu sendiri adalah sebuah platform manajemen
layanan. Oleh karena itu, portofolio layanan cloud dirancang dengan baik termasuk integrasi
ketat dari kemampuan layanan manajemen inti dan antarmuka yang terdefinisi dengan baik.

3. Mengelola beban kerja di Awan (cloud)


Mengelola beban kerja di Awan (cloud) Organisasi harus secara aktif mengelola beban kerja
sehingga mereka tahu

20
1. Bagaimana aplikasi mereka berjalan
2. Apa yang mereka lakukan
3. Berapa banyak departemen individu atau UKM harus dikenakan biaya untuk setiap
penggunaan layanan Cloud Computing

Setiap provider layanan Cloud Computing dalam menjalankan jasa bisnis - nya membutuhkan
suatu perencanaan untuk beban kerja mereka, bahkan ketika perusahaan layanan tersebut
sedang menggunakan operator eksternal Cloud. Manajemen perlu memahami jenis beban kerja
mereka untuk ditempatkan di Cloud. Beban kerja bisa menjadi segalanya dari data intensive
untuk penyimpanan beban kerja atau proses transaksi beban kerja. Hal yang perlu diperhatikan
dalam manajemen pengolahan Cloud Computing adalah “Mendeklarasikan Jenis Data”, jumlah
data yang tersedia untuk digunakan Perusahaan yang menggunakan layanan
Cloud sangatlah banyak dan sifat datanya berubah, meliputi :
1. Keragaman data meningkat
Data dalam Cloud Computing menjadi lebih beragam, selain data “tradisional” terstruktur
(pendapatan, nama dan sebagainya) termasuk email, gambar, blog dan lain-lain.
2. Jumlah data meningkat
Berapa banyak pengelolaan video YouTube atau dapat menangani semua gambar. Bahkan
dalam pemakaian data tradisional, bidang, organisasi yang memakai data tersebut jumlah
agregatnya mulai besar.
3. Latency
persyaratan menjadi lebih menuntut. Perusahaanmenuntut latency yang lebih rendah
(misalnya, waktu untuk mendapatkan data dari satu titik ke titik lainnya) untuk banyak
aplikasi.

Berdasarkan hal tersebut Cloud dapat :


1. Menyediakan sumber daya untuk mengakses permintaan data dengan harga yang jauh lebih
rendah.
2. Mendukung bisnis dalam penggunaan data secara kolaboratif (seluruh karyawan, pelanggan
dan mitra bisnis.

4. Penyelengara Jasa Cloud

Dalam penyelengaraan jasa Cloud Computing, Perusahaan yang menyelengarakan teknologi


ini sudah seharusnya bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan:
1. Layanan Cloud seperti apakah yang user mau dari penyedia layanan Cloud?
2. Bagaimana “kita” tahu apakah kinerja dari Cloud Computing yang diberikan atau
ditawarkan kepada user berada pada tingkat ya ng tepat?
3. Bagaimana “kita” bisa menilai apakah data yang telah dihapus benar-benar hilang?

5. Mengelola biaya IT

Semua departemen IT memonitor biaya, tetapi hanya sedikit dari “mereka” yang memantau
dalam hal aset kinerja - keharusan untuk mengoptimalkan hasil investasi baik untuk hardware
dan software. Hal ini mungkin berubah dengan munculnya layanan Cloud, tidak
seperti model lisensi tradisional, proposisi Cloud didasarkan pada pengaturan sewa.

21
Anda harus membandingkan dua model biaya :
1. Beban usaha (memb ayar per bulan, per pengguna untuk
setiap layanan)
2. Modal investasi (membayar biaya beli ditambah pemeliharaan tahunan untuk perangkat
lunak yang berada dalam organisasi Anda - sebagai pengguna).

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan user sebagai pengguna layanan Cloud
Computing, terkait manajemen pengelolaan Cloud :
1. Apakah vendor bersedia untuk memecahkan masalah Anda (user)?
2. Seberapa efektif penyedia dalam mengelola lingkungan mereka sendiri?
3. Apakah vendor menyediakan layanan berulang?
4. Bagaimana vendor menangani sebuah outage?
5. Apa pengalaman vendor dalam menangani masalah pelanggan?

6. Pengantar Manajemen Penyimpanan.

Salah satu tren komputasi terbesar dalam komunitas bisnis adalah konsep jaringan komputasi
awan. Ketika tenaga teknis dan manajemen menggunakan istilah "awan" mereka berbicara
mengenai solusi jaringan berbasis internet. Desain adalah memberikan layanan on demand ke
pengguna akhir, tanpa mengharuskan mereka untuk memiliki keahlian teknis untuk
mendukung layanan tersebut. Arsitektur lingkungan komputasi awan agak sederhana secara
keseluruhan, meskipun komponen individu mungkin sangat kompleks. Ini terdiri dari tiga
bagian yang berbeda.
Infrastruktur IT adalah data center, di mana informasi klien diproses dan disimpan. Sisi lain
dari arsitektur awan adalah lingkungan klien. Antara keduanya adalah awan (cloud): satu set
kontrol untuk melindungi, mengelola, dan mendistribusikan akses dari lingkungan klien ke
infrastruktur TI. Bagaimana tiga bagian yang dibangun didasarkan pada kebijakan, prosedur,
dan perangkat keras yang digunakan oleh pihak administrasian.
Tidak peduli bagaimana lingkungan komputasi awan terlihat, konsep ini adalah untuk
memberikan kemampuan IT "sebagai layanan." Dimana Layanan - layanan tersebut dapat
berupa aplikasi web yang dapat diakses, manajemen file, dan penyimpanan data. Dari semua
layanan ini, yang terbesar dan paling populer adalah manajemen penyimpanan.
Manajemen Penyimpanan adalah kemampuan untuk menyimpan dan mengatur file dan data
pada jaringan. Perangkat lunak yang digunakan untuk memastikan kemampuan ini disebut
Storage
Resource Management (SRM). perhatian utama untuk manajemen penyimpanan adalah
kapasitas, penggunaan, kebijakan dan manajemen “peristiwa”. Dalam penyimpanan komputasi
awan, tujuannya adalah kemampuan berpikir Internet untuk mengakses penyimpanan.
Berbicara mengenai manajemen pengolahan Cloud Computing, secara otomatis kita akan
membahas juga tentang manajemen keamanan pada Cloud Computing ditinjau dari orang atau
individu.
Salah satu tindakan yang paling penting bagi tim keamanan adalah untuk mengembangkan
sebuah penyewaan formal bagi organisasi keamanan dan program. Ini akan menumbuhkan visi
bersama antara tim yang menuju pada suatu pengharapan bersama mengenai jaminan
keamanan data yang diatur secara baik dan benar demi berlangsungnya proses pengolahan data

22
dengan manajemen yang baik di dalam layanan Cloud. Penyewaan harus diselaraskan dengan
rencana strategis organisasi atau perusahaan tersebut bekerja untuk tim keamanan.

7. Sumber Daya Manusia Cloud Computing

Berikut ini adalah sumber daya manusia yang terlibat dalam Komputasi Awan (Cloud
Computing):
1. Subscribers (Pelanggan).
Kelompok ini terdiri dari pebisnis yang menggunakan penawaran platform-as- a - service
untuk mengembangkan dan menyebarkan aplikasi mereka. Dimana mereka mencari
penawaran Cloud yang tepat untuk menjalankan usaha mereka, sehingga mempermudah
mereka dalam berbisnis, menekan biaya usaha, efisien waktu dapat mereka peroleh dengan
menggunakan penawaran ini.
2. Publishers (Penerbit).
Ketika pelanggan mulai menggunakan suatu penawaran, mereka sering memiliki akses ke
katalog global dari aplikasi yang diterbitkan, alat- alat, prasarana, dan platform yang
meningkatkan atau memperluas penawaran asli. item yang ditemukan di katalog disediakan
oleh penerbit.
Dalam dunia bisnis, perusahaan dapat berlangganan ke layanan ini, sementara para
pengembang mempublikasikan layanan tersebut.
3. Operator Pusat Data (Data Center Operators).
Segolongan dengan penerbit (dan yang utama untuk menawarkan) adalah operator pusat
data yang menyediakan server, penyimpanan, dan konektivitas jaringan untuk platform.
4. Vendor untuk layanan Web Terpadu (Vendors for Integrated Web Services).
Berbagai layanan yang tersedia di Internet, banyak yang mungkin tidak disertakan dalam
katalog global karena layanan tersebut diasumsikan atau karena popularitas mereka atau
karena pelayanan yang belum dipublikasikan ke dalam catalog.
5. Penyedia Jasa Out Source (Providers for Outsourced Services).
Selain operator pusat data yang mendukung infrastruktur aplikasi, beberapa kegiatan lain
untuk mengembangkan dan mengelola aplikasi dapat dikelola oleh sumber daya lain,
biasanya melalui outsourcing pekerjaan.
6. Klien (Clients).
Klien adalah pengguna internet yang dapat mengakses sumber daya yang diterbitkan

8. Sponsor Cloud (Awan) adalah Pelanggan.

Sebagian besar percakapan ditemukan di media adalah berbicara tentang manfaat komputasi
awan dan penawaran platform-as-a-service. Keuntungan yang ditemukan berkisar dari
pengurangan biaya dengan kemampuan aplikasi yang memiliki konektivitas yang lebih baik.
Cloud computingmemiliki banyak manfaat yang tersedia bagi orang-orang yang mengambil
keuntungan dari itu. Pelanggan seringkali diwajibkan untuk mengakses layanan utilitis berbasis
komputasi. Dalam berlangganan perlu terlebih dahulu melakukan Pendaftaran, dan dalam
proses pendaftaran memerlukan biaya pendaftaran dari pihak-pihak yang ingin berlangganan.
Kebanyakan pelanggan mencari utilitas berbasis platform untuk meringankan beban pemilik
dan mengelola server, pusat data, jaringan, atau apapun yang terkait dengan penunjang
infrastruktur komputasi. Dengan berlangganan mereka dapat menyebarkan aplikasi,

23
mendapatkan skala aplikasi secara dinamis, atau memberikan hak akses ke aplikasi dari seluruh
dunia. Mereka dapat menggunakan platform ini secara permanen atau untuk menutup beban
kerja yang berlebihan atau proyek tertentu secara temporer.
Karena pelanggan memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembayaran atas penggunaan
platform, mereka biasanya memiliki tujuan bisnis yang spesifik dan memenuhi tujuan tersebut.
Platform yang mereka pilih harus mampu memenuhi tujuan bersama mereka, baik jangka
pendek maupun jangka panjang dengan pengurangan biaya yang disediakan oleh langganan
platform - as - a - service mereka. Tujuan ini berkisar, menyadari manfaat dari fleksibilitas dan
skalabilitas dari komputasi awan untuk mendapatkan “kepemimpinan“ pasar melalui konsep
global positioning di Internet.
Pelanggan bergantung pada penerbit untuk memastikan bahwa layanan yang dibeli
dimanfaatkan secara efektif dan efisien, dan apapun yang digunakan klien dipublikasikan di
platform. Dalam banyak kasus pelanggan memiliki akses ke segala sesuatu yang diterbitkan di
dalam platform Cloud

9. Pembuatan Cloud : Penerbit.

Penerbit membuat kompilasi dari vendor untuk perangkat lunak independen , peralatan virtual,
infrastruktur, platform, dan peralatan. Vendor dapat mempublikasikan peralatan, arsitektur siap
pakai dan aplikasi. Apapun yang dibuat vendor ditemukan dalam sebuah katalog global. Setiap
platform - as - a - service memiliki katalog global mereka sendiri, meskipun beberapa item
seperti Web API (Application Programming Interface) dan plug - in pada umunya dapat
ditemukan dalam beberapa katalog.
Penerbit dapat menentukan pelanggan mana yang memiliki akses ke item yang di publikasikan
dan berapa harga - nya. ini pasti bermanfaat bagi platform sosial yang dibangun berdasarkan
kontribusi berbagai penerbit. Untuk platform yang fokus pada aplikasi bisnis, penerbit dapat
membagikode aplikasi dengan penerbit lain atau menyediakan produk jadi kepada
klien. Mayoritas penerbit adalah pengembang aplikasi. Mereka bisa membangun aplikasi yang
mendukung pelanggan tertentu, untuk digunakan oleh pelanggan lain , untuk digunakan oleh
pengembang lain dalam rangka meningkatkan atau memperluas aplikasi mereka untuk
penerbitan, atau untuk pelanggan komersial. Aplikasi mereka mungkin gratis atau ber – bayar.
Dalam beberapa platform seperti Second Life, biaya tersebut mungkin biaya virtual yang hanya
berlaku di dalam platform tersebut.
Jenis lain dari penerbit dapat ditemukan di dalam Internet. Vendor alat perangkat keras dapat
membuat perangkat lunak virtual setara dengan peralatan mereka , seperti firewall , load
balancers, peralatan keamanan dan sejenisnya . Vendor dari platform dan middleware
mempublikasikan paket perangkat lunak yang siap digunakan tanpa instalisasi atau konfigurasi
yang canggih. Bahkan semua arsitektur dapat ditemukan di internet dan diumumkan oleh para
ahli professional.
Penerbit mengandalakan operator pusat data untuk mempertahankan sebuah platform yang
handal, terukur dan aman serta memelihara katalog global. Klien dan pelanggan yang
menggunakan produk yang diterbitkan penerbit memberikan umpan balik langsung pada nilai
proses integrasi yang lebih baik dengan HTTP daripada layanan berbasis SOAP (Simple Object
Access Protocol). Mereka juga tidak memerlukan penggunaan XML atau WSDL.
Web services dapat digunakan dalam beberapa cara; tiga yang paling populer adalah RPC,
SOA dan REST:

24
1. Remote procedure call (RPC) adalah teknologi antara proses-proses yang
memungkinkan atau mengijinkan aplikasi secara jarak jauh menjalankan subrutin atau
prosedur di komputer lain dengan berbagi jaringan tanpa pengkodean yang jelas untuk
interaksi.
2. Layanan web Arsitektur berorientasi layanan (SOA) didasarkan pada arsitektur dan
membuat fungsi SOA diakses melalui protokol Internet standar tanpa ketergantungan
pada platform atau bahasa pemrograman
3. Representasi state transfer (REST) adalah jasa / layanan yang meniru protokol dengan
membatasi antarmuka untuk seperangkat operasi standar.

Penyedia Jasa Outsource Dengan manfaat dari utilitas berbasis layanan, memungkinkan
perusahaan untuk meringankan keuangan dan beban kerja sehingga bisnis inti dapat difokuskan
pada beber apa kegiatan yang masih diperlukan/dibutuhkan oleh bisnis. Ini bisa dari
pengembangan aplikasi, untuk memantau aplikasi dalam produksi, untuk mendukung
pelanggan dan untuk manajemen aplikasi.Ada beberapa perusahaan jasa teknologi yang telah
memberikan ke seluruhan manajemen operasional bisnis bagi perusahaan. Hal ini biasanya
disebut sebagai operasi yang dikelola dan meliputi seluruh solusi IT. Meskipun komputasi
awan telah meringankan banyak beban untuk mengelola solusi IT;
Beberapa perusahaan masih melihat kegiatan outsource untuk manajemen IT ke penyedia
lainnya. Mereka mungkin tidak memiliki keahlian atau ketrampilan yang diperlukan untuk
mengelolah manajemen, tidak memiliki peralatan yang diperlukan. Atau mereka hanya lebih
suka tidak mengikat usaha mereka dalam hal-hal tersebut.

Tugas
Carilah satu judul jurnal nasional yang membahas tentang Cloud Computing

25
PERTEMUAN 5
MODEL KEAMANAN CLOUD

I. PENDAHULUAN

Komputasi awan telah didefinisikan sebagai penggunaan sekumpulan layanan terdistribusi,


aplikasi, informasi dan prasarana terdiri dari komputer, jaringan, informasi dan sumber daya
penyimpanan. Komponen-komponen ini dapat dengan cepat diatur, ditetapkan,
diimplementasikan, dan dihentikan dengan menggunakan utilitas on - demand seperti model
alokasi dan pemakaian.
Penyedia layanan awan memanfaatkan teknologi virtualisasi yang dikombinasikan dengan
kemampuan layanan mandiri untuk menghitung sumber daya melalui Internet. Dalam
lingkungan operator selular, mesin virtual dari beberapa organisasi harus terletak pada server
fisik yang sama dalam rangka untuk memaksimalkan efisiensi virtualisasi.
Penyedia layanan Cloud harus belajar dari model penyedia layanan yang dikelola dan
memastikan bahwa aplikasi dan data dari pelanggan mereka aman, jika mereka berharap untuk
mempertahankan pelanggan dan daya saing. Saat ini, perusahaan mencari arah
cakrawala/wawasan komputasi awan untuk memperluas infrastruktur lokal, tapi kebanyakan
tidak mampu membayar resiko mengorbankan keamanan dari aplikasi dan data.
Sebagai contoh, IDC baru-baru ini melakukan survei (lihat Gambar) dari 244 eksekutif IT/CIO
dan rekan line - of -business (LOB) mereka, untuk mengukur pendapat mereka dan memahami
perusahaan mereka dalam menggunakan layanan teknologi awan. Keamanan menduduki
peringkat pertama sebagai tantangan dan masalah besar komputasi awan (Cloud Computing).
Terinspirasi oleh pergerakan industri IT menuju SaaS, di mana perangkat lunak tidak dibeli,
tetapi menyewa layanan dari penyedia, IT-as-a-Service (ITaaS) sedang diusulkan untuk
mengambil konsep ini lebih lanjut, untuk membawa hak model layanan untuk Infrastruktur TI
anda. organisasi IT modern harus menjalankan dirinya sebagai operasi yang terpisah dan
menjadi lebih strategis dalam pengambilan keputusan operasional.
Banyak organisasi dalam proses transformasi departemen IT mereka ke pusat biaya operasional
mandiri, memperlakukan pengguna internal yang seolah - olah mereka adalah pelanggan.
Transformasi ini tidak sepele dan biasanya melibatkan unsur-unsur manajemen proyek
portofolio, alur kerja rekayasa ulang, dan perbaikan proses. Transformasi ini memerlukan
waktu yang lama untuk diselesaikan. Banyak organisasi IT besar yang telah mengadopsi
kerangka kerja Information Technology Infrastructure Library (ITIL) dengan maksud
membantu melalui trasformasi ini.

II. TANTANGAN KEAMANAN CLOUD


Beberapa kekhawatiran keamanan adalah diskusi bernilai lebih. Sebagai contoh, di awan, Anda
kehilangan kendali atas aset dalam beberapa hal, sehingga model keamanan Anda harus
ditinjau kembali. Keamanan yang baik bagi perusahaan adalah yang menjadi mitra,
departement yang dapat diandalkan atau dipercaya. Dapatkah Anda mempercayai data Anda
ke penyedia layanan Anda? Dalam paragraf berikut, kita membahas beberapa isu yang harus
Anda pertimbangkan sebelum menjawab pertanyaan.

26
Disini akan diambil contoh keamanan pada Layanan SaaS (Software as a Service). Model
Cloud computing masa depan kemungkinan besar akan menggabungkan penggunaan SaaS,
utilitas komputasi, dan kolaborasi teknologi Web 2.0 untuk memanfaatkan Internet untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan mereka. Model bisnis baru yang dikembangkan sebagai hasil
dari peralihan ke Cloud Computing tidak hanya menciptakan teknologi baru dan proses
operasional bisnis tetapi juga persyaratan keamanan baru dan tantangan yang baru.
Sebagai langkah evolusi terbaru dalam model layan Cloud (seperti gambar di bawah ini), SaaS
kemungkinan akan tetap menjadi model layanan awan yang dominan untuk masa yang akan
datang dan sebagai tempat kebutuhan yang paling penting untuk praktik keamanan dan
pengawasan.

Sumber : (herwin:2011)
Gambar 2. Evolusi Layanan Awan
Analis teknologi dan perusahaan konsultan Gartner mendaftar tujuh isu keamanan yang mana
salah satu diantaranya harus dibahas dengan perusahaan Cloud Computing:
1. Hak istimewa dari pengguna akses. Menanyakan tentang siapa yang memiliki akses
khusus untuk data, dan tentang pengangkatan dan pengelolaan administrator tersebut.
2. Peraturan kepatuhan. Pastikan bahwa vendor bersedia untuk menjalani audit eksternal
dan / atau sertifikasi keamanan.
3. Lokasi data. Apakah penyedia layanan dalam hal ini perusahaan Cloud Computing
melakukan pengendalian terhadap lokasi data.
4. Pembagian / pemisahan data. Pastikan bahwa enkripsi tersedia di semua tahapan, dan
bahwa skema enkripsi dirancang dan diuji oleh para profesional berpengalaman.
5. Pemulihanan / pembaruan. Cari tahu apa yang akan terjadi pada
data sewaktu terjadi bencana / kerusakan. Mereka menawarkan pemulihan lengkap?
Jika demikian, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan tersebut sehingga
pengguna layanan dapat menerima / mengambil data mereka sesuai kebutuhan
dengan cepat dan tepat.
6. Bantuan investigasi / bantuan penyelidikan. Apakah vendor memiliki kemampuan
untuk menyelidiki setiap kegiatan yang tidak patut atau ilegal?
7. Kelayakan/kelangsungan jangka panjang. Apa yang akan terjadi pada data jika
perusahaan yang bersangkutan (vendor) keluar/berhenti dari bisnis? Bagaimana data
yang dikembalikan, dan dalam format apa?

27
Menentukan jaminan keamanan data untuk jaman sekarang (harihari ini) begitu sulit, sehingga
fungsi keamanan data menjadi begitu penting dibandingkan masa lalu. Taktik yang tidak
terhandle oleh Gartner adalah meng-enkripsi data diri anda. Jika Anda mengenkripsi data
menggunakan algoritma yang terpercaya, maka terlepas dari keamanan penyedia layanan dan
kebijakan enkripsi, data hanya akan dapat diakses dengan kunci dekripsi. Tentu saja, ini
mengarah ke tindak lanjut pada masalah: Bagaimana Anda mengelola kunci pribadi dalam
infrastruktur komputasi pay-ondemand?

III. Masalah keamanan data Cloud Computing

A. Masalah keamanan dari Virtual machine.


Apakah Blue Cloud IBM atau Windows Azure di Microsoft, teknologi mesin virtual dianggap
sebagai platform komputasi awan dari komponen fundamental, perbedaan antara Blue Cloud
dan Windows Azure adalah bahwa virtual mesin berjalan pada sistem operasi Linux atau sistem
operasi Microsoft Windows. Teknologi virtual mesin membawa keuntungan yang nyata, ini
memungkinkan pengoperasian server tidak lagi bergantung pada perangkat fisik.
Tapi pada server virtual. Pada mesin virtual, perubahan yang fisik terjadi atau migrasi tidak
mempengaruhi layanan yang diberikan oleh penyedia layanan. jika pengguna membutuhkan
jasa lebih, penyedia dapat memenuhi kebutuhan pengguna tanpa harus memperhatikan
perangkat keras fisik. Namun, server virtual dari kelompok server logis membawa banyak
masalah keamanan.
Pengamanan terhadap pusat data tradisional diukur pada platform perangkat keras, sementara
Cloud Computing mungkin merupakan server dari beberapa server virtual, server virtual
mungkin milik kelompok server yang berbeda logis, server virtual, sehingga ada kemungkinan
saling menyerang, yang membawa server virtual pada banyak ancaman keamanan. mesin.
Virtual mesin membentang pada tepi Cloud yang membuat hilangnya batas jaringan sehingga
mempengaruhi hampir semua aspek keamanan, isolasi fisik tradisional dan infrastruktur
keamanan berbasis hardware tidak dapat menghentikan lingkungan komputer Cloud yang
saling menyerang antara virtual mesin.

B. Keberadaan super user.


Untuk perusahaan yang menyediakan layanan komputasi awan (Cloud Computing), mereka
memiliki hak untuk melaksanakan pengelolaan dan pemeliharaan data, adanya superuser
sangat bermanfaat untuk menyederhanakan fungsi manajemen data, tetapi merupakan ancaman
serius bagi pengguna pribadi. Dalam era privasi pribadi, data pribadi harus benar benar
dilindungi, dan fakta membuktikan bahwa platform Cloud Computing memberikan layanan
pribadi dalam kerahasiannya. Bukan hanya pengguna individu tetapi juga organisasi memiliki
potensi ancaman serupa, misalnya pengguna korporat dan rahasia dagang disimpan dalam
platform komputasi awan mungkin dicuri. Oleh karena itu penggunaan hak super user harus
dikendalikan diawan (Cloud).

C. Konsistensi data.
Lingkungan Awan (Cloud) merupakan lingkungan yang dinamis, dimana data pengguna
mentransmisikan data dari data center kepengguna. Untuk sistem, data pengguna berubah
sepanjang waktu. Membaca dan menulis data berkaitan dengan identitas otentikasi pengguna
dan hal perijinan. Dalam sebuah mesin virtual, mungkin ada data pengguna yang berbeda yang

28
harus wajib dikelola. Model kontrol akses tradisional dibangun di “tepi” komputer, sehingga
sangat lemah untuk mengendalikan pembaca dan penulis di antar komputer yang terdistribusi.
Hal ini jelas bahwa kontrol akses tradisional, jelas sangat tidak cocok untuk lingkungan
komputasi awan. Dalam lingkungan komputasi awan, mekanisme kontrol akses tradisional
memiliki kekurangan serius.

IV. Prinsip Keamanan Data.


Semua teknik keamanan data dibangun pada kerahasiaan, integritas dan ketersediaan dari tiga
prinsip dasar. Kerahasiaan mengacu pada apa yang disebut dengan data aktual atau informasi
yang tersembunyi, terutama pada daerah yang sensitive, kerahasian data berada pada
persyaratan yang lebih ketat. Untuk komputasi awan, data disimpan di "pusat data", keamanan
dan kerahasiaan data pengguna, merupakan hal yang penting.

Berikut gambar model keamanan data pada Cloud Computing.

Sumber : (herwin:2011)
Gambar 3. model keamanan data

Model struktur yang digunakan adalah system pertahanan tiga tingkat. di mana setiap tingkat
melakukan tugas masing-masing untuk memastikan keamanan data dari lapisan awan (cloud).
Lapisan pertama : bertanggung jawab untuk otentikasi pengguna, pengguna sertifikat digital
yang diterbitkan oleh yang sesuai/berwenang, mengatur hak akses pengguna. Lapisan kedua :
bertanggung jawab untuk enkripsi data pengguna, dan melindungi privasi dari pengguna
melalui cara tertentu; Lapisan ketiga : Data pengguna untuk pemulihan sistem yang cepat,
perlindungan sistem lapisan terakhir dari data pengguna. Kesimpulan: Sebagai pengembangan
komputasi awan, masalah keamanan telah menjadi prioritas utama.Akhirnya kami
menyimpulkan teknologi komputasi awan ini sangat tepat untuk menjaga keamanan data.

29
PERTEMUAN 6
LAYANAN CLOUD : SAAS, PAAS DAN IAAS

I. PENDAHULUAN

Layanan cloud memiliki tiga karakteristik khusus yang membedakannya dari hosting
tradisional. Layanan ini dijual berdasarkan permintaan, yang biasanya per menit atau per jam
dan bersifat elastis, user boleh memiliki berapapun layanan yang diinginkan sesuai waktu yang
diberikan, dan layanan ini dikelolah penuh oleh provider (pelanggan hanya perlu komputer dan
akses Internet). Inovasi-inovasi yang signifikan dalam hal virtualisasi dan distributed
computing, termasuk juga peningkatan akses ke Internet berkecepatan tinggi dan perbaikan
ekonomi, telah meningkatkan ketertarikan orang kepada cloud computing.
Sebuah cloud bisa berlabel privat atau publik. Public Cloud menjual layanan ke siapapun di
internet. (Saat ini, Amazon Web Service merupakan provider public cloud terbesar.) Private
Cloud adalah jaringan proprietary atau data center yang mensuplay layananlayanan ter-host
kepada orang-orang dalam jumlah terbatas. Jika sebuah service provider menggunakan
sumber-sumber milik private cloud, maka hasilnya disebut virtual private cloud. Private atau
publik, tujuan dari cloud computing adalah menyediakan akses yang mudah, skalabel kepada
sumber-sumber komputasi dan layanan TI.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
Gambar 1. Layanan Cloud

II. Jenis Layanan Cloud

A. Software as a Service (SaaS)


Model ini memberikan user sebuah aplikasi bisnis yang diakses melalui web. Umumnya user
melakukan sewa aplikasi sehingga dapat mengakses fitur-fitur yang ada, user juga dapat
membayar biaya tambahan untuk mengakses kapasitas/fitur yang lebih banyak. Dengan
naiknya teknologi web seperti AJAX, memungkinkan web memiliki tingkat user experience
yang mendekati desktop application.
Software as service merupakan evolusi lanjutan dari konsep ASP ( Application Service
Provider ). Software as service adalah istilah terhadap software atau aplikasi tertentu berbasis

30
internet yang ditawarkan oleh provider kepada pengguna. Dalam hal ini, provider sebagai
pemegang license atas software tersebut hanya memberikan service atau layanan kepada
pengguna untuk menggunakannya sesuai kebutuhan pengguna dengan demikian
menghilangkan kerumitan dalam hal pemeliharaan software, operasional dan support. License,
maintenance, support, tingkat kenyamanan dan keamanan atas software tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dari provider.
Tidak semua perangkat lunak yang beredar di pasaran dapat dikategorikan sebagai SaaS, ada
beberapa karakteristik yang harus terpenuhi :
1. Berbasis internet ; software harus dapat diakses dan dikelola oleh pengguna melalui media
internet.
2. Software bersifat terpusat atau ter-sentral sehingga memungkinkan pengguna untuk
mengaksesnya darimana dan kapan saja.
3. Memiliki fasilitas untuk meng-update atau meng-upgrade secara terpusat sehingga
pengguna tidak perlu download patch atau upgrade di masing – masing komputer.
4. Aplikasi yang ditawarkan oleh provider bersifat multi tenant

Software as service menawarkan beberapa keuntungan kepada pengguna dibanding dengan


model aplikasi desktop:
1. Model rancangan dan distribusi software lebih menarik dan harga terjangkau karena
memungkinkan membagi satu aplikasi kepada ratusan perusahaan dan berjalan dalam
lingkungan sistem biasa. Secara luas memberikan improvisasi kepada model client /server.
2. Biaya pemakaian bandwidth untuk menjaga tingkat konektivitas relatif terjangkau.
3. Mempermudah pengguna untuk melakukan migrasi aplikasi, dengan menghilangkan sisi
pembayaran license software dan keharusan membayar upgrade.
4. Meningkatkan produktivitas bagi pengguna

Implementasi cloud computing dapat diterapkan pada jaringan yang bersifat public atau
jaringan yang bersifat private. Jaringan yang bersifat public adalah suatu jaringan
yang dapat diakses dan digunakan secara umum oleh setiap orang selama orang tersebut
terkoneksi dengan internet sedangkan jaringan yang bersifat private adalah suatu jaringan yang
hanya dapat diakses dan digunakan oleh orang – orang tertentu meskipun melalui koneksi
internet.
Ketika cloud computing diimplementasikan ke dalam jaringan public, maka seluruh sumber
daya atau resources dari aplikasi sepenuhnya berada internet. Layanan SaaS yang bersifat
public sering kita jumpai dalam bentuk aplikasi web atau web services
Ketika provider meletakkan seluruh sumber daya atau resources dari aplkasi ke dalam internet
tetapi hanya beberapa orang yang dapat menggunakannya maka layanan SaaS tersebut bersifat
private.
SaaS yang ditawarkan provider kepada pengguna baik melalui jaringan public maupun jaringan
private pada dasarnya mempunyai satu karakteristik yang sama yaitu mudah diakses dan
berskala luas ( upgrade aplikasi, modifikasi aplikasi disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan pengguna ). Berbagai SaaS yang dibuat oleh provider sering disebut dalam berbagai
versi yaitu versi berbasis web, on demand dan sebagainya. Apapun versi yang dibuat oleh
provider, yang diperlukan oleh pengguna adalah koneksi internet untuk dapat menggunakan
SaaS tersebut.

31
Beberapa faktor keberhasilan dalam implementasi dan pengembangan SaaS yaitu:
1. Efisiensi sumber daya komputer : SaaS memiliki kemampuan memaksimalkan
penggunaan sumber daya komputer seperti pemakaian memory dan bandwidth secara
bersamaan, penggunaan database berskala besar untuk berbagai pengguna diberbagai
lokasi yang berbeda dalam waktu bersamaan.
2. Optimasi data dan multi tenant : SaaS memiliki kemampuan untuk memilah data – data
dan menseleksi data – data berdasarkan kepemilikan pengguna secara bersamaan dalam
satu aplikasi ( multi tenant ).
3. Fleksibel aplikasi : SaaS memiliki tingkat fleksible yang tinggi dan memungkinkan
pengguna memodifikasi aplikasi sesuai kebutuhan pengguna.

Berdasarkan ketiga faktor keberhasilan tersebut dan membandingkan berbagai aplikasi


berbasis SaaS yang ditawarkan oleh provider, maka kita dapat mengelompokkan berdasarkan
kategori seperti yang terdapat pada gambar 3.

Sumber : (herwin:2011)
Gambar 3. Kategori SaaS

Implementasi SaaS tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak didukung dengan infrastruktur
penunjang yang solid dan baik. Dengan alasan pengembangan bisnis, jika infrastruktur
penunjang sudah solid dan kuat, terkadang provider dapat menawarkannya kepada pengguna.
Contoh model seperti ini sudah banyak :
1. salesforce : Customer Relationship Management
2. Yahoo : Email
3. Google : Email, Google Drive
4. Zoho : Collaboration Application

B. Platform as a Service (PaaS)


Platform as a service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa
“rumah” berikut lingkungannya (sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi
dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan
“rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan
dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab
penyedia layanan.
Keuntungan dari PaaS : bagi pengembang dapat fokus pada aplikasi yang sedang
dikembangkan tanpa harus memikirkan “rumah” untuk aplikasi, dikarenakan hal tersebut
sudah menjadi tanggung jawab cloud provider. PaaS umumnya memiliki fitur sebagai berikut:
1. Development tools berbasis browser internet
2. Skalabilitas, access control, security, dan web service tersedia

32
3. Integrasi yang mudah dengan aplikasi lain selama pada platform yang sama
4. Tersedia connector untuk terhubung dengan sistem lain diluar komputasi cloud

C. Infrastructure as a Service (IaaS)


IaaS adalah layanan dari cloud computing dimana kita bisa menyewa infrastruktur IT (unit
komputasi, storage, memory, network dll). Dapat didefinisikan beberapa besar unit komputasi
(CPU), penyimpanan data (storage), memory (RAM), bandwidth dan konfigurasi lainnya yang
akan disewa. Untuk lebih mudahnya, layanan IaaS adalah seperti menyewa komputer kosong,
kita sendiri yang mengkonfigurasi komputer ini untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan kita
dan bisa kita instal sistem operasi dan aplikasi apapun. Model ini hanya memberikan user aspek
dasar dari computing seperti jaringan, storage, prosessor untuk computing. Infrastruktur
komputasi cloud sangat bergantung padavirtualisasi. Untuk virtualisasi akan dijelaskan nanti
pada bagian bawah.
Keuntungan dari Iaas adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik dan konfigurasi
komputer virtual tersebut dapat diubah dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual
tersebut sudah kelebihan beban kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dll dengan segera.
IaaS umumnya memiliki fitur:
1. memiliki pilihan virtual machine yang beragam, baik yang sama sekali kosong, memiliki
OS preinstalled, bahka telah memiliki beberapa office productivity tools terinstall
2. kemampuan untuk meningkatkan atau menurunkan kemampuan computing baik secara
manual atau otomatis (optimization)
3. terdapat tools untuk memproses banyak data ataupun memproses aplikasi dengan
perhitungan yang rumit
4. dapat menyimpan data pada beberapa lokasi geografis fisik (memudahkan download)

PERTEMUAN 7 REVIEW

PERTEMUAN 8 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

33
PERTEMUAN 9
UTILITY DAN WEB SERVICE

I. UTILITY COMPUTING

Cloud computing tidak hanya melibatkan sisi aplikasi atau perangkat lunak saja, tetapi juga
melibatkan perangkat keras atau hardware dan sumber daya penunjang. Seperti yang telah kita
ketahui layanan SaaS lebih berfokus pada aplikasi atau perangkat lunak, sedangkan pada
infrastruktur sebagai layanan utility computing. Layanan utility computing dikemas oleh
provider dalam bentuk teknologi virtualisasi dan dikenal sebagai layanan IaaS (Infrastructure
as a Service).

Sumber: Herwin:2011
Gambar 1. Infrastructure virtual

Masing–masing sistem operasi (windows dan linux) menggunakan sumber daya komputer
yang sama. Sistem operasi pada gambar tersebut bukanlah sesuatu yang special sebagai
peranan utama dalam infrastruktur virtualisasi. Sistem operasi hanya sebagai perantara untuk
dapat menjalankan virtual mesin. Peranan utama dalam infrastruktur virtualisasi adalah
hypervisor. Hypervisor merupakan software yang menggantikan fungsi utama dari operating
sistem ketika operating sistem selesai menjalankan virtual mesin. Hypervisor diasumsikan
sebagai virtual machine manager, yang didesign untuk dapat menjalankan virtual mesin lainnya
dan menjalankan sistem operasi dari awal seperti ketika komputer dinyalakan.

34
Dengan teknologi virtualisasi, pengguna atau penyewa IaaS dapat mengakses dan
menggunakan seluruh sumber daya komputer dan seluruh sumber daya lainnya yang tersedia
di dalam cloud sesuai kebutuhan dan keinginan pengguna. Teknologi virtualisasi
memungkinkan untuk diimplementasikan berbagai aplikasi dengan tujuan yang beragam dalam
1 platform atau aplikasi, seperti storage computing, image manipulation, parallel processing,
content distribution, aplikasi web dan sebagainya.
Dalam menawarkan layanan IaaS kepada pengguna atau penyewa, provider membagi IaaS
dalam beberapa kategori layanan yaitu:
1. Layanan penyimpanan dan komputasi virtual: yaitu Vmware rental, penyimpanan online
(Online Storage).
2. Layanan kustomise: yaitu server template.
3. Layanan automasi dan control: yaitu automation.
4. Layanan penghubung: yaitu remote control, web 2.0.
5. Layanan monitoring: yaitu monitor secara fisik objek yang diinginkan (posisi koordinat
bumi, peta, kamera)
6. Layanan optimasi objek: yaitu virtualisasi network, virtualisasi penyimpanan, virtualisasi
server.
7. Layanan pengukuran objek: yaitu pengukuran fisik suatu objek.
8. Layanan integrated dan kombinasi objek yaitu load balance.
9. Layanan security: yaitu enkripsi data penyimpanan, VM isolation, VLAN dan SSL/SSH.

Secara infrastruktur, penerapan teknologi virtualisasi pada IaaS di cloud computing


memberikan beberapa kemudahan & keuntungan bagi penyewa

Jantung dari teknologi cloud computing adalah virtualisasi, dimana virtualisasi dapat
diterapkan pada 2 sisi yaitu pada sisi provider dan sisi pengguna seperti pada gambar

35
Sumber: herwin: 2011
Gambar 2. Desktop pengguna

Beberapa software virtulisasi seperti VMware, citrix dan sebagainya mempunyai kemampuan
untuk menciptakan fungsi lain yang disebut sebagai virtual desktop interface (VDI). Virtual
desktop interface (VDI) menciptakan session untuk client atau user di dalam server, dan
mengirsehingga user dapat berinteraksi dengan server seakan client atau user tersebut berada
di dalam server itu sendiri. Perbedaan yang cukup signifikan antara software remote dengan
virtual PC imkan virtual PC tersebut kepada client atau user
Software remote adalah software yang dapat digunakan untuk melakukan pengendalian jarak
jauh ke satu komputer atau satu server dalam satu koneksi hanya untuk satu user atau client.
Jika satu komputer atau satu server diakses oleh lebih dari dua user maka komputer atau server
yang diakses secara remote akan memutuskan salah satu koneksi dari dua koneksi yang terjadi.
Software remote hanya software atau aplikasi penghubung ke komputer lain dan tidak dapat
berfungsi untuk menciptakan komputer di dalam komputer itu sendiri. user terkoneksi dan
menggunakan layanan IaaS ke server provider melalui virtual desktop interface (VDI) di
internet. Sedangkan pada sisi provider, provider melakukan konfigurasi server melalui jalur
yang sama (VDI) di internet.
Untuk dapat menerapkan teknologi virtualisasi di cloud maka server yang sudah
diimplementasikan teknologi virtualisasi diletakkan di dalam cloud (private cloud atau public
cloud) sebagai back end infrastruktur. Dari prespektif ini, sumber daya teknologi virtualisasi
atau virtual resources di dalam cloud diasumsikan sebagai sumber daya komputer yang bersifat
independent atau mandiri termasuk lokasi dari sumber daya itu sendiri.
Infrastruktur juga memegang peranan utama untuk memastikan semua komponen bekerja
dengan baik dalam kondisi multi tenant dan bertanggung jawab terhadap segala aktifitas yang
terjadi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa teknologi virtualisasi merupakan
jantung utama dari cloud computing, dimana teknologi virtualisasi hanyalah berupa aplikasi
atau software. Teknologi virtualisasi tidak dapat berjalan sempurna tanpa didukung dengan
infrastruktur yang baik dan solid. Teknologi virtualisasi memungkinkan untuk diterapkan
redundancy, replication atau cluster, dan workload balancing.

36
Sumber: herwin: 2011
Gambar 3. Ilustrasi infrastruktur yang baik dan solid

II. WEB SERVICE

Kemampuan unik dari web service adalah membantu para programmer untuk membuat suatu
aplikasi berbasis web dengan fungsi lain di atas platform web itu sendiri. Dalam beberapa
kasus, coding – coding yang dihasilkan oleh programer yang menyewa layanan ini
membagikan (share) dan dikumpulkan dalam penyimpanan data yang dikelola oleh provider

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki
Gambar 4. Ilustrasi layanan web service

Web Service merupakan fenomena yang sangat panas saat ini karena, banyak kelebihan yang
ditawarkan oleh Web Service terutama interoperabilitas tinggi dan penggunaannya yang dapat
diakses kapanpun dan dimanapun selama mesin kita terhubung oleh jaringan internet salah
satunya.
Pengertian Web Service Sepenuhnya berdasarkan standard web dan xml. Web Service dapat
membantu : Perantara pada integrasi platform sepanjang eksekusi mesin virtual. Integrasi
antara Web dan OO middleware. Integrasi dari aliran kerja terisolasi dan sevice-service (Web
Services Flow Language - WSFL). Pertukaran data pada aplikasi yang berbeda-beda
(XSchema, XSLT ++) (Masa depan: standarisasi dari info konteks antara web servis dan klien
– integrasi servis horizontal).

37
Pemain utama dan standard-standard :
Microsoft: .NET SUN: Open Net Environment (ONE) IBM: Web Service Conceptual
Architecture (WSCA) W3C: Web Service Workshop Oracle: Web Service Broker Hewlett-
Packard: Web Service Platform Kemampuan aplikasi, fungsi atau operasi yang di ekspos untuk
program lain melalui standard yang terbuka, dan interoperable. “payloads” didefinisikan
sebagai XML. “transports” melalui http atau Internet protocol terbuka lainnya. Data diakses
dari berbagai bahasa pemrograman , platform hardware atau system operasi. Middleware dari
Internet.

Keuntungan penggunaan Web Service


1. Format penggunaan terbuka untuk semua platform.
2. Mudah di mengerti dan mudah men-debug.
3. Dukungan interface yang stabil.
4. Menggunakan standard-standard “membuka service sekali” dan mempunyai pemakai
banyak.
5. Mudah untuk menengahi pesan-pesan proses dan menambahkan nilai.

Routing and pengiriman.


1. Security.
2. Management And Monitoring.
3. Schema And Service Design.
4. Akselerasi.
5. Mudah Untuk Mengembangkan Dengan Semantic Transport Tambahan.
6. Terbuka, Standard-Standard Berbasis Teks.
7. Pencapaian Modular.
8. Tidak Mahal Untuk Diimplementasikan (Relatif).
9. Mengurangi Biaya Integrasi Aplikasi Enterprise.
10. Implementasi Yang Incremental.

A. Mekanisme Kerja

Sebuah layanan Web adalah metode komunikasi antara dua perangkat elektronik melalui
jaringan.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki
Gambar 5. Ilustrasi layanan web service

38
The W3C mendefinisikan "layanan Web" sebagai "sebuah sistem perangkat lunak yang
dirancang untuk mendukung interoperable mesin-ke-mesin interaksi melalui jaringan Bahasa.
ini memiliki antarmuka yang dijelaskan dalam mesin-processable format (khusus Web
Services Deskripsi WSDL ). Sistem lain berinteraksi dengan layanan Web dalam cara yang
ditentukan oleh deskripsi dengan menggunakan SOAP pesan, biasanya disampaikan
menggunakan HTTP dengan serialisasi XML dalam hubungannya dengan standar Web-terkait
lainnya.
W3C juga menyatakan, "Kita dapat mengidentifikasi dua kelompok utama layanan Web, REST
layanan Web-compliant, dimana tujuan utama pelayanan ini adalah untuk memanipulasi
representasi sumber daya XML Web menggunakan seragam set "stateless" operasi; dan
sewenang-wenang layanan Web, dimana layanan akan mengekspos serangkaian operasi
sewenang wenang.

B. Big layanan Web


"Big layanan Web" menggunakan Extensible Markup Language (XML) pesan yang mengikuti
SOAP standard dan telah populer dengan usaha tradisional. Dalam sistem seperti itu, sering
kali ada yang bisa dibaca deskripsi mesin operasi yang ditawarkan oleh layanan ditulis dalam
Web Services Description Language (WSDL). Yang terakhir dalah tidak merupakan
persyaratan dari sebuah titik akhir SOAP, tetapi merupakan prasyarat untuk otomatis sisi klien.
SOAP kerangka (kerangka kerja seperti Apache axis2 , Apache CXF , dan Spring menjadi
pengecualian).
Beberapa organisasi industri, seperti WS-I , mandat baik SOAP dan WSDL dalam definisi
mereka tentang layanan Web.

C. Web API

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki
Gambar 6. layanan web dalam service-oriented architecture

Web API adalah pembangunan di layanan Web (dalam gerakan yang disebut Web 2.0) dimana
penekanan telah bergerak menjauh dari SOAP layanan berbasis terhadap Transfer (REST)
komunikasi berbasis. REST tidak memerlukan layanan XML, SOAP, atau WSDL layanan-API
definisi. Web API memungkinkan kombinasi dari berbagai layanan web ke dalam aplikasi baru
yang dikenal sebagai mashup.
Ketika digunakan dalam konteks pengembangan Web , Web API ini biasanya kelompok yang
telah ditetapkan dari Hypertext Transfer Protocol ( HTTP ) pesan permintaan bersama dengan
definisi struktur pesan respon, biasanya dinyatakan dalam sebuah Extensible Markup
Language ( XML ) atau JavaScript Object Notation ( JSON ) format. Saat menjalankan layanan

39
Web komposit, setiap layanan sub dapat dianggap otonom. User tidak memiliki kendali atas
layanan ini. Juga Web services sendiri tidak dapat diandalkan, penyedia layanan dapat
menghapus, mengubah atau memperbarui jasa mereka tanpa memberikan pemberitahuan
kepada pengguna. Toleransi kehandalan dan kesalahan tidak didukung; kesalahan mungkin
terjadi selama eksekusi.

penanganan Eksepsi dalam konteks layanan Web adalah masih merupakan masalah dalam
penelitian terbuka. Tetap saja dapat ditangani dengan menanggapi dengan obyek kesalahan ke
klien.

D. Prosedur Remote Panggilan

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki
Gambar 7. Architektur elemen yang terlihat dalam XML, RPC

RPC Web layanan menyajikan fungsi didistribusikan (atau metode) antarmuka panggilan yang
akrab bagi banyak pengembang.
Biasanya, unit dasar layanan RPC Web adalah operasi WSDL.
Web pertama pelayanan alat difokuskan pada RPC, dan sebagai hasilnya gaya ini secara luas
digunakan dan didukung. Namun, kadang-kadang dikritik karena tidak longgar ditambah,
karena sering dilaksanakan oleh jasa pemetaan langsung ke-spesifik fungsi bahasa atau
panggilan metode. Banyak vendor merasa pendekatan ini menjadi buntu, dan mendorong untuk
RPC untuk menjadi batasan dalam WS-I Basic Profile. Pendekatanpendekatan lain dengan
hampir fungsi yang sama seperti RPC adalah Object Management Group's (OMG) Common
Object Request Broker Architecture (CORBA), Microsoft's Distributed Component Object
Model (DCOM) atau Sun Microsystems's Java/Remote Method Invocation (RMI).

E. Arsitektur Berorientasi Layanan

Layanan Web juga dapat digunakan untuk mengimplementasikan arsitektur sesuai dengan
konsep service-oriented architecture (SOA), di mana unit dasar komunikasi adalah pesan,
bukan operasi. Hal ini sering disebut sebagai "pesan-berorientasi" layanan. SOA Web layanan
yang didukung oleh sebagian besar vendor software utama dan analis industri. Tidak seperti
layanan Web RPC, kopling longgar lebih mungkin, karena fokusnya adalah pada "kontrak"
yang WSDL menyediakan, bukan detail implementasi yang mendasarinya Middleware analis
menggunakan bus pelayanan perusahaan yang menggabungkan pesan-berorientasi pengolahan
dan layanan Web untuk membuat event-driven SOA . Salah satu contoh sumber terbuka ESB
adalah Mule, satu lagi adalah Open ESB

40
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki
Gambar 8. Representasi konsep didefinisikan oleh wdsl 1.1 dan wdsl 2.0 dokumen

F. Representasi Transfer (Rest)

REST berusaha untuk menggambarkan arsitektur yang menggunakan protokol HTTP atau
serupa oleh menghambat antarmuka untuk satu set terkenal, operasi standar (seperti GET,
POST, PUT, DELETE untuk HTTP). Di sini, fokusnya adalah pada berinteraksi dengan
stateful sumber daya, daripada pesan atau operasi. Sebuah arsitektur yang berbasis pada REST
dapat menggunakan WSDL untuk menggambarkan pesan SOAP melalui HTTP, dapat
diimplementasikan sebagai sebuah abstraksi murni di atas SOAP (misalnya, WS-Transfer),
atau dapat dibuat tanpa menggunakan SOAP di semua.
WSDL versi 2.0 menawarkan dukungan untuk mengikat kepada semua metode permintaan
HTTP (tidak hanya GET dan POST seperti pada versi 1.1) sehingga memungkinkan
implementasi yang lebih baik dari layanan Web tenang. Namun, dukungan untuk spesifikasi
ini masih miskin dalam pengembangan perangkat lunak kit yang sering menawarkan alat hanya
untuk WSDL 1.1

41
PERTEMUAN 10
ECOMMERCE

Ketika aplikasi berbasis web menjadi salah satu teknologi penunjang yang menghubungi
pelanggan, rekan bisnis dan karyawan kepada aplikasi perusahaan melalui jaringan internet, e-
commerce berkembang pesat menjadi suatu aplikasi berbasis web yang mengakomodasi
berbagai kebutuhan pelanggan. Ketika perusahaan melibatkan proses bisnis mereka melalui
jaringan intranet, extranet kemudian melalui jaringan internet, ecommerce berhasil menekan
sisi biaya, menjangkau pemasaran lebih luas dan meningkatkan hubungan bisnis mereka
kepada rekan bisnis.
Seiring dengan berkembangnya e commerce, perusahaan berhasil meraih keuntungan bisnis,
salah satu contoh perusahaan yang berhasil meraih keuntungan terbesar melalui e commerce
adalah Amazon.com.

Definisi Ecommerce
1. Komunikasi: penyampaian barang, jasa, layanan, informasi atau pembayaran melalui
jaringan komputer atau perangkat elektronik lainnya
2. Komersial (perdagangan): kemampuan untuk membeli danmenjual produk, jasa, layanan
dan informasi di internet dan melalui layanan pembayaran online lainnya
3. Proses bisnis: melakukan bisnis melalui jaringan elektronik dengan menggunakan informasi
sebagai pengganti proses bisnis secara fisik
4. Layanan: sebuah alat bagi pemerintah, perusahaan, konsumen dan manajemen untuk
mengurangi biaya layanan, meningkatkan kualitas layanan pelanggan dan mempercepat
penyampaian layanan
5. Pembelajaran: memungkinkan pembelajaran secara online pada sekolah, universitas dan
organisasi lain (termasuk bisnis)
6. Kolaborasi: kerangka kerja bagi kolaborasi inter dan intra organisasi
7. Komunitas: penyediaan “tempat berkumpul” bagi anggota komunitas untuk belajar,
bertransaksi dan berkolaborasi
8. eCommerce: pertukaran antar pihak – pihak (individu maupun organisasi) dengan
perantaraan teknologi yang difasilitasi dengan aktivitas intra dan inter organisasi secara
elektronik

Melihat pada resiko keamanan secara finansial dalam bertransaksi e commerce, banyak industri
atau perusahaan yang meng-integrasikan aplikasi berbasis web mereka dengan provider
keamanan transaksi atau perusahaan yang berfokus pada keamanan transaksi. Untuk
mempermudah dalam memahami sisi arsitektur dan skalabilitas aplikasi web untuk
diintegrasikan dengan provider keamanan transaksi, maka diambil salah satu contoh provider
security (keamanan transaksi) yaitu paypal. Arsitektur dari paypal adalah web service atau
aplikasi web berbasis SOAP (simple object access protocol), yang memberikan skalabilitas
untuk mengintegrasikan dan mengkombinasikan client side dan server side.
Paypal menyediakan file – file WSDL dan XSD yang secara spesifik merupakan struktur
message atau pesan dari paypal, isi data, dan layanan ( service ) API dari paypal. Aplikasi
bisnis termasuk data didalamnya berada dan berjalan dalam property objek ini. Untuk
mengirim dan menerima data dapat dilakukan dengan metode pemanggilan objek tersebut.
Objek SOAP client menangani permintaan membentuk SOAP baru dan mengirimkan kepada

42
layanan paypal, kemudian layanan paypal memberikan umpan balik atau feedback ke objek
SOAP client. Skema dan prinsip dasar dari web service paypal adalah eBay business language
(eBL). Dan inti komponen yang diperlukan dalam mengintegrasikan aplikasi web ke layanan
paypal adalah API paypal yaitu file – file WSDL dan XSD.
Penerapan eCommerce didukung oleh infrastruktur dan 5 (lima) area pendukung:
1. Manusia (people)
2. Kebijakan publik (public policy)
3. Pemasaran dan iklan (marketing and advertising)
4. Dukungan layanan (support services)
5. Rekanan bisnis (business partnerships)

Kategori Ecommerce

KEUNTUNGAN ECOMMERCE
Keuntungan bagi organisasi / perusahaan:
1. Jangkauan global
2. Pengurangan biaya
3. Perbaikan rantai pasokan
4. Perpanjangan waktu layanan: 24/7/365
5. Customization
6. Time-to-market yang cepat
7. Biaya komunikasi yang lebih murah
8. Proses pembelian yang lebih efisien

Keuntungan bagi pelanggan:


1. Dapat berada dibeberapa “tempat” sekaligus
2. Lebih banyak produk dan jasa
3. Harga produk dan jasa lebih murah
4. Pengiriman yang lebih cepat
5. Ketersediaan informasi
6. Komunitas elektronik / maya
7. Di beberapa negara tidak dikenakan pajak penjualan

43
Keuntungan bagi masyarakat:
1. Telecommuting
2. Meningkatkan standard hidup
3. Ketersediaan layanan publik

Keterbatasan teknis:
1. Belum adanya standard kualitas, keamanan dan kehandalan yang diterima secara global
2. Keterbatasan bandwith telekomunikasi
3. Kesulitan integrasi aplikasi eCommerce dengan legacy systems
4. Biaya akses (internet) yang masih relatif mahal
5. Kebutuhan Web server atau infrastruktur lain yang bersifat khusus / istimewa

Keterbatasan non–teknis:
1. Biaya dan justifikasi
2. Keamanan dan privasi (kebebasan pribadi / privacy)
3. Penolakan dan ketidak–percayaan pengguna
4. Keterbatasan “touch and feel” secara online

Hambatan Ecommerce
1. Keamanan
2. Kepercayaan dan resiko
3. Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas
4. Kurangnya model bisnis
5. Budaya
6. Organisasi
7. Kejahatan (fraud)
8. Akses internet yang lambat
9. Legalitas dan hukum

Tantangan Ecommerce
1. Infrastruktur telekomunikasi masih tertinggal
2. Biaya pulsa telepon yang mahal
3. Jangkauan ISP masih terbatas
4. Harga hardware komputer yang mahal

44
PERTEMUAN 11
MANAJEMEN SERVICE PROCESS & INTEGRATED NETWORK

I. MANAJEMEN SERVICE PROCESS

Seperti yang telah dibahas, cloud computing memiliki beberapa layanan seperti pada gambar
di bawah ini :

Sumber : (herwin:2011)
Gambar 1. Manajemen service process

Cloud computing memberikan banyak keuntungan yang secara umum yaitu dapat ditingkatkan
skala pengembangan, dapat dihandalkan, dan keamanan. Sedangkan bagi pengguna
memberikan kemudahan dan keuntungan dalam menekan biaya baik dari sisi IT maupun dari
sisi operasional. Sedangkan bagi provider memberikan kemudahan bagi pengelolaan, menekan
biaya dalam maintenance layanan, memberikan kemudahan dalam melakukan diffrensiasi
produk dengan penggunaan SLA, optimasi resource, harga produk atau service yang dijual
lebih terjangkau.
Karena setiap layanan yang terdapat pada cloud terkait dengan pelayanan public dan bisnis
serta teknologi informasi yang menjadi peranan utama (IT), maka organisasi ICT (information
and communication technologies) membuat standarisasi yang mengatur pelayanan cloud
computing yaitu ITIL V3 dan ISO/IEC 20000:2005. Tabel di bawah ini menjelaskan beberapa
tolak ukur yang digunakan untuk menilai setiap layanan yang diberikan oleh provider cloud
berdasarkan ITIL V3 dan ISO/IEC 20000:2005

45
Dari beberapa pengukuran seperti yang dijelaskan pada tabel di atas maka dapat
dikelompokkan dalam beberapa kategori yang dapat diukur :
1. Incident manajemen : kata incident memiliki arti sesuatu hal yang tidak diinginkan dan
terjadi dalam waktu yang tidak direncanakan. Konotasi dari incident lebih memiliki nuansa
negatif. Incident manajemen adalah sebuah proses untuk mengatasi dan menangani segala
kejadian buruk yang mungkin terjadi, termasuk masalah teknis dan pertanyaan yang
diberikan oleh pengguna.
2. Change manajemen Memastikan setiap perubahan yang terjadi sepengetahuan pengguna,
mendapatkan persetujuan, dan dikaji ulang kembali sebelum diimplementasikan oleh
pengguna. Change manajemen memastikan setiap perubahan yang terjadi dalam
pengendalian pengguna.
3. Capacity manajemen Memastikan biaya yang dikeluarkan sesuai dan seimbang dengan
ukuran atau harapan yang ingin dicapai melalui investasi TI.
Pengukuran dilakukan dengan melihat 3 sisi yaitu :
a. Sisi kapasitas bisnis : perencanaan dan kebutuhan bisnis diselaraskan dengan
perencanaan TI di kemudian hari. Pengukuran dapat diambil dari beberapa data yang
tersedia, layanan TI yang sudah tersedia, dan forecast TI. Semua pengukuran tersebut
pada dasarnya hanyalah sebuah strategi
b. Sisi kapasitas dalam pelayanan : terfokus pada pelayanan dan pengukuran
performance TI yang sedang digunakan, performance operational helpdesk TI.
c. Sisi komponen TI : terfokus pada pengendalian, utility, dan performance komponen
TI.
4. Availability manajemen Terfokus pada kemampuan manajemen dalam memberikan
layanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna.
5. Problem manajemen
a. Terfokus pada usaha untuk meminimalkan akibat dari setiap kejadian, yang akan
memberikan hasil kecilnya resiko yang akan ditanggung oleh bisnis.
b. Problem manajemen terkait dengan change manajemen setiap kali terjadi perubahan.
c. Memiliki beberapa kategori yaitu :

46
6. Event manajemen Terfokus pada monitoring operasional dan pengendalian
7. Service validasi dan testing Memiliki beberapa focus yang ingin diraih :
a. Meningkatkan kepercayaan untuk membuat layanan baru atau mengubah layanan
tertentu, meningkatkan nilai jual.
b. Menjadi validasi bahwa service atau layanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
pengguna.
c. Menjamin layanan sesuai dengan kebutuhan dengan
menerbitkan terms and conditions use.

Sumber : (herwin:2011)
Gambar 2. Workflow dari Change Manajemen

47
Sumber : (herwin:2011)
Gambar 3. Workflow dari Capacity Manajemen

Sumber : (herwin:2011)
Gambar 4. Workflow dari availability Manajemen

Sumber : (herwin:2011)
Gambar 5. Workflow dari problem Manajemen

48
Dari semua faktor pengukuran yang telah diuraikan dan mengacu kepada ITIL V3 dan ISO/IEC
20000:2005, beberapa provider memberikan jasa penilaian terhadap layanan dari provider
cloud yang lain.
Kesimpulan dari management service process ( MSP ) : provider cloud tertentu atau consultant
cloud memberikan jasa penilaian terhadap layanan cloud computing yang tersedia di pasaran
yang nantinya diselaraskan dengan kebutuhan dan keinginan pengguna atau bisnis, sehingga
dengan jasa dari consultant cloud ini akan didapatkan hasil layanan cloud terbaik yang cocok
untuk diimplementasikan dan mendukung kinerja dan produktifitas bisnis.
Penilaian yang diberikan oleh consultant cloud tentunya mengacu dan berorientasi kepada
acuan dari ITIL V3 dan ISO/IEC 20000:2005

II. Integrated Network

Network atau jaringan merupakan link utama atau jaringan utama yang menghubungkan antara
pengguna layanan cloud dengan penyedia pusat data dan provider layanan cloud. Pada cloud
computing secara network atau jaringan terbagi dalam tiga kategori :
1. Public cloud
Suatu model dari layanan cloud yang mendeskripsikan layanan cloud tersebut
menggunakan sumber daya komputerisasi yang ditujukan, didesign dan dapat digunakan
secara massal, seperti CPU atau kapasitas penyimpanan dan aplikasi atau software yang
tersedia di internet. Banyak provider cloud yang menawarkan layanan berbasis cloud
computing seperti amazon EC2, force.com, google dan provider lainnya.
2. Private cloud
Suatu model dari layanan cloud yang bertolak belakang dengan model public cloud , pada
model ini lebih terfokus pada kalangan tertentu dan bersifat private atau tertutup. Biasanya
layanan ini berskala enterprise.
Private cloud juga merupakan model yang merepresentasikan suatu model layanan cloud
yang bekerja di belakang jaringan atau network perusahaan atau kepentingan pribadi user.
Ciri khas dari private cloud biasanya berupa keharusan untuk membeli atau membayar
ayanan cloud sebelum mencobanya.
Ciri khas seperti ini menunjukkan seakan private cloud tidak memiliki keunggulan
dibandingkan dengan model cloud yang lain.
model private cloud seakan menjebak konsumen atau sedikit memaksakan konsumen
untuk membayar layanan cloud tersebut sebelum menggunakannya. Keunggulan dari
model private cloud adalah model layanan cloud yang mendapatkan prioritas dalam
pengembangan (terdepan dalam inovasi), dan lebih difokuskan kepada kalangan bisnis
3. Hybrid cloud
Model yang merepresentasikan campuran antara model public cloud dengan model private
cloud. Model hybrid cloud ini merupakan model pengembangan dari layanan cloud
dimana provider layanan cloud mengelola dan menggunakan internal sumber daya
komputerisasinya dan menggunakan sumber daya komputerisasi dari provider cloud yang
lainnya. Hybrid cloud memegang peranan utama dalam evolusi generasi
baru paradima TI. Pada gambar 6 merupakan arsitektur network dari hybrid cloud.

49
Sumber : (herwin:2011)
Gambar 6. Arsitektur Network untuk hybrid

Gambar 6 menjelaskan beberapa komponen utama network membentuk suatu jaringan private
cloud dan public cloud, melalui jaringan interconnect maka terjadi penggabungan dua jaringan
cloud yang berbeda menjadi satu jaringan yang disebut sebagai hybrid cloud. Komponen cloud
in box adalah komponen yang diistilahkan sebagai sel nya cloud (cloud cell) berfungsi sebagai
preintegrated, pre-package dan secara aktif mengirimkan service platform sehingga mudah dan
cepat digunakan untuk diimplementasikan dalam jaringan private dan public cloud.
Bentuk fisiknya, berupa chasis tunggal layaknya server tetapi memiliki banyak slot blades
(multiple blades), dalam blade terdapat beberapa unit komponen komputerisasi, beberapa
storage, beberapa processor. Multiple blade inilah yang berfungsi untuk interconnect semua
kombinasi blade pada backplane dan menyatukan semua koneksi Ethernet berkecepatan tinggi
(high speed) yang biasanya berkecepatan 10 gigabyte fiber optic over Ethernet.
Core utama dari software berbasis virtualisasi yaitu hypervisor, secara tipikal memiliki
kemampuan untuk mengembangkan lingkungan sistemnya melintasi beberapa unit
komputerisasi, beberapa unit jaringan atau networking, dan beberapa unit storage dalam cloud-
in-box.
Dari prespektif network, membutuhkan virtual network switch yang sudah di-embeded (sudah
ditanamkan) dalam hypervisor, seperti yang terlihat pada gambar 7, dan pada gambar 7a adalah
ethernet frame dari virtual network switch.

Sumber : (herwin:2011)
Gambar 7. Virtual Network Switch

50
Komponen network service node memegang peranan utama dalam arsitektur network dari
hybrid cloud, firewall pada lapisan ini menjamin keamanan data dalam pengiriman (secure
transport), sedangkan load balance pada lapisan ini berfungsi menjaga keseimbangan beban
kerja yang terjadi. Manajemen dari network arsitektur pada hybrid cloud terletak pada cloud
management system.
Virtual switch memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan aturan keamanan (security
policies) ke dalam virtual mesin. Pada tabel dibawah ini menjelaskan kemampuan maksimal
dari performance virtual mesin dari prespektif network arsitektur.
Kemampuan maksimal dari performance virtual mesin dari prespektif network arsitektur.

Sumber : (herwin:2011)
Gambar 8. traffic

Pada gambar 8 menjelaskan aliran traffic yang dapat dilakukan oleh virtual switch, dimana
oleh vnetwork distributed switch atau virtual distribusi switch berperan sebagai pengendalian
traffi c dan melakukan pemisahan traffic berdasarkan alamat tujuan host. Atas dasar
kemampuan dari network distributed switch, maka pemakaian bandwidth menjadi efisien.
Sedangkan Gambar 9 menunjukkan penerapan virtual mesin menggunakan bandwidth yang
efisien dalam pemrosesan.

51
Sumber : (herwin:2011)
Gambar 9. Penerapan virtual mesin

Dengan arsitektur dan kemampuan teknologi virtualisasi, provider cloud menawarkan layanan
integrated network kepada pengguna dalam berbagai produk atau layanan :
1. Untuk pengguna (user) : Online storage atau CloudNAS, VPS (virtual private server)
2. Untuk bisnis : integrated network, MobileMe iDisk, parallel processing system,
automation system, GPS

52
PERTEMUAN 12
PELUANG DAN TANTANGAN DARI
CLOUD COMPUTING

I. Peluang & Tantangan Cloud Computing

Cloud Computing atau dalam bahasa indonesia adalah komputasi awan, adalah gabungan
pemanfaatan teknologi komputer dengan internet. Teknologi ini merupakan moda komputasi
dimana kapabilitas yang terkait dengan teknologi informasi yang disajikan sebagai sebuah
layanan sehingga pengguna mengakses data melalui internet tanpa pengetahuan tentang
teknologi tersebut, kemampuan untuk mengendalikan infrastruktur teknologi yang
membantu.
Namun baru di tahun 1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, memunculkan ide "Network
Computing " sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat itu merajai
desktop computing dengan Windows 95 - nya. Larry Ellison menawarkan ide bahwa
sebetulnya user tidak memerlukan berbagai software, mulai dari Sistem Operasi dan berbagai
software lain, dijejalkan ke dalam PC desktop mereka. PC Desktop bisa digantikan oleh sebuah
terminal yang langsung terhubung dengan sebuah server yang menyediakan environment yang
berisi berbagai kebutuhan software yang siap diakses oleh pengguna.

Sumber: http://www.briankeitmay.com
Gambar 1. Sistem cloud computing

Trend Cloud Computing saat ini dapat memberikan pengguna layanan secara terdistribusi dan
paralel secara remote dan dapat berfungsi diberbagai device. Teknologi ini dapat dilihat dari
berbagai macam teknologi yang digunakan sebagai informasi yang diproses secara
outsourcing. Cloud Computing merupakan model teknologi yang dapat mendukung layanan
yang diistilahkan Everything-as-a-Service” (XaaS). Dengan demikian dapat mengintergrasikan
virtual pyhsical sources, virtualized infrastructure, seperti juga virtualized middleware
platform dan aplikasi-aplikasi bisnis yang dibuat untuk pengguna didalam teknologi ini.

A. Kelebihan Cloud Computing


Dalam pembahasaan ini, kita dapat mengetahui bagaimana kelebihan dari sebuah sistem Cloud
Computing. Kelebihankelebihan yang bisa kita temukan dalam sistem Cloud Computing
diantaranya,

53
1. Reduce Cost
Teknologi Cloud Computing memudahkan pengguna untuk menghemat biaya dah efisiensi
lebih baik karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya dari sebuah
organisasi atau perusahaan dan lebih menekankan biaya operasi yang di anggarkan oleh
sebuah organisasi untuk meningkatkan Realibility dan kritikan sistem yang dibangun.
2. Increase Storage
Perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Cloud Computing dapat
digunakan sebagai pusat data, dimana data-data tersimpan terpusat dan dapat diakses
kesemua pengguna atau cabang-cabang dari sebuah perusahaan atau organisasi dan dapat
menyimpan data lebih banyak ketimbang dengan menggunakan komputer pribadi.
3. Highly Automated
Istilah ini dapat diartikan bahwa seorang pengguna tidak perlu khawatir akan harus
mengganti atau memperbaharui versi dari program yang mereka gunakan, karena sistem ini
dapat melakukan sistem otomatis pembaharuan atau penggantian versi dari program tanpa
harus diberikan masukkan dari seorang pengguna.
4. Flexibility
Teknologi Cloud Computing memberikan banyak sistem flexsibilitas dari metode
komputansi yang lama dan dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan
yang cepat dan berubah-ubah.
5. More Mobility
Suatu perusahaan yang memiliki pegawai atau pengguna dapat melakukan akses data atau
informasi dari tempat yang berbedabeda, Cloud Computing dapat membentuk manajemen
serta operasional yang lebih mudah diakses dikarenakan sistem perusahaan tergabung dalam
satu Cloud sehingga dengan mudah dapat mengakses, memantau dan mengaturnya.
6. Allow IT to Shift Focus
Dalam sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi Cloud Computing tidak perlu
mengkhawatirkan server yang harus diperbaharui dan isu-isu komputansi lainnya.

B. Faktor Keberhasilan dalam Implementasi Cloud Computing


Beberapa faktor yang bisa kita lihat dalam impelmentasi cloud computing di seluruh dunia.
Bisa dibilang keberhasilan implementasi di sebuah perusahaan menjadikan perusahaan dapat
menekan cost dan sistem perkembangan suatu perusahaan akan naik. Ada lima
faktor yang berpengaruh dalam implementasi cloud computing, diantaranya
1. Security
Bila aplikasi yang digunakan ada di server milik vendor dan perusahaan dapat mengakses
aplikasi tersebut dengan menggunakan internet, berarti semua pengguna dapat
melakukan akses aplikasi data tersebut. Dengan demikian hacker akan lebih mudah
menembus celah keamanaan aplikasi yang bersifat global.
2. Performance
Performa yang harus diberikan oleh teknologi cloud computing harus mencangkup seluruh
kegiatan para pengguna. Sumber daya yang diletakkan juga jauh dari pengguna bila
dibandingkan dengan sistem lama yaitu sistem sentralisasi traditional. Hal tersebut dapat
mengganggu performa.
3. Goverment Compliance

54
Cloud computing sepenuhnya belum didukung oleh peraturan yang di tentukan oleh
pemerintah. Seperti halnya perbankan. Bank wajib memiliki sebuah server yang dimana di
letakkan di area milik bank tersebut.
4. Financial
Ini merupakan variabel cost vs fixed cost. Untuk jangka kedepan yang masih panjang
disarankan untuk memiliki sendiri karena lebih murah, daripada bayar perbulan secara
berkesinambungan.

C. Kendala Cloud Computing


Secara umum teknologi cloud computing melibatkan suatu penerapan layanan melalui internet.
Ada beberapa kendala dimana dalam teknologi ini kita mempertimbangkan untuk tidak
menggunakan cloud computing ambil contoh bilamana jaringan inernet lambat mengakibatkan
kinerja kita pada cloud computing tidak dapat maksimal, begitu juga dengan sistem program
dimana kita harus menjalankan aplikasi melalui teknologi tersebut dan koneksi internet
bermasalah, seperti layanan dialup dipastikan sistem cloud computing tidak akan bagus. Dalam
teknologi Cloud Computing ada beberapa kendala yang akan kita bahas bilamana kita
menggunakan teknologi tersebut, diantaranya:
1. Service Level
Dalam hal ini terkadang kita harus mengetahui Service Level yang didapatkan mengenai
transaction response time, data protection, dan kecepatan pengembalian data karena Cloud
provider tidak akan konsisten dengan perfoma dari aplikasi ataupun transaksi.
2. Privacy
Dalam hal ini semua pengguna atau perusahaan melakukan hosting, maka ada kemungkinan
data yang anda simpan bisa dibaca oleh pengguna yang lain tanpa sepengetahuan kita
ataupun atas persetujuan kita.
3. Compliance
Kita harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang kita miliki, dalam hal ini secara teori
Cloud Service Provider diharapkan dapat menyamakan level compliance sebagai
penyimpanan data didalam Cloud, namun dikarenakan teknologi ini baru maka disarankan
untuk berhati-hati dalam penyimpanan data.
4. Data Ownership
Seiring dengan kita menyimpan data kita dalam cloud, kita harus bertanya apakah data kita
sepenuhnya milik kita bilamana kita sudah menyimpan data tersebut dalam Cloud karena
data sepenuhnya sudah bisa menjadi milik bersama.
5. Data Mobility
Kita akan bertanya beberapa hal seperti apakah data yang sudah kita simpan bisa kita
bagikan diantara Cloud Service? Kita juga mempertanyakan apakah data anda akan kembali
bilamana kita memutuskan kerjasama dengan Cloud Service. Kita juga harus memastikan
bahwa data kita juga sudah terhapus kopinya bilamana kita memutuskan kerjasama dengan
Cloud Service.

Langkah-langkah yang perlu di pahami dalam mengeksplorasi teknologi Cloud Computing


dalam industri IT
1. Mempelajari kontrak Cloud Service untuk memastikan bahwa setiap proses dengan mudah
dan dapat berulang-ulang dan menjadi nilai tambah untuk bisnis.

55
2. Mengindentifikasi service apa yang akan kita gunakan atau manfaatkan didalam Cloud dan
service mana yang harus bersifat internal. Hal tersebut sangat penting untuk kita pahami
atau ketahui dari sistem dan service core yang akan dimanfaatkan oleh bisnis.
3. Sebaiknya kita lebih memilah atau mengkategorikan beberapa elemen-elemen bisnis dan
berdasarkan resiko dari penggunaan Cloud Service.
4. Melakukan strategi mencari untuk mendapatkan biaya yang relatif murah, namun memiliki
scalability dan flexibility untuk kebutuhan bisnis. Hal tersebut termasuk dalam proteksi
keamanaan data

D. Peluang Bisnis Cloud Computing


Pelaku bisnis UKM di Indonesia aware dengan teknologi. Kalaupun ada yang “melek” IT
masih tersimpan keraguan dalam diri mereka, seperti halnya belum terdapat sumber daya yang
sanggup untuk membeli, memelihara serta mengamankan sistem informasi mereka sendiri.
Investasi yang cukup besar inilah yang masih menjadi momok bagi pelaku UKM untuk
mengembangkan Teknologi Informasi bagi pengembangan bisnisnya
Bagi pengusaha yang memiliki dana besar, investasi besar untuk belanja IT tidak akan menjadi
masalah mengingat bagitu besar manfaat yang bisa didapati, sedangkan bagi pengusaha yang
lebih ingin melakukan efisiensi namun tetap dapat memanfaatkan kemajuan ICT bagi
bisnisnya, ada solusi yang bisa di tawarkan oleh teknologi komputasi awan atau lebih dikenal
sebagai Cloud Computing.
Cloud computing memungkinkan pelaku usaha untuk menyewa jasa ICT tanpa perlu
mengeluarkan biaya untuk infrastruktur, pengelolaan, platform, maupun aplikasi IT services
lainnya. Resiko investasi teknologi dapat ditransfer ke pihak ke tiga, yaitu penyedia jasa di
Cloud Computing. Sehingga anda tidak perlu lagi memusingkan masalah teknologi yang
kadaluwarsa sebelum Return on Investment (ROI) tercapai. Beberapa provider di Indonesia
yang menawarkan layanan ini adalah Telkom, Lintasarta, Datacraft dan beberapa lagi lainya.
Ada beberapa faktor yang membuat layanan berbasis cloud computing membuat bisnis dapat
meningkat produktivitas dan daya saingnya.
1. Model pembayaran yang dilakukan secara bertahap, dalam arti per bulan sesuai dengan
apa yang digunakan bulan tersebut. Jadi istilah kata bilamana pengguna menggunakan
banyak maka otomatis membayar besar, tapi bilamana pengguna menggunakan sedikit
otomatis membayar kecil.
2. Teknologi ini mengurangi resiko investasi IT, dikarenakan pengguna membayar sesuai
dengan kebutuhanya dan dapat di mulai atau di berhentikan kapan saja sesuai kebutuhan.
3. Model ini dapat mengubah biaya modal menjadi biaya operasional karena sistem
pembayaran IT melalui sistem berlangganan,
4. Pemeliharaan teknologi ini sebagian besar dilakukan oleh mitra kerja yang memberikan
jasa hosting dan menjalankan sesuai aplikasi sehingga divisi IT di perusahaan dapat fokus
untuk melayani user, meningkatkan inovasi, dan tidak perlu lagi direpotkan dengan
pekerjaan rutinitas dan pemeliharaan.

E. Pusat Studi Cloud Computing


Instansi CA dan Ponemon memberikan beberapa gambaran dan hasil dari penelitian tentang
keamanan dalam komputasi awan. Pada bagian awal instansi ini memberikan beberapa hasil
dari studi yang dilakukan mengenai sistem keamanan komputasi awan pada infrastruktur dan

56
platform. Pada bagian kedua dalam studi ini, mereka melakukan fokus pada layanan komputasi
awan di Amerika dan Eropa.
Pada dasarnya studi ini dilakukan oleh IT dan praktisi IT di Amerika dan Eropa mengenai
keamanan dalam teknologi Cloud Computing dan bagaimana cara mengantisipasi responden
sebagai sumber daya komputer yang migrasi dari on- premise ke teknologi komputasi awan.
Pada dasarnya perusahaan ingin membuat keamanan dalam teknologi komputasi awan, dan
dipercaya dalam studi dapat mencari alamat bisnis dan tantangan dalam teknologi komputasi
awan.
Dari hasil survey yang dilakukan, 642 dan 283 orang yang bekerja sebagai praktisi IT yang
berlokasi di Amerika dan Eropa mereka menyebutkan :
1. Persepsi mengenai keamanan komputasi awan pada perusahaan,
2. Cara mengatur atau mengola bagi yang sedang mempelajari SaaS, PaaS dan IaaS, serta
seberapa pentingnya sumber daya tersebut untuk di implementasikan pada perusahaan,
3. Alasan menggunakan sumber daya komputasi awan,
4. Siapa yang bertanggung jawab terhadap penggunaan sistem komputasi awan,
5. Bagaimana keamanan untuk teknologi komputasi awan,

a. Attribute about cloud computing security Pada laporan tabel berikut ini dapat kita lihat
bagaimana keamanan komputasi awan pada perusahaan.

Tabel Respond pengguna Cloud Computing

Pada chart dibawah ini dapat kita lihat respon dari beberapa praktisi IT dalam masalah
keamanan komputasi awan. Ini dapat di asumsikan bahwa beberapa responder tidak terlalu
memahami keamanan dalam teknologi komputasi awan.

57
Sumber: herwin: 2011
Gambar 2. Lima atribut mengenal cloud computing

Dari chart yang dapat kita lihat diatas, hanya 27 persen dari Amerika dan 38 persen dari
Eropa percaya bahwa perusahaan mereka mempunyai keamanan dalam merespon
keamanan teknologi komputasi awan.

b. Cloud computing experience Pada bagian ini kita dapat membandingkan pengalaman
dalam mengembangkan layanan komputasi awan SaaS, Paas dan IaaS antara Amerika dan
Eropa.

Sumber: herwin: 2011


Gambar 3. Prosentase penggunaan sumber daya cloud computing

Sumber: herwin: 2011


Gambar 4. Prosentase penggunaan layanan atau aplikasi bisnis dari cloud computing

Pada kedua chart di atas, dapat kita ketahui bahwa layanan komputasi awan yang paling sering
digunakan adalah SaaS (Software as a Service) di Amerika dan Eropa. Sebagian besar
responder percaya bahwa penanganan keamanan untuk organisasi seperti pada gambar chart
dibawah ini memperlihatkan persentase responder mengatakan bahwa vendor komputasi awan
sangat bertanggung jawab terhadap masalah keamanan.

58
Sumber: herwin: 2011
Gambar 5. Prosentase penyedia layanan cloud computing mengenai keamanan di US

c. Reason for using cloud computing resources Pengguna teknologi komputasi awan di
Amerika dan Eropa umumnya setuju dengan alasan sebuah perusahaan mengembangkan
layanan komputasi awan. Pengguna teknologi komputasi awan di Amerika memiliki
alasan dalam penggunan teknologi tersebut, diantaranya 78 persen penggunan mengatakan
bahwa teknologi tersebut bisa mengurasi biaya, 5 6 persen pengguna mengatakan bahwa
teknologi komputasi awan adalah sebuah pengembangan yang cepat dan tidak memakan
waktu, 50 persen pengguna mengatakan bahwa sangat efisien dan 45 persen pengguna
mengatakan sangat fleksibel.Sedangkan di Eropa, pengguna teknologi komputasi awan
memiliki beberapa alasan diantaranya 67 persen mengatakan bahwa teknologi tersebut
tidak memakan biaya yang sangat mahal, 62 persen mengatakan bahwa teknologi ini
sangat efisien, 58 persen mengatakan pengembangan yang tidak memakan waktu lama,
dan 31 persen mengatakan sangat fleksibel.

Sumber: herwin: 2011


Gambar 6. Prosentase alasan IT pindah ke teknologi cloud computing

d. Security technologies respondents see as most important for securing the cloud Para
pengguna teknologi komputasi awan tentang aturan teknologi ini apakah merupakan solusi
yang sangat penting dalam membetuk keamanan dalam teknologi komputasi awan. Seperti
yang bisa kita lihat bahwa Network Intelligence Systems dan Virtual Private Network
merupakan pilihan utama dari para pengguna.

59
Sumber: herwin: 2011
Gambar 7. Respon pengguna teknologi cloud computing dalam keamanan

Pada bagian ini kita dapat melihat bagaimana respon pengguna teknologi komputasi awan
dalam keamanan dalam layanan pada teknologi ini. Kita dapat melihat Database Scanning,
wireless encryption, endpoints solutions, access govemance systems, encryption for data
in motion dan whitelisting sebagai pengembangan on - premise.

Sumber: herwin: 2011


Gambar 8. teknologi terbaik yang digunakan

e. What types of sensitive or confidential information are too risky for the cloud Telah
dilakukan survei kebeberapa responden dimana tipe informasi dan data perusahaan yang
sangat rawan bilamana kita meletakan data atau informasi tersebut di di komputasi awan.
Di Amerika, aset data para pengguna sangat yakin bahwa informasi dan data yang sangat
tidak mungkin diletakkan di komputasi awan adalah :
1) 68 persen informasi mengenai finansial, 2013 14 Pengantar Cloud Computing Pusat
Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2) 68 persen intelektual properti,
3) 55 persen informasi mengenai kesehatan,
4) 50 persen informasi mengenai kebutuhan finansial yang sangat penting,
5) 43 persen informasi mengenai kartu utang atau credit card

Sedang kan di Eropa, aset data yang sangat penting diantaranya :


1) 68 per sen intelektual properti,
2) 55 persen informasi mengenai kesehatan,
3) 65 persen informasi kinerja karyawan,
4) 68 persen informasi mengenai finansial,
5) 50 persen informasi mengenai kebutuhan finansial yang sangat penting,

60
Sumber: herwin: 2011
Gambar 9. Tipe informasi yang sangat penting

61
PERTEMUAN 13
PENGGUNAAN APLIKASI OWNCLOUD

A. Pendahuluan ownCloud
ownCloud merupakan suatu perusahaan dengan proyeknya yaitu ownCloud project. Slogan
perusahaan ini adalah Your Cloud, Your Data, Your Way!. ownCloud yang merupakan salah
satu perangkat lunak berbagi berkas gratis dan bebas seperti Dropbox, menyediakan
pengamanan yang baik, memiliki tata cara yang baik bagi pengguna aplikasi untuk membagi
dan mengakses data yang secara lancar terintegrasi dengan perangkat teknologi informasi
yang tujuannya mengamankan, melacak, dan melaporkan penggunaan data.
ownCloud menempatkan kontrol kepada pengguna teknologi informasi itu sendiri dan juga
menawarkan penyedia layanan, pusat dan bagian transmisi yang berfungsi untuk menyediakan
solusi sinkronisasi dan berbagi bagi pengguna. ownCloud memberikan akses terhadap berkas-
berkas secara universal dengan menggunakan antarmuka jaringan atau WebDAV.
ownCloud dipelopori oleh Frank Karlitschek saat ia sedang membicarakan mengenai aplikasi
bebas dan terbuka. Proses pemasangan tidak banyak membutuhkan syarat-syarat pada
sistemnya dan tidak membutuhkan izin khusus. Kantor pusat ownCloud di Amerika terletak di
Boston, Massachusetts dan kantor cabang di Eropa terletak di Jerman.

B. Sejarah ownCloud
Ide mengenai ownCloud muncul sejak 3 tahun yang lalu, lebih tepatnya pada Januari 2010.
Saat itu Frank Karlitschek menginginkan perangkat lunak gratis dan bebas untuk dijadikan
sebagai solusi untuk permasalahan pada kala itu. Karlitschek merasa bahwa dunia
membutuhkan sesuatu yang mudah digunakan, aman, fleksibel dalam mengatur berkas, dan
tanpa mengalami kemunduran pada tempat penyimpanannya. Dalam perjalanannya proyek
tersebut bergerak dan menemukan berbagai kontributor, ownCloud berhasil membuat berbagai
macam rilis dan tersedia dalam 42 jenis bahasa di dunia. Kemudian proyek ini semakin beralih
menjadi komersial sebagai usaha pengembangan terhadap pengguna perusahaan.

C. Pendiri ownCloud

1. Markus Rex
Selaku CEO dan pendiri dari ownCloud telah berkutat dalam dunia sumber terbuka selama 20
tahun. Melalui karirnya ini, ia sering tergabung dalam area-area penting, yakni pasar Linux,
SUSE dan kemudian Novell, termasuk dalam hal teknisi, pengembangan produk, manajemen
dan marketing, dan eksekutif. Belakangan ini Rex menjabat sebagai wakil direktur senior dan
manajer umum di unit bisnis SUSE Linux Open Platform Solutions dari Novell. Sebelumnya
ia memegang jabatan sebagai Chief Technology Officer di Linux Foundation yang bertugas
memimpin semua inisiatif teknis dan teknis utama dalam interface terhadap anggota dan tim
penasehat Linux Foundation yang merepresentasikan the kernel community. Markus Rex
merupakan alumni dari Harvard Business School General Management Program.

2. Frank Karlitschek
Frank merupakan CTO dan pendiri ownCloud, beliau juga merupakan pelopor dari ownCLoud
ini sendiri. Karlitschek telah lama menjadi kontributor dalam dunia sumber terbuka dan
anggota penting dalam KDE. Karlitschek telah berada dalam tim manajemen selama 10 tahun

62
dan pernah menjadi kepala unit dan direktur manajer dalam berbagai macam perusahaan
internet yang berbeda-beda. Sejak tahun 2007, beliau memimpin awalan dari pengembangan
jejaring sosial dan produk-produk ecommerce untuk 500 perusahaan. Di tahun 2010, beliau
memulai karirnya bersama ownCloud dan seterusnya hingga sekarang.

3. Holger Dyroff
Selaku wakil direktur bagian sales & marketing dan juga co-founder, telah berkutat dalam
dunia sumber terbuka selama 19 tahun membangun dan mengembangkan perusahaan dan pasar
sumber terbuka. Pada tahun 1993, Dyriff bergabung bersama SUSE dan mengembangkan
keseluruhan produk, sistem pemasaran dan lainnya. Dari tahun 2001 hingga 2004, beliau
menjabat sebagai manajer umum Americas for SUSE, membangun hubungan yang lebih besar
guna kebutuhan kontrak. Di tahun 2004, beliau pindah ke Jerman dan menjalankan manajemen
produk dan pemasaran untuk SUSE. Sebagai wakil direktur dan pengembang bisnis, beliau
juga mencoba untuk memperluas jaringan OEM dan mengembangkan pasar baru dan juga
partnerships, secara khusus dalam komputasi cloud. Holger pernah menjadi wakil direktur
utama di Open Source Business Alliance, yaitu organisasi bisnis sumber terbuka terbesar di
Eropa Tengah.

4. Joseph Eckert
Adalah wakil direktur bagian komunikasi. Eckert memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun
berhubungan dengan dunia teknologi hubungan masyarakat dan komunikasi. Beliau memulai
karir besarnya itu bersama Dun & Bradstreet, Burson-Martsteller, IBM dan COMPAQ/HP.
Pernah beliau menjabat sebagai wakil direktur bidang komunikasi dan memegang peran
penting lainnya di perusahaan SUSE ini. Eckert pernah direkrut untuk bergabung dalam
LogMeIn, yang kantornya terletak di Budapest, Hungaria. Selain itu Eckert pernah bekerja
dalam boutique PR di firma Baker Communications, memegang jabatan penting dalam Virtual
Iron (dari Oracle), Qumranet (dari Red Hat), Likewise (EMC), SOPERA (Talend), Open
Exchange dan Canonical. Ecert juga memiliki gelar BA dan MA dari Universitas Seton Hall di
New Jersey.

5. Matthew Richards
Selaku wakil direktur dan mengurus bidang produk. Richard adalah seorang pembuat strategi
produk dan telah memiliki pengalaman dalam hal ini dan industri teknologi informasi selama
18 tahun. Beliau telah banyak membantu puluhan perusahaan untuk menciptakan dan
mengeksekusi strategi teknologi dan mengomersialkan produk baru perangkat lunak. Akhir-
akhir ini beliau sedang meluncurkan Agile Cloud Solutions untuk CA Technologies, dan
mengomersialkan SUSE Studio untuk SUSE Linux Enterprise business. Richards memiliki
gelar Mechanical Engineering dari Darthmouth College dan MBA dalam New Product and
Venture Development dari MIT.

D. Fitur-fitur
1. Akses data kapan saja
2. Berbagi data dengan mudah
3. Sinkronisasi data kapan saja

63
Hal baru dari ownCloud 5
1. Mesin Pencari Akurat
2. Tatap muka antar pengguna
3. Opsi batal hapus Peningkatan dalam ownCloud 5
4. Kontak
5. Versifikasi berkas
6. Dokumentasi Pengguna

Fitur Lainnya
1. Pengaturan Tema
2. Kalender
3. Migrasi dan Pencadangan berkas
4. Aplikasi pembuka dokumen
5. Pengingat Tugas
6. Penyimpanan Eksternal
7. Galeri
8. Pusat Aplikasi

Fitur Admin
1. LDAP / Direktori Aktif
2. Penyimpanan Eksternal
3. Logging

Pusat Dokumentasi
1. ownCloud Server 5.0 (stabil)
2. ownCloud Server 4.5 (stabil)
3. ownCloud
4. Desktop Client 1.2 (stabil)
5. ownCloud Server (pengembangan)

F. Model Bisnis
ownCloud memiliki model desain yang berbeda dari Dropbox dan Box.net. ownCloud tidak
menjual tempat penyimpanan, melainkan perangkat lunak yang dijual. ownCloud adalah
tempat pengaturan untuk tidak mengontrol data, melainkan untuk memberikan fasilitas
terhadap pengguna untuk mengontrol data. Karena model bisnis ownCloud berbeda, maka
ekosistem ownCloud akan melihat berbeda dari apa yang telah ada di pasar

Kode Etik Komunitas:


1. Perhatian
2. Hormat
3. Kolaboratif
4. Pragmatis

Yang Dibutuhkan Agar Dapat Menggunakan ownCloud


1. Hosting web yang mendukung PHP5 dan MySQL (atau SQLite)
2. Copy dari ownCloud Server Terbaru (ownCloud Server 5)

64
3. URL untuk akses remote (Domain)

Yang Dapat Dilakukan Dengan ownCloud


1. Mengenkripsi berkas anda (Jika ada seseorang yang membajak server berkas tidak akan
terbaca)
2. Mengakses data melalui sebuah jaringan tatapmuka
3. Membagi data secara personal atau publik
4. Membuat versi dokumen
5. Kalender dan berbagi kontak

Aplikasi Ponsel
Saat ini tersedia di Apple AppStore, Google Play dan Amazon Appstore • Android •
iPhone/iPad

II. Praktek Aplikasi

Saat ini layanan Cloud Storage sudah banyak bertebaran di internet, dari yang gratisan hingga
berbayar. Contoh yang populer saat ini adalah Dropbox yang menyediakan space sebesar 2GB
secara cuma-cuma yang bisa diupgrade hingga maksimal 18GB, kemudian ada lagi Google
Drive, SugarSync, SpiderOak dan Microsoft SkyDrive. Semuanya memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Kita akan mencoba membuat layanan Cloud Storage sendiri
yang dapat digunakan untuk pribadi, komunitas, maupun lembaga atau perusahaan. Disini kita
akan menggunakan sebuah CMS (Content Management System) yang memang khusus dibuat
untuk layanan Cloud Storage mirip Dropbox atau Google Drive, CMS tersebut adalah
ownCloud yang dapat diunduh secara cuma-cuma dan merupakan salah satu perangkat lunak
sumber terbuka (Open Source).
OwnCloud termasuk dalam kategori Infrastructure as a Service (IaaS) Layanan awan. Dengan
ownCloud kita dapat menyimpan file, folder, kontak, audio, galeri foto, kalender dan dokumen
lainnya. Kita juga dapat mengakses file dan melakukan sinkronisasi file yang terdapat pada
server ownCloud dengan perangkat mobile, desktop, atau peramba web. Langkah pertama
adalah memastikan bahwa di environment server kita sudah terinstal software berikut:
1. Apache HTTP Server versi 2 keatas
PHP versi 5.1 keatas : php5 php5-json php-xml php-mbstring php5- zip php5- gd php5-
sqlite curl libcurl3 libcurl3-dev php5-curl php-pdo
2. Untuk database dapat menggunakan SQLite, MySQL 5.1 keatas, atau PostgreSQL 8 keatas

Untuk sistem operasinya sendiri dapat menggunakan GNU Linux, Microsoft Windows,
Solaris, MacOSX maupun keluarga BSD (FreeBSD, NetBSD, OpenBSD, dll) selama terdapat
web server HTTP dan PHP serta database engine (SQLite, MySQL, PostgreSQL). ownCloud
juga mendukung autentifikasi pengguna berdasarkan LDAP. Setelah yakin mesin yang akan
kita gunakan sudah memenuhi persyaratan diatas maka langkah selanjutnya adalah mengunduh
paket ownCloud di alamat berikut: https://owncloud.org/owncloud-download-4-0-0

Untuk pengguna linux dapat menggunakan perintah berikut: wget - qO –


“http://owncloud.org/owncloud-download-4-0-0″ | tar zjvf - cp - r owncloud/*
/path/tempat/webserver

65
Catatan: yang berwarna dilahkan disesuaikan sesuai dengan direktori public_html anda
masing-masing.
Contoh:
1. CentOS / Fedora : /var/www/html
2. Debian / Ubuntu : /var/www

Setelah tersalin selanjutnya kita akses alamat hostnya, misal dalam contoh kali ini saya
mengunakan localhost, sehingga akan tampil halaman untuk membuat sebuah akun
administrator seperti berikut:

Sumber : www.owncloud.org
Gambar 1. Membuat Akun Administrator ownCloud

Silahkan klik pada menu “Advanced” untuk mengubah direktori tempat data akan disimpan
dan tentukan database yang akan digunakan apakah SQLite, MySQL atau PostgreSQL. Saran
saya jika data atau penggunanya tidak terlalu banyak kita bisa
menggunakan SQLite, sedangkan jika datanya besar maka gunakan MySQL atau PostgreSQL.
Jika kita menggunakan MySQL atau PostgreSQL sebagai databasenya, maka sebelumnya kita
harus membuatkan databasenya terlebih dahulu.
Untuk membuat database di MySQL beserta penggunanya dapat menggunakan query berikut:

CREATE DATABASE owncloud;


GRANT ALL ON owncloud.* TO ‘dbuser‘@’localhost‘ IDENTIFIED BY ‘dbpass‘;
FLUSH PRIVILEGES;

Sedangkan untuk PostgreSQL sebagai berikut:

CREATE USER dbuser WITH PASSWORD ‘dbpass‘;


CREATE DATABASE owncloud OWNER dbuser ENCODING ‘UTF8′;
GRANT ALL PRIVILEGES ON DATABASE owncloud TO dbuser;

Catatan: silahkan sesuaikan yang diberi warna merah tebal.

66
Kemudian isi form untuk koneksi database pada instalasi ownCloud dengan nama database,
pengguna dan kata sandi database yang telah kita buat tadi.

Sumber : www.owncloud.org
Gambar 2. Setup Database ownCloud

Setelah terisi dengan benar selanjutnya klik “Finish“. Maka ownCloud akan membuatkan
struktur tabel pada database dan memasukkan satu akun administrator yang tadi kita buat.
Berikut adalah tabel yang dibuat oleh ownCloud:

Pada saat pertama kali kita menjalankan ownCloud yang sudah kita instal akan muncul galat
seperti ini: Cannot modify header information – headers already sent by (output started at …….
Hal tersebut karena memang salah satu bugs kecil dari versi ownCloud yang kita gunakan ini.
Untuk mengatasinya cukup mudah, buka file berikut ini dengan menggunakan text editor:
/path/tempat/instalasi/owncloud/apps/files_odfviewer/appinfo/app.php

Kemudian hapus whitespace pada akhir baris kodenya hingga akhir penutup tag PHP.
<?php
OCP\Util::addStyle( ‘files_odfviewer’, ‘webodf’ );
OCP\Util::addStyle( ‘files_odfviewer’, ‘odfviewer’ );
OCP\Util::addScript(‘files_odfviewer’, ‘viewer’ );
OCP\Util::addScript(‘files_odfviewer’, ‘webodf’);
?>

67
Ubah menjadi seperti berikut ini:
<?php
OCP\Util::addStyle( ‘files_odfviewer’, ‘webodf’ );
OCP\Util::addStyle( ‘files_odfviewer’, ‘odfviewer’ );
OCP\Util::addScript(‘files_odfviewer’, ‘viewer’ );
OCP\Util::addScript(‘files_odfviewer’, ‘webodf’);
?>

68
PERTEMUAN 14
CLOUD COMPUTING DAN STRATEGI TI MODERN

Perkembangan Cloud Computing pada saat ini sudah merupakan bagian integral dalam
perencanaan strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) suatu
organisasi/perusahaan. Cloud computing disebut sebagai teknologi Internet baru yang
menyediakan infrastruktur fleksibel, efisien dan bermacam-macam aplikasi untuk bisnis.
Bagaimanapun, masih terlihat adanya kesenjangan antara kemungkinan-kemungkinan teknis
dan penggunaan praktis dari layanan-layanan cloud. Berdasarkan riset Kai-Uwe Ruhse, CISA,
PCI QSA dan Maria Baturova, Maret 2012, salah seorang manager senior dan konsultan pada
lembaga Protiviti Jerman (www.protiviti.de), dari beberapa studi kasus proyek cloud
computing yang memperlihatkan perubahan kepada cloud computing memperlihatkan
terjadinya banyak perubahan keputusan strategis dan penting bagi para manajer TI.
Perencanaan strategis SI/TI yang telah berjalan perlu dikaji ulang terkait dengan pemilihan
skenario penggunaan layanan cloud computing yang sesuai.

A. Titik Awal
Beberapa definisi dan model cloud computing sering digunakan sebagai titik awal evaluasi
terhadap layanan cloud computing. Pada Gambar 1 terlihat gambaran dari karakteristik, model
layanan dan model pengembangan cloud computing yang diadopsi dari definisi US National
Institute of Standards and Technology (NIST)

Sumber: http://csrc.nist.gov/publications/nistpubs/800-145/SP800-145.pdf
Gambar 1. Penggambaran visual cloud computing yang diadopsidari NIST

B. Keamanan Data dan Aspek Hukum


Mayoritas diskusi mengenai persyaratan untuk spesifikasi proyek-proyek cloud computing
mengacu pada aspek keamanan data dan aspek hukum. Aspek keamanan data secara khusus
memerlukan tanggung jawab dan spesifikasi yang jelas serta didefinisikan terperinci untuk
pengguna layanan cloud computing maupun penyedia layanan cloud computing. Secara umum,

69
tingkat pengaturan dan tanggung jawab bervariasi tergantung pada model layanan cloud
computing yang disediakan.
Sebagai contoh, pada model layanan Infrastructure as a Services (IaaS), tanggung jawab
pengguna layanan cloud computing biasanya mencakup konfigurasi platform keamanan dan
perawatan, koleksi catatan log dan monitoring keamanan. Model layanan seperti Software as a
Services (SaaS) dan Platform as a Services (PaaS) memasukkan aktifitas diatas pada sisi
penyedia layanan.

C. Studi Kasus Proyek Pertama : Strategi Cloud Computing


Salah satu studi kasus berikut ini merupakan gambaran integrasi cloud computing dengan
strategi TI yang berhasil. Pada saat pendefinisian rumusan awal strategi TI, analisa, pembaruan
dan integrasi dengan strategi bisnis lainnya dilakukan dengan cermat, untuk memastikan
ketepatan dan keselarasan antara TI dengan ranah bisnis serta peningkatan apresiasi terhadap
TI. Sebagai langkah awal proyek pengembangan strategi TI, beberapa perangkat bantu
digunakan untuk melakukan analisa terhadap kondisi organisasi saat ini dibandingkan terhadap
perkembangan industri dan pendapatan. Penggunaan perangkat bantu seperti interview
terhadap jajaran direksi, dan para manajer ditujukan untuk pengumpulan visi bisnis,
pemahaman terhadap persepsi departemen TI dalam organisasi serta beberapa persyaratan
proses bisnis. Berdasarkan hasil interview dan kumpulan informasi yang didapatkan,
penyusunan target masa depan menjadi lebih mudah didefinisikan serta langkah-langkah
pencapaian menjadi lebih realistis.

D. Studi Kasus Proyek Pertama :

Sumber: www.sixdisciplines.com
Gambar 2. Pendekatan pengembangan strategi TI

Implementasi beberapa strategi baru diawali dengan tindakantindakan jangka pendek salah
satunya berupa identifikasi penyedia layanan cloud computing potensial. Lebih jauh,
pendekatan 6 disiplin (www.sixdisciplines.com) dapat diadopsi untuk keperluan verifikasi dan
pembaruan strategi TI yang memasukkan hubungan keputusan pemilihan teknologi cloud
computing. Gambar 3 memperlihatkan siklus 6 disiplin yang menuntun arah penentuan

70
strategi, rencana, penyelarasan, eksekusi, inovasi dan evaluasi kepada siklus tahunan yang
terukur, sehingga perubahan dan pembaruan terhadap langkah dapat segera dilakukan bila
diperlukan.

Sumber: www.sixdisciplines.com
Gambar 3. Pedenkatan siklus 6 disiplin

E. Studi Kasus Kedua : Email dan Backup pada Cloud Computing


Pada ranah layanan TI, penggunaan cloud computing mulai dirasakan meningkat, akan tetapi
seringkali tantangan dan pertimbangan strategis masih menimbulkan miskonsepsi antara bisnis
dan TI. Oleh sebab itu, layanan TI diharapkan menjadi tidak rumit dan mulai dialihkan kepada
alih daya TI ke dalam layanan cloud sebagai bahan tes proyek yang akan datang. Pada studi
kasus kedua, yaitu email dan backup pada cloud computing menunjukkan keterkaitan antara
keamanan data dan aspek legal untuk cloud computing, lebih independen dari kompleksitas
teknis layanan. Sebagai tambahan pada pertimbangan strategis, manajemen resiko
dan kepatuhan terhadap standar merupakan aspek yang paling menantang untuk proyek-proyek
cloud computing. Gambar 4 memperlihatkan kasus implementasi cloud computing yang
disertai evaluasi resiko dan manajemen resiko.

Sumber: ISACA Journal, volume 3, 2012


Gambar 4. Kasus pengguna layanan cloud computing yang disertai evaluasi resiko
dan manajemen resiko

Pada studi kasus proyek pertama berupa implementasi layanan email, telah dialih dayakan pada
penyedia layanan cloud computing dengan sebelumnya telah melewati proses evaluasi resiko
dan evaluasi kesempatan bisnis. Pengurangan biaya, fungsionalitas dan fleksibilitas berikut

71
aspek hukum digabungkan sebagai aspek penentu proyek tersebut. Sebagai informasi, proyek
tersebut dilakukan oleh organisasi berskala internasional dengan kantor perwakilan berjumlah
lebih dari 100 kantor di seluruh dunia. Beberapa pengacara perusahaan dilibatkan untuk
membantu proses identifikasi persyaratan-persyaratan penting terhadap kepatuhan atas standar
yang terkait. Salah satu tantangan utama yang ditemui organisasi tersebut adalah perbedaan
standar keamanan data dan hukum-hukum ketenagakerjaan pada
masing-masing negara tempat pendirian kantor-kantor perwakilan. Diluar pertimbangan
tersebut, keputusan pemilihan penyedia layanan cloud computing ditentukan oleh lokasi kantor
perwakilan secara hukum dan lokasi data center organisasi tersebut.
Akhirnya dipilihlah penyedia layanan private cloud computing dari Jerman dan lokasi penyedia
layanan berbasis di negara Jerman yang bertujuan untuk meminimalkan resiko keamanan dan
resiko kepatuhan terhadap standar. Analisa dan perubahan yang diperlukan terus dilakukan
terhadap layanan penyedia cloud computing beserta perjanjian tingkat layanan (SLA) terkait.
Klausul audit tidak lupa dimasukkan pada verifikasi lapangan, sehingga resiko keamanan data
dan kepatuhan terhadap standar dapat terpenuhi. Pada studi kasus proyek kedua berupa backup
data, menggambarkan tingginya pertimbangan keamanan terkait penggunaan layanan cloud
computing untuk manajemen backup data. Sebagai bagian dari strategi TI, keputusan untuk
mengganti teknologi tape backup dengan solusi backup menggunakan model SaaS pada cloud
computing akhirnya diambil setelah melalui pertimbangan keuntungan manajemen dan aspek
keberlangsungan bisnis.

TUGAS
Carilah sebuah artikel yang menjelaskan tentang strategi pengembangan TI dalam cloud
computing

PERTEMUAN 15 REVIEW

PERTEMUAN 16 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

72
SUMBER REFERENSI

1. Anggeriana Herwin, Cloud Computing, 2011


2. Berkah I Santoso, Perkembangan Virtualisas, 2012
3. Berkah I Santoso, Cloud Computing dan Strategi TI Modern, 2012
4. Berkah I Santoso, Mobile Backend as a Services, 2012
5. Demystifying the Cloud An introduction to Cloud Janakiram MSV Cloud Computing
Strategist, www.janakiramm.net| [email protected]
6. Llorente, I. M. (July 2008). Towards a new model for the infrastructure grid. Panel
From Grids to Cloud Services in the International Advanced Research Workshop on
High Performance Computing and Grids, Cetraro, Italy.
7. http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
8. http://infreemation.net
9. http://docs.google.com
10. http://www.biznetnetworks.com/En/?menu=cloudhosting
11. http://detik.com
12. http://www.salesforce.com
13. http://www.amazon.com
14. http://www.okezone.com
15. http://www.kompas.com
16. http://www.insw.go.id/
17. http://www.windowsazure.com/en-us/
18. http://www.chip.co.id
19. http://www.cloudindonesia.or.id
20. http://eliyaningsih.wordpress.com/2013/09/11/praktekaplikasi-membuat-layanan-
loudstorage-sendiri-denganowncloud/
21. http://id.wikipedia.org/wiki/OwnCloud
22. http://owncloud.org/
23. http://www.hightech-highway.com
24. http://basingna.wordpress.com
25. http://www.fasilkom.mercubuana.ac.id.

73

Anda mungkin juga menyukai